Tugas Petro

25
SOAL 1. Pemakaian mineral dalam kehidupan sehari-hari ataupun pemakaian dalam bidang teknik sering hanya tergantung sifat-sifat fisis dari mineral .( Suatu contoh : pemakaian untuk bantalan rel kereta api dipilih batuan yang tersusun mineral-mineral yang mempunyai daya tahan kuat atau sifat fisis yang kuat terhadap beban, maka dipilih batuan dengan mineral berwarna gelap, karena mineral yang berwarna gelap (mafik minerals) mempunyai sifat tahan terhadap pelapukan fisik walaupun tidak tahan terhadap pelapukan kimiawi dan pelarutan. Jelaskan sifat-sifat fisis tersebut ! 2. Pada study petrologi secara megaskopis atau makroskopis, yaitu analisis terhadap batuan secara mata telanjang. Alat bantu sangat sederhana adalah kaca pembesar (a hand lens atau loupe) dan larutan HCl. Analisis meliputi pemberian batuan, penamaan dan ganesa secara sangat umum. Pemberian batuan meliputi warna, tekstur, struktur, komposisi mineral dan kenampakan lain yang sangat menonjol atau khusus. Jelaskan analisis dan pemberian batuan yang dimaksud dan beri contoh ! Pada studi petrologi secara megaskopis dan makroskopis, jelaskan perbedaaan genesa dan deskripsi masing-masing batuan : 3. Batuan Gabro, Basal, dan Obsidian 4. Diorite, Andesit , Granit, Riolit 5. Batu Gamping, Dolomit , Napal, Rijang Dan Batu bara

description

tugas

Transcript of Tugas Petro

SOAL1. Pemakaian mineral dalam kehidupan sehari-hari ataupun pemakaian dalam bidang teknik sering hanya tergantung sifat-sifat fisis dari mineral .( Suatu contoh : pemakaian untuk bantalan rel kereta api dipilih batuan yang tersusun mineral-mineral yang mempunyai daya tahan kuat atau sifat fisis yang kuat terhadap beban, maka dipilih batuan dengan mineral berwarna gelap, karena mineral yang berwarna gelap (mafik minerals) mempunyai sifat tahan terhadap pelapukan fisik walaupun tidak tahan terhadap pelapukan kimiawi dan pelarutan. Jelaskan sifat-sifat fisis tersebut !2. Pada study petrologi secara megaskopis atau makroskopis, yaitu analisis terhadap batuan secara mata telanjang. Alat bantu sangat sederhana adalah kaca pembesar (a hand lens atau loupe) dan larutan HCl. Analisis meliputi pemberian batuan, penamaan dan ganesa secara sangat umum. Pemberian batuan meliputi warna, tekstur, struktur, komposisi mineral dan kenampakan lain yang sangat menonjol atau khusus. Jelaskan analisis dan pemberian batuan yang dimaksud dan beri contoh !Pada studi petrologi secara megaskopis dan makroskopis, jelaskan perbedaaan genesa dan deskripsi masing-masing batuan :3. Batuan Gabro, Basal, dan Obsidian4. Diorite, Andesit , Granit, Riolit5. Batu Gamping, Dolomit , Napal, Rijang Dan Batu bara6. Skist, Gneis, Slate dan Phylit.

JAWABAN

1. Sifat fisi mineral :

I. Sifat Fisik MineralMineral merupakan benda padat yang terbentuk oleh proses anorganik. Tiap mineral memiliki susunan atom yang teratur dan komposisi kimia tertentu, yang memberikan sifat fisik yang spesifik. Untuk menentukan struktur atom dan komposisi kimia suatu mineral diperlukan test dan peralatan yang sopistikated. Oleh sebab itusifat fisik mineralsering digunakan untuk mendeterminasi suatu mineral. Sifat fisik mineral yang sering digunakan untuk mendeterminasi suatu mineral antara lain :a. Bentuk kristal (form)Bentuk kristal merupakan kenampakan luar mineral yang mencerminkan susunan atom yang teratur dari mineral tersebut. Kadangkala suatu mineral memiliki lingkungan yang memungkinkan mineral tersebut dapat membentuk individu kristal dengan teratur. Beberapa kristal seperti mineral kuarsa, dapat mengkristal dengan bentuk yang teratur, sehingga sangat memudahkan dalam mendeterminasi kristal tersebut. Sebaliknya kebanyakan mineral mengkristal dengan bentuk yang tidak beraturan, karena masing-masing membutuhkan ruangan yang cukup untuk membentuk kristal yang teratur. Akibatnya kristal-kristal akan saling tumbuh sehingga tidak membentuk kristal yang sempurna.b. Kilap (Luster)Kilap merupakan kenampakan refleksi cahaya pada bidang kristal. Mineral dengan kenampakan sepertilogandisebut memiliki kilap logam (metalik), mineral dengan kilap non metalik mempunyai kilap yang bervariasi, antara lain vitreous (kilap seperti kaca), pearly, silky, erathy, dll. Beberapa mineral mempunyai kilap antara logam dan non logam disebut kilap submetalik.c. Warna (colour)Meskipun warna merupakansifatfisik yang paling mudah dikenali, tetapi sifat fisik ini tidak dapat dijadikan dasar untuk menentukan jenis mineral. Warna mineral kadang-kadang sudah mengalami pengotoran, sehingga mineral yang sama dapat memiliki warna yang berbeda.d. Cerat (Streak)Cerat adalah warna mineral dalam bentuk bubuk (diketahui dengan menggoreskan pada keping porselen). Meskipun warna suatu mineral dapat bermacam-maca, tetapi ceratnya selalu sama. Jadi warna cerat lebih merupakan warna asli dari mineral. Cerat dapat juga membantu untuk membedakan mineral metalik dan non metalik. Mineral dengan kilap metalik biasanya mempunyai cerat lebih gelap daripada cerat mineral dengan kilap non metalik.e. Kekerasan (Hardness)Salah satu sifat fisik mineral yang sangat berguna adalah kekerasan, yaitu daya tahan mineral terhadap abrasi atau goresan. Kekerasan suatu mineral yang belum diketahui dapat diukur dengan menggoreskan pada mineral lain yang telah diketahui kekerasannya, atau sebaliknya. Nilai kekerasan dapat disebandingkan dengan skala Mohs, yaitu urutan dari kekerasan mineral yang terdiri dari 10 mineral dengan kekerasan mulai dari 1 sampai 10.1Talk

2Gipsum

3Kalsit

4Fluorit

5Apatiti

6Ortoklas

7Kuarsa

8Topaz

9Korondum

10Intan

Mineral yang tidak diketahui kekerasannya dapat juga dibandingkan dengan benda lain yang diketahui kekerasannya. Beberapa benda yang diketahui kekerasannya antara lain kuku manusia mempunyai kekerasan 2,5, kaca 5,5 dan logam tembaga 3. Mineral gipsum dapat dengan mudah digores dengan kuku, sedangkan kalsit dapat menggores kuku manusia. Mineral Intan merupakan mineral yang paling keras yang sangat umum, dan dapat digunakan untuk memotong kaca dengan mudah.f. Belahan (Cleavage)Belahan adalah kecenderungan mineral untuk pecah melalui bidang yang rata. Mineral yang mempunyai bidang belah dapat diketahui dengan menunjukkan adanya bidang yang rata apabila mineral tersebut dipecahkan. Contoh mineral dengan belahan yang baik adalah mika. Karena mika mempunyai belahan satu arah, maka bila mineral tersebut dihancurkan akan membentuk lembaran-lembaran yang tipis. Mineral dapat mempunyai belahan beberapa arah, tetapi ada pula mineral yang tidak mempunyai bidang belahan. Mineral yang mempunyai belahan lebih dari satu arah dikenal dengan jumlah bidang rata yang ditunjukkan dan sudut yang dibentuk oleh bidang belahannya.g. Pecahan (Fracture)Pecahan merupakan kenampakan pecahan dari mineral. Kenampakan ini kebanyakan ditunjukkan oleh mineral yang tidak mempunyai bidang belahan. Mineral kuarsa menunjukkan kenampakan seperti pecahan kaca yang disebut konkoidal. Kebanyakan mineral menunjukkan pecahan tidak rata.h. Berat jenis (specifik gravity)Berat jenis merupakan angka yang menunjukkan perbandingan antara berat mineral dengan berat dari volume air. Jika mineral mempunyai berat 3 kali dari berat air dengan volume yang sama, maka mineral tersebut mempunyai berat jenis 3. Secara praktis berat jenis mineral dapat diperkirakan dengan menimbang di tangan. Bila mineral tersebut terasa berat, seperti beratnya satu contoh batuan, maka berat jenisnya sekitar 2,5 sampai 3. Mineral logam umumnya memiliki 3 kali lipatnya.Galenamempunyai berat jenis 7,5 sedangkan berat jenis emas 24 karat adalah 20.Mineral dengan berat jenis lebih besar dari 2,89 disebut dengan mineral berat. Mineral berat ini diperoleh dengan memisahkannya dari mineral ringan dengan menggunakan cairan berat biasanya dipakai cairan bromoform. Asosiasi kumpulan mineral berat dapat digunakan untuk mengetahui sumber material dari sedimen atau batuan sedimen.

3. Deskripsi Batuan Gabro, Basal, dan Obsidian1.Warna:Abuabu kehijauan

2.Jenis Batuan:Batuan beku basa

3.Struktur:Masif

4.Tekstur:-Kristalinitas:Hipohialin

-Granularitas:Fanerik halus

-Bentuk kristal:Subhedral

-Relasi:Inequigranular

5.Komposisi Mineral:Plagioklas: 43% Uralit: 5%Orthoklas: 7% Olivine: 20%Kuarsa: 5% Piroksen: 15%Ca-Plagioklas: 10%

6.GenesaKeterangan : 1. Struktur massif 2. Hipokristalin

:Gabro terbentuk dari hasil pembekuan magma berkomposisi basa di permukaan atau dekat permukaan bumi.

8.Nama Batuan:Gabro

A. Deskripsi Batuan Gabro

B. Deskripsi Batuan Basalt1. Warna Batua. Warna segar: Hitam b. Warna lapuk: Hitam (Abu-abu)2. Struktur Batuan:Masif3. Tekstur a. Derajat Kristalisasi:Hipokristalinb. Granularitas:Fanerik-Afanitikc. Bentuk Kristal:Euhedral-Subhedrald. Relasi:Equigranular4. Komposisi Mineral:Hornblende 25%, Biotit 15%, Plagioklas 10%, Piroksin 5%, Kuarsa 5%, Mineral lain 5%5. Jenis Batuan:Batuan Beku Intermediet6. Nama Batuan:Basalt7. Geesa: Intrusif8. Gambar Batuan Keterangan :1. Hornblende4. Piroksin2. Biotit5. Kuarsa3. Plagioklas6. Mineral lain

C. Deskripsi Batuan Obsidian1. Warna Batua. Warna segar: Hitam Mengkilatb. Warna lapuk: Abu-abu2. Struktur Batuan:Masif3. Tekstur a. Derajat Kristalisasi:Holohyalinb. Granularitas:-c. Bentuk Kristal:-d. Relasi:-4. Komposisi Mineral:Gelas Silika5. Jenis Batuan:Batuan Beku Asam6. Nama Batuan:Obsidian7. Genesa: Ekstrusif 8. Gambar Batuan: Keterangan :1. Gelas Silika

4. Deskripsi Batuan Diorite, Andesit , Granit, RiolitPutih bercorak hitam keabu-abuanBatuan beku IntermedietMasif

1.Warna:

2.Jenis Batuan:

3.Struktur:

4.Tekstur:-Kristalinitas:HolokristalinFanerik sedangEuhedralEquigranular

-Granularitas:

-Bentuk kristal:

-Relasi:

5.Komposisi Mineral:Plagioklas: 45%Orthoklas: 5%Hornblende: 15%Biotit: 9%Piroksen: 14%Na-Plagioklas: 5%Kuarsa: 7%

6.Genesa:Batuan hasil terobosan batuan beku yang terbentuk dari hasil peleburan lantai samudera yang bersifat mafic pada suatu subduction zone

7.Nama Batuan:Diorit

A. Deskripsi Batuan Diorit

Gambar :Keterangan : 1. Struktur Masif 2. Holokristalin

B. Deskripsi Batuan Andesit1. Warna Batua. Warna segar: Hitam Keabu-abuanb. Warna lapuk: Kecoklatan2. Struktur Batuan:Masif3. Tekstur a. Derajat Kristalisasi:Hipokristalinb. Granularitas :Afanitikc. Bentuk Kristal:Euhedral-Subhedrald. Relasi:Equigranular4. Komposisi Mineral:Kuarsa 40%, Piroksin 25%, Hornblende 15%, Biotit 15%5. Jenis Batuan:Batuan Beku Intermediet6. Genesa: Ekstrusif : Andesite berasal dari Magma yang biasanya meletus dari stratovolcanoes pada lahar tebal yang mengalir, beberapa diantaranya penyebarannya dapat mencapai beberapa kilometer. Magma Andesite dapat juga menghasilkan letusan seperti bahan peledak yang kuat yang kemudian membentuk arus pyroclastic dan surges dan suatu kolom letusan yang sangat besar. Andesites terbentuk pada temperatur antara 900 dan 1,100 derajat Celsius.7. Nama Batuan:Andesit8. Gambar Batuan

1.Warna:Cokelat

2.Jenis Batuan:Beku Asam

3.Struktur:Massif

4.Granularitas:Fanerik

5.Kristalisasi:Hipokristalin

6.Relasi:Inequigranular

7.Genesa Batuan:batuan ini terbentuk karena proses pembekuan magma yang bersifat cepat

8.Komposisi Mineral:Plagioklas, Hornblend, Anorthoklas, Orthoklas, Glass

9.Nama Batuan:GRANITE

C. Deskripsi Batua Granit

D. Deskripsi Batuan Rhiolit

1.Warna:Cokelat

2.Jenis Batuan:Beku Asam

3.Struktur:Massif

4.Granularitas:Afanitik

5.Kristalisasi:Hipokristalin

6.Genesa Batuan:batuan ini terbentuk karena proses pembekuan magma yang bersifat cepat

7.Komposisi Mineral:Plagioklas, Mikroklin, Biotit, Orthoklas, Glass

8.Nama Batuan:RHYOLITE

5. Deskripsi Batu Gamping, Dolomit , Napal, Rijang Dan Batu baraWarna:Coklat Muda

Jenis Batuan:Batuan Sedimen Non Klastik

Struktur:Masif

Tekstur:Amorf

Komposisi Mineral:Monominerallik (SiO2)

Nama Batuan:RIJANG

A. Deskripsi Batuan Rijang

B. Deskripsi Batuan BatubaraWarna: HitamJenis: Batuan sedimen non klastis Struktur: LaminasiTekstur: AmorfKomposisi: Monomineralik KarbonGenesa: Batu sedimen organik, artinya terbentuk dari hasil pengendapan sisa-sisa organisme.Nama Batuan: Batu Bara

C. Deskripsi Batuan Gamping

Nama Batuan : Batu GampingWarna Batuan: putih susu, abu-abu muda, abu-abu tua, coklat, merah bahkan Hitam Tekstur : KlastikStruktur : Non StratifiedKomposisi : Kalsium karbonat (CaCO3). Dialam tidak jarang pula dijumpai batugamping magnesium

1.

D. Deskripsi Batuan NapalNapal adalah kalsium karbonat atau kapur kaya lumpur atau batu lumpur yang mengandung sejumlah variabel tanah liat dan aragonit. Napal awalnya merupakan istilah lama secara bebas diterapkan untuk berbagai bahan, yang sebagian besar terjadi secara bebas, deposito membumi yang terdiri terutama dari campuran tanah liat dan inti kalsium karbonat, yang terbentuk dibawah kondisi air tawar, khusus zat yang mengandung tanah liat membumi 35-65% karbonat. Batu napal berwarna abu-abu muda berbutir sangat halus hingga menegah lunak bersifat karbonan dan karbonatan.

E. Deskripsi Batuan Dolomit Berbutir halus hinggakasar Berwarna abu-abu putih kebiruan, kuning dengan kristal berbentuk hexagonal Sifat kimia tidak larut dalam HCl Kekerasan 3,5 4 Berat jenis 2,8 -2,9 Komposisi : mengandung 45,6% MgCO3 atau 21,9% MgO dan 54,3% CaCO3 atau 30,4% CaO. Genesa :Secara geologi dolomit dapat terbentuk karena proses primer maupun sekunder.

1.Secara sekunder, dolomit terjadi karena proses dolomitisasi yaitu proses perubahan mineral kalsit menjadi dolomit, selain itu dapat juga terbentuk karena diendapkan secara tersendiri sebagai endapan evaporit. Karena terjadinya dolomit dengan proses pelindihan (leaching), oleh karena itu secara stratigrafi dolomit didapatkan di bagian bawah dari satu seri dibawah batu gamping.2.Dolomit primerberbentuk urat, yang terbentuk bersama-sama dalam jebakan bijih.

6. Skist, Gneis, Slate dan Phylit.A. Deskripsi Batuan Skist Warna Batuan: Coklat Kekuningan Tekstur Batuan: Heteroblastik Struktur Batuan: Non Foliasi Komposisi Mineral: Biotit Proses Metamorfisme: Dynamo Nama Batuan: Skis Kegunaannya : Bahan baku industry kaca

B. Deskripsi Batuan Slate Warna Batuan: Abu-abu, hitam Tekstur Batuan: Lepidoblastik Struktur Batuan: Foliasi Komposisi: Quartz, Muscovite Proses Metamorfisme: Dynamo Nama Batuan: Slate Kegunaannya : Untuk bahan bangunan

C. Deskripsi Batuan Phylite Warna Batuan: Yellowish Gray Tekstur Batuan: Kristaloblastik Struktur Batuan: Foliasi Komposisi Mineral: Mineral Stress Genesa: terbentuk pada temperature dan tekanan lebih tinggi disbandingkan dengan slate, tetapi pada temperatur dan tekanan yang lebih rendah dibanding dengan sekis. sering mempunyai suatu permukaan yang berkerut, terdapat sedikit lipatan karena berhubungan dengan perpecahan yang pre-existing, dan merupakan karakteristik suatu kemilau kehijau-hijauan dalam kaitannya dengan kehadiran lapisan tipis dari mika dan khlorit dalam jumlah yang berlimpah-limpah. Nama Batuan: Filit Kegunaan Batuan: Untuk dinding, mebel, lantai