Tutorial Membuat Sheet Manager Dan Mengaplikasikan

download Tutorial Membuat Sheet Manager Dan Mengaplikasikan

of 6

description

sheet manager ldd

Transcript of Tutorial Membuat Sheet Manager Dan Mengaplikasikan

TUTORIAL MEMBUAT SHEET MANAGER

SHEET STANDARDalam latihan ini kita akan membuat Sheet untuk Gambar Profil dan Potongan Memanjang (Plan & Profil) pada kertas ukuran A3. Ikuti langkah-langkah berikut.1. Buat File Baru, Beri Nama Plan-Profil-Sheet.dwg, Buat Project Baru beri nama Sheet Standar, isi Description dengan Latihan Membuat Sheet Standar

2. Pada window Load Settings klik Next, pada Window Unit pilih Meter, Degrees, North Azimuths, pada bagian Display Precision masing-masing isi dengan 3, kemudian klik Next. Pada window Scale isi Drawing Scale Horizontal dengan 1:1000, Vertical dengan 1:100, Sheet Size dengan 594x841, klik Next. Pada window zone untuk Categories pilih Indonesia, pada Available Coordinat System pilih Indonesia, Java West;West of 108 deg East, Djakarta datum, klik Next. Pada window Orientation klik Next. Pada window Text Style klik Next. Pada window Border pilih None kemudian klik Next. Pada window Save Settings isi Profile Name dengan Sheet Standar, klik Save kemudian klik Finish.

3. Di sini kita akan mulai membuat Sheet Standar, untuk itu pindahkan dari Model Space ke Paper Space dengan meng-klik Tab Layout1 di bagian bawah kiri. Buat Layer BORDER, LEGEND, VIEWPORT, FRAME, GRID.Buat garis batas Rectangle Polyline ukuran 400x280 dengan layer BORDER. Di sini mungkin akan terlihat bahwa ukuran kertas lebih kecil dari pada ukuran BORDER, untuk itu kita perlu mengatur ukuran kertas.4. Klik File>Page Setup Manager, klik New, ketik A3 di New Page Setup Name, klik Ok. Atur Printer/Plotter, Pilih Paper Size dengan A3, Plot Area dengan Extents, ketik Plot Scale 1 mm : 1 units, Plot offset Centang Center the plot, Set Plot Style table ke monocrome.stb, Set Drawing Orientation ke Landscape. Klik Ok.

Pada Window Page Setup Manager Pilih A3, klik Set Current kemudian klik Close. Sekarang ukuran BORDER sudah muat dalam kertas ukuran A3.

5. Selanjutnya kita akan membuat direktori database style. Klik menu Sheet Manager>Setting. Pada Window Setting, di sebelah kanan Style Database Path klik Set. Kemudian pada Path ketik SHEET_STANDAR\, klik Ok.

Pada window Setting, Layers Label Frames ketik FRAME, pada Sheet Options Layout Page Setup Name pilih A3. Kemudian pastikan terdapat tanda di depan Use Fixed Profile Stations, Draw MS Match Lines, Draw Grid on Label Draw, dan Adjust Grid View.

6. Langkah berikutnya kita akan membuat Legenda untuk Keterangan Gambar, Skala Gambar, Nama Proyek dan sebagainya. Buatlah Rectangle Polyline ukuran 75x270 dengan layer LEGEND, simpan di sebelah kanan gambar dengan jarak 5 mm dari BORDER.7. Selanjutnya kita akan membuat Viewport-Plan dengan layer VIEWPORT. Klik menu Sheet Manager>Sheet Styles>Create Viewport. Gambar viewport dengan ukuran 310x120. Tempatkan viewport di bagian kiri atas dengan jarak 5 mm dari BORDER. 8. Sekarang kita akan mengeset kategori viewport ini untuk plan. Klik menu Sheet Manager>Sheet Styles>Set Viewport Category. Pilih gambar viewport tadi kemudian pada Window Edit View Data pilih Plan untuk Category dan isikan 1.00 pada View Scale. Klik Ok.

9. Berikutnya kita akan membuat frame dengan layer FRAME untuk Viewport-Plan di atas. Klik menu Sheet Manager>Sheet Style>Create/Edit Frame. Karena kita akan membuat Frame baru maka tekan Enter. Pada window Edit Frame Data, ketik FRAME pada Layer, kemudian klik Pick Origin/Size Create Viewport. Gambar viewport dengan ukuran 280x130. Tempatkan Viewport-Profil ini di bawah sehingga midpoint sisi atasnya berhimpit dengan midpoint sisi bawah Viewport-Plan.11. Sekarang kita akan mengeset kategori viewport ini untuk Profil. Klik menu Sheet Manager>Sheet Styles>Set Viewport Category. Pilih gambar Viewport-Profil tadi kemudian pada Window Edit View Data pilih Profile untuk Category dan isikan 1.00 pada View Scale, klik Ok.

12. Berikutnya kita akan membuat frame untuk Viewport-Profil di atas. Klik menu Sheet Manager>Sheet Style>Create/Edit Frame. Tekan Enter untuk membuat Frame baru.Pada window Edit Frame Data, ketik FRAME pada Layer, kemudian klik Pick Origin/Size Create/Edit Frame. Tekan Enter untuk membuat Frame baru.Pada window Edit Frame Data, ketik FRAME pada Layer, kemudian klik Pick Origin/Size Create/Edit Frame. Tekan Enter untuk membuat Frame baru.Pada window Edit Frame Data, ketik FRAME pada Layer, ketik 280 pada Width, ketik 7.5 pada Height, Pilih Profile pada Type dan Label pada Category. Klik Text di bagian Attached Labels. Klik Add pada window Edit Attached Text Label, Ketik Elevasi Rencana pada window Select Style di bagian Style Name, klik Edit. Pada window Text Label Properties pilih 5mm untuk Text Style, Middle Center untuk Justify, ketik 1.25 untuk Height, ketik 90 untuk Rotation Angle, ketik FRAME untuk Layer.

Untuk menentukan format text-nya klik Edit. Pada window Edit Text Format pilih FG Center Line untuk Code Category, pilih Elevation untuk Codes, kemudian klik Add Code to Text Format. Klik Numeric Format, pada window Edit Numeric Format isikan 3 pada bagian Decimal Precision, klik Ok 4x hingga muncul window Edit Attached Text Label. Pilih Elevasi Rencana pada Currently Attached, pilih FG Center Line|Elevation pada Design Data Point, pilih Incremental pada Label Location, pilih Frame Middle pada Frame Justification, ketik 50 pada Label Increment, ketik 1 pada Label Offset Horizontal, klik Ok.Sekarang kita akan membuat garis tegak lurus untuk frame tersebut. Klik Grid, klik Add pada window Edit Attached Grid, ketik Garis Tegak pada Style Name, klik Edit. Pada window Edit Grid Style pilih Vertical pada Line Direction, ketik 50 pada Spacing, ketik FRAME pada layer, klik Add, klik Ok 4x.

Selesai sudah kita membuat frame label elevasi rencana. Letakan frame tersebut di bagian bawah Viewport-Profil.15. Selanjutnya kita akan membuat Frame Label untuk elevasi eksisting yang akan diletakan di bagian bawah frame elevasi rencana. Klik menu Sheet Manager>Sheet Style>Create/Edit Frame. Tekan Enter untuk membuat Frame baru.Pada window Edit Frame Data, ketik FRAME pada Layer, ketik 280 pada Width, ketik 7.5 pada Height, Pilih Profile pada Type dan Label pada Category. Klik Text di bagian Attached Labels. Klik Add pada window Edit Attached Text Label, Ketik Elevasi Eksisting pada window Select Style di bagian Style Name, klik Edit. Pada window Text Label Properties pilih 5mm untuk Text Style, Middle Center untuk Justify, ketik 1.25 untuk Height, ketik 90 untuk Rotation Angle, ketik FRAME untuk Layer.Untuk menentukan format text-nya klik Edit. Pada window Edit Text Format pilih EG Center untuk Code Category, pilih Elevation untuk Codes, kemudian klik Add Code to Text Format. Klik Numeric Format, pada window Edit Numeric Format isikan 3 pada bagian Decimal Precision, klik Ok 4x hingga muncul window Edit Attached Text Label. Pilih Elevasi Eksisting pada Currently Attached, pilih EG Center|Elevation pada Design Data Point, pilih Incremental pada Label Location, pilih Frame Middle pada Frame Justification, ketik 50 pada Label Increment, ketik -1 pada Label Offset Horizontal, klik Ok.Sekarang kita akan membuat gridline tegak lurus untuk frame tersebut. Klik Grid, klik Add pada window Edit Attached Grid, klik Garis Tegak pada Style List, klik Ok 3x. Selesai sudah kita membuat frame label elevasi eksiting. Letakan frame tersebut di bagian bawah frame elevasi rencana.16. Selanjutnya kita akan membuat Frame Label untuk stasion (STA) yang akan diletakan di bagian bawah frame elevasi eksisting. Klik menu Sheet Manager>Sheet Style>Create/Edit Frame. Tekan Enter untuk membuat Frame baru.Pada window Edit Frame Data, ketik FRAME pada Layer, ketik 280 pada Width, ketik 5 pada Height, Pilih Profile pada Type dan Label pada Category. Klik Text di bagian Attached Labels. Klik Add pada window Edit Attached Text Label, Ketik Stasioning pada window Select Style di bagian Style Name, klik Edit. Pada window Text Label Properties pilih 5mm untuk Text Style, Middle Center untuk Justify, ketik 2 untuk Height, ketik 0 untuk Rotation Angle, ketik FRAME untuk Layer.Untuk menentukan format text-nya klik Edit. Pada window Edit Text Format pilih Alignment untuk Code Category, pilih Station untuk Codes, kemudian klik Add Code to Text Format. Klik Numeric Format, pada window Edit Numeric Format isikan 0 pada bagian Decimal Precision, beri tanda di depan Use Station Format klik Ok 4x hingga muncul window Edit Attached Text Label. Pilih Stasioning pada Currently Attached, pilih Alignment|Station pada Design Data Point, pilih Incremental pada Label Location, pilih Frame Middle pada Frame Justification, ketik 50 pada Label Increment, klik Ok 2x.Selesai sudah kita membuat frame label stasion. Letakan frame tersebut di bagian bawah frame elevasi eksisting.17. Selanjutnya save gambar sheet tersebut agar bisa digunakan. Klik Sheet Manager>Sheet Style>Save Sheet Style. Ketik sheet-plan-profil-dinx. Klik Ok.

MENGAPLIKASIKAN SHEET KE DALAM GAMBAR

MENGAPLIKASIKAN SHEET KE DALAM GAMBARDalam latihan ini kita akan mengaplikasikan Sheet Standar yang sudah dibuat pada Latihan sebelumnya ke dalam gambar perencanaan yang sudah siap untuk dipotong-potong sehingga proses ini berlangsung secara otomatis dan kita tinggal menunggu hasilnya. 1.1. Loading Sheet Standar ke Dalam Gambar Ikuti langkah-langkah berikut :

1 s/d 6. Buka gambar yang siap dipotong-potong.7. Klik Sheet Manager>Settings, pada window Settings klik Set, pada window Style Database Path klik Browse.8. Pada window Select Style Database Path double klik Sheet_standar, 9. Klik Ok 3x.

10. Klik Sheet Manager>Set Current Sheet Style. 11. Pada windows Select Current Sheet Style pastikan pada Look in dipilih folder sheet_standar.12. Pilih sheet-plan-profil-dinx.dwg.13. Klik Open.

14. Sekarang kita load sheet tersebut ke dalam gambar. Klik Sheet Manager>Sheet Styles>Load Sheet Style. 15. Pada windows Load Sheet Style pastikan pada Look in dipilih folder sheet_standar.16. Pilih sheet-plan-profil-dinx.dwg.17. Klik Open.

1.2. Setting Ukuran Kertas18. Klik File>Page Setup Manager, klik New, ketik A3 di New Page Setup Name, klik Ok.19. Atur Printer/Plotter.20. Pilih Paper Size dengan A3.21. Plot Area dengan Extents22. Ketik Plot Scale 1 mm : 1 unit,23. Plot offset Centang Center the plot.24. Set Plot Style table ke monocrome.stb.25. Set Drawing Orientation ke Landscape dan centang Plot upside-down.26. Klik Ok.

27. Pada Window Page Setup Manager Pilih A328. Klik Set Current 29. Kemudian klik Close.

30. Klik menu Sheet Manager>Setting. isi Label Frames dengan FRAME.31. Pada Sheet Options Layout Page Setup Name pilih A3.32. Kemudian pastikan terdapat tanda (centang) di depan Use Fixed Profile Stations, Draw MS Match Lines, Draw Grid on Label Draw, dan Adjust Grid to View.

1.3. Layout Sheet secara otomatis 33. Sekarang kita mulai untuk memotong-motong gambar. Pindahkan dahulu gambar ke Model, untuk itu klik Tab Model di sebelah kiri bawah.

34. Klik menu Sheet Manager>Plan/Profil Sheets>Layout Sheet Series.35. Pada window Set Current Sheet Series Name, ketik Series1 pada bagian Current Series.36. Klik Ok.

37. Pada window Edit Sheet Series Data pastikan di bagian Sheet Style tertulis sheet-plan-profl-dinx, jika belum klilk Set Style dan pilih file sheet-plan-profl-dinx.dwg.38. Ketik 1 pada Starting Sheet Number.39. Ketik 0 pada Sheet Overlap Distance.40. Pastikan di bagian Alignment/Profil Data tertilis CL1.41. Klik Ok.Akan tergambar secara otomatis pada gambar Alinyemen Horisontal berupa polyline dengan layer SERIES1_SHEET_VIEWDEF yang merupakan area yang akan terlihat pada bagian VIEWPORT-PLAN (Lihat Gambar I.1 hal 1). Jumlahnya sebanyak 5 buah yang berarti gambar tersebut akan terbagi menjadi 5 seri halaman.

1.4. Edit Sheet Layout42. Selanjutnya untuk mengetahui area mana yang akan terlihat pada bagian VIEWPORT-PROFIL Klik menu Sheet Manager>Plan/Profil Sheets>Edit Sheet Layout.43. Klik polyline yang sudah terbentuk tadi, kemudian tekan Enter.

44. Sehingga akan muncul window Edit Sheet View Definition.45. Pada gambar Alinyemen Vertikal terlihat rectanguler polyline. Inilah area yang akan terlihat pada bagian VIEWPORT-PROFIL. 46. Letak rectanguler polyline berada di bawah gambar Alinyemen Vertikal (Profil), untuk itu perlu dirubah elevasi datumnya dengan cara ketik 34 pada bagian datum, kemudian tekan Enter. Sekarang tampak bahwa gambar profil berada di dalam rectanguler polyline.47. Untuk mengedit sheet halaman selanjutnya, tekan Next Sheet-> dan ubah datumnya sedemikian rupa sehingga semua gambar profil berada di dalam rectangular polyline. Untuk itu isikan 30, 24, 20, dan 18 .48. Klik OK.

1.5. Generate Sheet 49. Sekarang kita tinggal meng-generate sheet sehingga layout yang sudah kita buat tadi bisa ditampilkan, untuk itu klik menu Sheet Manager>Plan/Profil Sheets>Generate Sheet-Series.50. Pada window Set Current Sheet Series Name, pilih Series1 51. Kemudian klik OK.

52. Tunggu beberapa saat, semakin banyak jumlah halaman maka semakin lama pula proses ini. Jika sudah selesai maka akan muncul sbb :

1.6. Load Sheet53. Selanjutnya kita akan melakukan loading gambar hasil generate di atas yang berjumlah 5 halaman, untuk itu klik menu Sheet Manager>Plan/Profil Sheets>Load Sheet-Series.54. Pada window Set Current Sheet Series Name, pilih Series1 55. Kemudian klik OK.

56. Tunggu beberapa saat hingga muncul semua halaman yang diletakan pada Layout bukan di Model. Dari sini kita bisa melakukan editing pada tiap-tiap halaman.

1.7. Mencetak Sheet57. Jika sudah siap untuk dicetak maka kita tinggal memilih halaman layout tersebut dengan cara tekan Shitf + Klik Layout yang akan dicetak, kemudian klik kanan dan pilih Publish Selected Layouts.

58. Pada window Publish pastikan No errors pada Status.59. Untuk mulai mencetak klik Publish.