Relay Proteksi Mega
-
Upload
tys-chusmah -
Category
Documents
-
view
78 -
download
2
description
Transcript of Relay Proteksi Mega
TEORI TEKNIK TENAGA LISTRIK
RELAY PROTEKSI PADA TRANSFORMATOR
Nama : Mega Dwi NoviyantiKelas : C2NPM : P23138114057
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II
Relay Proteksi pada TransformatorFungsi transformator ialah memindahkan energi dari satu tegangan ke tegangan yang lain
secara magnetic. Pada operasinya trafo tenaga diproteksi dari gangguan yang mungkin terjadi
pada trafo. Peralatan relay proteksi pada trafo antara lain adalah sebagai berikut :
1. Relay Buchollz
Relai bucholz dipasang pada pipa dari maintank ke konservator ataupun dari OLTC ke
konservator tergantung design trafonya apakah dikedua pipa tersebut dipasang relai bucholz.
Relai bucholz berfungsi untuk mendeteksi dan mengamankan gangguan di dalam
transformator yang menimbulkan gas. Selama transformator beroperasi normal, relai akan
terisi penuh dengan minyak. Pelampung akan berada pada posisi awal.
Bila terjadi gangguan yang kecil didalam tangki transformator, misalnya hubung singkat
dalam kumparan, maka akan menimbulkan gas. Gas yang terbentuk akan berkumpul dalam
relai pada saat perjalanan menuju tangki konservator, sehingga level minyak dalam
relai turun dan akan mengerjakan kontak alarm (kontak pelampung atas). Bila level minyak
transformator turun secara perlahan-lahan akibat dari suatu kebocoran, maka pelampung atas
akan memberikan sinyal alarm dan bila penurunan minyak tersebut terus berlanjut, maka
pelampung bawah akan memberikan sinyal trip. Bila terjadi busur api yang besar, kerusakan
minyak akan terjadi dengan cepat dan timbul surja tekanan pada minyak yang bergerak
melalui pipa menuju ke relai Bucholz.
Penggunaan relai deteksi gas (Bucholtz) pada Transformator terendam minyak yaitu untuk mengamankan transformator yang didasarkan pada gangguan Transformator seperti : arcing, partial discharge dan over heating yang umumnya menghasilkan gas. Gas-gas tersebut dikumpulkan pada ruangan relai dan akan mengerjakan kontak-kontak alarm.
Gb 1. Relay Buchholz
Cara kerja adalah gas yang timbul di dalam trafo akan mengalir melalui pipa dan tekanan gas
ini akan mengerjakan relay dalam 2 tahap, yaitu :
Mengerjakan alarm (bucholz 1st) pada kontak bagian atas (1).
Analisa gas yang timbul pada relay bucholz adalah sebagai berikut :
H2 dan C2H2 menunjukkan adanya busur api pada minyak antara bagian-bagian konstruksi
H2, C2H2 dan CH4 menunjukkan adanya busur api sehingga isolasi phenol terurai,
misalnya terjadi gangguan pada sadapan
H2, C2H4 dan C2H2 menunjukkan adanya pemanasan pada sambungan inti.
Mengerjakan perintah trip ke PMT pada kontak bagian bawah (2).
H2, C2H, CO2 dan C3H4 menunjukkan adanya pemanasan setempat pada lilitan inti.
2. Relay Jansen
Relay Jansen adalah relay yang digunakan untuk mengamankan trafo dari gangguan di
dalam tap changer yang menimbulkan gas. Relay ini dipasang pada pipa yang menuju
konservator.
Tap changer adalah alat yang terpasang pada transformator yang berfungsi untuk
mengatur tegangan keluaran (sekunder) akibat beban maupun variasi tegangan pada sistem
masukannya (input). Tap changer umumnya dipasang pada ruang terpisah dengan ruang
untuk tempat kumparan, dimaksudkan agar minyak tap changer tidak bercampur dengan
minyak tangki utama. Untuk mengamankan ruang diverter switch apabila terjadi gangguan
pada sistem tap changer, digunakan pengaman yang biasa disebut rele jansen
(buchholtnya tap changer). Rele jansen dipasang antara tangki tap changer dengan
konservator minyak tap changer.
Prinsip kerja rele jansen, yaitu :
1) Rele buchholz tap changer (jansen) untuk mengamankan ruangan beserta isinya dari
diverter switch.
2) Rele jansen akan bekerja apabila ada desakan tekanan yang terjadi akibat flash
over antar bagian bertegangan atau bagian bertegangan dengan body atau ada desakan
aliran minyak karena gangguan eksternal.
3) Prinsipnya ada aliran minyak yang deras, ada tekanan minyak sehingga ada minyak
mengalir ke konservator, goncangan minyak yang cukup besar, dan semua itu
menyebabkan katup akan berayun dan megerjakan kontak triping, akhirnya melepas
gangguan.
Gb 2. Relay jansen
3. Relay Sudden Pressure
Suatu flash over atau hubung singkat yang timbul pada suatu transformator terendam minyak, umumnya akan berkaitan dengan suatu tekanan lebih didalam tangki, karena gas yang dibentuk oleh dekomposisi dan evaporasi minyak. Dengan melengkapi sebuah relai pelepasan tekanan lebih pada trafo, maka tekanan lebih yang membahayakan tangki trafo dapat dibatasi besarnya. Apabila tekanan lebih ini tidak dapat dieliminasi dalam waktu beberapa millidetik, maka terjadi panas lebih pada cairan tangki dan trafo akan meledak. Peralatan pengaman harus cepat bekerja mengevakuasi tekanan tersebut.
Relay ini digunakan untuk melindungi trafo dari gangguan tekanan berlebih yang disebabkan oleh gangguan di dalam trafo.
Gb 3. Relay Sudden Pressure
Terdapat 2 jenis yaitu :
Type Membran
Berupa plat tipis yang di desain sedemikian rupa yang akan pecah apabila menerima
tekanan melebiihi desainnya. Membrane ini hanya sekali pakai sehingga jika pecah harus
diganti yang baru.
Type Valve
Berupa suatu katup yang ditekan oleh sebuah pegas yang di desain sedemikian rupa
sehingga apabila terjadi tekanan di dalam trafo melebihi tekanan pegas maka akan membuka
dan membuang tekanan keluar bersama sama sebagian minyak.
Apabila tekanan di dalam trafo sudah turun atau lebih kecil dari tekanan pegas maka valve
akan menutup kembali.
4. Relay Suhu
Relay suhu ini berfungsi untuk melindungi trafo dari temperature yang berlebih. Apabila
temperature trafo melebihi batas yang ditentukan maka relay suhu akan bekerja. Besar
kenaikan suhu adalah sebanding dengan factor pembebanan dan suhu udara luar trafo.
Gb 4. Relay Suhu
Ada dua jenis relay suhu ,yaitu :
1. Relay HV/LV Winding Temperature bekerja apabila suhu kumparan trafo melebihi
setting dari pada relai HV/LV Winding, besarnya kenaikan suhu adalah sebanding
dengan faktor pembebanan dan suhu udara luar trafo. Urutan kerja relai suhu kumparan/
winding ini dibagi 2 tahap:
Mengerjakan alarm (winding temperature alarm)
Mengerjakan perintah trip ke PMT (winding temperature trip)
2. Relai HV/LV Oil temperature bekerja apabila suhu minyak trafo melebihi setting dari
pada relai HV/LV oil. Besarnya kenaikan suhu adalah sebanding dengan faktor
pembebanan dan suhu udara luar trafo. Urutan kerja relai suhu minyak/ oil ini dibagi 2
tahap:
Mengerjakan alarm (oil temperatur alarm)
Mengerjakan perintah trip ke PMT (oil temperature trip)
5. Relay Arus lebih
Relay Arus Lebih berfungsi untuk melindungi trafo dari gangguan hubung singkat antar
fasa di dalam maupun di luar daerah pengaman trafo
Gb 5. Relay arus lebih
bekerja dengan prinsip instant, yaitu relay tersebut akan bekerja seketika ketika terdeteksi
adanya arus gangguan. Sehingga dengan cepat dapat mengamankan trafo dan peralatan lain
dari kerusakan.
Relay arus lebih biasanya di beri kode relay 51 dan dipasang pada sisi primer dan sisi
sekunder trafo.
Relai arus lebih bekerja berdasarkan adanya kenaikan arus yang melebihi suatu nilai
pengaman yang telah ditentukan dan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan. Relai arus
lebih akan pick up jika besar arus melebihi nilai setting. Pada proteksi transformator daya,
relai arus lebih digunakan sebagai tambahan bagi relai differensial untuk memberikan
tanggapan terhadap gangguan luar. Relai ini digunakan untuk
mengamankan peralatan terhadap gangguan hubung singkat antar fasa, hubung singkat satu
fasa ke tanah dan beberapa hal dapat digunakan sebagai pengaman beban lebih.
6. Relay Tangki Tanah
Berfungsi untuk mengamankan trafo terhadap hubung singkat antara fasa dengan tangki
trafo dan titik netral trafo yang di tanahkan.
Gb 6. Skema relay tangki tanah
Relay tangki tanah biasa diberi kode relay 51G dan dipasang dengan skema seperti gambar 6
diatas. Relay ini bekerja jika terjadi kebocoran arus dari belitan ke tangki trafo, arus dari
tangki akan mengalirke tanah dan akan terdeteksi oleh relay arus lebih melalui CT.
Kemudian relay akan mentripkan PMT di kedua sisi (primer dan sekunder).
7. RelayDifferensial
Relai diferensial berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap
gangguan hubung singkat yang terjadi di dalam daerah pengaman transformator. Relai ini
merupakan pengaman utama (main protection) yang sangat selektif dan cepat sehingga tidak
perlu dikoordinir dengan relai lain dan tidak memerlukan time delay. Prinsip dari relai ini
yaitu membandingkan arus yang masuk keperalatan dengan arus yang keluar dari peralatan
tersebut.
a. Gambar relai deferensial dalam keadaan normal Diferensial sebagai pengaman trafo
Dalam keadaan normal arah Ip dan Is seperti pada gambar
Disisi sekunder masing-masing CT, arus keluar dari terminal DOT
Karena Ip sama besar Is tapi arah berlawanan maka diferensial relai tidak dialiri arus.
b. Gambar relai deferensial dalam keadaan gangguan
Dalam keadaan gangguan arah Ip seperti pada dan hanya Ip.
Disisi sekunder CTp, arus Ip keluar dari terminal DOT, dan mengerjakan DIFF RY
(Differensial Relai).
Perhatikan terminal sekunder CTp dan Cts terhubung ke DIFF. RY difasa yang
berlawanan atau beda sudut 1800.
8. Relay Beban Lebih (Over Load)
Relay ini berfungsi untuk mengamankan transformator dari kerusakan akibat adanya
beban (arus) yang melebihi harga tertentu. Beban lebih kalau dibiarkan terlalu lama akan
menyebabkan panas pada kumparan transformator sehingga bisa terjadi kerusakan isolasi
pada kumparan transformator. Sensor relay ini pada umumnya berupa bimetal yang
mendapat sinyal atau arus masukan dari transformator arus. Sinyal arus masukan diubah ke
panas untuk mengerakkan elemen bimetal (termis).
9. Relai fluksi lebih
Relai ini berfungsi untuk mengamankan transformator generator. Relai ini mendeteksi
besaran fluksi /perbandingan tegangan dan frekuensi
10. Relai gangguan tanah terbatas (Restricted earth fault relay)Relai ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan tanah dalam
daerah pengamanan transformator khususnya untuk gangguan di dekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh relai differensial
11. Relai gangguan tanah
Relai ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung tanah, di dalam dan di luar daerah pengamanan.