Uji Barfoed 1

4
Uji Barfoed Pendahuluan Barfoed adalah uji untuk membedakan monosakarida dan disakarida dengan mengontrol kondisi pH serta waktu pemanasan. Uji Barfoed di temukan oleh kimiawan Denmark, Christen Thomsen Barfoed. Sehingga untuk mengenang jasanya, uji karbohidrat ini di beri nama Uji Barfoed. Untuk melakukan uji barfoed, terlebih dahulu harus di siapkan reagennya. Reagent Barfoed terdiri dari larutan 0,33 molar tembaga asetat netral dalam 1% larutan asam asetat. Ada pendapat yang mengatakan bahwa reagen ini tidak dapat di simpan lama, karena itu disarankan untuk membuatnya ketika benar- benar akan melakukan analisa (Anonim,2013). Prinsipnya berdasarkan reduksi Cu 2 + menjadi Cu + . Mekanisme uji barfoed yaitu larutan Barfoed akan bereaksi dengan gula reduksi (monosakarida) sehingga dihasilkan endapan merah kuprioksida. Dalam suasana asam ini gula reduksi yang termasuk dalam golongan disakarida memberikan reaksi yang sangat lambat dengan larutan Barfoed sehingga tidak memberikan endapan merah kecuali pada waktu percobaan yang diperlama. Uji ini untuk penunjukkan gula pereduksi monosakarida (Sudarmadji, 1989). Tujuan Uji Barfoed bertujuan untuk membedakan monosakarida dengan disakarida. Bahan dan Alat Bahan percobaan : 1. Larutan galaktosa 2. Larutan maltodekstrin Pereaksi :

description

kimia

Transcript of Uji Barfoed 1

Uji BarfoedPendahuluan Barfoed adalah uji untuk membedakan monosakarida dan disakarida dengan mengontrol kondisi pH serta waktu pemanasan. Uji Barfoed di temukan oleh kimiawan Denmark, Christen Thomsen Barfoed. Sehingga untuk mengenang jasanya, uji karbohidrat ini di beri nama Uji Barfoed. Untuk melakukan uji barfoed, terlebih dahulu harus di siapkan reagennya. Reagent Barfoed terdiri dari larutan 0,33 molar tembaga asetat netral dalam 1% larutan asam asetat. Ada pendapat yang mengatakan bahwa reagen ini tidak dapat di simpan lama, karena itu disarankan untuk membuatnya ketika benar-benar akan melakukan analisa (Anonim,2013). Prinsipnya berdasarkan reduksi Cu2+ menjadi Cu+. Mekanisme uji barfoed yaitu larutan Barfoed akan bereaksi dengan gula reduksi (monosakarida) sehingga dihasilkan endapan merah kuprioksida. Dalam suasana asam ini gula reduksi yang termasuk dalam golongan disakarida memberikan reaksi yang sangat lambat dengan larutan Barfoed sehingga tidak memberikan endapan merah kecuali pada waktu percobaan yang diperlama. Uji ini untuk penunjukkan gula pereduksi monosakarida (Sudarmadji, 1989). TujuanUji Barfoed bertujuan untuk membedakan monosakarida dengan disakarida.

Bahan dan AlatBahan percobaan :1. Larutan galaktosa2. Larutan maltodekstrinPereaksi :1. Larutan Barfoed

Alat :1. Tabung reaksi2. Alat penangas3. Pipet tetes4. Penangas air mendidih

Cara Kerja1. Dimasukkan 10 tetes larutan uji masing-masing galaktosa dan maltodekstrin pada tabung reaksi2. Ditambahkan 10 tetes pereaksi barfoed pada masing-masing larutan uji, kemudian dicampur3. Dididihkan di atas penangas sampai 5 menit4. Didinginkan, kemudian diperhatikan perubahan warna dan endapan yang terjadi

Hasil dan PembahasanHasil pengamatan

Pembahasan Mekanisme uji barfoed yaitu larutan Barfoed akan bereaksi dengan gula reduksi (monosakarida) sehingga dihasilkan endapan merah kuprioksida. Dalam suasana asam ini gula reduksi yang termasuk dalam golongan disakarida memberikan reaksi yang sangat lambat dengan larutan Barfoed sehingga tidak memberikan endapan merah kecuali pada waktu percobaan yang diperlama. Berdasarkan tabel didapat hasil :Pada larutan glukosa terjadi perubahan warna dan terdapat endapan serta tidak terbentuk cincin emas pada permukaan larutan uji, hal ini menunjukkan bahwa glukosa merupakan suatu monosakarida.Pada larutan sukrosa tidak terjadi perubahan warna dan tidak terdapat endapan serta tidak terbentuk cincin emas ketikan dilakukan uji Barfoed, hal ini menunjukkan bahwa sukrosa mengandung monosakarida dan disakarida berlebih. Pada pati tidak terjadi perubahan warna dan tidak terdapat endapan serta tidak terbentuk cincin emas pada permukaan larutan ketika diakukan uji Barfoed, hal ini menunjukkan bahwa pati mengandung monosakarida dan disakarida berlebih.Pada larutan fruktosa terjadi reaksi berupa perubahan warna dan terdapat endapan serta terbentuk cincin emas di permukaan larutan uji, hal ini menunjukkan bahwa fruktosa merupakan suatu monosakarida.Pada larutan maltodekstrin tidak terjadi perubahan warna dan tidak terdapat endapan serta tidak terbentuk cincin emas ketika dilakukan uji Barfoed, hal ini menunjukkan bahwa maltodekstrin mengandung monosakarida dan disakarida berlebih.Pada galaktosa terjadi reaksi berupa perubahan warna warna menjadi lebih tua dan terdapat endapan serta terbentuk cincin emas pada permukaan larutan uji, hal ini menunjukkan bahwa galaktosa merupakan suatu monosakarida.

Kesimpulan Dari pembahasan uji Barfoed diatas dapat disimpulakan bahwa :1. Glukosa, fruktosa dan galaktosa merupakan suatu monosakarida2. Sukrosa, pati dan maltodekstrin mengandung monosakarida dan disakarida berlebih

Daftar Pustaka Ulfah, Nabilah. 2015. Uji Barfoed. https://www.academia.edu/6815469/UJI_BARFOED. diakses pada 15 April 2015