Tugas Mid Pidflc
-
Upload
ahmad-ruli-al -
Category
Documents
-
view
214 -
download
2
description
Transcript of Tugas Mid Pidflc
TUGAS MATAKULIAH
SISTEM KENDALI CERDAS
OLEH
RULI ADI LESTARI
D41112270
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2014/2015
A. PENDAHULUAN
Suatu pengendali harus mampu menghasilkan output yang sesuai dengan masukan dan
mampu mempertahankannya terhadap berbagai gangguan. Dalam sistem kendali diantaranya
dikenal dua pengendali yang dapat digunakan untuk mempertahankan kestabilan output yaitu
pengendali PID dan pengendali Fuzzy Logic Controll (FLC).
B. DASAR TEORI
Pengendali menghasilkan konfigurasi bertingkat (kaskade) yakni dengan menyisipkannya
pada lup tertutup sehingga merupakan bagian dari penguatan (forward gain) atau dalam hal
ini memiliki feedback. PID (Proportional–Integral–Derivative controller) merupakan
kontroler untuk menentukan presisi suatu sistem instrumentasi dengan karakteristik adanya
umpan balik pada sistem tesebut.
Adapun komponen kontrol PID terdiri dari tiga jenis yaitu Proportional, Integratif dan
Derivatif. Ketiganya dapat dipakai bersamaan maupun sendiri-sendiri tergantung dari respon
yang kita inginkan terhadap suatu plant.
Fuzzy Logic adalah suatu cabang ilmu Artificial Intellegence, yaitu suatu pengetahuan yang
membuat komputer dapat meniru kecerdasan manusia sehingga diharapkan komputer dapat
melakukan hal-hal yang apabila dikerjakan manusia memerlukan kecerdasan. Dengan kata
lain fuzzy logic mempunyai fungsi untuk “meniru” kecerdasan yang dimiliki manusia untuk
melakukan sesuatu dan mengimplementasikannya ke suatu perangkat, misalnya robot,
kendaraan, peralatan rumah tangga, dan lain-lain.
C. MODEL SISTEM YANG DIGUNAKAN
1. Analisis Pengendali PID
Pada bagian ini akan dianalisis karakteristik dan respon dari pengendali PID dengan
merubah-rubah niali P, I dan D. Sehingga dapat dilihat jenis-jenis output yang akan
dihasilkan
A. Pengaturan nilai PID Pertama
Sinyal yang diperoleh:
Dari sinyal tersebut dapat diperoleh data-data berikut:
Td (s) Tr (s) Tp (s) Ts (s) Mp (%) Nilai 0,0019 0,0021 0,0052 0,02 0,3546
Pada pengaturan ini hasil yang dihasilkan memperlihatkan hasil yang stabil karena sinyal
keluarannya menuju satu sesuai dengan input yang diberilkan yaitu unit step.
B. Pengaturan Nilai PID Kedua
Sinyal yang Diperoleh :
Dari sinyal tersebut dapat diperoleh:
Td (s) Tr (s) Tp (s) Ts (s) Mp (%)
Nilai 0,0006 0,0007 0,0017 0,031 0,7219
Pada pengaturan ini juga diperoleh sinyal keluaran yang menuju stabil walaupun terjadi
osilasi yang banyak sebelumnya. Hal ini memperlihatkan bahwa pengendali P memperbesar
respon. Nilai Td, Tr, dan Tp menjadi semakin kecil disbanding sebelumnya
C. Pengaturan Nilai PID Ketiga
Sinyal yang Diperoleh:
Dari sinyal tersebut dapat diperoleh:
Td (s) Tr (s) Tp (s) Ts (s) Mp (%)
Nilai 0,0001 0,0001 0,0002 0,015 0,9597
Pada pengaturan ini dihasilkan sinyal yang menuju stabil setelah beberapa waktu. Namun
dapat dilihat terjadi begitu banyak osilasi sebelum sinyalnya menjadi stabil. Tapi waktu Td,
Tr, Tp dan Ts nya menjadi sangat kecil
Dari semua data yang telah diperoleh dapat disimpulkan bahwa secara khusus pengendali
PID memiliki kemampuan untuk menstabilkan output dengan mengatur nilai KP,KI dan KD.
Masing-masing memiliki fungsi secara khusus. Pengendali P bersifat penguat sehingga
mempercepat kecepatan. I mempercepat menuju stabil dan D memiliki respon terhadap laju
perubahan kesalahan yang menghasilkan koreksi yang berarti sebelum kesalahan semakin
besar.
2. Analisi Output dengan Pengendali PID, FLC dan Gangguan
Pada analisis ini untuk pengendali PID digunakan pengaturan seperti berikut:
Untuk pengendali FLC digunakan pengaturan seperti berikut:
Gambar Pengendali FLC
Gambar Member Function error dan derror
Gambar Member Function Fuzzy
Gambar Rule FLC
a. Menggunakan Pengendali FLC
Hasil sinyal yang dioperoleh
Td (s) Tr (s) Tp (s) Ts (s) Mp (%)
Nilai 0,0068 0,0081 0,0132 0,022 0,0782
b. Menggunakan pengendali PID + FLC
Td (s) Tr (s) Tp (s) Ts (s) Mp (%)
Nilai 0,0018 0,0019 0,0046 0,02 0,3778
Dapat dilihat ketika hanya menggunakan pengendali FLC respon outputnya begitu lamabat
tapi ketika pengendali FLC ditambah dengan pengendali PID sinyal outputnya memiliki
respon yang lebih cepat
c. PID + Gangguan
Td (s) Tr (s) Tp (s) Ts (s) Mp (%) Nilai 0,0017 0,0018 0,0052 Tidak
terdefinisi 0,584
Sinyal yang dihasilkan pada kondisi ini ts nya tidak dapat diketahui karena output yang dihasilkan tidak menghasilkan stabil (menuju atau berada pada 1). Tapi setidaknya sinyal yang dihasilkan tidak menjauhi nilai yang sebenarnya (nilai 1).
d. FLC + Gangguan
Td (s) Tr (s) Tp (s) Ts (s) Mp (%)
Nilai 0,0037 0,0039 0,04 Tidak
terdefinisi
4,14
Pada sinyal ini dapat dilihat sinyal yang dihasilkan sangat jauh dari stabil bahkan tidak
menuju stabil melainkan menjauh dari stabil. Sehingga memiliki Tp yang sangat besar dan Ts
tidak dapat difenisikan. Artinya pengendali FLC pada kondisi ini sangat terpengaruh oleh
gangguan.
e. FLC + PID + Gangguan
Td (s) Tr (s) Tp (s) Ts (s) Mp (%)
Nilai 0,0016 0,0017 0,0048 Tidak
terdefinisi
0,5757
Pada sinyal ini dapat dilihat sinyal keluarannya tidak berada pada 1 namun setidaknya
penyimpangan ini tidak sebesar yang terjadi saat PID + Gangguan. Ini membuktikan
kombinasi kedua pengendali ini membuat output semakin menuju stabil sesuai input yang
diberikan. Yaitu input step.
Dari proses pengambilan data yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa kombinasi
pengendali PID dan FLC lebih baik dalam menghasilkan output yang stabil bahkan ketika
ada gangguan. Pengendali PID tahan terhadap gangguan namun pengendali FLC tidak.