Tutorial Modul 3

27
Modul 3 Profesi Kesehatan Skenario 3 Dokter gigi baru Drg Denta ditempatkan di Puskesmas Sukamenanti di daerah terpencil di Sumbar dengan medan tugas yang luas dan komplek. Drg Denta banyak berinteraksi dengan tenaga medis dan paramedis lain. Bidan Desa meminta drg. Denta untuk menjadi narasumber pada pertemuan IBI di Kecamatan Sukamenanti. Drg.Denta setuju untuk menjadi narasumber. Pagi ini Drg. Denta menerima pasien kecelakaan dengan keadaan fraktur mandibula dengan avulsi gigi insisivus pertama kanan dan fraktur gigi insisivus pertama kiri. Drg. Denta merujuk pasien tersebut ke Rumah Sakit M. Jamil Padang. Keluarga pasien meminta supaya pasien tidak dikirim ke RS di Padang. Drg. Denta menjelaskan kasus ini harus ditangani oleh dokter gigi spesialis bedah mulut. Keluarga pasien tidak bisa memutuskan karena harus dibicarakan dulu dengan ninik mamak.

description

laporan tutorial

Transcript of Tutorial Modul 3

Page 1: Tutorial Modul 3

Modul 3

Profesi Kesehatan

Skenario 3

Dokter gigi baru

Drg Denta ditempatkan di Puskesmas Sukamenanti di daerah terpencil di

Sumbar dengan medan tugas yang luas dan komplek. Drg Denta banyak berinteraksi

dengan tenaga medis dan paramedis lain. Bidan Desa meminta drg. Denta untuk

menjadi narasumber pada pertemuan IBI di Kecamatan Sukamenanti. Drg.Denta

setuju untuk menjadi narasumber.

Pagi ini Drg. Denta menerima pasien kecelakaan dengan keadaan fraktur

mandibula dengan avulsi gigi insisivus pertama kanan dan fraktur gigi insisivus

pertama kiri. Drg. Denta merujuk pasien tersebut ke Rumah Sakit M. Jamil Padang.

Keluarga pasien meminta supaya pasien tidak dikirim ke RS di Padang. Drg. Denta

menjelaskan kasus ini harus ditangani oleh dokter gigi spesialis bedah mulut.

Keluarga pasien tidak bisa memutuskan karena harus dibicarakan dulu dengan ninik

mamak.

Pada pertemuan PDGI Cabang, drg Denta menyampaikan masalah yang

dihadapinya selama bertugas. Dapatkah saudara membantu drg. Denta menjelaskan

keadaan di atas?

Page 2: Tutorial Modul 3

Step 1

Mengklarifikasi terminologi yang tidak diketahui dan mendefinisikan hal-hal yang

dapat menimbulkan kesalahan interpretasi.

1. Fraktur :

Patahan pada tulang menjadi beberapa fragmen

Diskontinuitas terhadap jaringan tulang

Retakan pada tulang

Disposisi

2. Avulsi :

Tanggalnya gigi dari soketnya karena sebab traumatik secara

langsung atau tidak langsung.

3. Tenaga medis :

Tenaga ahli yang berfungsi memberikan pelayanan medis dengan

sebaik-baiknya.

4. Bedah mulut :

Rehabilitasi yang dilakukan pada mulut untuk mengobati kelainan

atau luka pada mulut.

Ilmu yang terapannya lebih kepada pembedahan, contoh: bibir

sumbing.

5. Mandibula :

Tulang pada wajah

Rahang bawah

Tulang pada rahang bawah tempat melekatnya gigi

6. Paramedis :

Orang yang bekerja dilingkungan kesehatan sebagai pembantu

dokter.

7. Merujuk :

Pemindahalihan perawatan kepada dokter atau rumah sakit yang

ditunjuk karena kekurangan infrastruktur atau tenaga medis.

Page 3: Tutorial Modul 3

Pemindahan tanggung jawab (pasien) terhadap masalah kesehatan

pasien.

8. Ninik mamak :

Orang yang dituakan dalam suatu suku atau nagari.

Keluarga seperut atau orang yang dihormati dalam adat.

9. Interaksi :

Hubungan timbal balik antara individu atau kelompok yang tercipta

dari sebuah komunikasi untuk saling mempengaruhi perasaan,

pikiran, dan tindakan.

10. Profesi :

Suatu pekerjaan yang butuh keahlian dlam pelaksanaannya

11. Spesialis :

Pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian

Kemampuan khusus dari pendidkan khusus

Step 2

Menentukan masalah

1. Apa ciri-ciri dari profesi?

2. Apa hak dan kewajiban dokter atau dokter gigi?

3. Apa peranan PDGI dalam menyelasaikan masalah?

4. Apa peranan IBI dan PDGI dalam bidang kesehatan ?

5. Darimana kita tahu seseorang itu mengalami fraktur mandibula dan avulsi?

6. Bagaimana penanganan pertama pasien yang mengalami fraktur mandibula

(avulsi gigi dan fraktur gigi) ?

7. Mengapa dalam pengobatan sering terjadi adanya rujukan dan bagaimana

proses rujukan tersebut?

8. Apa tindakan yang harus dilakukan dokter atau dokter gigi jika kesehatan

pasien lebih penting atau medesak daripada keputusan adat?

Page 4: Tutorial Modul 3

Step 3

Menganalisa masalah melalui brain storming dengan mengunakan prior knowledge.

1. Apa ciri-ciri dari profesi?

Memiliki lisensi (ijin) untuk melakukan profesinya

Memiliki keahlian

Menggunakan teknik ilmiah dan dedikasi tinggi

Memiliki ilmu khusus

Memiliki standar kemampuan minimal

Berguna bagi masyarakat dan lingkungan

Mempunyai kode etik

Jelas hak dan kewajiban

Pekerjaan yang melekat seumur hidup

Lulus dari program pendidikan yang diakui negara

2. Apa hak dan kewajiban dokter atau dokter gigi?

Hak:

Memperoleh perlindungan hukum sesuai standar medis

Memberikan pelayanan medis sesuai standar medis

Memperoleh informasi lengkap dari pasien

Memperoleh imbalan jasa

Kewajiban :

Mampu memberikan pelayanan sesuai ilmu yang dimiliki

Mampu memberikan rasa nyaman kepada pasien

Mampu menjaga rahasia pasien

Tidak membeda-bedakan pasien dalam perawatan

Objektif terhadap masalah pasien

Lebih mengutamakan pasien daripada diri sendiri dan keluarga

Memberikan pelayanan sama kepada teman sejawat

3. Apa peranan PDGI dalam menyelasaikan masalah?

Page 5: Tutorial Modul 3

Sebagai wadah untuk menampung aspirasi dokter

Sebagai wadah untuk tukar pendapat dan mencari solusi

Mengadakan penyuluhan pada masyarakat awam untuk

mendahulukan tindakan medis

Badan pengstandardisasian kompetensi seorang dokter gigi

4. Apa peranan IBI dan PDGI dalam bidang kesehatan ?

Meningkatkan kesejahteraan masyarakat

Badan yang memberikan standar pembelajaran dokter gigi dan bidan

Memajukan kesejahteraan di Indonesia baik infrastruktur ataupun

fasilitas lainnya

Meningkatkan kualitas perawatan

Membuat terobosan baru dalam dunia kesehatan

5. Darimana kita tahu seseorang itu mengalami fraktur mandibula dan avulsi?

Fraktur mandibula :

Perubahan bentuk rahang

Rahang sakit jika digerakan

Perubahan warna pipi akibat benturan

Bunyi tulang patah jika digerakan

Avulsi gigi :

Keluarnya gigi dari soketnya

Terjadi pendarahan pada gigi atau rahang

Terjadi trauma pada saraf gigi yang lepas

6. Bagaimana penanganan pertama pasien yang mengalami fraktur mandibula

(avulsi gigi dan fraktur gigi) ?

Avulsi gigi :

Penanganan cepat (10-15 menit) setelah terjadi avulsi, jika

penanganan cepat gigi masih bisa ditanam kembali

Page 6: Tutorial Modul 3

Fraktur gigi:

Diberi sarung gigi

Jika goyah diberi kawat gigi

7. Mengapa dalam pengobatan sering terjadi adanya rujukan dan bagaimana

proses rujukan tersebut?

Rujukan terjadi apabila kekurangan fasilitas di rumah sakit atau

puskesmas

Dibuatkan surat oleh tenaga medis dari rumah sakit asal dan

kemudian surat tersebut diberikan kepada rumah sakit tujuan

Dokter tahu pasti penyakit pasien

Dokter tahu secara pasti rumah sakit yang dituju

Dokter berkonsultasi dengan keluarga

Dokter tidak punya keahlian terhadap penyakit tersebut

8. Apa tindakan yang harus dilakukan dokter atau dokter gigi jika kesehatan

pasien lebih penting atau medesak daripada keputusan adat?

Dokter harus berani meyakinkan keluarga pasien bahwa penyakit

yang diderita pasien darurat dan akan lebih baik jika dirujuk

Memberikan penjelasan yang sederhana dan mudah dimengerti oleh

orang awam

Step 4

Membuat skema atau diagram dari komponen-komponen permasalahan dan mencari

korelasi dan interaksi antar masing-masing komponen untuk membuat solusi secara

terintegrasi.

Masalah Kesehatan

PDGI Profesi Kesehatan

Page 7: Tutorial Modul 3

Tenaga Medis Paramedis

Dokter gigi Dokter Bidan dan lain-lain

Hak Tugas Kewajiban

Menangani Masalah

Kompetensi

Sesuai Tidak sesuai

Step 5

1. Mahasiswa mampu menjelaskan profesi tentang kesehatan beserta fungsi

kerjanya.

2. Mahasiswa mampu menjelaskan hak, tugas, dan kewajiban seorang dokter

gigi.

3. Mahasiswa mampu menjelaskan kompetensi dokter gigi.

4. Mahasiswa mampu menjelaskan hubungan antara dokter dengan tenaga

medis dan paramedis lainnya.

5. Mahasiswa mampu menjelaskan organisasi kesehatan.

6. Mahasiswa mampu menjelaskan syarat-syarat dan prosedur dilakukannya

rujukan terhadap pasien.

7. Mahasiswa mengetahui pentingnya konfirmasi (inform consent) dilakukan

sebelum melakukan perawatan.

Page 8: Tutorial Modul 3

Step 6

Mengumpulkan Informasi di perpustakaan, internet, dan lain-lain.

Step 7

1. Mahasiswa mampu menjelaskan profesi tentang kesehatan beserta fungsi

kerjanya.

Ciri-ciri pekerjaan profesi :

- Mengikuti pendidikan sesuai standar nasional

- Berlandaskan etik profesi

- Mengutamakan panggilan kemanusiaan daripada keuntungan

- Pekerjaanya legal melalui perizinan

- Anggota-anggotanya belajar sepanjang hayat

- Anggota-anggotanya bergabung dalam sebuah organisasi profesi

a. Dokter, fungsi kerja :

- Fungsi pendidik masyarakat untuk hidup sehat

- Menerapkan ilmu kedokteran

- Sebagai ahli biologi manusia

- Mempelajari tanda-tanda, masalah, dan nilai-nilai dari pasien

- Memeriksa pasien, menginterpretasi tanda-tanda klinis, membuat

sebuah diagnosis dan merencanakan perawatan atau pengobatan

- Memiliki wewenang untuk memberi obat

b. Dokter gigi, fungsi kerja :

- Mengidentifikasi, merencanakan, dan memecahkan masalah serta

mengevaluasi program kesehatan gigi dan mulut

- Mengkoordinir dan memonitor pelaksanaan program kesehatan gigi

- Mengkoordinir serta menggerakkan tenaga perawat gigi dalam

memberikan pelayanan asuhan

Page 9: Tutorial Modul 3

- Membimbing dan mengawasi perawat gigi dalam bidang medis

teknik bila mendapat pendelegasian dari dokter gigi

- Bertanggung jawab dalam pencatatan dan laporan pelaksanaan

program dan pelayanan kesehatan gigi

c. Ahli gizi, fungsi kerja :

- Mengabdikan diri dalam upaya kesejahteraan dan kecerdasan bangsa

- Upaya perbaikan gizi

- Memajukan dan mengembangkan ilmu dan teknologi gizi serta ilmu-

ilmu yang berkaitan dan meningkatkan pengetahuan gizi masyarakat

- Mencegah dan mengobati penyakit dengan mempromosikan

kebiasaan makan yang sehat

- Merencanakan program-program pangan dan gizi, mengawasi

persiapan makanan, dan mengawasi penyajian makanan.

- Sebagai konselor gizi dan penyuluhan gizi

d. Bidan, fungsi kerja :

- Memberikan pelayanan kesehatan meliputi asuhan kehamilan, asuhan

persalinan, asuhan bayi baru lahir, perawatan anak balita, pelayanan

keluarga berencana

- Melakukan rujukan medis maupun rujukan kesehatan kepada

puskesmas

- Menggerakkan dan membina peran serta masyarakat dalam bidang

kesehatan

- Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di rumah-

rumah

- Penanganan kesehatan ibu dan bayi serta pengawasan kebutuhan

gizinya

e. Perawat, fungsi kerja :

- Fungsi independen yaitu fungsi mandiri dan tidak bergantung pada

orang lain

- Fungsi dependen yaitu melaksanakan kesehatan atas instruksi dari

perawat lain sebagai tindakan pelimpahan tugas yang diberikan

Page 10: Tutorial Modul 3

- Fungsi interdependen yaitu bentuk pelayanan kesehatan yang

membutuhkan kerjasama tim satu dengan yang lainnya

- Merupakan profesi yang punya tanggung jawab moral dalam rangka

memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

- Bekerja sesuai standar praktek keperawatan professional

- Melayani pasien dengan ikhlas tanpa membedakan status social

- Menghormati hak-hak pasien dan keluarganya serta menjaga rahasia

profesi

- Mendukung martabat kemanusiaan dan berlaku sebagai advokat bagi

kliennya

f. Kesehatan Masyarakat, fungsi kerja :

- Mencegah penyakit, memperpanjang hidup, meningkatkan kesehatan

fisik dan mental melalui usaha masyarakat yang terorganisir

- Pendidikan individu tentang kebersihan perorangan

- Pengorganisasian pelayanan medis dan perawatan untuk diagnosa

dini

g. Apoteker, fungsi kerja :

- Melaksanakan pengelolaan obat sesuai ketentuan yang berlaku

- Memberikan pelayanan obat secara professional kepada penderita

- Melaksanakan pencatatan atau pelaporan sesuai perundang-undangan

- Berpartisipasi aktif dalam program monitoring keamanan

penggunaan obat

h. Analisis Laboratorium Kesehatan, fungsi kerja : Melaksanakan

pelayanan masyarakat di bidang analisis pemeriksaan labor

i. Dokter Hewan, fungsi kerja : Memberikan pelayanan kesehatan hewan

2. Mahasiswa mampu menjelaskan hak, tugas, dan kewajiban seorang dokter

gigi

Hak dokter gigi :

- Memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas

sesuai standar operasional

Page 11: Tutorial Modul 3

- Memberikan pelayanan medis menurut standar profesi dan standar

prosedur operasional serta berdasarkan hak otonomi dokter

- Menolak keinginan pasien yang tidak sesuai dengan norma dan etika

yang berlaku

- Menghentikan jasa profesionalnya kepada pasien apabila hubungan

antara dokter dengan pasien menjadi lebih buruk

- Privacy dan imbalan jasa

- Memperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari pasien atau

keluarganya

Kewajiban dokter gigi :

- Mematuhi standar profesi kesehatan (pasal 21 PP No. 32/1992)

- Menghormati hak pasien

- Menjaga kerahasiaan pasien

- Memberikan informasi kondisi dan tindakan yang akan dilakukan

kepada pasien

- Meminta persetujuan atas tindakan yang akan dilakukan

- Membuat dan memelihara rekam medis

- Merahasiakan segala sesuatu tentang pasien

- Merujuk pasien ke dokter lain apabila tidak mampu

- Melakukan penolongan darurat atas dasar kemanusiaan

- Mengikuti perkembangan ilmu kedokteran gigi

- Bekerja sama dengan profesi dan pihak lain yang terkait secara

timbal balik dalam memberikan pelayanan kepada pasien

- Memiliki surat izin dalam melakukan praktek

Tugas dokter gigi :

- Melakukan praktek kedokteran gigi meliputi tindakan preventif,

promotif, kuratif, dan rehabilitative terhadap kondisi gigi dan mulut

individu ataupun masyarakat

Page 12: Tutorial Modul 3

- Memecahkan masalah serta mengevaluasi program kesehatan gigi

dan mulut

- Mengkoordinir dan memonitor pelaksanaan program kesehatan gigi

3. Mahasiswa mampu menjelaskan kompetensi dokter gigi

Kompetensi : Seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang

dimiliki oleh seseorang sebagi syarat untuk dianggap mampu oleh

masyarakat untuk melaksanakan tugas-tugas di bidang tertentu.

Kompetensi Dokter Gigi : Kemampuan yang harus dimiliki oleh dokter gigi

meliputi penguasaan ilmu, keterampilan, dan nilai-nilai sebagai respon

terpadu terhadap berbagai tuntutan yang dihadapi dalam praktek.

Kompetensi harus menggambarkan tingkat pengetahuan, tingkat

keterampilan, dan tingkat sikap.

Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia No.22/KKI/XI/2006 tentang standar

pendidikan profesi dokter gigi dan keputusanKkonsil Kedokteran Indonesia

No. 23/KKI/XI/2006 menetapkan 6 domain, yaitu :

1) Domain 1 Profesionalisme : mampu melakukan praktek di bidang

kedokteran gigi dan mulut sesuai dengan keahlian, tanggung jawab,

kesejawatan, etika dan hokum yang relevan

2) Domain 2 Penguasaan ilmu pengetahuan kedokteran dan kedokteran

gigi : mampu memahami ilmu kedokteran dasar dan klinik.Kedokteran

gigi dasar dan kedokteran gigi klinik yang relevan sebagai dasar

profesionalisme serta pengembangan ilmu kedokteran gigi.

3) Domain 3 Pemeriksaan fisik secara umum dan system stomatogratik :

mampu memeriksa, mendiagnosis, dan menyusun rencana perawatan

untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang prime mlealui tindakan

promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative

4) Domain 4 Pemulihan fungsi system stomatogratik : mampu melakukan

tindakan pem,ulihan fungsi system stomatogratik melalui

penatalaksanaan klinik

Page 13: Tutorial Modul 3

5) Domain 5 Kesehatan gigi dan mulut masyarakat : mampu

menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat untuk kesehatan gigi dan

mulut yang prima

6) Domain 6 Manajemen praktik kedokteran gigi : mampu menerapkan

fungsi manajemen dalam menjalankan praktek kedokteran gigi

4. Mahasiswa mampu menjelaskan hubungan antara dokter dengan tenaga

medis dan paramedis lainnya

Hubungan antara dokter dengan tenaga medis lainnya :

- Saling membantu dalam perencanaan

- Bekerjasama

- Saling berbagi untuk satu tujuan

Hubungan antara dokter dengan paramedis, diharapkan idealis yaitu

mengupayakan mencapai kondisi sebaik mungkin bagi pasien. Dalam

hubungan timbal balik tersebut muncul komunikasi antara dokter dan

paramedis dengan pasien. Dokter dan paramedis dapat memberikan saran

dan nasehat yang didiskusikan bersama pasien.

5. Mahasiswa mampu menjelaskan organisasi kesehatan

a. PDGI (Persatuan Dokter Gigi Indonesia)

Merupakan satu-satunya organisasi yang menghimpun dokter gigi

Indonesia yang didirikan pada tanggal 21 januari 1950 di Bandung yaitu

di Hotel Savoy Homann. Pengurus besar berkedudukan di Jakarta.

Tujuan PDGI :

- Menyumbangkan darma baktinya demi kepentingan bangsa dan

Negara

- Meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut serta kesehatan

umum dalam rangka menunjang kesejahteraan rakyat Indonesia

- Memajukan ilmu kedokteran gigi dalam arti yang seluas-luasnya

- Meningkatkan kesejahteraan anggota

b. KKI (Konsil Kedokteran Indonesia)

Page 14: Tutorial Modul 3

Berdasarkan undang-undang No. 29 tahun 2004 tentang praktik

kedokteran telah dibentuk Konsil Kedokteran dan Konsil Kedokteran

Gigi yang bertanggung jawab kepada presiden dan berkedudukan di

Jakarta. Fungsi KKI :

- Pengaturan

- Pengesahan

- Penetapan

- Pembinaan dokter dan dokter gigi dalam menjalani praktik

kedokteran dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan medis

Tugas KKI :

- Meregistrasi dokter dan dokter gigi

- Mengesahkan standar pendidikan profesi dokter dan dokter gigi

- Melakukan pembinaan terhadap penyelenggaraan praktik kedokteran

yang dilaksanakan bersama lembaga terkait sesuai dengan fungsi

masing-masing

Wewenang KKI :

- Menyetujui dan menolak permohonan dan registrasi dokter dan

dokter gigi

- Menerbitkan dan mencabut surat standar registrasi dokter dan dokter

gigi

- Mengesahkan standar kompetensi dokter dan dokter gigi

- Melakukan pengujian terhadap persyaratan registrasi dokter dan

dokter gigi

- Mengesahkan penerapan cabang ilmu kedokteran dan kedokteran gigi

- Melakukan pembinaan bersama terhadap dokter dan dokter gigi

terhadap pelaksanaan etika profesi yang ditetapkan oleh organisasi

profesi

Page 15: Tutorial Modul 3

- Melakukan pencatatan terhadap dokter dan dokter gigi yang

dikenakan sanksi oleh organisasi profesi karena melakukan atau

melanggar ketentuan etika profesi

KKI terdiri atas Konsil Kedokteran dan Konsil Kedokteran Gigi yang

masing-masing terdiri atas tiga divisi yaitu divisi registrasi, divisi standar

pendidikan profesi, divisi pembinaan.

c. IBI (Ikatan Bidan Indonesia)

Visi : satu-satunya wadah yang mandiri, berdaya saing, mempunyai

wewenang pengesahan kepada bidan, lembaga pendidikan dan

pengawasan mutu pelayanan dalam mendukung berhasilnya kiprah

profesionalisme bidan Indonesia.

Misi : Mewujudkan organisasi IBI yang mandiri, berdaya saing dan

mampu meningkatkan profesionalisme bidan Indonesia dalam

memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Target IBI :

- Tersedianya kader pemimpin yang tangguh dan mampu dalam jumlah

yang cukup melalui suatu pola yang sistematis

- Terciptanya kesejahteraan anggota diantaranya melalui penerapan

system penggalian dana yang efektif, baik dari dalam maupun luar

organisasi

- Meningkatkan peran, fungsi, dan wewenang IBI di semua jajaran

dalam registrasi, sertifikasi, lisensi bidan dan pelayanan kebidanan

- Terciptanya system manajemen yang handal, efektif dan efisien

- Terwujudnya citra baik IBI

- Terwujudnya pendidikan kebidanan yang lebih tinggi

d. IDI (Ikatan Dokter Indonesia)

Organisasi yang memadukan segenap potensi dokter Indonesia,

meningkatkan harkat, martabat dan kehormatan diri profesi kedokteran,

mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran, serta

Page 16: Tutorial Modul 3

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat menuju masyarakat yang

sehat dan sejahtera.

6. Mahasiswa mampu menjelaskan syarat-syarat dan prosedur dilakukannya

rujukan terhadap pasien

Macam-macam rujukan:

1) Rujukan kesehatan :

- Upaya pencegahan penyakit

- Peningkatan derajat kesehatan

- Public health service

2) Rujukan Medik :

- Upaya penyembuhan penyakit

- Pemulihan kesehatan

- Medical service

Syarat-syarat rujukan :

1) Tidak lengkapnya sarana atau fasilitas pada tempat (puskesmas/rumah

sakit) sebelumnya

2) Masalah yang dihadapi oleh pasien bukanlah kompetensi/ahli dokter

tersebut

3) Sebelum dilakukan rujukan harus ada inform consent dari pasien atau

keluarga pasien

Prosedur melakukan rujukan :

1) Memberikan diagnosa sementara terhadap masalah atau penyakit pasien

2) Menyampaikan hasil diagnosa sementara kepada pasien

3) Inform consent, yaitu persetujuan tindakan kedokteran yang diberikan

oleh pasien atau keluarga pasien setelah mendapatkan penjelasan secara

lengkap mengenai kondisi pasien dan bagaimana tindakan medis yang

akan dilakukan kepada pasien

4) Melakukan rujukan dengan memperhatikan tata laksana rujukan sebagai

berikut:

Page 17: Tutorial Modul 3

- Internal antar petugas di satu rumah

- Antara puskesmas pembantu dan puskesmas

- Antara masyarakat dan puskesmas

- Antara satu puskesmas dan puskesmas lainnya

- Antara puskesmas dan rumah sakit, laboratorium, atau fasilitas

pelayanan kesehatan lainnya

- Internal antar bagian/unit pelayanan di dalam satu rumah sakit

- Antar rumah sakit, laboratorium, atau fasilitas pelayanan lain di

rumah sakit

Langkah-langkah rujukan :

1) Menentukan kegawatdaruratan penderita

2) Menentukan tempat rujukan

3) Memberikan informasi kepada penderita/keluarga mengenai keadaan

pasien

4) Mengirimkan informasi pada tempat rujukan yang dituju

5) Persiapan penderita

6) Tindak lanjut penderita

7. Mahasiswa mengetahui pentingnya konfirmasi (inform consent) dilakukan

sebelum melakukan perawatan

Inform consent penting karena :

- Memberikan perlindungan terhadap pasien dari tindakan dokter yang

tidak perlu

- Memberikan perlindungan hukum pada dokter jika terjadi kegagalan

Tindakan medis tanpa persetujuan pasien/keluarga = penganiayaan

(melanggar KUHP pasal 351)

Page 18: Tutorial Modul 3

LAPORAN TUTORIAL

MODUL 3

PROFESI KESEHATAN

Page 19: Tutorial Modul 3

Oleh :

Kelompok VI

Program Studi Pendidikan Dokter Gigi

Fakultas Kedokteran

Universitas Andalas

Nama Anggota Kelompok

Corrina Heparti Novsyiami

Dina Karina Iriani

Page 20: Tutorial Modul 3

Dzihni Nabilah Yunus

Friska Meininda Putri

Hamdan Ramli

Havis Dharma Rafke

Ichsan Denaspati

M. Ikbal Ferdian

Nesa Okvi Hardila

Nur Aini Afifah

Rahmi Agvanesia

Syukrillah Lubis