Tugas softskill (laporan perjalanan)

6
Nama: Eka Desmawati Kelas: 1sa07 NPM: 13614419 LAPORAN PERJALANAN “MONUMEN PANCASILA SAKTI”

Transcript of Tugas softskill (laporan perjalanan)

Nama: Eka Desmawati

Kelas: 1sa07

NPM: 13614419

LAPORAN PERJALANAN

“MONUMEN PANCASILA SAKTI”

PENDAHULUAN

 

Latar Belakang

Karya Wisata adalah kegiatan wisata yang dilakukan dengan tujuan untuk menambah pengetahuan mahasiswa dan menambah pengalaman. Setelah karya wisata dilaksanakan, mahasiswa diwajibkan untuk menyusun laporan perjalanan. Karya tulis adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah selesai dilaksanakan.

LAPORAN PERJALANAN

A. Persiapan

Saya membuat rencana pergi ke Monumen Pancasila Sakti yang berlokasi di Pondok Gede, Jln Lubang Buaya pada hari jumat 3 April 2015. Saya melakukan perjalanan pada pukul 09.00 Wib. Saya menuju ke tempat wisata tersebut dengan menggunakan kendaraan bermotor dan Saya tiba ditempat wisata tersebut pada pukul 10.00 Wib.

B. Rangkaian Kegiatan

Setibanya saya di “Monumen Pancasila Sakti” saya segera masuk dengan membeli tiket seharga Rp.5000 karena menggunakan motor. Tempat pertama yang saya kunjungi adalah Sumur Maut, yaitu sumur yang merupakan tempat diletakkannya tujuh jenazah jenderal yang dilakukan oleh PKI yang sering dikenal dengan Penghianatan Komunis G 30 September PKI (G 30 S PKI). Lubang buaya yang merupakan sumur maut yang digunakan PKI berdiameter 75 cm sedalam 12 meter untuk mengubur tujuh jenazah pahlawan revolusi pada tanggal 1 Oktober 1965. Setelah puas melihat dan mengetahui sejarah sumur maut saya beralih ke “Museum Pengkhianatan PKI” disana saya banyak melihat miniature serta patung-patung reka adegan semasa kejadian tragis terjadi.

Diorama Museum Pengkhianatan PKI yang memperlihatkan tindak kekerasan Pasukan Ubel-Ubel di Sepatan, Tangerang, pada 12 Desember 1945. Dimulai pada 18 Oktober 1945, Badan Direktorium Dewan Pusat pimpinan Ahmad Khairun dengan dukungan gembong komunis bawah tanah berhasil mengambil alih kekuasaan pemerintah RI Tangerang dari Bupati Agus Padmanegara. Tujuan terakhir saya di dalam museum tersebut adalah melihat Pakaian yang masih bersimbah darah, disana saya banyak sekali melihat benda-benda zaman dulu yang berhasil di jadikan rangakaian sejarah, evakuasi mayat para jenderal, pemakaman, senjata yang ditemukan di Lubang Buaya, sampai ada ruang tersendiri yang dinamakan “Ruang Pakaian dan Bekas Darah” yang isinya koleksi pakaian penuh bercak darah yang dikenakan para jenderal ketika dicokok ke tempat ini 48 tahun silam.

Tadinya saya pikir museum ini bakal selesai dikelilingin dalam waktu kurang dari 30 menit. Ternyata salah. Bentuk ruangan di sini seperti labirin dan ada cukup banyak lorong/ruangan yang letaknya tersembunyi. Jadi kalo lagi nggak ada kerjaan dan pengen ngerasain sensasi dicuci otaknya sama propaganda yang banal, bisa loh dicoba mampir ke sini. Pembunuhan para jenderal TNI ketika itu adalah sebuah fakta sejarah yang tidak terbantahkan. Namun,

dalang sesungguhnya di balik peristiwa ini masih jadi misteri. The truth is out there. Perjalanan saya pun selesai dan kembali kerumah pada pukul 14.00 Wib.

PENUTUP

 

A. Kesan

Kesan yang saya dapatkan selama saya mengamati berbagai peninggalan sejarah, saya tidak bisa membayangkan bagaimana jika saya ada pada masa tersebut. Saya merasa senang karena saya bisa melihat,mengenang,dan lebih menghargai jasa para pahlawan saat itu. Selain itu saya juga mendapatkan banyak sekali ilmu baru. Saya juga mendapatkan pengalaman baru yang tidak akan pernah kami lupakan.

FOTO SAYA DI MUSEUM PENGKHIANATAN

SEDANG MELIHAT KOLEKSI FOTO DI MUSEUM PENGKIANATAN

TULISAN TENTANG ANCAMAN TERHADAP IDEOLOGI PANCASILA

SAPTA MARGA YANG BERADA DI DEPAN LOKASI SUMUR MAUT.

BAJU YANG TERSISA DAN MASIH BERSIMBAH DARAH

Dibelakang saya adalah pakaian yang masih tersisa milik pahlawan yang bersimbah darah

Keterangan sumur mautHalaman depan museum pengkhianatan PKI