Isi Makalah Pengling Udah Jadi

35
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kependudukan atau demografi adalah ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan manusia. Meliputi di dalamnya ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan. Oleh karena itu, faktor-faktor tersebut menimbulkan permasalahan kependudukan seperti masalah jumlah penduduk yang terus meningkat setiap tahunnya, sehingga menimbulkan banyak pertanyaan apa yang menjadi penyebab permasalahan tersebut. Hal ini menjadi suatu tugas pemerintah dalam mengatasi masalah kependudukan. Analisis kependudukan dapat merujuk masyarakat secara keseluruhan atau kelompok tertentu yang didasarkan kriteria seperti pendidikan, kewarganegaraan, agama, atau etnisitas tertentu. 1.2 Tujuan Mengetahui jumlah penduduk dari tahun ke tahun. 1

Transcript of Isi Makalah Pengling Udah Jadi

Page 1: Isi Makalah Pengling Udah Jadi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kependudukan atau demografi adalah ilmu yang mempelajari

dinamika kependudukan manusia. Meliputi di dalamnya ukuran, struktur,

dan distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk berubah setiap

waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan. Oleh karena itu,

faktor-faktor tersebut menimbulkan permasalahan kependudukan seperti

masalah jumlah penduduk yang terus meningkat setiap tahunnya, sehingga

menimbulkan banyak pertanyaan apa yang menjadi penyebab

permasalahan tersebut. Hal ini menjadi suatu tugas pemerintah dalam

mengatasi masalah kependudukan.

Analisis kependudukan dapat merujuk masyarakat secara

keseluruhan atau kelompok tertentu yang didasarkan kriteria seperti

pendidikan, kewarganegaraan, agama, atau etnisitas tertentu.

1.2 Tujuan

Mengetahui jumlah penduduk dari tahun ke tahun.

Mengetahui dampak dari permasalahan kependudukan yang terjadi di

Indonesia.

Mengetahui upaya penanggulangan dari permasalahan kependudukan

yang terjadi di Indonesia.

Mengetahui dinamika dan jumlah penduduk Indonesia.

1

Page 2: Isi Makalah Pengling Udah Jadi

1.3 Rumusan Masalah

Batasan permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini

dirumuskan sebagai berikut :

Apa saja yang menjadi masalah kependudukan di Indonesia saat ini ?

Apa dampak dari masalah kependudukan yang terjadi di Indonesia ?

Bagaimana upaya pemerintah dalam menanggulangi masalah

kependudukan ?

Bagaimana cara mengukur jumlah penduduk beserta dinamikanya?

2

Page 3: Isi Makalah Pengling Udah Jadi

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Permasalahan Kependudukan di Indonesia, Dampak, dan Upaya

Penanggulangannya

2.1.1 Kuantitas penduduk

Masalah kependudukan Indonesia dalam hal kuantitas adalah masalah

kependudukan dalam hal jumlah. Permasalahan yang terkait dengan

kuantitas penduduk, dampak, dan upaya penanggulangannya, secara

singkat diuraikan berikut ini.

a. Jumlah Penduduk

Indonesia merupakan salah satu Negara dengan jumlah penduduk

yang besar (mencapai 203.456.000 berdasarkan sensus penduduk tahun

2000 dan sensus penduduk pada tahun 2010 mencapai 237.556.363 orang,

yang terdiri dari 119.507.580 laki-laki dan 118.048.783 perempuan), maka

tidak heran jika Indonesia dianggap sebagai pasar yang menjanjikan bagi

kalangan dunia usaha. Sebenarnya, jumlah penduduk yang besar

merupakan salah satu modal dasar pembangunan. Akan tetapi, hal tersebut

dapat terjadi jika sumber daya manusia yang ada merupakan sumber daya

manusia yang berkualitas, namun jika sumber daya manusia yang

berkualitas tersebut jumlahnya terbatas, maka banyaknya jumlah

penduduk merupakan kendala dalam melaksanakan pembangunan. Hal ini

dikarenakan tingginya tingkat ketergantungan dari manusia yang tidak

produktif terhadap manusia yang produktif. Indonesia telah mengadakan

sensus sebanyak enam kali sejak tahun 1945 hingga tahun 2010.

Perkembangan jumlah penduduk sejak sensus pertama hingga terakhir

(2000) dapat dilihat pada tabel disamping.

3

Page 4: Isi Makalah Pengling Udah Jadi

Tabel. Banyaknya Jumlah Penduduk Indonesia Berdasarkan Sensus

Penduduk

NoTahun

Pelaksanaan

Jumlah

Penduduk

1 1961 97.100.000

2 1971 119.208.000

3 1980 147.490.000

4 1990 179.322.000

5 2000 203.456.000

6 2010 237.556.363

Sumber : Prof. Ida Bagoes Mantra, Ph.D dan BPS 2001, 2010

Saat ini, besarnya jumlah penduduk Indonesia menempati urutan

pertama di antara Negara-negara ASEAN, menempati urutan ke tiga di

Benua Asia setelah RRC dan India, serta menempati urutan ke empat

dunia setelah RRC, India, dan Amerika Serikat. (hingga tahun 2004)

Kenaikan jumlah penduduk di tiap Negara tersebut secara otomatis

mempengaruhi banyaknya jumlah penduduk dunia. Kondisi ini merupakan

bentuk dinamika penduduk dunia.

4

Page 5: Isi Makalah Pengling Udah Jadi

Dampak

Jumlah penduduk Indonesia yang semakin banyak dari tahun ke tahun

tentunya menimbulkan dampak terhadap kehidupan sosial ekonomi

Indonesia. Beberapa dampak sosial ekonomi yang ditimbulkan dari

banyaknya jumlah penduduk, antara lain :

meningkatnya kebutuhan akan berbagai fasilitas sosial;

meningkatnya persaingan dalam dunia kerja sehingga mempersempit

lapangan dan peluang kerja;

meningkatnya angka pengangguran (bagi mereka yang tidak mampu

bersaing); serta

meningkatnya angka kriminalitas.

Upaya Penanggulangan

Berikut ini beberapa kebijakan yang diambil pemerintah Indonesia dalam

upaya mengatasi masalah jumlah penduduk.

Mencanangkan program Keluarga Berencana (KB) sebagai gerakan

nasional, dengan cara memperkenalkan tujuan-tujuan program KB

melalui jalur pendidikan, mengenalkan alat-alat kontrasepsi kepada

pasangan usia subur, dan menepis anggapan yang salah tentang anak.

Pelaksanaan program keluarga berencana (KB) di Indonesia selama tiga

dekade terakhir telah mencegah kelahiran sebanyak 80 juta jiwa

sehingga menjadi prestasi membanggakan (Menurut Kepala Badan

Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Sugiri Syarief).

Menetapkan Undang-Undang Perkawinan yang di dalamnya mengatur

serta menetapkan tentang batas usia nikah.

Membatasi pemberian tunjangan anak bagi PNS/ABRI hanya sampai

anak kedua.

5

Page 6: Isi Makalah Pengling Udah Jadi

b. Pertumbuhan Penduduk

Seperti halnya Negara-negara berkembang pada umumnya, Negara kita

senantiasa mengalami peningkatan jumlah penduduk dari tahun ke tahun.

Hal ini berarti Indonesia mengalami laju pertumbuhan penduduk. Laju

pertumbuhan penduduk Indonesia sebesar 1,48 persen per tahun. Namun,

jika diperhatikan, laju pertumbuhan penduduk Indonesia dari periode ke

periode cenderung mengalami penurunan. Perhatikan tabel di bawah ini.

Tabel. Laju Pertumbuhan Pertumbuhan Penduduk Indonesia Tahun

1971-2010 (Persen)

Tahun Laju Pertumbuhan (%)

1961-1971 2,10

1971-1980 2,32

1980-1990 1,97

1990-2000 1,35

2000-2010 1,48*

Sumber : Kumpulan Data Kependudukan – BKKBN Tahun 2001, 2010

Keterangan: *) pertumbuhan penduduk sementara

Laju pertumbuhan penduduk Indonesia tahun 2000-2010 sebesar

1,48 persen pertahun. Artinya bahwa setiap tahunnya antara tahun 2000

sampai 2010 jumlah penduduk Indonesia bertambah sebesar 1,48

persennya. Dengan jumlah penduduk sebesar 237,6 juta jiwa tersebut,

membuat Indonesia sebagai negara berpenduduk terbanyak setelah RRC,

India dan Amerika Serikat.

Dampak

Permasalahan kependudukan yang ditimbulkan dari pertumbuhan

penduduk memiliki kesamaan dengan permasalahan yang ditimbulkan

dari banyaknya jumlah penduduk.

6

Page 7: Isi Makalah Pengling Udah Jadi

Upaya Penanggulangan

Adapun usaha-usaha yang dilakukan pemerintah dalam menekan laju

pertumbuhan penduduk antara lain sebagai berikut.

Meningkatkan pelayanan kesehatan dan kemudahan dalam menjadi

akseptor Keluarga Berencana.

Mempermudah dan meningkatkan pelayanan dalam bidang

pendidikan, sehingga keinginan untuk segera menikah dapat

dihambat.

Meningkatkan wajib belajar pendidikan dasar bagi masyarakat, dari

6 tahun menjadi 9 tahun.

c. Persebaran/Kepadatan Penduduk

Persebaran penduduk erat kaitannya dengan tingkat hunian atau

kepadatan penduduk Indonesia yang tidak merata. Sekitar 60 % penduduknya

tinggal di Pulau Jawa yang hanya memiliki luas ± 6,9 % dari luas wilayah

daratan Indonesia. Secara umum, tingkat kepadatan penduduk atau population

density dapat diartikan sebagai perbandingan banyaknya jumlah penduduk

dengan luas daerah atau wilayah yang ditempati berdasarkan satuan luas

tertentu. Kepadatan penduduk dapat dibedakan menjadi 3 macam, berikut ini.

Kepadatan Penduduk Berdasarkan Lahan Pertanian

Dapat dibedakan atas :

Kepadatan penduduk agraris adalah perbandingan antara jumlah

penduduk yang bekerja di sektor pertanian dengan luas lahan

pertanian.

Kepadatan penduduk fisiologis adalah perbandingan antara jumlah

penduduk total (baik yang bermata pencaharian sebagai petani

ataupun tidak) dengan luas lahan pertanian.

Kepadatan Penduduk Umum (Aritmatik)

7

Page 8: Isi Makalah Pengling Udah Jadi

Merupakan perbandingan antara jumlah penduduk total (tanpa

memandang mata pencaharian) dengan luas wilayah (baik lahan pertanian

atau tidak). Untuk perhitungan kependudukan di Indonesia, kita

menggunakan perhitungan kepadatan penduduk umum (aritmatik).

Kepadatan Penduduk Ekonomi

Adalah besarnya jumlah penduduk pada suatu wilayah

didasarkan atas kemampuan wilayah yang bersangkutan. Kepadatan

penduduk di tiap-tiap wilayah Indonesia tidaklah sama, hal ini tentu

saja menimbulkan permasalahan kependudukan. Permasalahan ini

terkait dengan penyediaan sarana dan prasarana sosial, kesempatan

kerja, stabilitas keamanan, serta pemerataan pembangunan.

Kepadatan penduduk berdasarkan provinsi dan pulau dapat dilihat

pada tabel disamping !

8

Page 9: Isi Makalah Pengling Udah Jadi

Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah adalah tiga

provinsi dengan urutan teratas yang berpenduduk terbanyak, yaitu

masing-masing berjumlah 43.021.826 orang, 37.476.011 orang, dan

32.380.687 orang. Sedangkan Provinsi Sumatera Utara merupakan

wilayah yang terbanyak penduduknya di luar Pulau Jawa, yaitu

sebanyak 12.985.075 orang. Rata-rata tingkat kepadatan penduduk

Indonesia adalah sebesar 124 orang per km². Provinsi yang paling

tinggi kepadatan penduduknya adalah Provinsi DKI Jakarta, yaitu

sebesar 14.440 orang per km². Provinsi yang paling rendah tingkat

kepadatan penduduknya adalah Provinsi Papua Barat, yaitu sebesar

8 orang per km².

Informasi kepadatan penduduk tiap daerah perlu diketahui

untuk mengetahui ada tidaknya gejala kelebihan penduduk

(overpopulation), untuk mengetahui pusat-pusat aglomerasi

penduduk, serta untuk mengetahui penyebaran dan pusat-pusat

kegiatan ekonomi maupun budaya. Informasi-informasi tersebut

9

Page 10: Isi Makalah Pengling Udah Jadi

pada akhirnya akan digunakan sebagai dasar perencanaan

pembangunan di tiap-tiap daerah.

Dampak

Pemusatan penduduk pada daerah tertentu (terutama di kawasan

perkotaan dan pusat-pusat kegiatan) akan menimbulkan berbagai

permasalahan kependudukan, antara lain :

munculnya kawasan-kawasan kumuh kota dengan rumah-rumah

yang tidak layak huni;

sulitnya persaingan di dunia kerja, sehingga menyebabkan

merebaknya sektor-sektor informal, seperti pedagang kaki lima,

pengamen, dan sebagainya yang terkadang keberadaannya dapat

mengganggu ketertiban;

turunnya kualitas lingkungan; serta

terganggunya stabilitas keamanan.

Upaya Penanggulangan

Adapun usaha-usaha pemerintah dalam mengatasi dampak

ketidakmerataan penduduk meliputi hal-hal berikut ini.

Melaksanakan program transmigrasi.

Melaksanakan program pemerataan pembangunan dengan

cara mendistribusikan perusahaan industri di pinggir kota

(dekat kawasan pedesaan) di pulau-pulau selain Pulau

Jawa.

10

Page 11: Isi Makalah Pengling Udah Jadi

Melengkapi sarana dan prasarana sosial masyarakat

hingga pelosok desa, sehingga pelayanan kebutuhan sosial

ekonomi masyarakat desa dapat dipenuhi sendiri dan

dapat mencegah atau mengurangi arus urbanisasi.

2.1.2 Kualitas Penduduk

Masalah kependudukan Indonesia dalam hal kualitas adalah masalah

kependudukan dalam hal mutu kehidupan dan kemampuan sumber daya

manusia. Di Indonesia, masalah kualitas yang terjadi, antara lain, dipengaruhi

oleh masih rendahnya tingkat pendidikan dan kualitas sumber daya manusia,

rendahnya taraf kesehatan sehingga kesemuanya itu pada akhirnya mengarah

pada rendahnya pendapatan perkapita masyarakat.

a. Masalah Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu indikator kualitas penduduk.

Semakin tinggi tingkat pendidikan yang dicapai, maka semakin tinggi

pula kualitas sumber daya manusia yang dimiliki. Secara umum, tingkat

pendidikan penduduk Indonesia masih relatif rendah. Akan tetapi, tingkat

pendidikan masyarakat tersebut senantiasa diupayakan untuk selalu

ditingkatkan dari tahun ke tahun.

Hal-hal yang mempengaruhi rendahnya tingkat pendidikan di negara

Indonesia, antara lain :

1) Kurangnya kesadaran penduduk akan pentingnya pendidikan,

sehingga mereka tidak perlu sekolah terlalu tinggi (khususnya untuk

anak perempuan).

2) Rendahnya penerimaan perkapita, sehingga orang tua tidak mampu

menyekolahkan anaknya lebih lanjut atau bahkan tidak disekolahkan

sama sekali.

3) Kurang memadainya sarana dan prasarana pendidikan, khususnya di

pedesaan dan daerah-daerah terpencil.

11

Page 12: Isi Makalah Pengling Udah Jadi

4) Keterbatasan anggaran dan kemampuan pemerintah dalam

mengusahakan program pendidikan yang terjangkau.

Dampak

Rendahnya tingkat pendidikan penduduk akan berdampak

pada kemajuan penduduk tersebut dalam memahami dan

menghadapi kemajuan zaman, ilmu pengetahuan, dan teknologi.

Penduduk yang berpendidikan tinggi akan lebih mudah

memahami dan beradaptasi dalam menghadapi perkembangan

zaman, sehingga mereka akan lebih produktif dan inovatif.

Upaya Penanggulangan

Untuk menyikapi hal-hal tersebut, pemerintah telah

mengambil upaya dalam memperluas dan meratakan pendidikan,

diantaranya dengan jalan berikut.

Menggalakan program wajib belajar 9 tahun.

Mendorong kesadaran masyarakat yang mampu atau

badan-badan masyarakat untuk menjadi orang tua

asuh bagi anak-anak kurang mampu.

Menyediakan beasiswa bagi siswa berprestasi yang

kurang mampu.

Membuka jalur-jalur pendidikan alternatif atau non

formal (seperti kursus-kursus keterampilan)

sehingga dapat memperkaya kemampuan atau

kualitas seseorang.

12

Page 13: Isi Makalah Pengling Udah Jadi

Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan

prasarana belajar mengajar hingga ke pelosok

daerah. Pengembangan sistem pendidikan nasional

saat ini telah dipertegas dalam Undang-Undang No

2 Tahun 1989, sehingga diharapkan mampu

mempertegas arah pembangunan yang dilakukan

pemerintah dalam upaya mencerdaskan bangsa.

b. Masalah Kesehatan

Tingkat kesehatan merupakan salah satu indikator kualitas produk

suatu negara. Dalam hal ini, tingkat kesehatan dapat diindikasikan dari

angka kematian bayi, angka kematian ibu melahirkan, kecukupan gizi

makanan, dan usia harapan hidup.

1) Angka kematian bayi di Indonesia masih relatif tinggi,

meskipun terus menurun dari tahun ke tahun. Pada tahun

1971, angka kematian bayi mencapai 218 tiap 1.000

kelahiran, akan tetapi pada tahun 1990, angka kematian

bayi telah menurun menjadi 8 tiap 1.000 kelahiran.

Menurunnya angka kematian bayi ini di dukung oleh

meningkatnya derajat kesehatan dan gizi ibu. Kondisi ini

juga berpengaruh terhadap angka kematian ibu melahirkan

yang cenderung menurun dari tahun ke tahun.

2) Tingkat ketercukupan gizi masyarakat juga mulai

meningkat. Saat ini, pemerintah melalui Departemen

Kesehatan menetapkan standart ketercukupan gizi, yaitu

2.400 kalori/hari/kepala keluarga. Artinya, suatu keluarga

dikatakan sejahtera jika mampu memenuhi angka

ketercukupan kalori tersebut.

3) Angka harapan hidup adalah diperkirakan rata-rata umur yang dapat

dicapai penduduk suatu negara. Angka ini di Indonesia cenderung

mengalami peningkatan, dari 45,73 tahun pada tahun 1971 menjadi

13

Page 14: Isi Makalah Pengling Udah Jadi

65,43 tahun pada tahun 2000. Akan tetapi, angka tersebut masih

tergolong relatif rendah, karena negara-negara lain dapat mencapai 70

bahkan lebih dari 80 tahun.

Dampak

Rendahnya tingkat kesehatan masyarakat akan

memunculkan serangkaian dampak yang berhubungan dengan

kualitas sumber daya manusia. Generasi yang tidak ketercukupan

gizi tentu akan memiliki kondisi fisik dan psikis yang kurang bila

dibandingkan dengan generasi yang terpenuhi gizinya.

Upaya Penanggulangan

Upaya-upaya yang dilakukan pemerintah Indonesia dalam

meningkatkan taraf kesehatan masyarakatnya ditempuh melalui

langkah-langkah berikut ini.

Menjalin kerja sama dengan badan kesehatan dunia (WHO)

dalam mengadakan program kesehatan, misalnya pelaksanaan

Pekan Imunisasi Nasional, standarisasi obat dan makanan,

serta peningkatan gizi masyarakat.

Melaksanakan program peningkatan kualitas lingkungan, baik

dengan kemampuan sendiri ataupun melalui kerja sama dengan

luar negeri (misalnya dengan menjalin kerja sama dengan

badan pembangunan dunia/UNDP). Salah satu contoh program

14

Page 15: Isi Makalah Pengling Udah Jadi

peningkatan kualitas lingkungan yang telah dan masih

dilakukan adalah Kampoong Improvement Programme (KIP).

Meningkatkan program pemerataan kesehatan dengan cara

melengkapi sarana dan prasarana kesehatan yang meliputi

tenaga medis, obat-obatan, dan alat-alat penunjang medis

lainnya hingga ke pelosok desa.

Menghimbau penggunaan dan penyediaan obat-obat generik

bermutu sehingga dapat terjangkau oleh masyarakat.

Meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat, misalnya

melalui program asuransi kesehatan keluarga miskin

(Askeskin) untuk keluarga miskin (prasejahtera)

c. Rendahnya Pendapatan Perkapita

Pendapatan perkapita adalah banyaknya pendapatan kotor

nasional dalam satu tahun dibagi jumlah penduduk. Pendapatan perkapita

mencerminkan tingkat kemakmuran suatu negara.

Pendapatan perkapita negara Indonesia masih tergolong rendah,

data tahun 2002 menyebutkan pendapatan perkapita Indonesia mencapai

2.800 dollar Amerika Serikat. Diantara negara-negara anggota ASEAN

saja, Indonesia menempati urutan keenam setelah Singapura, Brunei

Darussalam, Malaysia, Thailand, dan Filipina. Keadaan ini

menggambarkan bahwa tingkat kehidupan masyarakat Indonesia masih

didominasi masyarakat miskin atau masyarakat prasejahtera dengan

tingkat penghasilan yang relatif rendah. Kondisi semacam ini dapat

disebabkan keadaan sumber daya alam yang tidak merata ditiap daerah.

Dampak

Rendahnya pendapatan perkapita akan berdampak pada

kelangsungan pelaksanaan pembangunan suatu negara. Beberapa rencana

pembangunan akan sulit diwujudkan karena pemerintah tidak memiliki

anggaran yang cukup untuk membiayai pelaksanaan pembangunan.

15

Page 16: Isi Makalah Pengling Udah Jadi

Akibatnya keadaan negara menjadi statis, tidak berkembang karena tidak

mengalami kemajuan.

Upaya Penanggulangan

Untuk mengatasi rendahnya tingkat pendapatan penduduk,

pemerintah telah melakukan beberapa langkah, antara lain meliputi hal-hal

berikut ini.

Memberikan subsidi keluarga miskin melalui berbagai

program sosial.

Memberi keringanan biaya pendidikan dan kesehatan untuk

masyarakat kurang mampu.

Meningkatkan standar upah buruh atau upah minimum kota.

Memberikan modal atau pinjaman lunak dan pelatihan

kepada para

pengusaha mikro dan pengusaha kecil agar dapat bertahan atau dapat

lebih berkembang.

Melaksanakan pembangunan sarana dan prasarana sosial, misalnya

penyediaan air bersih, WC umum, perbaikan lingkungan, ataupun

saran sanitasi lainnya.

Dari berbagai uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa keadaan

penduduk sangat mempengaruhi dinamika pembangunan dalam suatu

negara. Hal ini dikarenakan penduduk merupakan titik sentral dari seluruh

kebijakan dan program pembangunan yang sedang dan akan dilakukan

oleh pemerintah. Dengan kata lain, dalam konsep pembangunan,

penduduk adalah subjek dan sekaligus objek pembangunan. Sebagai objek

pembangunan, manusia bertindak sebagai pelaku dan pelaksana

pembangunan. Adapun sebagai objek pembangunan, penduduk merupakan

sarana pembangunan.

Permasalahan penduduk di Indonesia baik dari jumlah penduduk

(kuantitas) maupun mutu (kualitas) merupakan suatu masalah yang

dilematis dan kontradiktif. Di satu sisi jumlah penduduk yang besar

merupakan modal dan potensi yang dapat meningkatkan produksi nasional

16

Page 17: Isi Makalah Pengling Udah Jadi

apabila dapat dibina dan dikerahkan sebagai tenaga kerja yang efektif

sehingga sangat menguntungkan bagi usaha pembangunan di segala

bidang. Sebaliknya penduduk dengan mutu dan kualitas yang rendah tidak

mampu bersaing karena minimnya kesempatan kerja yang tersedia, akan

menjadi beban dan penghambat pembangunan. Oleh karena itu, sebagai

subjek pembangunan, penduduk harus dibina dan dikembangkan sehingga

mampu menjadi motor penggerak dan modal dasar pembangunan. Selain

itu, pembangunan juga harus dikembangkan dengan memperhitungkan

kondisi dan kemampuan penduduk sehingga penduduk dapat berpartisipasi

aktif dalam dinamika pembangunan.

2.2 Dinamika dan Pengukuran Kependudukan

Kependudukan atau demografi adalah ilmu yang mempelajari dinamika

kependudukan manusia. Meliputi di dalamnya ukuran, struktur, dan distribusi

penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat

kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan.Analisis kependudukan dapat

merujuk masyarakat secara keseluruhan atau kelompok tertentu yang

didasarkan kriteria seperti pendidikan, kewarganegaraan, agama, atau

etnisitas tertentu.

2.2.1 Definisi

Demografi berasal dari Bahasa Yunani

Demos : Rakyat , Grafein : Menulis

17

Page 18: Isi Makalah Pengling Udah Jadi

demografi = tulisan tulisan tentang rakyat/penduduk ( ilmu

kependudukan)

a. Menurut Donald J Boque :

Ilmu yang mempelajari secara statistik dan matematik tentang

besar, komposisi dan distribusi penduduk beserta perubahannya

sepanjang masa, melalui bekerjanya lima komponen demografi

yaitu kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), perkawinan,

migrasi dan mobilitas sosial.

b. Philip M. Hauser dan Duddley Duncan

Ilmu yg mempelajari jumlah, sebaran teritorial, dan komposisi

penduduk; serta perubahan penduduk karena fertilitas, mortalitas,

migrasi, dan mobilitas sosial.

2.2.2 Variabel utama demografi

Kelahiran (natalitas)

Kematian (death/mortalitas)

Migrasi (perpindahan)

Ketiga Variabel ini akan mempengaruhi keadaan dan komposisi

penduduk (umur dan jenis kelamin).

2.2.3 Sumber data kependudukan :

a. Sensus De Jure

Pada metode ini, pencatatan penduduk dilakukan oleh

petugas hanya untuk penduduk yang secara resmi tercatat dan

tinggal sebagai penduduk di daerah tersebut pada saat

dilakukannya sensus, sehingga dapat dibedakan antara penduduk

asli yang menetap dan pendudk yang hanya tinggal untuk

sementara waktu atau yang belum terdaftar sebagai penduduk

18

Page 19: Isi Makalah Pengling Udah Jadi

setempat. Dengan menggunakan sensus de jure, penduduk yang

belum secara resmi tercatat sebagai penduduk di daerah tersebut

tidak disertakan dalam perhitungan. Di Indonesia, pada umumnya

sensus penduduk dilakukan dengan metode cansaver denagn

mengombinasikan antara sensus de facto dan sensus de jure. Bagi

mereka yang bertempat tinggal tetap dipakai cara de jure,

sedangkan untuk yang tidak bertempat tinggal tetap dicacah

dengan cara de facto.

Sensus penduduk perlu dilakukan agar pemerintah memiliki

data kependudukan yang up to date (sesuai perkembangan zaman),

sehingga pemerintah dapat mengetahui perkembangan jumlah

penduduk, mengetahui tingkat pertumbuhan penduduk, mengetahui

persebaran dan kepadatan penduduk, mengetahui komposisi

penduduk (berdasarkan jenis kelamin, tingkat pendidikan, umur,

mata pencaharian, dan sebagainya), mengetahui arus migrasi serta

merencanakan pembangunan sarana dan prasarana sosial sesuai

dengan kondisi kependudukan daerah.

Sensus Penduduk (SP).

Indonesia telah melakukan sensus pada tahun ’71, ’80, ’90,

2000, 2010 (SP71, SP80, SP90, dan SP2000, SP2010)

Survey penduduk, yaitu diantaranya :

- SUPAS (Survei Penduduk Antar Sensus) pada tahun 1985

dan 1995.

- Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional)

- SKRT (Survei Kesehatan Rumah Tangga)

- SDKI (Survei demografi dan Kesehatan Indonesia)

Sensus Penduduk Indonesia 2010

Sensus Penduduk Indonesia 2010 (disingkat SP2010) adalah

sebuah sensus yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik

(BPS) di Indonesia pada tanggal 1 Mei - 15 Juni 2010.

Awalnya sensus ditargetkan selesai pada 31 Mei 2010. Namun

19

Page 20: Isi Makalah Pengling Udah Jadi

pada tanggal 31 Mei 2010, BPS memperpanjang waktu sensus

penduduk Indonesia sampai tanggal 15 Juni 2010. Ada

beberapa daerah yang sudah menyelesaikan sensus sebelum

tanggal 31 Mei, ada juga yang selesai sebelum 15 Juni. Sumber

lainnya menyatakan bahwa sensus penduduk secara resmi

berakhir pada 30 Juni 2010.

Sensus ini menggunakan teknologi Intelligent

Character Recognition/ Optical Mark Reader (ICR/OMR).

Dalam sensus ini akan diajukan 43 pertanyaan mengenai:

kondisi dan fasilitas perumahan dan bangunan tempat tinggal,

karakteristik rumah tangga dan keterangan individu anggota

rumah tangga.

BPS mengumumkan jumlah penduduk Indonesia tahun

2010 lebih banyak dari 237 juta orang namun tidak akan

melebihi 238 juta orang.

Hasil sensus

Menurut publikasi BPS pada bulan Agustus 2010, jumlah

penduduk Indonesia berdasarkan hasil sensus ini adalah

sebanyak 237.556.363 orang, yang terdiri dari

119.507.580 laki-laki dan 118.048.783 perempuan.[13]

Laju pertumbuhan penduduk Indonesia sebesar 1,49

persen per tahun.

20

Page 21: Isi Makalah Pengling Udah Jadi

Distribusi penduduk Indonesia:

Pulau Persentase

Jawa 58%

Sumatera 21%

Sulawesi 7%

Kalimantan 6%

Bali dan Nusa

Tenggara6%

Papua dan Maluku 3%

Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah adalah tiga

provinsi dengan urutan teratas yang berpenduduk

terbanyak, yaitu masing-masing berjumlah 43.021.826

orang, 37.476.011 orang, dan 32.380.687 orang.

Sedangkan Provinsi Sumatera Utara merupakan wilayah

yang terbanyak penduduknya di luar Pulau Jawa, yaitu

sebanyak 12.985.075 orang.

Rata-rata tingkat kepadatan penduduk Indonesia adalah

sebesar 124 orang per km². Provinsi yang paling tinggi

kepadatan penduduknya adalah Provinsi DKI Jakarta,

yaitu sebesar 14.440 orang per km². Provinsi yang paling

rendah tingkat kepadatan penduduknya adalah Provinsi

Papua Barat, yaitu sebesar 8 orang per km².

Tabel 1

21

Page 22: Isi Makalah Pengling Udah Jadi

Jumlah Penduduk Indonesia Berdasarkan Sensus

Penduduk Tahun 1971, 1980, 1990,2 000 dan 2010 (Juta

Jiwa)

Tahun 1971 1980 1990 2000 2010

Jumlah

Penduduk119,2 147,5 179,4 205,1 237,6*

Keterangan: *) Jumlah penduduk tahun 2010 yang

disajikan ini merupakan data sementara hasil SP2010 yang

dibacakan oleh Presiden SBY dalam pidato kenegaraan 16

agustus 2010. Data final hasil SP2010 kemungkinan besar

baru di lansir tahun 2011.

Tabel 2

Laju Pertumbuhan Pertumbuhan Penduduk Indonesia

Tahun 1971-2010 (Persen)

Tahun

Laju

Pertumbuhan

(%)

1961-1971 2,10

1971-1980 2,32

1980-1990 1,97

1990-2000 1,35

2000-2010 1,48*

Keterangan: *) pertumbuhan penduduk sementara

Laju pertumbuhan penduduk Indonesia tahun 2000-2010

sebesar 1,48 persen pertahun. Artinya bahwa setiap

22

Page 23: Isi Makalah Pengling Udah Jadi

tahunnya antara tahun 2000 sampai 2010 jumlah penduduk

Indoneisa bertambah sebesar 1,48 persennya.

Dengan jumlah penduduk sebesar 237,6 juta jiwa tersebut,

membuat Indonesia sebagai negara berpenduduk terbanyak

setelah RRC, India dan Amerika Serikat.

Logo Sensus Penduduk Indonesia 2010

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Lhokseumawe, Petugas Cacah Lapangan (PCL) dari Badan

Pusat Statistik Kota Lhokseumawe melakukan pendataan

penduduk pada hari pertama perdana ke rumah Walikota

Lhokseumawe Munir Usman di jalan Kenanga No.1

Gampong Mon Geudong Kecamatan Banda Sakti Kota

Lhokseumawe, Sabtu (1/5)

b. Registrasi Penduduk

23

Page 24: Isi Makalah Pengling Udah Jadi

Selain melalui sensus data kependudukan juga dapat

diperoleh melalui registrasi. Sistem registrasi penduduk merupakan

suatu system registrasi yang dilaksanakan oleh pemerintah

setempat yang meliputi pencatatan kelahiran, kematian,

perkawinan, perceraian, perubahan tempat tinggal atau perubahan

pekerjaan. Tujuan registrasi penduduk yaitu sebagai suatu catatan

resmi dari peristiwa tertentu dan sebagai sumber yang berharga

bagi penyusunan yang langsung dapat digunakan dala proses

perencanaan kemasyarakatan.

Di Indonesia, sistem registrasi tidak dilakukan oleh satu

departemen tetapi oleh beberapa departemen. Misalnya, peristiwa

kelahiran dicatat oleh Departemen Dalam Negeri, kematian oleh

Departemen Kesehatan, migrasi penduduk oleh Departemen

Kehakiman. Data-data tersebut kemudian dihimpun oleh Badan

Pusat Statistik dan diterbitkan dalam seri registrasi penduduk.

misalnya : Akte Kelahiran, Akta Nikah, Pembuatan KTP.

Seiring dengan waktu untuk mengetahui keadaan penduduk

mengalami perubahan. Info kependudukan berkaitan dengan

keakuratan data, data kependudukan yang tidak akurat

menyebabkan informasi yang dihasilkan salah. Padahal data

tersebut digunakan sebagai perencanaan pembangunan.

24