TUGAS UAS
Transcript of TUGAS UAS
TUGAS ANALISA 8 PAPER (BAB 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10)
NAMA : RINA SUSANTI
NIM : 1101112340
MATA KULIAH : EKONOMI POLITIK INTERNASIONAL / KELAS A
BOOK : Wealth, Welfare and the Global Free Market, by:
Ibrahim Ozer Ertuna
PENDAHULUAN
Tulisan ini akan menjelaskan mengenai segala hal yang terkait dengan
global free market yang merupakan konsep yang diusungkan paham liberalisme.
Untuk itu penulis mencoba menganalisa ke-delapan paper yang dimana sudah
dibuat pada tugas sebelumnya. Beberapa pembahasan yang akan penulis coba
jelaskan dan analisa adalah mengenai perdagangan luar negeri, konsensi pertama
dari pasar ekonomi, kerugian dan keuntungan yang tidak diperkirakan dalam
pasar, defenisi kapitalis mengenai manusia, tujuan dari perekonomian, tuntutan
pasar bebas, kompetisi dalam pasar bebas, dan panduan ekonomi pasar.
PEMBAHASAN
Sistem ekonomi kapitalis merupakan sistem ekonomi yang sangat
berpengaruh dewasa ini. Penulis akan memulai menganalisa bagaimana kapitalis
memandang manusia dalam kegiatan ekonomi khususnya proses produksi.
Kapitalis menganggap manusia sebagai faktor modal dimana manusia seharusnya
adalah sebagai faktor produksi. Kapitalis mengasumsikan tenaga kerja untuk
menjadikan sebagai faktor modal dan memanfaatkan tenaga kerja sebagai alat
untuk meningkatkan keuntungan. Jadi tenaga kerja harus bersaing dengan mesin
atau teknologi untuk mendapatkan pekerjaan.
Kapitalis memandang manusia itu egois. Mereka bersaing dalam
memenuhi kepentingan pribadi mereka, setiap usaha mereka harus ada
kompensasi, dan selalu mencoba mendapatkan hasil yang besar dari pesaing
mereka. Karenanya, kapitalis percaya sifat manusia yang kebutuhannya selalau
ingin terpenuhi.
Terlepas dari sifat egois manusia, manusia merupakan salah satu faktor
produksi dalam perusahaan. Dalam sistem kapitalis, tenaga kerja dijadikan suatu
alasan untuk mengurangi biaya sebanyak mungkin, karena tenaga kerja harus
bersaing dengan faktor-faktor lain produksi seperti mesin dan robot ditambah
persaingan antar sesama karyawan. Maka dari itu manusia harus meningkatkan
efisiensi dan produktifitas mereka. Buruh yang tidak bisa meningkatkan
produktifitas akan tersingkir, sehingga berdampak pada meningkatnya
pengangguran. Selain itu, manusia juga dipandang sebagai konsumen. Bagi
kapitalis, konsumen dipandang sebagai sesuatu yang terhormat selagi mereka
memiliki uang untuk dibelanjakan. Dan menurut kapitalis melayani kepentingan
masyarakat didasarkan apa yang dimiliki.
Jadi kapitalis memandang manusia makhluk yang berorientasi pada
kepentingan mereka sendiri dan kepuasan mereka bergantung pada tingkat
konsumsi serta sebagai manusia yang selalu merasa tidak pernah puas. Klaim-
klaim teori kapitalis tidak bisa diwujudkan dalam praktek yang sebenarnya. Hal
ini dapat dilihat dari kesenjangan sosial yang semakin melebar, pengangguran,
kapitalisme tidak memiliki etika konsep-konsep seperti keadilan dan kesetaraan,
manusia dianggap sebagai salah satu dari alat-alat produksi yang harus bersaing
dengan faktor produksi lain, dan kapitalisme yang berorientasi pelanggan, yakni
bagi orang-orang yang memiliki uang.
Dalam dunia kapitalis kompetisi adalah prasyarat keberhasilan dan fondasi
pertumbuhan ekonomi. Sistem ekonomi kapitalis dibentuk dalam pasar bebas
ekonomi yang kompetitif. kompetisi adalah pondasi dalam perkembangan
ekonomi dan akan menumbuhkan inovasi. Perusahaan-perusahaan saling bersaing
untuk menjual produk mereka pada konsumen. Dalam kapitalis, untuk
mendapatkan keuntungan harus dapat melayani konsumen yang disebut dengan
“raja”, yakni hanya orang-orang yang memiliki uang.
Kompetisi dijadikan sebagai jalan untuk meningkatkan kualitas baik itu
produsen maupun pekerjanya. Selain itu melalui strategi kerjasama perusahaan,
perusahaan dapat meningkatkan kualitas dan mencapai kesuksesan yang
diinginkan. Dan dalam implementasi persaingan ini, harus ada reward dan
punishment agar dapat sukses. Kompetisi telah membuat sifat orang menjadi
egois. Dan bagi siapa yang tidak mampu dalam bersaing, secara sendirinya akan
tersingkir. Bagi kapitalisme, untuk lebih efesien dan memilki untung, kegagalan
suatu perusahaan harus mampu dibendung agar tidak bangkrut. Disini diperlukan
peran pemerintah untuk melindungi warganegaranya dari imbas gagalnya suatu
perusahaan.
Kompetisi dan kerjasama merupakan macam-macam perilaku ekonomi.
Saat ini perusahaan cendrung untuk melakukan pekerjaan dalam bentuk kerjasama
tim. Namun konsep kerja tim ini bertentangan dengan konsep kerja yang
diterapkan oleh sistem kapitalis. Konsep keberhasilan kerja tim di tentukan oleh
keberhasilan individu dalam seuah tim, sedangkan kapitalis berpendapat bahwa
persaingan akan meningkat dalam kompetisi pribadi di dalam sebuah tim. Dan
dalam operasi pengurangan tenaga kerja dalam sebuah perusahaan, beberapa
perusahaan mencoba untuk mendapatkan keuntungan dari kompetisi di antara
karyawan mereka.
Beberapa budaya dan kepercayaan di berbagai negara tidak mengenal
adanya kompetisi. Dalam budaya anatolia, dalam menjalankan sebuah urusan,
tidak pernah digunakan yang namanya kompetisi. Harga dinilai dari kualitas
produk dan dijual oleh pedagang yang disesuaikan dengan kemampuan pembeli.
Dibentuknya organisasi di tanah anatolia yang bertujuan membina solidaritas
antar pengrajin dan sebagai alat pemersatu prinsip-prinsip moral dan prinsip
komersial dalam kehidupan ekonomi.
Kerjasama juga diatur dalam masing-masing kepercayaan melalui kitab-
kitab. Dalam kitab Veda merekomendasikan untuk saling membantu, saling
mendukung dan berbagi, dan tidak menegakkan perilaku kompetitif. Begitu juga
dalam Islam, ajaran islam tidak menyetujui kompetisi dalam hal negatif,
melainkan mendorong orang-orang untuk bersaing untuk melayani masyarakat.
Model-model ekonomi yang dikembangkan didasarkan pada kerjasama ketimbang
persaingan. Salah satu contohnya adalah mudarabah yaitu bentuk kemitraan
modal dan tenaga kerja.
Sistem kapitalis tidak lepas dengan yang namanya ekonomi pasar bebas.
Ekonomi pasar bebas dipandu oleh harga yang ditentukan di pasar oleh perilaku
pembeli dan penjual yang masing-masing bertindak dalam kepentingan sendiri
dan bersaing satu sama lainnya. Adam Smith menjelaskan dua jenis pasar yaitu
pasar persaingan dan monopoli yang sempurna. Ekonomi klasik menyatakan
untuk melayani publik, pasar harus sepenuhnya kompetitif (persaingan sempurna).
Sedangkan pasar monopoli kebalikan pasar yang kompetitif, yang akhirnya
mengeksploitasi orang dan masyarakat dengan mengorbankan keuntungan dari
monopoli.
Setiap sistem ekonomi memiliki kekuatan dan kelemahan, tergantung pada
kondisi dan tujuan ekonomi itu sendiri. Model ekonomi kapitalis pasar bebas telah
dipromosikan secara global sebagai solusi universal. Dan setelah tahun 1980,
promosi ekonomi kapitalis pasar bebas berubah menjadi semacam paksaan.
Ekonomi klasik mendefinisikan empat pasar dalam ekonomi pasar, yaitu
pasar barang dan jasa, pasar Valuta Asing, pasar modal dan pasar tenaga kerja.
Untuk pasar barang dan jasa, peningkatan permintaan untuk produk menyebabkan
harga meningkat dan peningkatan harga akan menginduksi pasokan. Pasar valuta
asing merupakan perdagangan mata uang asing yang memperdagangkan suatu
mata uang asing terhadap terhadap mata uang lainnya secara realtime online
dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan. Jenis Valuta Asing yang
mengambang di antara pasar modal dikenal sebagai modal jangka pendek, atau
uang panas. Aliran modal jangka pendek antara negara-negara ini juga membuat
permintaan dan penawaran dari mata uang asing.
Pasar modal merupakan suatu kegiatan yang bersangkutan dengan
penawaran umum dan perdagangan efek. Menurut aturan permintaan dan
penawaran, ketika suku bunga meningkat, individu akan menunda pengeluaran
lebih dari pendapatan mereka karena mereka akan mendapatkan kesempatan
untuk mengkonsumsi lebih banyak di masa depan. Ini akan meningkatkan
pasokan uang yang dapat dipinjamkan di pasar modal. Di sisi lain, meningkatkan
tingkat suku bunga akan menurunkan permintaan pinjaman uang, karena
peminjam akan harus mengurangi konsumsi lebih mereka di masa depan.
Sedangkan pasar tenaga kerja berkaitan dengan penawaran dan permintaan jasa
buruh. Ketika pasokan budak menurun, harga akan naik, dan jika pasokan budak
meningkat, harga akan turun. Dan ketika upah ditinggkatkan, pasokan tenaga
kerja akan meningkat. Akan tetapi majikan akan menggunakan lebih sedikit
tenaga kerja karen aupah yang naik.
Dalam pasar global saat ini, banyak negara mencoba untuk mendapatkan
keuntungan dari perdagangan luar negeri yang liberal untuk meningkatkan ekspor
mereka tetapi kembali untuk mengimpor pembatasan untuk melindungi produksi
domestik mereka. Negara-negara menerapkan kuota, tarif dan pajak kompensasi
untuk membatasi impor.
Jadi, hubungan antara harga di pasar harus sesuai dengan tujuan yang
ditetapkan untuk ekonomi itu. Kapitalisme mengakui bahwa harga yang
ditentukan di pasar ini akan mencerminkan preferensi orang dan panduan
ekonomi untuk manfaat masyarakat secara keseluruhan. Di sisi lain, harga pasar
tidak mencerminkan manfaat sosial dan biaya produksi dan juga konsumsi. Oleh
karena itu, pemerintah mungkin perlu untuk memperbaiki harga pasar untuk
membawa keseimbangan harga ke tingkat yang diinginkan secara sosial.
Mengenai hak individu dalam ekonomi kapitalis dijelaskan dalam
deklarasi HAM, dimana bahwasanya Setiap orang berhak untuk bekerja, bebas
memilih pekerjaan, hanya dan pada kondisi yang baik untuk bekerja dan untuk
perlindungan terhadap pengangguran. Untuk lebih lanjutnya muncul masalah
mengenai gaji yang rendah, kondisi kerja yang buruk, eksploitasi buruh dan
pengaruh globalisasi yang membuat MNC menempatkan produksinya di negara
yang tenaga kerjanya murah.
Maka dari itu, untuk penentuan upah di pasar tenaga kerja memerlukan
suatu sistem yang seadil mungkin, yaitu dikenal dengn sistem “tawar-menawar
kolektif”. Dimana upah tidak akan ditentukan di pasar, tapi harus melalui tawar
menawar dengan majikan dan perwakilan karyawan. Mereka diberi hak untuk
membentuk dan bergabung di serikat perdagangan. Jadi, hak-hak antara kedua
belah pihak harus terpenuhi. Karena jika tawar-menawar tidak memuaskan, maka
akan menimbulkan kerugian seperti pemogokan atau lockout yang akan
berdampak pada pemberhentian operasi perusahaan.
Pada dasarnya pengusaha dan buruh memiliki kepentingan masing-
masing. Dalam perundingan bersama antara kedua belah pihak dipandang sebagai
zero-sum game, artinya keuntungan satu pihak dipandang sebagai kerugian bagi
pihak lain. Dalam kapitalis, buruh merupakan sarana produksi, seperti mesin dan
robot. Buruh juga merupakan faktor biaya, seperti sarana produksi lainnya. Oleh
karena itu, biaya harus diminimalkan demi mendapat keuntungan yang besar.
Untuk mengurangi biaya, mesin dan robot harus menggantikan peran buruh. Jadi
pada dasarnya ekonomi pasar bebas tidak bisa berfungsi dalam pasar tenaga kerja.
Selain itu salah satu penyebab penyisihan dalam pasar tenaga kerja dan
bentuk yang berbeda-beda dalam menentukan upah adalah kurangnya
keseimbangan kekuasaan antara penjual dan pembeli di pasar tenaga kerja.
Monopoli mengeksploitasi pelanggan dengan mengurangi pasokan demi
meningkatkan keuntungan. Disamping itu, sulitnya menciptakan pasar bebas
persaingan yang sempurna, karena setiap perusahaan memiliki derajat yang
bervariasi dari posisi monopoli karena diferensiasi produk mereka. Alat yang
paling penting bagi perusahaan untuk meningkatkan posisi monopoli mereka
adalah kepemilikan terkait perdagangan hak kekayaan intelektual (TRIPS).
Kekayaan intelektual tersebut terkait dengan perdagangan, seperti hak desain,
sirkuit cetak, nama merek, paten, hak cipta, dan indikator geografis.
Menurut teori ekonomi, pasokan dan permintaan valuta asing di pasar
modal menentukan kurs ekuilibrium. Dimana permintaan dan penawaran valuta
asing berasal dari perdagangan luar negeri dan pasar modal. Permintaan dan
penawaran valas di pasar modal sendiri dapat mengakibatkan defisit dan surplus.
Jika nilai tukar naik, pinjaman dalam mata uang asing juga akan menjadi tinggi.
jika terjadi defisit atau surplus dalam perdagangan luar negeri, maka pasar akan
menjaga keseimbangan di pasar modal, sehingga total dari permintaan dan
penawaran akan seimbang.
Negara berkembang identik dengan suku bunga yang tinggi. Suku bunga
tinggi di suatu negara akan menarik modal keuangan jangka pendek (The Hot
Money). Peningkatan pasokan valas akan menekan nilai tukar. Hal ini akan
memberikan konsekuensi pada pasar perdagangan luar negeri dan pasar modal. Di
pasar perdagangan luar negeri , impor barang dan jasa akan menjadi lebih murah
sedangkan barang dan jasa yang diekspor akan menjadi lebih mahal. Di pasar
modal, keuntungan dari The Hot Money akan meningkat.
Oleh karena itu, ekonomi pasar memiliki kelebihan dan kekurangan
meskipun sistem ekonomi kapitalis sangat percaya pada mekanisme pasar bebas.
Sebaiknya mekanisme pasar harus digunakan dengan cara untuk mencapai tujuan
melayani umat manusia dengan cara mendapatkan keuntungan dari kekuatannya
dan memperbaiki kekurangannya.
Dalam kegiatan pasar, tidak hanya krugian dan keuntungan ekonomi yang
dirasakan produsen dan konsumen, tetapi juga terdapat kerugian dan keuntungan
yang tidak tercermin dalam pasar. Harga yang ditentukan oleh pasar mungkin
akan menghasilkan keuntungan bagi masyarakat jika mereka memperkirakan
semua keuntungan dan kerugian yang akan terjadi, termasuk keuntungan sosial
dan kerugian sosial. Dalam pasar bebas, perekonomian akan dituntun oleh harga
pasar. Artinya perekonomian akan dituntun oleh keinginan dan pilihan dari
penjual dan pembeli yang berusaha mendapatkan keuntungan.
Kerugian sosial yang dimaksud adalah kerugian yang bukan dirasakan
oleh produsen, melainkan dirasakan oleh masyarakat luas. Kerugian seperti polusi
lingkungan, polusi sosial, deforestasi, pemanasan global, dan penipisan ozon.
Contoh lain adalah kerugian sosial yang terkait dengan konsumsi obat-obatan
terlarang. kerugian produksi untuk narkoba sangat rendah, namun kerugian
sosialnya sangat tinggi. Karena kerugian sosial tidak menjadi masalah bagi
produsen, maka para produsen narkoba menghasilkan banyak narkobanya.
Sejak pasar menolak adanya dampak sosial yang ditimbulkan, determinasi
harga di pasar menjadi lebih rendah dari yang seharusnya. Alhasil, produksi dan
konsumsi dari produk tersebut menjadi meningkat. Dan dengan demikian
besarnya kerusakan yang ditimbulkan pada alam, masyarakat dan dunia
meningkat, perlu adanya solusi untuk mengatasi masalah ini. Pada level nasional,
mengutip pajak tambahan, membatasi konsumsi, dan merancang regulasi yang
preventif serta sanksi adalah solusi dengan tujuan untuk menurunkan tingkat
konsumsi terhadap produk yang memiliki biaya tinggi. Pada level internasional,
ada peningkatan kesadaran internasional terhadap pemanasan global, efek rumah
kaca dan perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi karbon dioksida. alah satu
bentuk solusi pada level internasional adalah dengan terbentuknya Protokol
Kyoto.
Jadi, jika semua kerugian tidak tercermin dalam harga, pasokan dan
konsumsi akan meningkat. Peningkatan pasokan dan konsumsi dapat
menyebabkan kerusakan permanen pada lingkungan dan alam. Sebaliknya, jika
semua keuntungan tidak tercermin dalam harga, permintaan dan konsumsi akan
lebih rendah dari tingkat sebenarnya diperlukan.
Terkait dengan tujuan perekonomian apakah untuk mendapatkan laba atau
pendapatan, merupakan suatu dilema saat ini. Hal ini dapat diilihat dari dua sisi
yang berbeda. Tujuan perusahaan dalam kegiatan ekonomi adalah
memaksimalkan keuntungan, sedangkan tujuan negara adalah memaksimalkan
pendapatan nasional. Pada dasarnya pendapatan nasional (per kapia) merupakan
indikator tingkat pembangunan dan kemakmuran negara, bukan berapa banyak
laba perusahaan yang dihasilkan negara tersebut. Distribusi pendapatan yang
merata, penghapusan pengangguran adalah tujuan ekonomi selain
memaksimalkan pendapatan nasional.
Jika keuntungan dianggap sebagai dampak kinerja pengusaha, maka
pengusaha akan mendapatkan bagian yang tepat dari pendapatan yang dihasilkan.
Jadi pasar yang kompetitif menyediakan lapangan kerja dan keuntungan penuh
yang adil untuk semua faktor produksi. Bagi kapitalis, keuntungan hanya muncul
di pasar monopolistik, atau jika perusahaan memiliki kekuatan monopoli untuk
memanipulasi pasar dan keuntungan tidak akan muncul di pasar murni kompetitif,
karena persaingan antar penjual bisa menghilangkan keuntungan.
Teori kapitalis mengasumsikan bahwa pendapatan bisa meningkat dengan
meningkatkan biaya, upah dan produktivitas tenaga kerja yang independen. Dalam
kapitalis, perusahaan berusaha memaksimalkan keuntungan, ditambah
perkembangan teknologi. Banyak perusahaan menggunakan investasi di teknologi
untuk meningkatkan keuntungan, atau dikenal dengan re-engineering.
Saat ini, pendapatan nasional masih tujuan ekonomi terpenting. Pemerintah
telah mengenalkan praktek privatisasi dengan tujun untuk meningkatkan efisiensi
BUMN. Hal ini dikarenakan perusahaan milik swasta nyatanya berjalan lebih
efisien. Akan tetapi kriteria efisiensi telah berubah ke profitabilitas. Meskipun
demikian, mereke telah memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap
pendapatan nasional.
Secara keseluruhan, pembahasan mengenai kapitalis atau pasar bebas tidak
lepas dari konsep perdagangan luar negeri. Teori perdagangan luar negeri
mengasumsikan mobilitas penuh terhadap faktor produksi. Artinya, sumberdaya
seperti tenaga kerja dan modal dapat dipindahkan tanpa biaya, dari satu wilayah
produksi ke wilayah produksi lainnya. Dalam perdagangan luar negeri juga
dikenal dengan hukum keunggulan komparatif. Sehingga umber daya dapat
dipindahkanke daerah-daerah produksi dimana negaranya memiliki atau telah
mengembangkan keunggulan komparatif. keunggulan komparatif dalam
perdagangan luar negeri berarti sebuah Negara akan memperoleh manfaat dari
perdagangan internasional jika melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor
barang dimana Negara tersebut dapat berproduksi relatif lebih efisien, serta
mengimpor barang di mana negara tersebut berproduksi relatif kurang/tidak
efisien.
Penetapan harga dalam perdagangan luar negeri merupakan suatu masalah
yang menjadi dilema. setiap negara berusaha untuk memaksakan harga pada
negara lain. Pengimpor mencoba untuk mendapatkan keuntungan dari harga yang
rendah di negara pengekspor, di sisi lain, negara pengekspor juga ingin
mendapatkan keuntungan dari harga yang tinggi di negara pengimpor.
Jadi, berdasarkan teori perdagangan luar negeri mengenai mobilitas faktor-
faktor produksi, tidak mudah untuk memindahkan faktor-faktor produksi dari
suatu wilayah ke wilayah produksi lain karena produksi produk yang berbeda-
beda dengan memperhatikan kondisi alam, iklim, dan kompetisi tenaga kerja yang
berbeda pula. Dan dalam menentukan harga, negara maju dapat menentukan harga
di negara berkembang. Hal ini dikarenakan negara maju memiliki bergaining
power lebih kuat daripada negara berkembang. Selain itu, liberalisasi perdagangan
hanya fokus pada industri yang merupakan keunggulan komparatif dari negara
maju, sehingga negara-negara yang tidak mampu bersaing akan kalah dengan
sendirinya. Sehingga liberalisasi perdagangan yang tujuan awalnya untuk
meningkatkan kesejahteraan dunia, malah meningkatkan kesenjangan sosial baik
antar negara atau kondisi di dalam negara.
KESIMPULAN
Dari kedelapan sub-bab pembahasan tersebut, dapat disimpulkan
bahwasanya sistem ekonomi pada dasarnya memiliki kekurangan dan kelebihan.
Untuk saat ini, sistem ekonomi kapitalis yang mengusung konsep pasar bebas
telah memberikan pemahaman dan pengaruh akan kegiatan produksi, bagaimana
hubungan antara produsen dan konsumen, cara penentuan harga di pasar, cara
memandang manusia dalam kegiatan produksi, dan yang paling penting adalah
bagaimana memaksimalkan keuntungan dengan faktor-faktor produksi yang ada.
Kapitalis menyatakan bahwasanya sifat manusia yang egois. Baik
produsen dan konsumen memiliki kepentingan masing-masing yang ingin dicapai,
tentunya tidak lepas dari keinginan mendapatkan keuntungan. Dalam kapitalis,
buruh merupakan sarana produksi, seperti mesin dan robot. Buruh juga
merupakan faktor biaya, seperti sarana produksi lainnya. Oleh karena itu, biaya
harus diminimalkan demi mendapat keuntungan yang besar.
Bagi kapitalis, kompetisi adalah prasyarat keberhasilan dan fondasi
pertumbuhan ekonomi. Sistem ekonomi kapitalis dibentuk dalam pasar bebas
ekonomi yang kompetitif. Selain itu bergaining power suatu negara
mempengaruhi bagaimana negara tersebut mampu dalam melakukan mobilitas
faktor-faktor pruduksi. Negara maju yang memiliki Bergaining lebih kuat akan
lebih mampu mampu mendominasi dan menguasai pasar, termasuk dalam
menguasai negara-negara berkembang yang kekuatannya lebih rendah daripada
negara maju.
Dalam kegiatan pasar, tidak hanya krugian dan keuntungan ekonomi yang
dirasakan produsen dan konsumen, tetapi juga terdapat kerugian dan keuntungan
yang tidak tercermin dalam pasar (keuntungan dan kerugian sosial). Kerugian
sosial yang dimaksud adalah kerugian yang bukan dirasakan oleh produsen,
melainkan dirasakan oleh masyarakat luas. Kerugian seperti polusi lingkungan,
polusi sosial, deforestasi, pemanasan global, dan penipisan ozon.
Oleh karena itu, ekonomi pasar memiliki kelebihan dan kekurangan
meskipun sistem ekonomi kapitalis sangat percaya pada mekanisme pasar bebas.
Sebaiknya mekanisme pasar harus digunakan dengan cara untuk mencapai tujuan
melayani umat manusia dengan cara mendapatkan keuntungan dari kekuatannya
dan memperbaiki kekurangannya. Sayangnya, liberalisasi perdagangan hanya
fokus pada industri yang merupakan keunggulan komparatif dari negara maju,
sehingga negara-negara yang tidak mampu bersaing akan kalah dengan
sendirinya. Sehingga liberalisasi perdagangan yang tujuan awalnya untuk
meningkatkan kesejahteraan dunia, malah meningkatkan kesenjangan sosial baik
antar negara atau kondisi di dalam negara. Maka dari itu, peran pemerintah dalam
hal ini sangat diperlukan, baik itu dalam regulasi dan pembatasan dari kegiatan
dagang meskipun aktor yang berperan baik itu dalam pengambilan keputusan
diserahkan sepenuhnya kepada individu atau pihak lainnya. Hal ini dikarenakan
agar tidak jadi kesewenag-wenangan oleh pihak yang mengambil keuntungan.
Jadi, sPemerintah perlu memperbaiki harga pasar untuk membawa keseimbangan
harga ke tingkat yang di inginkan secara sosial.