MASALAH PEREKONOMIAN

di INDONESIA-1EB04-

Kelompok 1

Mata Kuliah:Perekonomian Indonesia

Anggota Kelompok :• Bella Gustiana (21215323)• Benny Parningotan Mauliate (21215336)• Cindy Indah Budiyanti (21215506)• Erifa Nurahmawati (22215243)• Nia Trisya Nainggolan (25215036)• Nur Latifah Siregar (25215190)• Rezha Erliza Bahar (25215853)• Salihatul Fitriani (28213204)• Sri Rahayu (26215671)• Sulistyo Wibowo (26215706)• Vica Prahelga (27215024)

MASALAH EKONOMI DAN KEBUTUHAN

Dalam kehidupan sehari-hari setiap individu, perusahaa-perusahaan dan masyararakat secara keseluruhannya akan selalu menghadapi persoalan-persoalan yang bersifat ekonomi, yaitu persoalan yang menghendaki seseorang atau suatu peruhasaan maupun suatu masyarakat membuat keputusan tentang cara yang terbaik untuk melakukan suatu kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi dapat didefinisikan sebagai kegiatan seseorang atau suatu perusahaan ataupun suatu masyarakat untuk memproduksi barang dan jasa maupun mengkonsumsi (mengunakan) barang dan jasa tersebut.

Masalah Perekonomi di Indonesia

Sebagai negara berkembang, banyak permasalahan

ekonomi indonesia yang sampai sekarang masih melanda

negara ini. Apa saja permasalahan dalam bidang ekonomi

yang ada di indonesia? Berikut ini adalah ulasannya :

Masalah Perekonomian di Indonesia1.Masalah kelangkaan

Kelangkaan atau kekurangan berlaku sebagai akibat dari ketidak seimbangan antara kebutuhan masyarakat dengan factor-faktor produksi yang tersedia dalam masyarakat. Di satu pihak, dalam setiap masyarakat selalu terdapat keinginan yang relative tidak terbatas untuk menikmati berbagai jenis barang dan jaasa yang dapat memenuhi kebutuhan mereka. Sebaiknya di lain pihak, sumber-sumber daya atau paktor-paktor produksi yang dapat digunakan untuk menghasilkan barang-barang tersebut relative terbatas. Oleh karenya masyarakat tidak dapat memperoleh dan menikmati semua barang yang mereka butuhkan atau inginkan, mereka perlu membuat pilihan.

2. Kebutuhan masyarakat

Kebutuhan masyarakat adalah keinginan masyarakat untuk memperoleh barang dan jasa. Sebagian barang dan jasa ini diimport dari luar negeri, tetapi kebanyakan diproduksi di dalam negri. Keinginan untuk memperoleh barang dan jasa dapat dibedakan kepada dua bentuk :• Keinginan yang disertai oleh kemampuan untuk membeli.• Keinginan yang tidak disertai oleh kemampuan untuk membeli.

Keinginan yang disertai dengan kemampuan untuk membeli dinamakan permintaan efektif. Barang yang dibutuhkan manusia terutama terdiri dari benda yang dapat dilihat dan diraba secara fisik seperti baju, sepatu, makanan dan minuman. Di samping itu ada juga barang yang tidak dapat diraba adan dilihat seperti udara. Jasa bukanlah berbentuk benda sebab ia merupakan layanan seseorang atau suatu barang yang akan memenuhi kebutuhan masyarakat. Beberapa jenis “jasa” yang dibutuhkan masyarakat antara lain adalah kegiatan tukang pangkas, pelayanan di restoran, kegiatan pengangkutan orang atau pun siaran radio dan televisi yang member hiburan.

3. Kebutuhan yang tidak terbatassecara umum dapat dikatakan bahwa persoalan yang dihadapi

masyarakat adalah bersumber dari jumlah kebutuhan yang tidak terbatas. Biasanya manusia tidak pernah merasa puas dengan benda yang mereka peroleh dan prestasi yang mereka capai. Apabila keinginan fan kebutuhan masa lalu sudah dipenuhi, maka keinginan-keinginan yang baru akan terwujud. Di Negara-negara yang miskinhal seperti itu memang lumrah. Konsumsi makanan yang masih rendah dan perumahan yang kurang memadai telah mendorong masyarakat untuk berusaha mencapai taraf hidup yang lebih tinggi. Di Negara yang sangat kaya sekalipun, seperti di Jepang dan Amerika serikat, masyarakat masih mempunyai keinginan untuk mencapai kemakmuran yang lebih tinggi dari yang telah mereka capai pada masa ini.

4. Faktor-faktor produksiYang dimaksudkan factor-faktor produksi adalah benda-benda yang

disediakan oleh alam atau diciptakan oleh manusia yang dapat digunakan untuk memproduksi barang dan jasa. Faktor-faktor produksi adkalanya dinyatakan dengan istilah lain, yaitu sumber-sumber daya. Faktor-faktor yang tersedia dalam perekonomian akan menentukan sampai dimana suatu Negara dapat menghasilkan barang dan jasa. Faktor produksi yang tersedia dalam perekonomian, dibedakan kepada empat jenis, yaitu seperti yang diterangkan di bawah ini.

5. Rendahnya perkembangan infrastrukturIndonesia memiliki anggaran infrastruktur yang rendah sehingga

perkembangan infrastruktur pun juga rendah. Indonesia hanya memiliki anggaran sebesar 2,1%, padahal menurut konsensus internasional telah di sepakati jika anggaran infrastruktur minimal 5%.

6. Perubahan Sosial-Budaya

Saat ini dengan derasnya moderniasi dan globalisasi, hubungan antar manisa sangat dipengaruhi dan diarahkan oleh kekuatan nafsu (pemenuhan kebutuhan materiil) manusia. Untuk memenuhi kebutuhan itu digunakan institusi modern yang dikemas dalam bingkai modernisasi yang dikuasai (didominasi) oleh pemilik modal (kapitalis) dan pengusaha (pemerintah). Korupsi merajalela akibat aktivitas ekonomi tidak efisien.

Krisis lingkungan ekonomi telah menyebabkan perubahan lingkungan sosial-budaya.perubahan terjadi akibat ada gangguan (distorsi) dalam lingkungan ekonomi, politik, dan hokum. Gangguan itu menyebabkan tidak terjadi keseimbangan dalam system kehidupan. Ketidakseimbangan itu terjadi karena adanya hegemoni dalam system ekonomi, politik, sosial, dan budaya, baik oleh kekuatan internal maupun eksternal.

Menyadari keadaan itu untuk memperbaiki gangguan dalam lingkungan sosial-budaya, maka perlu menyeimbangkan kondisi lingkungan ekonomi, politik, dan hukum. Untuk mencapai keseimbangan itu perlu perombakan total dalam system ekonomi, politik, dan hokum. Perbaikan tambal sulam seperti yang dilakukan belakangan ini tidak akan dapat memperbaiki ketidakseimbangan dalam lingkungan sosial-budaya.

7. Kualitas Sumber Daya Manusia

Penurunan kualitas sumber daya manusia semakin tampak nyata seiring dengan menaiknya angka kemiskinan absolut. Kondisi ketenagaankerjaan dan SDM selama krisis cukup memprihatikan dan akan berkepanjangan tanpa ada perubahan strategi pembangunan, terutama dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Peluang kerja yang diharapkan dapet menyerap angkatan kerja tampaknya belum tercipta. Andalan peluang kerja masih bertumpu pada sector informal. Tampaknya, masalah pengangguran terbuka, setengah pengangguran dan kemiskinan masih sulit untuk diatasi.

Sumber daya manusia terus mengalami tekanan sehingga kualitas cenderung menurun. Kondisi ini diperparah dengan munculnya berbagi kerusuhan sosial-politik yang tanpa disadari telah melemahkan daya saing sumber daya manusia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah tantangan masa depan. Upaya perlu diarahkan agar SDM mampu bersaing dalam era perdagangan bebas nanti. Oleh karenanya, berbagai upaya peningkatan kualitas SDM Perlu mendapat prioritas.

8. Pertumbuhan ekonomi rendahSalah satu indikasi keberhasilan pembangunan di suatu negara

dilihat dari pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Pertumbuhan ekonomi di indonesia bisa dikatakan lambat dan rendah. Rendahnya pertumbuhan ekonomi ini salah satunya juga dipengaruhi naiknya harga minyak dunia yang juga berimbas pada naiknya harga minyak di indonesia.

9. KemiskinanKemiskinan masih menjadi salah satu masalah penting di

indonesia, masih banyak rakyat indonesia yang tak mampu mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari, baik itu untuk makannan,tempat tinggal,pendidikan,pakaian serta kesehatan sehingga taraf hidup masyarakat miskin terbilang rendah. Menurut data badan pusat statistik di bulan maret 2012, ada sekitar 29,13 juta orang penduduk miskin di indonesia.

10. PengangguranPengangguran adalah angkatan produktif yang tidak bekerja.

Pengangguran menjadi salah satu permasalahan di negara-negara berkembang, termasuk indonesia.

Banyaknya jumlah pengangguran ini disebabkan karena jumlah lapangan kerja lebih sedikit jika di bandingkan jumlah angkatan kerja. Hal ini menyebabkan banyaknya angkatan kerja yang tidak terserap hingga mengakibatkan banyaknnya pengangguran. Menurut data badan pusat statistik pada bulan februari 2012, masih ada 7,61 juta jiwa angkatan kerja yang menganggur

11. Kesenjangan penghasilanDi dalam masyarakat ada beberapa kelompok masyarakat jika dilihat

dari pengelompokan ekonomi, yaitu masyarakat dengan penghasilan tinggi dan masyarakat berpengasilan rendah. Masyarakat yang mempunyai penghasilan tinggi dapan memenuhi segala kebutuhan dalam hidupnya, baik itu kebutuhan primer, sekunder, maupun tersier. Hal ini berbeda dengan masyarakat berpenghasilan rendah yang tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya.

12. Ketergantungan imporIndonesia masih mengalami ketergantungan terhadap impor serta utang

luar negeri. Jika pemerintah mau, sebenarnya bangsa indonesia bisa menyediakan segala kebutuhan pokok sendiri dan tidak perlu impor. Seperti kebutuhan beras yang masih impor, padahal dulu indonesia pernah menjadi negara yang berswasembada beras. Impor tinggi ini menyebabkan semakin menipisnya cadangan devisa negara. Apabila cadangan devisa berkurang, hal ini akan berdampak pada melemahnya stabilitas nasional.

13. Ketidakmampuan IndustrialIndustri di Indonesia kebanyakan hanya merakit barang saja. Kalaupun

ada industri besar, industri tersebut pasti milik asing. Perindustrian masih sangat bergantung pada ekonomi, bahan baku, dan teknologi asing. Padahal kita memiliki sumber daya alam dan sumber daya manusia yang sangat besar. Namun karena kita tidak dapat mengelolanya dengan baik, maka kita harus meminta bantuan asing. Akibatnya, sebagian keuntungan dibawa ke luar negeri sedangkan Indonesia hanya mendapatkan pendapatan dari pajak dan upah buruh saja.

14. InflansiInflasi adalah peningkatan tingkat harga secara keseluruhan. Mempertahankan

inflasi tetap rendah telah lama menjadi tujuan kebijakan pemerintah. Yang menjadi masalah utama adalah HIPERINFLASI, atau periode peningkatan yang sangat cepat dalam tingkat harga secara keseluruhan.

Ketika inflasi mendekati tingkat 2.000 persen per tahun, perekonomian dan seluruh organisasi suatu negara mulai terpecah. Pekerja mungkin turun ke jalan untuk menuntut peningkatan upah yang sejalan dengan tingkat inflasi yang tinggi, dan perusahaan mungkin merasa sulit mengamankan kredit. Hiperinflasi jarang terjadi. Akan tetapi, ekonomi banyak menghabiskan waktunya untuk mengidentifikasi biaya dan konsekuensi inflasi yang sedanag sekalipun.

Indonesia mengalami inflasi yang tinggi, bahkan di tahun 2013, indonesia mengalami inflasi paling tinggi dalam kurung waktu 5 tahun terakhir mencapai 8,22%. Inflasi ini disebabkan karena adanya permintaan agregat yang tinggi, sedangkan permintaan barang dan jasa tidak di imbangi adanya kemampuan produksi serta biaya produksi yang tinggi. Adanya inflasi yang tinggi di tandai dengan naiknya harga barang dan jasa, kenaikan harga ini menyebabkan menurunnya daya beli masyarakat. Akibat dari inflasi ini adalah melemahnya kegiatan perekonomian, kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah menurun, nilai tukar rupiah melemah, serta ekonomi negara menjadi tidak stabil.

15. Pertumbuhan OutputAhli-ahli tumbuh dengan tingkat merata sepanjang waktu,

perekonomian cenderung mengalami fluktuasi kinerja jangka pendek. Nama teknis untuk fluktuasi ini adalah siklus bisnis. Ukuran utama tentang bagaimana perekonomian dilakukan adalah output agregat, kuantitas total barang dan jasa yang dihasilkan dalam perekonomian pada suatu periode tertentu. Ketika di produksi lebih sedikit, barang dan jasa beredar lebih sedikit, dan standar hidup rata-rata menurun. Ketika banyak perusahaan memotong produksi, mereka memberhentikan pekerja yang menaikan tingkat pengangguran.

Resesi adalah periode ketika output agregat turun. Istilah konvesional menyebut penurunan ekonomi sebagai “resesi” ketika penurunan output agregat terjadi selama dua kuartal berturut-turut. Resesi yang berkelanjutan dan mendalam disebut depresi, meskipun para ekonom tidak sepakat tentang kapan resesi menjadi depresi.

16. KorupsiKorupsi menjadi masalah serius di negeri ini. Hampir di semua bidang

terjadi korupsi dan suap-menyuap baik itu “kelas teri” maupun “kelas kakap”. Akibatnya bermacam-macam, mulai dari program pemerintah yang menjadi kacau, penegakan hukum menjadi lemah, dan pemborosan anggaran.

17. Masalah PanganKetidakmampuan pemerintah dalam mengendalikan harga pangan

membuat harga pangan terus meroket terutama sembako. Ditambah lagi dengan semakin sempitnya lahan pertanian akibat alih fungsi lahan. Sangat ironis memang mengingat Indonesia adalah negara agraris yang sangat subur. Kesejahteraan petani yang kurang diperhatikan menjadi salah satu penyebabnya. Untuk memenuhi kebutuhan pangan saat ini, pemerintah harus mengimpornya dari luar negeri.

18. Pembangunan yang Cenderung TersentralisasiIndonesia memang sedang pesat-pesatnya membangun. Tetapi yang

disayangkan adalah kenapa hanya kawasan tertentu saja yang dibangun sedangkan daerah lain ditinggalkan begitu saja. Hal ini menyebabkan terjadinya kesenjangan sosial dan daerah perkotaan menjadi semakin padat. Jika pemerintah melakukan pembangunan secara merata, maka setiap daerah akan berkembang lebih cepat dan itu juga bisa mempercepat kemajuan Indonesia.

19. Penguasaan IPTEK yang KurangPenguasaan iptek di Indonesia juga masih sangat kurang. Ini disebabkan

karena jumlah tenaga ahli di Indonesia masih sangat sedikit. Kalaupun ada, mereka lebih memilih untuk bekerja di luar negeri karena penghasilannya jauh lebih tinggi. Penguasaan iptek yang kurang menyebabkan Indonesia tidak bisa mengelola kekayaan alamnya sendiri.

20. Utang NegaraUtang atau dalam konteks ini utang negara berdasarkan Undang-Undang

nomor 1 tahun 2004 merupakan jumlah uang yang wajib dibayar pemerintah pusat dan/atau kewajiban pemerintah pusat yang dapat dinilai dengan uang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, perjanjian, atau berdasarkan sebab lain yang sah.

Utang sering kali menjadi permasalahan yang pelik dalam lingkup nasional, karena telah tertanam dalam benak mayoritas masyarakat sebuah doktrin general yang memberikan sinyal buruk terhadap utang, khususnya utang negara. Namun ternyata utang merupakan salah satu bagian penting dalam menetapkan kebijakan fiskal (APBN) dimana juga merupakan begian dari suatu sistem besar yang disebut pengelolaan ekonomi.

21. Anggaran DefisitAnggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah rencana

keuangan tahunan pemerintahan negara Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. APBN berisi daftar sistematis dan terperinci yang memuat rencana penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun anggaran (1 Januari – 31 Desember).

Pemerintah selalu melakukan pengeluaran atau Belanja Negara untuk membiayai kegiatan-kegiatan pembangunan pemerintah pusat ataupun daerah. Biaya yang dikeluarkan untuk membiayai kegiatan-kegiatan tersebut diperoleh dari pajak masyarakat. Dalam melaksanakan pengeluaran dan pembiayaan, pasti terjadi yang namanya anggaran defisit. Anggaran defisit adalah anggaran dengan pengeluaran Negara lebih besar daripada penerimaan Negara. Intinya, penerimaan rutin dan penerimaan pembangunan tidak mencukupi untuk membiayai seluruh pengeluaran pemerintah. Dengan kata lain, defisit APBN terjadi apabila pemerintah harus meminjam dari bank sentral atau harus mencetak uang baru untuk membiayai pembangunannya.

22. Peranan APBN sebagai stimulus ekonomi yang belum optimal

APBN ini penting untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia, jika jumlahnya besar tetapi belum berperan penting untuk menstimulus ekonomi maka bisa menjadi masalah tersendiri. Solusi yang tepat ialah pemerintah harus melakukan pengurangan pajak penghasilan dalam jumlah dan waktu tertentu kepada investor khusus indutri pionir.

23. Sumber daya alam yang belum dikelola dengan baik

Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat melimpah, tetapi sangat disayangkan belum dapat dikelola dengan maksimal seperti di sektor pertanian yang mana pemerintah masih melakukan impor dari luar negeri. Solusinya dengan mengelola sumber daya alam dengan teknologi canggih ramah lingkungan agar dapat menghasilkan barang yang lebih bernilai lagi supaya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan kesejahteraan ekonomi rakyat.

24. Transmigrasi yang sudah tidak berjalan dengan baik lagi

Jika program transmigrasi tidak berjalan dengan baik pemerataan daerah pun juga terhambat. Terlebih dengan berlakunya otonomi daerah yang seakan menyebabkan transmigrasi menjadi mati suri. Solusi yang tepat adalah dengan koordinasi antara pusat dengan daerah supaya masalah transmigrasi ini dapat terselesaikan.

25. Krisis nilai tukar

Sudah sejak lama krisis nilai tukar rupiah yang dikaitkan dengan dolar AS ini menyebabkan keguncangan perekonomian sehingga Indonesia bergantung pada pinjaman luar negeri pada sektor swasta.

26. Ledakan Populasi di Indonesia

Ledakan populasi di Indonesia, bukanlah sesuatu yang mengejutkan. Hal ini karena sudah terbukti dan sudah menjadi wacana yang mengemuka sejak dahulu kala. Indonesia terkenal dengan jumlah penduduk terbesar ke 2 setelah India, contohnya pada saat tahun 2010 jumlah 230 juta jiwa. Lebih dari di itu diramalkan bahwa jumlah penduduk di Indonesia akan terus meningkat dan meningkat. Menurut pandangan saya, hal ini tidak akan menjadi masalah jika peningkatan pendapatan disposibel masyarakat seimbang dengan peningkatan populasi penduduk di Indonesia. Namun yang menjadi masalah sesungguhnya menurut saya bukanlah ledakan populasinya, namun adalah perkembangan populasi yang lebih besar dibandingkan dengan perkembangan pendapatan disposibel masyarakat.

Banyak sekali solusi yang bisa kita lihat di berbagai media yang ada, contohnya adalah program KB (Keluarga Berencana) yang mencanangkan 2 anak sudah cukup. Namun nampaknya itu hanya menjadi suatu gembar gembor belakan, karena tidak efektif dan tidak efisien serta mengundang pro kontra, terkait dengan persepsi pembatasan mempunyai keturunan. Menurut saya solusi yang efektif adalah ubah terlebih dahulu persepsi dimata masyrakat, maksudnya jika masyrakat berpendapat setiap anak punya rezekinya masing – masing, diubah bahwa anak itu bukan hanya dibuat saja, namun juga dipelihara, nah untuk memelihara anak itu butuh biaya yang cukup besar. Barulah program KB itu berjalan efektif, meski cuman berjalan 60 %, itu sudah bisa dikatakan efektif.

Berikut beberapa cara mengatasi permasalahan ekonomi di Indonesia :

1. Pemberdayaan ekonomi yang dimaskud adalah untuk menstabilkan perekonomian dalam ruang lingkup kecil adalah pengembangan kegiatan simpan pinjam dan lembaga keuangan mikro (LKM) dan pengembangan usaha kecil mikro (UKM).

2. Membuka lapangan kerja dan lebih banyak mengadakan padat karya, jadi dengan adapnya lapangan kerja yang memadai dan lebih diutamakan padat karya maka akan membantu untuk mengurangi pengganguran. Sehingga yang tadinya tidak dapat pekerjaan sekarang dapat bekerja dan bisa berproduktifitas. Dengan ini maka juga akan berdampak pada pendapatan perkapita suatu negara, karena semakin tingginya angkatan kerja yang bekerja maka akan tinggi pula peningkatan perkapitanya.

3. Menghilangkan sifat konsumtif dan lebih bersikap hemat untuk sumber daya alam yang belum ditemukan penggantinya atau lebih kreatif untuk menciptakan barang pengganti, sehingga dengan peningkatan kebutuhan dan sumber daya alam mampu berjalan dengan seimbang.

4. Pemerintah lebih bijak dalam menetapkan UMR dengan mempertimbanngkan kebutuhan dan hajat hidup masyarakatnya, sehingga kebutuhan dapat digunakan semaksimal mungkin sehingga kesejahteraan masyarakatnya dapat terpenuhi dengan baik.

5. Bagi pemerintah lebih banyak membuka pelatihan On The Job Training , dengan adanya pelatihan untuk masyarakat yang kurang terampil, maka bisa menjadikan kegiatan tersebut sebagai pelatihan untuk mendapat pekerjaan.

6. Pada infrastruktur yang bernilai tambah tinggi, baik dalam sektor industri maupun pangan, sehingga mungkin dapat menjadikan negara kita tidak hanya sebagai pengimpor namun sebagai pengekspor terlebih bahan mentah.

7. Memperkuat politik diskonto (discount policy), yaitu politik bank sentral untuk mempengaruhi peredaran uang dengan jalan menaikan dan menurunkan tingkat bunga.

Daftar PustakaSukirno, Sadono. 2013. Mikro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Case, Karl E. dan Ray C. Fair. 2007. Prinsip-prinsip Ekonomi. Jakarta: Erlangga

Effendi, Tadjudin Noer. 2002. Pembangunan, Krisis, dan Arah Reformasi. Surakarta: Muhammadiyah University Press

Daftar kerja• Bella : Inflansi, pertumbuhan output• Benny : Penguasaan IPTEK yang kurang, peranan APBN sebagai stimulus ekonomi

yang belum optimal• Cindy : Kualitas sumber daya manusia, kebutuhan yang tidak terbatas, sumber daya

alam yang belum dikelola dengan baik• Erifa : Beberapa cara mengatasi permasalahan ekonomi di Indonesia • Nia : Korupsi, masalah pangan, pembangunan yang cenderung tersentralisasi• Nur : Kesenjangan penghasilan, ketergantungan impor, ketidakmampuan industrial• Rezha : Pertumbuhan ekonomi rendah, kemiskinan, pengangguran• Salihatul : Utang negara, anggaran defisit• Sri : Masalah kelangkaan, kebutuhan masyarakat, faktor-faktor produksi• Sulistyo : Transmigrasi yang sudah tidak berjalan dengan baik lagi, krisis nilai tukar• Vica : Rendahnya perkembangan infrastruktur, perubahan Sosial-Budaya, ledakan

populasi di Indonesia