Tugas Pengujian Purity Gas SF6

5
Pengujian Kualitas Gas SF6 Sampai dengan saat ini, kualitas gas SF6 yang dapat terukur oleh alat pengukuran dan pengujian yang tersedia antara lain untuk purity, dew point (moisture content), dan decomposition product. Purity Purity (kemurnian) menyatakan dengan prosentase jumlah gas SF6 murni dalam suatu kompartemen GIS/GIL. Semakin tinggi persentase ini maka semakin sedikit zat lain dalam isolasi gas SF6. Untuk metode pengujian purity seperti diperlihatkan pada Gambar dibawah ini. Pengujian Purity Gas SF6 Purity menunjukkan persentase kadar kemurnian gas SF6 pada setiap kompartemen. Dalam kompartemen GIS kadar kemurnian gas SF6 tidak mungkin mencapai 100%, hal ini disebabkan oleh adanya kontaminan yang dapat bersumber dari:

description

pengujian gas sf6

Transcript of Tugas Pengujian Purity Gas SF6

Page 1: Tugas Pengujian Purity Gas SF6

Pengujian Kualitas Gas SF6

Sampai dengan saat ini, kualitas gas SF6 yang dapat terukur oleh alat pengukuran dan

pengujian yang tersedia antara lain untuk purity, dew point (moisture content), dan

decomposition product.

Purity

Purity (kemurnian) menyatakan dengan prosentase jumlah gas SF6 murni dalam suatu

kompartemen GIS/GIL. Semakin tinggi persentase ini maka semakin sedikit zat lain

dalam isolasi gas SF6. Untuk metode pengujian purity seperti diperlihatkan pada

Gambar dibawah ini.

Pengujian Purity Gas SF6

Purity menunjukkan persentase kadar kemurnian gas SF6 pada setiap kompartemen.

Dalam kompartemen GIS kadar kemurnian gas SF6 tidak mungkin mencapai 100%, hal ini

disebabkan oleh adanya kontaminan yang dapat bersumber dari:

Adanya udara tersisa pada pipa, valve atau kompartemen setelah

evakuasi gas, dan dari kebocoran pada valve pada saat proses penanganan

gas SF6 (proses pengisian dan pengosongan gas dalam kompartemen)

yang tidak sempurna.

Adanya kebocoran kompartemen dapat menyebabkan uap air berdifusi

(beralih) kedalam kompartemen dari luar jika tekanan sebagian uap

Page 2: Tugas Pengujian Purity Gas SF6

air diluar kompartemen lebih tinggi daripada dalam kompartemen.

Jalur utama kebocoran adalah sifat penyerapan kompartemen, seal

bagian yang bergerak secara mekanis, dan sistem seal. Difusi melalui

bagian logam dan material polimer dapat diabaikan karena koefisien

difusi uap air material ini sangat kecil.

Berbagai macam gas dan uap seperti air dan pembersih mungkin

terjebak dipermukaan bagian dalam dari kompartemen atau oleh material

dalam jumlah besar sebelum peralatan dirakit. Material polimer

memungkinkan menjadi sumber utama moisture didalam system. Hasil

pengambilan sample peralatan dengan absorbent menunjukkan bahwa

tekanan partial uap air didalam gas dalam orde 100 Pa yang

terkait dengan titik embun sekitar – 20 oC pada tekanan operasi.

Absorbent yang tidak ditangani dengan baik dapat mengandung

moisture dan gas by product SF6, yang mungkin dilepaskan pada

saat evakuasi atau kenaikan temperature. Penguraian gas SF6 karena

electric discharge. Gas SF6 dapat terurai dan membentuk produk

turunannya karena terjadi electric discharge. Untuk lebih jelasnya

dibahas dalam sub bab 3.3. Debu dan partikel yang dihasilkan oleh

proses mekanis, partikel debu logam dapat dihasilkan oleh gesekan

mekanis permukaan logam. Bila peralatan didesain dengan tepat,

partikel ini biasanya terkumpul dalam tempat yang tidak berpengaruh

pada kekuatan system isolasi. Jika partikel ini terjatuh kedalam area

kuat medan listrik yang tinggi seperti sambungan isolasi, maka dapat

menyebabkan tracking dipermukaan isolator dan flashover. Oleh karena

itu, dalam penanganan gas harus diperhatikan untuk menghilangkan

partikel debu dengan filter yang sesuai.

Kontaminan dapat menyebabkan deteriorisasi fungsi peralatan, yang dapat berdampak pada:

Resiko kesehatan personel, sebagian besar gas reaktif hasil decomposition

product bersifat beracun dibandingkan SO2, sehingga beresiko

terhadap kesehatan personel bila berada dalam konsentrasi yang

Page 3: Tugas Pengujian Purity Gas SF6

tinggi. Korosi, beberapa gas reaktif hasil decomposition product (SF4

dan HF) bersifat korosif, dan kemungkinan dapat berekasi dengan material

dalam peralatan. Efek korosi dikontrol oleh tekanan partial absolute

dari agen korosi. Unjuk kerja isolasi gas, unjuk kerja permukaan

isolator, kemampuan switching (hanya untuk switchgear), transfer panas.

Beberapa kontaminan merupakan bahan yang secara kimia stabil

seperti udara, CF4 dan moisture yang dapat mempengaruhi

kemampuan isolasi gas dan kemampuan switching PMT, jika ada dalam

konsentrasi yang tinggi. Dan kontaminan tersebut juga dapat mempengaruhi

kemampuan transfer panas dari isolasi.

Secara garis besar maka kontaminan dalam kompartemen dapat dibagi menjadi :

Cairan yang bersifat konduktif yaitu air yang merupakan hasil kondensasi

dari uap air (moisture) dalam bentuk tetesan air Decomposition product

padat yang bersifat non konduktif, meliputi Copper Fluoride (CuF2),

tungsten oksida (WO3), tungsten oksilorida (WO2F2) dan WOF4 dan

alumunium fluoride (AlF3). Kontaminan padat yang bersifat konduktif,

seperti karbon dan debu logam yang menjadi kritis ketika menumpuk di

permukaan isolator yang terpapar medan listrik sebagai lapisan yang

konduktif. Gas non reaktif, kandungan maksimum yang masih

dapat ditoleransi untuk gas non reaktif adalah 3 % volume. Gas reaktif

(korosif dan beracun).

Batas minimal purity untuk gas SF6 didalam kompartemen GIS yang sudah beroperasi adalah

97 % (16), sedangkan untuk gas SF6 baru adalah 99.7 %.