UDAH JADI OLIMPIADE

download UDAH JADI OLIMPIADE

of 7

description

iny

Transcript of UDAH JADI OLIMPIADE

Nama: Atia Intasara Mufti Ichwan M. Rizal AkbarKampus: Universitas Syiah kuala

1.) Produk dana talangan haji adalah produk yang di berikan oleh perbankan dan lembaga keuangan syariah untuk membantu orang orang yang ingin mendaftar untuk menunaikan ibadah haji tetapi belum memiliki uang yang cukup, bantuan nya diberikan dalam bentuk pinjaman.Penghentian produk ini bisa menyelesaikan problem selama ini, dimana orang orang yang sudah mampu berhaji harus masuk daftar tunggu yang terlalu lama yang disebabkan oleh membeludaknya para calon haji yang mendaftar dan menggunakan dana talangan haji, kemudian peluang yang didapatkan dengan penghentian produk ini adalah Bank dapat mengurangi resiko terjadinya NPL (Non Performing Loan) dan bisa [footnoteRef:2] [2: http://m.suaramerdeka.com/index.php/read/cetak/2013/07/10/230448]

Penghentian Dana Talangan Haji merupakan sebuah tantangan yang sangat besar dan akan dihadapi oleh perbankan maupun lembaga keuangan lainya karena selama ini perbankan syariah mendapatkan laba yang besar dari produk dana talangan haji ini, oleh karena itu Menghadapi kebijakan ini perbankan harusnya menyediakan produk baru yang bisa menggantikan produk dana talangan haji sehingga perbankan tidak menanggung kerugian akibat dari kebijakan ini, seperti yang dilakukan oleh sebuah bank di Solo yang mengubah produk talangan haji menjadi produk umrah.Kesimpulanya penghentian dana talangan haji memberikan dampak positif dan negatif terhadap perbankan dan lembaga keuangan syariah, penghentian dana talangan haji membuat perbankan mengurangi resiko terjadinya NPL (non performing loan), di samping itu kebijakan ini membuat perbankan syariah galau karena produk ini merupakan salah satu produk andalan mereka dalam meraup keuntungan, namun inilah tantangan bagi mereka dimana mereka harus menyiapkan produk baru yang bisa memberikan keuntungan kepada mereka, serta penghentian produk ini dapat menekan angka antri calon haji yang sudah membeludak saat ini, kebijakan ini menyiratkan bahwa orang yang ingin menunaikan ibadah haji haruslah kuat secara ekonomi dan mampu langsung membiayai tanpa menggunakan pinjaman.

2.)Murabahah adalah jual-beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang sudah disepakati. Karakteristik murabahah adalah bahwa penjual harus memberi tahu pembeli mengenai harga pembelian produk dan menyatakan jumlah keuntungan yang ditambahkan pada biaya (cost) tersebut. Menurut mayoritas (jumhur) ahli-ahli hukum Islam, rukun yang membentuk akad murabahah ada lima yaitu adanya penjual (bai), adanya pembeli (musytari), objek atau barang (mabi) yang diperjualbelikan, harga (tsaman) nilai jual barang berdasarkan mata uang, ijab kabul (sighat) atau formula akad, suatu pernyataan kehendak oleh masing-masing pihak. Menurut kami, system Murabahah yang terjadi dalam kondisi pihak bank bukan sebagai pemiik barang yang ingin dibeli oleh pihak musytari tidak dibenarkan. Hal ini karena, dalam syarat jual beli, salah satunya menyebutkan bahwa keharusam adanya mabi (obyek barang). Ketika pihak bai tidak memiliki barang, maka salah satu syarat nya tidak terlaksana dan pembelian juga dianggap tidak sesuai syariah.Dalam Murabahah pihak bank adalah pihak yang menyediakan pembiayaan, bukan sebagai penjual barang dalam artian barang bukanlah milik bank. Sebuah jual beli baru dikatakan sah ketika barang tersebut adalah milik bank. Salah satu persyaratan maqassid syariah adalah adanya resiko. Dalam kondisi pihak bank bukan sebagai pemilik barang maka bank tidak mempunya reiko atas barang tersebut, melainkan resiko adalah milik supplier barang. Hal ini tentu bertentangan karena tidak sesuai dengan maqassid syariah. Oleh karena itu menurut kami wakalah dalam konndisi barang bukan milik bank adalah tidak sah dilkukan.

3.)Dengan kondisi yang dialami oleh pak Farhan, alangkah lebih baiknya bila kita mengetahui makna dari saham terlebih dahulu, saham adalah suatu surat berharga yang mana surat itu menunjukkan kepemilikan atas suatu perusahaan. Besaran kepemilikan tersebut berdasarkan jumlah saham yang diinvestasikannya pada suatu perusahaan itu.Sedangkan berdasarkan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) zakat adalah jumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh seseorang yang beragama Islam untuk diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya (Fakir miskin dsb) menurut ketentuan yang telah ditetapkan oleh syarak.Menurut Abu Zahrah saham wajib dizakatkan karena saham adalah harta yang beredar dan dapat diperjual-belikan, dan pemiliknya mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan tersebut. Caranya adalah: setiap akhir tahun, yang bersangkutan melakukan penghitungan harga saham pada harga pasar, lalu menggabungkannya dengan dividen (keuntungan) yang diperoleh. Jika besarnya harga saham dan keuntungannya tersebut mencapai nishab maka wajib dizakatkan. Yusuf Al-Qardhawi juga menjelaskan saham dianalogikan dengan urud tijarah (komoditi perdagangan), seperti nishab mata uang dan kadar zakat sebesar 2,5%. Nishab = 85 gram emas zakat (diasumsikan @pergram emas Rp. 300.000 x 85 = Rp. 25.500.000,-).[endnoteRef:2] [2: i Majalah Sharing (Inspirasi Ekonomi dan Bisnis Syariah) edisi 41 Thn. IV bulan Mei 2010, h. 574.) Mudharabah, adalah praktik dimana sebuah bank menyediakan modal yang akan diusahakan oleh pelanggan yang bertindak sebagai pekerja (entrepreneur). Bank akan menanggung resiko kerugian yang mungkin diderita dan keuntungan yang diperoleh akan dibagi berdasarkan kesepakatan bersama. Sementara itu dalam kontrak Musyarakah baik bank maupun pelanggan sama-sama menyediakan modal yang kemudian akan diusahakan oleh pelanggan. Di sini, pelanggan bertindak selaku pemodal sekaligus pekerja. Keuntungan maupun kerugian akan ditanggung oleh kedua belah pihak berdasarkan perjanjian bersamaPerhitugan Bagi HasilLaba = 1.000.000Rasio Bagi hasil= 1 : 3 (25% : 75%)Bagi hasil berdsarkan rasio keuntunganPak Amin (25%) , 25% 1.000.000 = 250.000Pak Budi (75%), 75% x 1.000.000 = 750.000Keunggulan Mudharabah dan Musyarakah:Bagi pihak yang tidak mempunyai modal dapat memperoleh modal dari pihak pemodal dengan perjanjian bagi hasil (nisbah)Salah satu konsep dalam ekonomi yang diridhai Allah SWT Bagi pihak pemodal yang tidak mempunyai waktu dan keahlian dalam mengelola suatu bidang usaha tetap dapat memperoleh keu ntungan dengan menginvestasikan nya pada pelaku bisnis5.) a.) Judul : Peranan Mahasiswa dalam Aplikasi Ekonomi Syariah di AcehPengantar (Masalah) : Ekonomi Islam ( Ekonomi Syariah) adalah salah satu sistem alternative dalam melakukan kegiatan ekonomi yang meliputi jual-beli, perbankan, utang piutang, dan sebagainya. Berbeda dengan sistem konvensional yang menggunakan teori-teori ekonomi yang umum dikenal, ekonomi Islam menyandarkan huku-hukumnya lewat nilai-nilai keagamaan, khususnya Agama Islam, yang tercantum di Al-Quran dan Hadits. Aceh adalah sebuah provinsi yang terletak di ujung barat Indonesia yang mayoritas penduduknya menganut agama Islam, Aceh merupakan satu-satunya provinsi di Indonesia yang diberikan izin khusus untuk menjalankan aturan Syariat Islam di Indonesia sehingga Aceh sering juga disebut sebagai Serambi Mekkah. Walaupun bermayoritaskan islam, pelaku-pelaku ekonomi di Aceh sangat sedikit yang menggunakan sistem ekonomi islam dalam menjalankan kegiatan ekonomi nya, hal ini dapat kita lihat dari tingkat perkembangan perbankan syariah di Aceh yang berjalan relative lambat.Kurangnya peminat pada ekonomi syariah ditunjukkan dari survey salah seorang anggota kelompok kami, Pertanyaan dari kuisioner merujuk pada beberapa paham masyarakat terhadap hukum riba pada lembaga pengkreditan, 85% orang mengatakan tidak masalah bekerja pada lembaga pengkreditan bagaimana pun keadaan nya, baik dalam keadaan darurat ataupun tidak. Kemudian indicator lainnya, 64% mahasiswa Unsyiah memilih menabung pada rekening di bank konvensional. Sedangkan pada betuk pertanyaan lainnya, 57% mahasiswa Unsyiah memilih mengutamakan profit dalam membuka sebuah usaha, dan yang lainnya mengutamakan kesejahteraan bersama, baik dirinya dan orang lain. Namun 97% mahasiswa Unsyiah beranggapan bahwa sumber daya alam merupakan titipan Allah SWT yang bisa dimaksimalkan penggunaanya, namun tetap dijaga demi kepentingan pada generasi selanjutnya. Kemudian pada pertanyaan tentang seberapa paham seseorang terhadap zakat, sekitar 46% mahasiswa Unsyiah telah mengetahui tentang zakat ( >75%).Dari hasil kuisioner yang telah kami bagikan, kami mengambi kesimpulan bahwa rata-rata mahasiswa Unsyiah masih berstatus sebagai pengguna ekonomi konvensional.Mahasiswa merupakan penerus tongkat estafet kepemimpinan kedepannya, sehingga bentuk kepemimpinan, bentuk pemerintahan, bentuk sistem ekonomi yang akan dijalankan Indonesia kedepannya sangat bergantung dari pembelajaran dan pembentukan pola pikir mahasiswa saat ini. Saat ini, Indonesia masih menerapkan sistem ekonomi Pancasila, walaupun pada penerapannya sistem ekonomi ini seakan-akan hanya nama lain dari ekonomi konvensional. Dan imbas nya, sistem ekonomi yang berjalan saat ini gagal dalam membentuk kemakmuran dan kesejahteraan ekonomi yang merata bagi rakyat secara menyeluruh. Sehingga disini sangat diperlukan sebuah penerapan sistem ekonomi yang baru yang mampu untuk memberikan kemakmuran dan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia secara keseluruhan. Dan sistem tersebut adalah sistem ekonomi syariah.Agar dapat merealisasikan Ekonomi Syariah di Aceh, masyarakat umum diharapkan mengetahui mengenai kelebihan-kelebihan penggunaan ekonomi islam, perbedaannya ekonomi islam dengan ekonomi konvensional, seluk-beluk mengenai ekonomi islam, dan juga bagaimana cara mengaplikasikannya secara langsung dalam kehidupan sehari-hari. Dibutuhkan sosialisasi secara berkelanjutan oleh pemerintah yang mana juga diiringi dengan peran aktif mahasiswa didalamnya.Isi (Pembahasan) Ekonomi Indonesia selama ini dinamai dengan berbagai istilah yaitu Ekonomi Pancasila, Ekonomi campuran, ekonomi kerakyatan, dan lainnya. Namun menurut pakar Ekonomi Universitas trisakti Jakarta, Bpk. Sofyan Syafri Harahap Ph.D, setelah ditelaah lebih kritis, sebenarnya Indonesia ini menggunakan sitem ekonomi kapitalis. Bahkan dalam hal-hal tertentu, sistem ekonomi yang kita terapkan lebih kapitalis dibandingkan sistem kapitalis di negara kampiun kapitalis seperti halnya di amerika apalagi Eropa. (www.sofyan.syafri.com)Berdasarkan masalah masalah yang dihadapi masyarakat untuk mengaplikasikan ekonomi islam ada beberapa hal yang bisa dilakukan mahasiswa sebagai civitas akademika diantaranya adalah dengan memberikan pengetahuan tentang ekonomi islam, keuntungan menggunakan sistem syariah, serta perbedaan mendasar antara perekonomian konvensional dan syariah, ketiga hal ini bisa menarik perhatian para masyarakat kampus dan masyarakat aceh untuk mengganti gaya hidup mereka dari ekonomi konvensional ke ekonomi syariah.Pengetahuan tentang ekonomi islam, masyarakat harus paham dengan sistem yang digunakan didalam ekonomi islam tersebut, mulai dari teori hingga tata cara mempraktekkanya di kehidupan sehari hari, untuk mensosialisasikan hal ini mahasiswa bisa mengadakan literasi sosialisasi melalui media sosial maupun media cetak, seminar, workshop, dan membuat selebaran yang semuanya berkaitan dengan ekonomi islam serta mengadakan literasi perekonomian syariah.Ekonomi islam/syariah memiliki berbagai macam keunggulan dibanding dengan perekonomian konvensional,yaitu tidak adanya sistem riba sehingga mendorong sektor riil untuk berkembang, berpihak pada ekonomi rakyat, dan menggunakan sistem bagi hasil yang lebih tahan terhadap krisis. Salah satu bukti yang ada yaitu krisis global yang terjadi pada tahun 2008, dimana banyak negara di Timur Tengah yang menggunakan ekonomi syariah lebih tahan terhadap krisis bahkan mampu merekrut karyawan baru disaat perbankan konvensional lainnya memutuskan ikatan kerja kepada beberapa karyawan nya. B) Solusi & KesimpulanEkonomi islam di kalangan masyarakat Aceh masih belum berkembang terlihat dari hanya sedikit masyarakat yang menggunakan perbankan syariah, hal ini dipicu oleh banyak hal, diantaranya kurangnya peranan mahasiswa dalam mensosialisasikan ekonomi syariah, sehingga pengetahuan masyarakat Aceh tentang ekonomi syariah masih terbatas. Pada umumnya masyarkat Aceh masih mengeneralisasikan antara sistem konvensional dan syariah. Padahal ada sangat banyak sekali perbedaan antara sistem konvensional dan syariah, salah satunya sistem syariah yang mengutamakan kesejahteraan bersama dan banyak keunggulan lainnya. Dengan demikian untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menggunakan ekonomi syariah mahasiswa harus berperan aktif dalam mewujudkanya melalui pemberian pendidikan melalui seminar, sosialisasi, workshop maupun literasi perekonomian syariah.]

Berdasarkan pernyataaan di atas, marilah kita coba untuk menghitung apakah bapak Farhan wajib zakat untuk saham dan keuntungannya.Saham yang dimiliki Pak Farhan : 80.000 lembar sahamHarga saham per lembar nya : Rp.1000 , total = Rp.80.000.000Deviden Rp.200/lembar : 80.000 lembar saham x Rp.200 , total = Rp. 16.000.000Total Keuntungan yang didapat pak Farhan dari saham dan deviden : Rp.80.000.000+Rp.16.000.000 = Rp.96.000.000Jadi total keuntungan yang didapat Pak Farhan setelah dikalkulasikan adalah Rp.96.000.000 . hal ini menandakan bahwa Pak Farhan wajib membayar zakat karena telah lebih dari nishab (85gram emas=Rp. 25.500.000).maka zakat yang wajib dibayarkan adalah : 2,5%xRp. 96.000.000 = Rp. 2.400.000 (Wajib zakat)Dari ulasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa zakat atas saham dan keuntungan Pak Farhan tetap wajib dibayarkan apabila ia telah cukup nishab dan haul .