Tugas Struktur Jalan Raya 10 Tahun

6
4.Rencanakan tebal perkerasan : Jalan kolektor 2/2 (2 jalur 2 arah) Data CBR : No . Nilai CBR (%) 1 2 2 3 3 3,5 4 2,5 5 4 6 4,5 7 6 8 5,5 9 3 10 3,5 11 4 12 5,5 13 3,5 14 4 15 3,5 16 3,5 17 4,5 18 5 Kondisi iklim setempat : curah hujan 850 mm per tahun Angka pertumbuhan lalu lintas : 5 % per tahun Jumlah LHR pada awal (LHRo) : Jenis Kendaraan Vol Beban sumbu (ton) depa n belaka ng Mobil Penumpang 100 0 1 1 Bus 300 3 5 Truck 10 ton 50 4 6 Truck 20 ton 30 6 2 x 7 Penyelesaian : 1). LALU LINTAS RENCANA a. menghitung angka ekivalen (E) masing- masing kendaraan : - Mobil = 0,0004 - Bus = 0,1593 - Truck 10 ton = 0,3500 - Truck 20 ton = 1,0375 b. menghitung lintas ekivalen permulaan (LEP) : - M. Penumpang = 0,5 x 0,0004 x 1000 = 0,200 - Bus = 0,5 x 0,1593 x 300 = 9,588 - Truck 10 ton = 0,5 x 0,3500 x 50 = 8,750 - Truck 20 ton = 0,5 x 1,0375 x 30 = 15,562 LEP = 34,070 c. menghitung Lintas Ekivalen Akhir (LEA) : LEA = LEP (1+i) UR

description

Sipil

Transcript of Tugas Struktur Jalan Raya 10 Tahun

Page 1: Tugas Struktur Jalan Raya 10 Tahun

4.Rencanakan tebal perkerasan : Jalan kolektor 2/2 (2 jalur 2 arah) Data CBR :

No. Nilai CBR (%)

1 22 33 3,54 2,55 46 4,57 68 5,59 310 3,511 412 5,513 3,514 415 3,516 3,517 4,518 5

Kondisi iklim setempat : curah hujan 850 mm per tahun

Angka pertumbuhan lalu lintas : 5 % per tahun Jumlah LHR pada awal (LHRo) :

Jenis Kendaraan VolBeban sumbu (ton)depan belakang

Mobil Penumpang 1000 1 1Bus 300 3 5Truck 10 ton 50 4 6Truck 20 ton 30 6 2 x 7

Penyelesaian :1). LALU LINTAS RENCANA

a. menghitung angka ekivalen (E) masing- masing kendaraan :

- Mobil = 0,0004

- Bus = 0,1593- Truck 10 ton = 0,3500- Truck 20 ton = 1,0375

b. menghitung lintas ekivalen permulaan (LEP) :

- M. Penumpang = 0,5 x 0,0004 x 1000 = 0,200- Bus = 0,5 x 0,1593 x 300= 9,588- Truck 10 ton = 0,5 x 0,3500 x 50 = 8,750- Truck 20 ton = 0,5 x 1,0375 x 30 = 15,562

LEP = 34,070

c. menghitung Lintas Ekivalen Akhir (LEA) :

LEA = LEP (1+i)UR

LEA = 34,070 (1+0,06)10 = 61,014d. menghitung Lintas Ekivalen Tengah (LET)

LET = LEP+LEA

2

LET = 34,070+61,014

2=47,542

e. menghitung Lintas Ekivalen Rencana (LER) :

LER = LET x FP

FP = UR10

LER = 47,542 x 1010

= 47,542

Page 2: Tugas Struktur Jalan Raya 10 Tahun
Page 3: Tugas Struktur Jalan Raya 10 Tahun

2). DAYA DUKUNG TANAH DASAR :a. mencari harga CBR yang mewakili

b. mencari nilai Daya Dukung Tanah Dasar

Dari grafik diatas, diperoleh nilai CBR yang mewakili = 2 %, maka diperoleh nilai Daya Dukung Tanah Dasar (DDT) = 2

1.5 2.0 2.5 3.0 3.5 4.0 4.5 5.0 5.5 6.0 6.50

102030405060708090

100

Nilai CBR

Per

sen

yan

g sa

ma

ata

u le

bih

bes

ar

CBR

Jumlah yang sama

atau lebih besar

Persen yang sama atau lebih

besar

2 18

18

x100

= 100%18

3 17

17

x100

=94,44%1

8

3.5 16

16

x100

=88,89%1

8

2.5 15

15

x100

=83,33%1

8

4 14

14

x100

=77,78%1

8

4.5 13

13

x100

=72,22%1

8

6 12

12

x100

=66,67%1

8

5.5 11

11

x100

=61,11%1

8

3 10

10

x100

=55,56%1

8

3.5 99

x100

=50,00%1

8

4 88

x100

=72,73%1

1

5.5 77

x100

=38,89%1

8

3.5 66

x100

=33,33%1

8

4 55

x100

=27,78%1

8

3.5 44

x100

=22,22%1

8

Page 4: Tugas Struktur Jalan Raya 10 Tahun

1. Karakteristik perkerasan lentur dan gambar perkerasan.a) Ketika menerima beban, perkerasan jalan lentur bersifat elastis sehingga dapat memberi

kenyamanan bagi pengguna jalan.b) Seluruh lapisan menanggung beban yang mengenainya.c) Umumnya menggunakan bahan perekat aspald) Umur rencana maksimal 20 tahun.

Page 5: Tugas Struktur Jalan Raya 10 Tahun

2. Defenisi dari beberapa istilah yang berkautan dengan perkerasan jalan: a) Angka Ekivalen (E) :

Adalah angka yang menyatakan perbandingan tingkat kerusakan yang ditimbulkan oleh suatu beban sumbu tunggal kendaraan terhadap kerusakan yang ditimbullkan oleh satu lintasan beban standar sumbu tunggal seberat 8,16 ton (18.000 lbs)

b) Lintas Ekivalen Pertama (LEP) : Adalah jumlah lintasan ekivalen harian rata-rata dari sumbu tunggal seberat 8,16 ton (18.000 lbs) pada jalur rencana yang diduga terjadi pda permulaan umur rencana.

c) Daya Dukung Tanah (DDT) :Adalah skala yang dipakai dalam nomogram penetapan tebal perkerasan yang menunjukkan kemampuan tanah dasar menerima beban.

d) Faktor Regiona (FR) :Adalah faktor setempat menyangkut keadaan lapangan dan iklim. Yang dapat mempengaruhi keadaan pembebanan, daya dukung tanah, dan perkerasan.

e) Lintas Ekivalen Akhir (LEA) : Adalah jumah lintas ekivalen harian rata-rata sumbu tuggal pada jalur rencana yang diduga terjadi pada akhir tahun umur rencana.

f) Begkelman Beam :Adalah suatu alat yang digunakan untuk uji lendutan perkerasan lentur.

3. Parameter perkerasan jalan lentura) Fungsi Jalan

Apakah jalan berfungsi sebagai jalan arteri (jarak jauh), jalan kolektor

Page 6: Tugas Struktur Jalan Raya 10 Tahun