Tulisan Ekonomi Koperasi 1
description
Transcript of Tulisan Ekonomi Koperasi 1
Nama : Daud Raynaldo
Kelas : 2EB21
NPM : 21211754
UNIVERSITAS GUNADARMAEKONOMI KOPERASI
KONSEP, ALIRAN DAN SEJARAH KOPERASI
BAB 1
Konsep koperasi terbagi menjadi 3 bagian :A. Konsep Koperasi BaratB. Konsep Koperasi SosialisC. Konsep Koperasi Negara Berkembang
1. KONSEP KOPERASI
Organisasi swasta yang dibentuk secara sukarela oleh orang-orang yang mempunyai kepentingan, dengan maksud mengurusi kepentingan para anggotanya serta menciptakan keuntungan timbal balik bagi anggota koperasi maupun perusahaan koperasi.
A. Konsep Koperasi Barat
Koperasi direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah dan dibentuk dengan tujuan merasionalkan produksi, untuk menunjang perencanaan nasional.
B. Konsep Koperasi Sosialis
Koperasi sudah berkembang dengan ciri tersendiri, yaitu dominasi campur tangan pemerintah dalam pembinaan dan pengembangannya.
C. Konsep Koperasi Negara Berkembang
A. Keterkaitan Ideologi, Sistem Perekonomian dan Aliran KoperasiHubungan Ideologi, Sistem Perekonomian, dan Aliran Koperasi :
2. LATAR BELAKANG TIMBULNYA ALIRAN KOPERASI
Ideologi Sistem Perekonomian
Aliran Koperasi
Liberalis/Kapitalisme
Sistem Ekonomi Bebas Liberal
Yardstick
Komunisme/Sosialisme
Sistem Ekonomi Sosialis
Sosialis
Tidak termasuk Liberalisme dan Sosialisme
Sistem Ekonomi Campuran
Persemakmuran
Aliran Yardsticka) Dijumpai pada negara-negara yang berideologi kapitalis atau
yang menganut perekonomian Liberal.b) Koperasi dapat menjadi kekuatan untuk mengimbangi,
menetralisasikan dan mengoreksi.c) Pemerintah tidak melakukan campur tangan terhadap jatuh
bangunnya koperasi di tengah-tengah masyarakat. Maju tidaknya koperasi terletak di tangan anggota koperasi sendiri.
d) Pengaruh aliran ini sangat kuat, terutama dinegara-negara barat dimana industri berkembang dg pesat. Spt di AS, Perancis, Swedia, Denmark, Jerman, Belanda dll.
Aliran Sosialisa) Koperasi dipandang sebagai alat yang paling efektif untuk
mencapai kesejahteraan masyarakat, disamping itu menyatukan rakyat lebih mudah melalui organisasi koperasi.
b) Pengaruh aliran ini banyak dijumpai di negara-negara Eropa Timur dan Rusia.
B. Aliran Koperasi
Aliran Persemakmuran (Commonwealth).
a) Koperasi sebagai alat yang efisien dan efektif dalam meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat.
b) Koperasi sebagai wadah ekonomi rakyat berkedudukan strategis dan memegang peranan utama dalam struktur perekonomian masyarakat.
c) Hubungan Pemerintah dengan gerakan koperasi bersifat “Kemitraan (partnership)”, dimana pemerintah bertanggung jawab dan berupaya agar iklim pertumbuhan koperasi tercipta dengan baik.
A. Sejarah Lahirnya Koperasi : 1844 di Rochdale Inggris, lahirnya koperasi modern
yang berkembang dewasa ini. Th 1852 jumlah koperasi di Inggris sudah mencapai 100 unit.
862 dibentuklah Pusat Koperasi Pembelian “The Cooperative Whole Sale Society (CWS).
1818 – 1888 koperasi berkembang di Jerman dipelopori oleh Ferdinan Lasalle, Fredrich W. Raiffesen .
1808 – 1883 koperasi berkembang di Denmark dipelopori oleh Herman Schulze.
1896 di London terbentuklah ICA (International Cooperative Alliance) maka koperasi telah menjadi suatu gerakan internasional.
3. SEJARAH PERKEMBANGAN KOPERASI
B. Sejarah Perkembangan Koperasi di Indonesia 1895 di Leuwiliang didirikan pertama kali koperasi di
Indonesia (Sukoco, “Seratus Tahun Koperasi di Indonesia”). Raden Ngabei Ariawiriaatmadja, Patih Purwokerto dkk mendirikan Bank Simpan Pinjam untuk menolong teman sejawatnya para pegawai negeri pribumi melepaskan diri dari cengkeraman pelepas uang. Bank Simpan Pinjam tersebut, semacam Bank Tabungan jika dipakai istilah UU No. 14 tahun 1967 tentang Pokok-pokok Perbankan, diberi nama “De Poerwokertosche Hulp-en Spaarbank der Inlandsche Hoofden” = Bank Simpan Pinjam para ‘priyayi’ Purwokerto.Atau dalam bahasa Inggris “the Purwokerto Mutual Loan and Saving Bank for Native Civil Servants”.
1920 diadakan Cooperative Commissie yang diketuai oleh Dr. JH. Boeke sebagai Adviseur voor Volks-credietwezen. Komisi ini diberi tugas untuk menyelidiki apakah koperasi bermanfaat di Indonesia.
12 Juli 1947, diselenggarakan kongres gerakan koperasi se Jawa yang pertama di Tasikmalaya.
1960 Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 140 tentang Penyaluran Bahan Pokok dan menugaskan koperasi sebagai pelaksananya.
1961, diselenggarakan Musyawarah Nasional Koperasi I (Munaskop I) di Surabaya untuk melaksanakan prinsip Demokrasi Terpimpin dan Ekonomi Terpimpin.
1965, Pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No. 14 th 1965, dimana prinsip NASAKOM (Nasionalis, Sosialis dan Komunis) diterapkan di Koperasi. Tahun ini juga dilaksanakan Munaskop II di Jakarta.
1967 Pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No. 12 tahun 1967 tentang Pokok Pokok Perkoperasian disempurnakan dan diganti dengan UU no. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian.
Peraturan Pemerintah No.9 tahun 1995 tentang kegiatan Usaha Simpan Pinjam dan Koperasi.
PENGERTIAN DAN PRINSIP-PRINSIP KOPERASI
BAB 2
A. Definisi ILO (International Labour Organization)
B. Definisi ChaniagoC. Definisi DoorenD. Definisi HattaE. Definisi MunknerF. Definisi UU No. 25/1992
1. PENGERTIAN KOPERASI
Dalam definisi ILO terdapat 6 elemen yang dikandung dalam koperasi, yaitu :
Koperasi adalah perkumpulan orang-orangPenggabungan orang-orang berdasarkan kesukarelaanTerdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapaiKoperasi berbentuk organisasi bisnis yang diawasi dan
dikendalikan secara demokratisTerdapat kontribusi yang adil terhadap modal yang
dibutuhkanAnggota koperasi menerima resiko dan manfaat secara
seimbang
A. Definisi ILO (International Labour Organization)
Koperasi sebagai suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum, yang memberikan kebebasan kepada anggota untuk masuk dan keluar, dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya
B. Definisi Arifinal Chaniago (1984)
Doore sudah memperluas pengertian koperasi, dimana koperasi tidaklah hanya kumpulan orang-orang, akan tetapi dapat juga merupakan kumpulan dari badan-badan hukum.
C. Definisi P.J.V. Dooren
Koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong-menolong. Semangat tolong menolong tersebut didorong oleh keinginan memberi jasa kepada kawan berdasarkan ‘seorang buat semua dan semua buat seorang’ inilah yang dinamakan Auto Aktivitas Golongan, yang terdiri dari :
1. Solidaritas2. Individualitas3. Menolong diri sendiri4. Jujur
D. Definisi Hatta (Bapak Koperasi Indonesia)
Koperasi sebagai organisasi tolong menolong yang menjalankan ‘urusniaga’ secara kumpulan, yang berazaskan konsep tolong-menolong. Aktivitas dalam urusniaga semata-mata bertujuan ekonomi, bukan sosial seperti yang dikandung gotong royong
E. Definisi Munkner
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan kegiataannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas azas kekeluargaan
F. Definisi UU No. 25/1992
Sesuai UU No. 25/1992 Pasal 3 Koperasi bertujuan memajukan
kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945
2. TUJUAN KOPERASI
a) Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya
b) Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat
c) Memperkokoh perekonomian rakyat sbg dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sbg sokogurunya
d) Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi
UU No. 25/1992 Pasal 4 Fungsi Koperasi
A. Prinsip MunknerB. Prinsip RochdaleC. Prinsip RaiffeisenD. Prinsip Herman SchulzeE. Prinsip ICA (International Cooperative
Allience)F. Prinsip Koperasi Indonesia versi UU No. 12
tahun 1967G. Prinsip Koperasi Indonesia versi UU No.
25/1992
3. PRINSIP-PRINSIP KOPERASI
Keanggotaan bersifat sukarelaKeanggotaan terbukaPengembangan anggotaIdentitas sebagai pemilik dan pelangganManajemen dan pengawasan dilaksanakan scr demokratisKoperasi sbg kumpulan orang-orangModal yang berkaitan dg aspek sosial tidak dibagiEfisiensi ekonomi dari perusahaan koperasiPerkumpulan dengan sukarelaKebebasan dalam pengambilan keputusan dan penetapan
tujuan Pendistribusian yang adil dan merata akan hasil-hasil
ekonomiPendidikan anggota
A. PRINSIP-PRINSIP MUNKNER
Pengawasan secara demokratisKeanggotaan yang terbukaBunga atas modal dibatasiPembagian sisa hasil usaha kepada anggota
sebanding dengan jasa masing-masing anggotaPenjualan sepenuhnya dengan tunaiBarang-barang yang dijual harus asli dan tidak
yang dipalsukanMenyelenggarakan pendidikan kepada anggota
dengan prinsip-prinsip anggotaNetral terhadap politik dan agama
B. PRINSIP ROCHDALE
Swadaya ; usaha untuk dapat mengatasi kesulitan dengan kekuatannya sendiri
Daerah kerja terbatas ; dimana masing-masing mereka saling mengenal dengan baik
SHU untuk cadangan ; SHU yang diperoleh koperasi dipergunakan dalam memperkuat modal koperasi
Tanggung jawab anggota tidak terbatas ; kerugian menjadi tanggungan anggota bersama
Pengurus bekerja atas dasar kesukarelaan ; pengurus tidak memperoleh gaji atau imbalan jasa
Usaha hanya kepada anggota ; koperasi hanya melayani anggotanya
Keanggotaan atas dasar watak, bukan uang
C. PRINSIP RAIFFEISEN
SwadayaDaerah kerja tak terbatasSHU untuk cadangan dan untuk dibagikan
kepada anggotaTanggung jawab anggota terbatasPengurus bekerja dengan mendapat imbalanUsaha tidak terbatas tidak hanya untuk
anggota
D. PRINSIP SCHULZE
Keanggotaan koperasi secara terbuka tanpa adanya pembatasan yang dibuat-buat
Kepemimpinan yang demokratis atas dasar satu orang satu suara
Modal menerima bunga yang terbatas (bila ada)SHU dibagi 3 : cadangan, masyarakat, ke
anggota sesuai dengan jasa masing-masingSemua koperasi harus melaksanakan
pendidikan secara terus menerusGerakan koperasi harus melaksanakan
kerjasama yang erat, baik ditingkat regional, nasional maupun internasional
E. PRINSIP ICA
PRINSIP / SENDI KOPERASI MENURUT UU NO. 12/1967
1. Sifat keanggotaan sukarela dan terbuka untuk setiap warga negara Indonesia
2. Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi sebagai pemimpin demokrasi dalam koperasi
3. Pembagian SHU diatur menurut jasa masing-masing anggota
4. Adanya pembatasan bunga atas modal5. Mengembangkan kesejahteraan anggota khususnya
dan masyarakat pada umumnya6. Usaha dan ketatalaksanaannya bersifat terbuka7. Swadaya, swakarta dan swasembada sebagai
pencerminan prinsip dasar percaya pada diri sendiri
F. PRINSIP-PRINSIP KOPERASI INDONESIA
PRINSIP KOPERASI UU NO. 25 / 19921. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka2. Pengelolaan dilakukan secara demokrasi3. Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai
dengan jasa usaha masing-masing anggota4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap
modal5. Kemandirian6. Pendidikan perkoperasian7. Kerjasama antar koperasi
wartawarga.gunadarma.ac.idmukhammadluthfinugroho.wordpress.com
SUMBER :