UAS TPAI Mahjati Abidah 09412141026

32
Analisis Fundamental dan Teknikal pada PT. BISI International Tbk. dan PT. Bukit Darmo Property Tbk. Tugas Disusun Guna Memenuhi Ujian Akhir Semester 6 Mata Kuliah Teori Portofolio dan Analisis Investasi Dosen Pengampu : Mahendra Adi Nugroho, M.Sc Disusun Oleh : Mahjati Abidah 09412141026 PRODI AKUNTANSI

Transcript of UAS TPAI Mahjati Abidah 09412141026

Page 1: UAS TPAI Mahjati Abidah 09412141026

Analisis Fundamental dan Teknikal pada PT. BISI International Tbk. dan

PT. Bukit Darmo Property Tbk.

Tugas Disusun Guna Memenuhi Ujian Akhir Semester 6 Mata Kuliah Teori Portofolio dan

Analisis Investasi

Dosen Pengampu : Mahendra Adi Nugroho, M.Sc

Disusun Oleh :

Mahjati Abidah 09412141026

PRODI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2012

Page 2: UAS TPAI Mahjati Abidah 09412141026

BAB I

PROFIL PERUSAHAAN

PT BISI International Tbk

PT BISI International yang didirikan pada tahun 1083 merupakan perusahaan

penghasil benih hibrida terbesar di Indonesia untuk benih padi, jagung dan hortikultura

sekaligus salah satu penghasil utama pestisida di Indonesia serta distributor berbagai jenis

pupuk. Kantor pusat perseroan berada di Sidoarjo, Jawa Timur dan tempat pengelolaan

berada di Kediri, Jawa Timur.

Perseroan didirikan di Indonesia atas nama PT Bright Indonesia Seed Industry

berdasarkan akta pendirian yang dimuat dalam akta no.35 tanggal 22 Juni 1983 sebagaimana

diubah dengan Akta No.20 tanggal 23 Agustus 1984. Sejak tanggal 28 Mei 2007 perusahaan

telah mencantumkan seluruh sahamnya di bursa efek Indonesia dan hingga tahun 2011 belum

ada perubahan jumlah saham yang beredar.

Profil PT. Bukit Darmo Property Tbk.

PT Bukit Darmo Property Tbk. Yang dahulunya bernama PT. Adhibaladika didirikan

di Surabaya pada tahun 1989 dan tercatat di bursa efek Jakarta dan Surabaya sejak tahun

2007. PT Bukit Darmo Property Tbk beserta anak perusahaannya yaitu PT IPAC Graha

Sentosa dan PT. Sentra Multi Unggul membangun dan mendesain kawasan pertokoan, real

estate untuk tujuan komersial, industri dan rekreasi. PT IPAC Graha Sentosa berkedudukan

di Jakarta didirikan berdasarkan akta No. 5 tanggal 8 Maret 2005. Keguatan usaha berupa

jasa, pengembang (developer) dan pembangunan, dan perdagangan. PT Sentra Multi Unggul

berkedudukan di Surabaya didirikan atas akta pendirian No.1 tanggal 19 April 2007. Usaha

bergerak di bidang pengadaan tanah dan bangunan (real estate).

Page 3: UAS TPAI Mahjati Abidah 09412141026

BAB II

ANALISIS FUNDAMENTAL

Analisis fundamental adalah metode analisis yang didasarkan pada fundamental

ekonomi suatu perusahaan. Teknis ini menitikberatkan pada rasio finansial dan kejadian -

kejadian yang secara langsung maupun tidak langsung memengaruhi kinerja keuangan

perusahaan. Sebagian pakar berpendapat teknik analisis fundamental lebih cocok untuk

membuat keputusan dalam memilih saham perusahaan mana yang dibeli untuk jangka

panjang. analisis fundamental dibagi dalam tiga tahapan analisa yaitu analisis ekonomi,

analisis industri, dan analisis perusahaan.

Analisis ekonomi adalah mempelajari kondisi ekonomi secara keseluruhan. Apakah

tingkat inflasi tinggi atau rendah apakah suku bunga naik atau turun apakah neraca

perdagangan untung atau rugi. Apakah supplai uang naik atau turun. Ini adalah sebagian

pertanyaan seorang fundamental analis menanyakan untuk memperhitungkan jika kondisi

ekonomi secara keseluruhan baik untuk pasar saham.

Analisis industri adalah mempelajari kondisi industri secara keseluruhan. Dalam

analisis industri, investor mencoba memperbandingkan kinerja dari berbagai industri, untuk

bisa mengetahui jenis industri apa saja yang memberikan prospek paling baik ataupun

sebaliknya. Berdasarkan hasil analisis industri, investor akan menggunakan informasi

tersebut sebagai masukan untuk mempertimbangkan saham-saham dari kelompok industri

mana sajakah yang akan dimasukkan dalam portofolio. Analisis Industri merupakan tahapan

penting Pengelompokan suatu industri dalam kenyataannya tidaklah sesederhana yang

dibayangkan, karena banyak perusahaan yang bergerak dalam lini bisnis yang berbeda.

Analisis kondisi perusahaan adalah mempelajari keadaan perusahaan dengan

menggunakan rasio-rasio keuanagan. Rasio keuangan secara garis besar dibagi dalam empat

katagori utama antara lain : rasio profitabilitas, market value, likuiditas, dan leverage.

Rasio Profitabilitas

Rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan dari

penggunaan modalnya. Rasio yang digunakan dalam pengukuran profitabilitas adalah sebagai

berikut :

a. Rasio Pengembalian Atas Total Aktiva ( Return on Asset/ROA)

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan

dana yang telah ditanamkan pada aktiva untuk operasi perusahaan dalam memperoleh

Page 4: UAS TPAI Mahjati Abidah 09412141026

keuntungan. Rasio ini juga menunjukkan produktivitas dari seluruh dana perusahaan.

Rumusnya sebagai berikut: ROA= Net income/total asset

b. Rasio Atas Ekuitas ( Return on Equity/ ROE )

Rasio ini mengukur tingkat efisiensi modal sendiri dan menunjukkan laba bersih yang

dapat diperoleh dari modal pemilik. Semakin tinggi rasio ini semakin memperkuat

posisi modal pemilik perusahaan. Rumusnya: ROE = Net income/ total equity

Rasio Leverage

Rasio leverage adalah rasio untuk mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai

oleh hutang. Rasio yang digunakan untuk mengukur adalah sebagai berikut:

a. Rasio Total Hutang terhadap Total Aktiva (Debt Rasio)

Rasio total hutang terhadap total aktiva menunjukkan besarnya total hutang terhadap

keseluruhan total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Rasio ini hanya merupakan

persentase dana yang diberikan oleh kreditor bagi perusahaan. Semakin rendah rasio

utang, semakin bagus kondisi perusahaan itu. Sebab, artinya hanya sebagian kecil aset

perusahaan yang dibiayai dengan utang. Buat calon kreditur atau pemberi pinjaman,

informasi rasio utang ini juga penting. Sebab, melalui rasio utang, mereka bisa

mengukur seberapa tinggi risiko utang yang diberikan kepada suatu perusahaan.

Rumusnya sebagai berikut: Debt Ratio = total liabilities/total asset

b. Total Hutang terhadap Ekuitas (Total Debt To Equity/DER)

Rasio ini sebenarnya mirip dengan rasio utang, tapi kita ingin membandingkan total

utang dengan modal sendiri perusahaan itu. Cara menghitungya adalah membagi total

utang dengan total modal. Semakin rendah DER perusahaan, semakin bagus kondisi

perusahaan tersebut. Para analis menilai, tingkat DER yang aman adalah kurang dari

50%. Rumusnya adalah sebagai berikut :

TD Capital Assets = (Aktiva Lancar + Hutang Jangka Panjang) / Jml Aktiva

Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk

memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek tepat pada waktunya. Rasio yang digunakan

adalah current ratio atau rasio lancar. Rasio ini mengukur sejauhmana aktiva lancar

perusahaan dapat dipakai untuk memenuhi kewajiban lancarnya.

Page 5: UAS TPAI Mahjati Abidah 09412141026

Tidak ada standar baku yang menyebutkan berapa sebaiknya nilai dari tingkat

likuiditas ini, tapi selama ini diyakini sebuah perusahaan berada dalam taraf yang aman bila

rasionya berada di kisaran 2:1. Current Ratio = aktiva lancar/kewajiban lancar

Rasio Nilai Pasar

Rasio pasar merupakan sekumpulan rasio yang menghubungkan harga saham dengan

laba, nilai buku per saham, dan dividen. Rasio ini memberikan petunjuk mengenai apayang

dipikirkan invenstor atas kinerja perusahaan di masa lalu serta prospek di masa mendatang

(Moeljadi, 2006:75). Rasio ini memberikan informasi seberapa besar masyarakat (investor)

atau para pemegang saham menghargai perusahaan, sehingga mereka mau membeli saham

perusahaan dengan harga yang lebih tinggi dibanding dengan nilai buku saham.

a. Rasio Pembayaran Dividen (Dividend Payout Ratio)

Rasio ini melihat bagian pendapatan yang dibayarkan sebagai dividen kepada investor

sedangkan bagian lain yang tidak dibagikan akan diinvestasikan kembali ke

perusahaan.Perusahaan yang mempunyai tingkat pertumbuhan yang tinggi akan

mempunyai rasio pembayaran dividen yang rendah. Sebaliknya perusahaan yang

tingkat pertumbuhannya rendah akan mempunyai rasio yang tinggi.

DPR = (Dividen per lembar saham / Pendapatan per lembar saham)

b. Rasio Pendapatan Per Lembar Saham (Earning Per Share)

EPS menunjukan jumlah uang yang dihasilkan (return) dari setiap lembar saham.

Semakin besar nilai EPS semakin besar keuntungan yang diterima pemegang saham.

EPS = (Laba bersih bagi pemegang saham biasa) / jumlah saham beredar

c. Rasio harga saham terhadap laba perlembar saham (price earning ratio)

Price Earning Ratio (PER) menunjukan berapa banyak investor bersedia membayar

untuk tiap rupiah dari laba yang dilaporkan.

PER = Harga pasar per lembar saham / Pendapatan per lembar saham

d. Rasio harga saham terhadap nilai buku (price book value)

Rasio ini menunjukan berapa besar nilai perusahaan dari apa yang telah atau sedang

ditanamkan oleh pemilik perusahaan, semakin tinggi rasio ini, semakin besar

tambahan kekayaan (wealth) yang dinikmati oleh pemilik perusahaan (Husnan,

2006:76). Jika harga pasar berada di bawah nilai bukunya, investor memandang

bahwa perusahaan tidak cukup potensial. Bila seorang investor pesimis atas prospek

suatu saham, maka banyak saham dijual pada harga di bawah nilai bukunya.

Sebaliknya jika investor optimis maka saham dijual dengan harga di atas nilai

Page 6: UAS TPAI Mahjati Abidah 09412141026

bukunya. Book value per share (nilai buku per saham) dihitung dengan membagi

ekuitas saham biasa dengan jumlah saham yang beredar.

PBV = Harga pasar per saham / Nilai buku per sahaa

Analisis Fundamental PT. BISI International Tbk.

1. Analisis Ekonomi

Beberapa trend positif yang dapat menunjang pertumbuhan prospek kinerja PT. BISI

International Tbk. Adalah sebagai berikut :

a. Indonesia menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang membaik yaitu sebesar 6,5%,

akibat dari kuatnya pasar domestik, fundamental ekonomi yang solid dan

meningkatnya tingkat pendapatanakibatnya, tahun 2011 telah menempatkan

Indonesia pada kinerja terbaiknya sejak krisis finansial Asia tahun 1998.

b. Perekonomian Indonesia yang terus meningkat, pertumbuhan positif selama lima

tahun dan kebijakan fiskal yang tepat telah menjadi dasar yang kuat bagi beberapa

lembaga pemeringkat seperti Moody’s dan Fitch untuk menaikkan status utang luar

negeri Indonesia menjadi investmen grade. Hal ini tentunya menjadi sinyal positif

bagi investor yang ingin berinvestasi di Indonesia.

c. Jumlah penduduk Indonesia dengan pendapatan menengah terus bertambah. Di tahun

2011, pendapatan per kapita Indonesai melampaui AS$3,500 yang disebabkan oleh

semakin baiknya pertumbuhan ekonomi selama beberapa tahun terakhir dankuatnya

konsumsi domestik. Meningkatnya masyarakat kelas menengah ini sangat positif

bagi perusahaan, dimana peningkatan pendapatan akan meningkatkan pengeluaran

yang lebih besar untuk makanan berkualitas tinggi.

2. Analisis Industri

Pangsa pasar untuk benih jagung pada tahun 2010 dan 2011 adalah sebesar

54% dan 52% . pesaing utama perusahaan dalam memasarkan benih jagung adalah

perusahaan global seperti Monsanto, Pioneer dan Syngenta yang memiliki jaringan

sumber genetik global yang mampu meraih pasar benih subsidi.

Pangsa pasar untuk benih buah sayur dan buah di tahun 2011 dan 2010 adalah

49% dan 50% . pesaing utama perusahaan adalah beberapa perusahaan multinasional

yang memiliki fasilitas penelitian di Indonesia, importir dan beberapa perusahaan

perdagangan serta perusahaan skala kecil baru yang banyak bermunculan.

Pangsa pasar untuk benih padi hibrida di tahun 2011 dan 2010 adalah sebesar

2% dan 4%. Pesaing utama perusahaan adalah beberapa perusahaan multinasional

Page 7: UAS TPAI Mahjati Abidah 09412141026

yang memiliki fasilitas penelitian di Indonesia, importir dan beberapa perusahaan

perdagangan.

3. Analisis Perusahaan

Ringkasan Analisis Rasio PT. BISI International Tbk tahun 2010/2011

No. Rasio Tahun Keterangan

2011 2010

1. ROA 0,10 0,11 Menurun

2. ROE 0,11 0,12 Menurun

3 Deviden Payout Ratio 0,2 - Deviden pada Rp 10 /

lembar saham

5. Earning Per Share (EPS) 49 48 Meningkat

6. Price Earning Ratio (PER) 19 39 Menurun

7. Price Book Value (PBV) 9,1 18,7 Menurun (nilai buku

saham Rp 100)

8. Debt Ratio 0,16 0,11 Naik

9. Debt to Equity 0,19 0,13 Naik

10. Current Ratio 6,08 8,46 Menurun

*Harga saham yang digunakan adalah harga saham penutupan pada tahun 2010 dan 2011

yaitu 1870 dan 910 ( kuartal ke-4)

Keterangan tabel :

1. ROA tahun 2010 ke tahun 2011 menurun ini menunjukkan produktivitas penggunaan

seluruh dana perusahaan untuk menghasilkan laba juga menurun.

2. ROE tahun 2010 ke tahun 2011 menurun ini menunjukkan posisi pemilik modal

perusahaan semakin lemah dalam menghasilkan laba.

Page 8: UAS TPAI Mahjati Abidah 09412141026

3. Tahun 2011 terjadi pembagian deviden sebesar Rp 10 per lembar saham. Saham yang

beredar sejumlah 3.000.000.000 lembar. Maka total deviden yang dibagi ada 30

miliyar. Sedangkan tahun 2010 tidak terjadi pembagian deviden.

4. EPS dari tahun 2010 ke tahun 2011 mengalami peningkatan. Semakin besar EPS

maka semakin besar pula keuntungan yang diterima oleh pemegang saham.

5. PER tahun 2010 ke tahun 2011 mengalami penurunan. Pemurunan ini menunjukkan

kesediaan para investor untuk membayar saham untuk tiap keuntungan yang

dihasilkannya berkurang.

6. PBV tahun 2010 ke tahun 2011 mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan terjadi

penurunan penilaian tehadap prospek perusahaan.

7. Debt ratio dari tahun 2010 ke tahun 2011 meningkat. Hal ini menunjukkan pembiyaan

yang dibiayai dengan utang juga semakin meningkat. Pada umumnua pembiyaan yang

dilakukan dengan utang bukanlah suatu kondisi yang baik jika dinilai di mata

investor.

8. Debt to equity ratio (DER) dari tahun 2010 ke tahun 2011 meningkat. Peningkatan ini

menunjukkan peningkatan utang yang harus ditanggung pemilik modal. Peningkatan

DER merupakan sinyal yang buruk bagi investor.

9. Current ratio dari tahun 2010 ke tahun 2011 menurun. Hal ini menunjukkan

kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya juga menurun.

Kesimpulan analisis rasio :

1. Kenaikan laba tahun berjalan dari tahun 2010 ke tahun 2011 sebesar Rp 2,6 miliyar

atau sekitar 1,8% menyebabkan kenaikan EPS sebesar Rp 1, yaitu dari Rp 48 ke

angka Rp 49.

2. Kemampuan perusahaan dalam membayar utang jangka pendek maupun jangka

panjang semakin meningkatdari tahun 2010 ke tahun 2011 hal ini dapat dilihat dari

rasio utang (debt ratio) dan rasio utang terhadap ekuitas (debt to equity) yang

keduanya menunjukkan peningkatan. Namun dengan meningkatnya rasio ini juga

memberikan sinyal bahwa pembiayaan operasional perusahaan dengan utang semakin

meningkat juga.

3. Adanya pembagian deviden di tahun 2011 yaitu sebesar Rp 30 miliyar rupiah pada

tanggal 14 Juli 2011. Deviden per lembar saham adalah Rp 1.

4. Adanya peningkatan utang di tahun 2011 yaitu sebesar Rp 239,2 miliar, naik Rp 91,1

miliar dibanding tahun 2010.

Page 9: UAS TPAI Mahjati Abidah 09412141026

5. Harga pasar saham mengalami penurunan yang cukup drastis di kuartal ke-4 yaitu

dari Rp 1870 ke angka Rp 910. Hal ini menunjukkan kepercayaan investor akan

prospektus saham PT BISI International Tbk. Mulai berkurang sehingga harga saham

menjadi anjlok. Namun harga pasar saham PT BISI masih berada di atas harga buku

saham yaitu Rp 100.

Analisis Fundamental PT. Bukit Darmo Property Tbk.

1. Analisis Ekonomi

Era perkembangan ekonomi Indonesia yang semakin pesat dewasa ini, yang

ditunjukkan dalam pembangunan dalam sektor riil menyebabkan bidang usaha ini

dilirik oleh banyak pelaku industri sebagai pasar yang memiliki potensi tinggi di

masa depan, baik itu dalam persepsi pembangunan dan pengembangan dalam negeri

maupun yang berasal dari luar negeri.

Jumlah penduduk Indonesia dengan pendapatan menengah terus bertambah. Di tahun

2011, pendapatan per kapita Indonesai melampaui AS$3,500 yang disebabkan oleh

semakin baiknya pertumbuhan ekonomi selama beberapa tahun terakhir dankuatnya

konsumsi domestik. Meningkatnya masyarakat kelas menengah ini sangat positif

bagi perusahaan, dimana peningkatan pendapatan akan meningkatkan pengeluaran

yang lebih besar untuk makanan berkualitas tinggi.

2. Analisis Industri

Seiring dengan perkembangan kota Surabaya yang pesat, beberapa mall dengan

berbagai segmen kelas menengah yang saat ini sudah ada dan atau dalam proses tahap

akhir penyelesaian dapat ditemukan di lokasi sebagai berikut Tunjungan Plaza,

Surabaya Town Square, Grand City, Galaxy Mall dll. Dari segi persaingan usaha mall

ritel perusahaan memiliki kemampuan daya saing yang sangat kompetitif karena

peluang pasar mall ritel di Surabaya khususnya untuk kelas menengah atas masih

cukup besar. Meskipun sudah ada mall di Surabaya yang sudah dipasarkan dengan

sistem sewa namun mall-mall ini memiliki segmen pasar yang berbeda dengan

Lenmarc mall, yang menekankan segmen pada kelas menengah atas.

Page 10: UAS TPAI Mahjati Abidah 09412141026

3. Analisis Perusahaan

Ringkasan Analisis Rasio PT. Bukit Darmo Property Tbk tahun 2010/2011

No. Rasio Tahun Keterangan

2011 2010

1. ROA (2,13) (1,45) Menurun

2. ROE (2,93) (2,02) Menurun

3. Deviden Payout Ratio - -

4. Deviden Yield Ratio - -

5. Earning Per Share/loss per share (3,03) (2,30) Menurun

6. Price Earning Ratio (37,9) (51,30) Naik

7. Price Book Value 1,15 1,18 Menurun

8. Debt Ratio 0,27 0,28 Menurun

9. Debt to Equity 0,37 0,40 Menurun

10. Current Ratio 1,5 1,4 Naik

* Harga saham yang digunakan adalah harga saham penutupan pada kuartal ke-4 tahun 2010

dan 2011 yaitu 118 dan 115

Keterangan tabel :

1. ROA tahun 2010 ke tahun 2011 menurun ini menunjukkan produktivitas penggunaan

seluruh dana perusahaan untuk menghasilkan laba juga menurun.

2. ROE tahun 2010 ke tahun 2011 menurun ini menunjukkan posisi pemilik modal

perusahaan semakin lemah dalam menghasilkan laba.

3. Deviden Payout Ratio tidak bisa dihitung karena perusahaan belum membagi deviden.

Page 11: UAS TPAI Mahjati Abidah 09412141026

4. Deviden Yield Ratio tidak bisa dihitung karena perusahaan belum membagi deviden.

5. Loss per share tahun 2010 ke tahun 2011 semakin meningkat. Hal ini menunjukkan

kemampuan melaba perusahaan semakin menurun.

6. PER tahun 2010 ke tahun 2011 mengalami penurunan. Pemurunan ini menunjukkan

kesediaan para investor untuk membayar saham untuk tiap keuntungan yang

dihasilkannya berkurang.

7. PBV tahun 2010 ke tahun 2011 mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan terjadi

penurunan penilaian tehadap prospek perusahaan.

8. Debt ratio dari tahun 2010 ke tahun 2011 meningkat. Hal ini menunjukkan pembiyaan

yang dibiayai dengan utang juga semakin meningkat. Pada umumnua pembiyaan yang

dilakukan dengan utang bukanlah suatu kondisi yang baik jika dinilai di mata

investor.

9. Debt to equity ratio (DER) dari tahun 2010 ke tahun 2011 menurun. Penurunan ini

menunjukkan penurunan utang yang harus ditanggung pemilik modal. Penurunan

DER merupakan sinyal yang baik bagi investor.

10. Current ratio dari tahun 2010 ke tahun 2011 naik. Hal ini menunjukkan kemampuan

perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya juga naik.

Kesimpulan analisis rasio :

1. Jumlah aktiva perusahaan pada tahun 2011 adalah sebesar Rp 976.488 juta,

dibandingkan dengan tahun 2010 mengalami penurunan sebesar Rp 41.055 juta. Hal

ini dikarenakan karena kenaikan aktiva tetap dan persediaan.

2. Jumlah kewajiban perusahaan pada tahun 2011 adalah sebesar Rp 268.303 juta,

dibandingkan dengan tahun 2010 mengalami penurunan sebesar Rp 20.271 juta.

Penurunan ini disebabkan karena adanya pembayaran utang kepada pihak ketiga.

3. Terjadi penurunan ekuitas di tahun 2011 karena adanya kerugian tahun berjalan 2011.

4. Sampai tanggal 31 Desember 2011 perusahaan belum juga membagikan deviden.

Page 12: UAS TPAI Mahjati Abidah 09412141026

BAB III

ANALISIS TEKNIKAL

Analisis teknikal adalah teknik untuk memprediksi arah pergerakan saham dan

indikator saham lainnya berdasarkan pada data pasar historis seperti informasi harga saham

dan volume. Penganut analisis teknikal percaya bahwa saham bergerak dalam suatu trend

tertentu dan akan terjadi berulang. Dalam analisis teknikal bukti disajikan dalam berbagai

indikator dan prinsip dasar antara lain pola-pola (pattern), garis trend (trendline), rata-rata

pergerakan dan momentum harga. Ada beberapa macam teknik penggunaan grafik dalam

analisis teknikal yaitu The Dow Theory, chart pola harga saham, analisis rata-rata bergerak

(moving average), analisis strength. Dalam analisis teknikal kali ini moving average dipakai

sebagai teknik untuk menganalisis pergerakan saham.

Teknik Analisis Moving Average ( Rata-rata Bergerak)

Moving Average (MA) adalah indikator pertama yang digunakan oleh para sesepuh

Analis Teknikal diawal perkembangannya. Moving Average tidak lain adalah rata–rata harga

beberapa periode lalu yang ditempatkan pada harga sekarang. Harga rata–rata tersebut

digabungkan menjadi suatu garis yang membentuk Moving Average.

Dalam menganalisis menggunakan setidaknya 2 periode MA untuk membandingkan

periode waktu naik turunnya harga saham. Ada konvensi atau kesepakatan mengenai jangka

waktu MA yang sering digunakan di dunia analisa teknikal, yaitu 5, 20, 50, dan 200. MA5

adalah rerata bergerak satu minggu bursa (lima hari), disebut juga MA jangka pendek,

digunakan oleh swing trader. MA20 adalah rerata bergerak satu bulan bursa, disebut juga MA

jangka menengah, digunakan oleh trend trader. MA ini juga yang biasanya diambil menjadi

garis tengah Bollinger Band. Digunakan oleh trend trader. MA50 adalah rerata bergerak tiga

bulan bursa, disebut juga MA jangka menengah, digunakan oleh trend trader. MA200 adalah

rerata bergerak satu tahun bursa, disebut juga MA jangka panjang, digunakan oleh investor.

Tujuan penggunaan teknik ini adalah untuk menentukan arah pergerakan harga saham dan

besarnya tingkat pergerakan. Dalam perhitungan rata-rata bergerak data yang dipakai adalah

harga penutupan pada periode tertentu. Ketentuan dalam teknik analisis rata-rata bergerak

adalah sebagai berikut :

Page 13: UAS TPAI Mahjati Abidah 09412141026

Ketentuan dalam Menggunakan MA

Aplikasi MA paling banyak digunakan untuk memprediksi arah trend. Kali ini

kegunaan MA akan dititik beratkan pada kegunaan utamanya yaitu untuk memprediksi trend.

Dengan penggunaan dua MA dengan dua periode yang berbeda kita dapat lebih akurat

lagi memprediksikan kemana harga akan bergerak. Apabila telah terjadi perpotongan antara

harga dengan kedua MA maka akan dipastikan harga kan berubah arahnya. Apabila MA

dengan periode yang lebih kecil berada dibawah dari MA yang periodenya lebih besar maka

itu merupakan indikasi harga sedang dalam trend turun (bullish) dan sebaliknya apabila

periode lebih kecil di atas dari periode yang lebih besar maka trend mata uang sedang dalam

trend naik (bearish).

Dapat kita catat juga bahwa apabila rentang antara kedua MA semakin besar maka

kemungkinan trend akan terus berlangsung dan bila mulai terjadi penyempitan jarak diantara

keduanya dan sampai terjadi perpotongan kembali, bisa disimpulkan bahwa trend sudah

berakhir.

Investor dianjurkan membeli saham saat :

1. Garis rata-rata bergerak mendatar dan harga saham melampaui garis tersebut.

2. Harga saham dibawah garis rata-rata bergerak yang sedang menaik

3. Harga saham saat ini berada di atas garis rata-rata bergerak yang cenderung menurun,

kemudian naik sebelum mencapai garis tersebut.

Investor dianjurkan menjual saham saat :

1. Harga saham saat ini dibawah garis rata-rata bergerak yang mendatar.

2. Harga saham bergerak naik di atas garis rata-rata bergerak, namun malah garis rata-

rata bergerak justru menurun.

3. Harga saham cenderung mengalami kenaikan (berada di bawah garis rata-rata

bergerak) tetapi kembali menurun sebelum mencapai garis rata-rata bergerak tersebut.

No

.

Posisi Garis MA Arti

1. MA di bawah harga Kondisi bullish/trend naik

2. MA di atas harga Kondisi bearish/trend turun

3. MA memotong harga dari atas Perubahan trend menuju bullish

4. MA memotong harga dari bawah Perubahan trend menuju bearish

Page 14: UAS TPAI Mahjati Abidah 09412141026

5. MA periode lebih pendek memotong MA

periode lebih panjang dari bawah.

Perubahan trend menuju bullish

(trend naik)

6. MA periode lebih pendek memotong MA

periode lebih panjang dari atas.

Perubahan trend menuju bearish

(trend turun)

7. MA dengan periode lebih panjang berada

diatas MA berperiode lebih pendek.

Kondisi bearish / trend turun

8. MA dengan periode lebih panjang berada

dibawah MA berperiode lebih pendek.

Kondisi bullish / trend naik.

Page 15: UAS TPAI Mahjati Abidah 09412141026

Interactive Chart harga saham PT BISI International Tbk Tahun 2010/2011

Trend turun

Trend turun

Trend naik

Trend mendatar

Page 16: UAS TPAI Mahjati Abidah 09412141026

Analisis Pergerakan Saham :

1. Titik yang diberi lingkaran adalah titik perpotongan dimana terjadi perubahan trend

menuju bullish ataupun bearish. Lingkaran warna hijau menunjukkan perpotongan

garis MA-50 dan MA-20 yang berada di atas harga saham sehingga trend akan

menurun (bearish), sedangkan lingkaran kuning menunjukkan perpotongan kedua

garis di bawah harga saham sehingga trend akan naik (bullish).

2. Pada tahun 2010 hingga 2011 trend naik nampak jelas terjadi pada bulan Agustus

hingga Desember 2010, dimana garis MA (merah) dengan periode yang lebih pendek

berada di atas garis MA (hijau) yang memiliki periode lebih panjang.

3. Pada tahun 2010 hingga 2011 trend turun nampak jelas terjadi pada bulan Desember

2010 hingga Maret 2011, dimana garis MA (hijau) dengan periode yang lebih panjang

berada di atas garis MA (merah) yang memiliki periode lebih pendek.

4. Pembelian saham tepat dilakukan di antara bulan maret dan april 2011 ( lihat

lingkaran kuning ) karena trend yang terjadi sebelum bulan itu merupakan trend

menurun, dan titik perubahan trend pada perpotongan garis mengarah pada trend naik.

4. Penjualan saham tepat dilakukan di antara bulan November dan December 2010 (lihat

lingkaran hijau) dimana terjadi perpotongan garis MA. Harga saham bergerak naik di

atas garis rata-rata bergerak, namun malah garis rata-rata bergerak justru menurun.

5. Pada trend mendatar antara bulan Maret hingga Agustus 2010 pembelian saham tepat

dilakukan di bulan Juni dimana terjadi perpotongan garis MA di atas harga saham

karena setelah itu harga saham akan mengalami trend naik.

Page 17: UAS TPAI Mahjati Abidah 09412141026

Interactive Chart harga saham PT. Bukit Darmo Property Tbk tahun 2010/2011

Trend turun

Trend mendatar

Trend naik

Page 18: UAS TPAI Mahjati Abidah 09412141026

Analisis Pergerakan Saham :

1. Titik yang diberi lingkaran adalah titik perpotongan dimana terjadi perubahan trend

menuju bullish ataupun bearish. Lingkaran warna hijau menunjukkan perpotongan

garis MA-50 dan MA-20 yang berada di atas harga saham sehingga trend akan

menurun (bearish), sedangkan lingkaran kuning menunjukkan perpotongan kedua

garis di bawah harga saham sehingga trend akan naik (bullish).

2. Trend naik ditunjukkan pada bulan Mei hingga Juli tahun 2010 dimana garis MA

(hijau) berada di atas garis MA (merah) dan harga saham berada di atas garis MA.

Penjualan saham bisa dilakukan setelah trend naik ini yaitu di Juli saat trend mulai

mengalami penurunan.

3. Trend turun ditunjukkan pada bulan Agustus hingga Oktober 2010 dimana garis MA

(merah) dengan periode yang lebih panjang berada di atas garis MA (hijau).

4. Trend mendatar ditunjukkan pada bulan Oktober 2010 hingga Mei 2011. Pembelian

saham dapat di lakukan pada trend ini dilakukan karena garis MA bergerak mendatar

dan harga saham melampaui garis tersebut. pembelian tepatnya dilakukan di bulan

Oktober 2010 karena ini merupakan titik setelah trend menurun.

Page 19: UAS TPAI Mahjati Abidah 09412141026

LAMPIRAN

Data Keuangan PT. Bukit Darmo International Tbk.

Page 20: UAS TPAI Mahjati Abidah 09412141026

Data Keuangan PT. BISI International Tbk.

Page 21: UAS TPAI Mahjati Abidah 09412141026

DAFTAR PUSTAKA

Annual Report BISI 2010

Annual Report BISI 2011

Annual Report BKDP 2010

Annual Report BKDP 2011

Financial Report BISI 2011/2010

Financial Report BKDP 2011/2010

www.pojoksaham.

www.pefindo.com

www.Belajarforex.com

www.Finance.yahoo.com

www.ipotnews.com