Tugas Pertanyaan B Mewi Mega

25

Click here to load reader

Transcript of Tugas Pertanyaan B Mewi Mega

Page 1: Tugas Pertanyaan B Mewi Mega

TUGAS

HUMANIORA DAN FILSAFAT ILMU

Dosen : Meti Megawati, SST, MPH

Disusun Oleh :

Azizah Amini

Dita Eka Mardiani

Gina Yulianur

Heni

Ibda Binafsika

Kurniawati

Saumi Wulansari

Titim Adrianingsih

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA

JURUSAN D IV KEBIDANAN KLINIK

TASIKMALAYA

2012

Page 2: Tugas Pertanyaan B Mewi Mega

TUGAS

HUMANIORA DAN FILSAFAT ILMU

PERTANYAAN

1. Apa yang saudara ketahui tentang pengetahuan, dan bagaimana cara

memperoleh pengetahuan tersebut ?

2. Apa yang dimaksud dengan istilah metode, metodik, metodologi, dan

metodologi riset?

3. Jelaskan ciri-ciri metode ilmiah?

4. Apa yang dimaksud dengan berpikir ilmiah?

5. Sebutkan dan Jelaskan sasaran dalam penelitian?

6. Apa yang dimaksud dengan berpikir deduktif dan ibduktif, dan berikan

contohnya!

7. Apa fungsi penyusunan kerangka pemikiran?

8. Apa yang dimaksud dengan penelitian ilmiah?

9. Jelaskan perbedaan pendekatan ilmiah dengan non ilmiah dan berikan

contohnya!

Page 3: Tugas Pertanyaan B Mewi Mega

JAWABAN

1. Apa yang saudara ketahui tentang pengetahuan, dan bagaimana cara

memperoleh pengetahuan tersebut ?

a. Pengetahuan (knowledge) adalah kebiasaan, keahlian/kepakaran,

keterampilan, pemahaman, atau pengertian yang diperoleh dari pengalaman,

latihan atau melalui proses belajar. Disebut pula dengan informasi atau

maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang.

Pengetahuan adalah informasi yang telah dikombinasikan dengan

pemahaman dan potensi untuk menindaki yang lantas melekat di benak

seseorang. Pada umumnya, pengetahuan memiliki kemampuan prediktif

terhadap sesuatu sebagai hasil pengenalan atas suatu pola. Manakala

informasi dan sekedar berkemampuan untuk menginformasikan atau bahkan

menimbulkan kebingungan, maka pengetahuan berkemampuan untuk

mengarahkan tindakan. Ini lah yang disebut potensi untuk menindak.

Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan domain yang sangat penting

untuk terbentuknya tindakan seseorang. Pengetahuan merupakan hasil dari

tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu

objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui pancaindera manusia, yakni

penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.Pengetahuan

merupakan domain yang sangat penting untuk tindakan seseorang, karena

dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasarkan oleh

pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh

pengetahuan.

b. Cara memperoleh pengetahuan :

Menurut Notoatmodjo (2005) cara memperoleh pengetahuan dapat

dikelompokkan menjadi dua :

1. Cara tradisional untuk memperoleh pengetahuan

Cara kuno atau tradisional ini dipakai orang untuk memperolah

kebenaran pengetahuan, sebelum diketemukannya metode ilmiah, atau

Page 4: Tugas Pertanyaan B Mewi Mega

metode penemuan sistematik dan logis. Cara-cara penemuan

pengetahuan pada periode ini meliputi :

a) Cara coba salah (trial and error)

Cara ini telah dipakai orang sebelum adanya kebudayaan, bahkan

mungkin sebelum adanya peradaban. Pada waktu itu seseorang

apabila menghadapi persoalan atau masalah, upaya pemecahannya

dilakukan dengan coba-coba saja. Cara coba-coba ini dilakukan

dengan menggunakan kemungkinan dalam memecahkan masalah, dan

apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan

yang lain. Apabila kemungkinan ketiga gagal dicoba kemungkinan

keempat dan seterusnya, sampai masalah tersebut dapat terpecahkan.

Itulah sebabnya maka cara ini disebut metode trial (coba) and error

(gagal atau salah) atau metode coba-salah/coba-coba.

b) Cara kekuasaan atau otoritas

Sesuatu diterima sebagai kebenaran karena sumbernya

mempunyai otoritas untuk itu. Bahwa alam semesta adalah ciptaan

Allah diterima sebagai suatu kebenaran karena sumbernya adalah

Alkitab. Pernyataan dari seorang tokoh tertentu juga diterima sebagai

kebenaran karena is mempunyai keahlian di bidang itu.

Dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak sekali kebiasaan-

kebiasaan dan tradisi-tradisi yang dilakukan oleh orang, tanpa melalui

penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak. Kebiasaan-

kebiasaan seperti ini biasanya diwariskan turun temurun dari generasi

ke generasi berikutnya. Misalnya, mengapa harus ada upacara

selapanan dan turun tanah pada bayi, mengapa ibu yang sedang

menyusui harus minum jamu, mengapa anak tidak boleh makan telur

dan sebagainya.

Kebiasaan seperti ini tidak hanya terjadi pada masyarakat

tradisional saja, melainkan juga terjadi pada masyarakat modern.

Kebiasaan-kebiasaan seperti ini seolah-olah diterima dari sumbernya

sebagai kebenaran yang mutlak. Sumber pengetahuan tersebut dapat

Page 5: Tugas Pertanyaan B Mewi Mega

berupa pemimpin-pemimpin masyarakat baik formal maupun informal,

ahli agama, pemegang pemerintahan dan sebagainya. Dengan kata lain,

pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan otoritas atau kekuasaan,

baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun

ahli ilmu pengetahuan.

c) Berdasarkan pengalaman pribadi

Pengalaman adalah guru yang baik, yang bermakna bahwa

pengalaman itu merupakan sumber pengetahuan untuk memperoleh

kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman pribadi pun dapat

digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan

dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam

memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu.

Golongan empirisme memiliki pandangan bahwa pengetahuan

dapat diperoleh melalui pengalaman. Hal ini dapat kita lihat seperti

dalam masalah berikut. “Bagaimana kita mengetahui api itu panas?”

Maka, seseorang empirisme akan berpandangan bahwa api itu panas

karena memang dia mengalaminya sendiri dengan menyentuh api

tersebut dan memeperoleh pengalaman yang kita sebut “panas”.

Dengan kata lain, dengan menggunakan alat inderawi peraba kita akan

memperoleh pengalaman yang menjadi pengetahuan kita kelak. John

Locke, Bapak Empirisme Britania, mengatakan bahwa pada waktu

manusia dilahirkan akalnya merupakan sejenis buku catatan yang

kosong (tabula rasa) dan di dalam buku catatan itulah dicatat

pengalaman-pengalaman inderawi. Menurut Locke, seluruh sisa

pengetahuan kita diperoleh dengan jalan menggunakan serta

memperbandingkan ide-ide yang diperoleh melalui penginderaan serta

refleksi yang pertama-tamadan sederhana tersebut. Ia memendang

akal sebagai sejenis tempat penampungan, yang secara pasif

menerima hasil-hasil penginderaan tersebut. Ini berarti semua

pengetahuan kita betapapun rumitnya dapat dilacak kembali sampai

kepada pengalaman-pengalaman inderawi yang pertama-tama. Apa

Page 6: Tugas Pertanyaan B Mewi Mega

yang tidak dapat atau tidak perlu dilacak kembali secar demikian itu

bukanlah pengetahuan mengenai hal-hal yang faktual.

d) Rasionalisme

Rasionalisme berpendirian bahwa sumber pengetahuan terletak

pada akal. Bukan karena rasionalisme mengingkari pengalaman,

melainkan pengalaman paling-paling dipandang sebgai jenis

perangsang bagi pikiran. Para penganut rasionalisme yakin bahwa

kebenaran dan kesesatan terletak di dalam ide kita dan bukannya di

dalam diri barang sesuatu. Jika kebenaran (pengetahuan) mengandung

makna mempunyai ide yang sesuai dengan atau menunjuk kepada

kenyataan, maka kebenaran hanya dapat ada di dalam pikiran kita dan

hanya dapat diperoleh dengan akal budi saja. Seorang penganut

rasionalisme tidaklah memendang pengalaman sebagai hal yang tidak

mengandung nilai. Bahkan sebaliknya, ia mungkin mencari

pengalaman-pengalaman selanjutnya sebagai bahan pembantu atau

sebagai pendorong dalam penyelidikannya untuk memperoleh

kebenaran. Dan mungkin akan mengadakan pembedaan antara

pengetahuan dengan pendapat. Pengetahuan merupakan hasil kegiatan

akal yang mengolah hasil tangkapan yang tidak jelas yang timbul dari

indera kita, ingatan atau angan-angan kita.

e).Keteguhan (tenacity).

Dengan metode ini orang menerima suatu kebenaran karena

merasa yakin akan kebenarannya. Unsur keyakinan berperan dalam

metode ini. Bahwa manusia adalah makhluk ciptaan Allah, dan bukan

berasal dari monyet, diterima sebagai kebenaran karena keyakinan

agama.

f). Fenomenalisasi Ajaran Kant

Menurut Kantpengetahuan diperoleh tergantung pada macam

pengetahuan itu sendiri. Ia membedakan empat macam pengetahuan

sebagai berikut:

Page 7: Tugas Pertanyaan B Mewi Mega

1. pengetahuan analitis apriori

2. pengetahuan sintesis a priori

3. pengetahuan analitis a posteori

4. pengetahuan sintesis a posteori.

Pengetahuan aproiri merupakan pengetahuan yang tidak tergantung

pada adanya pengalman atau yang ada sebelum pengalaman.

Pengetahuan a posteriori terjadi sebagai akibat pengalaman.

Pengetahuan analitis merupakan hasil analisa. Pengetahuan sintesis

merupakan hasil keadaan yang memeprsatukan dua hal yang biasanya

terpisah. Maka pengetahuan yang dihasilkan oleh analisa terhadap

unsur-unsur yang apriori disebut pengetahuan analitis a priori.

Pengetahuan sintesis a priori dihasilkan oleh penyelidikan akal

terhadap bentuk-bentuk pengalamnnya sendiri dan penggabungan

unsur-unsur yang tidak saling bertumpu. Misalnya, 3+2 = 5 merupakan

contoh pengetahuan semacam itu. Kant yankin bahwa sebagian besar

kebenaran-kebenaran matematika bersifat semacam itu. Pengetahuan

sintesis a posteriori diperoleh setelah ada pengalaman. Pengetahuan ini

merupakan bentuk pengetahuan empiris yang lazim.

g). Intutisionalisme

Dalam intutisionalisme mengenal dua ungkapan “pengetahuan

mengenai”(knowledge about) dan “pengetahuan tentang”(knowledge

of). Pengetahuan mengenai dinamakan pengetahuan diskursif atau

pengetahuan simbolis, dan pengetahuan ini ada perantaranya.

Pengetahuan diskursif ini diperoleh melalui penggunaan simbol-simbol

yang mencoba mengatakan kepada kita mengenai sesuatu dengan jalan

berlakuk sebagai terjemahan bagi sesuatu itu. Ini tergantung pada

pemikiran dari suatu sudut pandangan atau suatu kerangka acuan dan

pelukisan kejadian yang berhubungan dengan sudut pandangan serta

kerangka acuan tersebut. Dengan cara demikian kita memeperoleh

pengetahuan mengenai suatu segi tetapi tidak pernahmengenai

kejadian itu seluruhnya.

Page 8: Tugas Pertanyaan B Mewi Mega

Pengetahuan tentang yang disebut pengetahuan langsung atau

intuitif diperoleh secara langsung tanpa perantara. Hanya dengan

mengguanakan intuisi kita dapat memperoleh pengetahuan tentang

kejadian, suatu pengetahuan langsung yang mutlak dan bukannya

pengetahuan yang nisbi atau yang ada perantaranya. Intuisi mengatasi

sifat lahiriah pengetahuan simbolis yang pada dasarnya bersifat

analisis dan memberikan kepada kita keseluruhan yang bersahaja yang

mutlak tanpa sesuatu ungkapan, terjemahan atau penggambaran secara

simbolis.

2. Cara modern

Cara baru atau cara modern dalam memperoleh pengetahuan lebih

sistematis, logis dan alamiah. Cara ini disebut “metode penelitian ilmiah”

atau lebih populer disebut metodologi penelitian yaitu dengan

mengembangkan metode berfikir induktif.

Metode ilmiah merupakan prosedur yang mencakup berbagai tindakan

pikiran, pola kerja, cara teknis, dan tata langkah untuk memperoleh

pengetahuan baru atau mengembangkan pengetahuan yang telah ada.

Jadi, ilmu merupakan pengetahuan yang didapatkan lewat metode ilmiah.

Tidak semua pengetahuan dapat disebut ilmu sebab ilmu merupakan

pengetahuan yang cara mendapatkannya harus memenuhi syarat-syarat

tertentu. Syarat-syarat yang harus dipenuhi agar suatu pengetahuan dapat

disebut ilmu tercantum dalam apa yang dinamakan metode ilmiah.

Seperti diketahui, berpikir adalah kegiatan mental yang menghasilkan

pengetahuan. Metode ilmiah merupakan ekspresi menegnai cara bekerja

pikiran. Dengan cara bekerja ini maka pengetahuan yang dihasilkan

diharapkan mempunyai karakteristik-karakteristik tertentu yang diminta

oleh pengetahuan ilmiah, yaitu sifat rasional dan teruji yang

memungkinkan tubuh pengetahuan yang disusunnya merupakan

pengetahuan yang diandalkan. Pola umum tata langkah dalam metode

ilmiah mencakup penentuan masalah, perumusan dengan sementara,

pengumpulan data, perumusan kesimpulan dan verivikasi.

Page 9: Tugas Pertanyaan B Mewi Mega

2. Apa yang dimaksud dengan istilah metode, metodik, metodologi, dan

metodologi riset?

a. Metode adalah Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (Ananda

Santoso dan A.R. Al Hanif, 2001 : 254) Cara yang telah terpikir baik-baik

dan teratur untuk mencapai sesuatu maksud (dalam ilmu pengetahuan

dan sebagainya).Metode adalah setiap prosedur yang digunakan untuk

mencapai tujuan akhir. Metode merupakan suatu prosedur atau cara dengan

langkah-langkah yang sistematis (seni).

b. Metodik adalah Pengetahuan tentang metode atau cara mengajar.

Dikdatik metodik, dari bahasa yunani, didáskein yang berarti mengajar,

adalah suatu metoda yang mengikuti pendekatan atau gaya yang konsisten

untuk berhubungan dengan pikiran.

c. Metodologi berasal dari bahasa Yunani “metodos”, kata ini terdiri dari dua

suku kata yaitu “metha” yang berarti melalui atau melewati dan “hodos”

yang berarti jalan atau cara. Metode berarti suatu jalan yang dilalui untuk

mencapai tujuan. Metodologi adalah ilmu-ilmu/cara yang digunakan untuk

memperoleh kebenaran menggunakan penelusuran dengan tata cara tertentu

dalam menemukan kebenaran, tergantung dari realitas yang sedang dikaji.

Ilmu terdiri atas lima prinsip:

1. keteraturan (orde)

2. sebab-musabab (determinisme)

3. kesederhanaan (parsimoni)

4. pengalaman yang dapat diamati (empirisme)

Dengan prinsip-prinsip yang demikian maka ada banyak jalan untuk

menemukan kebenaran. Metodologi adalah tata cara yang menentukan

proses penelusuran apa yang akan digunakan.

Metodologi merupakan bagian epistemologi yang mengkaji perihal urutan

langkah-langkah yang ditempuh supaya pengetahuan yang diperoleh

memenuhi ciri-ciri Ilmiah. Metodologi juga dapat dipandang sebagai bagian

dari logika yang mengkaji kaidah penalaran yang tepat. Jika kita

membicarakan metodologi maka hal yang tak kalah pentingnya adalah

Page 10: Tugas Pertanyaan B Mewi Mega

asumsi-asumsi yang melatarbelakangi berbagai metode yang dipergunakan

dalam aktivitas ilmiah. Asumsi-asumsi yang dimaksud adalah pendirian atau

sikap yang akan dikembangkan para ilmuwan maupun peneliti di dalam

kegiatan ilmiah mereka

d. Metodologi penelitian (riset) adalah tata cara yang lebih terperinci

mengenai tahap-tahap melakukan sebuah penelitian. Mengungkapkan cara

teknis tentang metode yang digunakan dalam penelitian. Membahas konsep

teoritis berbagai metode, kelebihan dan kelemahannya.

3. Jelaskan ciri-ciri metode ilmiah?

Metode Ilmiah merupakan prosedur dalam mendapatkan pengetahuan atau

ilmu pengetahuan. Merupakan pengkajian peraturan-peraturan yang terdapat

dalam metode ilmiah. Metode ilmiah membuat pengetahuan menuju kepada

pengetahuan ilmiah yang rasional dan teruji kebenarannya secara empirik

sehingga dapat dipercaya.

Ciri-ciri Metode Ilmiah

Bersifat kritis, analistis, artinya metode menunjukkan adanya proses yang

tepat untuk mengidentifikasi masalah dan menentukan metode untuk

pemecahan masalah.

Bersifat logis, artinya dapat memberikan argumentasi ilmiah. Kesimpulan

yang dibuat secara rasional berdasarkan bukti-bukti yang tersedia

Bersifat obyektif, artinya dapat dicontoh oleh ilmuwan lain dalam studi

yang sama dengan kondisi yang sama pula.

Bersifat konseptual, artinya proses penelitian dijalankan dengan

pengembangan konsep dan teori agar hasilnya dapat

dipertanggungjawabkan.

Bersifat empiris, artinya metode yang dipakai didasarkan pada fakta di

lapangan.

Page 11: Tugas Pertanyaan B Mewi Mega

4. Apa yang dimaksud dengan berpikir ilmiah?

- Berpikir ilmiah adalah berfikir yang logis dan empiris. Logis: masuk akal,

empiris: Dibahas secara mendalam berdasarkan fakta yang dapat

dipertanggung jawabkan. (Hillway,1956).

- Berpikir ilmiah adalah menggunakan akal budi untuk

mempertimbangkan, memutuskan, mengembangkan dsb. secara ilmu

pengetahuan (berdasarkan prinsip-prinsip ilmu pengethuan. Atau

menggunakan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan

penjelasan kebenaran. (uripsantoso.wordpress.com)

- (Menurut Salam (1997:139) berpikir ilmiah adalah proses atau aktivitas

manusia untuk  menemukan/ mendapatkan ilmu. 

- Berpikir ilmiah, yaitu berpikir dalam hubungan yang luas dengan

pengertian yang lebih komplek disertai pembuktian-pembuktian.

( Menurut Kartono (1996, dalam Khodijah, 2006:118)

- Berfikir ilmiah merupakan proses berfikir/ pengembangan pikiran yang

tersusun secara sistematis yang berdasarkan pengetahuan-pengetahuan

ilmiah,yang sudah ada (Eman Sulaeman)

- Berfikir ilmiah adalah pola penalaran berdasarkan sasaran tertentu secara

teratur dan cermat (Jujun S. Suria Sumantri, 1984)

- Berpikir ilmiah adalah metode berpikir yang di dasarkan pada logika

deduktif dan induktif (Mumuh mulyana Mubarak, SE)

5. Sebutkan dan Jelaskan sasaran dalam penelitian?

Sasaran dalam penelitian adalah Pernyataan yang lebih spesifik dan bersifat

operasional, yang diturunkan dari Tujuan Penelitian, sehingga bisa jadi lebih

dari satu. Merupakan objek atau target yang akan kita teliti. Sesuatu yang

menjadi tujuan dalam penelitian. Dalam hal ini kaitannya dengan

Masalah

Objek

Proses penyelesaiannya

Tujuan

Page 12: Tugas Pertanyaan B Mewi Mega

6. Apa yang dimaksud dengan berpikir deduktif dan induktif, dan berikan

contohnya!

a. Penjelasan Deduktif : penjelasan dengan cara berpikir untuk memahami

suatu gejala dengan menarik kesimpulan secara logis dari premis-premis

yang telah ditetapkan sebelumnya.

Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-

hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam

bagian-bagiannya yang khusus. metode deduksi bergerak dari hal – hal

yang bersifat umum (universal) kemudian atas dasar itu ditetapkan hal –

hal yang bersifat khusus.

Deduksi merupakan suatu cara penalaran dengan menggunakan kriteia atau

suatu keyakinan tertentu untuk mendapatkan suatu kesimpulan kasus

khusus atu spesifik. Sebuah pernyataan yang dianggap mewakili sebuah

kebenaran atau setidaknya sesuatu yang dianggap benar yang memiliki

implikasi tertentu yang dapat diturunkan menjadi sebuah atau beberapa

buah pernyataan yang lebih spesifik dan khusus, merupakan pertimbangan

nilai (value judgement) yang berisi satu atau lebih premis menjelaskan cara

yang seharusnya ditempuh.

Contohnya berpikir deduktif :

a. Semua manusia bisa mati

b. Socrates adalah manusia

c. Jadi, Socrates bisa mati

Contoh lain : Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan

adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi

(khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup

konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.

b. Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir

dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan

difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum

diteliti.generilisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif.

Page 13: Tugas Pertanyaan B Mewi Mega

Metode Induksi adalah suatu cara penganalisaan ilmiah yang bergerak dari

hal – hal yang bersifat khusus (individu) menuju kepada hal yang besifat

umum (universal).Jadi cara induksi dimulai dari penelitian tehadap

kenyataan khusus satu demi satu kemudian diadakan generalisasi dan

abstraksi lalu diakhiri dengan kesimpulan umum. Metode induksi ini

memang paling banyak digunakan oleh ilmu pengetahaun, utamanya ilmu

pengetahuan alam, yang dijalankan dengan cara observasi dan

eksperimentasi. Jadi metode ini berdasarkan kepada fakta – fakta yagn

dapat diuji kebenarannya.

Contoh berpikir induktif :

Jika dipanaskan, besi memuai.

Jika dipanaskan, tembaga memuai.

Jika dipanaskan, emas memuai.

Jika dipanaskan, platina memuai.∴ Jika dipanaskan, logam memuai.

Jika ada udara, manusia akan hidup.

Jika ada udara, hewan akan hidup.

Jika ada udara, tumbuhan akan hidup.∴ Jika ada udara mahkluk hidup akan hidup.

7. Apa fungsi penyusunan kerangka pemikiran?

Fungsi penyusunan kerangka pemikiran adalah

1. Memberi kerangka pemikiran bagi penelitian

2. untuk memperoleh kesimpulan dari  hasil penyelesaian suatu permasalahan.

3. Membantu peneliti dalam menyusun hipotesis penelitian;

4. Memberikan landasan yang kuat dalam menjelaskan dan memaknai data dan

fakta;

5. Mendudukkan permaslahan penelitian secara logis dan runtut;

6. Membantu dalam membangun ide-ide yg diperoleh dari hasil penelitian;

7. Memberikan acuan dan menunjukkan jalan dalam membangun kerangka

pemikiran;

Page 14: Tugas Pertanyaan B Mewi Mega

8. Memberikan dasar-dasar konseptual dlm merumuskan difinisi operasional;

9. Membantu mendudukkan scr tepat dan rasional dalam mensitesis dan

mengintegrasikan gagasannya.

8. Apa yang dimaksud dengan penelitian ilmiah ?

Penelitian ilmiah adalah Penelitian ilmiah adalah rangkaian pengamatan yang

sambung menyambung, berakumulasi dan melahirkan teori-teori yang mampu

menjelaskan dan meramalkan fenomena-fenomena.Penelitian ilmiah sering

diasosiasikan dengan metode ilmiah sebagai tata cara sistimatis yang

digunakan untuk melakukan penelitian.

Penelitian ilmiah juga menjadi salah satu cara untuk menjelaskan gejala-gejala

alam. Adanya penelitian ilmiah membuat ilmu berkembang, karena hipotesis-

hipotesis yang dihasilkan oleh penelitian ilmiah seringkali mengalami

retroduksi.

9. Jelaskan perbedaan pendekatan ilmiah dengan non ilmiah dan berikan

contohnya !

a. pendekatan ilmiah, yang mengandung sifat:

Perumusan masalah jelas dan spesifik

Masalah merupakan hal yang dapat diamati dan diukur secara empiris

Jawaban permasalahan didasarkan pada data

Proses pengumpulan dan analisis data, serta pengambilan keputusan

berdasarkan logika yang benar

Kesimpulan yang didapat siap/terbuka untuk diuji oleh orang lain

contoh : - Penggunaan metode ilmiah

- menyusun sebuah kamus yang benar-benar lengkap sehingga bisa

disebut sebagai kamus lengkap.

- Rida sakit perut lalu rida periksa ke dokter, tes laboratorium,

kesimpulan : rida keracunan.

b. Pendekatan non ilmiah, yang mengandung sifat:

Perumusan masalah yang kabur atau abstrak

Page 15: Tugas Pertanyaan B Mewi Mega

Masalah tidak selalu diukur secara empiris dan dapat bersifat

supranatural/dogmatis

Jawaban tidak diperoleh dari hasil pengamatan data di lapangan

Keputusan tidak didasarkan pada hasil pengumpulan data dan analisis

data secara logis

Kesimpulan tidak dibuat untuk diuji ulang oleh orang lain

Contoh : Rida sakit perut, lalu rida pergi ke dukun untuk penyembuhan.

Kesimpulan : rida kena guna-guna dari teman atau musuhnya.

Page 16: Tugas Pertanyaan B Mewi Mega

DAFTAR PUSTAKA

Notoadmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta Rineka

cipta.

Prawihardjo, Sarwono.2007.ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.

Reka. 2010. Prinsip metodologi penelitian ilmiah. Tersedia dalam :

http://www.diskusiskripsi.com/2009/10/prinsip-metodologi-penelitian-

ilmiah.html. Diakses pada tanggal : 28 Mei 2012.

Yunus. 2012. Ciri Karangan Ilmiah. Tersedia dalam :

http://binakubinamu.blogspot.com/2011/03/ciri-karangan-ilmiah.html. Diakses

pada tanggal : 27 Mei 2012.

Riya. 2011. Metode penelitian. Tersedia dalam :

http://mitoyono.blogspot.com/2010/12/makalah-metode-penelitian-bab-i.html.

Diakses pada tanggal : 28 Mei 2012.

Kasmir. 2010. Berpikir Ilmiah. Tersedia dalam :

http://www.belajarkonseling.com/berita-145-definisi-berpikir-ilmiah.html. Diakses

pada tanggal : 28 Mei 2012.

Wikipedia. 2012 Tersedia dalam :

http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran#Metode_induktif. Diakses pada tanggal :

28 Mei 2012.