Tumor Adneksa Suspect Malignancy

6
PENDAHULUAN Sel tumor adalah sel tubuh yang mengalami transformasi dan tumbuh secara otonom, lepas dari kendali pertumbuhan sel normal sehingga sel ini berbeda dari sel normal dalam bentuk dan strukturnya. Tumor adneksa adalah tumbuhnya jaringan abnormal pada sistem reproduksi yaitu pada tuba fallopi, kemudian pada uterus dan ovarium biasanya terjadi bersamaan. Tumor adneksa adalah tumor ganas di tuba fallopi, lebih sekunder berasal dari tumor ganas ovarium, atau uterus. Peradangan yang terjadi kebanyakan akibat infeksi yang menjalar ke atas dari uterus, walaupun infeksi ini juga bisa datang dari tempat ekstra-vaginal lewat jalan darah, atau menjalar dari jaringan-jaringan sekitarnya. Kata anestesi diperkenalkan oleh Oliver Wendell Holmes yang menggambarkan keadaan tidak sadar yang bersifat sementara, karena pemberian obat dengan tujuan untuk menghilangkan nyeri pembedahan. Berdasarkan analisis kata “anestesi” (an = tidak, aestesi = rasa) maka ilmu anestesi adalah cabang ilmu kedokteran yang mempelajari tatalaksana untuk me”matikan” rasa, baik rasa nyeri, takut dan rasa tidak nyaman yang lain sehingga pasien nyaman. TUMOR ADNEKSA SUSPECT MALIGNANCY Definisi

description

tumor

Transcript of Tumor Adneksa Suspect Malignancy

Page 1: Tumor Adneksa Suspect Malignancy

PENDAHULUAN

Sel tumor adalah sel tubuh yang mengalami transformasi dan tumbuh secara otonom, lepas dari

kendali pertumbuhan sel normal sehingga sel ini berbeda dari sel normal dalam bentuk dan

strukturnya.

Tumor adneksa adalah tumbuhnya jaringan abnormal pada sistem reproduksi yaitu pada tuba

fallopi, kemudian pada uterus dan ovarium biasanya terjadi bersamaan.

Tumor adneksa adalah tumor ganas di tuba fallopi, lebih sekunder berasal dari tumor ganas

ovarium, atau uterus.

Peradangan yang terjadi kebanyakan akibat infeksi yang menjalar ke atas dari uterus, walaupun

infeksi ini juga bisa datang dari tempat ekstra-vaginal lewat jalan darah, atau menjalar dari

jaringan-jaringan sekitarnya.

Kata anestesi diperkenalkan oleh Oliver Wendell Holmes yang menggambarkan keadaan tidak

sadar yang bersifat sementara, karena pemberian obat dengan tujuan untuk menghilangkan nyeri

pembedahan. Berdasarkan analisis kata “anestesi” (an = tidak, aestesi = rasa) maka ilmu anestesi

adalah cabang ilmu kedokteran yang mempelajari tatalaksana untuk me”matikan” rasa, baik rasa

nyeri, takut dan rasa tidak nyaman yang lain sehingga pasien nyaman.

TUMOR ADNEKSA SUSPECT MALIGNANCY

Definisi

Tumor adneksa adalah tumbuhnya jaringan abnormal pada sistem reproduksi yaitu pada tuba

fallopi kemudianovarium dan uterus yang biasanya terjadi bersamaan. Tumor adneksa

merupakan tumor ganas primer di tuba fallopi yang lebih sekunder berasal dari tumor ganas

ovarium atau uterus.

Epidemiologi

Tumor ganas primer di tuba sangat jarang (<0,1%), lebih sering yang sekunder berasal dari

tumor ganas ovarium, uterus, kolorektal, lambung dan payudara. Ditemukan 1 : 1000 kasus

operasi ginekologik abdominal, dapat dijumpai pada semua umur (dari 19-80 tahun), dengan

rata-rata puncaknya pada usia 52 tahun.

Page 2: Tumor Adneksa Suspect Malignancy

Etiologi

Penyebab tumor adneksa tidak diketahui secara pasti tetapi diduga karena infeksi yang menjalar

ke atas dari uterus, peradangan ini menyebar ke ovarium dan tuba fallopi yang menyebabkan

berbagai gangguan dan terjadi pertumbuhan jaringan yang abnormal

Patologi

Hsu, Taymor dan Hertig membagi histologik tumor ini dalam 3 jenis menurut keganasannya :

1. Jenis papiler; tumor belum mencapai otot tuba dan diferensiasi selnya masih baik; batas

daerah normal dengan tumor masih dapat ditunjukkan

2. Jenis papilo-alveolar (adenomatosa); tumor telah memasuki otot tuba dan

memperlihatkan gambaran kelenjar

3. Jenis alveo-meduler; terlihat mitosis yang atipik dan terlihat invasi sel ganas ke dalam

saluran limfa tuba

Penyebaran

Pada umumnya terjadi langsung ke alat sekitar tuba fallopii, kemudian melalui pembuluh getah

bening ke abdomen, leher, daerah inguinal, vagina, tuba, ovarium, dan uterus.

Tingkat klinik keganasan

Klasifikasi menurut FIGO

Tingkat klinik Kriteria

I A Pertumbuhan tumor terbatas pada salah satu tuba; tidak ada asites.

1. Tak ditemukan tumor di permukaan luar, kapsulnya utuh.

2. Tumor terdapat di permukaan luar, atau kapsulnya pecah atau kedua-

duanya

I B Pertumbuhan tumor terbatas pada kedua tuba; tidak ada asites.

1. Tak ada tumor di permukaan luar, kapsulnya utuh

2. Tumor terdapat di permukaan luar, atau kapsulnya pecah, atau kedua-

duanya

I C Tumor dari tingkatan klinik IA dan IB, tetapi ada asites atau cucian rongga

perut positif

Page 3: Tumor Adneksa Suspect Malignancy

II Pertumbuhan tumor melibatkan satu atau dua tuba, dengan perluasan ke

panggul

II A Perluasan proses dan/atau metastasis ke uterus atau ovarium

II B Perluasan proses ke jaringan panggul lainnya

II C Tumor dari tingkat klinik IIA atau IIB, tetapi dengan asites dan/atau cucian

rongga perut positif

III Tumor melibatkan satu atau dua tuba dengan penyebaran kelenjar limfa

intraperitoneal atau kedua-duanya. Tumor terbatas pada panggul kecil dengan

bukti histologik penyebaran ke usus halus atau omentum

IV Pertumbuhan tumor melibatkan salah satu atau kedua tuba dengan metastasis

berjarakjauh. Bilamana didapatkan efusi pleural, harus ada sitologi positif

untuk menyebutnya sebagai tingkat klinik IV. Begitu pula ditemukannya

metastasis ke parenkim hati

Gambaran Klinik dan Diagnosis

Pada awal penyakit tidak menimbulkan gejala. Diagnosis sering terlambat dibuat karena letaknya

yang sangat tersembunyi. Biasanya dibuat secara tak terduga saat laparotomi dan pemeriksaan

histologik atas specimen yang dikirim. Kalau sudah ada keluhan, biasanya sudah terlambat.

Deteksi dini tumor ganas adneksa sukar diupayakan. Perlu dapat perhatian khusus bila wanita

berusia (45-55 tahun), ditemukan tumor adneksa disertai rasa nyeri dan adanya getah vagina

yang semula kekuning-kuningan kemudian bercampur darah, perlu dicurigai kemungkinan

adanya tumor ganas tuba terutama biasanya oleh karena mengalami infeksi gonokokus yang

menimbulkan peradangan tuba dan menjadi buntu. Perasaan nyeri ini dapat intermitten atau

terus-menerus dan menjalar ke pangkal paha dan punggung bagian bawah (regio sakro-

koksigeal). Rasa sakit ini yang menyebabkan penderita datang ke dokter.

Pemeriksaan sitologi usapan serviks tidak banyak membantu. Akan tetapi bilamana hasilnya sel

ganas positif, sedangkan di serviks maupun di kavum uteri dapat dinyatakan tidak ada

keganasan, maka perlu dipikirkan kemungkinan keganasan di tuba atau ovarium, lebih lebih jika

ada masa tumor pada adneksa. Histero-salpingografi (HSG) tidak dianjurkan karena dapat

berakibat meluasnya proses ganas/radang. Kuldoskopi dan laparoskopi juga tak banyak berarti

karena sulit membedakan tumor ganas tuba dari tumor radang, kecuali bilamana pemeriksaan

Page 4: Tumor Adneksa Suspect Malignancy

tersebut disertai tindakan biopsi. Transvaginal/transrektal USG dapat membantu untuk

menegakkan diagnosis.

Penanganan

Penanganan utama yang dianjurkan adalah TAH + BSO + OM + APP (Total Abdominal

Hiterektomy + Bilateral Salphingo-Oophorectomy + Omentectomy + Appendectomy). Dapat

dipertimbangkan instilasi Phosphor-32 radioaktif atau khemoterapi profilaksis. Sayatan dinding

perut harus longitudinal di linea mediana, cukup panjang untuk memungkinkan mengadakan

eksplorasi secara gentle (lembut) seluruh rongga perut dan panggul, khususnya di daerah

subdiafragmatika dan mengirimkan sampel cucian rongga perut untuk pemeriksaan sitologi

eksfoliatif. Bila perlu dapat dilakukan biopsi pada jaringan yang dicurigai.

Prognosis

Tergantung dari tingkatan klinik dan jenis histologik tumor. Karena umumnya penyakit

ditemukan terlambat maka AKH-5 tahun tidak seberapa baik (34,4%).

Menurut Sedlis, dengan menggunakan klasifikasi FIGO Angka Ketahanan Hidup 3 tahun adalah

sebagai berikut.

Tingkat klinik Ketahanan 3 tahun

I 60%

II 40%

III 10%

IV 0%