Tugas Uas Proposal Bekicot
-
Upload
fajar-de-cordova -
Category
Documents
-
view
188 -
download
12
Transcript of Tugas Uas Proposal Bekicot
LATAR BELAKANG
Bekicot merupakan hewan yang sering dipandang sebelah mata, walaupun
sebagian orang terdahulu meyakini bahwa bekicot memiliki berbagai kegunaan
yang diantaranya yaitu lendirnya dapat menghilangkan rasa nyeri pada luka.
Namun keyakinan itu untuk saat ini hampir menghilang karena masyarakat
modern saat ini tidak percaya akan semua itu.
Mencermati cerita asal muasal bekicot, hewan yang satu ini berasal dari
Afrika Timur, tersebar keseluruh dunia dalam waktu relatif singkat, karena
berkembang biak dengan cepat. Bekicot masuk ke Indonesia sejak tahun 1993,
sumber lain bahwa bekicot jenis Achatina fulica masuk ke Indonesia pada tahun
1942 (masa pendudukan Jepang).
Bekicot diternakkan umumnya jenis Achatina fulica yang banyak
disenangi orang, karena bekicot jenis ini banyak mengandung daging. Konon di
Eropa, bekicot jenis ini digunakan sebagai bahan baku makanan yang disebut
Escargot. Escargot semula berbahan baku Helix Pomatia. Karena Helix pomatia
lama kelamaan sulit diperoleh, maka bekicot jenis Achatina Fulica
menggantikannya sebagai bahan baku Escargot.
Selain pakan ternak bekicot merupakan sumber protein hewani yang
bermutu tinggi karena mengandung asam-asam amino esensial yang lengkap.
Disamping itu ada masyarakat yang menggemari makanan dari bahan baku
bekicot, seperti sate bekicot, keripik bekicot, dan baso bekicot.
Bekicot juga kerap dipakai dalam pengobatan tradisional, karena ekstrak
daging bekicot dan lendirnya sangat bermanfaat untuk mengobati berbagai macam
penyakit seperti radang selaput mata, sakit gigi, gatal-gatal, jantung dan lain-lain.
Sedangkan kulit bekicot sangat mujarab untuk penyakit tumor. Sejenis obat yang
dikenal berasal dari kulit bekicot, dinamakan Maulie, dapat menyembuhkan
berbagai penyakit seperti kekejangan, jantung suka berdebar, tidak bisa
tidur/insomania, dan leher membengkak. Daging bekicot merupakan komoditi
ekspor yang menjanjikan, karena harganya yang cukup mahal dipasaran
internasional. Kini juga telah banyak berdiri perusahaan-perusahaan pengelola
daging bekicot, yang dapat memperlancar pemasaran pasaran sebagai komoditi
ekspor.
1. Sentra Bekicot
Senta peternakan bekicot banyak itemukan di masyarakat Jawa Timur,
Bogor ( Jawa Barat ), Sumatra Utara dan Bali.
2. Jenis Usaha
Di dalam dunia usaha terdapat dua jenis usaha yang ada, yaitu usaha
barang dan usaha jasa. Dalam usaha barang, kita berusaha untuk memproduksi
sehingga menghasilkan suatu barang yang memiliki nilai ekonomis.
Sedangkan pada bidang jasa, manusia menjual jasa atau kemampuan mereka
yang memiliki nalai ekonomis. Namun pada dasarnya kedua jenis usaha ini
memiliki tujuan yang sama, yaitu mendapatkan keuntungan yang sebesar –
besarnya.
Untuk usaha yang akan kami rintis ini bergerak dibidang budidaya dan
produksi makanan bekicot. Sehingga dapat digolongkan dalam usaha barang.
3. Nama Usaha
Tak kenal maka tak sayang. Nama adalah sesuatu hal yang sangat
penting dalam pendirian suatu usaha. Nama usaha harus dibuat semenarik
mungkin agar dapat memikat dan menarik minat konsumen sehingga
menimbulkan keinginan untuk mengunjungi suatu usaha tersebut dan berusaha
untuk membelinya. Selain itu, nama yang menarik juga dimaksudkan agar
mudah dihafal dan diingat oleh konsumen.
Oleh karena itu usaha budidaya bekicot yang akan kami dirikan ini
saya beri nama “SENTRA BUDIDAYA BEKICOT GIGIH JAYA”. Saya
menggunakan nama ini karena kami akan membudidayakan bekicot,
sedangkan “Gigih” merupakan suatu kata penyemangat yang berarti dalam
usaha ini kita harus gigih, dan “Jaya” merupakan harapan kami semoga usaha
ini dapat maju dan jaya. Sedangkan untuk nama produk makanan yang akan
kami produksi kami beri nama “KRIPIK BEKICOT GIGIH JAYA”. Nama
yang kami gunakan tidak jauh berbeda dengan nama usaha budidayanya.
4. Rencana Lokasi
Usaha budidaya bekicot yang akan kami dirikan ini, rencananya akan
kami tempatkan di wilayah kami tinggal sekarang yaitu di Cempaka Sari,
Sekaran-Gunungpati UNNES. kami menggunakan kost atau tempat tinggal
kami sendiri sekarang sebagai lokasi budidaya, karena untuk budidaya bekicot
tidak perlu menyewa atau membeli lahan/lokasi baru karena usaha ini tidak
memerlukan lokasi/lahan yang luas. Lokasi yang kami pilih ini merupakan
lokasi yang cukup strategis, karena berada di wilayah kampus dekat jalan raya
dan sangat mudah untuk mencapainya.
TUJUAN
Bekicot merupakan hewan yang sering dipandang sebelah mata karena
lingkungannya yang kotor dan tubuhnya yang berlendir sehingga bagi sebagian
orang hewan ini merupakan hewan yang menjijikan. Namun kami akan merubah
semua anggapan itu, dengan membudidayakannya dan menciptakan makanan
yang enak dengan berbahan dasar bekicot ini. Adapun beberapa tujuan kami untuk
mendirikan usaha ini, yaitu :
1. Memanfaatkan sumber daya yang ada dan berlimpah
2. Menghilangkan kebiasaan orang yang sering memandang sebelah mata
bekicot
3. Memenuhi kebutuhan manusia akan kreasi makanan dan medis (obat)
4. Menambah lapangan pekerjaan
5. Memperoleh keuntungan dari usaha ini
Sedangkan maksud dan tujuan kami dari pengajuan proposal ini, adalah
bahwa kami ingin mengajukan permohonan agar Anda berkenan menginveskan
atau menanamkan modal Anda, agar usaha yang akan kami dirikan ini dapat
berjalan lancar seperti apa yang diharapkan.
CAKUPAN PELUANG USAHA
Suatu usaha yang didirikan, pasti memiliki peluang – peluang dalam
usahanya untuk mendapatkan keuntungan yang tinggi. Oleh karena itu dalam
pendirian suatu uasaha perlu dilihat dari segi kekuatan, kelemahan, peluang,
ancaman pesaing, minat dan kebutuhan konsumen, faktor – faktor tersebut
tergolong ke dalam cakupan peluang usaha. Cakupan peluang usaha budidaya dan
produksi makanan ringan bekicot yang akan kami dririkan ini, antara lain adalah
sebagai berikut :
1. Jika dilihat dari segi pesaing, maka belum ada pesaing besar yang menggeluti
usaha ini, terutama untuk wilayah Sekaran-Gunungpati UNNES dan
sekitarnya.
2. Besarnya permintaan eksport daging bekicot dari Indonesia
3. Besarnya minat dan kebutuhan masyarakat akan kreasi makanan yang berbeda
4. Kebutuhan medis akan obat – obatan yang berbahan dasar alami
5. Karena merupakan usaha baru, sehingga akan banyak pelanggan yang
penasaran dan ingin mencoba
6. Disamping belum adanya pesaing besar, usaha kami ini juga akan menjamin
kualitas produk yang dihasilkan
7. Harga yang akan ditawarkan sangat terjangkau dan relatif murah.
Berikut ini adalah grafik permintaan eksport daging bekicot beku dan
enam negara terbesar eksportir daging bekicot beku dari Indonesia menurut
Departemen Perindustrian dan Perdagangan tahun 2001:
Enam Negara Terbesar Eksportir Daging Bekicot Beku Indonesia
STRATEGI PEMASARAN
Dalam suatu usaha tentu memiliki strategi pemasaran agar usahanya di
ketahui dan dinikmati banyak pelanggan. Untuk memperlancar usaha ini, kami
menggunakan beberapa strategi pemasaran yaitu :
1. Transit advertising (berupa poster, selebaran dan spanduk)
2. Periklanan elektronik berupa radio
3. Informasi dari mulut ke mulut
4. Memasang iklan dalam internet dengan cara membuat situs atau blog
5. Selalu menerima dan merealisasikan kritik juga saran dari para pelanggan,
baik secara langsung maupun lewat alamat e-mail yang disediakan
6. Menjamin kualitas produk yang dihasilkan
7. Diterapkan disiplin yang tinggi bagi para staff karyawan
Menurut data dari pembudidaya yang sudah ada. Bekicot hasil panenan
selama ini sebanyak 10% dibeli langsung oleh masyarakat/rumah tangga, 60%
dibeli oleh industri besar untuk bahan baku daging bekicot beku dan 30% dibeli
oleh pengrajin daging bekicot olahan (pengusaha keripik dan sate bekicot).
Daerah pemasaran bekicot ini sebanyak 10% dilakukan antar kecamatan, 80%
diperjualbelikan dalam kabupaten dan 20% diperjualbelikan dalam propinsi.
Rantai pemasaran bekicot mulai dari petani/peternak sampai mencapai tujuan
ekspor atau konsumen didaerah lain dapat dilihat dalam Grafik 3.4 dibawah ini.
Dengan adanya media promosi, diharapkan agar usaha yang akan kami
dirikan ini dapat diketahui, dikenal dan dapat menarik minat masyarakat untuk
membeli dan menikmati produk yang dihasilkan.
SASARAN USAHA
Dalam suatu usaha tentu memiliki sasaran usaha atau sasaran pelanggan.
Begitu juga dengan usaha yang akan kami dirikan ini. Kami memiliki sasaran
usaha, diantaranya yaitu :
1. Masyarakat umum
2. Pasar lokal
3. Pedagang – pedagang makanan ringan
4. Pedagang – pedagang makanan olahan sendiri
5. Perusahaan pengelola daging bekicot
KEUNGGULAN
Keunggulan dari usaha “Sentra Budidaya Bekicot dan Keripik Bekicot Gigih
Jaya” ini, jika dibandingkan dengan yang lain, adalah :
1. Lokasi usaha yang tidak jauh dari jalan raya, sehingga mudah dijangkau
2. Kualitas produk yang terjamin
3. Staff karyawan yang memiliki disiplin tinggi
4. Harga yang ditawarkan sangat terjangkau
5. Produk yang dihasilkan adalah produk multifungsi, yaitu memiliki kegunaan
dan fungsi yang beragam
MODAL DAN KEUNTUNGAN
Rencana pendirian usaha “Sentra Budidaya Bekicot dan Keripik Bekicot
Gigih Jaya” ini, membutuhkan biaya yang cukup besar, maka kami berusaha
membuat proposal usaha kemudian melakukan pengajuan dengan harapan
memperoleh bantuan modal dari para investor. Dengan rencana, modal tersebut
akan digabungkan dengan modal yang kami miliki agar mencukupi kebutuhan
belanja usaha. Dan modal yang baru kami miliki adalah sebesar Rp. 50.000.000,-
Apabila usaha ini dapat berjalan dengan lancar, maka keuntungan akan
dibagi sesuai kesepakatan. Yaitu sesuai dengan besar kecilnya modal yang
ditanamkan. Dengan kata lain, menggunakan sistem bagi hasil. Namun jika modal
tersebut hanya berupa pinjaman, maka akan dikembalikan dalam jangka waktu
tertentu sesuai dengan kesepakatan.
BIAYA PENYUSUTAN
Apabila dalam jalannya usaha terjadi kerugian atau penyusutan, maka
kerugian tersebut akan ditanggung bersama, jika modal itu berupa investasi. Dan
kerugian tersebut sepenuhnya akan kami tanggung sendiri sebagai pemilik usaha
“Sentra Budidaya Bekicot dan Keripik Bekicot Gigih Jaya” jika modal tersebut
hanya sebagai pinjaman.
ANGGARAN BIAYA
a. Modal sendiri sebesar Rp. 3.000.000,00
b. Anggaran biaya belanja
1. Bibit bekicot dewasa 1.000 ekor @ Rp. 100,- Rp. 100.000,00
2. Bak penampung ukuran 1 x 1,5 m² tinggi 1,5 m,
sebanyak 10 buah @Rp.400.000,00 Rp. 4.000.000,00
3. Kapur 100 kg @ RP. 8.000,00 Rp. 800.000,00
4. Papan triplek 10 buah @ Rp. 150.000,00 Rp. 1.500.000,00
5. Ember besar 5 buah @ Rp. 30.000,00 Rp. 150.000,00
6. Perawatan dan makanan Rp. 500.000,00
7. Pembelian alat pembuat kripik Rp. 1.000.000,00
8. Pembelian bahan dan bumbu pembuat kripik Rp. 300.000,00
9. Lain – lain Rp. 500.000,00 +
Rp. 8.850.000,00
Jumlah modal yang dibutuhkan adalah sebesar Rp. 8.850.000,00.
sedangkan modal yang saya miliki sebesar Rp 3.000.000,00 jadi modal tambahan
yang dibutuhkan sebesar Rp. 5.850.000,00
PROSES PRODUKSI
1. Proses Budidaya
Tahapan pembudidayaan bekicot guna dipanen dagingnya dimulai dari
pemilihan bibit bekicot sebagai induk untuk menghasilkan telur, penetasan
telur, pembesaran anak bekicot dan pemanenan bekicot yang telah mencapai
berat/besar tertentu.
Yang pertama yang harus dilakukan yaitu pembuatan kandangnya. Bak
yang akan digunakan sebagai kandang bekicot diisi dengan tanah dan cacing
setebal + – 30 cm. Dan agar keadaan kandang tetap lembab, maka kandang
ditutup dengan papan triplek.
Adapun teknik budidaya bekicot untuk masing-masing tahapan
diuraikan dibawah ini.
a. Pemilihan Induk untuk Bibit
Guna menghasilkan anak dan telur yang baik, bekicot perlu juga
diadakan seleksi. Seleksi ini dapat diperkirakan potensi genetik yang
diharapkan muncul pada keturunan selanjutnya setelah syarat hidupnya
terpenuhi. Adapun ciri-ciri induk yang baik adalah:
Telah dewasa, ditandai dengan tumbuhnya bibir pada mulut kerabang.
Mempunyai kerabang yang tumbuh sempuma (tidak cacat atau pecah)
baik di puncak atau di bibir kerabang.
Tinggi kerabang sekitar 7 cm, panjang antara 6-7 cm, dan mempunyai
berat kurang lebih 70 gr.
Bibit – bibit tersebut dapat dibeli dari peternak dan dicari di alam
lingkungan sekitar. Diharapkan induk bekicot ini dapat bertelur secara
maksimal sampai 200 butir setiap periode bertelur.
b. Pemasukan Bibit
Pemasukan bibit bekicot dilakukan malam hari agar bekicot tidak
sukar beradaptasi dengan lingkungan baru. Bibit diletakkan pada tengah
kandang atau di tempat-tempat yang dekat dengan makanan. Banyaknya
penebaran bibit tiap kandang perlu mendapatkan perhatian. Pada kandang
yang terlalu sesak atau padat penebarannya tinggi, bekicot lebih banyak
bergerombol atau membenamkan diri dalam tanah dan tidak melakukan
aktivitas untuk hidupnya termasuk makan, sehingga tubuhnya tidak
berkembang sempuma. Sebaliknya bila padat penebaran lebih kecil dari
daya tampung, pemakaian kandang tidak efisien sehingga biaya kandang
menjadi besar.
Secara pasti belum dapat ditentukan berapa padat penebaran yang
paling ideal (optimal). Tetapi sebagai pedoman petani yang biasa
membudidayakan bekicot dengan kepadatan untuk bekicot dewasa sebesar
80 ekor tiap meter persegi, sedangkan untuk yang masih anak-anak 100-
150 ekor tiap meter perseginya. Bibit yang telah dimasukkan haruslah
dikontrol selama beberapa hari. Bila ada bekicot yang terlihat sakit atau
mati sebaiknya dikeluarkan dan segera diganti dengan bekicot yang lain
agar kandang sesuai dengan padat penebaran.
c. Pemeliharaan Bibit
Hal penting dalam pemeliharaan bibit bekicot adalah pemberian
pakan. Pakan bibit bekicot haruslah dalam jumlah yang cukup dan
bermutu tinggi, karena selain untuk memperbesar tubuhnya, pakan juga
untuk memproduksi telur yang jumlah dan kualitasnya tinggi. Induk
bekicot yang kekurangan pakan tidak dapat diharapkan bertelur dalam
jumlah besar dan biasanya daya tetasnya pun sangat rendah. Kapur harus
selalu tersedia dalam jumlah yang cukup agar telur mempunyai kulit yang
cukup kuat untuk melindungi anak bekicot sebelum menetas. Kapur juga
berguna untuk memperbaiki cangkang yang retak karena terbentur
cangkang kawannya atau terbentur kandang. Induk bekicot sudah
mempunyai ketahanan yang lebih tinggi terhadap perubahan lingkungan
dibandingkan anak bekicot asalkan perubahannya tidak terlalu ekstrim.
1) Perkawinan
Bekicot merupakan binatang hermaprodit tapi masih
memerlukan bekicot lain untuk melakukan perkawinan. Perkawinan
umumnya dimulai jam 21.00 atau jam 22.00 hingga jam 5.00 atau
6.00.
2) Jumlah telur dan lamanya mengeluarkan telur
Telur yang dikeluarkan bekicot mempunyai bentuk bulat
hingga bulat telur. Panjangnya 4-6 mm dan tebalnya sekitar 3-4 mm
dengan berat sekitar 30-40 mg, berwarna kuning muda hingga
kehijauan. Kulit telur dibungkus dengan kulit berkapur tipis dengan
lendir di luarnya. Jika telur tersebut kepanasan tidak akan menetas, dan
bila kulitnya dihilangkan telur ini akan mengering dan mengeras. Telur
menjadi tidak berdinding bila zat kapur makanannya kurang
mencukupi.
Biasanya bekicot bertelur 14 hari setelah perkawinan. Secara
normal bekicot mulai bertelur pertama kali pada umur 7-8 bulan saat
beratnya lebih kurang 35 gram. Pada bekicot yang berumur 9 bulan
dengan berat 50 gram dapat bertelur sebanyak 300 butir dan bekicot
yang berumur 1 tahun dengan berat 100 gram dapat bertelur sampai
400 butir. Tetapi sebagai pedoman untuk bekicot yang mempunyai
berat 70 gram dalam satu periode masa hidupnya mengalami 3 periode
bertelur yang masing-masing berselang selama 6 bulan dengan:
Periode produksi telur pertama = 80 butir
Periode produksi telur kedua = 150 butir
Periode produksi telur ketiga = 150 butir
Produksi telur bekicot sebenarnya banyak dipengaruhi oleh
ketersediaan makanan dan adanya kapur. Bekicot di alam memiliki
persentase bertelur tertinggi pada bulan yang banyak turun hujan.
Pengeluaran telur pada bekicot memerlukan waktu sekitar 90 menit.
Antara satu telur dengan telur yang lain tidak dikeluarkan dalam selang
waktu yang sama, kadang-kadang berurutan 2 atau 3 butir kemudian
beristirahat antara 1-3 menit.
d. Pemeliharaan Telur dan Anak
Pemeliharaan telur dan anak bekicot yang baru menetas
disesuaikan dengan kondisi peternakan bekicot yang ada. Untuk
pembudidayaan dilakukan dengan cara induk dipindahkan setelah bertelur.
Cara ini lebih mudah dilakukan dan tidak serumit memindahkan telurnya
saja. Kelemahannya harus diketahui secara pasti induk yang telah bertelur.
Biasanya sekitar 5 sampai 15 hari telur akan menetas 100% asalkan
kondisinya sesuai. Tetapi jika lingkungan di sekitar telur terlalu lembab
atau terlalu kering umumnya telur akan menetas lebih lama dengan
fertilitas yang sangat rendah. Persentase menetasnya telur hanya 50-81%
bila telur itu tidak diketahui apakah berasal dari bekicot tua atau muda.
Untuk peternakan yang biasa dilakukan daya tetas telur sebesar 75%.
Penetasan sebagian telur dalam suatu kelompok hampir bersamaan.
Waktu penetasan ini merupakan saat yang kritis bagi bekicot. Waktu yang
diperlukan oleh bekicot kecil untuk meninggalkan kulit telurnya sekitar 6-
10 jam atau rata-rata 8 jam. Pecahnya dinding telur waktu penetasan
adalah karena penekanan dari kaki bekicot kecil. Kulit telur ini selanjutnya
akan dimakannya untuk memperkuat cangkangnya. Setelah menetas anak
bekicot ini akan tinggal di dalam tanah selama 5-15 hari.
Pemindahan anak bekicot ke kandang pembesaran dilakukan pada
malam hari agar anak bekicot mudah beradaptasi. Apabila ingin panen
yang serempak maka pemeliharaan anak bekicot dapat dibagi menurut
kategori yang diinginkan (berdasarkan umur atau besarnya).
Masa-masa pertumbuhan merupakan saat-saat paling kritis, karena
anak bekicot sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan. Banyak
kematian dijumpai pada fase ini. Keberhasilan ditentukan oleh banyaknya
anak bekicot menjadi dewasa karena tidak semua telur yang menetas dapat
menjadi dewasa. Untuk menekan kematian akibat perubahan lingkungan,
peternak harus senantiasa mengontrol suhu, kelembaban, dan keteduhan
kandang.
e. Pemanenan Bekicot
Bekicot dapat dipanen apabila cangkangnya sudah mencapai
panjang minimum 7 cm. Untuk mencapai ukuran ini diperlukan waktu
sekitar 6 sampai 7 bulan tergantung pemeliharaannya. Pemberian pakan
yang teratur dengan gizi tinggi dimungkinkan waktu panen akan semakin
pendek.
Pemanenan pada kandang terbuka atau di kebun dilakukan pada
malam hari saat bekicot sedang makan. Sebaiknya pakan diberi aroma
tajam, misalkan campuran air terasi, agar semua bekicot berkumpul di
tempat pakan. Sehingga dengan mudah dapat memilih bekicot yang
hendak dipanen. Jika dibutuhkan, beberapa di antaranya dapat dijadikan
bibit pengganti. Sebagai bibit dipilih bekicot yang pertumbuhannya paling
cepat (paling gemuk).
Disamping diambil dagingnya, kulit/cangkang bekicot juga laku
untuk dijual. Baik untuk bahan dasar obat – obatan/dibuat tepung untuk
tambahan makanan untu hewan ternak yang membutuhkan tepung
berbahan dasar yang mengandungzat kapur.
f. Penangkapan
Bekicot dikumpulkan di dalam kotak kardus/peti dari kayu dan
jangan menggunakan karung goni karena dapat mengakibatkan kullit
bekicot pecah. Setelah dimasukkan dalam peti, pertama kali perlu
dilakukan pencucian agar terhindar dari semua kotoran dan lumpur yang
melekat pada cangkangnya. Pencucian ini dengan cara menyemprot
bekicot dengan air bersih. Setelah itu, bekicot dikarantina selama 1 – 2
hari/malam tanpa diberikan makan agar kotoran dan lendirnya keluar
sebanyak mungkin.
g. Hama dan Penyakit
Sampai saat ini belum banyak diketahui tentang adanya hama atau
penyakit yang dapat menyebabkan kematian bekicot kecuali semut, bebek
dan itik.
2. Proses Pembuatan Kripik Bekicot
Sebelum bekicot diolah menjadi makanan jadi, bekicot harus melalui 7
tahap proses pembersihan racun bekicot. Hal ini dilakukan agar mendapatkan
hasil yang baik, untuk itu bekicot harus melalui tahap sebagai berikut :
a. Pemberakan atau pembersihan kotoran. Bekicot yang masih hidup
dimasukkan ke dalam bak penampung selama 2 hari, tanpa diberi pakan
apa pun. Lakukan penyiraman setiap sore. Pemberakan ini bertujuan untuk
memacu pengeluaran kotoran dan lendir serta menghilangkan bau apek.
b. Perendaman. Sesudah dilakukan pemberakan, bekicot direndam dalam
air garam yang diberi sedikit cuka. Perendaman berlangsung sekitar 5-10
menit sambil diaduk atau dikopyok, lantas airnya dibuang. Perendaman ini
dilakukan 3-4 kali hingga air rendaman menjadi jernih.
c. Perebusan awal. Bekicot yang telah direndam dimasukkan ke dalam air
mendidih selama 15 menit sambil dibolak balik, lalu didinginkan.
d. Pemisahan. Bekicot yang telah direbus awal itu harus dipisahkan antara
cangkang, kotoran, telur dan dagingnya. Caranya ialah dengan mencungkil
daging bekicot tersebut dari cangkangnya dengan alat pencungkil. Setelah
daging, telur dan kotoran bekicot keluar dari cangkangnya kemudian
dipisah-pisahkan. Telur bekicot dapat langsung dicuci bersih, digoreng dan
dimakan. Sedangkan dagingnya masih perlu pengolahan selanjutnya.
e. Pencucian. Daging bekicot yang telah terpisah dari cangkang, lantas
dicuci bersih. Lebih baik jika pencucian ini dilakukan dengan air yang
mengalir.
f. Perendaman. Daging yang telah dicuci bersih, direndam dengan air cuka
selama 15 menit.
g. Perebusan akhir. Daging bekicot yang telah direndam itu direbus lagi
selama 15 menit. Sesudah direbus, dicuci sekali lagi sampai bersih dan
diiris-iris menurut selera kita. Inilah daging bekicot yang telah siap
dimasak.
Setelah melalui tahapan diatas, maka proses selanjutnya adalah
memasaknya. Yaitu dengan proses :
Bahan:
Daging bekicot, Minyak goreng
Bumbu:
Bawang putih, kemiri, ketumbar, jahe, daun jeruk purut, asam, garam dan
penyedap rasa secukupnya
Cara Membuat:
Daging bekicot yang telah siap olah diiris tipis-tipis. Lalu irisan
tersebut dicampur dengan bumbu yang telah dihaluskan. Diamkan
beberapa saat agar bumbu meresap. Jemur di bawah sinar matahari
langsung (usahakan sekali jemur sudah kering). Goreng sampai kering.
ANALISA SWOT
1. Streng (kekuatan)
a. Belum adanya pesaing besar, terutama untuk wilayah kampus UNNES
Sekaran-Gunungpati dan sekitarnya
b. Besarnya permintaan pasar akan daging bekicot
c. Produk yang dihasilkan terjamin kualitasnya
2. Weakness (kelemahan)
a. Belum memiliki banyak pengalaman tentang budidaya dan pengolahan
bekicot
b. Kurangnya minat dari masyarakat akan daging bekicot, yang dinilai jorok
c. Belum adanya fatwa yang jelas tentang hukum memakan bekicot
3. Opportunity (kesempatan)
a. Daging bekicot merupakan daging yang kaya akan gizi karena
mengandung protein yang tinggi
b. Tingkat populasi bekicot di Indonesia sangat tinggi
c. Pembudidayaan bekicot yang tergolong mudah
d. Begitu besarnya permintaan pasar akan daging bekicot terutama untuk
pasar eksport
4. Threat (ancaman)
a. Selama ini masyarakat masih diragukan dengan hukum memakan bekicot
b. Masyarakat Indonesia berpikir bahwa bekicot itu makanan yang
menjijikan
c. Kurangnya pengetahuan masyarakat akan kandungan gizi pada bekicot
TARGET PENJUALAN
Dengan sasaran utama adalah masyarakat umum dan pedagang makanan
olahan bekicot, maka peluang untuk mendapatkan keuntungan cukup besar. Untuk
dapat mengetahui target penjualan yang dicapai, maka perlu adanya analisa usaha.
Dari analisa usaha inilah akan diketahui target penjualan usaha ini.
1. Analisa Periode Pertama ( 6 – 7 bulan)
No. Uraian Jumlah
Biaya (Rp)
Penyusutan
I. Investasi
1. Bibit dewasa 1.000 ekor @ Rp. 100,-
2. Bak penampung ukuran 1 x 1,5 m²
tinggi 1,5 m, sebanyak 10 buah
@Rp.400.000,00
3. Kapur 100 kg @ RP. 8.000,00
4. Papan triplek 10 buah @ Rp.
150.000,00
5. Ember besar 5 buah @ Rp. 30.000,00
6. Pembelian alat pembuat kripik
7. Lain – lain
100.000
4.000.000
800.000
1.500.000
150.000
1.000.000
500.000
10.000
400.000
80.000
150.000
15.000
100.000
50.000
Total 8.050.000 805.000
II. Biaya Operasional
1. Perawatan dan makanan
2. Bahan dan bumbu
3. Lain – lain
500.000
300.000
100.000
Total 900.000
III. Biaya Tetap
1. Penyusutan 805.000
Tota Biaya ( II + III ) 1.705.000
IV. Penerimaan
1. Bekicot mentah 24.000=1.200 kg
@Rp. 700,-
2. Kripik bekicot kecil Rp. 1.500,- x 1.800
( 10 perhari x 30 hari x 6 bulan)
3. Kripik bekicot besar Rp. 3.000,-x 1.800
( 10 perhari x 30 hari x 6 bulan)
840.000
2.700.000
5.400.000
4. Lain – lain 100.000
Total 9.040.000
V. Laba Operasional ( IV – II ) 8.140.000
VI. Laba Bersih Sebelum Pajak (IV –II–
III)
7.335.000
VII. Arus Kas ( Laba Bersih – Penyusutan )
Rp. 7.335.000 – Rp. 805.000
6.530.000
VIII. Rentabilitas Ekonomi
Laba Operasional 8.140.000 x 100 % = x100 % Investasi + Biaya Operasional 8.050.000 + 900.000
8.140.000 x 100 % = 90,94 %
8.950.0 IX.Rasio Perbandingan Antara Penerimaan dan Biaya (R/C)
Penerimaan 9.040.000 = = 5,3 Total ( II + III ) 1.705.000
X.Titik Impas
Biaya Tetap 805.000 =
Biaya Operasional 900.000 1 – 1 – Penerimaan 9.040.000
805.000 = 8.944.444 0.09
2. Analisa 1 Bulan dan Seterusnya Setelah Periode Pertama
No. Uraian Jumlah
Biaya (Rp)
Penyusut
an
I. Investasi
1. Kapur 100 kg @ RP. 8.000,00
2. Pembelian alat pembuat kripik
3. Lain – lain
800.000
300.000
100.000
80.000
30.000
10.000
Total 1.200.000 120.000
II. Biaya Operasional
4. Perawatan dan makanan
5. Bahan dan bumbu
6. Lain – lain
500.000
300.000
100.000
Total 900.000
III. Biaya Tetap
1. Penyusutan 120.000
Tota Biaya ( II + III ) 1.020.000
IV. Penerimaan
5. Bekicot mentah 30.000=1.500kg
@Rp. 700,-
6. Kripik bekicot kecil Rp. 1.500,- x 600
(20 perhari x 30 hari)
7. Kripik bekicot besar Rp. 3.000,-x 600
(20 perhari x 30 hari)
8. Lain – lain
1.050.000
900.000
1.800.000
100.000
Total 3.850.000
V. Laba Operasional ( IV – II ) 2.950.000
VI. Laba Bersih Sebelum Pajak (IV –II–
III)
2.830.000
VII. Arus Kas ( Laba Bersih – Penyusutan )
Rp. 2.830.000 – Rp. 120.000
2.710.000
VIII. Rentabilitas Ekonomi
Laba Operasional 2.950.000 x 100 % = x100 % Investasi + Biaya Operasional 1.200.000 + 900.000
2.950.000 x 100 % = 140,47 % 2.100.000
IX. Rasio Perbandingan Antara Penerimaan dan Biaya (R/C)
Penerimaan 3.850.000 = = 3,77 Total ( II + III ) 1.020.000
X. Titik Impas
Biaya Tetap 120.000 =
Biaya Operasional 900.000 1 – 1 – Penerimaan 3.850.000
120.000 = 521.739 0.23
Jika dilihat dari analisa diatas, maka usaha ini merupakan usaha yang
memiliki peluang yang sangat besar dan sangat menguntungkan.
PENUTUP
Demikian isi dari pengajuan proposal usaha kami ini. Apabila ada kata dan
penulisan yang salah dalam penyusunan proposal usaha ini, kami mohon maaf
yang sebesar – besarnya. Untuk penjelasan yang lebih detail lagi mengenai isi
proposal di atas, Anda dapat menghubungi kami pada alamat dan nomor
telephone yang tertera.
PROPOSAL USAHA
“ SENTRA BUDIDAYA BEKICOT DAN KERIPIK BEKICOT GIGIH
JAYA ”
Disusun sebagai syarat mengikuti Ujian Akhir Semester Genap 2011
Disusun Oleh:
Fajar Cordova 5401410093
Riza Rosita 5401410094
Indah Oktarianing Tiyas 5401410101
Faridhotun Nafisa 5401410121
Paramita Ayu Martiana 5401410176
PKK TATABOGA
TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2011