Tugas sosiologi pedesaan perbedaan pertanian BERPINDAH FEODALISTIK KAPITALISTIK KELUARGA KOLEKTIF

5
SOSIOLOGI PEDESAAN OLEH: JOEL MABES SITUMORANG D1B012038 PROGRAM STUDY AGRIBISNIS 1

description

BERPINDAH FEODALISTIK KAPITALISTIK KELUARGA KOLEKTIF

Transcript of Tugas sosiologi pedesaan perbedaan pertanian BERPINDAH FEODALISTIK KAPITALISTIK KELUARGA KOLEKTIF

Page 1: Tugas sosiologi pedesaan perbedaan pertanian BERPINDAH FEODALISTIK KAPITALISTIK KELUARGA KOLEKTIF

SOSIOLOGI PEDESAAN

OLEH:JOEL MABES SITUMORANG

D1B012038

PROGRAM STUDY AGRIBISNISFAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JAMBI

1

Page 2: Tugas sosiologi pedesaan perbedaan pertanian BERPINDAH FEODALISTIK KAPITALISTIK KELUARGA KOLEKTIF

1) Sistem Pertanian BerpindahSistem Pertanian Berpindah merupakan suatu kegiatan pertanian

yang dimana kegiatan ini dilakukan oleh manusia dengan cara berpindah-pindah tempat, tempat mereka melakukan kegiatan pertanian berpindah ini biasanya dilakukan di alam bebas, seperti di hutan dan semak belukar. Pertanian sistem berpindah ini dapat dikatakan masih kuno atau primitif. Karena manusia dulu masih kurang pengetahuan di bidang pertanian. Seperti pengelolahan lahan, mereka terkadang hanya memakai sebidang tanah untuk ditanami dan bercocok tanam, kemudian setelah tanahnya menjadi tandus, sebidang tanah itu ditinggalkan. dan kayu-kayu yang telah ditebang dibakar (shifting cultivation).

Lahan adalah milik bersama dan dikuasai oleh kelompok-kelompok sosial masyarakat (suku). Dan biasanya ketua suku yang menentukan lahan yang boleh dimanfaatkan oleh setiap keluarga. Lahan dibuat dengan menebang pohon dan membakarnya. Lahan ini umumnya ditanami selama beberapa tahun, kemudian dibiarkan terlantar sambil membuka sebidang lahan lainnya. Masa regenerasi akan mempertahankan kesuburan lahan, kalau hal itu berlangsung cukup lama dan jumlah penduduk sedikit.

2) Sistem Pertanian KeluargaSistem Pertanian Keluarga merupakan suatu kegiatan pertanian

yang dilakukan oleh masing-masing keluarga yang telah memiliki lahan pertanian dan mereka pula yang mengelola lahan tersebut. Hasil yang mereka panen biasanya digunakan untuk konsumsi keluarga, dan jika hasil panen mereka lebih banyak dari jumlah yang mereka konsumsi maka mereka akan menjualnya ke pasar tradisional. lahan mereka tidak dijual, melainkan dimanfaatkan dan kemudian diwariskan kepada generasi berikutnya. Sebagai tujuan jangka panjang yang berlangsung dari generasi ke generasi, pertanian harus dilakukan sedemikian rupa sehingga kesuburan tanah dan lingkungan tidak rusak.

Mereka biasa menanam berbagai macam komoditi. Dalam satu tahun musim tanam mereka dapat memutuskan untuk menanam tanaman bahan pangan atau tanaman perdagangan. Keputusan mereka untuk menanam bahan pangan terutama didasarkan atas kebutuhan pangan keluarga, sedangkan bila mereka memutuskan untuk menanam tanaman perdagangan faktor-faktor determinan yang mempengaruhi pengambilan keputusan tersebut antara lain adalah iklim, ada tidaknya modal, tujuan penggunaan hasil penjualan tanaman tersebut dan ekspektasi harga.

Ada korelasi antara besarnya pertanian dan kemampuan tenaga kerja. Keadaan ideal adalah apabila pertanian itu cukup besar bagi keluarga itu untuk melakukan semua pekerjaan sendiri dan dapat memenuhi segala kebutuhan. Bilamana luas pertanian cukup dan dapat

2

Page 3: Tugas sosiologi pedesaan perbedaan pertanian BERPINDAH FEODALISTIK KAPITALISTIK KELUARGA KOLEKTIF

memenuhi kebutuhan keluarga tani, maka pertanian keluarga adalah sistim yang stabil dengan perbedaan sosial yang kecil, sehingga sangat cocok bagi kegitan koperasi. Dengan memdidik dan memberikan persiapan kepada ahli waris yang meninggalkan bidang pertanian, sistim ini memberikan manfaat yang cukup berarti kepada sektor ekonomi lainnya. 

3) Sistem Pertanian FeodalistikSistem Pertanian Feodalistik merupakan suatu kegiatan pertanian

yang dimana pemilik lahan tidak ikut dalam mengelolah lahan. Seperti sebidang lahan yang dimiliki oleh seorang pemilik sah lahan, tetapi pemilik tersebut enggan mengelolanya, sehingga orang lain yang diminta bantuannya untuk mengelola  lahan tersebut.

Makna dari kata feodalistik ini adalah tanah, dimana tingkat kekayaan dan kekuasaan seseorang dinilai melalui kepemilikan lahan. Semakin luas lahan yang dimiliki maka semakin kaya orang tersebut. Feodalisme dalam pengertian ini dikaitkan dengan ”stratifikasi sosial ” yang ditandai dengan perbedaan kekayaan, pendapatan, kekuasaan dan martabat. Antara minoritas yang terdiri dari pemilik lahan yang besar dan mayoritas yang terdiri dari mereka yang tidak memiliki lahan atau memiliki lahan sempit, terdapat hak dan kewajiban yang mengikat, namun sangat tidak seimbang.

4) Sistem Pertanian KapitalistikSistem Pertanian Kapitalistik merupakan kegiatan pertanian yang

mengutamakan tanaman perkebunan, dan biasa sistim penanamannya satu jenis tanaman atau monokultur. Hasilnya biasanya diolah secara industri di pabrik pengolahan perkebunan itu sendiri dan diarahkan untuk ekspor misalnya tebu, teh, sawit, pisang, cengkih dan sebagainya. Seringkali perkebunan tersebut dimiliki oleh pihak asing.

Umumnya perkebunan lebih mendahulukan kepentingan asing dan merupakan suatu gugus yang tertutup yang biasanya relatif kurang memberikan manfaat bagi ekonomi dalam negeri. Tipe pertanian kapitalistik yang paling penting di Indonesia yang sedang berkembang adalah ”perkebunan”. Beragam perkebunan yang terdapat hampir di seluruh bagian Indonesia.Terdapat dua jenis perkebunan, yaitu perkebunan swasta dan perkebunan milik negara.

5) Sistem Pertanian KolektifSistem Pertanian Kolektif merupakan suatu kegiatan pertanian

dimana pengelolaan proses produksi pertanian dilakukan secara bersama-sama berdasarkan pengembangan tanah kecil sepetak-petak milik perseorangan menjadi milik kolektif. Karena terbukti pemilikan individual atas lahan sangat sempit disertai alat kerja masih tradisional hanya menghasilkan kemiskinan, bukan kesejahteraan sosial. Sistem pertanian

3

Page 4: Tugas sosiologi pedesaan perbedaan pertanian BERPINDAH FEODALISTIK KAPITALISTIK KELUARGA KOLEKTIF

kolektif akan lebih bermanfaat di dalam meningkatkan kesejahteraan sosial kaum tani daripada pemilikan individu, karena mengandung kelebihan, seperti:a) Hasil produksi meningkat

Hasil yang didapatkan dari pertanian kolektif akan jauh lebih besar jika dibandingkan dengan pertanian individual. Tenaga yang yang diperlukan akan semangkin sedikit (efisiensi tenaga). Biaya produksi yang dikeluarkan pun akan lebih hemat dengan hasil keuntungan yang memuaskan (efisiensi modal).

b) Jenis tanaman beraneka ragamDengan lahan yang luas, jenis tanaman yang dapat di tanam oleh kaum tani juga akan lebih berfariatif dan dapat disesuaikan dengan kondisis perkembangan pasar. Kaum tani tidak akan khawatir tidak dapat menanamkan tanaman hanya karena terbentur lahan mereka yang sempit.

c) Lahan semakin luasKeuntungan dari pertanian kolektif adalah tanah yang digarap akan semangkin luas. Tidak ada lagi pemetakan-pemetakan yang membuat lahan semangkin sempit (efisiensi lahan) dan disini akan ada kemajuan-kemajuan yang dicapai. Teknologi modern sangat diperlukan dalam pertanian kolektif untuk menunjang kelancaran pengerjan lahan. Sudah tidak relevan lagi jika lahan yang luas harus dikerjakan dengan alat kerja tradisional.

Oleh karena itu, sistem pertanian kolektif pada dasarnya adalah usaha maju untuk membongkar kembali struktur kepemilikan perseorangan secara sepetak-petak, sesuai peningkatan masyarakat penyakap Indonesia di jaman lampau  Karena feodalisme kita bukan feodalisme seperti Eropa atau Amerika.

4