Tugas UTS Revisi I
-
Upload
ringga-rahmi-prima -
Category
Documents
-
view
219 -
download
0
description
Transcript of Tugas UTS Revisi I
Kajian Literatur Kasus Penataan Ruang dan Permukiman
UNIVERSITAS ANDALAS
Oleh :
Ringga Rahmi Prima
No. BP. 1521642003
Diajukan Sebagai Tugas Ujian Tengah Semesster
Mata Kuliah Penataan Ruang dan Perencanaan Permukiman
MAGISTER PEMBANGUNAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN
FAKULTAS PASCASARJANA
UNIVERSITAS ANDALAS
2015
KAJIAN LITERATUR STUDI KASUS
“Penanganan Permukiman di Kawasan Rawan Bencana Gerakan Tanah Studi Kasus: Permukiman Sekitar Ngarai Sianok
di Kelurahan Belakang Balok Kota Bukittinggi” (Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol. 24 No.2, Agustus 2013, hlm.141 –156)
1.1 Kajian Literatur
Dari kasus pada jurnal dapat dilihat masalah permukiman timbul akibat dari
masyarakat yang membangun pemukiman di daerah yang telah menjadi kawasan
lindung dan berpotensi menimbulkan bencana. Aktifitas rumah tangga yang berada
di bibir tebing Ngarai Sianok dapat mengganggu kestabilan tanah. Untuk mengatasi
masalah ini sebenarnya Pemerintah Kota telah menetapkan kawasan Sempadan
Ngarai Sianok sebagai RTH fungsi khusus dan kawasan strategis untuk kepentingan
daya dukung lingkungan hidup di dalam RTRW Kota Bukittinggi tahun 2010-2030.
Menurut penulis dalam jurnal, kondisi sebagian kawasan sempadan yang
telah terbangun oleh permukiman menjadi masalah tersendiri. Kebijakan pemerintah
sejauh ini lebih bersifat pengendalian sedangkan kondisi yang dihadapi tersebut
memerlukan kebijakan penanganan.
Bila dikaji dari pemukiman yang dibuat oleh penduduk dapat dilihat bahwa
masyarakat memilih membuat pemukiman kawasan ini dapat disebabkan oleh
berbagai alasan. Salah satunya aksesbilitas. Daerah ini terletak di pusat kota, dimana
setiap orang mempunyai pekerjaan dan kesibukan yang tinggi, dimana semuanya
membutuhkan tingkat mobilitas yang tinggi sehingga masyarakat memilih lokasi
bermukim di daerah dengan akses yang relatif mudah. Alasan pertama ini sesuai
dengan teori Luhst (1997) yang mengatakan bahwa aksesibilitas merupakan daya
tarik suatu lokasi dikarenakan akan memperoleh kemdahan dalam pencapaiannya
dari berbagai pusat kegiatan seperti pusat industri, pusat pendidikan dan lain
sebagainya.
3
Namun di sisi lain , berbeda dengan teori aksesbilitas dalam pemilihan lokasi
pemukiman, teori Algomerasi yang dikemukakan oleh Christaler juga dapat menjadi
munculnya pemukiman di pusat perkotaan. Sesuai dengan teori ini masyarakat
berupaya mencari titik kumpul/pengelompokan kegiatan di satu titik (pusat kota),
sehingga dapat mengurangi jarak total yang akan ditempuh serta akan
menguntungkan secara ekonomi. Seperti yang dilihat dilapangan , Kelurahan
Belakang Balok berada tepat di pusat kota, dikelilingi oleh kantor pusat
pemerintahan, Lapangan Kodim, Pusat pendidikan, sehingga hal ini membuat
pemukiman di daerah ini menjadi kawasan yang strategis bagi masyarakat dan masih
dipertahankan sampai sekarang meskipun kawasan ini telah menjadi kawasan RTH
fungsi khusus dan kawasan strategis untuk kepentingan daya dukung lingkungan
hidup di dalam RTRW Kota Bukittinggi tahun 2010-2030. Dimana seharusnya
tipologi pemukiman daerah ini perlu ditata kembali agar tidak mengganggu pola
tanah dikawasan ini sehingga tidak menimbulkan bencana pergeseran tanah yang
telah di perkiraan oleh penulis dalam jurnal ini.
Perkembangan pembangunan permukiman dan fasilitas umum yang pesat di
lokasi ini, membuat pemerintah sulit melakukan penanganan pemukiman agar sesuai
dengan fungsi dan kebijakan tata ruang yang telah ditetapkan. Untuk itu sebaiknya
pemerintah dapat melakukan penanganan permukiman dengan memperhatikan segala
aspek , seperti aspek sosial, budaya serta keadaan tipologi kawasan. Pengkajian
ulang terhadap RTH 2010-2030 yang telah ditetapkan juga dapat dilakukan agar
dapat menyesuaikan RTH dengan perkembangan pembangunan pemukiman saat ini.