1. Pemilihan Uji Hipotesis
-
Upload
agus-prabowo -
Category
Documents
-
view
78 -
download
6
Transcript of 1. Pemilihan Uji Hipotesis
-
Pemilihan Uji Hipotesis
dr Hadi Sarosa, M.Kes
-
Validitas Penelitian
Dipengaruhi
Validitas pengukuran
Alat ukur
Metode ukur
Pengukur (peneliti)
Adekuatitas rancangan penelitian
Analisa data
-
Kompetensi Peneliti
Memilih uji hipotesis yang tepat
Pemahaman peneliti mengenai potensi dan keterbatasan uji
hipotesis yang digunakan
Kemampuan untuk menafsirkan hasil uji hipotesis
-
Statistik
Deskriptif Inferensial
Digunakan untuk menggambarkan atau
menganalisa karakteristik data hasil penelitian, tetapi tidak
untuk membuat kesimpulan yang lebih luas
(generalisasi/inferensial)
Suatu proses atau prosedur penarikan kesimpulan terhadap
karakter populasi yang didasarkan pada data yang diperoleh dari
observasi pada sampel
Statistik deskriptif harus selalu mendahului Statistik inferensial
-
Langkah-langkah mengambil
kesimpulan
Merumuskan hipotesis nihil (Ho)
Memilih uji statistik yang adekuat
Menentukan tingkat kemaknaan (level of significance = alfa) dan
besar sampel (= n)
Mengasumsikan distribusi sampel, kemudian tetapkan daerah
penolakannya
Menghitung data
Mengambil kesimpulan
-
HIPO (HYPO) : Kurang dari, di bawah, lemah, rendah
TESIS (THESIS) : Pendapat, pernyataan
HIPOTESIS : PENDAPAT YANG BERSIFAT SEMENTARA
PERLU DIUJI KEBENARANNYA
UJI HIPOTESIS
TESIS
-
Masalah Penelitian
Hipotesis Kerja Hipotesis riset
Hipotesis alternatif
H1
Hipotesis Nihil Null hypotesis
Ho
Hipotesis Tandingan
1. Rancangan Penelitian
2. statistik
Statistik
Kesalahan tipe 1 : alpha
Kesalahan tipe 2 : betha
Teori
Fakta
Asumsi
-
Hipotesis Kerja
Satu ekor Jumlah makrofag
lebih tinggi pada pemberian ekstrak bawang putih dari pada teh hijau
Semakin tinggi dosis ekstrak seledri semakin besar volume diuresis (urin)
Dua ekor Ada perbedaan
jumlah makrofag antara pemberian ekstrak bawang putih dengan teh hijau
Ada hubungan antara dosis ekstrak seledri dengan volume urin
-
1. H0 = Hipotesis nol
= Hipotesis nihil
= Null hypothesis
Merupakan hipotesis yang akan diuji
Pernyataan H0 :
Tidak ada perbedaan
Tidak ada hubungan antara .. dengan
Tidak ada pengaruh .. terhadap ..
-
2. H1 atau Ha = Hipotesis alternatif = Alternative Hypothesis
Merupakan hipotesis tandingan dari H0 Biasanya merupakan hipotesis yang ingin
dibuktikan oleh peneliti, karena merupakan pernyataan yang dianggap benar
Berkaitan langsung atau sama dengan Hipotesis Penelitian
-
Pernyataan H1 :
Ada perbedaan
Ada hubungan antara .. dengan
Ada pengaruh .. terhadap ..
H0 dan H1 harus Mutually Exclussive dan Exhaustive : keduanya tidak dapat terjadi secara bersamaan dan salah satu dari keduanya harus terjadi
-
H0 diterima H1 ditolak
atau
H0 ditolak H1 diterima
-
Kesalahan dalam Pengujian Hipotesis
Keadaan Sebenarnya
Keputusan Hipotesis benar Hipotesis salah
Terima hipotesis nol
(Ho)
(-) kesalahan Kesalahan Tipe II ()
Menolak Hipotesis
nol (Ho)
Kesalahan Tipe I () (-) kesalahan
Pada pengujian sering kali yang digunakan adalah kesalahan tipe I yaitu : berapa prosen kesalahan untuk menolak hipotesis nihil yang benar
Alpha ()
-
DUA MACAM KESALAHAN DALAM PENGUJIAN HIPOTESIS 1. Kesalahan tipe I = galat tipe I = type I error = error = false positive Kesalahan dalam pengambilan keputusan untuk
menolak Ho padahal kenyataan di populasi Ho benar 2. Kesalahan tipe II = galat tipe II = type II error = error = false negative Kesalahan dalam pengambilan keputusan untuk
menerima Ho padahal kenyataan di populasi Ho salah
-
Keputusan yang baik,
bila dan sekecil mungkin
sulit dicapai
diperkecil, makin besar
-
= 0,05 artinya probabilitas untuk menolak H0 padahal H0 benar - P(H0 ditolak | H0 benar) - adalah sebesar 0,05
Berarti dalam 100 kali penolakan H0 terdapat 5 kali menolak H0 padahal H0 benar
= tingkat kemaknaan (Significant level)
1- disebut KUAT UJI (Power of Test) : probabilitas untuk menolak H0 bila
ternyata H0 salah
-
PENENTUAN BESAR
Tergantung sifat masalah yang akan diteliti baik dalam pelaksanaan ataupun penerapan hasil penelitian
1. Penelitian di masyarakat atau di tempat di mana tidak mungkin dilakukan kontrol terhadap variabel pengganggu secara ketat nilai yang besar (misalnya 0,05 atau 0,1),
Bila sangat mungkin dilakukan pengontrolan terhadap variabel-variabel pengganggu nilai yang lebih kecil (misalnya 0,01).
2. Penerapan hasil penelitian atau keputusan yang diambil, menyangkut keselamatan manusia (misalnya penemuan obat baru atau metode pengobatan baru) nilai yang lebih kecil
Bila kesimpulan yang diambil tidak memiliki dampak yang besar terhadap keselamatan manusia nilai lebih besar
Nilai yang sering digunakan berkisar 0,01 dan 0,1 (paling sering 0,05)
-
Kapasitas Vital Paru
Tinggi Badan
Olah Raga
Berat Badan
Umur
Genetik
Jenis Kelamin
H1 : ada pengaruh olah raga terhadap besarnya kapasitas vital paru Ho : tidak ada pengaruh olah raga terhadap besarnya kapasitas vital paru
: rancangan penelitian : statistik
-
Seorang peneliti akan menguji obat anti hipertensi baru Dengan membandingkan obat anti hipertensi lama
yaitu captopril. Ditentukan jumlah sampel 50 penderita Hipertensi, dengan cara random kelompok ini dibagi menjadi 2.
Satu kelompok mendapatkan obat baru dan satu kelompok lainnya mendapatkan kaptopril kemudian dipantau tekanan
Darah dengan menggunakan tensimeter air raksa
Penurunan tekanan darah lebih besar pada pemberian kaptopril dibandingkan obat baru
Ada perbedaan Penurunan tekanan darah antara pemberian kaptopril dibandingkan obat baru
Hipotesis null ?
-
Suatu rencana, struktur dan strategi penelitian yang dimaksudkan untuk menjawab permasalahan yang dihadapi dengan mengupayakan optimasi yang berimbang antara validitas dalam dan validitas luar, dengan melakukan pengendalian varians
Pengendalian varians : Maksimasi varians penelitian Kontrol variabel luar Minimasi varians kesalahan
-
Uji Hipotesis
Perbedaan Korelasi
Syarat parametriksitas P N.P P N.P
Kelompok 1,2 atau > 1,2 atau >
Lain Subyek Sama Subyek
Ada/tidak Pengendalian
Keterangan P : Parametrik NP : Non Parametrik
-
Dasar Penelusuran
1. Uji Hipotesis apa yang dikehendaki ?
2. Bagaimana sampel kita peroleh ?
3. Apakah tingkat pengukuran variabel
tergatung yang kita analisis ?
4. Berapa jumlah kelompok observasi ?
5. Kalau dua atau lebih, apakah sampel
berhubungan ?
6. Apakah dalam rancangan penelitian
ada pengamatan ulang terhadap suatu
variabel ?
7. Apakah pada uji yang dikehendaki
dilakukan pengendalian terhadap
variabel (variabel-variabel) tertentu ?
-
1 Apakah terdapat perbedaan rerata kadar gula darah
berdasarkan jenis kelamin
Komparatif
2 Apakah terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan
rerata kadar gula darah
Asosiatif
3 Apakah terdapat perbedaan status gizi berdasarkan
tingkat ekonomi
Komparatif
4 Apakah terdapat hubungan antara tingkat ekonomi
dengan status gizi
asosiatif
5 Apakah terdapat perbedaan kadar glukosa antara kelompok yang mendapatkan pengobatan glibenklamid dengan kelompok
plasebo
Komparatif
6 Apakah terdapat hubungan antara kadar gula darah dengan jenis pengobatan yang diterima (glibenklamid dan plasebo)
asosiatif
7 Berapa korelasi antara usia dengan kadar gula darah korelasi
-
Hipotesis asosiatif pada dasarnya sama dengan hipotesis komparatif
Hipotesis asosiatif = Hipotesis komparatif
Hipotesis Komparatif
Mencari perbedaan/hubungan antar variabel Hipotesis Korelasi
mencari besarnya perbedaan/hubungan antar variabel (degree of association) utama
-
Probability sampling
Non-probability sampling
-
2 cara :
probabilistik (random)
non probabilistik (non random)
-
Sampling Non Probabilistik (Non Random)
Tidak bertujuan generalisasi/inferensi
Analisis deskriptif
Macam : Accidental Sampling
Judgmental (Purposive) Sampling
Quota Sampling
Snowball Sampling
-
SAMPLING KUOTA
Memilih sampel yang mempunyai ciri-ciri tertentu dalam jumlah/kuota yang diinginkan
Misal : dipilih staf bagian gizi sejumlah n orang dan bagian imunisasi x orang, sebagai sampel
-
Sampel dipilih yang kebetulan ditemui
Consecutive sampling
Convenience sampling
-
Sampling purposif
Dipilih sampel yang relevan dengan tujuan penelitian, dengan ciri-ciri khusus
Ciri-ciri khusus tersebut ditentukan oleh keputusan (judgment) peneliti
judgmental sampling Misal : tujuan : mutu lulusan sampel : dosen, alumni, pengusaha, dll
-
Snowball Sampling
Dimulai dari kelompok kecil, masing-masing menunjuk rekannya yang baru, kemudian menunjuk kawannya lagi, dan seterusnya, sampai jumlah tertentu
Untuk meneliti hubungan antar manusia dalam kelompok yang akrab
-
1. Sampling random sederhana (Simple Random Sampling)
2. Sampling random sistematik (Systematic Random Sampling)
3. Sampling random berstrata (Stratified Random Sampling)
4. Sampling random rumpun (Cluster Random Sampling)
-
SIMPLE RANDOM SAMPLING
Prinsip : mengambil sejumlah n elemen dari
sejumlah N elemen secara random kerangka sampling atau frame tabel bilangan random atau
komputer atau kalkulator bila populasi yang diteliti homogen
-
SIMPLE RANDOM SAMPLING
POPULASI
SAMPEL
LOTRE/ BIL. RANDOM ****
* *************
* * * ********* ***** * ** ***********
* * ****
* * *
* * *
*
-
SYSTEMATIC RANDOM SAMPLING
Mirip Simple Random Sampling Menggunakan Cara Sistematis Unit Sampel 1 : Simple Random Unit Sampel 2, 3, ..., dst secara sistematis dengan interval tertentu
Interval = N/n
-
1 N k 2k 3k 4k 5k 6k ... N-k
Subyek ke-1 Simple random Su
bye
k ke
-n k k k k k k
Populasi sebesar N diambil sampel sebesar n
Membuat n subpopulasi dengan jumlah anggota tiap subpopulasi = k = N/n tiap subpopulasi diambil 1 subyek
Dari subpopulasi pertama diambil 1 subyek secara simple random
Subyek berikutnya diambil dengan interval k sesudah subyek pertama diperoleh sampel sebesar n
-
STRATIFIED RANDOM SAMPLING
- + * - + *
* * - + + - *
* - - * + + -
+ + + * - * -
* - - *
* * *
* * *
- - -
- - - -
+ + +
+ + +
+ - +* * - - * + + - -
stratifikasi randomisasi
-
populasi bisa dipisah menurut stratifikasi tertentu
STRATA :
subpopulasi dari populasi awal
tiap strata homogen
antar strata heterogen
Contoh : kelas perawatan (VIP, Kelas 1, Kelas 2, Kelas 3)
-
populasi bisa dipisah menurut rumpun/ cluster tertentu
CLUSTER/RUMPUN : subpopulasi dari populasi awal
tiap rumpun heterogen
antar rumpun homogen
Contoh : rumpun (blok) rumah (RT, RW) ruang perawatan
-
CLUSTER/AREA RANDOM
SAMPLING
- + * + * -
- * * - + - +
- - - + ** * -+ * - +
1
2
* * + - + -
+ * * - + -
+ + - - - + *
* * * + + - -
3
4
+ * * - - +
+ - - + * +
+ + - - + -
* * + - + *
+ - - + * * +
- - + + * *
+ - - - * * +
+ * * - - + -
5
6
7
8
- - - + + + *
* * - + * -
+ + - - - * * + + * * - - + -
RANDOMISASI CLUSTER
SAMPEL
-
TWO STAGE RANDOM SAMPLING
- + * + * -
- * * - + - +
- - - + + + *
* * - + * - +
1
2
* * + - + -
+ * * - + -
+ + - - - + *
* * * + + - -
3
4
+ * * - - +
+ - - + * +
+ + - - + -
* * + - + *
+ - - + * * +
- - + + * *
+ - - - * * +
+ * * - - + -
5
6
7
8
- - - + + + *
* * - + * - + + - - - * * +
+ * * - - + -
2
8
+ + - - * * - * + - *
RANDOMISASI CLUSTER
RANDOMISASI UNIT SAMPEL
SAMPEL
-
SKALA PENGUKURAN DATA
SKALA CIRI-CIRI CONTOH
Rasio - Absolut - Berat
- Jenjang - Tinggi
- Interval - Luas
- Tertinggi - Produktivitas
Interval - Interval - Suhu
- Urutan - Nilai
Ordinal - Jenjang - Nilai Mutu
- Lomba
Nominal - Kategori - Agama
- Kelamin
- Pekerjaan
Skala
Pengukuran
Sifat
Membeda
kan
Ada
Urutan/
Tingkatan
Ada
Interval
Ada titik
nol yang
punya
arti
Nominal
Ordinal
Interval
Rasio
-
Parametrik
Syarat Parametrisitas
1.Sampel dipilih secara random
2.Tingkat pengukuran : interval
atau ratio
3.Distribusi populasi mendekati
normal
-
Parameter Kriteria normal
Koefisien varian < 30 % (SD/Mean) x 100%
Ratio skewness -2 s/d 2 Skewness/SE Skewness
Ratio kurtoris -2 s/d 2 Kurtoris/SE Kurtoris
Normal Q-Qplot Data menyebar sekitar garis
Detrended Q-Q plot Data menyebar sekitar garis pada nilai 0
Blok Plot Simetri, tidak ada nilai ektrem
Histogram Simetri, tidak miring, tidak terlalu tinggi
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-wilk
P > 0,05
-
Mana yang merupakan 1. Variabel Bebas 2. Variabel tergantung 3. Variabel perantara 4. Variabel pendahulu 5. Variabel prakondisi 6. Variabel luar (kontrol)
Melihat Hipotesis
Kerangka Teori
Peneliti dapat dengan tepat meletakan suatu variabel penelitian Sebagai variabel yang harus diperhitungkan atau dikendalikan
Jika variabel memang diperhitungkan apakah ingin diketahui pengaruh atau yang terpengaruh
?
-
4. Jumlah Kelompok Observasi satu dua
tiga atau lebih
5. Kalau dua atau lebih apakah dari satu kelompok subyek
(sama subyek=related samples) Data berpasangan, Rancangan Ulang
ataukah tidak (lain subyek = independent samples)
Data mandiri
-
peneliti ingin mengetahui efek obat tidur. Setelah ditentukan populasi terjangkau sampel dirandom, besar sampel : 10 sukarelawan,
diberikan obat A pada 10 sukarelawan pada suatu hari, kemudian dicacat selang waktu antara minum obat dengan saat tidur pada hari yang lain terhadap 10 orang yang sama
dicobakan obat B, Setelah minum obat B kemudian dilakukan pengukuran
dengan cara yang sama
Kelompok observasi : 2 kelompok data kecepatan tidur, Berpasangan, Sama Subyek, rancangan ulang
-
Peneliti mencobakan obat A pada 10 sukarelawan, dan obat B pada 10 sukarelawan yang lainnya, kemudian dicacat
selang waktu antara minum obat dengan saat tidur Kemudian dilakukan pengukuran dengan cara yang sama
Kelompok observasi : 2 kelompok data kecepatan tidur tidak berpasangan, Lain Subyek
-
Mahasiswa FK ingin mengetahui perbedaan pengaruh antara teh hijau dengan tepung kedelai terhadap kolesterol darah, 10 tikus jantan galur wistar
diberikan teh hijau, 10 tikus jantan galur wistar diberikan tepung kedelai
Subyek penelitian di match secara ketat pada banyak variabel, kemudian dengan cara yang sama
diukur kadar kolesterolnya
Dalam praktek, ke dalam istilah sama subyek juga dimasukan Data yang berpasangan, yang berasal dari lain subyek
tetapi kondisinya identik atau hampir identik Data berpasangan jumlah anggota kelompok harus sama
Kelompok observasi : 2 kelompok data kadar kolesterol berpasangan, Sama Subyek
?
-
Peneliti ingin mengetahui pengaruh obat x terhadap tekanan darah sistolik, obat dicobakan pada
20 sukarelawan homogen, kelompok dibagi menjadi 2 secara random yaitu kelompok kontrol tanpa perlakuan dan
kelompok perlakuan. kelompok perlakuan : sebelum minum obat diukur tekanan darahnya
kemudian setelah minum obat diukur tekanan darahnya tiap 30 menit sekali selama 2 jam. Dengan pengamatan yang sama
dilakukan pada kelompok kontrol.
Kelompok observasi : 10 (>2) kelompok, dengan pengamatan ulang,sama subyek
-
Peneliti ingin mengetahui pengaruh obat x dan obat y terhadap tekanan darah sistolik, 10 sukarelawan minum obat x,
dan 12 sukarelawan lainnya minum obat y, sebelum minum obat tekanan darahnya diukur, kemudian setelah minum obat tekanan darah diukur tiap 30 menit sekali selama 2 jam
Kelompok observasi : 10 (>2) kelompok, dengan pengamatan ulang, lain subyek
-
Pengamatan Ulang jangan dikaburkan dengan
Sama subyek
Pengamatan Ulang dan Sama Subyek memperoleh data dari subyek yang sama
Pengamatan Ulang Perlakuannya 1 kali, efeknya diamati lebih dari satu kali
maka kelompok pengamatannya lebih dari satu
Sama Subyek Karena perlakuannya 2 kali/>, maka kelompok
pengamatannya lebih dari satu (Rancangan Ulang)
-
3 kelompok observasi, Sama subyek, Rancangan Ulang
Peneliti mencobakan obat A pada 10 sukarelawan pada suatu hari, kemudian dicacat selang waktu antara minum obat dengan saat tidur pada hari yang lain terhadap 10 orang yang sama dicobakan obat B,
Setelah minum obat B kemudian dilakukan pengukuran, dengan cara yang sama dilakukan pada obat C.
Peneliti mengetahui pengaruh obat A, obat B, dan obat C terhadap Lamanya tidur. Subyek penelitian Mahasiswa FK di Semarang
Setelah ditentukan jumlah sampel kemudian dibagi menjadi 3 kelompok Dengan random. Kelompok I minum obat A, kelompok II minum obat B
Dan kelompok 3 minum obat C kemudian dilakukan pengukuran lamanya tidur
3 kelompok observasi, Lain subyek
-
Mahasiswa FK Unissula ingin mengetahui pengaruh mengkudu, tempe, chitosan dan teh hijau terhadap kadar glukosa darah. Mahasiswa
memilih subyeknya tikus putih jantan galur wistar yang telah dirusak sel Beta pankreasnya (40 tikus). Penentuan kelompok dilakukan dengan
cara random, tiap kelompok 10 tikus. Perlakuan dilakukan selama 20 hari, kadar glukosa darah diukur
pada hari ke 0, 10 & 20
Mahasiswa FK Unissula ingin mengetahui pengaruh mengkudu, tempe, chitosan dan teh hijau terhadap kadar glukosa darah. Mahasiswa memilih
subyeknya tikus putih jantan galur wistar yang telah dirusak sel Beta Pankreasnya jumlahnya 20 ekor. Selama 20 hari subyek diberikan mengkudu,
kemudian dihentikan selama 10 hari, setelah itu diberikan tempe dalam Waktu yang sama dengan mengkudu, dan seterusnya dengan cara yang sama
kadar glukosa darah diukur pada hari ke 0, 10 & 20 (selama perlakuan)
?
-
Pengendalian
Apakah dalam menganalisis kita menghendaki pengendalian terhadap suatu atau sejumlah variabel atau tidak
Pengendalian mempunyai pengertian kita meniadakan pengaruh
Hasil perhitungan statistik benar-benar hanya menguji pengaruh variabel bebas yang dikehendaki terhadap variabel tergantung karena telah mengendalikan variabel luar
-
Peneliti ingin mengetahui pengaruh obat x terhadap tekanan darah sistolik, obat dicobakan pada
10 sukarelawan, sebelum minum obat diukur tekanan darahnya kemudian setelah minum obat diukur tekanan darahnya tiap
30 menit sekali selama 2 jam
S1 S2 S3 S4 S5 S6
(dst)
(dst)
(dst)
(dst)
(dst)
(dst)
Obat x
Observasi
O1 O2 O3 O4
dikendalikan
?
-
Uji Hipotesis
Perbedaan Korelasi
Syarat parametriksitas P N.P P N.P
Kelompok 1,2 atau > 1,2 atau >
Lain Subyek Sama Subyek
Ada/tidak Pengendalian
-
UJI BEDA
-
Jenis Hipotesa Komparatif/Asosiatif
Skala Pengukuran
Variabel Terikat
2 kelompok > 2 kelompok
Berpasangan Tidak
berpasangan Berpasangan
Tidak berpasangan
Nominal
McNemar X2
Cochran
X2
Marginal homogeneity
Fisher Fisher
Kolmogorov-Smirnov
Kolmogorov-Smirnov
Ordinal
McNemar X2
Cochran
X2
Marginal homogeneity
Fisher Fisher
Kolmogorov-Smirnov
Kolmogorov-Smirnov
Wilcoxon Mann-
Whitney Friedman Kruskal-Wallis
Interval - rasio T berpasangan
T Tidak
berpasangan Anova Anova
-
Uji Kai-Kuadrat (X2)
Menguji apakah frekuensi yang diamati cukup mendekati frekuensi yang diharapkan
Ada 3 bentuk
Menaksir 1 kelompok data terhadap populasi tertentu (uji goodness of fit
Menguji perbedaan 2 kelompok pengamatan mandiri
Menguji perbedaan 3 kelompok pengamatan / lebih yang sifatnya mandiri
-
X2 dengan 2 kelompok pengamatan
Peneliti ingin mengetahui pengaruh status ekonomi orang
tua yang diukur dengan pendapatan per tahun
(sesuai kriteria BPS) dengan kejadian caries dentis
pada anaknya
Caries dentis + Caries dentis -
Status
ekonomi tinggi
30 45
Status
ekonomi
rendah
35 27
NB
-
X2 dengan 3 kelompok pengamatan
Seorang peneliti ingin mengetahui apakah ada perbedaan kecenderungan penggunaan jenis tensimeter (air raksa, mekanik, digital, sound) di antara dokter-dokter muda (usia 30-40 th), menengah (usia 41-50 th) dan tua (usia 51-60 th). Data diperoleh dari 668 dokter seperti tabel jenis tensimeter dan usia dokter
Jenis
tensimeter Total
I II III IV
Muda 56 71 12 35 174
Menengah 47 163 38 62 310
Tua 14 42 85 43 184
Total 117 276 135 140 668
-
UJI PERBEDAAN NON PARAMETRIK
DATA SKALA ORDINAL
-
Tiga kelompok mahasiswa ( 22 orang ) memperoleh buku ajar (textbook) tentang statistik yang berbeda. Mereka disuruh mempelajari sendiri buku tersebut selama 1 minggu. Kemudian kepada mereka diberikan 10 soal statistik. Seorang dosen ingin mengetahui ke 3 kelompok tersebut dalam menjawab soal statistik setelah mempelajari buku ajar yang berlainan. Data mengenai jumlah soal yang dapat dikerjakan dengan benar sebagai berikut
Kelompok I ( 6 Mahasiswa) Kelompok II( 8 Mahasiswa) Kelompok III( 8 Mahasiswa)
4 5 6
4 6 5
3 7 6
3 8 7
5 5 6
6 8 5
7 6
7 7
-
UJI PERBEDAAN NON PARAMETRIK
DATA BERSEKALA INTERVAL/RATIO
-
Uji Beda Parametrik data bersekala interval/ratio
SS
LS
-
Uji T Data Berpasangan
?
-
Uji T data Mandiri
-
Analisis Varians
uji beda parametrik, sekala Interval/ratio
jumlah kelompok pengamatan : 2 kelompok
-
Analisa Varian Satu Jalan
-
Analisa Varian Satu Jalan
-
Analisa Varian Satu Jalan
Peneliti ingin mengetahui efek berbagai
jamu : Kuku Bima, Purwoceng, Irex dan
Gingseng terhadap jumlah sel sperma pada
pria. 10 sukarelawan diberikan kuku bima
diamati jumlah sel sperma seteah mendapat
perlakuan 1 hari, kemudian pada minggu 2
diberikan Kuku Bima, minggu ke 3
Purwoceng. Pengamatan jumlah sel sperma
dilakukan setelah 1 hari minum jamu pada
kelompok sukarelawan yang sama
Rancangan Ulang : N tiap kelompok harus
sama
bgn
-
Anava Dua Jalan Ranul pada
Satu Variabel Bebas
-
Analisa Varian Dua Jalan
Mahasiswa ingin mengetahui pengaruh lidah
buaya, teh hijau dan mengkudu terhadap kadar
glukosa darah pada penderita Diabetes
Mellitus. Selain ingin mengetahui efeknya
mahasiswa juga ingin mengetahui dosis tiap
masing-masing kelompok perlakuan oleh
karena itu tiap kelompok perlakuan dibagi
menjadi 4 dosis (25%, 50%, 75%, 100%)
-
Anava Dua Jalan Ranul pada Kedua Variabel Bebas
-
Uji perbedaan dengan varian yang >> merupakan perpaduan antara analisis varians dan analisis regresi
Uji beda dengan pengendalian, parametrik
Tingkat pengukuran : interval atau ratio
Dapat digunakan untuk melakukan pengendalian statistik
-
Analisis Kovarian
-
Uji Korelasi Non Parametrik
Variabel pertama : nominal atau ordinal
Variabel kedua : semua jenis variabel Korelasi : variabel nominal dengan nominal
Korelasi : var nominal dengan ordinal
Korelasi : var. nominal dengan interval/ratio
Korelasi : var. ordinal dengan ordinal
Korelasi : var ordinal dengan interval/ratio
-
Uji Korelasi Non Parametrik
-
Korelasi Tunggal, Ganda dan Partial Parametrik, Antar Interval atau Ratio
-
Korelasi Tunggal, Ganda dan Partial Parametrik, Antar Interval atau Ratio
-
Resume Korelasi
Variabel 1 Variabel 2 Uji korelasi yang dipilih
Nominal Nominal Koefisien Kontingensi, Lambda
Nominal Ordinal Koefisien kontingensi, lambda
Ordinal Ordinal Spearman, Gamma, Somersd
Ordinal Numerik Spearmen
Numerik Numerik Pearson