Tutorial Terakhir

download Tutorial Terakhir

of 14

Transcript of Tutorial Terakhir

  • 7/29/2019 Tutorial Terakhir

    1/14

    Asma adalah keadaan saluran napas yang

    mengalami penyempitan karena hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu, yang

    menyebabkan peradangan; penyempitan ini bersifat sementara.

    Bengkak :Pembesaran sementara abnormal dari bagian atau area tubuh, bukan akibat

    dariproliferasi sel, melainkan akibat akumulasi cairan dalam jaringan, bisa bersifatterlokalisir

    maupun generalisir (edema masif/ anasarka) yang merupakan salah satutanda dari inflamasi

    Alergi adalah kegagalan kekebalan tubuh di mana tubuh seseorang menjadi hipersensitif

    dalam bereaksi secara imunologi terhadap bahan-bahan yang umumnya imunogenik

    (antigenik) atau dikatakan orang yang bersangkutan bersifat atopik.

    Penicilin merupakan antibiotika tertua yang ada, yang diketemukan oleh Alexander

    Fleming pada tahun 1939.

    Antibiotika adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek

    menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme, khususnya dalam

    prosesinfeksi oleh bakteri.

    Analgesik adalah obat anti nyeri yang tidak menimbulkan hilangnya kesadaran.

    Anti inflamasi adalah obat yang dapat menghilangkan radang yang disebabkan bukan

    karena mikroorganisme (non infeksi)

    Pembiusan lokal atau anestesi lokal adalah salah satu jenis anestesi yang hanya melumpuhkan

    sebagian tubuh manusia dan tanpa menyebabkan manusia kehilangan kesadaran. Obat bius

    jenis ini bila digunakan dalam operasi pembedahan, maka setelah selesai operasi tidak

    membuat lama waktu penyembuhan operasi.

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Saluran_pernapasan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Penyempitan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Tubuhhttp://id.wikipedia.org/wiki/Senyawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Biokimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Organismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Infeksihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bakterihttp://id.wikipedia.org/wiki/Manusiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Manusiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bakterihttp://id.wikipedia.org/wiki/Infeksihttp://id.wikipedia.org/wiki/Organismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Biokimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Senyawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tubuhhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Penyempitan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Saluran_pernapasan&action=edit&redlink=1
  • 7/29/2019 Tutorial Terakhir

    2/14

    MACAM OBAT ANESTESI LOKAL

    1. KokainHanya dijumpai dalam bentuk topical semprot 4% untuk mukosa jalan napas atas. Lama kerja

    2-30 menit.Contoh: Fentanil

    * Farmakodinamik: Kokain atau benzoilmetilekgonin didapat dari daun erythroxylon coca.

    Efek kokain yang paling penting yaitu menghambat hantaran saraf, bila digunakan secara

    lokal. Efek sistemik yang paling mencolok yaitu rangsangan susunan saraf pusat.

    * Efek anestetik lokal: Efek lokal kokain yang terpenting yaitu kemampuannya untuk

    memblokade konduksi saraf. Atas dasar efek ini, pada suatu masa kokain pernah digunakan

    secara luas untuk tindakan di bidang oftalmologi, tetapi kokain ini dapat menyebabkan

    terkelupasnya epitel kornea. Maka penggunaan kokain sekarang sangat dibatasi untuk

    pemakaian topikal, khususnya untuk anestesi saluran nafas atas. Kokain sering menyebabkan

    keracunan akut. Diperkirakan besarnya dosis fatal adalah 1,2 gram. Sekarang ini, kokain

    dalam bentuk larutan kokain hidroklorida digunakan terutama sebagai anestetik topikal, dapat

    diabsorbsi dari segala tempat, termasuk selaput lendir. Pada pemberian oral kokain tidak

    efektif karena di dalam usus sebagian besar mengalami hidrolisis.

    2. Prokain (novokain)Untuk infiltrasi: larutan 0,25-0,5%

    Blok saraf: 1-2%

    Dosis 15 mg/kg BB dan lama kerja 30-60 menit

    Prokain disintesis dan diperkenalkan dengan nama dagang novokain. Sebagai anestetik lokal,

    prokain pernah digunakan untuk anestesi infiltrasi, anestesi blok saraf, anestesi spinal,

    anestesi epidural, dan anestesi kaudal. Namun karena potensinya rendah, mula kerja lambat,

    serta masa kerja pendek maka penggunaannya sekarang hanya terbatas pada anestesi infiltrasidan kadang- kadang untuk anestesi blok saraf. Di dalam tubuh prokain akan dihidrolisis

    menjadi PABA yang dapat menghambat kerja sulfonamik.

    3. Kloroprokain (nesakin)Derivat protein dengan masa kerja lebih pendek.

    4. Lidokain (lignokain, xylokain, lidones)Konsentrasi efektif minimal 0,25%. Infiltrasi, mula kerja 10 menit, relaksasi otot cukup baik.

    Kerja sekitar 1-1,5 jam tergantung konsentrasi larutan,

    1-1,5% untuk blok perifer

    0,25-0,5% + adrenalin 200.000 untuk infiltrasi

    0,5% untuk blok sensorik tanpa blok motorik

    1,0% untuk blok motorik dan sensorik2,0% untuk blok motorik pasien berotot (muskular)

    4,0% atau 10% untuk topikal semprot di faring-laring (pump spray)

    5,0% bentuk jeli untuk dioleskan di pipa trakea

    5,0% lidokain dicampur

    5,0% prilokain untuk topikal kulit

    5,0% hiperbarik untuk analgesia intratekal (subaraknoid, subdural,)

    Lidokain (xilokain) adalah anestetik lokal kuat yang digunakan secara luas dengan pemberian

    topikal dan suntikan. Anestesi terjadi lebih cepat, lebih kuat, dan lebih ekstensif daripada

    yang ditunjukkan oleh prokain pada konsentrasi yang sebanding. Lidokain merupakan

    aminoetilamid dan merupakan prototik dari anestetik lokal golongan amida.

    Larutan Lidokain 0,5% digunakan untuk anestesi infiltrasi, sedangkan larutan 1-2% untukanestesia blok dan topikal. Anestetik ini lebih efektif bila digunakan tanpa vasokonstriktor,

  • 7/29/2019 Tutorial Terakhir

    3/14

    tetapi kecepatan absorbsi dan toksisitasnya bertambah dan masa kerjanya lebih pendek.

    Lidokain merupakan obat terpilih bagi mereka yang hipersensitif terhadap anestetik lokal

    golongan ester. Sediaan berupa larutan 0,5-5% dengan atau tanpa epinefrin (1:50000 sampai

    1:200000).

    Efek samping lidokain biasanya berkaitan dengan efeknya terhadap SSP, misalnya

    mengantuk, pusing, parastesia, kedutan otot, gangguan mental, koma, dan bangkitan.Lidokain dosis berlebihan dapat menyebabkan kematian akibat fibrilasi ventrikel, atau oleh

    henti jantung. Lidokain sering digunakan secara suntikan untuk anestesia infiltrasi, blokade

    saraf, anestesia spinal, anestesia epidural ataupun anestesia kaudal, dan secara setempat untuk

    anestesia selaput lendir.

    5. Bupivakain (markain)Konsentrasi efektif minimal 0,125%. Mula kerja lebih lambat dibanding lidokain tetapi lama

    kerja sampai 8 jam.

    Prosedur Konsentrasi % Volume

    Infiltrasi 0,25-0,50 5-60 ml

    Blok minor perifer 0,25-0,50 5-60 ml

    Blok mayor perifer 0,25-0,50 20-40 mlBlok interkostal 0,25-0,50 3-8 ml

    Lumbal 0,50 15-20 ml

    Kaudal 0,25-0,50 5-60 ml

    Analgesi postop 0,50 4-8 ml/4-8 jam (intermitten) 0,125 15 ml/jam (kontinyu)

    Spinal intratekal 0,50 2-4 ml

    Struktur bupivakain mirip dengan lidokain, kecuali gugus yang mengandung amin adalah

    butil piperidin. Merupakan anestetik lokal yang mempunyai masa kerja yang panjang, dengan

    efek blokade terhadap sensorik lebih besar daripada motorik. Karena efek ini bupivakain

    lebih populer digunakan untuk memperpanjang analgesia selama persalinan dan masa pasca

    pembedahan. Pada dosis efektif yang sebanding, bupivakain lebih kardiotoksik daripada

    lidokain.

    Larutan bupivakain hidroklorida tersedia dalam konsentrasi 0,25% untuk anestesia infiltrasi

    dan 0,5% untuk suntikan paravertebra. Tanpa epinefrin, dosis maksimum untuk anestesia

    infiltrasi adalah 2mg/kgBB.

    6. EMLA (Eutectic Mixture of Local Anesthetic)Campuran emulsi minyak dalam air (krem) antara lidokain dan prilokain masing-masing

    2,5% atau masing-masing 5%. EMLA dioleskan dikulit intak 1-2 jam sebelum tindakan untuk

    mengurangi nyeri akibat kanulasi pada vena atau arteri atau untuk miringotomi pada anak,

    mencabut bulu halus atau buang tato. Tidak dianjurkan untuk mukosa atau kulit terluka.

    7. Ropivakain (naropin) dan levobupivakain (chirokain)Mirip dengan bupivakain dan mempunyai indikasi yang sama dalam kegunaanya, yaitu ketika

    anastesi dengan durasi panjang dibutuhkan. Seperti bupivakain, ropivakain disimpan dalam

    sediaan botol kecil. Kedua obat tersebut merupakan isomer bagian kiri dari bupivakain.

    Keuntungannya dibandingkan dengan bupivakain adalah zat ini lebih rendah kardiotoksisitas.

    Zat ini tersedia dalam beberapa formulasi. Konsentrasi 0,5% (dengan atau tanpa epineprin),

    0,75% , dan 1% telah digunakan pada bidang kedokteran gigi.

    Ketika digunakan pada praktek medis khasiat dari ropivakain sama-sama efektif, baik

    menggunakan epineprin maupun tidak. Pada dunia kedokteran gigi penambahan epineprin

    meningkatkan efek anestesia dari ropivakain.

    Konsentrasi efektif minimal 0.25%.

    8. AmethokainAmetokain tidak diadministrasikan melalui injeksi karena memiliki efek toksik. Zat ini

  • 7/29/2019 Tutorial Terakhir

    4/14

    diedarkan dengan sediaan topikal berkadar 4% untuk kulit, dan dapat digunakan sebagai

    sedasi intravena (premedikasi) atau pada anestesi general.

    9. FelipresinFelipresin adalah oktapeptid sintetik, yang sangat mirip dengan hormon pituitari vasopresin.

    Zat ini ditambahkan pada anestesi lokal pada kedokteran gigi dalam konsentrasi 0,03 IU/mL

    (0,54g/mL). Felipresin penggunaanya tidak sebagus vasokonstriktor epineprin, karena tidakbisa mengontrol hemoragi secara efektif.

    10. DibukainDerivat kuinolin merupakan anestetik lokal yang paling kuat, paling toksik dan mempunyai

    masa kerja panjang. Dibandingkan dengan prokain, dibukain kira-kira 15x lebih kuat dan

    toksik dengan masa kerja 3x lebih panjang. Sebagai preparat suntik, dibukain sudah tidak

    ditemukan lagi, kecuali untuk anestesia spinal. Umumnya tersedia dalam bentuk krim 0,5%

    atau salep 1%.

    11. Mepivakain HCLAnestetik lokal golongan amida ini sifat farmakologiknya mirip lidokain. Mepivakain ini

    digunakan untuk anestesia infiltrasi, blokade saraf regional dan anestesia spinal. Sediaan

    untuk suntikan berupa larutan 1 ; 1,5 dan 2%. Mepivakain lebih toksik terhadap neonatus dankarenanya tidak digunakan untuk anestesia obstetrik. Pada orang dewasa indeks terapinya

    lebih tinggi daripada lidokain. Mula kerjanya hampir sama dengan lidokain, tetapi lama

    kerjanya lebih panjang sekitar 20%. Mepivakain tidak efektif sebagai anestetik topikal.

    12. TetrakainTetrakain adalah derivat asam para-aminobenzoat. Pada pemberian intravena, zat ini 10 kali

    lebih aktif dan lebih toksik daripada prokain. Obat ini digunakan untuk segala macam

    anestesia, untuk pemakaian topilak pada mata digunakan larutan tetrakain 0.5%, untuk

    hidung dan tenggorok larutan 2%. Pada anestesia spinal, dosis total 10-20mg. Tetrakain

    memerlukan dosis yang besar dan mula kerjanya lambat, dimetabolisme lambat sehingga

    berpotensi toksik. Namun bila diperlukan masa kerja yang panjang anestesia spinal,

    digunakan tetrakain.

    13. Prilokain HClAnestetik lokal golongan amida ini efek farmakologiknya mirip lidokain, tetapi mula kerja

    dan masa kerjanya lebih lama. Efek vasodilatasinya lebih kecil daripada lidokain, sehingga

    tidak memerlukan vasokonstriktor. Toksisitas terhadap SSP lebih ringan, penggunaan

    intravena blokade regional lebih aman. Prilokain juga menimbulkan kantuk seperti lidokain.

    Sifat toksik yang unik dari prilokain HCl yaitu dapat menimbulkan methemoglobinemia, hal

    ini disebabkan oleh kedua metabolit prilokain yaitu orto-toluidin dan nitroso-toluidin.

    Methemoglobinemia ini umum terjadi pada pemberian dosis total melebihi 8 mg/kgBB. Efek

    ini membatasi penggunaannya pada neonatus dan anestesia obstetrik. Anestetik ini digunakan

    untuk berbagai macam anestesia suntikan dengan sediaan berkadar 1,0; 2,0; dan 3,0%.14. BenzokainAbsorbsi lambat karena sukar larut dalam air sehingga relatif tidak toksik. Benzokain dapat

    digunakan langsung pada luka dengan ulserasi secara topikal dan menimbulkan anestesia

    yang cukup lama. Sediaannya berupa salep dan supposutoria.

    DAFTAR PUSTAKAMalamed SF. 2004. Handbook of Local Anesthesia, Fifth Edition. Missouri: Elsevier Mosby.

    Meechan JG. 2002. Practical Dental Local Anaesthesia. London: Quintessence Publishing

    Co. Ltd.

    Ritiasa K. 1993. ISO Indonesia, Informasi Spesialite Obat Indonesia. Jakarta: Ikatan Sarjana

    Farmasi Indonesia.

    Syarif A. 2007.Farmakologi dan Terapi, Edisi 5. Jakarta: FK-UI.Tjay TH. dan Raharja K. 2005. Obat-obat Penting. Jakarta: Elex Media Komputindo

  • 7/29/2019 Tutorial Terakhir

    5/14

    Anestetik lokal ialah obat yang menghasilkan blokade konduksi atau blokade lorong

    natrium pada dinding saraf secara sementara terhadap rangsang transmisi sepanjang saraf,

    jika digunakan pada saraf sentral atau perifer. Anestetik lokal setelah keluar dari saraf diikuti

    oleh pulihnya konduksi saraf secara spontan dan lengkap tanpa diikuti oleh kerusakan

    struktur saraf. (Sari, 2009)

    Anestetik lokal menghilangkan penghantaran saraf ketika digunakansecara lokal pada jaringan saraf dengan konsentrasi tepat. Bekerja pada sebagian Sistem Saraf

    Pusat (SSP) dan setiap serabut saraf. Kerja anestetik lokal pada ujung saraf sensorik tidak

    spesifik. Hanya kepekaan berbagai struktur yang dapat dirangsang berbeda. Serabut saraf

    motorik mempunyai diameter yang lebih besar daripada serabut sensorik. Oleh karena itu,

    efek anestetika lokal menurun dengan kenaikan diameter serabut saraf, maka mula-mula

    serabut saraf sensorik dihambat dan baru pada dosis lebih besar serabut saraf

    motorikdihambat (Rochmawati dkk, 2009)

    Sifat Anestetik Lokal yang Ideal

    1. Poten dan bersifat sementara (reversibel)2. Sebaiknya tidak mengiritasi dan tidak merusak jaringan saraf secara permanen

    (kebanyakan anestetik lokal memenuhi syarat ini).

    3. Batas keamanan harus lebar, sebab anestetik lokal akan diserap dari tempat

    suntikan.

    4. Mula kerja harus sesingkat mungkin.

    5. Masa kerja harus cukup lama, sehingga cukup waktu untuk melakukan tindakan

    operasi, tetapi tidak sedemikian lama sampai memperpanjang masa pemulihan.

    6. Zat anestetik lokal juga harus larut dalam air, stabil dalam larutan, dan dapat

    disterilkan tanpa mengalami perubahan.

    7. Harganya murah

    (Rochmawati dkk, 2009)

    Anestetik lokal dibagi menjadi dua golongan

    1. Golongan ester (-COOC-) Kokain, benzokain (amerikain), ametocaine, prokain

    (nevocaine), tetrakain (pontocaine), kloroprokain (nesacaine).

    2. Golongan amida (-NHCO-) Lidokain (xylocaine, lignocaine), mepivakain (carbocaine),

    prilokain (citanest), bupivakain (marcaine), etidokain (duranest), dibukain (nupercaine),

    ropivakain (naropin), levobupivacaine (chirocaine).

    (Sari, 2009)

    MEKANISME KERJAObat bekerja pada reseptor spesifik pada saluran natrium (sodium channel), mencegah

    peningkatan permeabilitas sel saraf terhadap ion natrium dan kalium, sehingga terjadi

    depolarisasi pada selaput saraf dan hasilnya tak terjadi konduksi saraf. Mekanisme utama aksi

    anestetik lokal adalah memblokade voltage-gated sodium channels. Membrane akson

    saraf, membrane otot jantung, dan badan sel saraf memiliki potensial istirahat -90 hingga -60

    mV. Selama eksitasi, lorong sodium terbuka, dan secara cepat berdepolarisasi hingga

    tercapai potensial equilibrium sodium (+40 mV). Akibat dari depolarisasi,, lorong sodium

    menutup (inaktif) dan lorong potassium terbuka. Aliran sebelah luar dari repolarisasi

    potassium mencapai potensial equilibrium potassium (kira-kira -95 mV). Repolarisasi

    mngembalikan lorong sodium ke fase istirahat. Gradient ionic transmembran dipelihara oleh

    pompa sodium. Fluks ionic ini sama halnya pada otot jantung, dan dan anestetik localmemiliki efek yang sama di dalam jaringan tersebut (Rochmawati dkk, 2009)

    http://smart-fresh.blogspot.com/http://smart-fresh.blogspot.com/http://smart-fresh.blogspot.com/http://smart-fresh.blogspot.com/http://smart-fresh.blogspot.com/http://smart-fresh.blogspot.com/
  • 7/29/2019 Tutorial Terakhir

    6/14

    Fungsi sodium channel bisa diganggu oleh beberapa cara. Toksin biologi seperti

    batrachotoxin, aconitine, veratridine, dan beberapa venom kalajengking berikatan pada

    reseptor diantara lorong dan mencegah inaktivasi. Akibatnya terjadi pemanjangan influx

    sodium melalui lorong dan depolarisasi dari potensial istirahat. Tetrodotoxin (TTX) dan

    saxitoxin memblok lorong sodium dengn berikatan kepada chanel reseptor di dekat permukan

    extracellular. Serabut saraf secara signifikan berpengaruh terhadap blockade obat anestesilocal sesuai ukuran dan derajat mielinisasi saraf. Aplikasi langsung anestetik local pada akar

    saraf, serat B dan C yang kecil diblok pertama, diikuti oleh sensasi lainnya, dan fungsi

    motorik yang terakhir diblok (Rochmawati dkk, 2009)

    Teknik Pemberian Anestetik Lokal

    - Anestesi permukaanDigunakan pada mukosa / permukaan luka Dari sana berdifusi ke organ akhir sensorik

    dan ke percabangan saraf terminal. Pada epidermis yang utuh (tidak terluka), maka anestetik

    lokal hampir tidak berkhasiat karena anestetik lokal hampir tidak menembus lapisan tanduk.

    - Anestesi infiltrasiDisuntikkan ke dalam jaringan, termasuk juga diisikan ke dalam jaringan. Dengan

    demikian selain organ ujung sensorik, juga batang-bataang saraf kecil dihambat.- Anestesi konduksi

    Disuntikkan di sekitar saraf tertentuyang dituju dan hantarn rangsang pada tempat

    ini diputuskan.

    Contoh : anestesi spinal, anestesi peridural, anestesi paravertebral.

    - Anestesi regional intravena dalam daerah anggota badanAliran darah ke dalam dan ke luar dihentikan dengan mengikat dengan bantuan

    pengukur tekanan darah dan selanjutnya anestetik lokal yang disuntikkan berdifusi ke luar

    dari vena dan menuju ke jaringan di sekitarnya dan dalam waktu 10-15 menit menimbulkan

    anestesi. Pengosongan darah harus dipertahankan minimum 20-30 menit untuk menghindari

    aliran ke luar, sejumlah besar anestetik lokal yang berpenetrasi, yang belum ke jaringan.

    Pada akhir pengosongan darah, efek anestetik lokal menurun dalam waktu beberapa

    menit (Rochmawati dkk, 2009)

  • 7/29/2019 Tutorial Terakhir

    7/14

    Mekanisme KerjaPusat mekanisme kerjanya terletak di membran sel. Anastesi lokal mencegah

    pembentukan dan konduksi impuls saraf. Tempat kerjanya terutama di membran sel, efeknya

    pada aksoplasma hanya sedikit saja.

    Sebagaimana diketahui, potensial aksi saraf terjadi karena adanya peningkatan sesaat

    permeabilitas membran terhadap ion Na+

    akibat depolarisasi ringan pada membran. Prosesfundamental inilah yang dihambat oleh anastesi lokal: hal ini terjadi akibat adanya interaksi

    langsung anatara zat anastesi lokal dengan kanal Na+ yang peka terhadap adanya perubahan

    voltase muatan listrik (Voltage sensitive Na+ Channels). Dengan demikian bertambahnya

    efek anastesi lokal di dalam saraf, maka ambang rangsang membran akan meningkat secara

    bertahap, kecepatan peningkatan potensial aksi menurun, konduksi impuls melambat dan

    faktor pengaman (safety factor) konduksi saraf juga berkurang. Faktor-faktor ini akan

    mengakibatkan penurunan kemungkinan menjalarnya potensial aksi, dan dengan demikian

    mengakibatkan konduksi saraf.

    Anastesi lokal juga mengurangi permeabilitas membran bagi K+ dan Na+ dalam

    keadaan istirahat, sehingga hambatan hantaran tidak disertai banyak perubahan pada potesial

    istirahat. Hasil penelitian membuktikan bahwa anastesi lokal menghambat hantaran saraftanpa menimbulkan depolarisasi saraf, bahkan ditemukan hiperpolarisasi ringan.

    Pengurangan permeabilitas membran oleh anastesi lokal juga timbul pada otot rangka, baik

    waktu istirahat maupun waktu terjadinya potesial aksi.

    Potensi berbagai zat anastesi lokal sejajar dengan kemampuannya untuk meninggikan

    tegangan permukaan selaput lipid monomolekuler. Mungkin sekali anastesi mlokal

    meninggikan tegangan permukaan lapisan lipid yang merupakan membran sel saraf, dengan

    demikian menutup pori dalam membran sehingga menghambat gerak ion melalui membran.

    Hal ini akan menyebabkan penurunan permeabilitas membran dalam keadaan istirahat

    sehingga akan membatasi peningkatan permeabilitas Na+. Dapat dikatakan bahwa cara kerja

    utama obat anastesi lokal ialah bergabung dengan reseptor spesifik yang terdapa pada kanal

    Na, sehingga mengakibatkan terjadinya blokade pada kanal tersebut, dan hal ini akan

    mengakibatkan hambatan gerakan ion melalui membran.

  • 7/29/2019 Tutorial Terakhir

    8/14

    ANESTESI LOKAL

    Definisi : obat yg hambat hantaran saraf reversible bila dikenakan scr lokal pd jar saraf dg

    kadar cukup

    Bekerja pada tiap bagian susunan saraf yg diintervensi

    Struktur anestesi Lokal

    Anestesi lokal adalah gabungan dari garam larut air dan alkaloid larut dalam lemak dan

    terdiri dari bagian kepala cincin aromatik tak jenuh bersifat lipofilik, bagian badan sebagai

    penghubung terdiri dari cincin hidrokarbon dan bagian ekor terdiri dari amino tersier bersifat

    hidrofilik.

    Bagian lipofilikterdiri dari cincin aromatik tak jenuh, misal PABA (para amino benzoic acid).

    Bagian hidofilik

    Biasanya golongan amino tersier (dietil-amin)

    Obat pertama : kokain, alkaloida dlm daun Erythroxylon coca

    Sifat :

    - Tdk mengiritasi & tdk merusak jar saraf scr permanen

    - Mula kerja singkat , masa kerja lama

    - Batas keamanan lebar

    - Larut air

    - Stabil dalam larutan

    - Dapat disterilkan tanpa mengalami perubahan

    Klasifikasi

    Struktur dasar anestesi local pada umumnya terdiri dari tiga bagian, yakni suatu gugus amino

    hidrofil yang dihubungkan oleh suatu ikatan ester (alcohol) atau amida dengan suatu gugus

    aromatis lipofil. Semakin panjang gugus alkoholnya, semakin besar daya kerja anestetiknya,

    tetapi toksisitasnya juga meningkat.

    Anestesi lokal dapat digolongkan secara kimiawi dalam beberapa kelompok sbb:

    1. Senyawa ester (-COOC-): kokain dan ester PABA ( benzokain, prokain,oksibuprokain, tetrakain)

    2. Senyawa amida (-NHCO-): lidokain dan prilokain, mepivakain, bupivakain, dancinchokain

    3. Lainnya: fenol, benzialkohol dan etil klorida.

    Mekanisme kerja

    http://ikemega39.blogspot.com/2010/12/obat-anestesia.htmlhttp://ikemega39.blogspot.com/2010/12/obat-anestesia.html
  • 7/29/2019 Tutorial Terakhir

    9/14

    Cegah konduksi dan timbulnya impuls saraf Tempat kerja terutama di membran sel Hambat permeabilitas membran ion Na+ akibat depolarisasi menjadikan ambang

    rangsang membran meningkat

    Eksitabilitas

  • 7/29/2019 Tutorial Terakhir

    10/14

    5. Onset, intensitas, dan durasi blockade saraf ditentukan oleh ukuran dan lokasianatomis saraf.

    6. Saluran Na+ penting pada sel otot yang bisa dieksitasi seperti jantung. Efeknyaterhadap saluran Na+ jantung adalah dasar terapi anestesi lokal dalam terapi aritmi

    tertentu.

    7. Anestesi lokal umumnya kurang efektif pada jaringan yang terinfeksi dibandingjaringan normal, karena biasanya infeksi mengakibatkan asidosis metabolik lokal

    Profil obat

    1. Prokain

    a. Farmakodinamik

    Dosis 100-800 mg : analgesik ringan , efek maks 10-20 , hilang stlh 60

    Dhidrolisis mjd PABA (para amino benzoic acid) dapat hambat kerja sulfonamid

    b. Farmakokinetik

    Esterase

    Absorpsi cepat PABA + dietilaminoetanolHidrolisis

    PABA diekskresi dlm urin (btk utuh & terkonjugasi)c. Indikasi

    Anestesi infiltrasi, blokade saraf, epidural, kaudal & spinal Geriatri : perbaiki aktivitas seksual & fgs kel endokrin (conflicted)

    d. Sediaan

    Prokain HCl 1-2 %adalah anestesi infiltrat, 5-20% ; anestesi spinal

    2. Lidokain

    a. Farmakodinamik

    Anestesi lokal kuat . Tjd lebih cepat, lbh kuat, lbh lama & lbh ekstensif dp prokain Lar lidokain 0,5% adalah anestesi infiltrat, 1-2% ; anestesi blok & topikal Efektif bila tanpa vasokonstriktor, kec absorpsi & tox , masa kerja lbh pendek

    b. Farmakokinetik

    Mudah diserap dr tmpt injeksi Dapat tembus sawar darah otak Metab : hati; eks : urin

  • 7/29/2019 Tutorial Terakhir

    11/14

    c. Indikasi

    Injeksi : anestesi infiltrasi, blokade saraf, anest epidural, anest kaudal, anest mukosa Anest infiltrat : lar 0,25-0,50% dg atau tanpa adrenalin Kedok gigi : lar 1-2% lido dg adrenalin Anest permukaan , anest kornea mata (lidokain 2% + adrenalin) Turunkan iritabilitas jantung

    3. Dibukain

    Anest lokal plg kuat,plg toksik, masa kerja panjang 15x lbh kuat & toksik dg masa kerja 3x lbh panjang dp prokain Kdr 0,05-0,1% : anest injeksi; anest uretra 0,05-0,2%; anest spinal : 7,5-10 mg

    4. Mepivakain HCl

    Mirip lidokain Anest infiltra , blokade saraf regional, anest spinal Sediaan :Injeksi adalah larutan 1%,1,5%,2%

    5. Piperakain HCl

    i.v : toks 3x prokain Kekuatan anest = prokain Pemakaian topikal : lar 2% utk kornea, salep 4% utk mata; blokade saraf : lar 0,5-1%

    6. Tetrakain

    Derivat PABA Adalah anestesi local yang menembus kornea dan konjungtiva, obat ini efektif setelah

    pemberian topical pada mata dalam 30 dtk dan anestesi bertahan selama min. 15 mnt

    i.v = 10x lbh aktif & lbh toksik dp prokain Dosis dan pemberian: pada mata 1 atau 2 tetes larutan 0,5%; THT : lar 2% Kontraindikasi : diketahui adanya hipersensitiv terhadap tetrakain, inflamasi okuleratau infeksi Tindakan pencegahan : Mata yang teranestesi harus dilindungi dari debu dan

    kontaminasi bakteriologi samapai sensasi pulih sepenuhnya. Pemakaian yang lama

    dapat menimbulkan opasitas pada kornea

    Efek merugikan : Perasaan terbakar setempat dapat timbul dan yang lebih jarangadalah lakrimasi dan fotofobia

    Penyimpanan: Tetrakain tetes mata harus disimpan dalam wadah tertutup rapatterlindung dari cahaya dan jangan didinginkan

    7. Prilokain HCL

  • 7/29/2019 Tutorial Terakhir

    12/14

    Efek fkologi mrp lidokain Mula & lama kerja lbh lama dp lidokain Sediaan : kdr 1,2,3 %

    8. Bupivakain

    Zat ini menghambat inisiasi dan transmisi impul saraf pada tempat pemberian dengan

    menstabilkan membrane saraf. Senyawa ini dimetabolisme di hati. Dan biasanya anestesi

    bekerja selama 2-4 jam

    Kegunaan

    Anestesi infiltrasi

    Blok saraf perifer dan simpatis Anestesi gigi Anestesi spinal Anestesi epidural dan kaudal Bupivakain tidak cocok untuk anestesi regional intravena atau penggunaan topikal

    Kontraindikasi

    Infeksi kulit yang berdekatan dengan tempat injeksi atau adanya kecenderunganperdarahan abnormal

    Anemia berat Penyakit jantung Anestesi lokal dan epidural jangan dilakukan pada pasien dehidrasi dan hipovolemia Kadar bupivakain yang tinggi dalam darah harus dihindari pada pasien dengan

    gangguan hepar

    Efek samping

    Efek sampingnya adalah akibat dari efek depresi terhadap SSP dan efek kardio-depresifnya (menekan fungsi jantung) dengan gejala penghambatan pernapasan dan

    sirkulasi darah. Anestetika local dapat pula mengakibatkan reaksi hipersensitasi yang

    seringkali berupa exantema, urticaria dan bronchospasme alergis sampai adakalanyashock anafilaktis yang dapat mematikan. Yang terkenal dal;am hal ini adalah zat-zat

    kelompok ester prokain dan tetrakain, yang karena itu tidak digunakan lagi dalam

    sediaan local. Reaksi hipersensitasi tersebut diakibatkan oleh PABA (para amino

    benzoic acid), yang terbentuk melalui hidrolisa. PABA ini dapat meniadakan efek

    antibakteriil dari sulfonamide. Oleh karena itu, terapi dengan sulfa tidak boleh

    dikombinasi dengan penggunaan ester-ester tersebut.

    Efek SSP : depresi, stimulasi, tergantung jalur saraf yang dipengaruhi anestesi local Overdosis anestesi local dapat menyebabkan: Penurunan transmisi impuls pada neuromuscular junction dan sinaps ganglion Mengakibatkan kelemahan dan paralysis otot

  • 7/29/2019 Tutorial Terakhir

    13/14

    Teknik Pemberian Anestesi Lokal

    1. Anestesi permukaan

    2. Anestesi infiltrasi

    3. Anestesi blok

    Anestesi spinal Anestesi epidural Anestesi kaudal

    Penggunaan

    1. Secara parenteral anestesi local sering kali digunakan pada pembedahan.

    Jenis anestesi local yang paling banyak digunakan sebagai suntikan adalah sbb:

    a. Anestesi infiltrasi

    Beberapa injeksi diberikan pada atau sekitar jaringan yang akan dianestetisir, sehingga

    mengakibatkan hilangnya rasa di kulit dan di jaringan yang terletak lebih dalam, misalnya

    pada praktek THT (Telinga, Hidung, Tenggorokan) atau gusi (pada pencabutan gigi).

    b. Anestesi konduksi (blok ade saraf perifer), yaitu injeksi di tulang belakang pada suatu

    tempat berkumpulnya banyak saraf, terutama pada operasi lengan atau kaki, dan juga bahu.

    Selain itu juga digunakan untuk menghalau rasa nyeri hebat.

    c. Anestesi spinal (intrathecal), yang disebut juga injeksi punggung. Obat disuntikkan di

    tulang punggung yang berisi cairan otak. Dengan demikian injeksi melintasi selaput luar dari

    sumsum belakang (duramater), biasanya antara ruas lumbal ke 3 dan keempat. Sehingga

    pembiusan dari kaki/bagian bawah tubuh sampai tulang dada dapat dicapai dalam beberapa

    menit.

    d. Anestesi epidural juga ternasuk injeksi punggung. Obat disuntikkan di ruang epidural,

    yakni ruang antara kedua selaput luar sumsum belakang. Injeksi diberikan di lokasi yang

    berbeda-beda, misalnya secara lumbal untuk persalinan (SC), obstetri dan pembedahan perut

    bagian bawah. Secara cervical untuk mencapai hilang rasa di daerah tengkuk; secara torakal

    untuk pemotongan di paru-paru dan perut bagian atas. Cara ini layak digunakan untukpembedahan yang lama waktunya atau pasca bedah untuk penanganan nyeri.

    e. Anestesi permukaan

    Sebagai suntikan banyak digunakan sebagai penghilang rasa oleh dokter gigi untuk mencabut

    geraham atau untuk pembedahan kecil seperti menjahit luka di kulit. Anestesi permukaan

    juga digunakan sebagai persiapan untuk prosedur diagnostik, seperti bronkoskopi,

    gastroskopi dan sitoskopi.

    2.Cara Penggunaan Lain

  • 7/29/2019 Tutorial Terakhir

    14/14

    Secara oral anestesi local digunakan sebagai larutan untuk nyeri di mulut atau tablet isap

    (sakit tenggorokan). Juga dalam bentuk tetes mata untuk mengukur tekanan intraokuler atau

    mengeluarkan benda asing, begitu pula sebagai salep untuk gatal-gatal atau nyeri luka bakar.

    Senyawa ester sering menimbulkan reaksi alergi kulit, maka sebaiknya digunakan suatu

    senyawa amida yang lebih jarang mengakibatkan hipersensitasi.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Hoan Tjay, Drs. Tan dan Raharja, Drs.Kirana.2007.Obat-Obat Penting.Jakarta:PT.Elex Media Komputindo

    2. Katzung g. Bertram.2002.Farmakologi Dasar dan Klinik.Buku 2 Edisi8.Jakarta:Salemba Medika3. Joyce L Kee, Evelyn R Hayes.1994.Farmakologi Pendekatan Proses

    Keperawatan.Jakarta:Buku Kedokteran

    4. Drs. Tjay, Tan Hoan dan Drs. Kirana Rahardja.2002.Obat-ObatPenting.Jakarta:Gramedia.

    5. Muh, Anief.1995.Prinsip Umum dan Dasar Farmakologi cetakan I.Gajah MadaUniversity Press.Yogyakarta.

    6. Deglin dan Judith Hopfer.2004.Pedoman Obat Untuk Perawat.Jakarta:EGC.7. Katzung, Bertram G.1998. Farmakologi Dasar dan Klinik. Edisi VI. Jakarta: EGC8. Komala, dr. Sugiarto dan Chandranata dr. Linda.1997.Metode Penulisan Resep

    menurut WHO Obat-Obat yang Digunakan dalam Anestesi.Jakarta:Buku KedokteranEGC

    9. Sulistia,G. Ganiswara.1999.Farmakologi dan Terapi.Jakarta:Gaya Baru10.M.J.Neal.2006.AtglanceFarmakologiMedis.Edisi5.Erlangga:JakartaOlson,James,M.D.

    ,Ph.D.2003.Belajar Mudah Farmakologi.Jakarta:EGC

    11.A. Latief, Said, A. Suryadi, Kartini, dan Dachlan, M. Raswan.2002. Petunjuk PraktisAnestesiologi Edisi Kedua.Jakarta:Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas

    Kedokteran Universitas Indonesia .

    12.Departemen Farmakologi dan Terapeutik FKUI.2007.farmakologi dan terapi edisi5.Jakarta: Balai Penerbit FKUI