Tugas_Filsafat Pendidikan Islam

3
Tugas I 1. Pentingnya landasan flosofs pendidikan sepanjang hayat dalam pendidikan Islam. Substansi dari pendidikan adalah belajar, dengan tujuan agar kehidupan menjadi lebih baik. Dengan ini, kemudian bisa dipahami bahwa proses pendidikan tidak sebatas pada ruang belajar bernama sekolah. Karena sekolah hanyalah salah satu dari entitas pendidikan itu, yang lebih bersiat ormal, dengan batasan usia tertentu. Dengan pemahaman ini, akan menjadi semakin jelas, bahwa proses pendidikan itu akan terus bergerak dinamis, sepanjang hidup manusia di dunia ini. pabila pada tubuh manusia saja mengalami perubahan fsiologis dari hari ke hari, demikian pula dengan kemampuan akal dan hatinya, yang seiring berjalannya waktu, mengalami perubahan daya pikir dan daya nalar yang !ukup signifkan. "idak ada manusia yang tidak mengalami perubahan#perubahan ini. Dan setidaknya ini menjadi indikator utama, bahwa proses belajar dan atau pendidikan itu, senantiasa terjadi dalam kehidupan manusia. Karena itulah, sehingga Islam menyatakan sepakat dengan pemahaman di atas, bahwa pendidikan itu dimulai sejak manusia lahir hingga meninggal. Pemahaman mendasar ini sangat penting, mengingat ada pergeseran paradigma, seakan#akan bahwa orang yang berpendidikan hanyalah sebatas mereka yang menempuh jalur ormal pendidikan itu. Selain itu, dianggap tidak berpendidikan. "entu ini keliru, meski tidak sepenuhnya salah. Karena inti pendidikan itu adalah ilmu. Sedangkan ilmu itu sendiri, menjadi satu indikator utama, mengapa manusia disebut manusia, dan dibedakan derajat dan kedudukannya dibanding makhluk lain. Dan sepanjang manusia menerima ilmu $apa saja%, maka sepanjang itu pula manusia disebut manusia terdidik. &eski itu didapatkan tidak dibangku sekolah. 'asulullah bersama sahabatnya belum mengenal satu institusi ormal baku dalam proses belajarnya. "api tidak satupun yang menyangsikan, bahwa 'asulullah S ( adalah guru terbaik sepanjang usia dunia, yang

Transcript of Tugas_Filsafat Pendidikan Islam

Tugas I1. Pentingnya landasan filosofis pendidikan sepanjang hayat dalam pendidikan Islam.Substansi dari pendidikan adalah belajar, dengan tujuan agar kehidupan menjadi lebih baik. Dengan ini, kemudian bisa dipahami bahwa proses pendidikan tidak sebatas pada ruang belajar bernama sekolah. Karena sekolah hanyalah salah satu dari entitas pendidikan itu, yang lebih bersifat formal, dengan batasan usia tertentu. Dengan pemahaman ini, akan menjadi semakin jelas, bahwa proses pendidikan itu akan terus bergerak dinamis, sepanjang hidup manusia di dunia ini.Apabila pada tubuh manusia saja mengalami perubahan fisiologis dari hari ke hari, demikian pula dengan kemampuan akal dan hatinya, yang seiring berjalannya waktu, mengalami perubahan daya pikir dan daya nalar yang cukup signifikan. Tidak ada manusia yang tidak mengalami perubahan-perubahan ini. Dan setidaknya ini menjadi indikator utama, bahwa proses belajar dan atau pendidikan itu, senantiasa terjadi dalam kehidupan manusia.Karena itulah, sehingga Islam menyatakan sepakat dengan pemahaman di atas, bahwa pendidikan itu dimulai sejak manusia lahir hingga meninggal. Pemahaman mendasar ini sangat penting, mengingat ada pergeseran paradigma, seakan-akan bahwa orang yang berpendidikan hanyalah sebatas mereka yang menempuh jalur formal pendidikan itu. Selain itu, dianggap tidak berpendidikan.Tentu ini keliru, meski tidak sepenuhnya salah. Karena inti pendidikan itu adalah ilmu. Sedangkan ilmu itu sendiri, menjadi satu indikator utama, mengapa manusia disebut manusia, dan dibedakan derajat dan kedudukannya dibanding makhluk lain. Dan sepanjang manusia menerima ilmu (apa saja), maka sepanjang itu pula manusia disebut manusia terdidik. Meski itu didapatkan tidak dibangku sekolah.Rasulullah bersama sahabatnya belum mengenal satu institusi formal baku dalam proses belajarnya. Tapi tidak satupun yang menyangsikan, bahwa Rasulullah SAW adalah guru terbaik sepanjang usia dunia, yang sukses secara gemilang dalam mendidik sahabat sekaligus murid-murid beliau. Maka komunitas sahabat tidak lain adalah komunitas manusia terdidik, yang mengombinasikan tiga ranah dalam pendidikan menjadi satu kesatuan yang utuh dalam setiap pribadi sahabat beliau, hal mana tiga ranah itu, hari ini, menjadi terbelah dan sulit ditemukan garis singgungnya.Bersama murid-murid beliau, yang menjalani proses pendidikan sejak diangkatnya manusia menjadi Rasul, selama dua dekade lebih sedikit, terbukti menjadi pilar utama tegaknya peradaban Islam yang berdiri menjulang, sehingga dengan izin Allah SWT, mampu mengungguli dua peradaban besar yang eksis dan sangat berkuasa ketika itu: Romawi dan Persia. Bahkan Persia, tenggelam sama sekali dan hanya menyisakan sedikit saja sisa-sisa sejarah masa lalu.Dengan ini, menjadi semakin jelas, bahwa paradigma pendidikan sepanjang hayat, sejatinya adalah paradigma setiap muslim dalam memahami pendidikan dan proses belajar itu, sehingga tidak ada lagi alasan dan atau apologi, untuk tidak belajar, dan untuk tidak menyebut pendidikan hanya sebatas institusi formal bernama sekolah.

2. Apa dasar-dasar filosofis pendidikan sepanjang hayat dalam pendidikan Islam.Dengan ini, menjadi semakin jelas, bahwa paradigma pendidikan sepanjang hayat, sejatinya adalah paradigma setiap muslim dalam memahami pendidikan dan proses belajar itu, sehingga tidak ada lagi alasan dan atau apologi, untuk tidak belajar, dan untuk tidak menyebut pendidikan hanya sebatas sekolah formal.

3. Berdasarkan dasar-dasar filosofis di atas, bagaimana metode pendidikan sepanjang hayat dalam pendidikan Islam.

Tugas II1. Sebutkan pemikiran-pemikiran filosofis Al-Ghazali dalam pendidikan (+/- 5)2. Berdasarkan pemikiran filosofis di atas, bagaimana anda mengembangkan metode pembelajaran dan kurikulum pendidikan Islam.3. Menurut saudara, berdasarkan pemikirannya di atas, apakah corak aliran filosofi pendidikan beliau.