Tugas Uas Bahan Galian Industri

download Tugas Uas Bahan Galian Industri

of 21

description

bahan galian industri

Transcript of Tugas Uas Bahan Galian Industri

A. Bahan Galian Industri Pengertian Bahan Galian IndustriBahan galian industri sebagaian besar termasuk bahan galian C, walaupun beberapa jenis termasuk dalam bahan galian golongan yang lain. Bahan galian industri sangat erat kaitannya dengan kehidupan manusia sehari-hari, bahkan dapat dikatakan manusia hidup tidak terlepas dari bahan galian industri. Hampir semua peralatan rumah tangga, bangunan fisik, obat, kosmetik, alat tulis, berang pecah belah sampai kreasi seni dibuat langsung atau dari hasil pengolahan bahan galian industri melalui rekayasa teknik.Pengolahan bahan galian industri jauh lebih beraneka ragam disbanding dengan bahan logam. Pengolahan bertujuan untuk meningkatkan mutu dan berbagai nilai seperti tingkat konsentrat, kadar sesuatu unsur kimia, mutu fisik, mutu bentuk, dan penampilan. Yang termasuk ke dalam golongan C yaitu pasir,kuarsa,bentonit,gamping, semen(terdiri dari tanah liat, tanah lumpur dan batu gamping.

B. Semen Definisi Semen Semen merupakan salah satu bahan perekat yang jika dicampur dengan air mampu mengikat bahan-bahan padat seperti pasir dan batu menjadi suatu kesatuan kompak. Sifat pengikatan semen ditentukan oleh susunan kimia yang dikandungnya. Adapun bahan utama yang dikandung semen adalah kapur (CaO), silikat (SiO2), alumunia (Al2O3), ferro oksida (Fe2O3), magnesit (MgO), serta oksida lain dalam jumlah kecil.Fungsi semen adalah mengikat butir-butir agregat hingga membentuk suatu massa padat dan mengisi rongga-rongga udara di antara butir-butir agregat. Walaupun komposisi semen dalam beton hanya sekitar 10%, namun karena fungsinya sebagai bahan pengikat maka peranan semen menjadi penting. Semen yang digunakan untuk pekerjaan beton harus disesuaikan dengan rencana kekuatan dan spesifikasi teknik yang diberikan. Bahan baku pembuatan semen adalah batu kapur, pasir silika, tanah liat dan pasir besi.Berkaitan dengan masalah keawetan beton, maka dibedakan atas lima tipe semen, yaitu: Tipe I :Semen biasa digunakan untuk beton yang tidak dipengaruhi oleh lingkungan, seperti sulfat, perbedaan suhu yang ekstrim. Tipe II :Digunakan untuk pencegahan terhadap serangan sulfat dari lingkungan, seperti untuk struktur bawah tanah. Tipe III :Beton yang dihasilkan mempunyai waktu perkerasan yang cepat Tipe IV :Beton yang dibuat akan memberikan panas hidrasi rendah,cocok untuk pekerjaan beton massa. Tipe V :Semen ini cocok untuk beton yang menahan serangan sulfat dengan kadar tinggi. Jenis-Jenis SemenSesuai dengan kebutuhan pemakai, maka para pengusaha industri semen berusaha untuk memenuhinya dengan berbagai penelitian, sehingga ditemukan berbagai jenis semen, yaitu : Semen putih Semen Portland Semen untuk sumur minyak (oil weel cement) Semen plastik (plastic cement) Semen Anti Bakteri Semen CampurSemen putih dibuat umtuk tujuan dekoratif,bukan untuk tujuan konstruktif. Pembuatan semen ini membutuhkan persyaratan bahan baku dan proses pembuatan yang khusus, seperti misalnya bahan mentahnya mengandung oksidabesidan oksidamanganyang sangat rendah (dibawah 1 %).Semen portland ini merupakan semen hidrolis yang dihasilkan dengan jalan menghaluskan terak yang mengandung senyawa-senyawa kalsium silikat dan biasanya juga mengandung satu atau lebih senyawa-senyawa calsium sulphat yang ditambahkan pada penggilingan akhir.Semen portland adalah semen yang diperoleh dengan menghaluskan terak yang terutama terdiri dari silikat-silikat, calsium yang bersifat hidrolis bersama bahan tambahan biasanya gypsum. Fungsi dari semen portland adalah untuk merekatkan butir-butir agregat agar terjadi suatu massa yang kompak dan padat, selain juga untuk mengisi rongga- rongga di antara butiran agregat.Semen portland diklasifikasikan dalam lima tipe yaitu : Tipe I (Ordinary Portland Cement)Semen Portland untukpenggunaan umumyang tidak memerlukan persyaratan khusus seperti yang dipersyaratkan pada tipe-tipe lain.Tipe semen ini paling banyak diproduksi dan banyak dipasaran Tipe II (Moderate sulfat resistance)Semen Portland yang dalam penggunaannya memerlukanketahanan terhadap sulfat atau panas hidrasi sedang.Tipe II ini mempunyai panas hidrasi yang lebih rendah dibanding semen Portland Tipe I. Pada daerah tertentu dimana suhu agak tinggi, maka untuk mengurangi penggunaan air selama pengeringan agar tidak terjadi penyusutan yang besar. Portland tipe II ini disarankan untuk dipakai pada bangunan seperti bendungan, dermaga dan landasan berat yang ditandai adanya kolom-kolom dan dimana proses hidrasi rendah juga merupakan pertimbangan utama. Tipe III (High Early Strength)Semen Portland yang dalam penggunaannya memerlukankekuatan yang tinggi pada tahap permulaan setelah pengikatan terjadi.Semen tipe III ini dibuat dengan kehalusan yang tinggi. Beton yang dibuat dengan menggunakan semen Portland tipe III ini dalam waktu 24 jam dapat mencapai kekuatan yang sama dengan kekuatan yang dicapai semen Portland tipe I pada umur 3 hari, dan dalam umur 7 hari semen Portland tipe III ini kekuatannya menyamai beton dengan menggunakan semen portlan tipe I pada umur 28 hari Tipe IV (Low Heat Of Hydration)Semen Portland yang dalam penggunaannya memerlukanpanas hidrasi rendah.Penggunaan semen ini banyak ditujukan untuk struktur beton yang massive dan dengan volume yang besar, seprti bendungan, dam, dan lapangan udara. Tipe V (Sulfat Resistance Cement)Semen Portland yang dalam penggunaannya memerlukanketahanan tinggi terhadap sulfat.Semen jenis ini cocok digunakan untuk pembuatan beton pada daerah yang tanah dan airnya mempunyai kandungan garam sulfat tinggi.

Semen campur dibuat karena dibutuhkannya sifat-sifat khusus yang tidak dimiliki oleh semen portland. Untuk mendapatkan sifat khusus tersebut diperlukan material lain sebagai pencampur. Jenis semen campur, yaitu : Semen Portland Pozzolan (SPP) Portland Pozzolan Cement (PPC) Portland Blast Furnace Slag Cement Semen Mosonry Semen Portland Campur (SPC) Portland Composite Cement (PCC)Semen Portland pozzolan (SPP) atau dikenal juga sebagai Portland Pozzolan Cement (PPC) merupakan semen hidrolisis yang terdiri dari campuran yang homogen antara semen Portland dengan bahanpozzolanhalus, yang diproduksi dengan menggiling klinker semen Portland dan bahan pozzolan bersama-sama atau mencampur secara merata semen Portland dan bahan pozzolon atau gabungan antara menggiling dan mencampur.

C. Bentonit Pengertian BentonitBentonit adalah istilah pada lempung yang mengandung monmorillonit dalam dunia perdagangan dan termasuk kelompok dioktohedral. Penamaan jenis lempung tergantung dari penemu atau peneliti, misal ahli geologi, mineralogi, mineral industri dan lain-lain. Bentonit dapat dibagi menjadi 2 golongan berdasarkan kandungan alu-munium silikat hydrous, yaitu activated clay dan fuller's Earth. Activated clay adalah lempung yang kurang memiliki daya pemucat, tetapi daya pemucatnya dapat ditingkatkan melalui pengolahan tertentu. Sementara itu, fuller's earth digunakan di dalam fulling atau pembersih bahan wool dari lemak.Sedangkan berdasarkan tipenya, bentonit dibagi menjadi dua, yaitu : Tipe Wyoming (Na-bentonit Swelling bentonite); Na bentonit memiliki daya mengembang hingga delapan kali apabila dicelupkan ke dalam air, dan tetap terdispersi beberapa waktu di dalam air. Dalam keadaan kering berwarna putih atau cream, pada keadaan basah dan terkena sinar matahari akan berwarna mengkilap. Perbandingan soda dan kapur tinggi, suspensi koloidal mempunyai pH: 8,5-9,8, tidak dapat diaktifkan, posisipertukaran diduduki oleh ion-ion sodium (Na+). Mg, (Ca-bentonit non swelling bentonite); Tipe bentonit ini kurang mengembang apabila dicelupkan ke dalam air, dan tetap terdispersi di dalam air, tetapi secara alami atau setelah diaktifkan mempunyai sifat menghisap yang baik. Perbandingan kandungan Na dan Ca rendah,suspensi koloidal memiliki pH: 4-7. Posisi pertukaran ion lebih banyak diduduki oleh ion-ion kalsium dan magnesium. Dalam keadaan kering bersifat rapid slaking, berwarna abu-abu, biru, kuning, merah dan coklat. Penggunaan bentonit dalam proses pemurnian minyak goreng perlu aktivasi terlebih dahulu. Aktivasi Bentonit Aktivasi bentonit dilakukan untuk menaikkan kapasitas adsorpsi dan mendapatkan sifat bentonit yang diinginkan. Dalam keadaan awal, bentonit memiliki kemampuan adsorpsi yang rendah tetapi melalui aktivasi (penambahan asam dan pemanasan), daya adsorpsinya akan meningkat. Dalam hal ini, montmorillonit mempunyai struktur bertingkat dan kapasitas pertukaran ion yang aktif di bagian dasar. Oleh karena itu, strukturnya dapat diganti seperti struktur bagian dasar dengan cara penambahan asam. Asam tersebut akan menyebabkan penggantian ion-ion K+, N+ dan Ca+ dengan H+ dalam ruang interlamelar, serta akan melepaskan ion-ion Al+3, Fe+3 dan Mg+2 dari kisi strukturnya sehingga menjadikan lempung lebih aktif. Aktivasi bentonit dipengaruhi oleh konsentrasi asam, biasanya dipakai asam sulfat. Selain itu, perlu diperhatikan sifat dasar, distribusi ukuran pori, keasaman dan nilai SiO2, atau Al2O3 dalam bentonit. Faktor-faktor tersebut bergantung juga kapada komposisi mineral lempung bleaching earth serta metoda aktivasinya. Potensi Bentonit Di IndonesiaEndapan bentonit Indonesia tersebar di P. Jawa, P. Sumatera, sebagian P. Kalimantan dan P. Sulawesi, dengan cadangan diperkirakan lebih dari 380 juta ton, serta pada umumnya terdiri dari jenis kalsium (Ca-bentonit). Beberapa lokasi yang sudah dan sedang dieksploitasi, yaitu di Tasikmalaya, Leuwiliang, Nanggulan, dan lain-lain. Indikasi endapan Na-bentonit terdapat di Pangkalan Brandan, Sorolangun-Bangko, Boyolali.Potensi endapan bentonit di Indonesia cukup besar dan tersebar di beberapa lokasi, yaitu di Pulau Jawa dan Sumatera dengan jumlah cadangan lebih dari 380 juta ton.Berdasarkan sifat kimianya, bentonit dibedakan menjadi dua, yaitu sodium (Na) dan Calsium (Ca) bentonit. Pemakai utama Na-bentonit adalah untuk lumpur bor dalam kegiatan pemboran. Sementa- ra Ca-bentonit dipakai sebagai penyerap (penjernih) di industri minyak goreng.Salah satu indikator kenaikan produksi Ca-bentonit dapat dtunjukkan oleh produksi minyak goreng. Hampir di atas 70% dari total konsumsi digunakan dalam industri ini. Untuk Na-bentonit jumlah pemakaian banyak tergantung kepada eksplorasi minyak bumi dan gas. Bentonit Di Sumatera UtaraSecara geografis, keterdapatan bahan galian Bentonit adalah di Desa Wonosari dan Desa Habalanjati Kecamatan Besitang Kabupaten Langkat Propinsi Sumatera Utara. Daerah penyebaran bahan galian bentonit tersebut dapat dijangkau dengan kenderaan roda empat dan dua dengan jarak dari kota Medan adalah 117 km melalui jalan propinsi yang beraspal hotmix. Lama perjalanan dibutuhkan waktu kurang lebih 4 jam.Sebaran bahan galian bentonit mencakup di sekitar Desa Wonosari dan Desa Habalanjati ke arah barat laut dan selatan. Berdasarkan pengamatan megaskopis, ketebalan singkapan rata-rata adalah 15 meter dengan ditutupi lapisan tanah penutup setebal 2 m sampai 3 m. Luas daerah penyebaran diperkirakan adalah 200 Ha dan perkiraan cadangan indikasi bahan galian bentonit berjumlah ribuan ton.Secara umum, daerah penyebaran bahan galian bentonit termasuk dalam daerah perbukitan bergelombang sedang sampai lemah dengan memiliki daerah kemiringan lereng berkisar antara 10 sampai 25 dengan ketinggian rata-rata minimum 650 meter dari permukaan laut. Pemakaian lahan disekitar lokasi penyebaran endapan bahan galian bentonit oleh penduduk setempat adalah perladangan dengan tanaman jeruk dan jagung serta tanaman pisang. Perkembangan Pemasokan dan Permintaan Bentonit IndonesiaSampai saat ini, produsen Na-bentonit bukan sebagai produsen tambang tetapi hanya sebagai pemasok saja, walaupun ada, jumlah dan kontinuitas produksi dapat dikatakan tidak pasti, sehingga pertumbuhan tahunannya sulit untuk dievaluasi. Kebutuhan Na-bentonit di dalam negeri dipakai dalam kegiatan pemboran menengah dan pemboran dalam.Sebaliknya, produsen dan produksi Ca-bentonit berkembang cukup pesat. Produsen Ca-bentonit sebagian besar berada di kota besar di P. Jawa, sesuai dengan keberadaan industri pemakai utama bentonit.Produksi mineral bentonit dalam kurun 1981-1999 secara umum meningkat, dengan laju perubahan tahunan sebesar 22,92 %. Produksi tahun 1981 tercatat sebesar 4.173 ton dan terus meningkat sampai dengan tahun 1996 sebesar 99.208 ton. Pada tahun 1998 produksi mineral bentonit menurun menjadi 83.372 ton dan tahun 1999 naik menjadi 90.435 ton.Kenaikan produksi ini tidak terlepas dari konsumsi bentonit di industri pemakai yang terus bertambah dengan laju per-tumbuhan tahunan sebesar 13,79 %, terutama Industri minyak sawit.Pemakaian bentonit oleh beberapa industri pemakai dengan alasan lebih ekonomis dan kualitas produk akhir. Pemakaian bentonit impor oleh industri minyak sawit lebih ditekankan kepada kemampuan bleaching yang tinggi (> 65 %), karena kemampuan bleaching bentonit domestik dinilai masih sangat rendah (27 38 %), sehingga perlu aktivasi terlebih dahulu.Menjadi masalah krusial dengan pemakaian mineral asal domestik, karena mutu bahan galian dianggap kurang dapat diandalkan untuk menghasilkan produk-produk dengan kualitas cukup dan baik. Adanya Impor bentonit diperkirakan sebagian besar berupa Na-bentonit yang digunakan dalam kegiatan eksplorasi minyak bumi. Dari Tabel 6., dapat dilihat asal impor bentonit tahun terakhir 1999.

D. Mangan Definisi Mangan Mangan pertama kali dikenali oleh Scheele, Bergman dan ahli lainnya sebagai unsur dan diisolasi oleh Gahn pada tahun 1774, dengan mereduksi mangan dioksida dengan karbon.Mineral mangan tersebar secara luas dalam banyak bentuk; oksida, silikat, karbonat adalah senyawa yang paling umum. Penemuan sejumlah besar senyawa mangan di dasar lautan merupakan sumber mangan dengan kandungan 24%, bersamaan dengan unsur lainnya dengan kandungan yang lebih sedikit.Kebanyakan senyawa mangan saat ini ditemukan di Rusia, Brazil, Australia, Afrika Selatan, Gabon, dan India. Irolusi dan rhodokhrosit adalah mineral mangan yang paling banyak dijumpai. Logam ,mangan diperoleh dengan mereduksi oksida mangan dengan natrium, magnesium, aluminum atau dengan proses elektrolisis.

Gambar 1 Mineral Mangan

Mangan termasuk unsur terbesar yang terkandung dalam kerak bumi. Bijih mangan utama adalah pirolusit dan psilomelan, yang mempunyai komposisi oksida dan terbentuk dalam cebakan sedimenter dan residu. Mangan mempunyai warna abu-abu besi dengan kilap metalik sampai submetalik, kekerasan 2 6, berat jenis 4,8, massif, reniform, botriodal, stalaktit, serta kadang-kadang berstruktur fibrous dan radial. Mangan berkomposisi oksida lainnya namun berperan bukan sebagai mineral utama dalam cebakan bijih adalah bauxit, manganit, hausmanit, dan lithiofori, sedangkan yang berkomposisi karbonat adalah rhodokrosit, serta rhodonit yang berkomposisi silika.Cebakan mangan dapat terjadi dalam beberapa tipe, seperti cebakan hidrotermal, cebakan sedimenter, cebakan yang berasosiasi dengan aliran lava bawah laut, cebakan metamorfosa, cebakan laterit dan akumulasi residu.Mangan termasuk golongan transisi . Memiliki titik lebur yang tinggi kira-kira 1250 C. Ia bereaksi dengan air hangat membentuk mangan (II) hidroksida dan hidrogen. Mangan cukup elektropositif, dan mudah melarut dalam asam bukan pengoksidasi. Selain titik cairnya yang tinggi, daya hantar listrik merupakan sifat-sifat mangan yang lainnya. Selain itu, mangan memiliki kekerasan yang sedang akibat dari cepat tersedianya elektron dan orbital untuk membentuk ikatan logam.Sebanyak 5 perusahaan pertambangan mangan yang telah memperoleh ijinusaha pertambangan (IUP) di wilayah Dompu, Pajo dan Kecamatan Huu, pasif. Padahal, ijin yang dipegang oleh masing masing perusahaan hampir mau berakhir masa berlakunya.Kelima perusahaan tambang mangan tersebut berasal dari Jakarta, yakni PT Tercipta Mega, PT Mega Buana Energi, PT Anugerah Mitra, PT Karya Duta Geliang, PT Borealis Petro Mendo dan PT Anak Gaja Mada.Kabid Pertambangan Dinas Koperindagtamben Dompu, Jufrin ST,MM yang dikonfirmasi mengatakan, memang sejauh ini 5 perusahaan tersebut tidak lagi melaksanakan aktifitasnya secara intens. Hal itu terjadi, karena para perusahaan menghadapi kendala,diantaranya belum mendapatkan ijin prinsip dari Menhut untuk melakukan kegiatan ekplorasi secara detildi dalam lokasi kawasan hutan yang menjadi ijin mereka.Limaperusahaan ini belum memiliki ijin prinsip dari tentang penggunaan kawasan hutan sebagai lokasi pertambangan. Sifat-Sifat Mangan Mangan berwarna putih keabu-abuan, dengan sifat yang keras tapi rapuh. Mangan sangat reaktif secara kimiawi, dan terurai dengan air dingin perlahan-lahan. Mangan digunakan untuk membentuk banyak alloy yang penting. Dalam baja, mangan meningkatkan kualitas tempaan baik dari segi kekuatan, kekerasan,dan kemampuan pengerasan.Dengan aluminum dan bismut, khususnya dengan sejumlah kecil tembaga, membentuk alloy yang bersifat ferromagnetik.Logam mangan bersifat ferromagnetik setelah diberi perlakuan. Logam murninya terdapat sebagai bentuk allotropik dengan empat jenis. Salah satunya, jenis alfa, stabil pada suhu luar biasa tinggi; sedangkan mangan jenis gamma, yang berubah menjadi alfa pada suhu tinggi, dikatakan fleksibel, mudah dipotong dan ditempa. Sifat FisikaMangan merupakan unsur yang dalam keadaan normal memiliki bentuk padat. Massa jenis mangan pada suhu kamar yaitu sekitar 7,21 g/cm3, sedangkan massa jenis cair pada titik lebur sekitar 5,95 g/cm3. Titik lebur mangan sekitar 1519oC, sedangkan titik didih mangan ada pada suhu 2061oC. Kapasitas kalor pada suhu ruang adalah sekitar 26,32 J/mol.K. Sifat Kimia Reaksi dengan airMangan bereaksi dengan air dapat berubah menjadi basa secara perlahan dan gas hidrogen akan dibebaskan sesuai reaksi:Mn(s) + 2H2O Mn(OH)2+H2 Reaksi dengan udara Logam mangan terbakar di udara sesuai dengan reaksi:3Mn(s) + 2O2 Mn3O4(s) 3Mn(s) + N2 Mn3N2(s) Reaksi dengan halogenMangan bereaksi dengan halogen membentuk mangan (II)halida, reaksi:Mn(s) +Cl2 MnCl2Mn(s) + Br2 MnBr2Mn(s) + I2 MnI2Mn(s) + F2 MnF2Selain bereaksi dengan flourin membentuk mangan (II) flourida, juga menghasilkan mangan (III) flourida sesuai reaksi:2Mn(s) + 3F2 2MnF3(s) Reaksi dengan asamLogam mangan bereaksi dengan asam-asam encer secara cepat menghasilkan gas hidrogen sesuai reaksi:Mn(s) + H2SO4 Mn2+(aq) + SO42-(aq) + H2(g) Potensi Mangan Potensi cadangan bijih mangan diIndonesiacukup besar, namun terdapat di berbagai lokasi yang tersebar di seluruhIndonesia. Potensi tersebut terdapat di Pulau Sumatera, Kepulauan Riau, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.Menurut data statistic dari Central Bureau of Statistics memperlihatkan bahwa konsumsi atau penggunaan mangan sangat besar dengan total 43,579.26 ton pada tahun 2002 dan meningkat pada tahun 2003 sebesar 52,242.67 ton dengan konsumsi terbesar pada industri besi dan baja yang bisa mencapai 90%.Tempat ditemukan potensi cadangan mangan di indonesia, yaitu : Aceh : Karang Igeuh (indikasi berupa rodhonit, proses hydrothermal) Lhok Kruet, calang Aceh Barat (kontak metasomatik berupa pirolusit berasosiasi dengan bijih besi) kapi, tenggara Blankejeran (psilomelan didaerah patahan/hydrothermal) Sumatra utara : Pantai timur (kadar Mn3O4 = 7,9 % dalam bog iron, berupa konversi dari besi rawa dengan kadar Mn3O4 = 13,5 20,1 %) 23 km sebelah timur lautNatal(berupa bongkah oksida mangan berukuran sampai 50 cm, tanpak berlapis dan terbentuk karena replacement batuan chert radiolarian) SumatraBarat : Mangani (proses hydrothermal dalam urat breksi berasosiasi dengan Au dan Ag terdapat sebagai rhodokhrosit), ulis Ayer (proses hydrothermal berupa urat kecil polianite dalam batuan diabas) S.lumut, singingi Riau (proses hydrothermal, bijih Mn berupa sediment dalam breksi), Belang Beo (proses hydrothermal ditemukan mangan oksida sebagai bongkah). SumatraSelatan : S.saelan, P. bangka (kadar MnO2 = 27,5 %) Bengkulu : Gebang ilir, tambang sawah (kadar MnO2 = 44,05%), proses hydrothermal, berasosiasi dengan Au, mineral berupa rhodonit, rhodokrosit, psilomelan pirolusit bustanit dan inesit) Lampung : G.Pesawarang Ratai (G.waja Kedondong, G.kasih) G.waja kadar = 60%, kedondong Mn = 2-7 %, G.kasih Mn (45-50%). Jawa barat : Cikotok kab.pandeglang (MnO2= 9-32%), berasosiasi dengan Au terdapat sebagai rhodonit, rhodokhrosit dan spartait, cibadong kab.sukabumi (kadar MnO = 32-60% Terdapat dalam tufa dan breksi), daerah karangnunggal kab.tasikmalaya (kadar MnO2= 45-90%, Terdapat sekitar 13 lokasi mineralisasi), cigembor Salopa kab.tasikmalaya (kadar Mn 54,68%; MnO2= 83,34 terdapat berupah bongkah-bongkah limonit mengandung Mn); cikatomas kab. Tasikmalaya (kadar Mn = 50-52,43%, MnO = 66-91%, mangan berupa bongkah-bongkah terdapat pirolusit). Jawa tengah : Karangbolong, kab.Bayumas (kadar MnO2= 60% terdapat sebagai pirolusit dan psilomelan berupa gumpalan oolitik dalam batu gamping ); Ngargoretno, Salaman, Kab.Magelang (kadar MnO2= 80%, sebagai pirolusit berbentuk lensa); Bapangsari, Purwerejo, Cengkerep Semanggung, Purwerejo. Daerah Istimewa Jogyakarta : Kliripan dan Samigaluh kab.kulon Progo (kliripan kadar Mn = 25%; Samigaluh Kab.kulon Progo (kliripan kadar Mn = 25% ; Samigaluh MnO2= 57,75% terdapat dalam bentuk pirolusit dan psilomelan) daerah Gedad, Batuwarno, Eromoko Kab.Wonogiri ( Gedad, kadar MnO2=58,5%, MnO2= 92,10%, Baturetno kadar MnO2= 82,74 %, kadar Mn total 49,48% terdapat sebagai lensa diantara batu gamping dan farmasi Andesit Tua); daerah G.Kidul (kadar MnO2= 27,19%, kadar Mn total = 23,5%, terdapat di kepuh, Ngepek,Ngaglik,Kutuan dan selonjono timur. Kalimantan Barat : Lumar, kab.sambas (kadar Mn = 14,94 Jenis Mangan Mangan termasuk unsur terbesar yang terkandung dalam kerak bumi.Mineral mangan yangpaling berharga adalah berupa dioksida-dioksida dan yang terpenting adalah pirolusit, MnO2yaitu mineral yang berwarna hitam kebiru-biruan atau hitam keabu-abuan dan juga kecoklat-coklatan. Kristal pirolusit adalah rombis yang mikroskopis, hablurnya mengkilap seperti logam. Selain pirolusit, psilomelanmempunyai rumus MnO2hanya berbeda kekerasan, oleh karena itu disebut bijih Mangan keras sedangkan Pirolusit disebut bijih Mangan lembut. Bijih mangan lainnya yaitu : Manganite (MnOOH) 63% Mn, Braunite (3MnO3.MnSi3) 64% Mn, hausmanit (Mn3O3), rhodochosite (MnCO3) 48% Mn.Bijih mangan dapat diklasifikasikan menjadi 4, yaitu :a. Bijih ChemisMengandung 72% - 92% MnO2b. Bijih metalurgisUmumnya mengandung Mn lebih dari 40% atau 64% MnO2c. Bijih Besi CerminMengandung 10% - 35% Mn dan banyak mengandung besi.d. Bijih Besi yang mengandung ManganMengandung 5% - 10% Mn atau 8% - 16% MnO2. digunakan untuk membuat besi tuang yang mengandung Mn tinggi. Kegunaan ManganMangan dioksida (sebagai pirolusit) digunakan sebagai depolariser dan sel kering baterai dan untuk menghilangkan warna hijau pada gelas yang disebabkan oleh pengotor besi. Mangan sendiri memberi warna lembayung pada kaca. Dioksidanya berguna untuk pembuatan oksigen dan khlorin, dan dalam pengeringan cat hitam. Senyawa permanganat adalah oksidator yang kuat dan digunakan dalam analisis kuantitatif dan dalam pengobatan.Mangan juga banyak tersebar dalam tubuh. Mangan merupakan unsur yang penting untuk penggunaan vitamin B1, Industri baterai kering sebagai elektroda, Industri cat dan vernis sebagai pigmen atau bahan warna dan sebgai pengering, sebagai pigmen dan bahan warna dalam industri gelas, keramik, dan tekstil. Pertanian, sebagai makanan hewan dan tumbuh-tumbuhan. Kedokteran, sebagai desinfektan. Sebagai pereaksi fotografi, flotasi, pembuat klor. Penambangan Bawah Laut Penambangan bawah lautadalah proses pengambilan mineral yang relatif baru yang dilakukan dilantai samudra. Situs penambangan samudra biasanya berada di sekitar kawasannodul polimetalikataucelah hidrotermalaktif dan punah pada kedalaman 1.400 - 3.700 meter di bawah permukaan laut. Celah tersebut menciptakandeposit sulfida, yang berisikanlogam muliasepertiperak,emas,tembaga,mangan,kobalt, danseng.Deposit tersebut ditambang menggunakan pompa hidraulik atau sistem ember yang mengangkut bijih ke permukaan untuk diproses. Mengenai operasi penambangan, penambangan bawah laut memunculkan pertanyaan mengenai kerusakan lingkungan terhadap daerah sekitar.Nodul mangan umum digunakan walaupun sebenarnya kurang tepat, karena selain mangan masih terkandung pula unsure pasir, nikel, kobalt, dan molybdenum, sehingga akan lebih sesuai bila dinamakan dengan nodul poli-metal.Dasar samudra diperkirakan diselimuti lebih dari 3 triliyun ton nodul berukurang kentang. Disamuidra pasifik sendiri, nodul yang terbentuk diperkirakan sebesar 10 juta ton per tahun. Berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan oleh USBM, diketahui bahwa zona kadar tertinggi terdapat dalam cekungan sediment pasifik bagian timur, yang terletak pada jarak 2.200 km sebelah tenggaraLos Angeles, Kalifornia. Di zc na ini, nodul mangan mangan terjadi dalam lapisan tunggal dan tidak teratur.Secara individu, nodul mempunyai kilap suram dengan warna coklat tanah hingga hitam kebiruan. Tekstur permukaan dari halus hingga kasar. Setiap nodul mengandung satu atau lebih sisa-sisa makhluk air laut. Pragmen batuan, atau nodul lainnya. Nodul ini diliputi oleh lapisan mangan, besi, dan logam oksida lainnya yang berbentuk konsentris namun tidak terus-menerus. Lapisan lempung kemudian mengisi celah-celah diantara lapisan oksida tersebut secara tidak beraturan dan biasanya dapat dijadikan patokan dalam perhitungan periode pertumbuhan nodul bersangkutan.

E.GipsumGipsum adalah salah satu bahan galian industri yang mempunyai kegunaan cukup penting di sektor industri, konstruksi maupun bidang kedokteran; baik sebagai bahan baku utama maupun bahan baku penolong. Di alam, gipsum merupakan mineral hidrous sulfat yang mengandung dua molekul air, atau dengan rumus kimia CaSO42H2O. Jenis-jenis batuannya adalah satinspar, alabaster, gypsite dan selenit. Warna gipsum mulai dari putih, kekuningkuningan sampai abu-abu. Dalam penggunaannya gipsum dibagi menjadi dua bentuk, yaitu gipsum tidak dikalsinasi dan dengan kalsinasi (bentuk plaster).Perkembangan sektor industri pemakai gipsum di Indonesia telah menunjukkan peningkatan yang cukup berarti, terutama industri semen. Hal ini telah mengakibatkan semakin meningkatnya penyediaan dan permintaan akan gipsum di dalam negeri. Meskipun Indonesia sudah memproduksi gipsum alam dan gipsum sintetis, untuk pemenuhan sebagian kebutuhan industri pemakai gipsum di dalam negeri, masih harus mengimpor dari negara lain. Di sisi lain, Indonesia mulai tahun 1985 telah melakukan ekspor ke negara-negara tetangga.Oleh karena itu, untuk mengetahui sampai sejauh mana perilaku dan perkembangan segi penyediaan, permintaan, dan harga gipsum tersebut, beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya, maka akan dilakukan evaluasi dan analisisnya, serta membuat perkiraan di masa mendatang (sampai tahun 2000). Mengingat keterbatasan data, analisis hanya akan dilakukan secara kualitatif, dan dengan menggunakan serial data dari tahun 1980 sampai dengan tahun 1989. Berdasarkan analisis tersebut diharapkan dapat diketahui sampai sejauh mana perkembangan industri pertambangan gipsum di Indonesia, dan langkah langkah yang perlu dilakukan serta penanggulangannya,baik oleh pihak pemerintah maupun pihak swasta untuk pengembangan industri pertambangan gipsum di dalam negeri.

Mula JadiGipsum adalah mineral hidrous kalsium sulfat (CaSO4.2H2O) yang terjadi di alam. Pada umumnya endapan gipsum berbentuk endapan sedimen mendatar, terletak dekat permukaan bumi dengan penyebaran yang luas, serta sering berasosiasi dengan batu kapur, serpih, batu pasir, marmer, dan lempung. Jenis batuan yang lain dan selalu berasosiasi dengan gipsum adalah anhidrit (CaSO4), yang masih merupakan mineral sulfat yang sejenis dengan gipsum tetapi tidak mengandung kristal H2O.Endapan gipsum sebagian besar terbentuk dari air laut dan hanya sebagian kecil berasal dari endapan danau yang mengandung air garam. Gipsum juga dapat terjadi sebagai hasil kegiatan vulkanik, tempat gas H2S dari fumarol bereaksi dengan kapur danhasil pelapukan batuan-batuan.Endapan gipsum ditemukan dalam lima jenis bentuk,yaitu : Batuan gipsum yang berbentuk granular danburam, mengandung sedikit dolomit, batu kapur,ndan kadar CaSO4 : 76%, Gipsit, bersifat lunak dan kurang murni, Alabaster, berbentuk padat, berbutir halus, bagus berwarna putih dan agak bening, Satinspar, berbentuk serat dan berkilap (fiber), sering kali ditemukan dalam lapisan tipis dengan bentuk kristal, Selenit, berbentuk kristal dan transparan. PenambanganCara penambangan gipsum dapat dilakukan secara tambang terbuka (quarry) atau tambang bawah tanah (underground mining). Hal ini bergantung kepada letak dan penyebaran endapan apakah di atas atau di bawah permukaan bumi. Penambangan secara tambang terbuka dapat dilakukan meliputi tahapan : pengupasan lapisan tanah penutup (stripping), pembongkaran (loosening), pemuatan (loading), dan pengangkutan (transporting). PengolahanPengolahan gipsum dimaksudkan untuk menghilangkan mineral pengotor yang terkandung di dalamnya serta agar dapat memenuhi spesifikasi yang diperlukan oleh industri pemakainya. Secara garis besar proses pengolahan gipsum dibagi menjadi tiga tahap, yaitu proses preparasi, kalsinasi, dan formulasi. Tahapan proses tersebut tidak selalu dilakukan semuanya, bergantung kepada kualitas dan jenis gipsum yang dibutuhkan oleh industri pemakai. Proses PreparasiProses preparasi dimaksudkan untuk mereduksi bongkah-bongkah batuan gipsum menjadi butir atau partikel dengan ukuran tertentu yang sesuai dengan kebutuhan. Sedangkan tahapan prosesnya meliputi : Peremukan primer menggunakan peremuk crusher dengan tipenya bergantung kepada ukuran bongkah, Peremukan sekunder dengan menggunakan hammer mill dan cone crusher Pengayakan dilakukan baik sesudah peremukan primer maupun sekunder dengan menggunakan ayakan getar, Penghalusan, dengan menggunakan roller mill, ball mill, dan metode gravitasi lainnya, atau dengan flotasi, Pengeringan, untuk mengurangi kadar air bebas, dan biasanya dilakukan sebelum atau sesudah peremukan sekunder, serta menggunakan pengering putar pada suhu 49C, Pencucian, jika dibutuhkan produk bersih dan putih dilakukan pencucian dengan menggunakan heavy media separator. Proses KalsinasiKalsinasi atau pemanasan dilakukan untuk mengurangi/mereduksi gipsum dari bentuk dehidrat menjadi hemihidrat(stucco atau plaster of paris), anhidrit dapat larut (solube anhidrit), dan anhidrit tidak dapat larut (insoluble anhidrit atau dead burn gipsum). Hemihidrat (CaSO4 1/2H2O) terdiri atas (alpha) hemihidrat dan (beta) hemihidrat. Keduanya mempunyai bentuk kristal yang sama, tetapi sifat fisika yang berbeda. hemihidrat lebih stabil, lebih lambat mengeras, lebih kerat dan kuat, kurang reaktif, prosesnya lebih mahal dibandingkan dengan -hemihidrat.Pembuatan hemihidrat dilakukan dengan memanaskan (kalsinasi gipsum hasil preparasi, di dalam suatu lingkungan yang jenuh air pada suhu 97C, dengan tekanan tinggi yang dihasilkan dari auto clave dengan uap air. Sedangkan hemihidrat dibuat dengan memanaskan (kalsinasi) gipsum pada suhu 100C di dalam suatu ruangan hampa udara.Biasanya dilakukan dalam suatu alat yang disebut kettle yang terdiri atas ruangan mengandung sedikit uap air, pada tekanan atmosfir. Apabila kalsinasi mencapai hampir 170C sebagian besar produk yang dihasilkan berupa -hemihidrat, dan sebagian kecil -hemihidrat. Proses FormulasiPada dasarnya proses formulasi ditujukan untuk mengatur waktu pengerasan (setting time) dari produk hasil kalsinasi, yaitu dengan penambahan suatu zat atau material yang disebut accelerator dan retarder.

F. ZirconZirkonium dioksida (ZrO2), kadang-kadang dikenal sebagai zirkonia (jangan dikelirukan dengan zirkon), adalah kristal putih oksida dari zirkoniumIts most naturally occurring form, with a monoclinic crystalline structure, is the rare mineral , baddeleyite .5. Zirkonium adalah logam putih keabuan yang jarang dijumpai di alam bebas. Ia memiliki lambang kimia Zr dan nomor atom 40.Zirconia atau Zirconium dioksida (ZrO2) merupakan bahan semikonduktor keramik yang mempunyai sifat tahan korosi, memiliki titik lebur yang sangat tinggi (>2000 C), dan sensitif terhadap gas oksigen. Sifat-sifat ini membuat ZrO2 banyak dipakai sebagai sensor gas oksigen di industri otomotif.6Zirconium dioksida atau Zirconium Oxide (ZrO2) adalah bubuk halus yang digunakan sebagai bahan pemoles dalam pasta gigi.Zirconia sebagai oksida murni tidak ditemukan di alam, akan tetapi zirconia biasa ditemukan dalam baddeleyite and zircon (ZrSiO4) yang merupakan sumber utama dari material ini. Dari kedua sumber zirconia tersebut, zircon yang didapat memiliki kemurnian yang rendah, dan harus melaliu proses-proses tertentu untk menghasilkan zirconia. Dalam memproses zirconia dilakukan pemisahan dan penghilangan material-material yang tidak diinginkan serta impurities yang ada, yaitu zircon silica.Dunia produksi mineral zirkonium konsentrat pada tahun 2001 diperkirakan akan dasarnya sama seperti pada tahun 2000. Data produksi AS dan konsumsi konsentrat zirkon yang dipotong untuk menghindari mengungkapkan data perusahaan proprietary. produksi Domestik zirkon menurun sedikit karena pasar untuk produk yang paling menurun. Pada tahun 2001, produksi zirkon digiling meningkat dari tahun sebelumnya. Amerika Serikat adalah eksportir ersih dan bijih zirkonium konsentrat, menurut statistik perdagangan AS Biro Sensus. AS impor bijih zirconium dan konsentratnya menurun 7%, dan ekspor domestik bijih zirconium dan konsentratnya mengalami penurunan sebesar 8% dibandingkan dengan tahun 2000.Dengan pengecualian harga dan data referensi, survei semua data dalam laporan ini telah dibulatkan menjadi tidak lebih dari tiga digit signifikan. Total dan persentase dihitung dari unrounded data. Data untuk bahan zirkonium dan hafnium dikembangkan oleh US Geological Survey dari survei sukarela domestik operasi. Dari 43 operasi disurvei untuk tahun 2001, 21 menjawab. Data untuk konsentrat zirkon dikembangkan oleh sukarela kedua survei operasi domestik. Pada tahun 2001, dua produsen zirkon dalam negeri, yang memiliki tiga pertambangan dan operasi pengolahan,menanggapi. Data untuk nonrespondents diperkirakan berdasarkan tingkat sebelumnya-tahun. Data produksi dalam negeri dan konsumsi konsentrat zirkon ditahan untuk menghindari mengungkapkan data perusahaan proprietary. Pada tahun 2001, produksi dalam negeri zirkon giling meningkat sebesar 5% dan roduksi oksida zirkonium mengalami penurunan sebesar 6% dari tahun 2000 ereka tingkat. Zirkon biasanya diproduksi sebagai produk sampingan dari pertambangan dan pengolahan pasir berat-mineral yang mengandung titanium mineral ilmenit dan rutil. Pada tahun 2001, US tambang produsen zirkon adalah EI du Pont de Nemours and Co (DuPont) dan Iluka Resources, Inc (anak perusahaan dari perusahaan Australia Iluka Resources Ltd).

Gambar 2Mineral Zircon

Keberadaan zircon di Indonesia telah dikenal sejak lama di perairan Bangka-Belitung sebagai endapan alluvial bersama pasir timah dan mineral ikutan lainnya. Disamping itu, zircon juga terdapat di sepanjang aliran sungai pedalaman Kalimantan Tengah bersama endapan alluvial emas. Zircon dari daerah Bangka-Belitung hingga awal tahun 2000 masih dianggap sebagai sisa pengolahan bijih timah yang tidak diperhatikan namun secara rutin dapat memberikan hasil yang cukup. Sejak penelitian-penelitian di ITB yang dilakukan kemudian, sisa pengolahan sebagai zircon (kadar < 20 %) tersebut dapat ditingkatkan kadarnya hingga diatas 98% dengan mengubah flowsheet pemisahan yang lama diadopsi sejak zaman Belanda. Sementara itu potensi zircon di Kalimantan Tengah baru dilakukan eksplorasi pada tahun 2007 dengan potensi yang cukup signifikan, sehingga dapat diharapkan sebagai sumber bahan baku jangka panjang. Percontohan proses melalui pilot plant untuk produksi zircon opacifier telah dibangun dengan kapasitas 5 ton/bulan, menghasilkan produk antara yang lebih siap diserap pasar. Perancangan proses plant pembuatan zirconia dan PSZ dapat ditingkatkan dari skala laboratorium.

G.VermiculiteVermiculate termasuk jenis mineral yang dikatakan bisa mengembang karena ada struktur air di dalamnya. Vermiculate termasuk ke dalam kelas silikat (SiO4), subkelas phylosilicates. Vermiculite mempunyai warna kecoklatan,putih transparan atau berwarna kuning, kilapnya seperti mutiara, mempunyai pembelahan yang sempurna,mempunyai patahan yang tidak rata, specific gravity: 2.3-2.5, goresnya mempunyai warna putih, termasuk kedalam sistem kristal kelas monoklin. Vermiculite dapat berasosiasi dengan mineral lainnya seperti mineral corondum, apatit, sarpentin, talk, biotit, dan stellerit.

Gambar 3Vermiculite

Kegunaan vermiculite Untuk bahan kontruksi untuk membuat dinding bor untuk bahan baku lantai untuk bahan baku atap untuk plaster untuk peredam suara Untuk pertanian untuk hydroponik untuk pembuatan pupuk untuk makanan ternak untuk makanan kuda untuk mangatur pH tanah Untuk industri untuk filtarsi untuk pengolahan semen untuk mendispersi untuk pelapis dinding dapur untuk pembuangan sisa bahan nuklir untuk bahan pewangi Produksi Vermiculite

Tabel 1Produksi Vermiculate

Proses Vermiculite

Gambar 4Diagram Proses Pengolahan Vermiculite

Zirconia (ZrO2) merupakan oksida logam yang memiliki sifat polimorfi yaitu tiga macam struktur Kristal antara lain : monoklinik (m-ZrO2), Tetragonal (t-ZrO2) dan kubik (c-ZrO2). 9