Tugas Akhir (UAS)
-
Upload
universitas-gunadarma -
Category
Education
-
view
1.151 -
download
6
description
Transcript of Tugas Akhir (UAS)
1. Jelaskan dengan detail disertai dengan argument, manfaat, dan metode curing
pada beton meliputi kekurangan dan kelebihan!
Jawab :
Perawatan Beton (Curing), perawatan ini dilakukan setelah beton mencapai final
setting, artinya beton telah mengeras. Perawatan ini dilakukan, agar proses hidrasi
selanjutnya tidak mengalami gangguan. Jika hal ini terjadi, beton akan mengalami
keretakan karena kehilangan air yang begitu cepat. Curing secara umum dipahami
sebagai perawatan beton, yang bertujuan untuk menjaga supaya beton tidak terlalu
cepat kehilangan air, atau sebagai tindakan menjaga kelembaban dan suhu beton,
segera setelah proses finishing beton selesai dan waktu total setting tercapai.
Perawatan dilakukan minimal selama 7 (tujuh) hari dan beton berkekuatan awal
tinggi minimal selama 3 (tiga) hari serta harus dipertahankan dalam kondisi lembab,
kecuali dilakukan dengan perawatan yang dipercepat (PB,1989:29). Perawatan ini
tidak hanya dimaksudkan untuk mendapatkan kekuatan tekan beton yang tinggi tapi
juga dimaksudkan untuk memperbaiki mutu dari keawetan beton, kekedapan terhadap
air, ketahanan terhadap aus, serta stabilitas dari dimensi struktur. Untuk menjaga agar
proses hidrasi beton dapat berlansung dengan sempurna maka di perlukan curing
untuk menjaga kelembabannya. Lamanya curing sekitar 7 hari berturut – turut mulai
hari kedua setelah pengecoran. Tujuan pelaksanaan curing/perawatan beton adalah
memastikan reaksi hidrasi senyawa semen termasuk bahan tambahan atau pengganti
supaya dapat berlangsung secara optimal sehingga mutu beton yang diharapkan dapat
tercapai, dan menjaga supaya tidak terjadi susut yang berlebihan pada beton akibat
kehilangan kelembaban yang terlalu cepat atau tidak seragam, sehingga dapat
menyebabkan retak. Pelaksanaan curing/perawatan beton dilakukan segera setelah
beton mengalami atau memasuki fase hardening (untuk permukaan beton yang
terbuka) atau setelah pembukaan cetakan/acuan/begisting, selama durasi tertentu
yang dimaksudkan untuk memastikan terjaganya kondisi yang diperlukan untuk
proses reaksi senyawa kimia yang terkandung dalam campuran beton.
Curing dapat dilakukan dengan berbagai macam cara antara lain :
a . Perawatan dengan Cairan Bahan Kimia/Menggunakan Material Khusus untuk
Perawatan Beton (Curing Compound)
Setelah lapis air menguap dari permukaan perkerasan, maka permukaan beton
harus segera dilapisi secara merata dengan bahan perawat berupa cairan bahan kimia
dengan menggunakan alat penyemprot yang sudah teruji dengan jumlah yang tidak
kurang dari 0,27 liter/m2 . Untuk menjamin kekentalan dan penyebaran pigmen yang
merata dalam bahan perawatan, maka bahan perawat dalam tangki penampung harus
diaduk menjelang dipindahkan ke dalam alat penyemprot. Bila dilakukan secara
manual, sebaiknya menggunakan alat penyemprot manual yang teruji.
b. Perawatan dengan Lembar Goni atau Terpal
Permukaan dan bidang tegak beton harus seluruhnya ditutup dengan lembar
goni/terpal. Sebelum ditutup, lembar penutup harus dibuat jenuh air. Lembar penutup
harus diletakkan sedemikian rupa sehingga menempel dengan permukaan beton,
tetapi tidak boleh diletakkan sebelum beton cukup mengeras guna mencegah
pelekatan. Selama masa perawatan, lembar penutup harus tetap dalam keadaan basah
dan tetap pada tempatnya.
c. Perawatan dengan Kertas Kedap Air
Setelah beton cukup mengeras, (untuk mencegah pelekatan), maka seluruh
permukaan beton harus segera ditutup dengan kertas kedap air. Tepi-tepi lembar
kertas yang satu harus menumpang 30 cm dengan tepi-tepi lembar lainnya yang
berdampingan. Kertas kedap air harus cukup lebar untuk menutup seluruh lebar
perkerasan termasuk bidang-bidang tegak setelah acuan dibongkar. Kertas perawatan
harus ditempatkan dan dijaga dalam keadaan menempel pada permukaan dan bidang-
bidang tegak selama masa perawatan. Apabila permukaan beton tampak kering maka
permukaan tersebut harus dibasahi dengan cara menyemprot secara halus untuk
mencegah kerusakan pada beton muda.
d. Perawatan dengan Lembar Polyethylene Putih / Burlap
Permukaan dan bidang-bidang tegak perkerasan harus seluruhnya ditutup dengan
lembar polythylene putih / burlap yang harus diletakkan ketika permukaan beton
masih lembab. Jika permukaan tampak kering, maka permukaan harus dibasahi
dengan penyemprotan air secara halus sebelum lembar dipasang. Lembar-lembar
yang berdampingan harus mempunyai lebar tumpangan 30 cm dan harus ditindih
sedemikian rupa agar tetap menempel pada permukaan. Lembar penutup harus
mempunyai lebar yang cukup untuk dapat menutup permukaan dan bidang-bidang
tegak setelah acuan dibongkar. Lembar polyethylene harus tetap ditempatkan selama
masa perawatan. Untuk memudahkan penanganan, tebal minimum lembar
polyethylene sebaiknya 0,1 mm.
e. Perawatan Celah Gergajian
Selama perawatan celah gergajian perkerasan harus dilindungi dari pengeringan
yang cepat. Hal ini seringkali dilakukan dengan kertas pilihan atau bahan lainnya
yang sesuai.asan karena proses pembekuan pada cuaca dingin. Bantalan listrik panas ,
bantalan dipanaskan dengan menggunakan listrik terutama digunakan oleh produsen
beton pracetak. Selimut Beton, selimut beton digunakan untuk menutupi dan
melindungi permukaan beton dari dari suhu beku selama periode curing, beton harus
cukup keras pada saat penyelimutan untuk melindungi kerusakan permukaan beton.
Metoda dan lama pelaksanaan curing tergantung dari :
1. Jenis atau tipe semen dan beton yang digunakan, termasuk bahan tambahan
atau pengganti yang dipakai
2. Jenis atau tipe dan luasan elemen struktur yang dilaksanakan
3. Kondisi cuaca, suhu dan kelembaban di area atau lokasi pekerjaan
4. Penetapan nilai dan waktu yang digunakan untuk kuat tekan karakteristik
beton (28 hari atau selain 28 hari, tergantung dari spesifikasi yang ditentukan
oleh Konsultan Perencana/Desain)
Kualitas dan durasi/lama pelaksanaan curing/perawatan beton berpengaruh pada :
1. Mutu/kekuatan beton (strength)
2. Keawetan struktur beton (durability)
3. Kekedapan air beton (water-tightness)
4. Ketahanan permukaan beton, misal terhadap keausan (wear resistance)
5. Kestabilan volume, yang berhubungan dengan susut atau pengembangan
(volume stability : shrinkage and expansion)
SNI 03-2847-2002 mensyaratkan curing selama :
a. 7 (tujuh) hari untuk beton normal
b. 3 (tiga) hari untuk beton dengan kuat tekan awal tinggi
ACI 318 mensyaratkan curing dilakukan sampai tercapai minimal 70% kuat tekan
beton yang disyaratkan (fc’). ASTM C-150 mensyaratkan :
1. Semen tipe I, waktu minimum curing 7 hari
2. Semen tipe II, waktu minimum curing 10 hari
3. Semen tipe III, waktu minimum curing 3 hari
4. Semen tipe IV atau V minimum curing 14 hari
Beberapa peraturan menetapkan acuan pelaksanaan curing/perawatan beton, yang
sama-sama bertujuan untuk menjaga dan menjamin mutu pelaksanaan pembetonan.
Argument/pendapat :
Beberapa metode lain seperti perawatan dengan uap air panas, selimut (heating
blanket) digunakan di daerah dingin atau yang mengalami musim dingin.
direkomendasikan untuk mengikuti aturan yang paling umum dan dapat digunakan
untuk berbagai kondisi dan jenis beton yang diaplikasikan, yaitu : memastikan proses
curing dilakukan sampai tercapainya minimal 70% kuat tekan beton yang disyaratkan
oleh Konsultan Perencana/Desain (fc' atau kuat tekan karakteristik yang harus
dicapai)
2. Jelaskan pemanfaatan material alam disekitar anda untuk pembuatan beton
dilengkapi dengan contohnya!
Jawab :
Pengunaan material recycle untuk digunakan dalam campuran beton di Indonesia
masih belum umum namun sudah mulai banyak digunakan antara lain untuk
pengurukan, lapisan pondasi jalan dan lain-lain. Hal ini mungkin disebabkan bahan
baku seperti semen dan agregat kasar maupun halus mudah didapat. padahal cepat
atau lambat material akan semakin habis sehingga menyebabkan material dari tahun
ke tahun akan semakin mahal. Terutama agregat kasar atau kerikil yang hampir 78 %
menjadi bahan pengisi utama campuran beton Melihat dari fenomena di atas maka
disini perlu untuk melakukan pemanfaatan kembali atau daur ulang material bekas
bongkaran bangunan atau puing-puing. Maka dari itu perlu dilakukan suatu penelitian
dari berbagai jenis material seperti ubin, genteng, dan batu alam yang sudah
digunakan sebagai pengganti agregat kasar yang bertujuan untuk mengetahui
karakteristik kualitas beton yang dibuat dengan memanfaatkan bahan-bahan recycle
agregat yaitu; pecahan ubin, pecahan genteng, pecahan batu alam andesit sebagai
agregat kasar kemudian juga untuk memberikan pemahaman dan informasi kepada
masyarakat mengenai pemanfaatan limbah konstruksi yang ternyata bisa digunakan
lagi sebagai pengganti agregat kasar yang umum digunakan yaitu kerikil untuk
pembuatan beton normal. Beton campuran agregat kerikil dan pecahan batu alam
andesit mencapai kuat tekan karakteristik yang diisyaratkan yaitu 225 kg/cm2. Beton
dengan campuran pecahan ubin dan pecahan genteng tidak mencapai kuat tekan
karakteristik yang telah di isyaratkan. Dari 2 (dua) perbandingan yang digunakan
yaitu perbandingan volume dan perbandingan mix design, ternyata kuat tekan yang
dihasilkan lebih besar perbandingan volume untuk pembuatan beton normal.
Limbah logam berat berbahaya dalam banyak hal tidak dapat dimusnahkan dan
dimanfaatkan kembali, oleh karenanya pengurugan ke dalam landfill dibutuhkan.
Proses solidifikasi/stabilisasi (S/S) biasanya digunakan untuk merubah limbah cair
atau padat yang berpotensi berbahaya menjadi berkurang sifat bahayanya sebelum
diurug dalam sebuah landfill. Terbatasnya lahan untuk penimbunan, limbah tersebut
dapat menimbulkan masalah pencemaran. Kendala yang membatasi penimbunan
limbah, disertai dengan desakan untuk konservasi sumber daya alam, menimbulkan
upaya untuk mengkonversi limbah menjadi bahan yang bermanfaat. Makalah ini
menyajikan ringkasan sebuah penelitian yang dilaksanakan dalam area pemanfaatan
limbah dari sebuah industri baja untuk menggantikan sebagian semen Portland atau
agregat dalam campuran beton. Hasil penelitian menunjukkan bahwa limbah Lumpur
dapat menggantikan agregat halus sampai 50% berat, dan limbah debu dapat
menggantikan semen Portland sampai 15% berat. Terjadi penurunan kuat tekan bila
proporsi yang digantikan berada di atas nilai tersebut. Campuran beton
meminimalkan pelindian logam berat dari limbah yang diindikasikan dengan nilai
TCLP dan uji durabilitas yang rendah dibandingkan batasan standar. Penggunaan
semen memainkan peran penting dalam pengendalian pelindian jangka panjang dari
struktur monolitik yang terbentuk (Damanhuri,2001). Penggunaan sekam padi untuk
pembuatan batu cetak dan papan semen, dengan menggunakan bahan perekat yang
terdiri dari campuran tras, kapur, dengan atau tanpa semen Portland. Puslitbang
Permukiman telah membuat rumah contoh pada tahun 1967 (Amir,2002 ).
Penggunaan ampas tebu, sisa-sisa industri kayu, ataupun kayu-kayu dari jenis “ lesser
known species”, untuk diolah menjadi papan partikel, dengan menggunakan bahan
perekat seperti urea-formaldehid atau tanin formaldehid. (Amir,2002). Paving block
pada saat ini sudah banyak dipergunakan sebagai bahan pelapis permukaan jalan.
Untuk memanfaatkan limbah genteng keramik dari pabrik pembuatan genteng, sisa
pembangunan suatu rumah, serta bongkaran rumah maka digunakan agregat pecahan
genteng keranik sebagai pengganti agregat penyusun paving block. Penelitian ini
bertujuan mengetahui kuat tekan paving block dan membandingkan kekuatannya
dengan paving block pasir alam yang ada dipasaran. Perencanaan campuran paving
block dilakukan dengan sistem perbandingan volume. Perbandingan volume yang
dilakukan adalah 1:6, 1:5, 1:4 serta menggunakan agregat kasar pecahan genteng
keramik 1:2:3. setelah dianalisis, kuat tekan paving block yang menggunakan
pecahan genteng keramik lebih baik daripada paving block yang menggunakan
agregat pasir alam (Handiyanto, 2004). Tidak setiap daerah memiliki macam agregat
yang sama baiknya dari segi kekuatan, jenis dan ukurannya. Pecahan genteng
menjadi bahan alternatif sebagai agregat kasar untuk beton. Penelitian ini bertujuan
untuk meneliti kuat tekan beton dengan pecahan genteng sebagai agregat kasar dan
mencari faktor air semen optimum. Perencanaan campuran beton menggunakan SK
SNI T-15-1990-03. Benda uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah silinder
beton dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm dengan mutu kuat tekan 200 kg/cm 2.
nilai faktor air semen divariasi 0,5; 0,6 dan 0,7. Pengujian kuat tekan dilakukan pada
umur 7, 14 dan 28 hari. Benda uji yang dibuat 54 buah, yakni 27 buah untuk beton
agregat kasar pecahan genteng dan 27 buah untuk beton agregat kasar batu pecah
biasa sebagai perbandingan pada masing-masing pengujian hari dan faktor air semen.
Hasil penelitian ini memperlihatkan penggunaan pecahan genteng sebagai pengganti
agregat kasar dengan faktor air semen 0,5 pada umur 28 hari kuat tekan sebesar
192,84 kg/cm2 mendekati kuat tekan rencana beton. Nilai optimum faktor air semen
pada penelitian ini adalah 0,5 tetapi kuat tekan masih mempunyai kecenderungan
untuk meningkat jika nilai faktor air semen lebih kecil (Sutanto, 2001)
Fungsi agregat terhadap beton
Dalam beton agregat (agregat kasar dan agregat halus) mengisi sebagian besar
volume beton yaitu berkisar antara 60% sampai 80% sehingga sifat-sifat dan mutu
agregat sangat berpengaruh terhadap sifat dan mutu beton (Samekto dan Candra,
2001). Adapun fungsi penggunaan agregat dalam beton adalah untuk :
a. Menghasilkan kekuatan yang besar pada beton.
b. Dengan gradasi yang baik maka akan didapatkan beton yang padat.
c. Mengontrol workability atau sifat dapat dikerjakan aduk beton.
Dengan gradasi agregat yang baik, maka akan didapatkan beton yang mudah
dikerjakan atau memiliki workability yang baik.Semakin banyak bahan batuan yang
digunakan dalam beton, maka semakin hemat penggunaan semen Portland sehingga
semakin murah harganya. Tentu saja dalam penggunaan agregat tersebut ada
batasnya, sebab pasta semen diperlukan untuk pelekatan butir-butir dalam pengisian
rongga-rongga halus dalam beton. Karena bahan batuan tidak susut, maka susut
pengerasan hanya disebabkan oleh adanya pengerasan pasta semen. Semakin banyak
agregat, semakin berkurang susut pengerasan betonnya. Gradasi yang baik pada
agregat dapat menghasilkan beton yang padat sehingga volume rongga berkurang dan
penggunaan semen Portland berkurang pula. Susunan beton yang padat dapat
menghasilkan beton dengan kekuatan yang besar. Workability adukan beton plastis
dapat diusahakan dengan menggunakan gradasi agregat yang baik. Tetapi gradasi
untuk mobilitas yang baik memerlukan butir-butir berlapis pasta semen untuk dapat
memudahkan gerak adukan betonnya, sehingga butir-butir tidak dapat saling
bersinggungan.
Pengaruh Jenis Agregat Kasar Untuk Masing -Masing Umur Rencana terhadap Kuat
Tekan Beton
Pada agregat pecahan ubin kuat tekan yang didapat relatif kecil dibanding dengan
agregat pecahan batu alam, pecahan genteng, pecahan kerikil. Kuat tekan yang relatif
kecil dapat dilihat dari beberapa faktor antara lain tekstur permukaan yang licin dapat
mempengaruhi daya ikat dengan pasta semen sehingga dapat mengurangi kuat tekan
beton, karena faktor kekasaran permukaan agregat dapat menambah kekuatan tarik
maupun kekuatan lentur beton. Hal ini disebabkan karena adanya tambahan gesekan
antara pasta semen dan permukaan butir-butir agregat. Kemudian bentuknya yang
pipih juga ikut mempengaruhi gradasi sehingga mempengaruhi kepadatan beton.
Pada agregat pecahan genteng terlihat kuat tekan yang dihasilkan lebih besar daripada
agregat pecahan ubin namun lebih kecil dari agregat batu alam dan kerikil. Kita lihat
disini tekstur pecahan genteng lebih baik dari pada ubin walaupun ada sisi yang halus
dengan gradasi sudah baik dengan bentuk butiran yang bervariasi, walaupun begitu
kita lihat bahan dasar genteng adalah tanah sehingga jelas dapat mengurangi kuat
tekan beton. Pada agregat pecahan batu alam andesit terlihat kuat tekan yang
dihasilkan ternyata dapat melebihi kerikil untuk perbandingan volume besar. Hal ini
disebabkan dari beberapa faktor antara lain dari tekstur permukaan yang kasar,
kemudian pada saat penimbanganan kubus beton lebih berat daripada kubus beton
dengan campuran agregat lainnya, terlihat bahwa beton dengan agregat pecahan batu
alam andesit lebih padat daripada yang lainnya karena susunan beton yang padat
dapat menghasilkan beton dengan kekuatan yang besar.Secara umum dapat dilihat
dari 2 perbandingan yang digunakan menghasilkan kuat tekan yang bervariatif
kemudian adanya perbedaan hasil kuat tekan pada masing- masing umur dari masing-
masing jenis agregat kasar, hal ini membuktikan bahwa setiap agregat kasar
mempunyai karakteristik yang berbeda-beda yang pastinya akan berpengaruh
terhadap kualitas, workability, keawetan dan yang terpenting adalah daya dukung
atau kuat tekan dari beton yang dihasilkan.
3. Apa yang anda harapkan, jika anda sebagai :
a. Kontraktor pembangunan jalan beton
b. Perencana jalan beton
c. Pengusaha ready mix
d. Toko bangunan
Jawab :
a. Kontraktor pembangunan jalan beton
Kontraktor adalah suatu profesi yang mengharuskannya untuk merencanakan,
memfasilitasi kebutuhan proyek dan melaksanakan suatu proyek dengan sesuai
dan tepat dari berbagai aspek. Jika saya menjadi seorang kontraktor, tentunya
saya sangat berharap untuk dapat menjalankan suatu proyek dengan tepat sesuai
dengan yang direncanakan. Contonya, sebisa mungkin dapat terhindar dari
permasalahan pada saat pengecoran jalan beton, pemoloran waktu penyelesaian
proyek dan dapat memilah-milah material yang ekonomis namun tidak
mengurangi dari segi kualitas hasilnya. Tidak dapat dipungkiri bahwa seorang
kontraktor untuk dapat mendapatkan untung besar kerapkali melakukan beberapa
kecurangan seperti mengurangi komposisi material yang sudah direncanakan dan
juga membeli material yang berkualitas jelek. “Mengatasi masalah dengan
masalah”, kira-kira seperti itulah motto problem solving yang mungkin dianut
oleh kebanyakan kontraktor di dunia konstruksi kita. Sebutan dan kasus-kasus
yang disebutkan di atas, sebetulnya hanyalah suatu “ketukan” agar kontraktor
yang masih menganut paham itu dapat berubah menjadi lebih profesional. Karena
walau bagaimanapun, bekerja dengan lebih profesional akan memberikan hasil
yang lebih baik.Maka dari itu profesi ini dipaksa untuk berpikir dengan cermat
demi menghasilkan jalan beton yang kuat dan tahan lama tanpa ada yang
terugikan dari pihak manapun.
b. Perencana jalan beton
Perencana jalan merupakan seseorang yang bertugas untuk mendesain dan
memperhitungkan dari proyek suatu pembuatan jalan beton. Jika saya diposisikan
menjadi seorang perencana jalan beton, yang saya harapkan adalah apa yang
sudah saya rencanakan dari segi desain dan perhitungan komposisi materialnya
terutama pada seorang kontraktor dan pekerja-pekerjanya untuk benar-benar
melaksanakan dengan cara yang benar dan tidak mengurangi komposisi material
demi meraup keuntungan pribadi. Saya harapkan dari pihak kontraktor sebagai
pengawas sekaligus pemfasilitas untuk intensif berkomunikasi dengan saya bila
terjadi permasalahan di lapangan. Karena faktanya terdapat beberapa kontraktor
yang bila terjadi permasalahan di lapangan maka ia akan menutupinya dengan
cara menyelesaikan masalah dengan masalah yang dikarenakan beralasan tidak
mau rugi. Namun tidak menutup kemungkinan apabila dapat membuat
perencanaan tanpa menggunakan banyak biaya sehingga dapat meminimalisir
penggunaan uang.
c. Pengusaha Ready Mix
Pengusaha ready mix merupakan sebuah pengusaha yang menyediakan jasa
membuat beton segar untuk diantarkan ke lokasi proyek pengecoran yang mana
campurannya dari batu buatan yang diciptakan dari berbagai Material Alam,
diantaranya: Semen, Pasir (fine aggregate), Split (corse aggregate), Abu Batu
dan Additive. Yang telah lulus uji test laboratory. Yang saya harapkan sebagai
pengusaha ready mix yaitu banyaknya suatu pembangunan proyek besar seperti
jalan atau gedung beton. Maka dengan itu akan banyak pula pemesanan beton
ready mix yang tentunya akan menguntungkan. Dan beraharap para konsumen
untuk mengetahui lebih dalam alasan untuk memilih beton ready mix yang
diantaranya :
1. Mutu dan Volume selalu terkontrol dan terjamin
2. Pekerjaan lebih cepat dan efisien karena menggunakan Pompa
3. Sistem prosedur yang mudah
4. Anda tidak perlu menyediakan banyak tenaga superveisi
5. Dapat dikirim ke berbagai tempat
d. Toko bangunan
Toko bangunan adalah perusahaan dagang yang menyediakan bahan material
bangunan untuk kebutuhan suatu pembangunan. Jika saya menjadi seorang toko
bangunan, saya berharap perkembangan pembangunan infrastruktur di Indonesia
semakin meningkat dan inovatif. Sehingga akan berbanding lurus dengan
banyaknya kebutuhan material yang beragam, dan tak lain pastinya toko
bangunan akan menjadi incaran para kontraktor untuk dapat memenuhi
kebutuhannya sehingga kemungkinan untuk memiliki konsumen yang banyak dan
penghasilan yang tinggi sangat besar dengan menjual dengan kualitas yang baik.
4. Buatlah kasus contoh permasalahan pengecoran jalan disertai
penyelesaiannya!
Jawab :
Seperti kita ketahui jalan Sukajadi merupakan salah satu jalan terpadat di kota
Bandung, di jalan ini sering terjadi kemacetan pada jam-jam tertentu seperti jam
masuk kantor atau pulang kantor. Hal ini dikarenakan adanya pasar tradisional di
ruas jalan tersebut yang menghambat laju kendaraan. Dalam proses pengecoran
proyek pembangunan gedung parkir Mall Paris Van Java ini menggunakan beton
segar pesanan dari perusahaan jasa penyedia beton segar yakni Jaya Mix dan Pioneer
Mix, sehingga membutuhkan alat transportasi berupa ready mix untuk mengangkut
beton segar tersebut ke lokasi proyek. Karena ukuran mobil Ready Mix tergolong
besar maka akan menimbulkan masalah kemacetan apabila kedatangan Mobil ready
mix tidak direncanakan terlebih dahulu.
Dalam mengatasi masalah kemacetan yang akan timbul pada saat kedatangan mobil
Ready Mix pihak PVJ melakukan pengecoran pada tengah malam, karena pada saat
itu lalu lintas di jalan sukajadi telah lengang. Selain itu pihak PVJ berkoordinasi
dengan kepolisian setempat untuk memberlakukan system satu arah pada saat proses
pengecoran berlangsung agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Agar proses
transportasi tidak terganggu cukup lama, pihak PVJ memarkir mobil ready mix tidak
jauh dari lokasi proyek yaitu ± 35 meter. Proses pengecoran pun dilakukan dengan
mengefesienkan waktu sehingga mobil ready mix stanby menunggu giliran
pengosongan muatan hanya memakan waktu ±15 menit.
Berikut ini seketsa parkir dan pengaturan jalan pada saat pengecoran :