Tugas Onco Week 5

6
Tujuan radioterapi : - Untuk pengobatan secara radikal - Untuk terapi paliatif (untuk mengurangi rasa sakit atau tidak nyaman akibat kanker) - Sebagai adjuvant (untuk mengurangi risiko kekambuhan dari kanker) PALLIATIVE: Tujuan : untuk menghilangkan/meringankan sakit atau memperbaiki fungsi dan kualitas hidup pasien. Treatment untuk : o Distant metastasis (brain, bone) o radioterapi biasanya diterapkan pada kasus kanker stadium lanjut yang sudah tak dapat dioperasi Efektif untuk mengatasi symptom-symptom : 1. Pain - especially pain from bone metastases, but also visceral pain. 2. Bleeding – haematuria, haemoptysis, PR bleeding, bleeding/fungating ulcers 3. Tumour obstruction of a hollow viscera e.g bronchus, oesophagus, rectum. 4. Superior vena cava obstruction (SVCO) 5. Spinal cord compression 6. Symptoms from brain metastases and leptomeningeal disease 7. Skin metastases 8. Symptomatic nodal disease Radioterapi palliatif diberikan selama periode waktu yang lebih pendek dengan ukuran fraksi yang lebih besar tetapi dosis yang lebih rendah secara keseluruhan. Pengobatan dapat diberikan sebagai fraksi tunggal (misalnya 8-10 Gy) atau sebagai short fractionated course (misalnya: 20 Gray dalam 5 fraksi, 30Gy dalam 10 fraksi). Dosis tinggi / paliatif radikal Kadang-kadang sangat tepat untuk menawarkan fractionated palliative radiotherapy dosis tinggi untuk mencapai kontrol lokal dari tumor primer dan mungkin meningkatkan kelangsungan hidup.

description

ow

Transcript of Tugas Onco Week 5

Tujuan radioterapi :

Untuk pengobatan secara radikal

Untuk terapi paliatif (untuk mengurangi rasa sakit atau tidak nyaman akibat kanker)

Sebagai adjuvant (untuk mengurangi risiko kekambuhan dari kanker)

PALLIATIVE:

Tujuan : untuk menghilangkan/meringankan sakit atau memperbaiki fungsi dan kualitas hidup pasien.

Treatment untuk :

Distant metastasis (brain, bone)

radioterapi biasanya diterapkan pada kasus kanker stadium lanjut yang sudah tak dapat dioperasi Efektif untuk mengatasi symptom-symptom :

1. Pain - especially pain from bone metastases, but also visceral pain.

2. Bleeding haematuria, haemoptysis, PR bleeding, bleeding/fungating ulcers

3. Tumour obstruction of a hollow viscera e.g bronchus, oesophagus, rectum.

4. Superior vena cava obstruction (SVCO)

5. Spinal cord compression

6. Symptoms from brain metastases and leptomeningeal disease

7. Skin metastases

8. Symptomatic nodal disease

Radioterapi palliatif diberikan selama periode waktu yang lebih pendek dengan ukuran fraksi yang lebih besar tetapi dosis yang lebih rendah secara keseluruhan.

Pengobatan dapat diberikan sebagai fraksi tunggal (misalnya 8-10 Gy) atau sebagai short fractionated course (misalnya: 20 Gray dalam 5 fraksi, 30Gy dalam 10 fraksi).

Dosis tinggi / paliatif radikal

( Kadang-kadang sangat tepat untuk menawarkan fractionated palliative radiotherapy dosis tinggi untuk mencapai kontrol lokal dari tumor primer dan mungkin meningkatkan kelangsungan hidup.

( Paling sering digunakan pada pengobatan kanker di kepala dan leher.

( juga digunakan untuk pengobatan kanker panggul stadium lanjut, kanker paru stadium lanjut dan tumor otak.

CURATIVE INTENT:

Tujuan: untuk penyembuhan sempurna.

Tidak dilakukan untuk tumor yang telah bermetastasis.

Treatment untuk :

Radiosensitive tumors

After totally resection

Combined with chemotherapy

RADICAL TREATMENT

( radioterapi sebagai terapi primer (radioterapi radikal) untuk tujuan mengecilkan tumor dan kemudian dilanjutkan dengan pembedahan.

( radioterapi biasanya diberikan dengan interval yang lebih panjang, misalnya jeda 4-6 minggu untuk memberikan waktu bagi sel-sel normal memperbaiki dirinya.

( Radioterapi dapat bersifat kuratif sebagai modalitas tunggal atau bila dikombinasikan bersamaan dengan kemoterapi.ADJUVANT TREATMENT

( Radioterapi umumnya digunakan dalam pengaturan adjuvant setelah operasi awal atau kemoterapi.

( Tujuan pengobatan adalah untuk memberantas loco-regional penyakit mikroskopis sisa.

( Dosis radioterapi adjuvant biasanya sedikit lebih rendah dari dosis yang digunakan untuk pengobatan radikal penyakit makroskopik.

( Kanker berikut mungkin memerlukan radioterapi adjuvant setelah operasi: kanker payudara, sarkoma, kanker endometrium, dan kanker kepala dan leher.

NEOADJUVANT TREATMENT

( Radioterapi atau kemoradioterapi dapat diberikan sebelum operasi baik untuk meningkatkan operabilitas dengan downstaging penyakit dan / atau untuk mengobati penyakit mikroskopis locoregional.

( Contohnya termasuk pengobatan kanker rectal stadium lanjut dan kanker vulva.

DOSIMETRY

( Definisi dosimetri radiasi cabang ilmu yg mempelajari berbagai besaran dan satuan dosis radiasi ( Dosimetri adalah perhitungan jumlah dosis radiasi yang diserap oleh pasien.

( Beam data untuk unit pengobatan tersedia sebagai grafik dosis kedalaman yang memungkinkan perhitungan dosis sederhana. Untuk simple field arrangements (single field and parallel opposed fields), diasumsikan bahwa dosis di titik Referensi ICRU dan perkiraan dosis maksimum dan minimum untuk PTV dapat ditentukan dengan menggunakan tabel kedalaman sumbu dosis pusat (central axis depth dose tables).

( Selama perkembangannya, besaran yg di pakai dlm pengukuran jumlah radiasi, selalu di dasarkan pd jumlah ion yg terbentuk dlm keadaan tertentu,atau pd jumlah energi radiasi yg di serahkan.

( Seperti halnya besaran fisika lainnya, radiasi mpy ukuran/satuan utk menunjukkan besarnya pancaran radiasi dr suatu sumber atau menunjukkan banyaknya dosis radiasi yg diberikan atau diterima oleh suatu medium.

( Sampai sekarang ICRP masih tetap menggunakan besaran makroskopis yg disebut besaran dosimetri dan secara formal telah di definisikan oleh ICRU.

( Beberapa satuan/besaran yg digunakan dlm kegiatan dosimetri,antara lain:

1.Paparan atau Exposure

( Paparan atau Eksposure kemampuan sinar X atau foton gamma utk menimbulkan ionisasi pd udara.

( 1 R adalah besarnya penyinaran yg dpt menyebabkan terbentuknya muatan listrik sebesar 1 esu (electro static unit) pd elemen volume sebesar 1cc pd kondisi temperatur dan tekanan normal.

( Di definisikan X = dQ/dm (dQ adalah jumlah muatan pasangan ion yg terbentuk, dm adalah massa udara )

( Satuannya adalah X = coulomb / kg udara = Roentgen di singkat R

1 R = 1,6.1015 /kg x 1,6.10-19 Coulomb= 2,58.10-4 C/kg

1 R = 8,77 erg/gr = 0,00877 J /kg

( Dengan terbitnya rekomendasi ICRP no.26 thn 1977 menandai falsafah baru mengenai Proteksi Radiasi, maka besaran penyinaran tdk dipakai lg.

Alasannya ruang lingkupnya sangat terbatas yaitu hanya berlaku utk satu jenis radiasi foton saja dan satu jenis medium udara saja.

2.Dosis serap

( Adalah energi rata-rata yg diserap bahan per satuan massa.

( Radiasi dpt mengakibatkan ionisasi pd jaringan .

( Dosis serap tdk tergantung pd jenis radiasi, energi radiasi, sifat bahan penyerap, tp tergantung pd jumlah energi radiasi yg di serap per satuan massa bahan yg menerima penyinaran radiasi tersebut.

( Dirumuskan D = dE / dm (Dengan dE adalah energi yg diserap ( Joule )

dm adalah massa (kg ))

( Satuannya J/kg atau Gray.( SI )

sebelumnya digunakan istilah rad (radiation absorbed dose)

( Dosis serap ini berlaku utk semua jenis medium dan semua jenis bahan yg di laluinya.

( 1 rad = 0,01Gray

1 Gray = 100 rad

mGy = 0,001 Gray = 10-3 Gray

Gy = 10-6Gray

( Laju dosis serap -> turunan dosis serap.

Satuannya gray/sekon, atau gray/jam atau gray menit.

Dirumuskan Dt = D / t

3.Dosis ekuivalen

( Sebelumnya org beranggapan bahwa radiasi menyebabkan perubahan dlm suatu sistem hanya berdasar pd energi radiasi yg terserap oleh jaringan.

( Tp ternyata tdk demikian bila ditinjau dr efek bologi yg di timbulkan pd suatu jaringan akibat penyinaran oleh macam-macam radiasi pengion tidak sama.

( Yang paling berpran dlm hal ini adalah peristiwa ionisasi yg terjadi sepanjang lintasan radiasi di dlm materi yg di laluinya. Sehingga radiasi dgn daya ionisasi besar akan memyebabkan akibat/kerusakan efek biologi yg besar pula.

( Dirumuskan : HT.R = wR.DT.R

(HT.R adalah dosis ekuivalen yg diterima organ T yg menerima penyinaran radiasi R ; DT.R adalah dosis serap utk daerah organ T yg menerima radiasi R ; wR adalah faktor bobot radiasi R)

( Satuan dosis ekuivalen adalah Sievert atau Sv..( SI )

Sebelumnya digunakan satuan Rem ( Roentgen equivqlent Man )

1 Sv = 100 Rem

4.Dosis Efektif

( Adalah dosis yg menunjukkan keefektifan radiasi dlm menimbulkan efek tertentu pd suatu organ baru.

( Dirumuskan : HE = wT.HT

(HE adalah dosis efektif dlm organ T ; wT adalah faktor bobot jaringan utk berbagai organ tubuh ; HT adalah dosis ekuivalen organ T)

Jenis jaringan / organ wT

Gonad 0,20

- Sumsum merah tulang 0,12

Usus besar 0,12 - Paru-paru 0,12

Lambung 0,12 - Bladder 0,05

Payudara 0,05 - Hati 0,05

Oesophagus 0,05 - Thyroid 0,05

Kulit 0,01

- Permukaan tulang 0,01

Organ sisa ( adrenal,otak,usus atas,kecil, ginjal, otot, pankreas, spleen, thymus, uterus ) 0,05