uji biokimia vibrio.doc

33
TUGAS BAKTERIOLOGI “UJI BIOKIMIA VIBRIO sp” OLEH : 1. IGA Arista Wedanthi P07134014022 2. Agnes Anggita Permata Sari P07134014024 3. Ni Kadek Sri Jayanti P07134014026 4. Made Wulan Kesumasari P07134014028 5. Kadek Prandingga Sugama P. P07134014030 6. I Kadek Hardyawan P07134014032 7. Ni Made Parwati P07134014034 8. Isma Dewi Nur Ayati P07134014036 9. Dwi Sri Yani Purwanti P07134014038 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Transcript of uji biokimia vibrio.doc

TUGAS BAKTERIOLOGI

UJI BIOKIMIA VIBRIO sp

OLEH :

1. IGA Arista Wedanthi

P07134014022

2. Agnes Anggita Permata SariP07134014024

3. Ni Kadek Sri Jayanti

P07134014026

4. Made Wulan Kesumasari

P07134014028

5. Kadek Prandingga Sugama P.P07134014030

6. I Kadek Hardyawan

P07134014032

7. Ni Made Parwati

P07134014034

8. Isma Dewi Nur Ayati

P07134014036

9. Dwi Sri Yani Purwanti

P07134014038

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN ANALIS KESEHATAN

TAHUN AKADEMIK 2014/2015

BAB I

PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang

Mikroba di alam hampir terdapat di semua tempat. Di udara mulai dari permukaan tanah sampai lapisan atmosfir yang paling tinggi. Di laut terdapat sampai di dasar laut yang paling dalam. Di alam air seperti di air sungai, selokan, kolam atau air sawah. Pada tanah yang subur, kira-kira terdapat 50 juta bakteri per gram tanah.

Bakteri adalah suatu organisme yang jumlahnya paling banyak dan tersebar luas dibandingkan dengan organisme lainnya di bumi. Bakteri umumnya merupakan organisme uniseluler (bersel tunggal), prokariota/prokariot, tidak mengandung klorofil, serta berukuran mikroskopik (sangat kecil). Bakteri berasal dari kata bahasa latin yaitu bacterium. Bakteri memiliki jumlah spesies mencapai ratusan ribu atau bahkan lebih. Mereka ada di mana-mana mulai dari di tanah, di air, di organisme lain, dan lain-lain juga berada di lingkungan yang ramah maupun yang ekstrim. Dalam tumbuh kembang bakteri baik melalui peningkatan jumlah maupun penambahan jumlah sel sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni seperti ph, suhu temperatur, kandungan garam, sumber nutrisi, zat kimia dan zat sisa metabolisme.

Uji biokimia bakteri merupakan suatu cara atau perlakuan yang dilakukan untuk mengidentifikasi dan mendeterminasi suatu biakan murni bakteri hasil isolasi melalui sifat-sifat fisiologinya

Macam-macam uji biokimia yang digunakan untuk mengidentifikasi bakteri :

1. Uji Hidrolisis Pati

Pada uji hidrolisis pati, hasil positif ditandai dengan terbentuknya zona bening berwarna kuning disekitar daerah pertumbuhan bakteri atau mikroorganisme dan tidak terjadi perubahan warna medium setelah penambahan larutan lugol. Hal ini menunjukkan amilum/pati telah terhidrolisis menjadi sakarida yang lebih sederhana.

2. Uji Reduksi Nitrat

Uji reduksi nitrat ditandai dengan terbentuknya warna merah atau merah muda setelah menambahkan reagen uji yang menunjukkan nitrat telah tereduksi menjadi nitrit.

3. Uji Peptonasi

Pada peptonasi susu, kasein dihidrolisis oleh enzim renin membentuk parakasein yang bereaksi dengan garam-garam kalsium membentuk endapan parakaseinat. Pada peptonasi, medium menjadi basa sehingga warna indikator berwarna ungu terang. Pada fermentasi laktosa dirubah menjadi asam, sehingga menyebabkan kasein mengendap atau menggumpal.

4. Uji Indol

Uji Indol dikatakan positif ditandai dengan terbentuknya warna merah pada medium yang menunjukkan bakteri memiliki enzim triptonase yang dapat menghidrolisis asam amino jenis triptofan yang memiliki gugus samping indol sehingga indol akan bereaksi dengan reagen uji dan membentuk indol yang berwarna merah.

5. Uji Fermentasi Karbohidrat

Uji fermentasi karbohidrat dilakukan untuk mengidentifikasi bakteri yang mampu memfermentasikan karbohidrat. Karboidrat/gula dapat difermentasikan menjadi bermacam-macam zat, seperti alkohol, asam, dan gas; tergantung pada macamnya gula dan spesies bakteri. Terbentuknya asam pada uji ini ditandai dengan berubahnya warna indikator dalam medium

Vibrio merupakan jenis bakteri yang hidupnya saprofit di air, air laut, dan tanah. Bakteri ini juga dapat hidup di salinitas yang relatif tinggi. Sebagian besar juga bersifat halofil yang tumbuh optimal pada air laut bersalinitas 20-40. Genus Vibrio adalah agen penyebab penyakit vibriosis yang menyerang hewan laut seperti ikan, udang, dan kerang-kerangan. Spesies Vibrio umumnya menyerang larva udang dan penyakitnya disebut penyakit udang berpendar. Bakteri Vibrio menyerang larva udang secara sekunder yaitu pada saat dalam keadaan stress dan lemah, oleh karena itu sering dikatakan bahwa bakteri ini termasuk jenis opportunistic pathogen yang dalam keadaan normal ada dalam lingkungan pemeliharaan, kemudian berkembang dari sifat yang saprofitik menjadi patogenik jika kondisi lingkungannya memungkinkan.

Secara umum, morfologi atau struktur tubuh dari bakteri Vibrio bila diisolir dari feces penderita atau dari biakkan yang masih muda adalah batang bengkok seperti koma, tetapi akan berbentuk batang lurus bila diambil atau didapat dari biakan yang sudah tua. Mempunyai sifat Gram negatif dengan ukuran 1 3 x 0,4 0,6 m tetapi ada beberapa literatur yang mengatakan bahwa Vibrio berukuran panjang (1,4 5,0) m dan lebar (0,3 1,3) m.1.2. Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi vibrio sp.

2. Untuk mengetahui jenis vibrio sp.

3. Untuk mengetahui macam- macam uji biokimia

4. Untuk mengetahui uji biokimia lanjutan

BAB II

PEMBAHASAN 2.1 Definisi Vibrio

Secara umum, morfologi atau struktur tubuh dari bakteri Vibrio bila diisolir dari faeces penderita atau dari biakkan yang masih muda adalah batang bengkok seperti koma, tetapi akan berbentuk batang lurus bila diambil atau didapat dari biakan yang sudah tua. Mempunyai sifat Gram negatif dengan ukuran 1 3 x 0,4 0,6 m tetapi ada beberapa literatur yang mengatakan bahwa Vibrio berukuran panjang (1,4 5,0) m dan lebar (0,3 1,3) m.Klasifikasi Vibrio Sp

Kingdom

: Bacteria

Phylum

: Proteobacteria

Divisi

: Eubacteri

Class

: Gamma proteobacteria

Ordo : Vibrionales

family

: Vibrionaceae

Genus: Vibrio

Spesies

:Vibro anguillarum

Vibrio vulnificus

Vibrio salmonicida

Vibrio hollisae

Vibrio alginolyticus

Vibrio damsel

Vibrio cholera

Vibrio fluvialis

Vibrio parahaemolyticus Vibrio mimicusMorfologi Vibrio Sp

BakteriVibrioyang merupakan etiologi dari penyakit kolera adalah bakteri gram negatif berbentuk batang bengkok seperti koma (comma shaped), Koch menamakannya komma bacillus tapi bila biakan diperpanjang, kuman ini bisa menjadi batang yang lurus.V. choleraememiliki satu flagella polar yang halus (monotrikh) di salah satu kutubnya sehingga memiliki motilitas yang tinggi.

vibrio cholerae

Kingdom :BacteriaPhylum:ProteobacteriaClass: GammaProteobacteriaOrder: VibrionalesFamily : VibrionaceaeGenus : VibrioSpesies : Vibrio cholerae

Bakteri ini bisa hidup dan berkembang pada keadaan aerob atau anaerob (anaerob fakultatif).Vibrio choleraeberukuran panjang 2-4 um(Gambar 1). Pada isolasi, Vibrio cholerae menghasilkan katalase dan oksidase. V. cholerae tidak tahan dengan suasana asam dan tumbuh baik pada suasana basa (pH 8,0-9,5). Air dengan kadar garam tinggi seperti air laut adalah tempat hidup alami dari bakteri ini. Tidak memiliki kapsul dan tidak berspora. Pada kultur dijumpai koloni yang cembung (convex), halus dan bulat yang keruh (opaque) dan bergranul bila disinari. Ciri - ciri Umum:1. Organisme multiselluler, Prokariot (tidak memiliki membran inti sel )

2. Tidak memiliki klorofil, Memiliki bentuk tubuh basil (batang)

3. Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron umumnya memiliki ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron.

4. Hidup bebas atau parasite, yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,kawah atau gambut dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan, yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya mengandung peptidoglikan

Vibrio cholerae bersifat aerob atau anaerob fakultatif. Suhu optimum untuk pertumbuhan pada suhu 18-37C. Dapat tumbuh pada berbagai jenis media, termasuk media tertentu yang mengandung garam mineral dan asparagin sebagai sumber karbon dan nitrogen. V. cholerae ini tumbuh baik pada agar Thiosulfate-citrate-bile-sucrose (TCBS), yang menghasilkan koloni berwarna kuning dan pada media TTGA (Telurite-taurocholate-gelatin-agar).Gambar 2 menunjukkan Vibrio Cholerae pada media TCBS Selama 18 jam pada suhu 37C menghasilkan koloni berwarna kuning.

Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu:

1. Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri)Meliputi: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan

2. Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu)Meliputi kapsul, flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan endospora.

Struktur dasar bakteri V. cholerae :1. Dinding sel tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan polisakarida (ketebalan peptidoglikan membagi bakteri menjadi bakteri gram positif bila peptidoglikannya tebal dan bakteri gram negatif bila peptidoglikannya tipis).

2. Membran plasma adalah membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun atas lapisan fosfolipid dan protein.

3. Sitoplasma adalah cairan sel.

4. Ribosom adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma, tersusun atas protein dan RNA.

5. Granula penyimpanan, karena bakteri menyimpan cadangan makanan yang dibutuhkan.

Struktur

Alat gerak

Alat gerak pada bakteri berupa flagellum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel. Flagellum memungkinkan bakteri bergerak menuju kondisi lingkungan yang menguntungkan dan menghindar dari lingkungan yang merugikan bagi kehidupannya.Struktur tambahan bakteri Vibrio cholerae:Kapsul atau lapisan lendir adalah lapisan di luar dinding sel pada jenis bakteri tertentu, bilalapisannya tebal disebut kapsul dan bila lapisannya tipis disebut lapisan lendir. Kapsul dan lapisan lendir tersusun atas polisakarida dan air.1. Flagelum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel.

2. Pilus dan fimbria adalah struktur berbentuk seperti rambut halus yang menonjol dari dinding sel, pilus mirip dengan flagelum tetapi lebih pendek, kaku dan berdiameter lebih kecil dan tersusun dari protein dan hanya terdapat pada bakteri gram negatif. Fimbria adalah struktur sejenis pilus tetapi lebih pendek daripada pilus.

3. Klorosom adalah struktur yang berada tepat dibawah membran plasma dan mengandung pigmen klorofil dan pigmen lainnya untuk proses fotosintesis. Klorosom hanya terdapat pada bakteri yang melakukan fotosintesis.

4. Vakuola gas terdapat pada bakteri yang hidup di air dan berfotosintesis.

5. Endospora adalah bentuk istirahat (laten) dari beberapa jenis bakteri gram positif dan terbentuk didalam sel bakteri jika kondisi tidak menguntungkan bagi kehidupan bakteri. Endospora mengandung sedikit sitoplasma, materi genetik, dan ribosom. Dinding endospora yang tebal tersusun atas protein dan menyebabkan endospora tahan terhadap kekeringan, radiasi cahaya, suhu tinggi dan zat kimia. Jika kondisi lingkungan menguntungkan endospora akan tumbuh menjadi sel bakteri baru.

Struktur AntigenSemua Vibrio cholerae mempunyai antigen flagel H yang sama. Antigen flagel H ini bersifat tahan panas.Antibody terhadap anti gen flagel H tidak bersifat protektif.Pada uji aglutinasi berbentuk awan.Antigen somatic O merupakan antigen yang penting dalam pembagian grup secara serologi pada Vibrio cholerae.Antigen somatic O ini terdiri dari lipopolisakarida.pada reaksi aglutinasi berbentuk seperti pasir.Antibody terhadap antigen O bersifat protektif.Vibrio choleraesero groug 01 memiliki 3 faktor antigen A, B, dan C yang membagi grup 01 menjadi serotip Ogawa, Inaba, dan Hikojima. Secara skematis klasifikasi Vibrio cholerae dapat di lihat di bawah ini :

Biotype Vibrio chollerae

Test

Beberapa Vibrio mempunyai kesamaan antigen flagella (11) yang tahan panas.Antibody terhadap antigen H mungkin tidak terlibat dalam melindungi inang (host) yang sensitif.Vibrio cholerae memiliki lipopolisakarida O yang memberikan spesifikasi serologi. Terdapat seiktnya 139 kelompok antigen O. strain Vibrio cholerae dari O kelompok 1 dan O kelompok 139 menyebapapkan kolera klasik. Terkandung non-01/non-O139 Vibrio cholerae menyebapkan penyakit sejenis kolera.Antibody trahadap anti gen O cenderung bias melindungi hewan laboratorium terhadap infeksi Vibrio cholera. Serogroup Vibrio cholerae anti gen O1 memiliki determinan yang memungkinkan penentuan tipe lebih jauh, serotype utama adalah Ogawa dan Inaba.2 biotipe dari Vibrio cholerae epidemic telah didefenisikan, klasik, El Tor. Bio tipe El Tor menghasilkan hemolosin, memberikan hasil positif pada uji Voges-proskauer dan resisten terhadap polimiksin B. teknik molikular juga dapat digunakan untuk mengkategorikan Vibrio cholerae pengkategorian digunakan untuk studi epidemiologi dan tes umumnya dilakukan hanya pada laboratorium rujukan. Vibrio choleraeO139 sangat mirip denganVibrio choleraeO1 biotipe El Tor.Vibrio choleraeO139 tidak menghasilkan lipopolisakarida O1 dan tidak mempunyai semua gen yang diperlukan untuk membuat anti gen ini.Vibrio choleraeO139 membuat kapsul polosakarida seperti strainVibrio choleraenon-O1 lainnya, sementaraVibrio choleraeO1 tidak membuat kapsul.Struktur Dinding sel:

Vibrio choleare termasuk kedalam bakteri gram negatif yang memiliki struktur yang lebih kompleks dibandingkan dengan bakteri gram positif.Komposisi peptidoglikan sekitar 10-20% dan sisanya berupa polisakarida, protein, dan lipid.Dinding sel terdiri atas membran luar yang menyusun permukaan luar dinding dan berbatasan dengan ruang periplasmik yang sangat sempit (Gambar 4). Pada pewarnaan gram, bakteri ini tidak bisa mempertahankan warna kristal violet pada tahap dekolorisasi. Hal ini dikarenakan dinding selnya sangat tipis dan jumlah lipoprotein serta lipopolisakarida banyak pada dinding sel.Patogenesis Dalam keadaan alamiah, V. cholerae hanya pathogen terhadap manusia.V. cholerae dapat menginfeksi manusia melalui rute pencernaan (fecal-oral).Seseorang memiliki asam lambung yang normal memerlukan menelan sebanyak 10^10 atau lebih V. cholerae dalamair agar dapat menginfeksi, sebab kuman ini sangat sensitive pada suasana asam.Jika mediatornya makanan, sebanak 10^2-10^4 organisme yang diperlukan, karena kapasitas buffer yang cukup dari makanan.Manifestasi klinik berupa penyakit kolera akan timbul apabila jumlah bakteri yang masuk mencapai jumlah tertentu. Jumlah tersebut dipengaruhi oleh proses masuknya bakteri kedalam saluran cerna.Enterotoksis V. cholera ini menghasilkan enterotoksin yang tidak tahan asam dan panas, dengan berat molekul sekitar 90.000 yang mengandung 98% protein, 1% lipid, dan 1% karbohidrat. Pada tiap molekul enterootoksin V. cholera terdiri dari 5 sub unit B (binding) dan 1 sub unit A (active). Sub unit A ini mempunyai 2 komponen A1 dan A2. Enterotoksin berikatan dengan reseptor ganglion pada permukaan enterocytes melalui 5 sub unit B. sedangkan komponen A2 sub unit mempercepat masuknya enterotoksin ke sel dan komponen A1 sub unit bertugas meningkatkan aktivitas adenil siklase akibatnya produksi cyclic AMP meningkat yang menyebabkan meningkatnya sekresi cairan mencapai 20 liter per hari watery diarrhea, pada kasus berat dengan gejala dehidrasi, syok, gangguan elektrolit dan kematian.Perlekatan V. cholera tidak bersifat invasive, kuman ini tidak masuk ke dalam aliran darah tetapi tetap berada di saluran usus, V. cholera yang virulen harus menempel pada mikrovili permukaan sel epithelial usus baru menimbulkan keadaan pathogen.Disana mereka melepaskan toksin kolera (enterotoksin).Toksin kolera diserap di permukaan gangliosida sel eppitel dan merangsang hipersekresi air dan klorida dan menghambat absorpsi natrium.Akibatnya kehilangan banyak cairan dan ellektrolit, secara histology, usus tetap normal.2.2 Jenis Jenis Vibrio

a. Vibrio Anguillarum

Mempunyai ciri-ciri warna putih kekuning-kuningan, bulat, menonjol dan berkilau. Karakteristik biokimia adalah mempunyai sifat fermentatif, katalase, oksidase, glukosa, laktosa, sellobiosa, galaktosa dan manitol positif. Sedangkan methyl red dan H2S negatif.b. Vibrio alginolyticus.

Mempunyai ciri-ciri berwarna kuning, diameter 3-5 mm. Karakteristik biokimia adalah mempunyai sifat fermentatif, katalase, oksidase, methyl red dan H2S, glukosa, laktosa, dan manitol positif. Sedangkan sellobiosa, fruktosa, galaktosa negatif.

c. Vibrio cholera

Mempunyai ciri-ciri yaitu berwarna kuning, datar, diameter 2-3 mm, warna media berubah menjadi kuning. Karakteristik biokimia adalah mempunyai sifat fermentatif, katalase, oksidase, methyl red dan H2S, glukosa, laktosa, galaktosa dan manitol positif. Sedangkan sellobiosa, fruktosa, bersifat negatif.d. Vibrio salmonicida

Mempunyai ciri-ciri berwarna bening, diameter < 1 mm, bulat, menonjol dan utuh. Karakteristik biokimia adalah mempunyai sifat fermentatif, katalase, oksidase, glukosa positif. Sedangkan methyl red, H2S, laktosa, galaktosa, manitol, sellobiosa.e. Vibrio vulnificus.

Mempunyai ciri-ciri berwarna biru sampai hijau, diameter 2-3 mm. Karakteristik biokimia adalah mempunyai sifat fermentatif, katalase, oksidase, methyl red dan H2S glukosa, sellobiosa, fruktosa, galaktosa dan manitol positif. Sedangkan, laktosa bersifat negatif.f. Vibrio parahaemolyticus.

Mempunyai ciri-ciri berwarna biru sampai hijau, diameter 3- 5 mm, dipusat koloni berwarna hijau tua. Karak-teristik biokimia adalah mempunyai sifat fermentatif, katalase, oksidase, glukosa, laktosa, galaktosa dan manitol positif.g. Vibrio hollisae

Vibrio hollisae itu pulih dari budaya tinja dari wanita 40 tahun dirawat di rumah sakit untuk kram parah perut, muntah, demam, dan diare berair. Dia telah mengkonsumsi dua lusin tiram mentah 5 hari sebelumnya. Hanya ada koloni tunggal pada garam-sukrosa-agar thiosulfate-citrate-empedu, dan identifikasi definitif diperlukan media yang tes konvensional dengan 1% NaCl.h. Vibro damsela

Sebuah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri yang disebut Vibrio damsela. Sifat dan tingkat keparahan gejala dapat bervariasi tergantung pada jenis infeksi yang disebabkan - gastroenteritis, infeksi luka atau septikemia. Infeksi luka adalah penyakit paling umum yang terkait dengan hal ini bakteri dan septikemia dan gastroenteritis relatif jarang. Infeksi biasanya terjadi melalui konsumsi makanan laut atau paparan dari luka air yang terkontaminasi terkontaminasi. Orang tua dan sangat muda cenderung menderita gejala yang lebih parah. Informasi lebih lanjut tentang gejala, penyebab, dan perawatan dari Vibrio menginfeksi.

i. Vibrio fluvialis

Vibrio fluvialis adalah patogen yang umum ditemukan di lingkungan pesisir. Mengingat kenaikan baru-baru dalam jumlah wabah diare dan kasus ekstraintestinal sporadis, V. fluvialis telah dianggap sebagai patogen yang muncul. Meskipun patogen ini dapat dengan mudah diisolasi dengan metode budaya yang ada, identifikasi masih merupakan masalah yang menantang karena menutup kemiripan fenotip baik dengan Vibrio cholerae atau Aeromonas spp. Namun, dengan menggunakan alat molekul, mudah untuk mengidentifikasi fluvialis V. dari sampel lingkungan klinis dan berbeda. Banyak faktor virulensi diduga telah dilaporkan, namun mekanisme yang patogenesis dan kebugaran hidup di lingkungan yang belum dieksplorasi. j. Vibrio mimicus

merupakan Vibrio spesies yang meniru Vibrio cholerae . Vibrio mimicus telah diakui sebagai penyebab gastroenteritis ditularkan oleh mentah tiram, ikan, telur penyu, udang, cumi-cumi, dan udang karang. Vibrio mimicus, saat membawa gen yang mengkode kolera toksin, dapat menyebabkan diare berair yang parah. Konsumen dan dokter harus menyadari bahwa tidak benar ditangani produk hewan laut dan air dapat menjadi sumber V. infeksi mimicus. Konsumen harus menghindari kontaminasi silang dari memasak makanan laut dan makanan lain dengan seafood mentah dan jus dari makanan laut mentah dan harus mengikuti rekomendasi FDA untuk memilih makanan laut dan mempersiapkan dengan aman.

2.3 Uji Biokimia Pada Vibrio1. Uji OksidasiGoreskan 1 ose dari TSA miring + NaCl 1,5 % ataumediumlain yang tidak memfermentasi karbohidrat ke dalam cawan petri yang berisi TSA agar. Inkubasikan pada suhu 36C 1C selama 18 jam 24 jam. Teteskan 2 3 tetes pereaksioksidasepada koloni bakteri dan amati reaksinya. Reaksi positif ditunjukkan dengan terbentuknya warna biru tua pada koloni. Ujioksidasedapat juga dilakukan dengan menggunakan. Reaksi positif ditunjukkan dengan terbentuknya warna biru tua secara cepat.2. Uji sensitifitas terhadap 0 / 129 vibriostatGoreskan 1 ose dengan cepat dari TSA miring + NaCl 1,5 % ke dalam cawan petri yang berisi TSA dengan rapat. Letakkandisk0/129 10g dan 150g pada goresan yang paling rapat dan inkubasikan pada suhu 36C 1C selama 18 jam 24 jam. Amati pertumbuhan disekitardisk. Reaksi sensitif ditunjukkan dengan terbentuknya zona disekitardisk(S), sedangkan reaksi resisten ditandai dengan adanya pertumbuhan disekelilingdisk(R).V. choleraesensitif terhadap 0 / 129 10g dan 150g.

3. Uji Triple Sugar Iron(TSI) Agar dan KliggerIronAgar (KIA)Inokulasikan koloni dari TSA miring + NaCl 1,5 % dengan cara menggores agar miring dan menusuk agar tegak media TSI agar dan KIA. Inkubasikan pada suhu 36C 1C selama 18 jam 24 jam.V. choleraemenghasilkan asam (warna kuning) pada agar miring, asam (warna kuning) pada agar tegak dan tidak menghasilkan gas serta H2S. ReaksiVibriospp dalam beberapa media agar miring yang berbeda dapat dilihat pada Tabel 1.

ReaksiVibrio cholera: TSI (Asam/Asam=A/A) dan KIA (Alkaline/Asam=K/A)

(Asam=kuning & Alkaline=merah)

Tabel 1. ReaksiVibriospp dalam media agar miring KIA dan TSIBakteriKIATSI

agar miringagar tegakagar miringagar tegak

V. choleraeKAA (K jarang)A

V. mimicusKAK (A jarang)A

V. parahaemolyticusKAKA

V. alginolyticusKAAA

V. vulnificusK atau AAK (jarang)A

A. hydrophiliaK atau AAK atau AA

P. shigeloidesK atau AAK atau AA

Sumber : BAM, FDA, 1998

CATATAN :K adalahalkalineA adalah asam

4. Uji ONPG

Untuk uji ONPG gunakan kultur dari TSI atau media lain yang mengandunglactose. Inokulasikan 1 ose kultur dari TSI ke dalam tabung yang berisi 0,5 ml larutanphysiologicalsaline. Masukkan 1diskONPG lalu inkubasikan pada suhu 36C 1C selama 20 menit sampai dengan 1 jam. Reaksi positif ditunjukkan dengan terbentuknya warna kuning pada media dalam tabung.

Reaksi ONPG negatif (kiri) dan Positif (kanan)

5. Uji oksidatif fermentatif (OF)Inokulasikan 2 tabung kedalam media OF yang telah ditambahkan glukosa 1% dengan kultur dari TSA miring + 1,5 % NaCl. Tambahkan mineral oil steril setinggi 1 cm - 2 cm kedalam salah satu tabung. Inkubasikan pada suhu 36C 1C selama 1 hari - 2 hari. Reaksi oksidatif ditunjukkan dengan terbentuknya warna kuning (reaksi asam) pada tabung yang tidak ditambahkan dengan mineral oil, sedangkan reaksi fermentatif ditunjukkan dengan terbentuknya warna kuning pada tabung yang ditambahkan mineral oil. Asam mengubah media dari warna hijau menjadi kuning.

Uji OF: 2 tabung kiri positif (kuning) dan 2 tabung kanan negatif (hijau)

6. Pewarnaan gramBuat pewarnaan gram dari setiap koloni terdugaV. cholerae. Kultur diambil dari TSA miring + NaCl 1,5 % yang telah diinkubasikan selama 24 jam. BakteriV. choleraetermasuk gram-negatif, berbentuk batang pendek atau koma.2.4 Uji biokimia lanjutanLanjutkan pengujian apabila pada uji biokimia pendahuluan diatas ditemukan reaksiV. choleraeyang khas (Tabel 1). Goreskan kembali kultur dari TSA miring + NaCl 1,5 % ke TSA miring NaCl 1,5 % yang baru dan TSB. Inkubasikan pada suhu 36C 1C selama 18 jam - 24 jam.

1. Uji hidrolisisUrea.

Inokulasikan 1 ose dari TSA miring + NaCl 1,5% ke dalam mediaUrea. Inkubasikan pada suhu 36C 1C selama 18 jam. Reaksi positip ditunjukan dengan perubahan warna media dari orange menjadi merah muda.Vibrio choleraetidak mempunyai kemampuan dalam menghidrolisisUrea(reaksi negatif).

Urea broth (negatif)

2. Uji Arginin dihydrolase,Lysine dekarboksilase, dan ornithindekarboksilase.Inokulasikan kultur dari TSA miring + 1,5% NaCl kedalam 3 tabung media dasardekarboksilase yang masing-masing mengandung arginin,lysinedan ornithin serta kedalam 1 tabung kontrol media dasardekarboksilaseyang tidak mengandung asam amino. Tambahkan masing-masing tabung dengan mineral oil steril setinggi 1 cm 2 cm. Inkubasikan pada suhu 36C 1C selama 4 hari. Lakukan pengamatan setiap hari. Reaksidekarboksilaseterhadap asam amino menghasilkan pHalkalinedan mengubah media menjadi ungu cerah (reaksi positif). Sedangkan reaksi fermentasi glukosa menghasilkan asam dan mengubah media menjadi warna kuning (reaksi negatif). Tabung kontrol yang tidak mengandung asam amino berubah menjadi kuning.V. choleraemenghasilkan reaksi arginin dihydrolase negatif,lysinedan ornithin positif dan ornithinDecarboxylasepositif.

Dari Kiri ke Kanan: Arginine(-), Lysine(+), Ornithin(+), Sucrose(+), Lactose(-),

Arabinose(-), Mannose(-) , Mannitol(+)

3. Uji toleransi terhadap garamInokulasikan kultur dari TSB kedalam 4 tabung yang masing-masing mengandungTryptone Broth1% yang ditambahkan NaCl 0%; 1%; 3%; dan 6% (T1N0, T1N1, T1N3, T1N6). Inkubasikan pada suhu 36C 1C, selama 18 jam 24 jam. Reaksi positif ditandai dengan terjadinya kekeruhan yang menunjukkan pertumbuhan.V. choleraetumbuh dalam media T1N0, T1N1, T1N3, tetapi tidak tumbuh dalam media T1N6 (Tabel 2).

4. Uji pertumbuhan pada suhu 42oCInokulasikan 1 ose dari TSB yang telah diinkubasikan selama 24 jam kedalam TSB yang telah dihangatkan dalamWaterbath42C. Inkubasikan pada suhu 42C dalamWaterbathselama 24 jam. Reaksi positif ditandai dengan terjadinya kekeruhan yang menunjukkan adanya pertumbuhan.V.choleraemampu tumbuh pada suhu 42C (Tabel 2).

5. Ujivoges-proskauerInokulasikan 1 ose dari TSA miring + 1,5% NaCl kedalam MR-VPbrothInkubasikan pada suhu 36C 1C selama 2 hari. Pindahkan 1 ml dari setiap MR-VPbrothyang menunjukkan pertumbuhan ke dalam tabung reaksi ukuran 13 mm x 100 mm steril. Tambahkan 0,6 ml larutanalphanaphtoldan 0,2 ml KOH 40% lalu kocok. Tambahkan sedikit kristal keratin untuk mempercepat reaksi. Kocok kembali dan diamkan selama 2 jam. Reaksi positif ditandai dengan terbentuknya warna merah muda sampai merah mirah delima (ruby) pada media.V.choleraemenghasilkan reaksi variabel.

6. Uji fermentasi karbohidrat.Inokulasikan 1 ose dari TSA miring + 1,5% NaCl kedalam masing-masing satu tabungPurple broth Base yang mengandung sucrose, lactose, D-mannitol, mannosa, arabinosa atau cellobiose.Tambahkan masing-masing tabung dengan mineral oil steril setinggi 1 cm 2 cm.Inkubasikan pada suhu 36C 1C selama 4 hari - 5 hari dan lakukan pengamatan setiaphari. Reaksi positif fermentasi karbohidrat menghasilkan asam dan mengubah mediamenjadi kuning (Tabel 2).

7. Uji serologiAmbil 1 ose kultur dari T1N1agar atau TSA + 1,5% NaCl yang telah diinkubasikan selama 16 jam -24 jam dan letakkan diatas gelas preparat. Tetesi dengan larutansaline0,85% dan emulsikan. Letakkan 1 tetes antiserumPoly Hikojima Inaba-Ogawadisamping suspense koloni. Campurkan antiserum sedikit demi sedikit dengan suspensi koloni sampai tercampur sempurna. Lakukan kontrol dengan menggunakan laruransalinedan antiserum. Goyangkan campuran tersebut ke kiri dan ke kanan dan amati reaksi penggumpalan pada latar belakang yang gelap sebagai berikut:

Positifapabila terjadi penggumpalan pada larutan kultur dan tidak terjadi penggumpalan pada larutan kontrol. Negatifapabila tidak terjadi penggumpalan baik pada larutan kultur maupun larutan kontrol.

2.5 Interpretasi hasilTabel 2. Kharakteristik minimal uji biokimia untuk identifikasiV. choleraNo.Jenis UjiInterpretasi Hasil

1MorfologiGram-negatif, bentuk batang atau koma

2TSIAgar miring: asam (kuning)

Agar tegak: asam (kuning)

3Oksidatif / fermentatif (media OF)Oksidatif positif dan Fermentatif positif

4OksidasePositif

5Arginin dehidrolaseNegatif

6Lysine dekarboksilasePositif

7VPVariable

8Pertumbuhan pada suhu 42CPositif

9HalophilikT1N0: positif; T1N1= positif; T1N3= positif

T1N6: negative

10FermentasisucrosePositif

11ONPGPositif

12FermentasiarabinoseNegatif

13Sensitifitas terhadap 0 / 129Sensitif (S) terhadap 10g dan 150g

BAB III

PENUTUP3.1 Simpulan

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Bakteri Vibrio Sp. Berbentuk batang lurus dan mempunyai sifat Gram negatif dengan ukuran 1 3 x 0,4 0,6 m

2. Adapun jenis-jenis dari Bakteri Vibrio, meliputi; Vibrio Anguillarum, Vibrio alginolyticus, Vibrio cholera, Vibrio salmonicida, Vibrio vulnificus, Vibrio parahaemolyticus, Vibrio hollisae, Vibrio damsel, Vibrio fluvialis, dan Vibrio mimicus3. Uji-uji biokimia pada Vibrio, meliputi; Uji Oksidasi, Uji sensitifitas terhadap 0 / 129 vibriostat, Uji Triple Sugar Iron(TSI) Agar dan KliggerIronAgar (KIA), Uji ONPG, Uji oksidatif fermentatif (OF), dan Pewarnaan gram4. Uji-uji biokimia lanjutan untuk Vibrio Sp. Meliputi; Uji hidrolisisUrea, Uji Arginin dihydrolase,Lysine dekarboksilase, dan ornithindekarboksilase, Uji toleransi terhadap garam, Uji pertumbuhan pada suhu 42oC, Ujivoges-proskauer, Uji fermentasi karbohidrat, dan Uji serologiDAFTAR PUSTAKAAkhsan, ahmad. 2008. Vibrio. [olnine]. Tersedia http://ahmadakhsan.blogspot.com/2011/05/vibrio.html. ( diakses 26 mei 2015. 11:28 wita)Anonim, 2010. Vibrio. [Online], http://analiskesehatanmakassar.blogspot.com/2010/06/vibrio.html. Diakses tanggal 26 Mei 2015.Anonim. 2008. Definisi, ciri, peran bakteri. [online]. Tersedia : http://www.organisasi.org/1970/01/definisi-pengertian-bakteri-ciri-ciri-dan-peranan-bakteri-bagi-kehidupan-manusia.html (diakses 26 mei 2015. 11:05 wita)Amelia, S. 2006. Identifikasi bakteri dengan uji biokimia. [olnine]. Tersedia : repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3576/1/05010682.pdf (diakses 26 mei 2015. 11:19 wita)Nurlina Arfah, 2011. Pengujian Vibrio cholerae Pada Produk Perikanan (SNI-01.2332.4-2006). [Online],http://myworldfisheries.blogspot.com/2011/06/pengujian-vibrio-cholerae-pada-produk.html. (Diakses tanggal 26 Mei 2015. 09:00 wita)Oktaviani. 2013. Vibrio Sp. (online). tersedia: http://indahdwioktaviani.blogspot.com/2013/05/vibrio-sp.html (Diakses tanggal 26 Mei 2015. 09:15 wita)Rifki Baharun, 2014. Vibrio Cholerae, bakteri. [Online], http://www.academia.edu/6850230/Vibrio_Cholerae_bakteri. Diakses tanggal 26 Mei 2015. (Diakses tanggal 26 Mei 2015. 09:15 wita)Wikipedia . 2014. Identifikasi bakteri dengan uji biokimia. [olnine]. Tersedia : http://id.wikipedia.org/wiki/Uji_biokimia_bakteri (diakses 26 mei 2015. 11:19 wita)