tugas tht juna.docx

21
Anatomi Laring Laring merupakan bagian terbawah dari saluran nafas bagian atasdan terletak setinggi vertebra cervicalis IV - VI, dimana pada anak-anak dan wanita letaknya relatif lebih tinggi. Bentuk laring menyerupai limas segitiga terpancung dengan bagian atas lebih terpancung dan bagian atas lebih besar dari bagian bawah. Batas atas laring adalah aditus laring sedangkan batas kaudal kartilago krikoid Struktur kerangka laring terdiri dari satu tulang (os hioid) dan beberapa tulang rawan, baik yang berpasangan ataupun tidak. Komponen utama pada struktur laring adalah kartilago tiroid yang berbentuk seperti perisai dan kartilago krikoid. Os hioid terletak disebelah superior dengan bentuk huruf U dan dapat dipalpasi pada leher depan serta lewat mulut pada dinding faring lateral. Dibagian bawah os hioid ini bergantung ligamentum tirohioid yang terdiri dari dua sayap / alae kartilago tiroid. Sementara itu kartilago krikoidea mudah teraba dibawah kulit yang melekat pada kartilago tiroidea

Transcript of tugas tht juna.docx

Page 1: tugas tht juna.docx

Anatomi Laring

Laring merupakan bagian terbawah dari saluran nafas bagian atasdan terletak

setinggi vertebra cervicalis IV - VI, dimana pada anak-anak dan wanita letaknya

relatif lebih tinggi. Bentuk laring menyerupai limas segitiga terpancung dengan

bagian atas lebih terpancung dan bagian atas lebih besar dari bagian bawah. Batas atas

laring adalah aditus laring sedangkan batas kaudal kartilago krikoid Struktur kerangka

laring terdiri dari satu tulang (os hioid) dan beberapa tulang rawan, baik yang

berpasangan ataupun tidak. Komponen utama pada struktur laring adalah kartilago

tiroid yang berbentuk seperti perisai dan kartilago krikoid. Os hioid terletak disebelah

superior dengan bentuk huruf U dan dapat dipalpasi pada leher depan serta lewat

mulut pada dinding faring lateral. Dibagian bawah os hioid ini bergantung

ligamentum tirohioid yang terdiri dari dua sayap / alae kartilago tiroid. Sementara itu

kartilago krikoidea mudah teraba dibawah kulit yang melekat pada kartilago tiroidea

lewat kartilago krikotiroid yang berbentuk bulat penuh. Pada permukaan superior

lamina terletak pasangan kartilago aritinoid ini mempunyai dua buah prosesus yakni

prosesus vokalis anterior dan prosesus muskularis lateralis Pada prosesus vokalis akan

membentuk 2/5 bagian belakang dari korda vokalis sedangkan ligamentum vokalis

membentuk bagian membranosa atau bagian pita suara yang dapat bergetar. Ujung

bebas dan permukaan superior korda vokalis suara membentuk glotis. Kartilago

epiglotika merupakan struktur garis tengah tunggal yang berbentuk seperti bola

pimpong yang berfungsi mendorong makanan yang ditelan kesamping jalan nafas

laring. Selain itu juga terdapat dua pasang kartilago kecil didalam laring yang mana

tidak mempunyai fungsi yakni kartilago kornikulata dan kuneiformis

Page 2: tugas tht juna.docx

2.1.2 Kartilago

Kartilago laring terbagi atas 2 (dua) kelompok, yaitu : Kelompok kartilago mayor,

terdiri dari :

� Kartilago Tiroidea, 1 buah �Kartilago Krikoidea, 1 buah � Kartilago Aritenoidea, 2 buahKartilago minor, terdiri dari : � Kartilago KornikulataSantorini, 2 buah � Kartilago KuneiformeWrisberg, 2 buah � Kartilago Epiglotis, 1 buah

• Kartilago Tiroidea Kartilago Tiroidea merupakan suatu kartilago hyalin yang

membentuk dinding anterior dan lateral laring, dan merupakankartilago yang terbesar.

Terdiri dari 2sayap (alae tiroidea)berbentuk seperti perisai yang terbuka

dibelakangnya tetapi bersatu di bagian depan dan membentuk sudut sehingga

menonjol ke depan disebut Adam’s Apple. Sudut ini pada pria dewasa kira-kira 90

derajat dan pada wanita 120 derajat. Diatasnya terdapat lekukan yang disebut thyroid

notch atau ineiseura tiroidea, dimana di belakang atas membentuk kornu superior

yang dihubungkan dengan os hyoid oleh ligamentum tiroidea, sedangkan di bagian

bawah membentuk kornu inferior yang berhubungan dengan permukaan posterolateral

dari kartilago krikoidea dan membentuk artikulasio krikoidea.Dengan adanya

artikulasio ini memungkinkan kartilago tiroidea dapat terangkat ke atas. Di sebelah

dalam perisai kartilago tiroidea terdapat bagian dalam laring, yaitu : pita suara,

ventrikel, otot-otot dan ligamenta,kartilago aritenoidea, kuneiforme serta kornikulata

Permukaan luar ditutupi perikondrium yang tebal dan terdapat suatu alur yangberjalan

oblik dari bawah kornu superior ke tuberkulum inferior. Alur ini merupakantempat

Page 3: tugas tht juna.docx

perlekatan muskulus sternokleidomastoideus, muskulus tirohioideus danmuskulus

konstriktor faringeus inferior.Permukaan dalamnya halus tetapi pertengahan antara

incisura tiroidea dan tepibawah kartilago tiroidea perikondriumnya tipis, merupakan

tempat perlekatan tendokomisura anterior. Tangkai epiglotis melekat 1 cm diatasnya

olehligamentum tiroepiglotika. Kartilago ini mengalami osifikasi pada umur 20 –

30tahun .

• Kartilago Krikoidea Kartilago ini merupakan bagian terbawah dari dinding

laring. Merupakan kartilago hialin yang berbentuk cincin stempel (signet ring) dengan

bagian alasnya terdapat di belakang. Bagian anterior dan lateralnya relatif lebih

sempit daripada bagian posterior. Kartilago ini berhubungan dengan kartilago tiroidea

tepatnya dengan kornu inferior melalui membrana krikoidea (konus elastikus) dan

melalui artikulasio krikoaritenoidea. Di sebelah bawah melekat dengan cincin trakea I

melalui ligamentum krikotiroidea. Pada keadaan darurat dapat dilakukan tindakan

trakeostomi, krikotomi atau koniotomi pada konus elastikus Kartilago krikoidea pada

dewasa terletak setinggi vertebra servikalis VI - VIIdan pada anak-anak setinggi

vertebra servikalis III - IV. Kartilago ini mengalami osifikasi setelah kartilago

tiroidea.

• Kartilago Aritenoidea Kartilago ini juga merupakan kartilago hyalin yang

terdiri dari sepasang kartilago berbentuk piramid 3 sisi dengan basis berartikulasi

dengan kartilago krikoidea, sehingga memungkinkan pergerakan ke medio lateral dan

gerakan rotasi. Dasar dari piramid ini membentuk 2 tonjolan yaitu prosesus

muskularis yang merupakan tempat melekatnya muskulus krikoaritenoidea yang

terletak di posterolateral, dan di bagian anterior terdapat prosesus vokalis tempat

melekatnya ujung posterior pita suara. Pinggir posterosuperior dari konus elastikus

melekat ke prosesus vokalis. Ligamentum vokalis terbentuk dari setiap prosesus

vokalis dan berinsersi pada garis tengah kartilago tiroidea membentuk tiga per lima

bagaian membranosa atau vibratorius pada pita suara. Tepi dan permukaan atas dari

pita suara ini disebut glottis Kartilago aritenoidea dapat bergerak ke arah dalam dan

luar dengan sumbu sentralnya tetap, karena ujung posterior pita suara melekat pada

prosesus vokalis dari aritenoid maka gerakan kartilago ini dapat menyebabkan terbuka

dan tertutupnya glotis. Kalsifikasi terjadi pada dekade ke 3 kehidupan

Page 4: tugas tht juna.docx

• Kartilago Epiglotis Bentuk kartilago epiglotis seperti bet pingpong dan

membentuk dinding

anterior aditus laringeus tangkainya disebut petiolus dan dihubungkan oleh

ligamentum tiroepiglotika ke kartilago tiroidea di sebelah atas pita suara. Sedangkan

bagian atas menjulur di belakang korpus hyoid ke dalam lumen faring sehingga

membatasi basis lidah dan laring. Kartilago epiglotis mempunyai fungsi sebagai

pembatas yang mendorong makanan ke sebelah laring.

• Kartilago Kornikulata Kartilago ini merupakan kartilago fibroelastis, disebut

juga kartilago Santorini dan merupakan kartilago kecil di atas aritenoid serta di dalam

plika ariepiglotika.

• Kartilago Kuneiforme Merupakan kartilago fibroelastis dari Wrisberg dan

merupakan kartilago kecil yang terletak di dalam plika ariepiglotika

2.1.3 Ligamentum dan membrana

Ligamentum dan membran laring terbagi atas 2 grup, yaitu :

1. Ligamentum ekstrinsik, terdiri dari :

� Membran tirohioid � Ligamentum tirohioid � Ligamentum tiroepiglotis �Ligamentum hioepiglotis � Ligamentum krikotrakeal

2. Ligamentum intrinsik, terdiri dari :

� Membran quadrangularis � Ligamentum vestibular � Konus elastikus � Ligamentum krikotiroid media � Ligamentum vokalis

2.1.4 Otot laring

Gerakan laring dilakukan oleh kelompok otot / muskulus ekstrinsik dan intrinsik. Otot

Page 5: tugas tht juna.docx

ekstrinsik bekerja pada laring secara keseluruhan yang terdiri dari otot ekstrinsik

suprahioid yang berfungsi menarik laring ke atas dan otot ekstrinsik infrahioid. Otot

intrinsik laring menyebabkan gerakan antara berbagai struktur laring sendiri, seperti

otot vokalis dan tiroaritenoid yang membentuk tonjolan pada korda vokalis dan

berperan dalam membentuk tegangan korda vokalis, otot krikotiroid berfungsi

menarik kartilago tiroid kedepan, meregang dan menegangkan korda vokalis dan

memiliki fungsi membentuk suara dan bernafas.

A. Otot / muskulus ekstrinsik

Terbagi atas :

1. Otot suprahioid / otot elevator laring, yaitu :

- Stilohioideus - Geniohioideus - Genioglosus - Milohioideus - Digastrikus -

Hioglosus

2.Otot infrahioid / otot depresor laring, yaitu : - Omohioideus

- Sternokleidomastoideus - Tirohioideus

Kelompok otot depresor dipersarafi oleh ansa hipoglossi C2 dan C3 danpenting untuk

proses menelan (deglutisi) dan pembentukan suara (fonasi). Muskuluskonstriktor

faringeus medius termasuk dalam kelompok ini dan melekat pada lineaoblikus

kartilago tiroidea. Otot ini penting pada proses deglutisi

B. Otot/muskulusintrinsik

Terbagi atas :

1. Otot adduktor :

- Interaritenoideus transversal dan oblik - Krikotiroideus - Krikotiroideus lateral

2. Otot abduktor : - Krikoaritenoideus posterior

3. Otot tensor : - Tensor Internus : Tiroaritenoideus dan Muskulus Vokalis -

Page 6: tugas tht juna.docx

Tensor Eksternus : Krikotiroideus

2.1.5 Persendian

Artikulasio Krikotiroidea

Artikulasio Krikotiroidea merupakan sendi antara kornu inferior kartilago tiroidea

dengan bagian posterior kartilago krikoidea. Sendi ini diperkuat oleh 3 (tiga)

ligamenta, yaitu : ligamentum krikotiroidea anterior, posterior, dan inferior. Sendi ini

berfungsi untuk pergerakan rotasi pada bidang tiroidea, oleh karena itu kerusakan atau

fiksasi sendi ini akan mengurangi efek muskulus krikotiroidea yaitu untuk

menegangkan pita suara

Artikulasio Krikoaritenoidea Artikulasio Krikoaritenoidea merupakan persendian

antara fasies artikulasio krikoaritenoidea dengan tepi posterior cincin krikoidea.

Letaknya di sebelah kraniomedial artikulasio krikotiroidea dan mempunyai fasies

artikulasio yang mirip dengan kulit silinder, yang sumbunya mengarah dari

mediokraniodorsal ke laterokaudoventral serta menyebabkan gerakanmenggeser yang

sama arahnya dengan sumbu tersebut. Pergerakan sendi tersebutpenting dalam

perubahan suara dari nada rendah menjadi nada tinggi

2.1.6 Struktur laring bagian dalam

Cavum laring dibagi menjadi sebagai berikut :

a. Supraglotis (vestibulum superior), yaitu ruang diantara permukaan atas pita suara

palsu dan inlet laring.

Page 7: tugas tht juna.docx

b. Glotis (pars media), yaitu ruangan yang terletak antara pita suara palsu dengan

pita suara sejati serta membentuk rongga yang disebut ventrikel laring morgagni.

c.Infraglotis (pars inferior), yaitu ruangan diantara pita suara sejati dengan tepi bawah

kartilago krikoidea

Beberapa bagian penting dari dalam laring :

• Aditus Laringeus Pintu masuk ke dalam laring yang dibentuk di anterior oleh

epiglotis, lateral oleh plika ariepiglotika, posterior oleh ujung kartilago kornikulata

dan tepi atas muskulus aritenoideus

• Rima Vestibuli. Merupakan celah antara pita suara palsu

• Rima glottis Di depan merupakan celah antara pita suara sejati, di belakang

antara prosesus vokalis dan basis kartilago aritenoidea

• Vallecula Terdapat diantara permukaan anterior epiglotis dengan basis lidah,

dibentuk oleh plika glossoepiglotika medial dan lateral

• Plika Ariepiglotika Dibentuk oleh tepi atas ligamentum kuadringulare yang

berjalan darikartilago epiglotika ke kartilago aritenoidea dan kartilago kornikulata

• Sinus Pyriformis (Hipofaring) Terletak antara plika ariepiglotika dan

permukaan dalam kartilago tiroidea

• Incisura Interaritenoidea Suatu lekukan atau takik diantara tuberkulum

kornikulatum kanan dan kiri

• Vestibulum Laring Ruangan yang dibatasi oleh epiglotis, membrana

kuadringularis, kartilago aritenoid, permukaan atas prosesus vokalis kartilago

aritenoidea dan muskulus interaritenoidea

• Plika Ventrikularis (pita suara palsu) Pita suara palsu yang bergerak

bersama-sama dengan kartilago aritenoidea untuk menutup glottis dalam keadaan

terpaksa, merupakan dua lipatan tebal dari selaput lendir dengan jaringan ikat tipis di

tengahnya

• Ventrikel Laring Morgagni (sinus laringeus) Ruangan antara pita suara palsu

dan sejati. Dekat ujung anterior dari ventrikel terdapat suatu divertikulum yang

meluas ke atas diantara pita suara palsu dan permukaan dalam kartilago tiroidea,

dilapisi epitel berlapis semu bersilia dengan beberapa kelenjar seromukosa yang

fungsinya untuk melicinkan pita suara sejati, disebut appendiks atau sakulus ventrikel

laring

Page 8: tugas tht juna.docx

• Plika Vokalis (pita suara sejati) Terdapat di bagian bawah laring. Tiga per

lima bagian dibentuk oleh

ligamentum vokalis dan celahnya disebut intermembranous portion, dan dua per lima

belakang dibentuk oleh prosesus vokalis dari kartilago aritenoidea dan disebut

intercartilagenous portion

2.1.7 Persarafan dan Perdarahan

Laring dipersarafi oleh cabang nervus vagus yaitu nervus laringeus superior dan

nervus laringeus inferior (nervus laringeus rekuren) kiri dan kanan

1. Nervus Laringeus Superior.

Meninggalkan nervus vagus tepat di bawah ganglion nodosum, melengkung ke depan

dan medial di bawah arteri karotis interna dan eksterna yang kemudian akan

bercabang dua, yaitu :

•Cabang Interna ; bersifat sensoris, mempersarafi vallecula, epiglotis, sinus pyriformis

dan mukosa bagian dalam laring di atas pita suara sejati.

• Cabang Eksterna ; bersifat motoris, mempersarafi muskulus krikotiroid dan

muskulus konstriktor inferior.

2. Nervus Laringeus Inferior (Nervus Laringeus Rekuren).

Berjalan dalam lekukan diantara trakea dan esofagus, mencapai laring tepat

dibelakang artikulasio krikotiroidea. Nervus laringeus yang kiri mempunyai

perjalanan yangpanjang dan dekat dengan Aorta sehingga mudah

terganggu.Merupakan cabang nervus vagus setinggi bagian proksimal subklavia dan

berjalanmembelok ke atas sepanjang lekukan antara trakea dan esofagus,

selanjutnya akanmencapai laring tepat di belakang artikulasio krikotiroidea dan

memberikanpersarafan :

• Sensoris, mempersarafi daerah subglotis dan bagian atas trakea • Motoris,

mempersarafi semua otot laring kecuali muskulus krikotiroidea

Laring mendapat perdarahan dari cabang arteri tiroidea superior dan inferiorsebagai

arteri laringeus superior dan inferior

Page 9: tugas tht juna.docx

Arteri Laringeus Superior

Berjalan bersama ramus interna nervus laringeus superior menembus membrana

tirohioid menuju ke bawah diantara dinding lateral dan dasar sinus pyriformis

Arteri Laringeus Inferior

Berjalan bersama nervus laringeus inferior masuk ke dalam laring melalui area Killian

Jamieson yaitu celah yang berada di bawah muskulus konstriktor faringeus inferior, di

dalam laring beranastomose dengan arteri laringeus superior dan memperdarahi otot-

otot dan mukosa laring

2.1.8 Sistem Limfatik

1. Daerah bagian atas pita suara sejati, pembuluh limfe berkumpul membentuk

saluran yang menembus membrana tiroidea menuju kelenjar limfe cervikal superior

profunda. Limfe ini juga menuju ke superior dan middle jugular node.

2. Daerah bagian bawah pita suara sejati bergabung dengan sistem limfe trakea,

middle jugular node, dan inferior jugular node.

3. Bagian anterior laring berhubungan dengan kedua sistem tersebut dan sistem limfe

esofagus

Anatomi Faring

Page 10: tugas tht juna.docx

Faring adalah suatu kantong fibromuskuler yang bentuknya seperti corong, yang

besar di bagian atas dan sempit di bagian bawah serta terletak pada bagian anterior

kolum vertebra. Kantong ini mulai dari dasar tengkorak terus menyambung ke

esophagus setinggi vertebra servikal ke-6. Ke atas, faring berhubungan dengan rongga

hidung melalui koana, ke depan berhubungan dengan rongga mulut melalui ismus

orofaring, sedangkan dengan laring di bawah berhubungan melalui aditus laring dan

ke bawah berhubungan dengan esophagus. Panjang dinding posterior faring pada

orang dewasa kurang lebih 14 cm; bagian ini merupakan bagian dinding faring yang

terpanjang. Dinding faring dibentuk oleh (dari dalam keluar) selaput lendir, fasia

faringobasiler, pembungkus otot dan sebagian fasia bukofaringeal.

Faring terbagi atas nasofaring, orofaring dan laringofaring (hipofaring). Unsur-unsur

faring meliputi mukosa, palut lendir (mukosa blanket) dan otot

Page 11: tugas tht juna.docx

Faring terdiri atas :

Nasofaring

Batas nasofaring di bagian atas adalah dasar tengkorak, di bagian bawah adalah

palatum mole, ke depan adalah rongga hidung sedangkan ke belakang adalah vertebra

servikal. Nasofaring yang relatif kecil, mengandung serta berhubungan erat dengan

beberapa struktur penting, seperti adenoid, jaringan limfoid pada dinding lateral faring

dengan resesus faring yang disebut fosa Rosenmuller, kantong Rathke, yang

merupakan invaginasi struktur embrional hipofisis serebri, torus tubarius, suatu

refleksi mukosa faring di atas penonjolan kartilago tuba Eustachius, koana, foramen

jugulare, yang dilalui oleh n. glosofaring, n. vagus dan n.asesorius spinal saraf cranial

dan v.jugularis interna, bagian petrosus os temporalis dan foramen laserum dan muara

tuba Eustachius.

Orofaring

Orofaring disebut juga mesofaring dengan batas atasnya adalah palatum mole, batas

bawah adalah tepi atas epiglottis, ke depan adalah rongga mulut, sedangkan ke

belakang adalah vertebra sevikal. Struktur yang terdapat di rongga orofaring adalah

dinding posterior faring, tonsil palatine, fosa tonsil serta arkus faring anterior dan

posterior, uvula, tonsil lingual dan foramen sekum

Laringofaring (Hipofaring)

Batas laringofaring di sebelah superior adalah tepi atas epiglotis, batas anterior ialah

laring, batas inferior ialah esofagus, serta batas posterior ialah vertebra servikal.

Struktur pertama yang tampak di bawah lidah ialah valekula. Bagian ini merupakan

Page 12: tugas tht juna.docx

dua cengkungan yang dibentuk oleh ligamentum glosoepiglotika medial dan

ligamentum glosoepiglotika lateral pada tiap sisi. Valekula disebut juga “kantong pil”

(pill pockets) sebab pada beberapa orang, kadang – kadang bila menelan pil akan

tersangkut di situ. Di bawah valekula terdapat epiglotis. Pada bayi epiglotis ini

berbentuk omega dan pada perkembangannya akan lebih melebar, meskipun kadang –

kadang bentuk infantile (bentuk omega) ini tetap sampai dewasa. Dalam

perkembangannya, epiglotis ini dapat menjadi demikian lebar dan tipisnya. Epiglotis

berfungsi juga untuk melindungi glotis ketika menelan minuman atau bolus makanan,

pada saat bolus tersebut menuju ke sinus piriformis dan ke esophagus

Ruang Faringal

Ada dua ruang yang berhubungan dengan faring yang secara klinis mempunyai arti

penting, yaitu ruang retrofaring dan ruang parafaring. Ruang retrofaring(

Retropharyngeal space), dinding anterior ruang ini adalah dinding belakang faring

yang terdiri dari mukosa faring, fasia faringobasilaris dan otot – otot faring. Ruang ini

berisi jaringan ikat jarang dan fasia prevertebralis. Ruang ini mulai dari dasar

tengkorak di bagian atas sampai batas paling bawah dari fasia servikalis. Serat – serat

jaringan ikat di garis tengah mengikatnya pada vertebra.Di sebelah lateral ruang ini

berbatasan dengan fosa faringomaksila.

Ruang parafaring (Pharyngomaxillary Fossa), ruang ini berbentuk kerucut dengan

dasarnya yang terletak pada dasar tengkorak dekat foramen jugularis dan puncaknya

pada kornu mayus os hioid. Ruang ini dibatasi di bagian dalam oleh m. konstriktor

faring superior, batas luarnya adalah ramus asenden mandibula yang melekat dengan

m. pterigoid interna dan bagian posterior kelenjar parotis. Fosa ini dibagi menjadi dua

bagian yang tidak sama besarnya oleh os stiloid dengan otot yang melekat padanya.

Bagian anterior (presteloid) adalah bagian yang lebih luas dan dapat mengalami

proses supuratif sebagai akibat tonsil yang meradang, beberapa bentuk mastoiditis

atau petrositis, atau dari karies dentis. Bagian yang lebih sempit di bagian posterior

(post stiloid) berisi a.karotis interna, v. jugularis interna, n. vagus yang dibungkus

dalam suatu sarung yang disebut selubung karotis (carotid sheath). Bagian ini

dipisahkan dari ruang retrofaring oleh sesuatu lapisan fasia yang tipis.

Page 13: tugas tht juna.docx

REFRAT FARING DAN LARING

Page 14: tugas tht juna.docx

Disusun Oleh:

Shannaz (11 2013 184)

PEMBIMBING:

Dr.Wiendy Sp.THT

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit THT

Universitas Kristen Krida Wacana

Fakultas Kedokteran Ukrida

Jl. Terusan Arjuna No.6, Kebon Jeruk, Jakarta Barat