TUGAS Ekonomi Koperasi Softskill

57
TUGAS Ekonomi Koperasi Modul ekonomi koperasi NAMA : LEONARD NATAEL KELAS : 2 EA 27 NPM : 14211082 FAKULTAS EKONOMI MANAGEMENT UNIVERSITAS GUNADARMA 2012

Transcript of TUGAS Ekonomi Koperasi Softskill

Page 1: TUGAS Ekonomi Koperasi Softskill

TUGAS Ekonomi KoperasiModul ekonomi koperasi

NAMA : LEONARD NATAEL

KELAS : 2 EA 27

NPM : 14211082

FAKULTAS EKONOMI MANAGEMENT

UNIVERSITAS GUNADARMA

2012

Page 2: TUGAS Ekonomi Koperasi Softskill

PENDAHULUAN

Puji syukur atas hadirat tuhan yang maha esa,karena atas anugerah nya saya dapat menyelesaikan tugas soft skill dari mata kuliah ekonomi koperasi ini. Dalam modul ini terdapat beberapa BAB yang mendefinisikan tentang ilmu koperasi yang merupakan ciri khas dari perkonomian yang terdapat dalam ideologi bangsa kita yaitu ideologi pancasila. Dalam membuat modul ekonomi koperasi ini penulis banyak mendapa referensi dari berbagai sumber diantaranya dari banyak sumber internet seperti google,wikipedia, dan beberapa sumber buku,majalah serta referensi lainnya.

Mengingat tujuan utama penulis membuat modul ini untuk kepentingan tugas dan keperluan kuliah. Penulis sadar akan banyak kekurangan yang terdapat dalam modul ini sehingga saya selaku penulis dengan rendah hati meminta maaf akan segala kesalahan dalam pembuatan, penulisan serta kesalahan lainnya yang disengaja maupun yang tak disengaja karena seperti kata pepatah “tiada gading yang tak retak” sehingga dalam hal ini penulis mengucapkan rasa terima kasih yang terdalam terhadap semua pihak yang telah membaca modul ini.

Akhir kata semoga modul ekonomi koperasi ini dapat memberikan inspirasi dan dapat memberikan manfaat bagi siapapun yang membacanya.

Hormat saya

Penulis

Page 3: TUGAS Ekonomi Koperasi Softskill

BAB 1

Konsep, Aliran dan Sejarah Koperasi

Konsep Koperasi

* Konsep Koperasi Liberal

Di sini dinyatakan bahwa koperasi merupakan organisasi swasta, yang dibentuk secara sukarela oleh orang-orang yang mempunyai kesamaan kepentingan, dengan maksud mengurusi kepentingan para anggotanya serta menciptakan keuntungan timbal balik bagi anggota koperasi maupun perusahaan koperasi. Persamaan kepentingan tersebut bisa berasal dari perorangan atau kelompok. Kepentingan bersama suatu kelompok keluarga atau kelompok kerabat dapat diarahkan untuk membentuk atau masuk menjadi anggota koperasi.

Jika dinyatakan secara negatif, maka koperasi dalam pengertian tersebut dapat dikatakan sebagai “organisasi bagi kelompok egoisme”. Namun demikian, unsur egoistik ini diimbangi dengan unsur positif sebagai berikut:

- Keinginan individual dapat dipuaskan dengan cara bekerjasama antar sesama anggota, dengan saling menguntungkan.- Setiap individu dengan tujuan yang sama dapat berpartisipasi untuk mendapatkan keuntungan dan menanggung risiko bersama.- Hasil berupa surplus/keuntungan didistribusikan kepada anggota sesuai dengan metode yang telah disepakati.- Keuntungan yang belum didistribusikan akan dimasukkan sebagai cadangan koperasi.

* Konsep Koperasi Sosialis

Konsep koperasi sosialis menyatakan bahwa koperasi direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah, dan dibentuk dengan tujuan merasionalkan produksi, untuk menunjang perencanaan nasional.

Sebagai alat pelaksana dari perencanaan yang ditetapkan secara sentral, maka koperasi merupakan bagian dari suatu tata administrasi yang menyeluruh, berfungsi sebagai badan yang turut menentukan kebijakan publik, serta merupakan badan pengawasan dan pendidikan. Peran penting lain koperasi ialah sebagai wahana untuk mewujudkan kepemilikan kolektif sarana produksi dan untuk mencapai tujuan sosial politik. Menurut konsep ini, koperasi tidak berdiri sendiri tetapi merupakan subsistem dari sistem sosialisme untuk mencapai tujuan-tujuan sistem sosialis-komunis.

* Konsep Koperasi Negara Berkembang

Adanya campur tangan pemerintah Indonesia dalam pembinaan dan pengembangan koperasi di Indonesia membuatnya mirip dengan konsep sosialis. Perbedaannya adalah, tujuan koperasi dalam konsep sosialis adalah untuk merasionalkan faktor produksi dari kepemilikan pribadi ke pemilikan kolektif, sedangkan  koperasi di negara berkembang seperti Indonesia, tujuannya adalah meningkatkan kondisi sosial ekonomi anggotanya.

Aliran Koperasi

* Aliran Yardstick

Page 4: TUGAS Ekonomi Koperasi Softskill

- Dijumpai pada negara-negara yang berideologi kapitalis atau yang menganut perekonomian Liberal.- Koperasi dapat menjadi kekuatan untuk mengimbangi ,menetralisasikan dan mengoreksi.- Pemerintah tidak melakukan campur tanagan terhadap jatuh bangunya koperasi di tengah-tengah masyarakat . Maju tidaknya koperasi terletak di tangan anggota koperasi sendiri.- Pengaruh aliran ini sangat kuat, terutama di negara-negara barat dimana industri berkembang dengan pesat. Seperti di Amerika Serikat, Perancis, Swedia, Denmark, Jerman, Belanda dan lain-lain.

* Aliran Sosialis

Koperasi dipandang sebagai alat yang paling efektif untuk mencapai kesejahteraan masyarakat, disamping itu menyatukan rakyat lebih mudah melalui organisasi koperasi.Pengaruh aliran ini banyak dijumpai di negara-negara Eropa Timur dan Rusia.

* Aliran Persemakmuran

Koperasi sebagai alat yang efisien dan efektif dalam meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat.Hubungan pemerintah dengan gerakan koperasi bersifat Kemitraan/partnership, dimana pemerintah bertanggung jawab dan berupaya agar iklim pertumbuhan koperasi tercipta dengan baik.

Sejarah Koperasi

Sejarah singkat gerakan koperasi bermula pada abad ke-20 yang pada umumnya merupakan hasil dari usaha yang tidak spontan dan tidak dilakukan oleh orang-orang yang sangat kaya. Koperasi tumbuh dari kalangan rakyat, ketika penderitaan dalam lapangan ekonomi dan sosial yang ditimbulkan oleh sistem kapitalisme semakin memuncak. Beberapa orang yang penghidupannya sederhana dengan kemampuan ekonomi terbatas, terdorong oleh penderitaan dan beban ekonomi yang sama, secara spontan mempersatukan diri untuk menolong dirinya sendiri dan manusia sesamanya.

Gerakan koperasi digagas oleh Robert Owen (1771-1858), yang menerapkannya pertama kali pada usaha pemintalan kapas di New Lanark, Skotlandia.

Gerakan koperasi ini dikembangkan lebih lanjut oleh William King (1786–1865) dengan mendirikan toko koperasi di Brighton, Inggris. Pada 1 Mei 1828, King menerbitkan publikasi bulanan yang bernama The Cooperator, yang berisi berbagai gagasan dan saran-saran praktis tentang mengelola toko dengan menggunakan prinsip koperasi.

Page 5: TUGAS Ekonomi Koperasi Softskill

BAB 2

PENGERTIAN DAN PRINSIP-PRINSIP KOPERASI

A. Pengertian koperasi

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hokum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.Berdasarkan pengertian tersebut, yang dapat menjadi anggota koperasi yaitu :1. Perorangan, yaitu orang yang sukarela menjadi anggota koperasi.2. Badan hokum koperasi, yaitu suatu koperasi yang menjadi anggota koperasi yang memiliki lingkup lebih luas.· Definisi ILO (International Labour Organization)Dalam definisi ILO terdapat 6 elemen yang dikandung dalam koperasi, yaitu :- Koperasi adalah perkumpulan orang – orang- Penggabungan orang – orang berdasarkan kesukarelaan- Terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai- Koperasi berbentuk organisasi bisnis yang diawasi dan dikendalikan secara demokratis- Terdapat konstribusi yang adil terhadap modal yang dibutuhkan- Anggota koperasi menerima resiko dan manfaat secara seimbang

· Definisi Chaniago (Arifinal Chaniago / 1984)Koperasi sebagai suatu perkumpulan yang beranggotakan orang – orang atau badan hokum, yang memberikan kebebasan kepada anggota untuk masuk dan keluar, denganbekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya.· Definisi DoorenSudah memperluas pengertian koperasi, dimana koperasi tidaklah hanya kumpulan orang – orang, akan tetapi juga merupakan kumpulan dari badan – badan hokum.· Definisi HattaAdalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong – menolong , semangat tolong menolong tersebut didorong oleh keinginan member jasa kepada kawan berdasarkan seorang buat semua dan semua buat orang.· Definisi MunknerKoperasi sebagai organisasi tolong menolong yang menjalankan “urusniaga” secara kumpulan, yang berazaskan konsep tolong – menolong. Aktivitas dalam urus niaga semata – mata bertujuan ekonomi, bukan social seperti yang dikandung gotong – royong.· Definisi UU No. 25 / 1992Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang – seorang atau badan hokum koperasi, dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas azas kekeluargaan

B. Tujuan KoperasiUntuk menyejahteraan anggotanya. Tujuan utama adalah mewujudkan masyarakat adil makmur materian dan spiritual berdasarkan pancasila dan undang – undang Dasar 1945.

C. Prinsip – Prinsip koperasi· Prinsip Munkner- Keanggotaan bersifat sukarela- Keanggotaan terbuka- Pengembangan anggota- Identitas sebagai pemilik dan pelanggan

Page 6: TUGAS Ekonomi Koperasi Softskill

- Manajemen dan pengawasan dilaksanakan secara demokratis- Koperasi sebagai kumpulan orang – orang- Modal yang berkaitan dengan aspek social tidak dibagi- Efisiensi ekonomi dari perusahaan koperasi- Perkumpulan dengan sukarela- Kebebasan dalam pengambilan keputusan dan penetapan tujuan- Pendistribusian yang adil dan merata akan hasil-hasil ekonomi- Pendidikan anggota· Prinsip Rochdale- Pengawasan secara demokratis- Keanggotaan yang terbuka- Bunga atas modal dibatasi- Pembagian SHU kepada nggota sebanding dengan jasa masing – masing anggota- Penjualan sepenuhnya dengan tunai- Barang – barang yang dijual harus asli dan tidak dipalsukan- Menyelenggarakan pendidikan kepada anggota dengan prinsip – prinsip anggota- Netral terhadap politik dan agama.· Prinsip Raiffeisen- Swadaya- Daerah kerja terbatas- SHU untuk cadangan- Tanggung jawab anggota tidak terbatas- Pengurus bekerja atas dasar kesukarelaan- Usaha hanya kepada anggota- Keanggotaan atas dasar watak, bukan uang.· Prinsip Schulze- Swadaya- Daerah kerja tak terbatas- SHU untuk cadangan dan untuk dibagikan kepada anggota- Tanggung jawab anggota terbatas- Pengurus bekerja dengan mendapat imbalan- Usaha tidak terbatas tidak hanya untuk anggota.· Prinsip ICA- Keanggotaan koperasi secara terbuka tanpa adanya pembatasan yang dibuat buat.- Kepemimpinan yang demokratis atas dasar satu orang satu suara- Modal menerima bunga yang terbatas (bila ada)- SHU dibagi 3 : cadangan, masyarakat, ke anggota sesuai dengan jasa masing-masing- Semua koperasi harus melaksanakan pendidikan secara terus menerus- Gerakan koperasi harus melaksanakan kerjasama yang erat . baik ditingkat regional, nasional maupun internasional.· Prinsip prinsip koperasi di IndonesiaPrinsip koperasi adalah suatu system ide ide abstrak yang merupakan petunjuk untuk membangun koperasi yang efektif dan tahan lama. Prinsip koperasi terbaru yang dikembangkan International Cooperative Alliance (Federasi koperasi non-pemerintah internasional) adalah keanggotaan yang bersifat terbuka dan sukarela, pengelolaan yang demokratis, partisipasi anggota dalam (ekonomi), kebebasan dan otonomi, serta pengembangan pendidikan, pelatihan, dan informasi.

Page 7: TUGAS Ekonomi Koperasi Softskill

BAB 3

Organisasi & Manajemen

Organisasi adalah kumpulan dua orang atau lebih yang memiliki paling sedikit satu tujuan umum yang sama dan menyediakan ruang bagi mereka untuk mengaktualisasikan potensinya guna mewujudkan tujuan umum yang sama itu. Agar tujuan-tujuan itu bisa dicapai bersama seperti yang dikehendaki maka organisasi membutuhkan manajemen.

Manajemen adalah proses untuk mengelola sumber-sumber organisasi. Ada dua pemegang kepentingan yang bisa mempengaruhi organisasi, baik secara langsung maupun tidak secara langsung, yaitu kekuatan Sistem Internal dan Lingkungan Eksternal.

Karena organisasi adalah kumpulan dua orang atau lebih maka  pengelolaan organisasi tidak akan lepas dari pembahasan kekuasaan. Namun, dalam hal ini, pemikiran Mary Parker Follet[1], nabi manajemen (1868-1933), mengenai circular behaviour atau perilaku yang saling mempengaruhi diantara anggota organisasi, perlu diperhatikan. Prinsip kekuasaan[2] menurut Mary Parker Follet adalah tidak berada di atas tetapi bersama, sehingga distribution of power[3] getting things done through other people,  sangat mudah dimengerti sebagai sebuah penjelasan apa itu manajemen dibanding pemikiran-pemikiran tokoh-tokoh manajemen dan perilaku organisasi yang lain. itu menjadi sangat penting untuk manggerakkan organisasi.

Pemikiran Mary Parker Folet tersebut menjelaskan bahwa manajemen adalah sebuah usaha kolektif, bukan usaha individual. Sebagai sebuah usaha kolektif, kekuasaan didistribusikan ke jenjang dibawahnya.

Distribusi kekuasaan terjadi secara berjenjang dan mencerminkan penjenjangan organisasi, dari tingkat paling tinggi ke tingkat paling rendah. Masing-masing tingkat memiliki fungsi yang berbeda-beda namun terangkai dalam satu sistem jaringan organisasi yang saling melengkapi dan membutuhkan untuk mewujudkan tujuan organisasi secara bersama. Jadi, kolektifitas usaha itu tidak lain adalah rangkaian kegiatan dari masing-masing fungsi dalam sistem jaringan organisasi. Dengan

Page 8: TUGAS Ekonomi Koperasi Softskill

kata lain, kerjasama untuk mewujudkan tujuan dan sasaran-sasaran organisasi yang dilakukan oleh fungsi-fungsi organisasi atau unit-unit organisasi adalah sebuah usaha kolektif yang dilakukan oleh semua anggota organisasi.

Perilaku sirkular yang dicetuskan oleh Mary Parker Follet 1920 itu kemudian dapat dijumpai dalam visualisasi anatomi organisasi Robbins[4] beberapa windu kemudian. Menurut Robbin, interaksi antara individu dengan indvidu, individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok adalah saling mempengaruhi. Dalam hal ini, Robbin membagi anatomi organisasi menjadi tiga bagian yaitu Individu, Kelompok, dan Sistem.

Persepsi individu mengenai organisasi terbangun dalam proses belajar individu melalui komunikasi individu dengan kelompoknya. Selanjutnya, interaksi terjadi pula dalam komunikasi antar kelompok dalam struktur kelompok dimana pemimpin berperan. Yang terakhir, pemimpin melalui struktur dan disain organisasi serta kebijakan dan peraturan organisasi berusaha untuk membentuk budaya organisasi di tingkat sistem. Namun demikian, ketika obyek dari peratutan dan kebijakan organisasi, struktur dan disain organisasi, dan budaya organsasi adalah manusia dan kelompok maka interaksi yang saling mempengaruhi akan terjadi secara timbal balik. Inilah sebenarnya esensi perilaku sirkular dalam sebuah organisasi.

Pada struktur organisasi yang ditayangkan pada Peraga diatas  tampak jelas bagaimana pemimpin organisasi secara strtuktural bukan hanya mendistribusi sebagian kekuasaannya kepada jenjang organisasi dibawahnya melalui para manajer namun juga mentransformasi gagasan-gagasan, sistem nilai serta kompetensi agar organisasi berjalan sesuai dengan arah dan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Mereka adalah rantai manajemen antar jenjang organisasi, yaitu para manajer. Para manajer ini yang memainkan peran strategis yaitu komunikasi dalam organisasi Dengan kata lain, para pemimpin organisasi di satu sisi membutuhkan dukungan anggota organisasi melalui jenjang–jenjang organisasi, namun di sisi yang lain menghendaki agar gagasan-gagasan mereka dijalankan dengan sistem nilai yang dikehendaki oleh organisasi. Disinilah sebenarnya proses interaksi yang saling mempengaruhi tersebut terjadi dimana setiap pemimpin unit organisasi adalah rantai manajemen pada setiap jenjang organisasi yang akan menjadi jembatan bagi transformasi gagasan dan kompetensi mengenai sistem nilai yang dikembangkan dalam organsiasi.

Masing-masing rantai manajemen mempunyai domain dan karakteristik keahlian manajerial yang berbeda,  juga dibidang dimensi waktu perencanaan serta Proses Manajemen. Semakin tinggi jenjang manajemen maka semakin stratejik proses manajemen dan berdimensi jangka panjang, oleh rena itu membutuhkan keahlian manajerial yang lebih bersifat konseptual. Sebaliknya, semakin rendah jenjang manajemen maka proses manajemen semakin taktis dan berdimensi waktu pendek sehingga keahlian manajerial juga semakin fokus kepda domain fungsi operatif manajemen.

Page 9: TUGAS Ekonomi Koperasi Softskill

Hubungan antar jenjang manajemen dijalin oleh rantai manajemen yaitu manajer-manajer fungsi. Peran manajemen sebagai proses Perencanaan hingga Pengendalian sangat krusial disini agar semua anggota organisasi bergerak dan berperilaku sesuai dengan harapan organisasi. Maka sistem pengendalian manajemen harus ada dan didisain sesuai dengan kebutuhan manajemen.

 

Page 10: TUGAS Ekonomi Koperasi Softskill

BAB 4

Tujuan dan Fungsi Koperasi

1. Pengertian Badan Usaha

Badan Usaha adalah suatu bagian yang telah ditetapkan dan dibentuk untuk berusaha dan mencapai tujuan tertentu

2. Koperasi sebagai Badan Usaha

Koperasi adalah badan usaha atau perusahaan yang tetap tunduk pada kaidah & aturan prinsip ekonomi yang berlaku (UU No. 25, 1992). Mampu untuk menghasilkan keuntungan dan mengembangkan organisasi & usahanya.  Ciri utama koperasi adalah pada sifat keanggotaan; sebagai pemilik sekaligus pengguna jasa. Pengelolaan koperasi sebagai badan usaha dan unit ekonomi rakyat memerlukan sistem manajemen usaha (keuangan, tehnik, organisasi & informasi) dan sistem keanggotaan (membership system)

3. Tujuan dan Nilai Koperasi

Memaksimumkan keuntungan, berarti segala sesuatu kegiatan yang dilakukan untuk mencapai pemaksimuman keuntungan

Memaksimumkan nilai perusahaan, berarti membuat kualitas perusahaan bernilai tinggi dan mencapai tingkat maksimal, yaitu dari nilai perusahaan itu sendiri

Meminimumkan bisaya, berarti segala sesuatu yang dilakukan agar hasil maksimala dan keuntungan besar kita harus meminimalkan segala biaya agar mendapatkan sesuatu yang terbaik

4. Mendefinisikan Tujuan Perusahaan Koperasi

Theory of the firm; perusahaan perlu  menetapkan tujuan

Mendefinisikan organisasi

Mengkoordinasi keputusan

Menyediakan norma

Sasaran yang lebih nyata

Tujuan perusahaan :

Maximize profit, maximize the value of the firm, minimize cost

Koperasi

Berorientasi pada profit oriented & benefit oriented

Landasan operasional didasarkan pada pelayanan (service at a cost)

Page 11: TUGAS Ekonomi Koperasi Softskill

Memajukan kesejahteraan anggota merupakan prioritas utama (UU No. 25, 1992)

Kesulitan utama pada pengukuran nilai benefit dan nilai perusahaan

Keterbatasan Teori Perusahaan

Maximization of sales (William Banmoldb); jika tidak memaksimumkan penjualan maka anggota akan di pecat, tetapi koperasi tidak

Maximization of management utility (Oliver Williamson); antara pemilik da anggota terjadi perbedaan yang mencolok, tetapi koperasi tidak

Satisfying Behaviour (Herbert Simon); hanya satu pihak yang berjuang, tetapi koperasi semua anggota berperan penting

Teori Laba

Konsep laba dalam koperasi adalah SHU; semakin tinggi partisipasi anggota, maka semakin tinggi manfaat yang diterima.

Fungsi Laba

Innovation theory of profit; perolehan laba yang maksimal karena adanya keberhasilan organisasi dalam melakukan inovasi terhadap produknya.

 

Managerial Efficiency Theounry of profit; organisasi  yang dikelola dengan efisien akan meraih laba di atas rata-rata laba normal.

 

@ Kegiatan Usaha Koperasi

 

Key success factors kegiatan usaha koperasi : Status dan motif anggota koperasi, Kegiatan Usaha, Permodalan Koperasi, Manajemen Koperasi, Organisasi Koperasi, Sistem Pembagian Keuntungan (Sisa Hasil Usaha)

[Status & Motif Anggota]

 

Anggota sebagai pemilik (owners) dan sekaligus pengguna (users/customers) Owners : menanamkan modal investasi Customers : memanfaatkan pelayanan usaha koperasi dengan maksimal Kriteria minimal anggota koperasi Tidak berada di bawah garis kemiskinan & memiliki potensi ekonomi Memiliki pola income reguler yang pasti

 

Page 12: TUGAS Ekonomi Koperasi Softskill

[Kegiatan Usaha]

 

Usaha yang berkaitan langsung dengan kepentingan anggota untuk meningkatkan kesejahteraan anggota.

 

Dapat memberikan pelayanan untuk masyarakat (bila terdapat kelebihan kapasitas; dalam rangka optimalisasi economies of scale).

 

Usaha dan peran utama dalam bidang sendi kehidupan ekonomi rakyat.

 

[Permodalan Koperasi]

 

UU 25/1992 pasal. 41; Modal koperasi terdiri atas modal sendiri dan modal pinjaman (luar).

 

Modal Sendiri ; simpanan pokok anggota, simpanan wajib, dana cadangan, donasi atau dana hibah.

 

Modal Pinjaman; bersumber dari anggota, koperasi lain dan atau anggotanya, bank dan lembaga keuangan lainnya, penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya dan sumber lainnya yang sah.

[Sisa Hasil Usaha Koperasi] Sisa hasil kegiatan yang dapat dibagikan kepada seluruh anggota koperasi

Page 13: TUGAS Ekonomi Koperasi Softskill

BAB 5

SISA HASIL USAHA (SHU) KOPERASI

Prinsip-Prinsip Dasar SHU koperasi

Prinsip Dasar:1. SHU diberikan atas partisipasi anggota terhadap kegiatan koperasi2. SHU dibagi secara proporsional atas partisipasi anggota tersebut.3. SHU yang di bagi adalah yang bersumber dari anggota4. SHU anggota adalah jasa dari modal dan transaksi usaha yamg dilakikan anggota sendiri.5. Pembagian SHU anggota dilakukan secara transparan6. SHU anggota di bayar secara tunai

Mekanisme Pembagian SHU:1. SHU yang sudah diperoleh dibagi berdasarkan ketentuan yang ada di AD/ART2. SHU untuk anggota dibagi berdasarkan besarnya transaksi, sehingga semakin besar transaksi seseorang anggota, dia akan semakin besar mendapatkan SHU, demikian sebaliknya.3. Untuk memudahkan proporsi transaksi, maka diperlukan konversi nilai transaksi kedalam point pembagi SHU4. Besarnya nilai tiap point SHU diperoleh dari (=) Nilai total SHU yang dibagi untuk anggota, dibagi (/) dengan total point yang dikeluarkan dari semua transaksi.5. Nilai SHU tiap anggota adalah (=) jumlah point yang dimiliki seseorang anggota, dikali (x) nilai tiap point SHU.6. Konversi nilai transaksi dengan jumlah point sangat tergantung dengan proporsi margin (tingkat keuntungan dari transaksi tersebut). Semakin rigid (detail) semakin adil, namun akan rumit administrasinya, kecuali sudah computerized. Maka, Rapat Anggota dapat memutuskan diawal dengan klasifikasi nilai dan atau jenis transaksi barang/jasa pada beberapa klasifikasi saja.Rumus dan Cara pembagian SHU koperasi

Rumus Pembagian SHU kepada anggota berdasarkan transaksi dan kontribusi anggota dituangkan sebagai berikut :

XZ= ------------- X SHUY

Keterangan :

Z = Jumlah SHU yang akan diterima oleh setiap anggota atau per anggotaX = Jumlah Seluruh Transaksi dan Partisifasi modal anggota yang bersangkutanterhadap koperasiY = Jumlah Seluruh Transaksi dan Partisifasi Modal keseluruhan anggotaatau jumlah total transaksi terhadap koperasiSHU = Jumlah SHU yang akan dibagikan ke seluruh anggotaDengan menggunakan model matematika, SHU per anggota dapat di hitung sebagai berikut.SHUpa= Va x JUA + sa x JMAVUK TMSDi mana:SHUpa : sisa hasil usaha per anggotaJUA : jasa uasaha anggotaJMA : jasa modal anggotaVA : volume jasa anggota (total transaksi anggota)UK : volume total koperasi (total transaksi koperasi)

Page 14: TUGAS Ekonomi Koperasi Softskill

Sa : jumlah simpana anggotaTMS : modal sendiri total (simpanan nggota total)Pendekatan Sistem pada Koperasi

• Menurut Draheim koperasi mempunyai sifatganda yaitu:- organisasi dari orang-orang dengan unsureksternal ekonomi dan sifat-sifat sosial(pendekatan sosiologi).- perusahaan biasa yang harus dikelolasebagai layaknya perusahaan biasa dalamekonomi pasar (pendekatan neo klasik). Beberapa pendekatan koperasi yaitu pendekatan esensialis, institusional, maupun nominalis (Hanel, 1985,27). a. Pendekatan esensialis, memandang koperasi atas dasar suatu daftar prinsip yang membedakan koperasi dengan organisasi lainnya. Prinsip-prinsip ini di satu pihak memuat sejumlah nilai, norma, serta tujuan nyata yang tidak harus sama ditemukan pada semua koperasi. Dari pendekatan esensialis ini, International Cooperative Alliance (ICA) telah merumuskan pengertian koperasi atas dasar enam prinsip pokok (Abrahamsen, 1976,3), antara lain:1. Voluntary membership without restrictions as to race, political views,and religious beliefs;2. Democratic Control;3. Limited interest or no interest on shares of stock; Earnings to belong to members, and method of distribution to be decided by them;4. Education of members, advisors, employees, and the public at large;5. Cooperation among cooperatives on local, national, and international levels.b. Pendekatan institusional, dalam mendefinisikan koperasi berangkat dari kriteria formal (legal). Menurut pendekatan ini: "Semua organisasi disebut koperasi jika secara hukum dinyatakan sebagai koperasi, jika dapat diawasi secara teratur dan jika dapat mengikuti prinsip-prinsip koperasi". (Munkner, 1985,18).Pendekatan nominalis, dengan pelopornya para ahli ekonomi koperasi dari Universitas Philipps-Marburg, merumuskan pengertian koperasi atas dasar sifat khusus dari struktur dasar tipe sosial-ekonominya.c. pendekatan nominalis, koperasi dipandang sebagai organisasi yang memiliki empat unsur utama (Hanel, 1985,29), yaitu:1. Individual are united in a group by-at least one common interest or goal (COOPERATIVE GROUP);2. The individual members of the cooperative group intend to pursue through joint actions and mutual support, among other, the goal of improving their economic and social situation (SELF-HELP OF THE COOPERATIVE GROUP);3. The use as an instrument for that purpose a jointly owned and maintained enterprise (COOPERATIVE ENTERPRISE);4. The cooperative enterprise is charged with the perfomance of the (formal) goal or task to promote the members of the cooperative group through offering them directly such goods and services, which the members need for their individual economics - i.e. their houshold (CHARGE OR PRINCIPLE OF MEMBER PROMOTION).

PENGERTIAN MANAJEMEN KOPERASI

Manajemen merupakan kebutuhan mutlak bagi setiap organisasi.Sebagaimana diketahui, hakikat manajemen adalah mencapai tujuan melalui tangan orang lain. Pencapaian tujuan melalui tangan orang lain itu dilakukan oleh manajemen dengan melaksanakan fungsi-fungsi manajemen yaitu fungsiperencanaan, fungsi perngorganisasian, fungsi pelaksanaan dan fungsi pengawasan. Dengan demikian keberhasilan manajemen sebuah organisasiakan sangat tergantung pada pelaksanaan masing-masing fungsi tersebut.

Page 15: TUGAS Ekonomi Koperasi Softskill

Hal yang sama berlaku pula pada koperasi. Hanya dengan melaksanakan fungsi-fungsi manajemen itulah sebuah koperasi akan dapat mencapai tujuan mulianya secara efektif.

Lembaga koperasi sejak awal diperkenalkan baik di negara-negara EropaBarat sebagai tempat kelahirannya maupun di Indonesia sudah diarahkan untuk mampu mengatasi masalah sosial ekonomi masyarakat golongan ekonomilemah yang kurang beruntung dalam sistem ekonomi pasar liberal kapitalistik.Oleh banyak kalangan, Lembaga koperasi diyakini sangat sesuai dengan budaya dan tata kehidupan bangsa Indonesia dengan nilai-nilai saling kerja sama (gotong royong), menolong diri sendiri, solidaritas, kejujuran,keterbukaan,mengutamakan kebersamaan dan keadilan serta beberapa esensimoral positif lainnya.

Pola manajemen koperasi yang dapat membantu suatu koperasi dalam mencapai tujuannya, yaitu :1. PerencanaanPerencanaan merupakan proses dasar manajemen. Dalam perencanaan manajer memutuskan apa yang harus dilakukan, kapan harus dilakukan,bagaimana melakukan dan siapa yang harus melakukan. etiap organisasi memerlukan perencanaan.Perencanaan yang baik adalah perencanaan yang fleksibel, sebab perencanaan akan berbeda dalam situasi dan kondisi yang berubah- ubah diwaktu yang akan datang.2. Pengorganisasian dan struktur organisasi Pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal, mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan di antara para anggota organisasi, agar tujuan organisasi dapat dicapai secara efisien. Pelaksanaan proses pengorganisasian akan mencerminkan struktur organisasi yang mencakup beberapa aspek penting seperti:1.Pembagian kerja,2.Departementasi,3.Bagan organisasi,4.Rantai perintah dan kesatuan perintah,5.Tingkat hierarki manajemen, dan6.Saluran komunikasi dan sebagainya

3. PengarahanPengarahan merupakan fungsi manajemen yang sangat penting. Sebabmasing-masing orang yang bekerja di dalam suatu organisasi mempunyai kepentingan yang berbeda-beda. Supaya kepentingan yang berbeda-beda tersebut tidak saling bertabrakan satu sama lain, maka pimpinan perusahaanharus dapat mengarahkannya untuk mencapai tujuan perusahaan

4. PengawasanPengawasan adalah suatu usaha sistematik untuk membuat semua kegiatan perusahaan sesuai dengan rencana. Proses pengawasan dapatdilakukan dengan melalui beberapa tahap, yaitu menetapkan standar,membandingkan kegiatan yang dilaksanakan dengan standar yang sudahditetapkan, mengukur penyimpangan-penyimpangan yang terjadi, kemudianmengambil tindakan koreksi apabila diperlukan. Setiap perusahaan mengadakan pengawasan dengan tujuan agar pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan. Ada beberapa alasan yang dapat diberikan mengapa hampir setiapperusahaan menghendaki adanya proses pengawasan yang baik. Alasan-alasan tersebut antara lain:a. Manajer dapat lebih cepat mengantisipasi perubahan lingkungan,b. Perusahaan yang besar akan lebih mudah dikendalikan,c. Kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh anggota organisasi dapat dikurangi.

Page 16: TUGAS Ekonomi Koperasi Softskill

BAB 6

POLA MANAJEMEN KOPERASI

Organisasi :

Definisi organisasi adalah sekumpulan orang yang berkumpul dalam suatu wadah yang terdiri dari pipinan dan anggota-anggotanya yang saling mengikatkan diri dalam sistem. Memiliki Visi, misi dan tujuan bersama.

Organisasi dibangun oleh struktur kompleks yang melibatkan banyak parameter dan aspek. Komponen utama organisasi adalah people. Faktor ini kemudian biasa disebut sebagai SDM. Kemudian kelengkapan organiasi meliputi perangkat organisasi dan pendukungnya. Faktor nonformal diluar sistem kelembagaan namun melekat dalam aktivitas organisasi seperti budaya, ikatan emosi, ratio persahabatan,kebersamaan dan solidaritas adalah aspek-aspek yang sangat berpenaruh dalam proses manajemen

Organisasi dilihat dari aspek kematangan seluruh.komponen organisasi mengalami pertumbuhan sebagai berikut:

Embrionic ( Masa adaptasi)Growth ( Ditandai dengan aktivitas yang beragam)Maturation ( Masa puncak)Quantum ( Kondisi dimana ada keinginan untuk mencari tantangan baru)Decline ( penurunan / kemunduran)

Desain Organisasi

Desain organisasi yang disebut juga perencanaan struktur organisasi adalah suatu pencapaian usaha terpadu melalui penyusunan dan penatan tugas dan tanggung jawab; serta aliran atau arus pekerjaan, dari semua komponen dan aktivitas dalam organisasi. Dari semiua komponen dan aktivitas dalam organisasi. Proses ini dijalankan oleh leader dan manajer untuk menyusun dan mengembangkan interaksi efektif antar komponen dalam organisasi untuk mencapai tujuan.Proses perencanaan ini adalah struktur organisasi yang meliputi 2 dimensi untama yaitu:

1. Pengelompokan tugas dan tanggung jawab, ini berkenaan denganspesialisasi tugas, pekerjaan, pembagian dalam devisi atau departemen,termasuk didalamnya garis/instruksi dan satf/ pembantu.

Dimensi pengelompokan tugas, tugas-tugas yang ada dikelompokanmenjadi pekerjaan. Terdapat 3 dimensi pengelompokan

a. Spesialisasi tugas pekerjan.Spesialisasi ini akan memberikan identitas pekerjaan dan membuatbatasan- batasan tanggung jawab.

b. Pembagian departemen.Selanjutnya setelah spesialisasi dilakukan maka dilakukan usaha untukmengelompokan tugas spesialis tersebut kedalam departemen ataudivisi. Pembagian ini tergantung dari kebijakan organisasi sesuaianalisa kebutuhan.

c. Hubungan garis/ komando dan staf/pembantuPenentuan mekanisme kekuasan; meliputi hak wewenang, garis komando,rentang kendali dll.

Page 17: TUGAS Ekonomi Koperasi Softskill

Penentuan mekanisme pengaruh dalam organisasi sangat penting dalam menjaga kontradiksi kekuasaan. Mekanisme ini terkait dengan bagaimana mengarahkan organisasi dengan perangkat-perangkat sistem, proses prosedur dll. Untuk melakukan upaya pengarahan itu diperlukan penggunaan kekuasaan

Desain organisasi yang baik akan lebih memberikn peluang pencapaian tujuan organisasi.

Singkat, Mengenai Manajemen

Manajemen adalah faktor terpenting dalam sebuah organisasi. Jika dianalogikan manajemen merupakan nyawa dari sebuah stuktur kelembagaan. Peranan inilah yang menjadikan manajemen tidak saja penting tetapi juga sangat vital. Peformance organisasi ditentukan oleh rancang bangun manajemen. Goal dari menajemen adalah kesempurnaan pencapaian visi organisasi.

Seringkali manajemen berkaitan dengan cara mengatur,how to manage untuk mencapai tujuan organisasi. Esensi mengatur disini tidak hanya menata saja, tetapi ada aspek-aspek pendukungnya.

Joseph L, menyatakan bawa manajemen adalah : " Gets things done trough other people"Penjelasan dari defenisi diatas adalah :

Manejemen adalah suatu proses dimana suatu kelompok secara kerjasama mengarahkan tindakan atau kerjanya untuk mencapai tujuan bersama. Proses tersebut mencakup teknik-teknik yang digunakan untuk para manajer untuk mengkordinaikan kegiatan atau aktivitas orang-orang lain menuju tercapainya tujuan bersama.

Defnisi yang saat ini dipakai oleh banyak kalangan adalah buah pemikiran dari dua pakar Ilmu Manajeman Taylor dan Henry Fayol. Pemikir – pemikir jenius yang oleh kaum sosialis dan kapitalis pada awal abad 18 disebut sebagai bapak sebagai pendiri ilmu manajemen menyatakan sesuatu harus disederhanakan seminimal mungkin untuk pekerjaan-pekerjaan seharusnya dibagi dan diberikan suatu standar ukuran tertentu. Konsep manajemen fayol sangat berpengaruh dalam upaya menhilmiahkan ilmu manajeman.Konsep Manajemen Fayol di kemukakan sebagai berikut :

Plan ( Merencanakan) ; Merencanakan erat kaitanya dengan bagaimana melihat sumberdaya, melakukan analisis terhadap kondisi factual sekaligus meramalkan kondisi – kondisi atau perubahan pada masa datang ‘ future trend". Dari berbagai input tersebut dibuat strategi-strategi untuk mancapai tujuan organisasi.Organize ( Mengorganisir): Aktivitas yang ditujukan untuk melaksanakan plan. Komponen organiz meliputi siapa yang malakukan apa, kapan dilakukan dan bagaimana pekerjaan dilakukan.

Coordinate ( Kordinasi) Upaya untuk menjaga kestabilan kinerja yang kandusif, efektif dan efesien.

Control ( Mangawasi), proses yang maliputi penilaian dan pengukuran hasil pekerjaan.Konep Manajemen lain di kemukakan oleh George Terry :

Planning

Organizing

Actuating ( Penggerakan)

Controlling ( Pengawasan dan pengendalian)

Perencanaan Strategis

Page 18: TUGAS Ekonomi Koperasi Softskill

Perencanaan strategis adalah pengambilan keputusan saat ini yang akan dilakukan pada masa dating. Pengambilan keputusan ini harus melihat Sumber daya, kondisi saat ini serta melakukan peramalan atas prakondisi dan kedaan yang mempengaruhi organisasi dimasa dating. Minimal ada 4 aspek penting dalam strategic planning yaitu masa depan dan perkiraannya, aspek lingkungan baikinternalaataueksternal, target kedepan dan terakhir strategi untuk pencapaian target.Organisasi seacara kelembagaan harus mempunyai perngkat organisasi yangmenjadi sarana dalam pencapaian tujuan organisasi. Perangkat mendasar perencanaan strategis yang kemudian menjadi kelengkapan organisasi yang waib ada adalah parameter-paramer idialisme dasar seperti; visi, misi, goal, objektif,

Untuk mempercepatpercapaian strategic planning diperlukan:- Spesific ( kekhususan)- Measurable ( Terukur)- Achieveable ( Dapat dicapai)- Rationable ( Rasional, dapat dipahami)- Timebound ( Ada limit/batas waktu)

Perencanaan

Srategic planning dapat kita rumuskan dengan 3 pertanyaan mendasar:

1. Dimana kita saat ini berada, dan akan kemana arahan kita?

2. Kemana tujuan kita, ingin pergi kemana kita.?

3. Bagaimana atau dengan apa kita pergi atau mencapai tujuan tersebut?

Kemudian sebagai evaluasi kita menyapaikan pertanyaan tentang kepuasan kitadalammencapai tujuan tersebut.

Tahap-tahap perencanaan adalah sebagai berikut:

1. Analisa SWOTTahap selanjutnya adalah Analisa SWOT. Perumusan SWOT ditujukan sebagai dasar pembuatan strategi. Seorang manajer organisasi harus paham betul kondisi organisasinya, informasi detail sekaligus mampu melakukan forecasting atau peramalan kondisi kedepan. Dari fore casting ini kemudian di rumuskan asumsi-asumsi yang relevan. Dari pemetaan kondisi dan permalahan inilah kemudian di rumuskan SWOT. Proses pertama yang harus dilakukanadalah evaluasi diri, dari sini akan ditemukan "strengths" dan weaknesses serta sumberdaya organisasi. Kemdian analisa kondisi eksternal, seperti kondisi pasar, social, ekonomi dan budaya akan meminculkan opportunities dan threats

2. Menentukan targetKomponen ini adalah bagian terpenting dari penyusunan strategi. Manajemen harus mengarahkan seluruh proses pada sasaran yang telah ditentuan. Target ini dihasilkan dari proses telaah realistis terhadap analisa SWOT yang telah ditentukan sebelumnya. Satu hal yang tidak boleh dilupakan, target harus diyakini oleh seluruh manajemen, bahwa organisasi mampu mencapainya.

Strategi

Proses ini adalah upaya penyusunan siasat untuk menjawab permasalahan dan metode pencapaian targetDalam strategi masa depan dapat meliputi semua aspek dalam organisasi , seperi sumberdaya,

Page 19: TUGAS Ekonomi Koperasi Softskill

Perubahan anggaran dll. Strategiini kemudian dirumuskan menjadi salaj satu perangkat proses yang nantinya akan dijadikan acauan dalam menjalankan aktivitas organisasi.

Pelaksanaan dan Monitoring

Didasarkan pada perencanaan strategi yang telah ditentukan sebelumnya, aplikasi dari selurh rstrategi tersebut harus dilakukan sesuai tugas dan fungsi yang ada. Perlu ada mekanisme monitoring untuk memantau proses pelaksanaan strategi seperti rapat-rapat rutin dan mekanisme pelaporan.

Manajemen harus dapat memastikan bahwa proses sudah berjalan sebagaimana mestinya. Pastikan bahwa setiap tahapan pelaksanaan mempunyai target hasil.Idealnya setiap recana strategis dilaksanakan untuk jangka waktu 5 tahun, tidakterpengaruh dengan pergantian personel atau manajemen. Perencanaan strategi harus mempunyai kekuatan mengikat kepada setiap manajemen yang berkuasa.Tidak dapat dipungkiri bahwa dinamika stuktur social bahkan organisasi seringkali membuat perencanaan membutuhkan perbaikan dan pembenaan, oleh karena itu perlu mekanisme koreksi dari manjemen

Pengambilan Keputusan

Manfaat Pengambilan Keputusan.Setiap permasalahan memerlukan solusi, dan solusi adalah buah dari proses pengambilan keputusan. Hidup itu sendiri adalah masalah ( prespektif relative) artinya kita selalu merlukan proses pengambilan keputusan. Sama halnya dengan kehidupan organisasi yang sangat kompleks, peranan pengambilan kepusan mempnyai arti yang tidak hanya penting namun juga mendasar.

Proses pengambilan keputusan

1. Identifikasi masalahSetiap leader damn manajer harus mampu menyimpulkan sebuah inti permaslahan, temukan hakekat permasalahan, lihat latarbelakang kenapa permasalahan itu muncul. Setiap permaslahan harus dinyatakan dengan tegas mulai dari latar belakang dan hubungan sebab-akibat yangberpengaruh terhadapnya. Kumpulkan data dan informasi tetang problem tersebut.

2. Pilihan AlternatifDaridata yang telah dikumpulkan, tentukan alternative-alterntif pemecahan. Semuakemungkinan yang mungkin dilakukan disusu menurut criteria yang disepakati. Ada beberapa teknik pendekatan yang bisa dilakukan. Kita dapat melakukan pendekatan ide alternative beba disampaikan kemudian kita melakukan penyempitan

3. Analisa AlternatifSemua alternative di pertimbngkan dengan perimbangan resiko, kemungkinan tercapai, kesiapan organisasi, factor ekstenal serta factor-faktor lain

Mengenal Anggota koperasi

Definisi Anggota Koperasi

Siapa anggota koperasi? Ada beberapa literature yang dapat kita gunakan . Kita bahas 1 argumen paling esensial dari koperasi Indonesia yaituUU No. 25 TH. 1992Undang-undang ini adalah dasar hukum koperasi yang mempunyai kedudukan yuridis sangat kuat. UU ini digunakan sebagai patokan oleh seluruh gerakan koperasi Indonesia.

Page 20: TUGAS Ekonomi Koperasi Softskill

Pada Bab V pasal 17 disebutkan bahwa

Butir 1. Anggota Koperasi adalah pemilik dan pelangganPada Pasal 19 disebutkan

Butir 1. Keanggotaan koperasi didasarkan pada kesamaan kepentingan ekonomi dalam lingkup usaha koperasi.

Butir 4. Setiap anggota koperasi mempunyai hak dan kewajiban yang sama terhadap koperasi sebagimana diatur dalam anggaran dasar.

Bagaimana kewajiban anggota?

Kita menekankan keawajiban anggota kepada poin-poin penting yang nantinya akan di kentekstualkan dengan fenomena actual dan klasik di Koperasi terutama Kopma UGM.Pasal 20 menyebutkan bahwa kewajiban anggota adalah:

Sub Butir a. Mematuhi AD/ART serta keputusan yang disepakati di RATSub Butir b. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh koperasi.Sub Butir c. Mengembangkan dan memelihara kebersamaan berdasarkan atas azas kekeluargaan.

Mari kita kupas makna dari pasal 17

Sebagai pemilik, anggota ikut menyerahkan modal, menentukan kebijakan dan rencana kerja melalui RAT, mengawasi pelaksanaanya dan menanggung resiko.Sebagai pelanggan, anggota mengikatkan diri untuk selalu menggunakan jasa dan terlibat dalam kegiatan ekonomi yang disediakan kopersi.Konsep dasar koperasi adalah untuk menjadi anggota harus mempunyai motivasi ekonomi yang sama, artinya jika motif untuk masuk koperasi tidak sama dengan yang dijalankan koperasi maka seharusnya tidak bisa diterima menjadi anggota.Kesimpulanya sebagai berikutjika anggota tidak meyetor simpanan wajib atau pokok dalam periode tertentuJika anggota tidak melakukan transaksi belanja di koperasi untuk memenuhi kebutuhanya

Jika calon anggota mempunyai motif untuk masuk koperasi tidak sama dengan yang dijalankan koperasi maka seharusnya tidak bisa diterima menjadi anggotaJika anggota tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana disebutkanpada Pasal 17 UU No. 25 TH. 1992maka dia sudah kehilangan haknya untuk sebagi anggota karena telah melanggar AD/ARTManajemen Organisasi Koperasi

Mengenal Perangkat Organisasi KoperasiPerangkat mengandung pengertian sejumlah alat atau perlengkapan yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Dalam konsep koperasi pernagkat tersebut minimal terdisri atas 3 hal yaitu;

- rapat Anggota- Pengurus- Pengawas

3 aspek tersebut adalah satu kesatuan dan tidak dapat dan harus berjalan simultan.Bila digambarkan hubungan kerja antar perangkat adalah sebagai berikut:Keterangan____ Garis komando__ __ Garis Pengawasan

Page 21: TUGAS Ekonomi Koperasi Softskill

1. Rapat AnggotaRA merupakan forum tertinggi koperasi yang dihadiri oleh anggota sebagai pemilik. Wewenag RA diantaranya adalah menetapkan

a. AD/ARTb. Kebijakan Umum Organisasi, Manajemen, dan usaha koperasic. Memilih, mengangkat, memberhantikan pengurus dan pengawas.d. RGBPK dan RAPBKe. Pengesahan pertanggung jawaban pengurus pengawas.f. Amalgamasi dan pembubaran koperasi

Rapat Anggota dapat berbentuk RAT, RAK dan RALBRA dianggap sah apabila dihadiri oleh lebih dari setengah jumlah anggta dan disepakati oleh lebih dari setenganh anggota yang hadir.

2. Pengurus

Pengurus koperasi merupakan pemegang kuasa RA untuk mengelola koperasi.Persyaratan calon pengurus dicantumkan dalam AD/ART.Syarat-syarat Umum untuk pengurus adalah

a. Mempunyai sikap mental yang baik yang dapat dilihat dari prilaku sehari-hari.b. Mempunyai pengetahuan tentang koperasic. Mempunyai waktu untuk mengelola koperasi

Pengurus merupakan pimpinan kolektif yang etrdiri atas beberapa anggota pengurus. Tugas dan kewajiban pengurus adalah:

- Pengurus bertugas mengelola koperasi sesuai keputusan RAT.- Untuk melaksanakan tugas pengurus berkewajiban:

1). Mengajukan proker2). Mengajukan laporan keuangandan pertanggungjawaban tugas.3). Menyelenggarakan pembukuan keuanagn dan Inventaris.4). Menyelenggarkan administrasi5). Menyelenggarkan RAT.

Pada prinsipnya RAT diselenggarakan dan dipimpin oleh pengurus tetapi pengurus dapat diserahakan kepada anggota pada saat pertanggungjawaban pengurus.Pengurus berwenang:

d. Mewakili koperasi didalam dan diluar koperasi.e. Melakukan tindakan hukum atau upaya lain untuk kepentingan anggota dan kemanfaatan koperasi.f. Memutuskan penerimaan anggota dan pemberhentian anggota sesuai ketentuan AD/ART.Tanggung Jawab PengurusAdalah atas segala upaya yang berhubungan dengan tugas kewajiban, dan wewenangnya.Pertanggungjawaban pengurus di Rat munkin tidak diterima karena kelalaian atau kesengajaan yang menyebabkan kerugaian. Apabila itu terjadi pengurus secara kolektif atau perseorangan bertanggungjawab kerugian tersebut kecualai pengurus dapat membuktikan bahwadia tidak lalai dan telah berupaya untuk mencegah perbuatan yang merugikan tersebut.

3. Pengawas

Pengaeas seperti hanlnay pengurus dipilh oleh RA untuk mengawasi pelaksanaan keputusan RAT

Page 22: TUGAS Ekonomi Koperasi Softskill

Pada prisipnya tugas pengawas tidak untuk mencari-cari kesalahan tetapiuntuk menjaga agar kegiatan yang dilakukan oleh koperasi sesuai dengan RA.. apabila pengawas menemukan penyimpangan maka itu harus dikonsultasikan kepada pengurus untuk diambil tindakan, selanjunya hasil pengawasan dilaporkan kepada RA.

a. Pengawas Tetap.Adalah pengawas yang dipilih pada rapat anggota.Tugas, kewajiban dan wewenang pengawas secara umum adalah sebagai berikut.- untuk melaksanakan tugasnya pengawas berwenang Pengawas bertugas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan organisasi.- Dalam rangka pelaksanaan tugas pengawas wajib membuat laporan tentang hasil kepengawasanya dan merahasiakan hasil laporanya kepada pihak ketiga.- meneliti catatan dan fisik yang ada dikoperasi dan mendapatkan keterangan yang diperlukanPenutup

Tidak semua organisasi harus meniru manajemen organisasi lain, meskipun bergerak pada level dan wilayah yang sama. Setiap organisasi harus mampu menemukan karakteristiknya sendiri. Kemampuan mengelola perbedaan yang boleh jadi adalah kelebihan itulah yang menyebabkan organiasi dapat terus tumbuh dan bersaing dengan kelembagaan sejenis atau organisasi lain.

Page 23: TUGAS Ekonomi Koperasi Softskill

BAB 7

JENIS DAN BENTUK KOPERASI DI INDONESIA

A. JENIS-JENIS KOPERASI (PO 60 TAHUN 1959)

Koperasi Desa Adalah koperasi yang menjalankan usahanya di desa-desa. Koperasi ini biasa disebut dengan koperasi unit desa (KUD).Koperasi Pertanianadalah koperasi yang anggota-anggotanya terdiri dari petani,pemilik tanah, penggarap ,buruh tani dan orang-orang yang berkepentingan serta mata pencahariannya berhubungan dengan pertanian.

Koperasi Peternakanadalah koperasi yang anggota-anggotanya terdiri dari pengusaha dan buruh ternak yang mata pencahariannya berhubungan dengan peternakan.

Koperasi Perikananadalah koperasi yang anggota-anggotanya terdiri dari pengusaha,pemilik,buruh/nelayan yang berkepentingan serta mata pencaharianya berhubungan dengan perikanan.

Koperasi Kerajinan/Industriadalah koperasi yang anggota-anggotanya terdiri dari pengusaha, pemilik alat-alat produksi dan buruh yang berkepentingan serta mata pencahariannya berhubungan dengan kerajinan atau industri yang bersangkutan.B.Koperasi Berdasarkan Jenis UsahanyaKoperasi Simpan Pinjam (KSP)adalah koperasi yang anggota-anggotanya/ non anggota mempunyai kepentingan langsung di bidang perkreditan.

Koperasi Konsumsiadalah koperasi yang dalam kegiatan usahanya menyediakan kebutuhan akan barang-barang sehari-hari atau bisa berbentuk barang lainnya.

C. KOPERASI BERDASARKAN KEANGGOTANNYA

Koperasi Unit Desa (KUD)

adalah koperasi yang beranggotakan masyarakat pedesaan Koperasi ini melakukan kegiatan usaha ekonomi pedesaan, terutama pertanian. Untuk itu, kegiatan yang dilakukan KUD antara lain menyediakan pupuk, obat pemberantas hama tanaman, benih, alat pertanian, dan memberi penyuluhan teknis pertanian.

Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI)Koperasi ini beranggotakan para pegawai negeri. Sebelum KPRI, koperasi ini bernama Koperasi Pegawai Negeri (KPN). KPRI bertujuan terutama meningkatkan kesejateraan para pegawai negeri (anggota). KPRI dapat didirikan di lingkup departemen atau instansi.

Koperasi Sekolah

Page 24: TUGAS Ekonomi Koperasi Softskill

Koperasi Sekolah memiliki anggota dari warga sekolah, yaitu guru, karyawan, dan siswa. Koperasi sekolah memiliki kegiatan usaha menyediakan kebutuhan warga sekolah, seperti buku pelajaran, alat tulis, makanan, dan lain-lain. Keberadaan koperasi sekolah bukan semata-mata sebagai kegiatan ekonomi, melainkan sebagai media pendidikan bagi siswa antara lain berorganisasi, kepemimpinan, tanggung jawab, dan kejujuran.

D. JENIS KOPERASI MENURUT TEORI KLASIK

Koperasi pemakaian (konsumsi)

merupakan koperasi yang dalam kegiatan usahanya menyediakan kebutuhan primer bagi anggota-anggotanya atau bisa juga dalam bentuk barang lainnya.

Koperasi Penghasil (Produksi)

adalah koperasi yang menyelenggarakan perusahaan yang menghasilkan barang dan jasa,dimana anggotanya bekerja dalam koperasi sebagai pegawai/karyawan.

Koperasi Simpan Pinjam

adalah koperasi yang mempunyai kepentingan untuk menyimpan dana dan memberikan pinjaman sejumlah uang untuk keperluan para anggotanya/non anggota

E. KETENTUAN PENJELASAN KOPERASI SESUAI UU No.12/67 TENTANG POKOK-    POKOK PERKOPERASIAN (PASAL 17)

¨ Penjenisan koperasi didasarkan pada kebutuhan dalam masyarakat homogen karena kesamaan aktivitas/kepentingan ekonominya guna mencapai tujuan bersama anggota-anggotanya.¨ Untuk maksud efisiensi dan ketertiban, guna kepentingan dan perkembangan Koperasi Indonesia, ditiap daerah kerja hanya terdapat satu koperasi yang sejenis dan setingkat.

F. BENTUK KOPERASI (PP No.60/1959)

Koperasi Primer     dibentuk sekurang-kurangnya 20 orang yang telah memenuhi syarat-syarat keanggotaan.

Koperasi Pusat       koperasi yang terdiri dari sekurang-kurangnya 5 koperasi primer yang berbadan hukum.

Koperasi Gabungan      koperasi yang terdiri dari sekurang-kurangnya 3 pusat koperasi yang berbadan hukum.

      Koperasi Induk      koperasi yang terdiri dari sekurang-kurangnya 3 gabungan koperasi yang berbadan hukum.

G. BENTUK KOPERASI YANG DISESUAIKAN DENGAN WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN

¨ Di tiap desa ditumbuhkan koperasi desa

Page 25: TUGAS Ekonomi Koperasi Softskill

¨ Di tiap daerah Tingkat II ditumbuhkan pusat Koperasi ¨ Di tiap daerah Tingkat I ditumbuhkan gabungan koperasi ¨ Di Ibukota ditumbuhkan Induk Koperasi

H. KOPERASI PRIMER DAN SEKUNDER

Koperasi Primeradalah koperasi yang beranggotakan orang seorang dengan jumlah minimalnya 20 orang yang memiliki

kepentingan yang sama.

Koperasi Sekunder koperasi yang dibentuk oleh sekurang-kurangnya tiga koperasi yang berbadan hukum.

Page 26: TUGAS Ekonomi Koperasi Softskill

BAB 8

PERMODALAN KOPERASI

A.    ARTI MODAL BAGI KOPERASI

 ·            MODAL

Adalah sejumlah dana yang akan digunakan untuk melaksanakan usaha-usaha koperasi.

Modal di bagi menjadi 2, yaitu:

a. Modal Jangka Panjang,

b. Modal Jangka Pendek

B.     SUMBER-SUMBER MODAL KOPERASI

·         Simpanan Pokok

     merupakan sejumlah uang yang harus disetor oleh setiap calon anggota yang akan menjadi anggota

penuh koperasi. Besarnya simpanan pokok ini sama untuk masing-masing anggota, dan uang ini dapat

diambil kembali oleh anggota.

·         Simpanan Wajib

      merupakan simpanan tertentu yang diwajibkan kepada anggota yang membayarnya kepada

koperasi pada waktu-waktu tertentu.

·         Simpanan Sukarela

   merupakan simpanan anggota atas dasar sukarela atau berdasarkan perjanjian-perjanjian atau

peraturan-peraturan khusus, dan simpanan sukarela ini dapat diambil oleh anggota apabila anggota

tersebut berhenti menjadi anggota

·         Dana Cadangan

    Dana cadangan diperoleh dan dikumpulkan dari penyisihan sebagian sisa hasil usaha (SHU) tiap

tahun, dengan maksud jika sewaktu-waktu diperlukan untuk menutup kerugian dan keperluan

memupuk permodalan. Posisi dana cadangan dalam sisi pasiva menunjukkan bahwa jika terjadi

kerugian dengan sendirinya akan terkompensasi dengan dana cadangan, dan apabila tidak mencukupi

ditambah dengan.simpanan. Dapat dimengerti adanya ketentuan dalam hukum dagang bahwa jika

kerugian suatu perusahaan mencapai lebih dari setengah modalnya wajib diumumkan. Karena modal

perusahaan sudah berkurang dan beresiko.

Page 27: TUGAS Ekonomi Koperasi Softskill

·         Hibah

    adalah pemberian yang diterima koperasi dari pihak lain, berupa uang atau barang. Hibah muncul

sebagai komponen modal sendiri disebabkan karena pengalaman banyak koperasi menerima hibah,

terutama dari pemerintah. Maksud ketentuan hibah dalam UU adalah agar koperasi dapat

memeliharanya dengan baik dan dicatat dalam neraca pos modal sendiri. Koperasi yang menerima

hibah harta tetap seperti peralatan atau mesin diwajibkan melakukan penyusutan, sehingga pada

saatnya koperasi dapat membeli yang baru.  Status dan perlakukan akuntansi disesuaikan dengan

perjanjian tersebut. Karena hibah merupakan kejadian biasa yang sering terjadi dalam dunia usaha,

dan untuk waktu mendatang mungkin tidak banyak lagi, maka ketentuan tentang hibah seharusnya

tidak perlu dicantumkan dalam UU. Hibah yang diterima koperasi cukup diatur dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

C.     SUMBER-SUMBER MODAL KOPERASI ( UU No.25/1992)

·      Modal Sendiri (Equity Capital)

      merupakan modal yang bersumber dari simpanan pokok anggota, simpanan wajib , dana

cadangan, dan donasi/hibah.

·      Modal Pinjaman ( Debt Capital)

      merupakan modal yang bersumber dari anggota koperasi, bank atau lembaga keuangan lainnya,

penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya.

D.    DISTRIBUSI CADANGAN KOPERASI

·            DEFINISI CADANGAN MENURUT (UU No. 25/1992)

       adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan sisa hasil usaha (SHU) yang dimasukkan

untuk menumpuk modal sendiri dan untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan.

·         Sesuai dengan anggaran dasar UU No.12/1967

      menunjukkan bahwa 25 % dari SHU yang diperoleh dari usaha anggota disisihkan untuk

Cadangan, Sedangkan, SHU yang berasal bukan dari usaha anggota sebesar 60% disisihkan untuk

Cadangan.

·         Distribusi CADANGAN koperasi antara lain dipergunakan untuk :

      a)      Memenuhi kewajiban tertentu

      b)      Meningkatkan jumlah operating capital koperasi

      c)      Sebagai jaminan untuk kemungkinan-kemungkinan rugi di kemudian hari

Page 28: TUGAS Ekonomi Koperasi Softskill

      d)     Adanya Perluasan Usaha

Page 29: TUGAS Ekonomi Koperasi Softskill

BAB 9

EVALUASI KEBERHASILAN KOPERASI DI LIHAT DARI SISI ANGGOTA

Efek-Efek Ekonomis Koperasi

Pada dasarnya setiap anggota akan berpartisipasi dalam kegiatan pelayanan perusahaan koperasi:

1. Jika kegiatan tersebut sesuai dengan kebutuhannya

2. Jika pelayanan itu di tawarkan dengan harga, mutu atau syarat-syarat yang lebih menguntungkan dibanding yang di perolehnya dari pihak-pihak lain di luar koperasi.

Efek Harga dan Efek Biaya

Istilah partisipasi dikembangkan untuk menyatakan atau menunjukkan peran serta (keikutsertaan) seseorang atau sekelompok orang dalam aktivitas tertentu. Karena itulah Partisipasi anggota koperasi sangat menentukan keberhasilan koperasi. Dimensi-dimensi pertisipasi dijelaskan sebagai berikut:

a. Dimensi partisipasi dipandang dari sifatnya

Dipandang dari segi sifatnya, pertisipasi dapat berupa, partisipasi yang dipaksakan (forced) dan partisipasi sukarela (foluntary). Jika tidak dipaksa oleh situasi dan kondisi, partisipasi yang dipaksakan (forced) tidak sesuai dengan prinsip koperasi keanggotaan terbuka dan sukarela serta manajemen demokratis. Partisipasi yang sesuai pada koperasi adalah partisipasi yang bersifat sukarela.

b. Dimensi partisipasi dipandang dari bentuknya

Dipandang dari sifat keformalannya, partisipasi dapat bersifat formal (formal participation) dan dapat pula bersifat informal (informal participation). Pada koperasi kedua bentuk partisipasi ini bisa dilaksanakan secara bersama-sama.

c. Dimensi partisipasi dipandang dari pelaksanaannya

Dipandang dari segi pelaksanaannya, partisipasi dapat dilaksanakan secara langsung maupun tidak langsung. Pada koperasi partisipasi langsung dan tidak langsung dapat dilaksanakan secara bersama-sama tergantung pada situasi dan kondisi serta aturan yang berlaku. Partisipasi langsung dapat

Page 30: TUGAS Ekonomi Koperasi Softskill

dilakukan dengan memanfaatkan fasilitas koperasi (membeli atau menjual kepada koperasi), memberikan saran-saran atau informasi dalam rapat-rapat, memberikan kontribusi modal, memilih pengurus, dan lain-lain. Partisipasi tidak langsung terjadi apabila jumlah anggota terlampau benyak, anggota tersebar di wilayah kerja koperasi yang terintegrasi, sehingga diperlukan perwakilan-perwakilan untuk menyampaikan aspirasinya.

d. Dimensi partisipasi dipandang dari segi kepentingannya

Dari segi kepentingannya partisipasi dalam koperasi dapat berupa partisipasi kontributis (contributif participation) dan partisipasi intensif (incentif participation). Kedua jenis partisipasi ini timbul sebagai akibat dari peran ganda anggota sebagai pemilik dan sekaligus sebagai pelanggan. Dalam kedudukannya sebagai pemilik:

1. Para anggota memberikan kontribusinya terhadap pembentukan dan pertumbuhan perusahaan koperasi dalam bentuk kontribusinya terhadap pembentukan dan pertumbuhan perusahaan koperasi dalam bentuk kontribusi keuangan (penyerahan simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela atau dana-dana pribadi yang diinvestasikan pada koperasi), dan

2. Mengambil bagian dalam penetapan tujuan, pembuatan keputusan dan proses pengawasan terhadap jalannya perusahaan koperasi. Partisipasi semacam ini disebut juga partisipasi kontributif.

Dalam kedudukannya sebagai pelanggan/pemakai, para anggota memanfaatkan berbagai potansi pelayanan yang disediakan oleh perusahaan koperasi dalam menunjang kepentingannya. Partisipasi ini disebut partisipasi insentif.

Cara meningkatkan koperasi dapat dilakukan beberapa kegiatan seperti:

a. Menyediakan barang-barang atau jasa-jasa yang dibutuhkan oleh anggota yang relatif lebih baik dari para pesaingnya di pasar.

b. Meningkatkan harga pelayanan kepada anggota,

c. Menyediakan barang-barang yang tidak tersedia di pasar bebas wilayah koperasi atau tidak disediakan oleh pemerintah.

d. Berusaha memberikan deviden per anggota (SHU per anggota) yang meningkat dari waktu ke waktu.

Page 31: TUGAS Ekonomi Koperasi Softskill

e. Memperbesar alokasi dana dari aktivitas bisnis koperasi dengan non anggota melalui pemberian kredit dengan bunga yang relatif lebih murah dan jangka waktu pemngembalian relatif lama.

f. Menyedihkan berbagai tunjangan (bila mampu) keanggotaan, seperti tunjangan hari raya, tunjangan kesehatan, dan lain-lain

Meningkatkan pertisipasi kontributif anggota dalam pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cara:

a. Menjelaskan tentang maksud, tujuan perencanaan dan keputusan yang akan dikeluarkan.

b. Meminta tanggapan dan saran tentang perencanaan dan keputusan yang akan dikeluarkan.

c. Meminta informasi tentang segala sesuatu dari semua anggota dalam usaha membuat keputusan dan mengambil keputusan.

d. Memberikan kesempatan yang sama kepada semua anggota dalam pengambilan keputusan.

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan partisipasi kontributif keuangan bersamaan dengan meningkatkan partisipasi insentif, yaitu:

a. Memperbesar peranan koperasi dalam usaha anggota dengan menciptakan manfaat ekonomi yang meningkat dari waktu ke waktu.

b. Memperbesar rate of return melalui usaha yang sungguh-sungguh dan profesionil.

c. Membangun dan meningkatkan kepercayaan anggota terhadap manajemen koperasi melalui :

· Pemilihan pengurus dan pengelola yang mempunyai kemampuan manajerial, jujur dan dapat dipercaya,

· Melaksanakan catatan pembukuan yang jelas dan transparan, dan

· Memperbesar kepentingan anggota untuk mengaudit koperasi.

Page 32: TUGAS Ekonomi Koperasi Softskill

Sedangkan tingkat partisipasi anggota di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya:

· Besarnya nilai manfaat pelayanan koperasi secara utilitarian maupun normatif.

· Motivasi utilitarian sejalan dengan kemanfaatan ekonomis. Kemanfaatan ekonomis yang di maksud adalah insentif berupa pelayanan barang-jasa oleh perusahaan koperasi yang efisien, atau adanya pengurangan biaya dan atau di perolehnya harga menguntungkan serta penerimaan bagian dari keuntungan (SHU) baik secara tunai maupun dalam bentuk barang.

· Bila dilihat dari peranan anggota dalam koperasi yang begitu dominan, maka setiap harga yang ditetapkan koperasi harus di bedakan antara harga untuk anggota dengan harga untuk non anggota. Perbedaan ini mengharuskan daya analisis yang lebih tajam dalam melihat peranan koperasi dalam pasar yang bersaing.

Analisis Hubungan Efek Ekonomis dan Keberhasilan koperasi

Dalam badan usaha koperasi, laba (profit) bukanlah satu-satunya yang di kejar oleh manajemen, melainkan juga aspek pelayanan (benefit oriented). Di tinjau dari konsep koperasi, fungsi laba bagi koperasi tergantung pada besar kecilnya partisipasi ataupun transaksi anggota dengan koperasinya. Semakin tinggi partisipasi anggota, maka idealnya semakin tinggi manfaat yang di terima oleh anggota.

Keberhasilan koperasi di tentukan oleh salah satu faktornya adalah partisipasi anggota dan partispasi anggota sangat berhubungan erat dengan efek ekonomis koperasi yaitu manfaat yang di dapat oleh anggota tsb.

Penyajian dan Analisis Neraca

Pelayanan Di sebabkan oleh perubahan kebutuhan dari para anggota dan perubahan lingkungan koperasi, terutama tantangantantangan kompetitif, pelayanan koperasi terhadap anggota harus secara kontinu di sesuaikan.

Ada dua faktor utama yang mengharuskan koperasi meningkatkan pelayanan kepada anggotanya.

1. Adanya tekanan persaingan dari organisasi lain (terutama organisasi non koperasi).

2. Perubahan kebutuhan manusia sebagai akibat perubahan waktu dan peradaban. Perubahan kebutuhan ini akan menentukan pola kebutuhan anggota dalam mengkonsumsi produk-produk yang di tawarkan oleh koperasi.

Page 33: TUGAS Ekonomi Koperasi Softskill

BAB 10

Evaluasi Keberhasilan Koperasi Dilihat Dari Sisi Perusahaan

1. Efisiensi Perusahaan Koperasi

Tidak dapat dipungkiri bahwa koperasi adalah badan usaha yang kelahiranya dilandasi oleh pikiran

sebagai usaha kumpulan orang-orang bukan kumpulan modal. Oleh akrena itu koperasi tidak boleh

terlepas dari ukuran efisiensi bagi usahanya, meskipun tujuan utamanya melayani anggota.

Ukuran kemanfatatan ekonomis adalah manfaat ekonomi dan pengukuranynya dihubungkan dengan

teori efisiensi, efektivitas serta waktu terjadinya transaksi atau diperolehnya manfaat ekonomi.

Efisiensi merupakan penghematan input yang diukur denngan cara membandingkan input anggaran

atau seharusnya (la) dengan input realisasi atau sesungguhnya.

Dihubungkan dengan waktu terjadinya transaksi diperolehnya manfaat ekonomi oleh anggota dapat

dibagi menjadi 2 jenis manfaat ekonomi yaitu :

Manfaat Ekonomi Langsung (MEL)

MEL adalah manfaat ekonomi yang diterima oleh anggota langsung diperoleh pada saat terjadinya

transaksi antara anggota dengankoperasinya.

Manfaat Ekonomi Tidak Langsung

MELT adalah manfaat ekonomi yang diterima oleh anggota bukan pda saat terjadinya transaksi, tetapi

diperoleh kemudian setelah berakhirnya sutu periode tertentu atau periode pelaporan keuangan/

pertangguangjawaban pengurus dan pengawas yakni penerimaan SHU anggota.

Manfaat ekonomi pelayanan koperasi yang diterima anggota dapat dihitung dengan cara sebagai

berikut :

TME =MEL +MELT

MEN = (MEL+MELT)-BA

Bagi suatu badan usaha koperasi yang melaksanakan kegiatan serba usaha (multipurposen), maka

besarnya manfaat ekonomi langsung dapat dihitung dengan cara sebagai berikut :

MEL =Efp+EfPK+Evs+EvP+EvPU

MELT= SHUa

Page 34: TUGAS Ekonomi Koperasi Softskill

2. Efektivitas Koperasi

Efektivitas adalah pencapaiaan target output yang diukur dengan cara membandingkan output

anggaran atau seharusnya(OA), dengan output realisasi atau sesungguhnya (Os), Jika Os>Oa disebut

efektif.

Rumus perhitungan Efektivitas Koperasi (EvK):

EvK = Realisasi SHUk + Realisasi MEL

Anggaran SHUk + Anggaran MEL

= Jika EvK >, berarti Efektif

3. Produktivitas Koperasi

Produktivitas adalah pencapaian target output (O) atas input yang digunakan(I), jika (0>1) disebut

Produktif

Rumus Perhitungan Produktivitas Perusahaan Koperasi

PPK = SHUk X 100%

(1) Modal Koperasi

PPK =Laba bersih dari uasaha dengan non anggota X 100%

Modal Koperasi

4. Analisis Laporan Keuangan

Laporan Keuangan selain merupakan bagian dari sistem pelaporan keuangan, koperasi juga

merupakan bagian dari laporan pertanggung jawaban pengurus tentang tata kehidupan koperasi.

Secara umum laporan keuangan meliputi :

1. Neraca

2. Perhitungan Hasil Usaha

3. Laporan arus kas

4. Ctatan atas laporan keuangan

5. Laporan Perubahan kekayaan bersih sebagai laporan keuangan tambahan

Page 35: TUGAS Ekonomi Koperasi Softskill

BAB 11

PERANAN KOPERASI

Peranan Koperasi Indonesia

Menurut UU no.25 tahun 1992 ialah badan usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatanya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai

gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asa kekeluargaan

Peranan koperasi dalam perekonomian Indonesia adalah :

1. Alat pendemokrasi ekonomi2. Alat perjuangan ekonomi untuk mempertinggi kesejahteraan rakyat3. Membantu pemerintah dalam mengelola cabang-cabang produksi yang tidak menguasai

hajat hidup orang banyak4. Sebagai soko guru perekonomian nasional Indonesia (tiang utama pembangunan ekonomi

nasional)5. Membantu pemerintah dalam meletakkan fondasi perekonomian nasional yang kuat dengan

menjalankan prinsip-prinsip koperasi Indonesia

Tujuan koperasi menurut UU RI No. 25 tahun 1992 pasal 3 :

1. Memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya.2. Memajukan kesejahteraan masyarakat pada umumnya.3. Ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat

yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.

Landasan koperasi ( pasal 2 UU No. 25 tahun 1992) :

1. Landasan idiil, yaitu Pancasila.2. Landasan struktural, yaitu UUD 1945.3. Landasan operasional, yaitu UUD 1945 pasal 33 serta penjelasannya, ketetapan MPR No.

11/MPR/1993 tentang GBHN, UU No. 25 tahun 1992.4. Landasan mental, yaitu kesetiakawanan sosial, mandiri, dan kesadaran pribadi.

Asas Koperasi adalah kekeluargaan, Kebaikan koperasi adalah sebagai berikut :

1. Dalam koperasi tidak ada majikan dan buruh yang memiliki kepentingan yang berlawanan2. Diantara anggota dan pengurus bekerja dan bertanggung jawab bersama-sama3. Kekuatannya mengakar dan menyebar sehingga dapat menjadi organisasi yang kuat4. . Mengutamakan pemenuhan keperluan hidup bersama disamping mencari keuntungan

Page 36: TUGAS Ekonomi Koperasi Softskill

Adapaun kelemahan koperasi, yaitu sebagai berikut :

1. Bimbingan pemerintah membuat koperasi kehilangan jati diri2. Kualitas sumber daya manusia masih rendah3. Permodalan yang terbatas4. Kurang profesionalnya para pengurus koperasi5. Kurang kompaknya kerjasama antara pengurus, pengawas dan anggota koperasi

Fungsi Koperasi

1. Membangun serta mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota maupun masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan mereka

2. Ikut berperan secara aktif mempertinggi kualitas hidup anggota dan masyarakat3. Berusaha mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha

bersama berdasar atas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi4. Ikut serta memperkokoh perokonomian rakyat sebagai dasar kekuataan dan ketahanan

perokonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya

Prinsip koperasi

1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis3. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha

masing-masing anggota4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal5. Kemandirian

Bentuk koperasiDilihat dari keanggotaannya, koperasi di Indonesia dapat dibedakan menjadi berikut1. Koperasi Primer, yaitu koperasi anggotanya yang paling sedikit 20 orang, dan daerah kerjanya meliputi 1 kelurahan/desa2. Kopersai sekunder, yaitu koperasi yang anggotannya paling sedikit 5 koperasi primer yang telah berbadan hukum

Jenis Koperasi di Indonesia

1. Koperasi Konsumsi adalah koperasi yang melakukan kegiatan usahanya menyediakan barang-barang kebutuhan hidup sehari-hari

2. Koperasi Produksi adalah koperasi yang anggotanya terdiri atas para produsen barang-barang tertentu

3. Koperasi Distribusi adalah koperasi yang kegiatannya menyalurkan barang-barang hasil produksi dari konsumen kepada produsen

4. Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang kegiatannya menyimpan dan meminjamkan uang kepada anggotanya

5. Koperasi Serba Usaha adalah koperasi yang kegiatannya lebih dari satu bidang usaha, misalnya produksi konsumsi dan jasa dilakukan oleh koperasi itu secara bersamaan

Page 37: TUGAS Ekonomi Koperasi Softskill

6. Koperasi Jasa adalah koperasi yang kegiatannya dalam bidang jasa atau memberikan pelayanan kepada masyarakat

Tingkatan KoperasiDilihat dari keanggotaan dan wilayah kerjanya koperasi dikelompokkan menjadi 4 tingkatan sebagai berikut

1. Koperasi primer anggotanya paling sedikit 20 orang2. Koperasi pusat anggotanya 5 buah koperasi primer dan wilayah kerjanya 1 kota/ kabupaten3. Koperasi gabungan anggotanya paling sedikit 3 buah koperasi pusat dan wilayah kerjanya 1

provinsi4. Koperasi induk anggotannya paling sedikit 3 buah koperasi gabungan dan wilayah kerjanya

seluruh Indonesia

Page 38: TUGAS Ekonomi Koperasi Softskill

BAB 12

Pembangunan Koperasi

Kendala yang dihadapi masyarakat dalam mengembangkan koperasi di negara berkembang adalah sebagai berikut :

a.       Sering koperasi hanya dianggap sebagai organisasi swadaya yang otonom partisipatif dan demokratis dari rakyat kecil (kelas bawah) seperti petani, pengrajin, pedagang dan pekerja/buruh.

b.       Disamping itu ada berbagai pendapat yang berbeda dan diskusi-diskusi yang controversial mengenai keberhasilan dan kegagalan seta dampak koperasi terhadapa proses pembangunan ekonomi social di negara-negara dunia ketiga (sedang berkembang) merupakan alas an yang mendesak untuk mengadakan perbaikan tatacara evaluasi atas organisasi-organisasi swadaya koperasi.

c.        Kriteria ( tolok ukur) yang dipergunakan untuk mengevaluasi koperasi seperti perkembangan anggota, dan hasil penjualan koperasi kepada anggota, pangsa pasar penjualan koperasi, modal penyertaan para anggota, cadangan SHU, rabat dan sebagainya, telah dan masih sering digunakan sebagai indikator mengenai efisiensi koperasi.Kendala yang dihadapi masyarakat :1. Perbedaan pendapat masayarakat mengenai Koperasi.2. Cara mengatasi perbedaan pendapat tersebut dengan menciptakan 3 kondisi yaitu :a.Koqnisi.Kepercayaan/ pengetahuan seseorang tentang sesuatu dipercaya dapat mempengaruhi sikap mereka dan pada akhirnya mempengaruhi perilaku/ tindakan mereka terhadap sesuatu. mengubah pengetahuan seseorang akan sesuatu dipercaya dapat mengubah perilaku mereka.b. Apeksi.Perasaan-perasaan yang terkait di dalamnya seperti meningkatnya rasa kepercayaan diri di dalam melakukan tindakan-tindakan yang melambangkan sebuah keberanian, ada tekad yang kuat di dalam memperjuangkan apa-apa yang menjadi sebuah harapan.c. Psikomotor Fakultas.Bentuk-bentuk tindakan yang kuat dan sikap yang tegas untuk mendukung apa yang menjadi harapan dari manusia itu sendiri. Seperti berani melangkah ke wilayah peradilan untuk memperjuangkan hak-ahak yang dimilikinya, 

3. Masa Implementasi UU No.12 Tahun 1967.Tahapan membangun Koperasi :a. OfisialisasiMendukung perintisan pembentukan Organisasi Koperasi.Tujuan utama selama tahap ini adalah merintis pembentukan koperasi dari perusahaan koperasi, menurut ukuran, struktur dan kemampuan manajemennya,cukup mampu melayani kepentingan para anggotanya secara efisien dengan menawarkan barang dan jasa yang sesuai dengan tujuan dan kebutuhannya dengan harapan agar dalam jangka panjang mampu dipenuhi sendiri oleh organisasi koperasi yang otonom.Terdapat 2 jenis kebijakan dan program yang berkaitan dengan pengkoperasian, yaitu :1. Kebijakan dan program pendukung yang diarahkan pada perintisan dan pembentukan organisasi koperasi, kebijakan dan program ini dapat dibedakan pula, atas kebijakan dan program khusus misalnya untuk :- Membangkitkan motivasi, mendidik dan melatih para anggota dan para anggota pengurus kelompok koperasi.- Membentuk perusahaan koperasi ( termasuk latihan bagi para manager dan karyawan)- Menciptakan struktur organisasi koperasi primer yang memadai ( termasuk sistem kontribusi dan insentif, serta pengaturan distribusi potensi yang tersedia) dan.- Membangun sistem keterpaduan antar lembaga koperasi sekunder dan tersier yang memadai.2. Kebijakan dan program diarahkan untuk mendukung perekonomian para anggota, masing-masing, dan yang dilaksanakan melalui koperasi terutama perusahaan koperasi yang berperan seperti

Page 39: TUGAS Ekonomi Koperasi Softskill

organisasi-organisasi pembangunan lainnya.

b. De-ofisialisasiMelepaskan koperasi dari ketergantungannya pada sponsor dan pengawasan teknis, Manajemen dan keuangan secara langsung dari organisasi yand dikendalikan oleh Negara.Tujuan utama dari tahap ini adalah mendukung perkembangan sendiri koperasi ketingkat kemandirian dan otonomi artinya, bantuan, bimbingan dan pengawasan atau pengendalian langsung harus dikurangi.Kelemahan-kelemahan dalam penerapan kebijakan dan program yang mensponsori pengembangan koperasi :1) Untuk membangkitkan motivasi para petani agar menjadi anggota koperasi desa, ditumbuhkan harapan-harapan yang tidak realistis pada kerjasama dalam koperasi bagi para anggota dan diberikan janji-janji mengenai perlakuan istimewa melalui pemberian bantuan pemerintah.2) Selama proses pembentukan koperasi persyaratan dan kriteria yang yang mendasari pembentukan kelompok-kelompok koperasi yang kuatdan, efisien, dan perusahaan koperasi yang mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya secara otonom, tidak mendapat pertimbangan yang cukup.3) Karena alas an-alasan administrative, kegiatan pemerintah seringkali dipusatkan pada pembentukan perusahaan koperasi, dan mengabaikan penyuluhan, pendidikan dan latihan para naggota, anggota pengurus dan manajer yang dinamis, dan terutama mengabaikan pula strategi-strategi yang mendukung perkembangan sendiri atas dasar keikutsertaan anggota koperasi.4) Koperasi telah dibebani dengan tugas-tugas untuk menyediakan berbagai jenis jasa bagi para anggotanya (misalnya kredit), sekalipun langkah-langkah yang diperlukan dan bersifat melengkapi belum dilakukan oleh badan pemerintah yang bersangkutan (misalnya penyuluhan)5) Koperasi telah diserahi tugas, atau ditugaskan untuk menangani program pemerintah, walaupun perusahaan koperasi tersebut belum memiliki kemampuan yang diperlukan bagi keberhasilan pelaksanaan tugas dan program itu6) Tujuan dan kegiatan perusahaan koperasi (yang secara administratif dipengaruhi oleh instansi dan pegawai pemerintah) tidak cukup mempertimbangkan, atau bahkan bertentangan dengan, kepentingan dan kebutuhan subyektif yang mendesak, dan tujuan-tujuan yang berorientasi pada pembangunan para individu dan kelompok anggota.Secara singkat dapat dibedakan tiga tipe konflik tujuan yang satu sama lain tidak cukup serasi, yaitu :a. Koperasi serba usaha yang diarahkan untuk melaksanakan membawa pengaruh negatif terhadap kepentingan anggota atau fungsi-fungsi yang merupakan tugas instansi pemerintah, yang terhadap loyalitas hubungan antara anggota dan manajerb. Perusahaan koperasi diarahkan bertentangan dengan kepentngan paraanggota untuk menjual hasil produksi para anggota engan harga yang lebih rendah dari harga pasar sebagai satu bentuk sumbangan terhadap stabilisasi harga secara umum.c. Mungkin terkandung maksud atau asumsi bahwa perusahaan koperasi dapat meningkatkan kepentingan yang nyata atau sesungguhnya dari para anggota dan merangsang perubahan sosial ekonomi itu,tidak dipertimbangkan secara matang keadaan nyata dari para petani kecil yang menjadi anggota, struktur lahan dan pola produksi mereka, kebutuhan dan tujuan mereka.

c. OtonomisasiSetelah berhasil mencapai tingkat swadaya dan otonom, koperasi-koperasi yang sebelumnya disponsori oleh Negara dan mengembangkan dirinya sebagai organisasi swadaya koperasi bekerja sama dan didukung oleh lembaga-lembaga koperasi sekunder dan tersier.

4. Misi UU No.25 Tahun 1992merupakan gerakan ekonomi rakyat dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.

Tahapan Pembangunan Koperasi di Negara Berkembang menurut (Hanel 1989):Tahap I : Pemerintah mendukung perintisan pembentukan organisasi koperasi.Tahap II : Melepaskan ketergantungan kepada sponsor dan pengawasan teknis, manajemen dan keuangan secara langsung dari pemerintah dan atau organisasi yang dikendalikan oleh pemerintah.

Page 40: TUGAS Ekonomi Koperasi Softskill

Tahap III : Perkembangan koperasi sebagai organisasi koperasi yang mandiri.

Pembangunan Koperasi di Indonesia

               Pembangunan koperasi dapat diartikan sebagai proses perubahan yang menyangkut kehidupan perkoperasian Indonesia guna mencapai kesejahteraan anggotanya. Tujuan pembangunan koperasi di Indonesia adalah menciptakan keadaan masyarakat khususnya anggota koperasi agar mampu mengurus dirinya sendiri (self help).

A. Permasalahan dalam Pembangunan Koperasi

Koperasi bukan kumpulan modal, dengan demikian tujuan pokoknya harus benar-benar mengabdi untuk kepentingan anggota dan masyarakat di sekitarnya.Pembangunan koperasi di Indonesia dihadapkan pada dua masalah pokok yaitu masalah internal dan eksternal koperasi.

  Masalah internal koperasi antara lain: kurangnya pemahaman anggota akan manfaat koperasi dan pengetahuan tentang kewajiban sebagai anggota. Harus ada sekelompok orang yang punya kepentingan ekonomi bersama yang bersedia bekerja sama dan mengadakan ikatan sosial. Dalam kelompok tersebut harus ada tokoh yang berfungsi sebagai penggerak organisatoris untuk menggerakkan koperasi ke arah sasaran yang benar.

  Masalah eksternal koperasi antara lain iklim yang mendukung pertumbuhan koperasi belum selaras dengan kehendak anggota koperasi, seperti kebijakan pemerintah yang jelas dan efektif untuk perjuangan koperasi, sistem prasarana, pelayanan, pendidikan, dan penyuluhan.

B. Kunci Pembangunan Koperasi

               Menurut Ace Partadiredja dosen Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada, faktor-faktor yang menghambat pertumbuhan koperasi Indonesia adalah rendahnya tingkat kecerdasan masyarakat Indonesia. Hal ini disebabkan karena pemerataan tingkat pendidikan sampai ke pelosok baru dimulai pada tahun 1986, sehingga dampaknya baru bisa dirasakan paling tidak 15 tahun setelahnya.

                Berbeda dengan Ace Partadiredja, Baharuddin berpendapat bahwa faktor penghambat dalam pembangunan koperasi adalah kurangnya dedikasi pengurus terhadap kelangsungan hidup koperasi. Ini berarti bahwa kepribadian dan mental pengurus, pengawas, dan manajer belum berjiwa koperasi sehingga masih perlu diperbaiki lagi.

                Prof. Wagiono Ismangil berpendapat bahwa faktor penghambat kemajuan koperasi adalah kurangnya kerja sama di bidang ekonomi dari masyarakat kota. Kerja sama di bidang sosial (gotong royong) memang sudah kuat, tetapi kerja sama di bidang usaha dirasakan masih lemah, padahal kerja sama di bidang ekonomi merupakan faktor yang sangat menentukan kemajuan lembaga koperasi.

Ketiga masalah di atas merupakan inti dari masalah manajemen koperasi dan merupakan kunci maju atau tidaknya koperasi di Indonesia.

             Untuk meningkatkan kualitas koperasi, diperlukan keterkaitan timbal balik antara manajemen profesional dan dukungan kepercayaan dari anggota. Mengingat tantangan yang harus dihadapi koperasi pada waktu yang akan datang semakin besar, maka koperasi perlu dikelola dengan menerapkan manajemen yang profesional serta menetapkan kaidah efektivitas dan efisiensi. Untuk keperluan ini, koperasi dan pembina koperasi perlu melakukan pembinaan dan pendidikan yang lebih intensif untuk tugas-tugas operasional. Dalam melaksanakan tugas tersebut, apabila belum mempunyai tenaga profesional yang tetap, dapat dilakukan dengan bekerja sama dengan lembaga-lembaga pendidikan yang terkait.

               Dekan Fakultas Administrasi Bisnis universitas Nebraska Gaay Schwediman, berpendapat bahwa untuk kemajuan koperasi maka manajemen tradisional perlu diganti dengan manajemen modern yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

Page 41: TUGAS Ekonomi Koperasi Softskill

  Semua anggota diperlakukan secara adil.  Didukung administrasi yang canggih.  Koperasi yang kecil dan lemah dapat bergabung (merjer) agar menjadi koperasi yang lebih

kuat dan sehat. Pembuatan kebijakan dipusatkan pada sentra-sentra yang layak.

  Petugas pemasaran koperasi harus bersifat agresif dengan menjemput bola bukan hanya menunggu pembeli.

  Kebijakan penerimaan pegawai didasarkan atas kebutuhan, yaitu yang terbaik untuk kepentingan koperasi.

  Manajer selalu memperhatikan fungsi perencanaan dan masalah yang strategis.  Memprioritaskan keuntungan tanpa mengabaikan pelayanan yang baik kepada anggota dan

pelanggan lainnya.  Perhatian manajemen pada faktor persaingan eksternal harus seimbang dengan masalah

internal dan harus          selalu melakukan konsultasi dengan pengurus dan pengawas.  Keputusan usaha dibuat berdasarkan keyakinan untuk memperhatikan kelangsungan organisasi

dalam jangka panjang.  Selalu memikirkan pembinaan dan promosi karyawan.  Pendidikan anggota menjadi salah satu program yang rutin untuk dilaksanakan.

Page 42: TUGAS Ekonomi Koperasi Softskill

Sumber referensi:

http://forum.upi.edu/v3/index.php?topic=11916.0 http://oky-d-ace.blogspot.com/ http://artikel-ekonomi-bisnis.blogspot.com/2011/11/pembangunan-koperasi.htm http://karimahpatryani.blogspot.com/2011/12/pembangunan-koperasi.html http://banizamzami.blogspot.com/2009/11/perkembangan-koperasi-di-negara.html http://www.smecda.com/deputi7/file_Infokop/Edisi%2022/modal_kop.htm http:// ocw.gunadarma.ac.id/course/economics/management-s1/ekonomi- koperasi/permodalan-

koperasi

http://id.wikipedia.org/wiki/Koperasi

¨ http://www.anneahira.com/jenis-jenis-koperasi.htm ¨ http://tunas63.wordpress.com/2008/11/24/macamjenis-koperasi/ ¨ Drs.H.Basuni Aziz,buku diktat Manajemen Koperasi.1988.Jakarta. http://rinton.blogdetik.com/tag/tujuan-dan-nilai-koperasi/

http://annypzat.blogspot.com/2010/12/definisi-ilo.html http://annypzat.blogspot.com/2010/12/definisi-chaniago.html http://tarekstory.blogspot.com/2010/12/definisi-koperasi-menurut-dooren.html http://tarekstory.blogspot.com/2010/12/definisi-koperasi-menurut-hatta.html

http://gilangjaelani.blogspot.com/2010/10/fungsi-dan-tujuan-koperasi.html http://iwanketch.wordpress.com/2008/04/20/pengertian-tentang-koperasi/ http://ahim.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/9893/BAB+II.ppt http://id.wikipedia.org/wiki/Koperasi http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/09/konsep-aliran-dan-sejarah-koperasi-16/