Makalah Jalan Raya

50
MAKALAH RELEVANSI ILMU FISIKA DALAM ILMU SIPIL “JALAN RAYA” D I S U S U N OLEH : NAMA : SYAHRUL ANDIKA NPM : 1207210055 JURUSAN : TEKNIK SIPIL KELAS : 1-A PAGI TUGAS : FISIKA

Transcript of Makalah Jalan Raya

Page 1: Makalah Jalan Raya

MAKALAH

RELEVANSI ILMU FISIKA DALAM ILMU SIPIL

“JALAN RAYA”

DISUSUN

OLEH :

NAMA : SYAHRUL ANDIKANPM : 1207210055JURUSAN : TEKNIK SIPILKELAS : 1-A PAGITUGAS : FISIKA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA FAKULTAS TEKNIK

TAHUN 2012/2013

Page 2: Makalah Jalan Raya

KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya ucapkan kehadiran Allah SWT yang tela memberikan

Rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan

Makalah Relevansi Ilmu Fisika dalam Ilmu Sipil yang alhamdullilah tepat pada

waktunya yang berjudul

“JALAN RAYA”

Makalah ini berisikan tentang informasi “JALAN RAYA” atau yang lebih

khususnya membahas tentang apa itu jalan raya, apa saja kegunaannya, apa saja

permasalahanya yang muncul pada jalan raya, dan cara mengatasi masalah jalan

raya tersebut. Diharapkan makalah ini dapat memberikan manfaat dan informasi

yang berguna bagi kita semua.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh

karena itu keritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu

kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata saya sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah

berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga

Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.

i

Medan, 5 Desember 2012

Syahrul AndikaNPM : 1207210055

Page 3: Makalah Jalan Raya

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………….... i

DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………….... 1

LATAR BELAKANG........................................................................................... 1

1.1 Klasifikasi Jalan Raya....................................................................................... 2

1.2 Manfaat Jalan Raya…………………………………………………............... 5

1.3 Rumusan Masalah…………………………………………………………..... 9

1.4 Tujuan Penulisan………………………………………………………........... 9

1.5 Manfaat Penulisan……………………………………………………………. 9

BAB II LANDASAN TEORI………………………………………………….. 10

1.6 Desain Perkerasan Jalan……………………………………………………..10

1.7 Data Jalan Raya………………………………………………………….......15

1.8 Perhitungan Konstruksi Jalan Aspal………………………………………... 16

1.9 Kalsifikasi Jalan Raya Menurut Ramainya Lalu-Lintas…………………..... 17

BAB III PEMBAHASAN…………………………………………………....... 23

BAB IV PENUTUP..............................................................................................28

KESIMPULAN……………………………………………………………….....28

SARAN.................................................................................................................. 30

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………... 32

ii

Page 4: Makalah Jalan Raya

Bab I

JALAN RAYA

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Sejarah perkembangan jalan raya yang pada mulanya dari berupa bekas

jejak berubah menjadi jalan raya modern. Jalan dibuat karena manusia perlu

bergerak dan berpindah-pindah dari suatu tempat ketempat lain untuk

mempertahankan kelangsungan hidupnya. Jejak jalan tersebut berfungsi sebgai

penuntun arah dan menjadikan jejak jalan semakin melebar dikarenakan seringa

berpindah-pindahnya mereka.

Kemudian kurang lebih 5000 tahun yang lalu, manusia hidup berkelompok,

untuk keperluan tukar menukar barang pokok mereka mulai menggunakan jalur

jalan secara tetap yang berfungsi sebagai jalan prasarana sosial dan ekonomi. Dari

sejarah perkembangan peradaban manusia dan dari berbagai penemuan para pakar

transportasi tentang sejarah perkembangan jalan dapatlah diketahui bahwa :

1. Jalan pertama yang menggunakan 3500 SM. Penemuan ini perkerasan

ditemukan didaerah Mesopotamia dipandang sebagai awal dari sejarah

keberadaan jalan raya.

2. Konstruksi jalan yang terdiri dari tanah asli dilapisi dengan batu kapur dan

ditutup dengan batu bata ditemukan diantara Babilonia hingga Mesir yang

diperkirakan dibangun 2500-2568 SM oleh raja Cheope yang berfungsi

untuk mengangkut batu-batu besar dalam membangun Great Pyramid.

3. Permukan jalan yang diperkeras dari batu – batuan ini ditemukan dipulau

Crate (Kereta) Yunani yang dibuat kurang lebih 1500 SM.

4. Diwilayah Babilonia ditemukan permukaan jalan yang dibuat berlapis-lapis

yaitu dari lapisan tanah dasar yang diatasnya disusun lapisan batu-batu

besar, batu beronjol dicampur mortar, batu kerikil dan kemudian ditutup

dengan batu Plat.

Menuju jalan modern pada masa Kekaisaran Romawi yang mengalami

Page 5: Makalah Jalan Raya

kejayaan dalam membangun jalan pada tahun 753- 476 SM. Hal tersebut

berdasarkan atas berbagai penemuan antara lain :

a. Penemuan danau aspal Trinidad oleh Sir Walter Religh Tahun 1595, dimana

dengan bahan temuan tersebut dapat dipergunakan untuk memperkeras lapisan

permukaan jalan.

b. Pierre Marie Jereme Tresaquet dari Perancis memperkenalkan konstruksi jalan

dari batu pecah pada periode th 1718 – 1796.

c. Metode perinsip desak diperkenalkan oleh orang Scotlandia yaitu pada tahun

1790 yaitu Thomas Telford, yaitu suatu konstruksi perkerasan jalan yang dibuat

menurut jembatan lengkung dari batu belah, serta menambahkan susunan batu –

batu kecil diatasnya.

d. Tahun 1815 Jhon london Mc adams memperkenakan prinsip tumpang tindih atau

konstruksi Makadam.

e. Penemuan mesin penggilas (stom roller) ditemukan th 1860 oleh Lemoine.

1.1 Klasifikasi Jalan Raya

Klasifikasi jalan atau hirarki jalan adalah pengelompokan jalan berdasarkan

fungsi jalan, berdasarkan administrasi pemerintahan dan berdasarkan muatan

sumbu yang menyangkut dimensi dan berat kendaraan. Penentuan klasifikasi jalan

terkait dengan besarnya volume lalu lintas yang menggunakan jalan tersebut,

besarnya kapasitas jalan, keekonomian dari jalan tersebut serta pembiayaan

pembangunan dan perawatan jalan.

Jalan umum menurut fungsinya di Indonesia dikelompokkan ke dalam jalan

arteri, jalan kolektor, jalan lokal, dan jalan lingkungan. Klasifikasi fungsional

Page 6: Makalah Jalan Raya

seperti ini diangkat dari klasifikasi di Amerika Serikat dan Canada. Di atas arteri

masih ada Freeway dan Highway.

Klasifikasi jalan fungsional di Indonesia berdasarkan peraturan perundangan yang

berlaku adalah:

1. Jalan arteri, merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan

utama dengan ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan

jumlah jalan masuk (akses) dibatasi secara berdaya guna.

2. Jalan kolektor, merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan

pengumpul atau pembagi dengan ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan

rata-rata sedang, dan jumlah jalan masuk dibatasi.

3. Jalan lokal, merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan

setempat dengan ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah, dan

jumlah jalan masuk tidak dibatasi.

4. Jalan lingkungan, merupakan jalan umum yang berfungsi melayani

angkutan lingkungan dengan ciri perjalanan jarak dekat, dan kecepatan rata-

rata rendah.

Pengelompokan jalan dimaksudkan untuk mewujudkan kepastian hukum

penyelenggaraan jalan sesuai dengan kewenangan Pemerintah dan pemerintah

daerah. Jalan umum menurut statusnya dikelompokkan ke dalam jalan nasional,

jalan provinsi, jalan kabupaten, jalan kota, dan jalan desa.

1. Jalan nasional, merupakan jalan arteri dan jalan kolektor dalam sistem

jaringan jalan primer yang menghubungkan antaribukota provinsi, dan jalan

strategis nasional, serta jalan tol.

2. Jalan provinsi, merupakan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer

yang menghubungkan ibukota provinsi dengan ibukota kabupaten/kota, atau

antaribukota kabupaten/kota, dan jalan strategis provinsi.

3. Jalan kabupaten, merupakan jalan lokal dalam sistem jaringan jalan primer

yang tidak termasuk jalan yang menghubungkan ibukota kabupaten dengan

ibukota kecamatan, antaribukota kecamatan, ibukota kabupaten dengan

Page 7: Makalah Jalan Raya

pusat kegiatan lokal, antarpusat kegiatan lokal, serta jalan umum dalam

sistem jaringan jalan sekunder dalam wilayah kabupaten, dan jalan strategis

kabupaten.

4. Jalan kota, adalah jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder yang

menghubungkan antarpusat pelayanan dalam kota, menghubungkan pusat

pelayanan dengan persil, menghubungkan antarpersil, serta menghubungkan

antarpusat permukiman yang berada di dalam kota.

5. Jalan desa, merupakan jalan umum yang menghubungkan kawasan dan/atau

antarpermukiman di dalam desa, serta jalan lingkungan.

Klasifikasi berdasarkan muatan sumbu

Distribusi beban muatan sumbu ke badan jalan

Untuk keperluan pengaturan penggunaan dan pemenuhan kebutuhan

angkutan, jalan dibagi dalam beberapa kelas yang didasarkan pada kebutuhan

transportasi, pemilihan moda secara tepat dengan mempertimbangkan keunggulan

karakteristik masing-masing moda, perkembangan teknologi kendaraan bermotor,

muatan sumbu terberat kendaraan bermotor serta konstruksi jalan. Pengelompokkan

jalan menurut muatan sumbu yang disebut juga kelas jalan, terdiri dari:

1. Jalan Kelas I, yaitu jalan arteri yang dapat dilalui kendaraan bermotor

termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.500 milimeter,

ukuran panjang tidak melebihi 18.000 milimeter, dan muatan sumbu terberat

yang diizinkan lebih besar dari 10 ton, yang saat ini masih belum digunakan

di Indonesia, namun sudah mulai dikembangkan diberbagai negara maju

seperti di Prancis telah mencapai muatan sumbu terberat sebesar 13 ton.

2. Jalan Kelas II, yaitu jalan arteri yang dapat dilalui kendaraan bermotor

termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.500 milimeter,

ukuran panjang tidak melebihi 18.000 milimeter, dan muatan sumbu terberat

yang diizinkan 10 ton, jalan kelas ini merupakan jalan yang sesuai untuk

angkutan peti kemas.

Page 8: Makalah Jalan Raya

3. Jalan Kelas III A, yaitu jalan arteri atau kolektor yang dapat dilalui

kendaraan bermotor termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi

2.500 milimeter, ukuran panjang tidak melebihi 18.000 milimeter, dan

muatan sumbu terberat yang diizinkan 8 ton.

4. Jalan Kelas III B, yaitu jalan kolektor yang dapat dilalui kendaraan

bermotor termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.500

milimeter, ukuran panjang tidak melebihi 12.000 milimeter, dan muatan

sumbu terberat yang diizinkan 8 ton.

5. Jalan Kelas III C, yaitu jalan lokal dan jalan lingkungan yang dapat dilalui

kendaraan bermotor termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi

2.100 milimeter, ukuran panjang tidak melebihi 9.000 milimeter, dan

muatan sumbu terberat yang diizinkan 8 ton.

1.2 Manfaat Jalan Raya Bagi Masyarakat

1. Untuk mempermudah masyarakat menuju ke suatu tempat dengan cepat.

2. Mempermudah menjual hasil perkebunan masyarakat.

3. Memajukan Suatu desa atau daerah.

4. Masyrakat dapat menjalankan aktivitasnya dengan lancer.

5. Dan masih banyak manfaat

6. Dan masih banyak manfaat dari jalan raya.

Akhir-akhir ini kita sering melihat banyak kendar

aan yang berlalu lalang di jalan raya. Banyaknya kendaraan ini terkadang membuat

jalan menjadi semakin padat dari hari kehari, bahkan tidak jarang banyak

pengemudi jalan yang ugal-ugalan saat berkendara. Kepadatan jalan raya yang

tidak diimbangi dengan pengetahuan berkendara dapat menimbulkan kecelakaan,

kecelakaan di jalan raya bukan hanya disebabkan oleh kurangnya pengetahuan

pengendara dalam berkendara, tetapi juga disebabkan karena kondisi jalan yang

kurang baik. Kerusakan jalan ini seperti berupa retak-retak (cracking), berupa

gelombang (corrugation), juga kerusakan berupa alur/cekungan arah memanjang

jalan sekitar jejak roda kendaraan (rutting) ada juga berupa genangan aspal

Page 9: Makalah Jalan Raya

dipermukaan jalan (bleeding), dan ada juga berupa lobang-lobang (pothole).

Kerusakan tersebut bisa terjadi pada muka jalan yang menggunakan beton aspal

sebagai lapis permukaannya. Kerusakan jalan seperti ini biasanya disebabkan oleh

berbagai faktor misalnya, akibat beban roda kendaraan berat yang lalulalang

(berulang-ulang), kondisi muka air tanah yang tinggi, akibat dari salah pada waktu

pelaksanaan, dan juga bisa akibat kesalahan perencanaan.

Sekarang timbul pertanyaan kita, apa penyebab dari masing-masing kerusakan

tersebut?

Penyebab kerusakan jalan adalah akibat beban roda kendaraan berat yang

lalulalang (berulang-ulang), kondisi muka air tanah yang tinggi, akibat dari salah

pada waktu pelaksanaan, dan juga bisa akibat kesalahan perencanaan.

Kita ambil salah satu bentuk kerusakan yang sering kita jumpai dan

kerusakan tersebut sangat tidak nyaman untuk dilalui adalah kerusakan

berlubangnya jalan, bahkan jalan yang bisa menyerupai kubangan kerbau (tempat

mandi kerbau dengan lumpur) yang hal ini sering kita lihat disawah. Jelas penyebab

utama adalah air. Jika sistim drainase sepanjang jalan tidak sempurna, termasuk

perawatannya, maka air akan naik, bahkan bisa menggenangi jalan.

Daya dukung tanah pada badan jalan sangat dipengaruhi oleh kandungan air

yang ada dalam tanah tersebut. Jika kandungan air optimum sudah terlewati maka

daya dukung tanah akan menurun,apalagi jika sampai muka jalan tergenang maka

kondisi saturated akan terjadi. Daya lekat antar butiran tanah menjadi sangat kecil

bahkan bisa tidak ada sama sekali, gesekan antar partikal sangat menurun dan

saling mengunci antar butiran sudah tidak bekerja. Pada kondisi ini kemampuan

tanah mendukung beban boleh dikatakan sangat-sangat kecil. Sedangkan kendaraan

tetap akan lewat, akibat beban kendaraan yang menekan muka jalan maka terjadilah

pelepasan ikatan antar butiran pada tanah, dan akan mengakibatkan permukaan

jalan menjadi pecah dan amblas. Nah inilah proses awal kerusakan jalan tersebut.

Oleh karena itu hampir setiap selesainya musim hujan akan nampak banyak

jalan yang mengalami kerusakan, mulai dari lobang kecil sampai berlobang yang

sangat besar. Jelas ini diakibatkan dari kondisi drainase yang tidak sempurna. Inilah

yang sering dihebohkan yang terjadi dijalanan. Memang banyak cara mengatasi

kerusakan jalan. Nah sempurnakanlah sistim drainase sepanjang jalan agar muka air

tanah tidak naik, untuk memperkecil terjadinya kerusakan jalan.

Page 10: Makalah Jalan Raya

Kerusakan seperti ini biasanya kurang mendapat perhatian dari pemerintah,

terbukti dengan dibiarkannya kerusakaan ini selama berbulan-bulan lamanya.

Kerusakan jalan yang terjadi di antara jalan tanah karo-kutacane, merupakan

kerusakan yang parah di daerah tersebut, karena hampir seluruh jalan yang kita

lewati mengalami kerusakan. Dimana jalur ini dibilang jalur utama yang

menghubungkan antara daerah Sumatra Utara dengan Aceh Tenggara, tapi dari

bulan-bulan kemarin tidak ada batang hidung pemerintah untuk memperbaiki

kerusakaan ini padahal jalan tersebut sudah tidak layak lagi dilalui kendaraan sebab

kendaran besar seperti truck dan trailer sering terperosok kedalam lubang-lubang

jalan yang rusak sehingga sering menyebabkan kemacetan panjang . kerusakan

jalan di daerah ini seperti kerusakan jalan pada umumnya, banyak jalan yang

berlubang, retak buaya, bahkan kerusakan jalan ini jika hujan turun air bisa

menggenangi jalan tersebut dan tak jarang kerusakan ini nampak seperti kolam ikan

dan sering juga terjadi tanah lonsor. Kerusakan jalan di daerah ini juga sering

merengut nyawa seseorang, karena pada dasarnya jika hujan tiba maka airpun akan

menggenang dan lubang di jalan tidak terlihat akhirnya pengendara motor banyak

yang mengalami kecelakaan di daerah ini. Selain itu kerusakan jalan ini bisa

mengakibatkan kemacetan. Meski jalan ini tidak segera diperbaiki oleh pemerintah,

masyarakat juga tidak bisa menyalahkan pemerintah sepenuhnya, seperti yang telah

tertulis diatas bahwa kerusakaan jalan raya ini dipengaruhi oleh berbagai faktor,

kerusakan jalan yang dikarenakan beban kendaraan yang berlebih misalnya dari

sini bisa terlihat bahwa kerusakan jalan itu juga disebabkan oleh penggendara

sendiri. Untuk itu sebagai warga negara yang baik masyarakat harus bisa

menunjukkan perannya untuk membantu pemerintah dalam mengatasi masalah ini.

Karena pada dasarnya masyarakat sebagai warga negara yang memiliki peran untuk

mengontrol pemerintahan agar tidak berbuat sewenang-wenang. Serta masyarakat

juga membutuhkan bantuan dari pihak swasta untuk mengatasi masalah ini. Karena

jalan raya ini milik umum yang perlu dijaga dan dirawat. Pengguna jalan dan

pemerintah harus bisa sama-sama melindungi apa yang telah ada. Jika kerusakan

ini dibiarkan berlarut-larut di takutkan akan menyebabkan kecelakaan, serta bisa

memutus jalur hubungan antara daerah satu dengan daerah yang lain. Pikirkan apa

yang mampu masyarakat berikan untuk pemerintah, jangan pikirkan apa yang

masyarakat dapat dari pemerintah. Berdasarkan pemaparan tersebut maka penulis

Page 11: Makalah Jalan Raya

mengangkat judul “Peran-peran pemerintah dalam Perbaikan Kerusakan jalan dan

kesadaran masyarakat yang mau menjaga jalan yang Menghubungkan Sumatera

Utara dengan Aceh Tenggara”

Gambar kerusakan jalan raya

(a) (b)

1.3 Rumusan Masalah

Berpijak dari latar belakang yang telah dipaparkan, maka rumusan masalah

dari penulisan ini adalah :

1. Bagaimana gambaran umum tentang jalan raya di daerah Tanah Karo?

2. Bagaimana Solusi dari masalah kerusakan jalan di Tanah Karo?

1.4 Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penulisan ini adalah :

1. Menjelaskan bagaimana gambaran umum tentang kerusakan jalan di Tanah Karo

2. Memaparkan bagaimana solusi yang ditawarkan untuk memperbaiki kerusakan

jalan tersebut.

Page 12: Makalah Jalan Raya

1.4 Manfaat Penulisan

1. Menambah pengetahuan kita tentang penyebab dari kerusakan jalan

2 .Menambah pengetahuan kita tentang dampak-dampak dari kerusakan jalan

3 .Mengetahui apa yang seharusnya dilakukan oleh stakeholder dalam perbaikan

jalan

4. Mampu membuat kebijakan yang dapat menyelesaikan masalah tanpa

menimbulkan masalah

Page 13: Makalah Jalan Raya

BAB II

LANDASAN TEORI

Dalam suatu proyek konstruksi jalan raya. Khususnya perkerasan jalan.

Biaya merupakan suatu komponen yang sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan

proyek tersebut. Biaya tersebut tergantung jenis lapisan perkerasan jalan yang

didesain. Biaya dalam proyek tersebut biasanya terdiri dari biaya matrial, tenaga

kerja, serta alat-alat yang disediakan untuk mengerjakan suatu proyek tersebut.

1.6 Desain Perkerasan Jalan

Lapisan perkerasan jalan berfungsi untuk menerima dan menyebarkan

beban lalu lintas tanpa menimbulkan kerusakan yang berarti pada jalan itu sendiri.

Sehinnga menimbulkan kenyamanan kepada pengemudi selama perjalanaan

tersebut. Dengan demikian perencanaan tebal lapisan harus dipertimbangkan

secara optimal.

Menurut Departemen Pekerjaan umum (1987), yang dimaksud dengan

perkerasan lentur (flexible pavement) adalah perkerasan pasa umumnya

menggunakan bahan campuran beraspal sebagai lapisan permukaan serta sebagai

bahan butiran sebagai lapisan dibawahnya. Bagian perkerasan bagian jalan lentur

umumnya terdiri dari :

1. lapisan permukaan (surface course )

2. lapisan pondasi atas ( base course )

3. lapisan pondasi bawah ( sub base course )

4. Tanah dasar

Page 14: Makalah Jalan Raya

Penjelasan :

1. Lapisan Permukaan

Lapisan permukaan adalah lapisan perkerasan yang paling atas. Fungsinya antara

lain :

1. Sebagai lapisan penahan beban roda selama pelayanan. Karena memiliki

stabilitas yang tinggi.

2. Sebagai lapisan yang kedap air mencegah agar air tidak meresap dilapisan

bawahnya.

3. Sebagai lapisan aus menahan gesekan roda kendaraan.

4. Untuk menyebarkan bebean di lapisan bawahnya yang memiliki daya

dukung lebih rendah.

Pemilihan bahan lapisan permukaan perlu mempertimbangkan kegunaan,

umur, perencaan, pentahapan konstruksi, agar dicapai maanfaat yang maksimal dari

biaya yang dikeluarkan.

2. Lapisan Pondasi Atas

Lapisan pondasi atas merupakan bagian perkerasan yang terletak antara

lapisan permukaan dan lapisan pondasi bawah, fungsi pondasi lapisan atas adalah :

1. Menahan beban roda dan menyebarkan kelapisan bawahnya.

2. Sebagai perletakan dari lapisan permukaan.

3. Lapisan Pondasi Bawah

Lapisan pondasi bawah terletak diantara lapisan pondasi atas dan lapisan

tanah dasar. Fungsi lapisan ini antara lain:

1. Mendukung konnstruksi perkerasan.

2. Mengefisiensikan penggunaan matrial perkerasan.

Page 15: Makalah Jalan Raya

3. Sebagai lapisan awal agar perencanaan konstruksi berjalan dengan lancar.

4. Tanah Dasar

Tanah dasar adalah permukaan tanah semula atau permukaan tanah galian

atau permukaan tanah timbunan yang dipadatkan dan merupakan dasar untuk

perletakan perkerasan lainnya. Kekuatan dan keawetan konstruksi perkerasan jalan

tergantung dari sifat-sifat dan daya dukung tanah dasar.

Pada penelitian ini digunakan program Flexi-Man. Program tersebut adalah

program yang dipakai untuk penentuan tebal perkerasan lentur untuk jalan baru,

pelapisan tambahan dan konstruksi bertahap. Dari program Flexi-Man akan didapat

perhitungan susunan tebal tiap lapisan perkerasan. Untuk menjalankan program

Flexi-Men ini diperlukan beberapa data. Data yang harus dimasukkan antara lain :

1. Data kendaraan

2. Data jalan dan data lalu lintas

3. Data penunjang

4. Data perkerasan

Penjelasan :

I. Data Kendaraan

Pada data kendaraan yang harus dimasukkan adalah tahun survey dan jenis

kendaraan. Untuk jenis kendaraan diperlukan klasifikasi dan jumlahnya. Kelompok

sumbu, tipe sumbu, beban total dan pembagian beban tiap kendaraan sudah

Page 16: Makalah Jalan Raya

tersedia. Jenis kendaraan yang tersedia meliputi kendaraan ringan, bus, truk, trailer,

dll

II. Data Jalan dan Data Lalu Lintas

Pada data jalan yang harus dimasukkan adalah klasifikasi jalan, jalur jalan,

jumlah arah, tahun jalan dibuka, dan umur rencana. Untuk lebar perkerasan akan

diperoleh pada saat akan memsukkan jumlah jalur.

II. Data Penunjang

Pada data penunjang yang diperlukan adalah faktor regional (FR), nilai

indek permukaan akhir umum rencana (IPt) dan nilai CBR. untuk factor regional

dapat di masukkan dengan keadaan di lapangan atau FR yang dikehendaki. Untuk

menentukan keadaan FR dilapangan perlu mengetahui kelandaiaan dan iklimnya.

Pada jalan-jalan tertentu seperti persimpangan, pemberhentian, atau tikungan tajam

(jari-jari <30 meter) nilai fr ditambah 0,5. Sedagan pada daerah rawa-rawa nilai FR

ditambah 1,0. Untuk indeks permukaan akhir umum (IPt). Diperlukan IPt yang

dianjurkan dan IPt yang dikehendaki. Setelah itu harus dimasukkan data CBR tanah

dasar. Pada program ini hasil CBR ini bias didapatkan melalui perhitungan.

IV. Data Perkerasan

Pada data perkerasan, tebal dari tiap lapisan harus dihitung. Data yang perlu

dimasukkan meliputin data perkerasan lapis permukaan (surface), data lapis

pondasi (Base) data lapis pondasi bawah (Subbase) begitu juga pada saat

memasukkan data marsall stability, dapat diperoleh koefisien kekuatan relatif.

Untuk tebal minimum lapisan tersebut harus didesain sendiri berapa ketebalan yang

kita inginkan. Jenis-jenis bahan yang tersedia adalah laston, lasbutag, HRA, dan

laspen.Untuk lapisan pondasi data yang perlu dimasukkan melipiti jenis bahan,

kekuatan bahan, koefisien kekuatan relative dan tebal minimum lapisan, untuk

kekeuatan baha dapat berubah tergantung dari jenis bahan (laston atas, lapen, stab,

tanah, batu pecah)

Page 17: Makalah Jalan Raya

Gambar proses perkerasan jalan

Tentunya kita tidak asing dengan yang namanya jalan raya, hampir setiap

hari di lalui oleh kita, lalu bagaimana supaya jalan raya tersebut tidak rusak ketika

dilalui kendaraan yang beratnya bersatuan ton. untuk membuat jalan yang kuat

maka harus dilakukan kegiatan menghitung tebal perkerasan jalan raya sehingga

dapat direncanakan konstruksi yang kokoh, berikut ini gambaran tentang

perhitunganya:

Rumus fisika yang bersangkutan dengan jalan raya adalah rumus Gaya

gesek :

Rumus gaya gesek   :      f = u.N

f = gaya geseku = koefisien gerakanN = gaya normal

1.7 Data Jalan Raya

Misalnya kita akan merencanakan tebal perkerasan jalan raya 2 jalur dengan data

lapangan sebagai berikut :

Umur rencana jalan, Ur = 10 tahun

Jalan akan dibuka pada tahun 2014

Pembatasan beban as= 8 ton

Setelah dilakukan pengamatan diperoleh volume lalu lintas sebagai berikut:

Page 18: Makalah Jalan Raya

Mobil penumpang, pick up, mobil hantarn dan sejenisnya sebanyak 1219

perhari

Bus yang melintas di jalan raya sebanyak 353 per hari

Truck 2 as : 481 / hari

Truck 3 as : 45 / hari

Truck 4 as : 10 / hari

Truck 5 as : 4 / hari

LHR th.2010 :  2112 bh kendaraan perhari untuk 2 jurusan

Waktu pelaksanaan, n= 4 tahun

Perkembangan lalu lintas jalan raya, i= 8 % per tahun

Faktor regional, FR = 1.00

Bahan perkerasan jalan raya yang akan dipakai sebagai berikut:

Aspal beton atau penetrasi makadam ( surface course )

Water bound macadam ( base course )

Pondasi bawah kelas C ( Subbase course )

CBR =

1.8 Perhitungan Konstruksi Jalan Asphalt

Selanjutnya menghitung tebal perkerasan jalan raya dari data-data diatas

1. Bus  = 353

2. Truck 2 as  = 481

3. Truck 3 as  = 45

4. Truck 4 as  = 10

5. Truck 5 as  = 4

Jumlah kendaraan berat ( bus dan truck ) KB = 893 bh

Page 19: Makalah Jalan Raya

BB = (353/893)x100%=39.5%

B2T =(481/893)x100%=53.86%

B3T = (45/893)x100%=5.05%

B4T = (10/893)x100%=1.14%

B5T = (4/893)x100%=0.45%

Mobil penumpang = 1219 bh

Jumlah LHR = 2112 bh

AKB =( 893/2112)x100%=42%

AKR =( 1219/2112)x100%=58%

Waktu pelaksanaan pekerjaan jalan raya , n= 4 tahun

Pertumbuhan lalu lintas i = 8% pertahun

LHRop = 2112( 1+0.08)^4 = 2873

Jumlah jalur = 2 Ckiri= 50% , Ckanan= 50%

Umur rencana = 10 tahun pertumbuhan lalu lintas jalan raya = 8%/tahun

FP = 1.44 ( tabel FP )

i.p = 2.5 ( tabel I.P )

LERur = 639.71

I.P = 2.5 dari grafik diperoleh ITP = 10.25

CBR = 3 DDT = 3.8

ITP = a1.D1 + a2.D2 + a3.D3 + a4.D4

Dsini mencari Nilai ITP yang lebih dari 10.25

Lapisan permukaan=a1=0.40 & D1=10, a1xD1=4.00

Lapisan pondasi =a2=0.14 &D2=20, a2xD2=2.80

Page 20: Makalah Jalan Raya

Lapisan pondasi bawah =a3=0.11 &D3=32, a3xD3=3.52

Lapisan perbaikan tanah dasar =a4=0 &D4=0, a4xD4=0

Jumlah ITP hasil perhitungan = 10.32 (jadi  jalan raya aman )

1.9 Klasifikasi Jalan Raya Menurut Ramainya Lalu-Lintas

Suatu jalan raya yang mempunyai banyak jalur lalu-lintas itu tergantung

pada kecepatan kendaraan-kendaraan masih harus dibagi lagi dalam beberapa jalur

lalu-lintas, yaitu jalur-jalur lalu-lintas lambat dan jalur-jalur lalu-lintas cepat.

Jalur-jalur lalu-lintas cepat itu dibagi lagi menurut kecepatan kendaraan- kendaraan

yang melaluinya dalam beberapa golongan yaitu:

1. Jalur lalu-lintas untuk. 40 km/jam.

2. Jalur lalu-lintas untuk 50 km/jam.

3. Jalur lalu-lintas untuk 60 krn/jam ke atas.

Oleh karena itu, pada perencanaan pembuatan suatu jalan harus dapat

menjangkau perkembangan lalu-lintas untuk sesuatu waktu yang tertentu

dikemudian hari tanpa ada perbaikan yang berarti, misalnya dapat mencapai umur

rencana 15-20 tahun yang mendatang.

Umur rencana jalan adalah jangka waktu sejak jalan itu dibuka hingga saat

diperlukan perbaikan berat atau telah dianggap perlu untuk memberi lapisan

pengerasan baru. Ramainya lalu-lintas kendaraan yang melewati sesuatu jalan itu

dapat diteliti dengan menghitung jumlah (volume) kendaraan yang lewat sesuai

dengan masing-masing jenis kendaraan.

Page 21: Makalah Jalan Raya

Pekerjaan penelitian ini dilakukan tiap-tiap hari selama 24 jam terus-

menerus selama jangka waktu yang tertentu misalnya sdanra 2 minggu berturut-

turut. Angka-angka yang menunjukkan hasil penelitian (pencatatan) jumlah

kendaraan yang lewat itu disebut "Lalu-lintas Harian Rata-rata" disingkat L.H.R..

Karena beraneka ragam jenis-jenisnya kendaraan maka diadakan suatu

angka perbandingan antara jenis-jenis kendaraan itu. Untuk mobil

penumpang/sepeda-motor disebut "Satuan Mobil Penumpang" disingkat S.M.P.

yang besar angka perbandingannya ditetapkan sama dengan satu. Besar angka-

angka perbandingan untuk kendaraan jenis lainnya dapat dibaca pada Tabel 2.1.

Bila suatu jalan terdapat berbagai jenis kcndaraan dengan jurnlah yang

berbeda, maka dengan angka perbandingan pada Tabel 2.1 dibuat daftar yang akan

menghasilkan angka "S.M.P."-nya.

Page 22: Makalah Jalan Raya

Setelah didapat angka "S.M.P."-nya kita menentukan kelas jalan dengan

membaca Tabel 2.2. Sebagai contoh perhatikan daflar yang menghasilkan jumlah

"S.M.P." suatu jalan sebesar 10.500 S.M.P. yang dapat

Geometrik

Komposisi dan arus pemisah arah

Pengaturan lalu lintas

Aktivitas samping jalan / hambatan samping

1. Geometrik

Karakteristik geometrik untuk jalan berbagai tipe akan mempunyai kinerja

berbeda pada pembebanan lalu lintas tertentu misalnya jalan terbagi dan jalan tidak

terbagi, sedangkan untuk lebar jalur lalu lintas, kecepatan arus bebas dan kapasitas

meningkat dengan pertambahan lebar jalur lalu lintas.

Karakteristik geometrik tipe jalan yang digunakan untuk masing-masing

tipe jalan menggunakan analisa operasional, perencanaan dan perancangan jalan

perkotaan. Untuk setiap tipe jalan ditentukan prosedur perhitungan yang dapat

digunakan pada kondisi :

- Alinyemen datar atau hampir datar

- Alinyemen horizontal lurus atau hampir lurus

Page 23: Makalah Jalan Raya

Pada sigmen jalan yang tidak dipengaruhi antrian akibat hambatan samping atau

arus iringan kendaraan yang tinggi dari samping.

2. Tipe Jalan

Tipe jalan akan mempunyai kinerja berbeda pada pembebanan lalu lintas tertentu,

misalnya jalan terbagi dan tak terbagi, jalan satu arah.

3. Lebar Jalur Lalu Lintas

Kecepatan arus bebas dan kapasitas meningkat dengan pertambahan lebar jalur lalu

lintas.

4. Kereb

Kereb sebagai batas antara jalur lalu lintas dan trotoar berpengaruh terhadap

dampak hambatan samping pada kapasitas dan kecepatan kapasitas jalan dengan

kereb lebih kecil dari jalan dengan bahu.Selanjutnya kapasitas berkurang jika

terdapat penghalang tetap dekat tepi jalur lalu lintas, tergantung apakah jalan

mempunyai kereb atau bahu.

1 Komposisi Arus dan Pemisah Arah

- Pemisah arah lalu lintas

Kapasitas jalan dua arah paling tinggi pada pemisah arah 50-50, yaitu

bilamana arus pada kedua arah adalah sama pada peride waktu dianalisa.

- Komposisi lalu lintas

Komposisi lalu lintas mempengaruhi hubungan kecepatan arus, jika arus

dan kapasitas dinyatakan dalam kendaraan per jam yaitu tergantung pada rasio

sepeda motor per kendaraan berat dalam arus lalu lintas. Jika arus dan kapasitas

dinyatakan dalam satuan mobil penumpang (smp/jam) tidak dipengaruhi oleh

komposisi lalu lintas.

2 Pengaturan lalu lintas

Page 24: Makalah Jalan Raya

Melalui diterapkannya pemberlakuan batas kecepatan didaerah perkotaan di

Indonesia yaitu dengan pembatasan akses dari lahan samping jalan dan sebagainya

3 Perilaku pengemudi dan populasi kendaraan.

Keaneka ragaman perilaku dari pengemudi dan pengguna jalan yang ada di

Indonesia khususnya didaerah perkotaan dimasukan dalam prosedur perhitungan

secara tidak langsung melalui ukuran kita.

4 Median Jalan

Median jalan merupakan salah satu fasilitas penunjang jalan yang turut

berpengaruh terhadap karakteristik arus lalu lintas. Penempatan median ini

biasanya berfungsi untuk memisahkan arus lalu lintas yang berlawanan arah.

Fungsi median jika digunakan sebagai pemisah arah lalu lintas antara lain;

Untuk menyediakan jarak yang diperlukan untuk membatasi atau

mengurangi terhadap lampu besar pada kendaraan yang berlawanan arah terutama

saat malam hari

Untuk menyediakan daerah netral yang cukup lebar, dimana pengemudi

dapat mengontrol kendaraan pada saat darurat

Untuk menambah kelegaan, kenyamanan dan keindahan bagi pengguna jalan

Untuk menydiakan ruang yang diperlukan untuk kanalisasi pertemuan-pertemuan

pada jalan

Dengan lebar jalan yang cukup, median jalan memberikan pengamanan bagi

pengguna jalan pada saat belok atau balik arah

Sebagai sarana pengamanan bagi pejalan kaki untuk menyeberang jalan.

Page 25: Makalah Jalan Raya

Bab III

PEMBAHASAN

Arus lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan

tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali

jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel. Jalan umum adalah jalan yang

diperuntukkan bagi lalu lintas umum. Pada dasarnya Penyelenggara jalan umum

wajib mengusahakan agar jalan dapat digunakan sebesar-besar kemakmuran rakyat,

terutama untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional, dengan

mengusahakan agar biaya umum perjalanan menjadi serendah-rendahnya.(PPRI

34/2006, pasal 4) Sesuai dengan pasal 4 tersebut terlihat bahwa penyelenggara jalan

ini bertujuan untuk meningkatkan kemakmuran rakyat dan meningkatkan

pertumbuhan ekonomi nasional, tapi saat ini peningkatan kemakmuran rakyat dan

pertumbuhan ekonomi nasional dirasa akan terhambat karena saat ini banyak terjadi

kerusakan di jalan raya dan jika ini dibiarkan berlarut-larut tidak dapat dipungkiri

lagi bahwa kerusakan ini akan menghambat peningkatan-penigkatan tersebut.

Dalam masalah ini penyebab kerusakan jalan disebabkan oleh beban roda

kendaraan berat yang lalulalang (berulang-ulang), kondisi muka air tanah yang

tinggi, akibat dari salah pada waktu pelaksanaan, dan juga bisa akibat kesalahan

perencanaan. Dengan berbagai penyebab kerusakan ini tentu masyarakat akan

semakin tahu bahwa kerusakan ini disebabkan oleh beban roda kendaraan yang

berat yang sering berlalulalang, pada umumnya perkerasan dapat digunakan untuk

memikul beban lalu lintas, tapi jika beban ini berlebih (over loading), maka yang

terjadi adalah perkerasan jalan raya akan rusak sebelum waktunya. Dan kerusakan

ini akan menimbulkan kerugian besar untuk memperbaikinya.

Kasus kerusakan jalan yang menghubungkan antara daerah Sumatara Utara

dengan Aceh Tenggara ini terjadi karena beban roda kendaraan yang berlalulalang

berlebihan dan air hujan yang akhir-akhir ini turun dan membuat perkerasan jalan

semakin lemah dan akhirnya jalanpun ambles dan berlubang. Dalam menangani

kerusakan semacam ini, misalkan jalan raya yang berlubang sering terlihat bahwa

pemerintah hanya menambalnya padahal penambalan ini tidak baik jika

Page 26: Makalah Jalan Raya

dipergunakan untuk kerusakan yang dianggap parah. Jika pada musim penghujan

datang kita sering melihat bahwa jalan raya akan mengalami kerusakan yang lebih

parah mulai dari sekedar retak buaya, atau bahkan sampai genangan kerbau. Hal ini

disebabkan karena daya dukung tanah pada badan jalan sangat dipengaruhi oleh

kandungan air yang ada dalam tanah tersebut. Jika kandungan air optimum sudah

terlewati maka daya dukung tanah akan menurun, apalagi jika sampai muka jalan

tergenang maka kondisi saturated akan terjadi. Daya lekat antar butiran tanah

menjadi sangat kecil bahkan bisa tidak ada sama sekali, gesekan antar partikal

sangat menurun dan saling mengunci antar butiran sudah tidak bekerja. Pada

kondisi ini kemampuan tanah mendukung beban boleh dikatakan sangat-sangat

kecil. Sedangkan kendaraan tetap akan lewat, akibat beban kendaraan yang

menekan muka jalan maka terjadilah pelepasan ikatan antar butiran pada tanah, dan

akan mengakibatkan permukaan jalan menjadi pecah dan amblas.

Dari kerusakan jalan yang menghubungkan daerah Sumatera Utara dengan

Aceh Tenggara ini menimbulkan dampak bagi kalangan umum pengguna jalan.

Kerusakan jalan raya ini mengganggu kenyamanan pengguna jalan raya, kenapa

menganggu kenyamanan karena pada dasarnya karena kerusakan ini akan

mengakibatkan kemacetan, dan apalagi saat hujan deras mengguyur kawasan rusak

ini, air akan menggenang dan menutupi jalan rusak(berlubang) akhirnya

masyarakat menjadi cemas dan was-was. Kecemasan dan kemacetan inilah yang

dimaksud menganggu kenyamanan pengguna jalan. Selain itu Kerusakan jalan ini

bisa mengakibatkan kecelakaan bagi pengguna jalan. Semakin padatnya lalu lintas

di jalan raya tidak bisa dipungkiri bahwa kepadatan ini mengakibatkan kecelakaan,

apalagi jika jalan rusak dan didukung dengan ketidak hati-hatian pengguna jalan,

bisa dipastikan akan menambah nilai kecelakaan di daerah Tanah Karo menuju

Aceh Tenggara, kerusakan ini bisa memutuskan koneksi dari daerah satu dan

daerah lain, yang menghubungkan jalur perdagangan atau transportasi dari Sumatra

Utara ke Aceh Tenggara Jika koneksi daerah terputus maka dapat mengganggu

perekonomian di daerah tersebut. misalnya, jika angkutan yang biasanya bisa

sampai ke Aceh tenggara denagan tepat waktu tapi karena terputusnya jalan maka

akan lama sampai bahkan bisa tidak samapai ke Aceh Tenggara karena jalannya

tidak bisa dilewatin kendaraan. jalur Sumatra Utara-Aceh Tenggara ini juga dilalui

Page 27: Makalah Jalan Raya

oleh truck-truck besar, jika jalur ini nantinya benar-benar terputus dan tidak segera

ditangani maka hal ini benar-benar akan mengganggu perekonomian. Bahkan jika

ini dibiarkan bisa dipastikan kerusakan ini bisa menimbulkan dampak yang sangat

parah dikarenakan pasokan bahan pangan yang ada di daerah Aceh Tenggara

kebanyakan dari Kabanjahe, Berastagi dan Medan.

Dalam menyelesaikan permasalahan ini kita tidak hanya bisa bergantung

pada pemerintah, dan hanya menyalahkan pemerintah saja. Dalam kesuksesan suatu

negara menurut teori governance terdapat 3 aktor yang berperan. Yaitu pemerintah,

privat(swasta), serta masyarakat. Menurut Salomo (2002), birokrasi dituntut agar

mempunyai karakter bersih, terbuka, akuntabel responsif, berorientasi pada

kepentingan masyarakat dan mendorong partisipasi masyarakat dalam bagi

keterlibatan dalam proses pembuatan, pelaksanaan dan kontrol kebijakan. Dunia

usaha dituntut adanya keterbukaan, akuntabilitas, moralitas tinggi, sosial

responsibility, dan patuh terhadap undang-undang yang berlaku. Masyarakat yang

dituntut kuat, berani menyatakan pendapatnya, berkualitas tinggi, serta partisipatif

terhadap berbagai proses yang dilakukan baik oleh birokrasi maupun dunia usaha.

Dengan adanya peran-peran ketiga aktor ini diharapkan bisa menyelesaikan

masalah yang ada, dalam hal ini kerusakan jalan raya bisa teratasi. Dalam

menyelesaikan masalah ini masyarakat bisa memberi usul yang positif untuk

memperbaiki jalan tersebut agar bisa mengurangi kemacetan dan angka kecelakaan

di jalan raya. Masyarakat bisa bersama-sama untuk memperbaiki kerusakan ini

dengan cara iuran dari setiap desa dan pengguna jalan. Dan membentuk sebuah

program kerja bagi masyarakat yaitu “ Rp 1000,- menuju Sejahtera”, kenapa di

katakan seribu menuju sejahtera? Karena hanya dengan uang seribu yang diberikan

oleh masyarakat ini mampu memberikan kesejahteraan bagi masyarakat. Dengan

uang seribu yang dikumpulkan masyarakat, dan gotong royong untuk memperbaiki

kerusakan ini maka kerusakan jalan ini akan terselesaikan. Dengan partisipasi

masyarakat dan kebersamaan ini masyarakat nantinya dalam menyelesaikan

masalah yang ada tidak hanya bisa mengeluh dan mengandalkan pemerintah saja,

karena sekarang masyarakat mampu hidup mandiri. Dengan awal seperti ini

masyarakat nantinya bisa membentuk sebuah perkumpulan atau organisasi bagi

masyarakat, dan organisasi ini dikelola dan diciptakan sebagai sarana bagi

Page 28: Makalah Jalan Raya

masyarakat sendiri agar tidak apatis dengan permasalahan yang ada di

pemerintahan. Saat ini sering terlihat bahwa masyarakat kurang peduli pada

masalah yang ada di Indonesia, dan masyarakat hanya bisa mengikuti dan

menjalani kebijakan yang dibuat pemerintah, dan jika kebijakan itu mengalami

permasalahan masyarakat enggan bicara, dan malah membiarkannya. Jika

masyarakatnya saja apatis dalam berbagai masalah yang dialami dinegeri ini

bagaimana bisa kita menjadi negara yang kaya yang bebas dari masalah. Semua

masalah yang ada di negeri ini bisa terselesaikan jika masyarakatnya aktif dan turut

berpartisipasi dalam pemerintahan, karena pada dasarnya kita berhak memberikan

saran, pendapat, serta aspirasi kita pada pemerintahan Indonesia. Semua yang ada

di Indonesia adalah milik kita bersama bukan hanya milik seseorang yang mampu

berkuasa. Di Indonesia menganut hukum demokratis yang dari rakyat untuk rakyat

kepada rakyat. Semua untuk kita rakyat Indonesia, bukan untuk seseorang yang

berkuasa. Negara kita tidak menganut hukum rimba dimana yang kuat dialah yang

menang. Kita semua berhak mendapatkan apa yang kita inginkan. Seperti

keamanan, kelancaran dalam bertransportasi. Dalam menyelesaikan kerusakan jalan

yang terjadi di Pare-Wates pemerintah berperan sebagai pembuatan kebijakan yang

pada dasarnya adalah melindungi masyarakat sebagai warga negara. Pemerintah

harusnya mampu menangani kerusakan jalan ini dengan segera jangan biarkan

masyarakat sekitar menjadi benci dan tidak percaya pada pemerintah, karena pada

dasarnya masyarakat hanya beranggapan bahwa pemerintah saat ini hanyalah

pembohong dan hanya menyiksa rakyat saja. Seharusnya dalam membuat suatu

anggaran perencanaan atau memutuskan sebuah kebijakan pemerintah mengajak

masyarakat untuk bergabung dalam memutuskan suatu kebijakan. Dalam membuat

sebuah anggaran pemerintah harus lebih terbuka dan menunjukkan kepada

masyarakat tentang dana-dana yang dikeluarkan dan bahan-bahan apa yang

digunakan agar rakyat kembali percaya pada pemerintah. Kenapa rakyat indonesia

terkesan apatis terhadap permasalahan yang terjadi di Indonesia ini? itu semua

disebabkan karena rakyat merasa dibohongi dan dipermainkan pemerintah,

kepercayaan masyarakat hilang pada pemerintah. Masyarakat tidak dapat

disalahkan dalam keapatisan ini, terbukti dengan banyaknya pejabat yang hanya

menyenangkan, mengumpulkan pundi-pundi materinya dari uang rakyat tanpa

pernah peduli pada rakyatnya. Inikah yang dibilang perwakilan rakyat? Inikah yang

Page 29: Makalah Jalan Raya

dibilang untuk rakyat? Kalau ditanya apa salah masyarakat apatis? Jika memang

disalahkan maka perbaiki moral-moral pemerintah yang hanya menjadi penyakit

bagi negara, yang hanya menambah masalah dalam negara. Jika pemerintah bisa

mengembalikan kepercayaan masyarakat pada pemerintah, maka dalam

membangun negara ini kita bisa bersatu. Tidak hanya pemerintah dan masyarakat

yang berperan, pihak swastapun ikut berperan dalam menyelesaikan masalah.

Kerusakan jalan raya diperbaiki oleh pegawai yang notabennya bisa dikatakan

sebagai pihak swasta, jika pihak swasta ini bisa menjalankan tugasnya dengan baik,

dan menggunakan bahan-bahan yang bagus untuk memperbaiki jalan raya ini maka

dengan berfungsinya ketiga peran ini maka akan tercipta keselarasan yang baik

dalam menjalankan sebuah kebijaka

Page 30: Makalah Jalan Raya

BAB IV

PENUTUP

KESIMPULAN

Dari permasalahan serta pembahasan yang ada diatas saya dapat

menyimpulkan bahwa kerusakan jalan yang menghubungkan antara Sumatera

Utara dengan Aceh Tenggara tepatnya di Tanah Karo ini disebabkan oleh berbagai

faktor yaitu beban roda kendaraan berat yang lalulalang (berulang-ulang), dan

beban yang berlebih(overloading) serta air hujan yang turun dan mengurangi daya

perkerasan dan akhirnya jalan jadi ambles. Adanya kerusakan jalan ini jika tidak

ada tindakan yang lebih lanjut dalam mengatasi masalah ini maka kerusakan ini

akan tetap di lewati oleh beban-beban yang berat dan tambah merusak jalan. Ibarat

manusia jalan yang rusak ini adalah manusia yang terkena penyakit yang parah jika

tidak diobati dan tidak menjaga kesehatan maka akan matilah manusia tersebut.

begitu juga jalan raya yang sudah rusak tapi tidak diperbaiki, tidak dirawat. Apa

boleh buat nantinya akan hancurlah jalan ini dan memutuskan koneksi antara

daerah satu dan daerah lain.

Kerusakan jalan di Tanah Karo ini memberikan dampak negatif bagi

pengguna jalan, seperti kemacetan, kecelakaan, terhambatnya perekonomian.

Dengan banyaknya akibat yang ditimbulkan oleh kerusakan jalan ini maka berbagai

aktor yang terlibat dalam penyelenggara jalan ini harus turun tangan dan ikut aktif

serta mewujudkan idenya dalam sebuah tindakan untuk mengatasi masalah ini.

aktor-aktor yang terlibat seperti pemerintah, pihak swasta, dan masyarakat. Jika

aktor ini bisa berfungsi sesuai dengan tugasnya maka permasalan ini akan

terselesaikan dengan mudah. Tidak hanya masalah kerusakan saja yang

terselesaikan, tapi juga permasalahan yang ada di negara kita akan terselesaikan.

Marilah kita selaku masyarakat juga harus bersama-sama mengunakan jalan

seperlunya saja dan mau merawat jalan yang sudah dibangun oleh pemerintah bisa

bertahan lama karena dana pembuatan jalan itu tidaklah murah walaupun sudah ada

anggaran yang khusus untuk pembuatan jalan raya dan perawatannya tapi

Page 31: Makalah Jalan Raya

apasalahnya sebagian dana tersebut digunakan untuk kebutuhan masyarakat yang

lainnya seperti pengobatan gratis yang sekarang ini sangat dibutuhkan oleh

masyrakat pada umumnya.

Pemerintah juga dalam pembangunan jalan raya diharapkan tidak main-

main, serta tidak mengurangi kwalitas dan ketebalan jalan hanya untuk

mendapatkan keuntungan semata. Jika jalan raya bagus maka segala aktivitas

masyarakat tidak terganggu.

Page 32: Makalah Jalan Raya

REKOMENDASI/SARAN

Permukaan perkerasan jalan raya harus selalu dijaga dan dirawat agar tetap

aman untuk dilalui bagi pengguna jalan. Perencanaan dan konstruksi yang cukup

kuat dan ekonomis disesuaikan dengan kebutuhan selama umur rencana yang telah

ditetapkan. Dan memberikan batasan-batasan terhadap kendaraan yang berlalu-

lalang dalam membawa beban yang melebihi muatan yang telah ditetapkan.

Adanya pengawasan dari pihak yang berwajib jika ada kendaraan yang melanggar

peraturan, dan tetap membawa beban yang berlebih, padahal peraturan maksimal

beban yang harus dibawa telah ditetapkan. Karena beban yang berlebihan ini akan

mempercepat kerusakan pada jalan sebelum waktu/umur yang ditetapkan. Untuk

mengatasi kerusakan berupa retak buaya yang terjadi pada lapis permukaan jalan

yang kondisinya belum terjadi alur/amblesan dengan perbaikan secara non-

struktural, berupa :HRS (Hot Rolled Sheets). Untuk memperbaiki kerusakan pada

lokasi pengkerasan yang telah mengalami kerusakan retak dan terjadi alur/ambles.

Perbaikan tersebut dapat berupa patching dengan perbaikan tanah dasar atau

melakukan pelapisan (overlay) disertai pekerjaan lavelling. Serta membuat saluran

drainase yang memiliki fungsi untuk menangkap air dan mengalirkan air agar tidak

terjadi banjir di jalan raya saat musim penghujan datang. Setelah perbaikan ini

dilakukan kita harus bisa memberikan perawatan berkala agar kerusakan ini tidak

terjadi terus-menerus dan hanya menghabiskan dana semata. Untuk pihak pasar

dalam membuat suatu jalan raya harus memberikan bahan-bahan yang dibutuhkan

dalam penyelenggaraan jalan umum atas dasar harga kontruksi yang ekonomis dan

tanpa mengesampingkan mutu dan kekuatannya.

Dalam menangani kerusakan ini semua aktor harus bisa berperan sesuai

dengan fungsinya. Masyarakat yang diharapkan selalu aktif dan berpartisipasi

dalam mengatasi kerusakan jalan ini. Dari masyarakat sendiri bisa mengusulkan ide

untuk mengatasi masalah, tidak hanya menunggu bantuan dari pemerintah. Kita

bisa bergotong royong dari berbagai warga desa dan pengguna jalan untuk

memperbaiki jalan ini. dengan menggalang dana dengan cara iuran seikhlasnya dari

para warga setempat dan pengguna jalan, setelah itu dirembukkan dengan pihak

pemerintahan bisa saja kepala desa, camat, atau bupati. Atau kita bisa memperbaiki

sendiri tanpa bantuan dari pemerintah, ini akan lebih bagus karena kita bisa

Page 33: Makalah Jalan Raya

membuktikan bahwa kita masyarakat yang pintar dan kita bisa memberikan yang

terbaik untuk negara ini. Masyarakat membuat program kerja yaitu “Rp 1000,-

menuju sejahtera” dan membentuk suatu organisasi kemasyarakatan yang terbuka

bagi masyarakat dan organisasi kemasyarakatan yang diharapkan dapat

memberikan semangat kepada seluruh masyarakat luas agar peduli terhadap

masalah negara. Diharapkan dengan keaktifan kita ini dan dengan kekritisan dari

masyarakat pemrintah akan takut jika akan berbuat seenaknya atau sewenang-

wenang pada masyarakat. Masyarakat dalam suatu negara berfungsi untuk

mengontrol pemerintah, jika kita tidak bisa mengontrol mereka bisa dibayangkan

pemerintah bisa seenaknya membodohi kita, dan hanya menguntungkan dirinya

sendiri. Pihak swastapun juga begitu jangan hanya mencari keuntungan semata dan

memikirkan dirinya sendiri, pihak swasta seharusnya bisa lebih care juga terhadap

kemakmuran masyarakat. Jika jalan rusak maka yang dirugikan juga pihak swasta

sendiri, karena kerusakan jalan maka pendistribusian barang akan terhambat. Oleh

karena itu semua aktor yang berperan harus bisa memerankan fungsinya atau

tugasnya masing-masing. Dan saling bekerjasama untuk memecahkan masalah-

masalah yang ada di Indonesia. Salah satu permasalahannya adalah kerusakan jalan.

Page 34: Makalah Jalan Raya

DAFTAR PUSTAKA

http//www. Ilmu sipil.com

http//www. Jalan raya.com

Bambang Murdaka Eka Jati Tri Kuntoro Priyambodo. (2007). Fisika Dasar.

Andi Yogyakarta.

Clarkson H. Oglesby dan R. Gary Hicks. (1999). Jalan Raya. Erlangga

Saragi Napitu, Waldenhoff.2006.KERUSAKAN YANG TIMBUL PADA

JALAN RAYA AKIBAT BEBAN ANGKUTAN YANG MELEBIHI DARI

YANG DITETAPKAN.Sumatera Utara.

Bachnas.2009.Penyebab Kerusakan

Jalan.http://www.google.com/penyebab kerusakan jalan.

http://www.google.com/pp-34-tahun-2006-ttg-jalan.pdf

http://www.google.com/ITS-NonDegree-10201-Chapter1.pdf