TUGAS UAT TAKE HOME SISTEM INFORMASI MANAJEMEN...

24
TUGAS UAT TAKE HOME SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc, CS Oleh : DWI INTAN WIDYASTUTI K15161051 SEKOLAH BISNIS PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2017

Transcript of TUGAS UAT TAKE HOME SISTEM INFORMASI MANAJEMEN...

Page 1: TUGAS UAT TAKE HOME SISTEM INFORMASI MANAJEMEN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/UAT-SIM_DWI-INTAN-W_-K151… · penggunaan tenaga kerja, teknologi dan sumber daya di perusahaan

TUGAS UAT TAKE HOME

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc, CS

Oleh :

DWI INTAN WIDYASTUTI

K15161051

SEKOLAH BISNIS

PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2017

Page 2: TUGAS UAT TAKE HOME SISTEM INFORMASI MANAJEMEN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/UAT-SIM_DWI-INTAN-W_-K151… · penggunaan tenaga kerja, teknologi dan sumber daya di perusahaan

BAB I

Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

Persaingan dalam dunia bisnis antar perusahaan membuat perusahaan

harus berkonsentrasi pada rangkaian proses atau aktivitas penciptaan produk

dan jasa yang terkait dengan kompetensi utamanya. Dengan adanya

konsentrasi terhadap kompetensi utama dari perusahaan, akan dihasilkan

sejumlah produk dan jasa memiliki kualitas yang memiliki daya saing di

pasaran.

Peningkatan kebutuhan IT telah merubah konsep tradisional menjadi

konsep yang lebih modern. Konsep tradisional menyatakan, semua aktivitas

perusahaan akan dikerjakan secara internal, sedangkan konsep modern

menyatakan akan semakin sedikit operasional kerja yang dilakukan secara

internal.

Konsep modern tersebut menggambarkan bahwa fungsi bisnis dalam

perusahaan yang memberikan keunggulan bersaing saja yang harus

dikerjakan secara internal, namun fungsi bisnis lainnya dalam perusahaan

dapat dlakukan secara outsourcing. Beberapa aktivitas yang dapat dilakukan

perusahaan secara outsourcing diantaranya adalah aktivitas bisnis yang

berhubungan dengan sistem informasi manajemen.

Sistem Informasi Sumber daya Informasi merupakan bagian dari

sistem informasi yang bertanggung jawab untuk mengidentifikasi kebutuhan

informasi, memproses, serta menyediakan informasi dalam format tepat yang

akan dipergunakan dalam proses pengambilan keputusan. Proses

mengidentifikasi berarti sisitem harus dapat menentukan masalah yang

dihadapi perusahaan, keputusan yang akan dibuat oleh oleh para pengambil

keputusan dan informasi apa yang harius disediakan untuk memecahkan

masalah tersebut. Proses tersebut harus dapat menentukan data yang

dibutuhkan, diamna, bagaimana, dan dengan metode apa data tersebut

Page 3: TUGAS UAT TAKE HOME SISTEM INFORMASI MANAJEMEN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/UAT-SIM_DWI-INTAN-W_-K151… · penggunaan tenaga kerja, teknologi dan sumber daya di perusahaan

diperoleh serta bagaimana menentukan proses dan metode yang paling tepat

yang akakn dipergunakan dan berapa lama proses harus diselesaikan.

Faktor yang paling penting didalam pengelolaan sumberdaya

informasi adalah bagaimana mengembangkan Sistem Informasi Sumber daya

Informasi yang akan dipergunakan, hal ini berarti kita menetukan bagaimana

bentuk sistem yang dibutuhkan, dalam arti kata kebutuhan akan perangkat

keras, perangkat lunak dan pelaksana serta SOP (Standard Operating

Procedures) yang akan dipergunakan. Pengembangan sebuah sistem

informasi akan selalu menghadapi permasalahan dan tantangan yaitu siapa

yang akan melaksanakan proses pengembangan tersebut.

Merancang sebuah SI tidaklah mudah. Banyak hal yang harus di

pertimbangkan seperti sumberdaya, waktu dan biaya. Perusahaan tentu harus

memperhitungkan sumberdaya SI apa saja yang dibutuhkan, jumlahnya, dan

dari mana mendapatkannya. Waktu juga menjadi penting. Perusahaan harus

menargetkan seberapa lamakah waktu yang dibutuhkan untuk membuat

sebuah SI yang baru, dan apakah nanti hasilnya optimal. Dari segi biaya,

perusahaan harus memikirkan berapa banyak yang akan ia keluarkan dan

apakah jika SI sudah siap digunakan akan sesuai dengan yang diharapkan

perusahaan. Apabila SI sudah berjalan, perusahaan juga harus tetap

melakukan maintenance agar sistem yang sudah berjalan tersebut tetap

sustainable.

Dalam pekerjaan membuat suatu sistem informasi, perusahaan perlu

memperhitungkan beberapa faktor dalam mengelola pengerjaan tersebut

seperti faktor waktu, biaya, sumber daya manusia, dan lain sebagainya. Ada

beberapa pendekatan dalam mengelola pengerjaan sistem informasi dalam

perusahaan, yaitu pendekatan in-sourcing dan pendekatan out-sourcing..

Dalam makalah ini akan dijelaskan secara lebih rinci mengenai masing-

masing pendekatan in-sourcing dan out-sourcing, keunggulan dan kelemahan

in-sourcing dan out-sourcing serta alasan-alasan yang mendasari suatu

perusahaan memilih pendekatan tersebut dalam hubungannya dengan

pengembangan sistem informasi dalam suatu perusahaan.

Page 4: TUGAS UAT TAKE HOME SISTEM INFORMASI MANAJEMEN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/UAT-SIM_DWI-INTAN-W_-K151… · penggunaan tenaga kerja, teknologi dan sumber daya di perusahaan

IT outsourcing adalah penyediaan tenaga ahli yang profesional

dibidang Tehnologi Informasi untuk mendukung dan memberikan solusi guna

meningkatkan kinerja Perusahaan. Sering kali suatu perusahaan mengalami

kesulitan untuk menyediakan tenaga IT yang berkompeten dalam mengatasi

kendala-kendala IT maupun operasional kantor sehari-hari.

Kehadiran perusahaan outsourcing atau rekanan dalam pengadaan jasa

di bidang Teknologi Informasi (TI) semakin hari semakin marak dan dapat

dianggap sebagai alternatif yang efisien bagi banyak perusahaan. Dengan

adanya perusahaan outsourcing di bidang TI, maka banyak perusahaan yang

merasa dapat menghemat sumber daya baik sumber daya manusia, perangkat

keras maupun biaya, sehingga perusahaan tersebut dapat lebih berfokus pada

bisnis utamanya dan tidak terlalu menghabiskan energi untuk memikirkan

aspek pengelolaan teknologi informasi. Manfaat yang diperoleh dari

outsourcing meliputi penghematan biaya, meningkatnya fleksibilitas, kualitas

layanan yang lebih baik, dan tersedia akses terhadap teknologi baru dengan

resiko yang tidak terlalu besar bagi perusahaan.

Pengelolaan outsourcing tidaklah semudah melempar tanggung jawab

ke pihak ketiga, sehingga tidak semua perusahaan berhasil dengan baik

melakukan outsourcing. Beberapa perusahaan justru harus mengeluarkan

sumber daya ekstra untuk mengatasi gagalnya proyek outsourcing karena

berbagai sebab, misalnya karena ketidakmampuan perusahaan penyedia jasa

outsourcing memenuhi tanggung jawab kualitas layanan yang sudah

dijanjikan, atau biaya operasionalnya jauh lebih besar dari perkiraan semula.

Dalam iklim persaingan usaha yang makin ketat, perusahaan berusaha

untuk melakukan efisiensi biaya produksi (cost of production). Salah satu

solusinya adalah dengan sistem outsourcing, dimana dengan sistem ini

perusahaan dapat menghemat pengeluaran dalam membiayai sumber daya

manusia (SDM) yang bekerja di perusahaan yang bersangkutan.

Untuk memudahkan penerapan SI dalam sebuah organisasi atau

perusahaan, maka banyak perusahaan yang menyediakan jasa outsourcing IT.

Page 5: TUGAS UAT TAKE HOME SISTEM INFORMASI MANAJEMEN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/UAT-SIM_DWI-INTAN-W_-K151… · penggunaan tenaga kerja, teknologi dan sumber daya di perusahaan

Jasa outsourcing ini menjadi sebuah pilihan cara penerapan SI dalam

organisasi.

1.2. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini antaralain :

1. Menganalisa tentang outsourcing dan insourcing dalam suatu

perusahaan

2. Menganalisa urgensi maintainability suatu software

Page 6: TUGAS UAT TAKE HOME SISTEM INFORMASI MANAJEMEN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/UAT-SIM_DWI-INTAN-W_-K151… · penggunaan tenaga kerja, teknologi dan sumber daya di perusahaan

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sistem Informasi

Sistem Infomasi Perusahaan adalah sistem berbasis komputer yang dapat

melaksanakan semua tugas standar bagi seluruh unit organisasi secar

terintegrasi dan koordinasi. Sistem informasi ini ada karena perangkat keras

komputer yang penuh daya dan realatif murah, perangkat lunak sistem

manajemen database yang canggih yang kebetulan organisasi memanfaatkan

data di seluruh proses bisnisnya. Banyak pendiri industri komputer tidak

dapat membayangkan dampak yang dibuat teknologi informasi pada

pengambilan keputusan manajerial. Selama komputer dan perangkat lunak

terus meningkat dayanya dan semakin murah, para manajer harus melihat ke

masa depan dan mempersiapkan organisasi mereka untuk memanfaaatkan

kemajuan teknologi

Menurut Robert A. Leitch, sistem informasi adalah suatu sistem di dalam

suatu organisasiyang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi

harian, mendukug operasi, bersifatmanajerial dan kegiatan strategi dari

suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan -

laporan yang diperlukan. Ada 4 operasi dasar dari sistem informasi yaitu :

mengumpulkan,

mengolah,

menyimpan dan

menyebarkan informasi.

2.2. Outsourcing

2.2.1. Pengertian Outsourcing

Outsourcing adalah pendelegasian terhadap suatu pekerjaan dalam

sebuah organisasi ke pihak lain dengan jangka waktu tertentu, biaya

tertentu, dan layanan tertentu. Bentuk outsourcing yang umum

dilakukan pada perusahaan-perusahaan di Indonesia adalah dalam

Page 7: TUGAS UAT TAKE HOME SISTEM INFORMASI MANAJEMEN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/UAT-SIM_DWI-INTAN-W_-K151… · penggunaan tenaga kerja, teknologi dan sumber daya di perusahaan

bidang layanan kebersihan ruangan. Dalam bidang teknologi

informasi, beberapa bank di Indonesia telah menerapkan outsourcing.

Dalam hal ini. pengembangan sistem dilakukan oleh perusahaan

perangkat lunak. Outsourcin merupakan sebuah proses subkontrak,

misalnya seperti mendisain produk atau manufacture, yang dilakukan

oleh pihak ketiga. Keputusan untuk melakukan outsource biasanya

dikarenakan untuk memperkecil biaya perusahaan, menghemat energi

yang ditujukan pada kompetensi bisnis tertentu, atau untuk membuat

penggunaan tenaga kerja, teknologi dan sumber daya di perusahaan

lebih efisien, pengurangan resiko, perekayasaan ulang proses dan

kesempatan untuk fokus pada kapabilitas inti.

2.2.2. Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam outsourcing

Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam outsourcing diantaranya :

a. Menentukan pengembang yang ditunjuk untuk membangun sistem

informasi dengan hati-hati. Sebaiknya, pihak luar yang dipilih

memang benar-benar telah berpengalaman

b. Menandatangani kontrak. Kontrak dimaksudkan sebagai pengikat

tanggung jawab dan dapat dijadikan sebagai pegangan dalam

melanjutkan atau menghentikan proyek jika terjadi masalah

selama masa pengembangan

c. Merencanakan dan memonitor setiap langkah dalam

pengembangan agar keberhasilan proyek benar-benar tercapai.

Kontrol perlu diterapkan pada setiap aktivitas dengan maksud

agar pemantauan dapat dilakukan dengan mudah

d. Menjaga komunikasi yang efektif antara personil dalam

perusahaan dengan pihak pengembang dengan tujuan agar tidak

terjadi konflik atau hambatan selama proyek berlangsung

e. Mengendalikan biaya dengan tepat dengan misalnya

memperhatikan proporsi pembayaran berdasarkan persentasi

tingkat penyelesaian proyek.

2.2.3. Varian dalam Outsourching

Page 8: TUGAS UAT TAKE HOME SISTEM INFORMASI MANAJEMEN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/UAT-SIM_DWI-INTAN-W_-K151… · penggunaan tenaga kerja, teknologi dan sumber daya di perusahaan

Ada beberapa varian dalam Outsourching, yaitu ;

a. Tugas Sementara

Kontrak atau staf sementara untuk membantu tugas-tugas tertentu

misalnya programmer komputer atau panitera entri data.

b. Project Management

Pada Penggunaan luar misalnya konsultan manajemen untuk

membantu dalam pengelolaan proyek tertentu.

c. Full Outsourching

Sebuah bagian penting dari SI / TI fungsi diberikan / diambil alih

oleh pihak luar. Ini adalah tampilan saat ini outsourcing.

2.2.4. Tahap-Tahap Outsourching

Secara garis besar tahap-tahap Outsorching dilakukan dengan

perencanaan outsourcing, seleksi strategi, cost analysis, seleksi

vendor outsourcing, negosiasi, transisi resource dan hubungan

manajemen. Cost analysis dalam kerangka outsourcing merupakan,

aktivitas pendataan main cost dari aktivitas yang di outsource kan

sebelum dan sesudah, dan evaluasi dampak business value dengan

mempertimbangkan :

a. Pengelompokkan biaya yang berpengaruh/signifikan, gunakan

hukum pareto (80/20), aktivitas biaya-biaya yang akan

dioutsource dicatat dan imonitor.

b. Sebelum melakukan outsourcing perhitungkan biaya biaya yang

telah dikelompokkan, apakah nantinya memiliki keuntungan.

c. Setelah Outsource, hitung ulang seperti langkah b dan analisa

dampak setelah outsource.

d. Gunakan cost-benefit analysis untuk mendapatkan hasil dari

outsourcing apakah berdampak negatif atau posifit untuk

perusahaan. Dengan mempertimbangkan bebnerapa hal

diantaranya :

Page 9: TUGAS UAT TAKE HOME SISTEM INFORMASI MANAJEMEN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/UAT-SIM_DWI-INTAN-W_-K151… · penggunaan tenaga kerja, teknologi dan sumber daya di perusahaan

Memastikan bawah outsourcing adalah sesuai yang mungkin

dapat diterima dengan pemahaman bisnis organisasi dan

operasi strategi (baik strategic planning maupun tactical

planning).

Menentukan tipe outsourcing dan hubungannya dengan

kebutuhan konsumsi jasa, sedangkan ini adalah terpisah,

konsisten dan mempunyai karakteristik yang sederhana,

hubungan berdasarkan pasar (market-based).

Membangun proses aturan outsourcing dan kerangka sebelum

kontrak ditandatangani. Ini menyediakan acuan untuk aturan

dan menunjang semua bagian untuk melihat tujuan kontrak,

harapan, peranan, tangung jawab inisiatif aturan

(responsibilities of the governance initiative).

Lakukan penelitian. Organisasi harus melakukan penelitian

pada organisasinya sendiri (untuk memahami, mengukur, dan

memenuhi persyaratan kebutuhan outsourcing) dan memilih

provider/peng-outsource yang potensial dapat melakukannya.

Lakukan negosiasi ulang kontrak untuk jangka waktu tertentu

untuk memastikan harapan dan rencana apakah telah tercapai,

bila perlu mendapatkan alternatif dengan calon provider lain.

2.2.5. Jenis-jenis outsourcing

Jenis-jenis outsourcing adalah sebagai berikut:

a. Contracting

Merupakan bentuk penyerahan aktivitas perusahaan pada pihak

ketiga yang paling sederhana dan merupakan bentuk yang paling

lama. Langkah ini adalah langkah berjangka pendek, hanya

mempunyai arti taktis dan bukan merupakan bagian dari strategi

(besar) perusahaan tetapi hanya untuk mencari cara yang praktis

saja.

b. Outsourcing

Page 10: TUGAS UAT TAKE HOME SISTEM INFORMASI MANAJEMEN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/UAT-SIM_DWI-INTAN-W_-K151… · penggunaan tenaga kerja, teknologi dan sumber daya di perusahaan

Penyerahan aktivitas perusahaan pada pihak ketiga dengan tujuan

untuk mendapatkan kinerja pekerjaan yang profesional dan

berkelas dunia. Diperlukan pihak pemberi jasa yang

menspesialisasikan dirinya pada jenis pekerjaan atau aktivitas

yang akan diserahkan.

Menurut Pasal 1601 b KUH Perdata, outsoucing disamakan

dengan perjanjian pemborongan pekerjaan. Sehingga

pengertian outsourcing adalah suatu perjanjian dimana

pemborong mengikat diri untuk membuat suatu kerja tertentu

bagi pihak lain yang memborongkan dengan menerima bayaran

tertentu dan pihak yang lain yang memborongkan mengikatkan

diri untuk memborongkan pekerjaan kepada pihak pemborong

dengan bayaran tertentu.

c. In Sourcing

Kebalikan dari outsourcing, dengan menerima pekerjaan dari

perusahaan lain. Motivasi utamanya adalah dengan menjaga

tingkat produktivitas dan penggunaan aset secara maksimal agar

biaya satuannya dapat ditekan dimana hal ini akan meningkatkan

keuntungan perusahaan. Dengan demikian kompetensi utamanya

tidak hanya digunakan sendiri tetapi juga dapat digunakan oleh

perusahaan lain yang akan meningkatkan keuntungan.

d. Co-Sourcing

Jenis hubungan pekerjaan dan aktivitas dimana hubungan antara

perusahaan dan rekanan lebih erat dari sekedar hubungan

outsourcing. Contohnya adalah dengan memperbantukan tenaga

ahli pada perusahaan pemberi jasa untuk saling mendukung

kegiatan masing-masing perusahaan.

Dari bentuk kontrak diatas outsourcing dapat dikategorikan

menjadi 4 macam yang menurut The Computer Sciences

Corporation (CSC) Index adalah sebagai berikut:

Page 11: TUGAS UAT TAKE HOME SISTEM INFORMASI MANAJEMEN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/UAT-SIM_DWI-INTAN-W_-K151… · penggunaan tenaga kerja, teknologi dan sumber daya di perusahaan

Total outsourcing, outsourcing secara total pada seluruh

komponen SI

Selective outsourcing, outsorcing hanya pada komponen-

komponen tertentu

Transitional outsourcing, outsourcing yang fokusnya pada

pembuatan sistem baru

Transformational outsourcing, outsourcing yang fokusnya pada

pembangunan dan operasional dari sistem baru

Page 12: TUGAS UAT TAKE HOME SISTEM INFORMASI MANAJEMEN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/UAT-SIM_DWI-INTAN-W_-K151… · penggunaan tenaga kerja, teknologi dan sumber daya di perusahaan

BAB III

PEMBAHASAN

1. Menganalisa tentang IT outsourcing VS insourcing

Jawaban :

Penggunaan teknologi informasi di dalam suatu organisasi untuk

mendukung proses bisnis saat ini tidak dapat lagi dikesampingkan. Penerapan

sistem informasi dalam organisasi tidak hanya bertujuan untuk peningkatan

efektivitas dan efisiensi saja, namun juga sebagai enabler dan sebagai

competitive advantage organisasi. Namun untuk mengimplementasikan

teknologi dan sistem informasi yang tepat bagi suatu organisasi bukanlah hal

yang mudah. Organisasi harus memperhatikan dengan seksama aspek

pembiayaan dan sumber daya yang dimilikinya. Karena bukannya tidak

mungkin jika organisasi salah melakukan pengelolaannya maka yang didapat

adalah kegagalan implementasi dan pemborosan biaya. Pengembangan sistem

informasi juga tidak terlepas dari outsourcing.

Outsourcing sendiri adalah pendelegasian terhadap suatu pekerjaan dalam

sebuah organisasi ke pihak lain dengan jangka waktu tertentu, biaya tertentu,

dan layanan tertentu. Bentuk outsourcing yang umum dilakukan pada

perusahaan-perusahaan di Indonesia adalah dalam bidang layanan kebersihan

ruangan. Dalam bidang teknologi informasi, beberapa bank di Indonesia telah

menerapkan outsourcing. Dalam hal ini. pengembangan sistem dilakukan oleh

perusahaan perangkat lunak. Outsourcin merupakan sebuah proses

subkontrak, misalnya seperti mendisain produk atau manufacture, yang

dilakukan oleh pihak ketiga. Keputusan untuk melakukan outsource biasanya

dikarenakan untuk memperkecil biaya perusahaan, menghemat energi yang

ditujukan pada kompetensi bisnis tertentu, atau untuk membuat penggunaan

Page 13: TUGAS UAT TAKE HOME SISTEM INFORMASI MANAJEMEN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/UAT-SIM_DWI-INTAN-W_-K151… · penggunaan tenaga kerja, teknologi dan sumber daya di perusahaan

tenaga kerja, teknologi dan sumber daya di perusahaan lebih efisien,

pengurangan resiko, perekayasaan ulang proses dan kesempatan untuk fokus

pada kapabilitas inti (Indtajit dan Djokopranoto, 2003).

Menurut O’Brien dan Marakas (2010) dalam bukunya “Introduction to

Information Systems”, istilah outsourcing dalam arti luas adalah pembelian

sejumlah barang atau jasa yang semula dapat dipenuhi oleh internal perusahaan

tetapi sekarang dengan memanfaatkan mitra perusahaan sebagai pihak ketiga.

Dalam kaitannya dengan TI, outsorcing digunakan untuk menjangkau fungsi TI

secara luas dengan mengontrak penyedia layangan eksternal.

Adapun beberapa hal yang menjadi pertimbangan perusahaan dalam

memilih outsourcing adalah harga, reputasi yang baik dan pengalaman dari

pihak provider outsourcing, tenaga kerja yang dimiliki oleh pihak provider,

pengetahuan pihak provider mengenai bentuk dari kegiatan bisnis perusahaan,

dan eksistensinya, serta beberapa faktor pendukung lainnya.

Menurut Indtajit dan Djokopranoto (2003), beberapa alasan perusahaan

untuk memilih strategi outsourcing sebagai alternatif dalam mengembangkan

Sistem Informasi Sumberdaya Informasi diantaranya:

1. Meningkatkan focus perusahaan

2. Memanfaatkan kemampuan kelas dunia

3. Mempercepat keuntungan yang diperoleh dari reengineering

4. Membagi resiko

5. Sumberdaya sendiri dapat digunakan untuk kebutuhan-kebutuhan lain

6. Memungkinkan tersedianya dana capital

7. Menciptakan dana segar

8. Mengurangi dan mengendalikan biaya operational

9. Memperoleh sumber daya yang tidak dimiliki sendiri

10. Memecahkan masalah yang sulit dikendalikan atau dikelola

Berdasarkan poin di atas, adapun keuntungan dan kelemahan dari

penggunaan outsourcing IT di sebuah perusahaan menurut Indtajit dan

Djokopranoto (2003), antara lain. Keuntungan yang bisa di dapat dari

pengelolaan SI dan TI dengan sistem outsourcing antara lain :

Page 14: TUGAS UAT TAKE HOME SISTEM INFORMASI MANAJEMEN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/UAT-SIM_DWI-INTAN-W_-K151… · penggunaan tenaga kerja, teknologi dan sumber daya di perusahaan

1. Biaya menjadi lebih murah karena perusahaan tidak perlu membangun

sendiri fasilitas SI dan TI.

2. Memiliki akses ke jaringan para ahli dan profesional dalam bidang SI/TI.

3. Perusahaan dapat mengkonsentrasikan diri dalam menjalankan dan

mengembangkan bisnis intinya, karena bisnis non-inti telah didelegasikan

pengerjaannya melaluioutsourcing.

4. Dapat mengeksploitasiskill dan kepandaian dari perusahaanoutsource dalam

mengembangkan produk yang diinginkan perusahaan.

5. Mempersingkat waktu proses karena beberapaoutsourcer dapat dipilih

sekaligus untuk saling bekerja sama menyediakan layanan yang dibutuhkan

perusahaan.

6. Fleksibel dalam merespon perubahan SI yang cepat sehingga perubahan

arsitektur SI berikut sumberdayanya lebih mudah dilakukan karena

perusahaanoutsource SI pasti memiliki pekerja TI yang kompeten dan

memilikiskill yang tinggi, serta penerapan teknologi terbaru dapat menjadi

competitive advantage bagi perusahaan outsource.

7. Meningkatkan fleksibilitas untuk melakukan atau tidak melakukan investasi

Dan ada juga beberapa kelemahan penggunaan sistem outsourcing antara

lain :

1. Permasalahan pada moral karyawan, pada kasus yang sering terjadi,

karyawan outsource yang dikirim ke perusahaan akan mengalami persoalan

yang penangannya lebih sulit dibandingkan karyawan tetap.

2. Kurangnya kontrol perusahaan pengguna terhadap sistem

informasi yang dikembangkan dan terkunci oleh penyedia outsourcing

melalui perjanjian kontrak.

3. Ketergantungan dengan perusahaan lain yaitu perusahaan pengembang

sistem informasi akan terbentuk.

4. Kurangnya perusahaan dalam mengerti teknik sistem informasi agar bisa

dikembangkan atau diinovasi di masa mendatang, karena yang

mengembangkan tekniknya adalah perusahaan outsource.

5. Jurang antara karyawan tetap dan karyawan outsource.

Page 15: TUGAS UAT TAKE HOME SISTEM INFORMASI MANAJEMEN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/UAT-SIM_DWI-INTAN-W_-K151… · penggunaan tenaga kerja, teknologi dan sumber daya di perusahaan

6. Perubahan dalam gaya manajemen.

7. Proses seleksi kerja yang berbeda.

8. Informasi-informasi yang berhubungan dengan perusahaan kadang

diperlukan oleh pihak pengembang aplikasi, dan kadang informasi penting

juga perlu diberikan, hal ini akan menjadi ancaman bagi perusahaan bila

bertemu dengan pihak pengembang yang nakal

Dalam pemilihan pendekatan secara outsourcing tentunya terdapat

perbedaan pendapat yang mendasarinya. Tabel yang disajikan berikut

merupakan pro dan kontra dalam penggunaan pendekatan outsourcing.

Pro-Outsourcing Kontra-Outsourcing

Dapat lebih fokus kepada core

business yang sedang di jalankan.

Dapat mengurangi biaya.

Dapat mengubah biaya investasi

menjadi biaya belanja.

Tidak dipusingkan jika terjaditurn

over tenaga kerja.

Merupakan modernisasi dunia usaha.

Efektivitas manpower.

Tidak perlu membuang-buang waktu

dan tenaga untuk suatu pekerjaan

yang bukan merupakan inti bisnis

atau pekerjaan yang bukan utama.

Memberdayakan anak perusahaan.

Dealing with unpredicted business

condition.

Status ketenagakerjaan yang tidak

pasti.

Adanya perbedaan kompensasi

dan benefitantara tenaga kerja

internal dengan tenaga kerja

outsourcing.

Career path dari outsourcing kurang

terencana dan kurang terarah.

Para pihak pengguna jasa dapat

memungkin untuk memutuskan

hubungan kerjasama dengan

pihak outsourcing provider

secara sepihak sehingga dapat

mengakibatnya status mereka

menjadi tidak jelas.

Selain outsourcing, perusahaan memiliki opsi lain dalam mengembangkan

sistem informasi mereka, salah satunya adalah insourcing. Sementara

insourcing adalah kebalikan dari outsourcing, dengan menerima pekerjaan dari

Page 16: TUGAS UAT TAKE HOME SISTEM INFORMASI MANAJEMEN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/UAT-SIM_DWI-INTAN-W_-K151… · penggunaan tenaga kerja, teknologi dan sumber daya di perusahaan

perusahaan lain. Motivasi utamanya adalah dengan menjaga tingkat

produktivitas dan penggunaan aset secara maksimal agar biaya satuannya dapat

ditekan dimana hal ini akan meningkatkan keuntungan perusahaan. Dengan

demikian kompetensi utamanya tidak hanya digunakan sendiri tetapi juga dapat

digunakan oleh perusahaan lain yang akan meningkatkan keuntungan. Menurut

Zilmahram (2009) insourcing adalah mengoptimalkan karyawan dalam

perusahaan untuk dipekerjakan di luar perusahaan berdasarkan kompetensi dan

minat karyawan itu sendiri dan difasilitasi oleh perusahaannya. Insourcing bisa

dalam bentuk bekerja di luar perusahaan secara fulltime, fifty-fifty atau

temporary. Kompensasi diterima dengan mengikuti pola tersebut. Artinya

mereka akan dibayar secara penuh oleh perusahaan yang menggunakannya,

atausharing dengan perusahaan asalnya, atau perusahaan asal hanya

menanggung selisih gaji. Dalam kaitannya dengan TI, Insourcing

atauContracting merupakan delegasi dari suatu pekerjaan ke pihak yang ahli

(spesialis TI) dalam bidang tersebut dalam suatu perusahaan.

Organisasi biasanya memilih untuk melakukan insourcing dalam rangka

mengurangi biaya tenaga kerja dan pajak. Organisasi yang tidak puas

denganoutsourcing kemudian memilih insourcing sebagai penggantinya.

Beberapa organisasi merasa bahwa dengan insourcing mereka dapat memiliki

dukungan pelanggan yang lebih baik dan kontrol yang lebih baik atas

pekerjaan mereka daripada dengan meng-outsourcing-nya

(www.outsource2india.com). Sedangkan menurut Zilmahram (2009),

Insourcing dapat terjadi karena hal-hal sebagai berikut:

1. Kompetensi karyawan yang tidak optimal dimanfaatkan di dalam

perusahaan.

2. Terjadinya perubahan yang mengakibatkan beberapa kompetensi tertentu

tidak dibutuhkan lagi di dalam perusahaan.

3. Sebagai persiapan karyawan untuk menempuh karir baru di luar

perusahaan.

Beberapa keuntungan dari pengelolaan SI dan TI dengan sistem insourcing

antara lain :

Page 17: TUGAS UAT TAKE HOME SISTEM INFORMASI MANAJEMEN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/UAT-SIM_DWI-INTAN-W_-K151… · penggunaan tenaga kerja, teknologi dan sumber daya di perusahaan

1. Perusahaan memiliki kendali yang besar terhadap SI/TI-nya sendiri.

2. Mengurangi biaya tenaga kerja karena biaya untuk pekerja dalam

perusahaan biasanya lebih kecil daripada biaya yang dikeluarkan untuk

pekerja outsource.

3. Menyalurkan pemanfaatan kompetensi perusahaan secara optimal.

4. Memiliki kemampuan untuk melihat keseluruhan proses pengembangan

SI.

5. Sistem Informasi yang dibuat dapat direncanakan secara terstruktur sesuai

dengan kebutuhan perusahaan.

6. Mudah untuk melakukan modifikasi dan pemeliharaan (maintenance)

terhadap SI karena proses pengembangannya dilakukan oleh internal

perusahaan tersebut.

7. Lebih mudah dalam mengintegrasikan SI yang dikembangkan oleh

perusahaan dengan sistem yang sudah ada.

8. Proses pengembangan sistem dapat dikelola dan dimodifikasi serta

dikontrol keamanan aksesnya (security acces).

9. Dapat dijadikan sebagai keunggulan kompetitif (competitif advantage)

perusahaan dibandingkan pesaing.

Beberapa kelemahan dengan sistem insourcing, antara lain :

1. Membutuhkan investasi yang tinggi karena biaya pembuatan sistem

harganya sangat mahal.

2. Pengembangan SI dapat memakan waktu yang lama karena harus

merancangnya dari awal.

3. Adanya communication gap antara IT Specialist danuser.

4. Kesulitan dalam menyatakan kebutuhanusers sehingga menyulitkan

spesialis TI dalam memahaminya dan seringkali hal ini menyebabkan SI

yang dibuat kurang memenuhi kebutuhanuser.

5. Adanya resiko yang harus ditanggung sendiri oleh perusahaan jika terjadi

masalah atau kesalahan dalam pendefinisian kebutuhan data dan informasi.

Page 18: TUGAS UAT TAKE HOME SISTEM INFORMASI MANAJEMEN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/UAT-SIM_DWI-INTAN-W_-K151… · penggunaan tenaga kerja, teknologi dan sumber daya di perusahaan

6. Kurangnya tenaga ahli (expert) di bidang SI/TI yang kompeten dan

memilikiskill yang memadai dapat menyebabkan kesalahan/resiko yang

harus ditanggung sendiri oleh perusahaan.

7. Perusahaan belum tentu mampu melakukan adaptasi dengan

perkembangan TI yang sangat pesat sehingga ada peluang teknologi yang

digunakan kurang up to date.

2. Menganalisa urgensi maintainability suatu software

Jawaban :

Menurut McCall, 1997 kriteria yang mempengaruhi kualitas software terbagi

menjadi tiga aspek penting yaitu :

1. Sifat-sifat operasional dari software (Product Operations);

2. Kemampuan software dalam menjalani perubahan (Product Revision)

3. Daya adaptasi atau penyesuaian software terhadap lingkungan baru (Product

Transition).

Unsur maintainability dalam pengembangan software termasuk dalam

Product Operations, maintability adalah kemampuan software dalam menjalani

perubahan. Setelah sebuah software berhasil dikembangkan dan

diimplementasikan, akan terdapat berbagai hal yang perlu diperbaiki

berdasarkan hasil uji coba maupun evaluasi. Sebuah software yang dirancang

dan dikembangkan dengan baik, akan dengan mudah dapat direvisi jika

diperlukan. Seberapa jauh software tersebut dapat diperbaiki merupakan faktor

lain yang harus diperhatikan. Salah satu faktor yang berkaitan dengan

kemampuan software untuk menjalani perubahan adalah Maintainability.

Maintainability adalah usaha yang diperlukan untuk menemukan dan

memperbaiki kesalahan (error) dalam software. Maintanability juga disebut

sebagai pemeliharaan sistem (system maintenance).

System maintenance atau pemeliharaan sistem dapat didefinisikan sebagai

proses monitoring, evaluasi dan modifikasi dari sistem yang tengah beroperasi

agar dihasilkan performa yang dikehendaki.

Page 19: TUGAS UAT TAKE HOME SISTEM INFORMASI MANAJEMEN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/UAT-SIM_DWI-INTAN-W_-K151… · penggunaan tenaga kerja, teknologi dan sumber daya di perusahaan

Menurut ISO (international organization for standarization) 9126,

software berkualitas memiliki beberapa karakteristik seperti tercantum pada

tabel berikut:

Tabel 1. Karakteristik software berkualitas menurut ISO 9126

Karakteristik Sub karakteristik

Functionality :

Software untuk menjalankan fungsinya

sebagimana kebutuhan sistemnya.

Suitability, accuracy,

interoperability, security

Reliability :

Kemampuan software untuk dapat tetap

tampil sesuai dengan fungsi ketika

digunakan.

Maturity, Fault tolerance,

Recoverability

Usability :

Kemampuan software untuk menampilkan

performans relatif terhadap penggunaan

sumberdaya.

Understanbility, Learnability,

Operability, Attractiveness

Efficiency :

Kemampuan software untuk menampilkan

performans relatif terhadap penggunaan

sumberdaya.

Time behaviour, Resource

Utilization

Maintainability :

Kemampuan software untuk dimodifikasi

(korreksi, adaptasi, perbaikan)

Analyzability, Changeability,

Stability, Testability

Portability :

Kemampuan software untuk ditransfer dari

satu lingkungan ke lingkungan lain.

Adaptability, Installability

Page 20: TUGAS UAT TAKE HOME SISTEM INFORMASI MANAJEMEN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/UAT-SIM_DWI-INTAN-W_-K151… · penggunaan tenaga kerja, teknologi dan sumber daya di perusahaan

Seperti yang terlihat pada tabel diatas, karakteristik Maintanability terdiri

dari sub-sub karakteristik lain seperti:

Analyzability,

Analysability merupakan kemudahan untuk menentukan penyebab

kesalahan.

Changeability,

Changebility merupakan kualitas lain dari Flexibility yang berarti

kemudahan dilakukannya perubahan atau modifikasi terhadap software

Stability dan Testability.

Tidak berarti perangkat lunak itu tidak pernah berubah. Hal ini berarti juga

terdapat resiko yang kecil pada modifikasi perangkat lunak yang memiliki

dampak tidak diduga.

Berdasarkan uraian diatas maka, terdapat tiga alasan pentingnya

pemeliharaan sistem atau system maintenance:

1. Memperbaiki Kesalahan (Correcting Errors)

Maintenance dilakukan untuk mengatasi kegagalan dan permasalahan

yang muncul saat sistem dioperasikan. Sebagai contoh, maintenace dapat

digunakan untuk mengungkapkan kesalahan pemrograman (bugs) atau

kelemahan selama proses pengembangan yang tidak terdeteksi dalam

pengujian sistem, sehingga kesalahan tersebut dapat diperbaiki.

2. Menjamin dan Meningkatkan Kinerja Sistem (Feedback Mechanism)

Kajian pasca implementasi sistem merupakan salah satu aktivitas

maintenance yang meliputi tinjauan sistem secara periodik. Tinjauan

periodik atau audit sistem dilakukan untuk menjamin sistem berjalan

dengan baik, dengan cara memonitor sistem secara terus-menerus terhadap

potensi masalah atau perlunya perubahan terhadap sistem. Sebagai contoh,

saat user menemukan errors pada saat sistem digunakan, maka user dapat

memberi umpan balik atau feedback kepada spesialis informasi guna

meningkatkan kinerja sistem. Hal ini yang menjadikan system

maintenance perlu dilakukan secara berkala, karena system maintenance

akan senantiasa memastikan sistem baru yang di implementasikan berjalan

Page 21: TUGAS UAT TAKE HOME SISTEM INFORMASI MANAJEMEN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/UAT-SIM_DWI-INTAN-W_-K151… · penggunaan tenaga kerja, teknologi dan sumber daya di perusahaan

dengan baik dan sesuai dengan tujuan penggunaanya melalui mekanisme

umpan balik.

3. Menjaga Kemutakhiran Sistem (System Update)

Selain sebagai proses perbaikan kesalahan dan kajian pasca

implementasi, system maintenance juga meliputi proses modifikasi

terhadap sistem yang telah dibangun karena adanya perubahan dalam

organisasi atau lingkungan bisnis. Sehingga, system maintenance menjaga

kemutakhiran sistem (system update) melalui modifikasi-modifikasi sistem

yang dilakukan.

Secara singkat, system maintenance menjadi urgen karena pada system

maintenance terjadi usaha perbaikan secara berkelanjutan untuk

mempertemukan kebutuhan oranisasi terhadap sistem dengan kinerja

sistem yang telah dibangun.

Page 22: TUGAS UAT TAKE HOME SISTEM INFORMASI MANAJEMEN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/UAT-SIM_DWI-INTAN-W_-K151… · penggunaan tenaga kerja, teknologi dan sumber daya di perusahaan

BAB IV

KESIMPULAN

Strategi yang akan digunakan dalam suatu perusahaan, sangat tergantung

dari situasi yang ada. Pemilihan terhadap pekerjaan mana yang akan

dioutsourching di perusahaan sebenarnya tergantung dari ruang lingkup,

budget, resiko, tingkat kegunaan, dan sejauh mana kita memerlukannya. Tentu

saja dengan mempertimbangkan pula keunggulan dan kelemahan serta manfaat

dan resiko yang mungkin dialami oleh perusahaan. Kalau dilihat dari ruang

lingkup, yaitu ruang lingkup perusahaan kita, ruang lingkup area kerja kita, dan

ruang lingkup perusahaan kita. Kalau ruang lingkup itu tidaklah terlalu besar

dan sangat sederhana, maka selfsourcing adalah langkah yang terbaik yang ada.

Tetapi kalau sudah mencakup area yang lebih luas lagi, mungkin

outsourcing adalah jalannya, atau juga bisa menggunakan insourcing, sehingga

fokus kegiatan bisnis kita bis lebih di fokuskan daripada kita menyibukkan diri

untuk mengurusi sesuatu yang membuat kita menjadi kesusahan dalam

menjalankan inti bisnis kita.

Misalnya: outsourcing dapat dijadikan pilihan jika dibutuhkan waktu yang

cepat dalam pengembangan aplikasi atau jika perusahaan memiliki sejumlah

proses bisnis non-inti yang memerlukan banyak waktu, usaha, dan sumberdaya

untuk dilaksanakan. Outsourcing dalam hal ini, akan membantu menghemat

waktu, usaha, tenaga kerja dan juga akan membantu pengiriman yang lebih

cepat untuk pelanggan perusahaan. Sebaliknya, insourcing lebih tepat untuk

dipilih jika suatu aplikasi merupakan inti bisnis perusahaan atau jika telah ada

Page 23: TUGAS UAT TAKE HOME SISTEM INFORMASI MANAJEMEN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/UAT-SIM_DWI-INTAN-W_-K151… · penggunaan tenaga kerja, teknologi dan sumber daya di perusahaan

suatu divisi khusus dalam perusahaan yang ahli dalam suatu bidang tertentu.

Hal ini akan dapat menghemat biaya dan perusahaan memiliki kontrol yang

lebih baik atas pekerjaan yang dilakukan.

Perusahaan tidak harus memilih outsourcing, insourcing atau cosourcing

atau sebaliknya. Suatu perusahaan dapat melakukan semua strategi pada saat

yang sama. Dengan melakukan secara bersamaan, maka perusahaan akan dapat

memiliki apa yang terbaik dari yang ditawarkan kedua strategi di atas dan

bisnis akan mendapatkan keuntungan kompetitif.

Page 24: TUGAS UAT TAKE HOME SISTEM INFORMASI MANAJEMEN …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/UAT-SIM_DWI-INTAN-W_-K151… · penggunaan tenaga kerja, teknologi dan sumber daya di perusahaan

DAFTAR PUSTAKA

Dani Firmansyah. Pertimbangan Penerapan Insourcing / Outsourcing Sistem dan

Teknologi Informasi Dalam Perusahaan

Diah, 2008. Studi pada Information sharing dalam offshore IT outsourcing (Studi

kasus pada tiga perusahaan vendor IT di indonesia)

Indrajit, Richardus Eko dan Richardus Djokopranoto. 2003. Proses Bisnis

Outsourcing. PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta.

Maurice F. Greaves II. 1999. Strategic Outsourcing, a Struktured Approach to

Outsourcing Decisions and Initiatives. USA: Amerika Management

Association.

Mia Widhi Astuti. PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

MENGGUNAKAN

INSourcing, Outsourcing dan Co-sourcing Kelebihan dan kekurangannya

O’Brien, J. A. and G. M. Marakas. 2010. Introduction to Information Systems,

fifteenth edition. The McGraw-Hill Companies, Inc.

http://www.arsipjogjaprov.info/archieve/artikel/sia.sisteminformasi.pdf

http://www.outsource2india.com/why_india/articles/outsourcing-versus-

insourcing.asp.

T.Zilmahram/Habahate ; http://habahate.blogspot.com/2009/06/outsourcing-dan-

insourcing.html