Proposal Mid

25
 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan akuntansi khususnya pendidikan tinggi akuntansi yang diselenggarakan di perguruan tinggi ditujukan untuk mendidik mahasiswa agar dapat bekerja sebagai seorang Akuntan Profesional yang memiliki pengetahuan di  bidang akuntansi. Untuk dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas maka  perguruan tinggi harus terus meningkatkan kualitas pada sistem pendidikannya. Mahasiswa terbiasa dengan pola belajar menghafal tetapi tidak memahami  pelajaran tersebut, sehingga mahasiswa akan cenderung mudah lupa dengan apa yang pernah dipelajari atau kesulitan untuk memahami apa yang diajarkan selanjutnya. Akuntansi bukanlah bidang studi yang hanya menggunakan angka- angka dan menghitung penjumlahan atau pengurangan, akan tetapi akuntansi juga merupakan bidang studi yang menggunakan penalaran yang membutuhkan logika. Sundem (1993) dalam Machfoed (1998) mengkhawatirkan akan ketidakjelasan industrii akuntansi yang dihasilkan oleh pendidikan tinggi akuntansi. Menurut Sundem, pendidikan akuntansi harus menghasilkan akuntan yang profesional sejalan dengan perkembangan kebutuhan akan jasa akuntansi  pada abad mendatang. Pendidikan tinggi akuntansi yang tidak menghasilkan seorang profesionalisma sebagai akuntan akan tidak laku di pasaran tenaga kerja. Keraguan atas keandalan pendidikan tinggi akuntansi dalam menghasilkan tenaga akuntan yang profesional yang dikemukakan oleh Foo (1928) dalam Machfoed (1998) yang mendeteksi pendidikan tinggi di Indonesia dan Singapura tentang  proses pembentukan akuntan di dua negara tersebut. Di Indonesia, menurut Foo (1928) dalam Machfoed (1998), proses pendidikan akuntansi menghasilkan akuntan yang diskriminatif dan tidak profesional. Gelar akuntan diberikan secara diskriminatif oleh perguruan tinggi tertentu. Hal ini didasarkan atas Undang-

Transcript of Proposal Mid

5/13/2018 Proposal Mid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-mid 1/25

 

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan akuntansi khususnya pendidikan tinggi akuntansi yang

diselenggarakan di perguruan tinggi ditujukan untuk mendidik mahasiswa agar 

dapat bekerja sebagai seorang Akuntan Profesional yang memiliki pengetahuan di

  bidang akuntansi. Untuk dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas maka

 perguruan tinggi harus terus meningkatkan kualitas pada sistem pendidikannya.

Mahasiswa terbiasa dengan pola belajar menghafal tetapi tidak memahami

 pelajaran tersebut, sehingga mahasiswa akan cenderung mudah lupa dengan apa

yang pernah dipelajari atau kesulitan untuk memahami apa yang diajarkan

selanjutnya. Akuntansi bukanlah bidang studi yang hanya menggunakan angka-

angka dan menghitung penjumlahan atau pengurangan, akan tetapi akuntansi juga

merupakan bidang studi yang menggunakan penalaran yang membutuhkan

logika.

Sundem (1993) dalam Machfoed (1998) mengkhawatirkan akanketidakjelasan industrii akuntansi yang dihasilkan oleh pendidikan tinggi

akuntansi. Menurut Sundem, pendidikan akuntansi harus menghasilkan akuntan

yang profesional sejalan dengan perkembangan kebutuhan akan jasa akuntansi

  pada abad mendatang. Pendidikan tinggi akuntansi yang tidak menghasilkan

seorang profesionalisma sebagai akuntan akan tidak laku di pasaran tenaga kerja.

Keraguan atas keandalan pendidikan tinggi akuntansi dalam menghasilkan tenaga

akuntan yang profesional yang dikemukakan oleh Foo (1928) dalam Machfoed

(1998) yang mendeteksi pendidikan tinggi di Indonesia dan Singapura tentang

 proses pembentukan akuntan di dua negara tersebut. Di Indonesia, menurut Foo

(1928) dalam Machfoed (1998), proses pendidikan akuntansi menghasilkan

akuntan yang diskriminatif dan tidak profesional. Gelar akuntan diberikan secara

diskriminatif oleh perguruan tinggi tertentu. Hal ini didasarkan atas Undang-

5/13/2018 Proposal Mid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-mid 2/25

 

Undang No. 34 tahun 1954 yang menyatakan bahwa gelar akuntan diberikan

kepada lulusan perguruan tinggi negeri yang ditunjuk pemerintah dan atau

  perguruan tinggi negeri dan swasta yang memenuhi syarat untuk menghasilkan

akuntan atas proses pendidikannya.

Menurut Machfoed (1998), Proses perolehan gelar akuntan yang bersifat

diskriminatif tersebut mempunyai dua kelemahan yaitu timbulnya diskriminasi

  pemberian gelar akuntan dan tidak meratanya tingkat profesionalisma para

akuntan di pasaran tenaga kerja. Alasan inilah yang menyebabkan profesi (Ikatan

Akuntan Indonesia/IAI) dan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan melalui

Dirjen Dikti merasa perlu meninjau kembali peraturan yang berlaku untuk 

menghasilkan akuntan yang profesional. Melalui Surat Keputusan Menteri

Pendidikan Nasional Nomor. 179/U/2001 tentang penyelenggaraan Pendidikan

Profesi Akuntan (PPAk), dan Surat Keputusan Mendiknas No. 180/P/2001

tentang pengangkatan panitia ahli persamaan ijazah akuntan, serta dengan

ditandatanganinya Nota Kesepahaman (MoU) pada tanggal 28 Maret 2002, antara

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dengan Dirjen Dikti Depdiknas atas pelaksanaan

Pendidikan Profesi Akuntan, yang akhirnya pendidikan profesi akuntan diIndonesia dapat terealisasi setelah sekian lama ditunggu oleh berbagai kalangan

khususnya para penyelenggara pendidikan akuntansi yang lulusannya tidak secara

automatis mendapatkan sebutan akuntan.

Dengan dimulainya pelaksanaan Pendidikan Profesi Akuntan (PPAk)

maka gelar akuntan bukan lagi monopoli Perguruan Tinggi Negeri (PTN) tertentu

yang diberi hak istimewa oleh Depdiknas. Penelitian ini dimotivasi oleh

 penelitian Sri Wahyuni Widyastuti, Sri Suryaningsum, dan Kiky Juliana (2004)

dengan judul pengaruh motivasi terhadap minat untuk mengikuti PPAk.

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan diatas, maka penulis

  bermaksud mengadakan penelitian mengenai ³Pengaruh motivasi dan perilaku

 belajar terhadap terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti pendidikan

 profesi akuntansi (PPAk)´.

5/13/2018 Proposal Mid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-mid 3/25

 

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian singkat diatas mengenai pengaruh pengaruh motivasi

dan perilaku belajar terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti

  pendidikan profesi akuntansi (PPAk), dapat diidentifikasikan masalah sebagai

 berikut :

1.  Apakah ada pengaruh motivasi terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk 

mengikuti pendidikan profesi akuntansi (PPAk)?

2.  Apakah ada pengaruh perilaku belajar terhadap minat mahasiswa akuntansi

untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi (PPAk)?

3.  Apakah ada pengaruh motivasi dan perilaku belajar terhadap minat mahasiswa

akuntansi untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi (PPAk)?

1.3 Tujuan Penelitian

1.  Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh motivasi terhadap minat

mahasiswa akuntansi untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi (PPAk).

2.  Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh perilaku belajar terhadap minat

mahasiswa akuntansi untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi (PPAk).3.  Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh motivasi dan perilaku belajar 

terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti pendidikan profesi

akuntansi (PPAk).

1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun penelitian ini diharapkan pula dapat memberikan beberapa

kegunaan yaitu :

1.  Pengembangan ilmu

Sebagai bahan kajian lebih lanjut bagi penelitian dan pengembangan ilmu

yang berhubungan dengan akuntansi pendidikan.

5/13/2018 Proposal Mid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-mid 4/25

 

2.  Praktisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran bagi

  para pendidik dalam hal mengembangkan metode pembelajaran yang tepat

 bagi peserta didik dan bagi mahasiswa.

3.  Para peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan ide sebagai

 bahan referensi kepada peneliti yang akan mengangkat masalah yang sama di

masa yang akan datang.

1.5 Sistematika Penulisan

Penelitian ini akan disusun dengan sistematika yang dibagi dalam lima

 bab, yaitu : 

Bab I : Bab ini merupakan pendahuluan yang akan membahas fenomena

empiris yang menjadi latar belakang penelitian. Selanjutnya bagian

tersebut akan menguraikan perumusan masalah, tujuan penelitian serta

manfaat penelitian yang dilakukan.

Bab II : Bab ini berisi tinjauan pustaka yang menjadi acuan pemahaman teoritisdalam penelitian ini, dan kerangka pemikiran teoritis serta

 pengembangan hipotesis penelitian.

Bab III : Bab ini menguraikan metode yang digunakan dalam penelitian ini, yang

antara lain meliputi desain penelitian, populasi dan sampel, variabel

  penelitian dan definisi operasional variabel, jenis dan prosedur 

 pengumpulan data, teknik analisis data dan pengujian hipotesis.

Bab IV : Bab ini menguraikan tentang data penelitian, hasil penelitian dan

 pembahasan dari hasil penelitian.

Bab V : Bab ini menguraikan kesimpulan dari hasil dan pembahasan penelitian,

keterbatasan dan saran-saran terhadap pengembangan teori dan

aplikasi.

5/13/2018 Proposal Mid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-mid 5/25

 

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Beberapa pakar telah melakukan penelitian sejenis sebelumnya :

1.  Sri Wahyuni Widyastuti, Sri Suryaningsum, dan Kiky Juliana (2004),

melakukan penelitian mengenai pengaruh motivasi terhadap minat mahasiswa

akuntansi untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi (PPAk). Penelitian

ini bertujuan mengetahui apakah motivasi mempengaruhi mahasiswa

akuntansi untuk mengikuti PPAk dan untuk mengetahui apakah ada

 perbedaan minat antara mahasiswa tingkat awal dan mahasiswa tingkat akhir 

untuk mengikuti PPAk. Ada lima hipotesis yang diajukan, hipotesis pertama

sampai empat diuji dengan regresi sedangkan hipotesis kelima diuji dengan t-

test dari dua kelompok sampel saling bebas (independent t-test) dengan

tingkat kepercayaan 95% ( = 0.05). Hasil penelitian ini mempunyai beberapa

implikasi untuk berbagai pihak yang terkait dengan PPAk. Dari temuan yang

diperoleh pada penelitian ini, variabel motivasi karir merupakan faktor yang  paling signifikan mempengaruhi minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk,

sedangkan untuk motivasi kualitas dan motivasi ekonomi tidak signifikan

mempengaruhi minat untuk mengikuti PPAk. Ada perbedaan minat antara

mahasisiwa tingkat awal dan mahasiswa tingkat akhir. Hal ini dapat

disebabkan karena mahasiswa tingkat awal masih belum mengenal atau

memahami arti penting PPAk dan apa yang akan didapatkan dari mengikuti

PPAk, sedangkan mahasiswa tingkat akhir telah mengerti tentang PPAk 

sehingga mempengaruhi minat untuk mengikuti PPAk, walaupun sebetulnya

hal ini tidak perlu terjadi jika seandainya waktu menempuh matakuliah

Akuntansi Pengantar sudah dikenalkan dengan profesi akuntan.

2.  Aditya Anggraeni Evytasari (2010), melakukan penelitian mengenai pengaruh

  pengendalian diri, motivasi dan minat belajar terhadap tingkat pemahaman

5/13/2018 Proposal Mid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-mid 6/25

 

akuntansi. Obyek penelitian ini adalah mahasiswa UPN ³Veteran´ Jawa timur.

Sampel yang digunakan adalah mahasiswa UPN ³Veteran´ Jatim Progdi

Akuntansi angkatan tahun 2006 dan 2007 dengan jumlah 313 mahasiswa.

Pengumpulan data dalam penelitian ini melalui interview dan kuesioner.

Model analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan adalah

regresi linier berganda serta untuk mengetahui pengaruhnya digunakan uji F

dan uji t. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan penelitian ini dapat

disimpulkan bahwa pengendalian diri, motivasi tidak mempunyai pengaruh

signifikan dan minat belajar mempunyai pengaruh signifikan terhadap tingkat

  pemahaman akuntansi pada mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional

³Veteran´ Jawa Timur.

3.  Filia Rahmi (2010), melakukan penelitian mengenai pengaruh kecerdasan

emosional, kecerdasan spiritual, dan perilaku belajar terhadap tingkat

  pemahaman akuntansi (studi empiris pada mahasiswa akuntansi Universitas

Diponegoro Semarang dan Universitas Gajah Mada Yogyakarta). Penelitian

ini merupakan replikasi dari penelitian Mellandy dan Aziza (2006). Tujuan

 penelitian ini untuk menguji pengaruh kecerdasan emosional dan kecerdasan

spiritual terhadap tingkat pemahaman akuntansi. Penelitian ini menggunakan

metode survei yang menggunakan data primer yang diperoleh dari kuesioner.

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa tingkat akhir Fakultas

Ekonomi Jurusan Akuntansi di Yogyakartan dan Semarang. Jumlah sampel

yang diambil dalam penelitian ini adalah 100 mahasiswa tingkat akhir dari

Universitas Gajah Mada dan Universitas Diponegoro. Hasil pengujian

hipotesis mengindikasikan bahwa kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual

dan perilaku belajar berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi.

Persamaan dan perbedaan yang terdapat pada ketiga penelitian terdahulu

di atas, dengan penelitian ini dapat dilihat dalam tabel 2.1 berikut :

5/13/2018 Proposal Mid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-mid 7/25

 

Tabel 2.1

Matriks persamaan dan perbedaan penelitian

  No Peneliti Persamaan Perbedaan

1. Sri Wahyuni Widyastuti,

Sri Suryaningsum, danKiky Juliana, 2004

(Pengaruh MotivasiTerhadap Minat

Mahasiswa AkuntansiUntuk Mengikuti

Pendidikan ProfesiAkuntansi (PPAk)

y Motivasi sebagai

variabel X

y Minat MahasiswaAkuntansi Untuk 

Mengikuti PendidikanProfesi Akuntansi

(PPAk) sebagaivariabel Y

y Alat analisis yang

digunakan RegresiLinear Berganda

y Sampel penelitian

adalah mahasiswaUPN, STIE YKPN,

UII, UAJY, SanataDharma, dan UGM

2. Aditya AnggraeniEvytasari, 2010

(Pengaruh PengendalianDiri, Motivasi Dan

Minat Belajar TerhadapTingkat Pemahaman

Akuntansi)

y Motivasi sebagaivariabel X

y Alat analisis yangdigunakan Regresi

Linear Berganda

y Tingkat PemahamanAkuntansi sebagaivariabel Y

y Sampel penelitianadalah mahasiswaUPN ³Veteran´ Jatim

Progdi Akuntansiangkatan tahun 2006

dan 2007

3 Filia Rahmi, 2010(Pengaruh KecerdasanEmosional, Kecerdasan

Spiritual, Dan PerilakuBelajar Terhadap

Tingkat PemahamanAkuntansi, Studi

Empiris Pada MahasiswaAkuntansi Universitas

Diponegoro SemarangDan Universitas Gajah

Mada Yogyakarta)

y Perilaku Belajar sebagai variabel X

y Alat analisis yangdigunakan Regresi

Linear Berganda

y Tingkat PemahamanAkuntansi sebagaivariabel Y

y Sampel penelitianadalah mahasiswatingkat akhir dari

Universitas GajahMada dan Universitas

Diponegoro

5/13/2018 Proposal Mid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-mid 8/25

 

2.2 Motivasi

Dalam kehidupan sehari-hari sering dijumpai orang yang penuh antusias

dan tekun melaksanakan berbagai aktivitas kegiatannya. Berdasarkan kamus

ilmiah popular, secara etimologi berasal dari kata ³motif´ yang berarti sesuatu

yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Dengan demikian motivasi

sering disebut orang dengan motif saja untuk menunjukkan mengapa seseorang

 berbuat sesuatu.

Menurut Walgito (2002) Kata motivasi berasal dari bahasa latin yaitu

 Movere yang diartikan to move (pendorong). Motif sebagai pendorong tidak 

  berdiri sendiri tetapi saling terkait dengan faktor lain yang disebut dengan

motivasi.Menurut Caplin (1993) motif adalah suatau keadaan ketegangan didalam

individu yang membangkitkan, memelihara dan mengarahkan tingkah laku

menuju pada tujuan atau sasaran. Motif juga dapat diartikan sebagai tujuan jiwa

yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu dan untuk 

tujuan-tujuan tertentu terhadap situasi disekitarnya (Woodworth dan Marques

dalam Mustaqim, 1991).

Menurut Siagian (2003), motivasi adalah gaya pendorong yangmengakibatkan seorang anggota organisasi mau dan rela untuk mengerahkan

kemampuan dalam bentuk keahlian atau keterampilan tenaga dan waktunya untuk 

menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya serta

menunaikan kewajibannya dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran

yang telah ditentukan sebelumnya. Sedangkan menurut Robbin (2005), motivasi

adalah kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi ke arah tujuan

yang dikondisikan untuk memenuhi suatu kebutuhan individual.

Menurut T. Hani Handoko (2003), mengemukakan bahwa motivasi adalah

³Keadaan pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk 

melakukan kegiatan tertentu guna mencapai tujuan´. Menurut A. Anwar Prabu

Mangkunegara (2002), mengatakan mengenai motivasi adalah ³kondisi yang

5/13/2018 Proposal Mid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-mid 9/25

 

  berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan memelihara prilaku yang

 berubungan dengan lingkungan kerja´.

Menurut Henry Simamora (2004), devinisi dari motivasi adalah ³Sebuah

fungsi dari pengharapan individu bahwa upaya tertentu akan menghasilkan

tingkat kinerja yang pada gilirannya akan membuahkan imbalan atau hasil yang

dikehendki´. Menurut Chung dan Megginson yang dikutip oleh Faustino Cardoso

Gomes (2002), menerangkan bahwa motivasi adalah ³Tingkat usaha yang

dilakukan oleh seseorang yang mengejar suatu tujuan dan berkaitan dengan

kepuasan kerja dan perfoman pekerjaan´.

Dari pengertian-pengertian motivasi diatas maka dapat disimpulkan

  bahwa, motivasi merupakan suatu keadaan atau kondisi yang mendorong,

merangsang atau menggerakan seseorang untuk melakukan sesuatu atau kegiatan

yang dilakukannya sehingga ia dapat mencapai tujuannya.

Pada penelitian ini motivasi dibagi dalam tiga hal, yaitu :

1.  Motivasi karir. Dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk 

meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka mencapai karir yang

lebih baik dari sebelumnya.2.  Motivasi kualitas. Dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk 

memiliki dan meningkatkan kualitas atau kemampuannya dalam

melaksanakan tugasnya dengan baik dan benar.

3.  Motivasi ekonomi. Suatu dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk 

meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka untuk mencapai

  penghargaan finansial yang diinginkan. Secara umum penghargaan finansial

terdiri atas penghargaan langsung dan penghargaan tidak langsung.

2.3 Perilaku belajar

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, belajar memilki arti berusaha

memperoleh kepandaian atau ilmu. Definisi ini memiliki pengertian bahwa

 belajar adalah sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian atau ilmu.

5/13/2018 Proposal Mid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-mid 10/25

 

10

Suwardjono (2004) menyatakan bahwa belajar di perguruan tinggi

merupakan suatu pilihan srategik dalam mencapai tujuan individual seseorang.

Semangat, cara belajar, dan sikap mahasiswa terhadap belajar sangat dipengaruhi

oleh kesadaran akan adanya tujuan individual dan tujuan lembaga pendidikan

yang jelas. Kuliah merupakan ajang untuk mengkonfirmasi pemahaman

mahasiswa dalam proses belajar mandiri. Pengendalian proses belajar lebih

 penting daripada hasil atau nilai ujian. Jika proses belajar dijalankan dengan baik,

nilai merupakan konsekuensi logis dari proses tersebut.

Menurut Crow dan Crow (1958), belajar adalah memperoleh kebiasaan-

kebiasaan, pengetahuan, dan sikap. Belajar, dalam pandangan Crow dan Crow

(1958), menunjuk adanya perubahan yang progresif dari tingkah laku. Belajar 

dapat memuaskan minat individu utntuk mencapai tujuan. Sedangkan menurut

Laurine (1958), belajar adalah modifikasi atau memperteguh perilaku melalui

  pengalaman. Menurut pengertian ini, belajar merupakan proses, kegiatan, dan

  bukan hasil atau tujuan. Lebih lanjut dijelaskan bahwa belajar bukan hanya

mengingat dan bukan hanya penguasaaan hasil latihan, melainkan perubahan

 perilaku.Menurut Hintzman (1978), belajar adalah suatu perubahan yang terjadi

dalam diri organisme disebabkan pengalaman tersebut yang bisa mempengaruhi

tingkah laku organisme tersebut. Lebih lanjut dijelaskan bahwa pengalaman hidup

sehari-hari, dalam bentuk apapun, sangat mungkin untuk diartikan sebagai

  belajar. Sebab, samapi batas tertentu, pengalaman hidup juga mempunyai

 pengaruh besar terhadap pembentukan kepribadian organisme yang bersangkutan.

Dari definisi di atas maka dapat disimpulkan, bahwa belajar merupakan

 proses yang dilakukan seseorang dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti

menjadi mengerti, dan sebagainya, untuk memperoleh tingkah laku yang lebih

 baik secara keseluruhan akibat interaksinya dengan lingkungannya.

Dalam proses belajar diperlukan perilaku belajar yang sesuai dengan

tujuan pendidikan, dimana dengan perilaku belajar tersebut tujuan pendidikan

5/13/2018 Proposal Mid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-mid 11/25

 

11

dapat dicapai secara efektif dan efisien, sehingga prestasi akademik dapat

ditingkatkan. Perilaku belajar sering juga disebut kebiasaan belajar yaitu

merupakan proses belajar yang dilakukan individu secara berulang-ulang

sehingga menjadi otomatis atau spontan. Perilaku ini yang akan mempengaruhi

  prestasi belajar (Hanifah dan Syukriy ,2001). Menurut Suwardjono (2004)

 perilaku belajar yang baik terdiri dari:

1.  Kebiasaan Mengikuti Pelajaran

Kebiasaan mengikuti pelajaran adalah kebiasaan yang dilakukan mahasiswa

 pada saat pelajaran sedang berlangsung. Mahasiswa yang mengikuti pelajaran

dengan tertib dan penuh perhatian serta dicatat dengan baik akan memperoleh

 pengetahuan lebih banyak. Kebiasaan mengikuti pelajaran ini ditekankan pada

kebiasaan memperhatikan penjelasan dosen, membuat catatan, dan keaktifan

di kelas.

2.  Kebiasaan Membaca Buku

Kebiasaan membaca buku merupakan merupakan ketrampilan membaca yang

  paling penting untuk dikuasai mahasiswa. Kebiasaan membaca harus di

  budidayakan agar pengetahuan mahasiswa dapat bertambah dan dapatmeningkatkan pemahaman mahasiswa dalam mempelajari suatu pelajaran.

3.  Kunjungan ke Perpustakaan

Kunjungan ke perpustakaan merupakan kebiasaan mahasiswa mengunjungi

 perpustakaan untuk mencari referensi yang dibutuhkan agar dapat menambah

wawasan dan pemahman terhadap pelajaran. Walaupun pada dasarnya sumber 

 bacaan bisa ditemukan dimana-mana, namun tempat yang paling umum dan

memiliki sumber yang lengkap adalah perpustakaan.

4.  Kebiasaan Menghadapi Ujian

Kebiasaan menghadapi ujian merupakan persiapan yang biasa dilakukan

mahasiswa ketika akan menghadapi ujian. Setiap ujian tentu dapat dilewati

oleh seorang siswa dengan berhasil jika sejak awal mengikuti pelajaran, siswa

tersebut mempersiapkan dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu, siswa harus

5/13/2018 Proposal Mid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-mid 12/25

 

12 

menyiapkan diri dengan belajar secara teratur, penuh disiplin, dan konsentrasi

 pada masa yang cukup jauh sebelum ujian dimulai.

2.4 Minat

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia minat berarti ³kecenderungan

hati yang tinggi terhadap sesuatu´ (1990). Minat merupakan sifat yang relatif 

menetap pada diri seseorang. Minat besar sekali pengaruhnya terhadap kegiatan

seseorang sebab dengan minat ia akan melakukan sesuatu yang diminatinya.

Sebaliknya tanpa minat seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu.

Sedangkan pengertian minat secara istilah telah banyak dikemukakan oleh

 para ahli, di antaranya yang dikemukakan oleh Hilgard yang dikutip oleh Slameto

menyatakan ³Interest is persisting tendency to pay attention to end enjoy some

activity and content´ (1991). Sardiman A. M. berpendapat bahwa ³minat diartikan

sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti

sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-

kebutuhannya sendiri´ (1988). Sedangkan menurut I. L. Pasaribu dan

Simanjuntak mengartikan minat sebagai ³suatu motif yang menyebabkan individu berhubungan secara aktif dengan sesuatu yang menariknya´ (1983). Selanjutnya

menurut Zakiah Daradjat, dkk., mengartikan minat adalah ³kecenderungan jiwa

yang tetap ke jurusan sesuatu hal yang berharga bagi orang´ (1995).

Dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli seperti yang

dikutip di atas dapat disimpulkan bahwa, minat adalah kecenderungan seseorang

terhadap obyek atau sesuatu kegiatan yang digemari yang disertai dengan

 perasaan senang, adanya perhatian, dan keaktifan berbuat.

Beberapa hal yang perlu di perhatikan pada variabel minat ini adalah:

a.  Minat dianggap sebagai perantara faktor-faktor motivasional yang mempunyai

dampak pada suatu perilaku.

 b.  Minat menunjukkan seberapa keras seseorang berani mencoba.

5/13/2018 Proposal Mid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-mid 13/25

 

13 

2.5 Kerangka Pemikiran

Analisis mengenai motivasi mahasiswa untuk mengikuti PPAk 

menunjukkan bahwa motivasi kemungkinan besar berperan dalam menentukan

minat seorang mahasiswa untuk mengikuti PPAk. Pendidikan Profesi Akuntansi

  penting bagi mahasiswa jurusan akuntansi sebab PPAk dapat memberikan

kontribusi untuk menjadi seorang akuntan yang profesional. Mengingat

 pentingnya PPAk bagi mahasiswa akuntansi maka diperlukan motivasi dari dalam

diri mahasiswa terhadap minat untuk mengikuti PPAk. Motivasi atau dorongan

merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat sehingga motivasi tersebut

merupakan suatu tenaga yang menggerakkan mahasiswa untuk berminat

mengikuti PPAk, yang diharapkan dapat mencapai tujuan yang diinginkan

mahasiswa tersebut.

Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui kualitas lulusan

  jurusan akuntansi. Salah satunya adalah Yusuf dalam Effendi (2000) yang

diadaptasi oleh Samiaji (2004) yang menyatakan bahwa mutu lulusan dari

  penerapan kurikulum program S-1 jurusan akuntansi yang berlaku selama ini

sering dipertanyakan, lebih-lebih jika bekerja atau membuka kantor akuntan  publik. Kemampuan lulusan pada umumnya dipandang kurang memadai.

Farichah (1996) dalam Samiaji (2004) melakukan penelitian untuk mengetahui

 persepsi akuntan dan pemakai jasa akuntansi terhadap Ujian Sertifikasi Akuntan

Publik (USAP). Akuntan yang berpartisipasi dalam penelitiannya adalah akuntan

  publik, akuntan pendidik, akuntan manajemen, dan akuntan pemerintah.

Sedangkan pemakai jasa akuntansi yang berpartisipasi adalah pialang saham dan

analisis kredit. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kecakapan teknis

yang dimiliki oleh calon akuntan publik belum merata.

Dalam proses belajar diperlukan perilaku belajar yang sesuai dengan

tujuan pendidikan, dimana dengan perilaku belajar tersebut tujuan pendidikan

dapat dicapai secara efektif dan efisien, sehingga prestasi akademik dapat

ditingkatkan. Perilaku belajar sering juga disebut kebiasaan belajar yaitu

5/13/2018 Proposal Mid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-mid 14/25

 

14 

merupakan proses belajar yang dilakukan individu secara berulang-ulang

sehingga menjadi otomatis atau spontan.

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah minat

mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk. Minat adalah keinginan yang

didorong oleh suatu keinginan, setelah melihat, mengamati dan membandingkan

serta mempertimbangkan dengan kebutuhan yang diinginkannya. Minat itu

sendiri diharapkan dapat merefleksikan mahasiswa di masa yang akan datang.

Kerangka pemikiran tersebut, dapat terlihat pada skema kerangka

 pemikiran berikut ini :

Gambar 2.1

Paradigma penelitian pengaruh motivasi dan perilaku belajar terhadap terhadap

minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi (PPAk)

2.6 Hipotesis

Analisis mengenai motivasi dan perilaku belajar mahasiswa untuk 

mengikuti PPAk menunjukkan bahwa motivasi dan perilaku belajar kemungkinan

  besar berperan dalam menentukan minat seorang mahasiswa untuk mengikuti

PPAk. Pendidikan Profesi Akuntansi penting bagi mahasiswa jurusan akuntansi

sebab PPAk dapat memberikan kontribusi untuk menjadi seorang akuntan yang

  profesional. Mengingat pentingnya PPAk bagi mahasiswa akuntansi maka

diperlukan motivasi dari dalam diri mahasiswa terhadap minat untuk mengikuti

Motivasi

(X1)

Perilaku Belajar 

(X2)

Minat Mahasiswa

Akuntansi untuk 

mengikuti Pendidikan

Profesi Akuntansi

(PPAk)

(Y)

H1

H2

H3

5/13/2018 Proposal Mid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-mid 15/25

 

15 

PPAk. Motivasi atau dorongan merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat

sehingga motivasi tersebut merupakan suatu tenaga yang menggerakkan

mahasiswa untuk berminat mengikuti PPAk, yang diharapkan dapat mencapai

tujuan yang diinginkan mahasiswa tersebut.

Berdasarkan identifikasi masalah dan kerangka pemikiran yang telah

diuraikan diatas, maka dapat dikemukakan hipotesis usulan penelitian sebagai

 berikut :

H0 = Tidak berpengaruh

H1 = Motivasi secara parsial berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi

untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi (PPAk).

Jika Fhitung > Ftabel atau p < 0.05, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

H2 = Motivasi dan perilaku belajar secara simultan berpengaruh terhadap minat

mahasiswa akuntansi untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi

(PPAk).

Jika thitung > ttabel atau p < 0.05, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

H3 = Perilaku belajar secara parsial berpengaruh terhadap minat mahasiswa

akuntansi untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi (PPAk).Jika thitung > ttabel atau p < 0.05, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

5/13/2018 Proposal Mid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-mid 16/25

 

16 

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah motivasi dan perilaku belajar terhadap

minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi

(PPAk). Penelitian ini dilaksanakan pada mahasiswa jurusan akuntansi program

studi strata 1 (S1) angkatan 2007, 2008, 2009 dan 2010.

3.2 Metode Penelitian

Penelitian ini termasuk metode penelitian survey, hal ini sesuai yang

dikemukan oleh Singaribun dan Effendi (1995: 3) bahwa yang memakai ukuran

sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuisouner sebagai alat

 pengumpulan data yang pokok adalah metode penelitian survey.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji kebenaran suatu pengetahuan

(verifikasi) yaitu berusaha menguji hasil pemikiran yang rasional yang

kebenarannya bersifat sementara (hipotesis). Selanjutnya, tentang hubungan suatuvariabel di dalam penelitian ini, akan dianalisis dengan bantuan peralatan statistik 

yang relevan dengan data yang akan dianalisis.

3.3 Operasional variabel

Untuk menentukan data apa yang diperlukan dalam penelitian ini, terlebih

dahulu peneliti mengoperasionalisasikan konsep-konsep atau variabel-variabel

seperti yang diinventarisir di dalam kerangka pemikiran. Adapun variabel dalam

  penelitian ini terdiri atas variabel independen yaitu motivasi (X1) dan perilaku

  belajar (X2) serta variabel dependen yaitu minat mahasiswa (Y). Agar peneliti

lebih terarah, maka pada bagian ini akan diuraikan masing-masing variabel

tersebut sebagai berikut :

5/13/2018 Proposal Mid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-mid 17/25

 

17 

1.  Variabel Independen (X)

Variabel independen atau stimulus, preduktor, antecedent, dalam

 bahasa indonesia sering disebut dengan variabel bebas dengan simbol X yang

merupakan variabel yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel

terikat. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel independen (variabel X),

yaitu :

a.  Motivasi sebagai variabel X1, adalah suatu keadaan atau kondisi yang

mendorong, merangsang atau menggerakan seseorang untuk melakukan

sesuatu atau kegiatan yang dilakukannya sehingga ia dapat mencapai

tujuannya.

 b.  Perilaku belajar sebagai variabel X2, adalah proses yang dilakukan

seseorang dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi

mengerti, dan sebagainya, untuk memperoleh tingkah laku yang lebih baik 

secara keseluruhan akibat interaksinya dengan lingkungannya. 

2.  Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen atau variabel output, kriteria, konsekuen, dalam

 bahasa Indonesia sering disebut dengan variabel terikat dengan simbol Y yaituvariabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas.

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah minat

mahasiswa, yaitu kecenderungan seseorang terhadap obyek atau sesuatu

kegiatan yang digemari yang disertai dengan perasaan senang, adanya

 perhatian, dan keaktifan berbuat.

5/13/2018 Proposal Mid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-mid 18/25

 

18 

Tabel 3.1

Indikator Variabel

Variabel Indikator Skala

Pengukuran

Motivasi(X1)

-  Motivasi karir 

-  Motivasi kualitas-  Motivasi ekonomi

Ordinal

Perilaku Belajar (X2)

-  Kebiasaan mengikuti pelajaran

-  Kebiasaan Membaca Buku-  Kunjungan ke Perpustakaan

-  Kebiasaan Menghadapi Ujian 

Ordinal

Minat MahasiswaAkuntansi Untuk 

MengikutiPendidikan Profesi

Akuntansi (PPAk)(Y)

-  Minat dianggap sebagai

  perantara faktor-faktor motivasional yang mempunyai

dampak pada suatu perilaku.-  Minat menunjukkan seberapa

keras seseorang beranimencoba.

-  Minat menunjukkan seberapa  banyak upaya yang

direncanakan seseorang untuk dilakukan

Ordinal

Sumber : Data diolah sendiri

Indikator-indikator diatas, baik variabel X maupun variabel Y menjadi

dasar untuk pembuatan kuesioner dimana jawaban diberi skor sebagai mana

dalam tabel berikut ini :

Tabel 3.2

Skor atas jawaban pertanyaan menurut skala Likert

  No Pilihan (option) Bobot (skala)

1 Sangat sesuai 5

2 Sesuai 43 Ragu-ragu 3

4 Tidak sesuai 2

5 Sangat tidak sesuai 1

Sumber : Riduwan dan Kuncoro (2007)

5/13/2018 Proposal Mid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-mid 19/25

 

19 

Data yang dihimpun dengan menggunakan daftar pertanyaan

(indikator) yang ditunjukkan sebagai alat ukur teknik skala Likert. Setiap

  jawaban diberikan skor numerik (angka) untuk menentukan pendapat

mahasiswa akuntansi tentang pengaruh metode belajar dan metode

  pembelajaran terhadap indeks prestasi kumulatif. Daftar kuesioner 

menggunakan skala Likert, didasarkan pendapat Kenner dalam Umar (2002)

 bahwa skala Likert berhubungan dengan pernyataan sikap seseorang terhadap

sesuatu.

3.4 Populasi Dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : subjek/objek yang

mempunyai kuantitas dan karaterikstrik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sigiono, 2000). Iqbal

hasan (2001) mengemukakan bahwa populasi (universe) adalah totalitas dari

semua objek atau individu yang memiliki karakteristrik tertentu, jelas, dan

lengkap yang akan diteliti (bahan penelitian).

Populasi dalam penelitian ini meliputi mahasiswa jurusan akuntansiangkatan 2007, 2008, 2009, dan 2010. Adapun alasan peneliti mengambil

mahasiswa angkatan 2007 - 2010 agar lebih representastif menggambarkan

motivasi dan perilaku belajar mahasiswa akuntansi S1 secara keseluruhan.

3.5 Jenis Dan Sumber Data 

Data penelitian adalah fakta atau keterangan-keterangan yang ingin

diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti. Adapun jenis data dalam penelitian ini

adalah data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, atau

data kualitatif yang diangkakan (scoring) (Sugiono, 1999).

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1.  Data primer adalah data penelitian yang diperoleh secara langsung melalui

kuesioner.

5/13/2018 Proposal Mid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-mid 20/25

 

20

2.  Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi pustaka dengan cara

mempelajari literatur-literatur yang mempunyai kaitan dengan penelitian ini.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan suatu prosedur yang standar dilakukan

secara sistematis untuk memperoleh data yang dibutuhkan, dimana data tersebut

harus cukup valid dan dapat dijamin kebenarannya. Teknik pengumpulan data

yang dilakukan dalam penelitian ini adalah :

1.  Kuesioner, yaitu daftar pertanyaan terstruktur yang ditujukan pada mahasiswa

akuntansi di Universitas Tadulako.

2.  Wawancara, yang dilakukan untuk melengkapi kuesioner.

3.  Observasi, yaitu suatu pendekatan dimana dilakukan pengamatan secara

langsung pada mahasiswa yang dijadikan sampe dalam penelitian ini

4.  Studi dokumen, yaitu pengumpulan studi dokumen, yang melalui dokumen

 publikasi dan mempunyai hubungan erat dengan masalah yang diteliti

3.7 Uji Kualitas Data1.  Uji Validitas

Pengujian validitas dilakukan terhadap kuesioner yang digunakan untuk 

mengukur variabel motivasi dan minat dengan melihat nilai korelasi item

dengan skor total seluruh item, karena data penelitian menggunakan  skala 

lik ert maka digunakan metoda pear  son correlat ion dengan bantuan alat ukur 

SPSS 11.00 For W indow s. Nilai probabilitas yang digunakan untuk menerima

atau menolak signifikansi korelasi item variabel dengan skor total adalah 0,05.

Jika nilai signifikansi item lebih besar dari pada probabilitasnya, maka item

tersebut tidak valid. Setelah dilakukan pengujian validitas terhadap motivasi

dan minat ternyata tidak ada pertanyaan yang harus dikeluarkan dalam

analisis, karena kuesioner yang diuji telah memenuhi tingkat signifikansi

sebesar 0.05.

5/13/2018 Proposal Mid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-mid 21/25

 

21

2.  Uji Reliabilitas

Uji reabilitas untuk motivasi menghasilkan total C ronbach Al  pha ( E) sebesar 

0.7312. Dan untuk minat menghasilkan total C ronbach Al  pha ( E) sebesar 

0.7507. Hal ini menunjukkan bahwa kuesioner cukup andal karena nilai

C ronbach Al  pha ( E) > 0.6 (Nunnally, 1969 dalam Ghozali, 2001), apabila

digunakan untuk mengukur kembali objek yang sama, hasil yang ditunjukkan

relatif tidak berbeda.

3.8 Uji Asumsi Klasik 

Berikut akan disajikan ringkasan hasil uji asumsi klasik dalam penelitian

ini yaitu autok orelasi, normalit as, hetero sk ed ast isit as dan mul t ik olinier it as.

1.  Autokorelasi. Hasil pengujian melalui  Durbin-W at  son menunjukkan bahwa

untuk variabel motivasi kualitas, motivasi karir, dan motivasi ekonomi dapat

dipastikan tidak terjadi autokorelasi. Hal ini dapat dibuktikan dengan

koefisien DW sebesar 1.682 yang terletak antara 1,66 (dl) sampai dengan 2,34

(du). 

2.  Normalitas. Hasil tes normalit as dengan normal probability pl ot dari re sid ual  

value menunjukkan bahwa nilai sebaran data terletak di sekitar garis diagonal,

serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Ini menunjukkan bahwa

model regresi layak dipakai karena memenuhi asumsi normalit as. 

3.  Heteroskedastisitas. Hasil plot pengujian ini menunjukkan bahwa di sekitar 

angka nol pada sumbu y dan tidak membentuk suatu pola atau trend tertentu.

Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi hetero sk ed ast isit as pada model

regresi, sehingga model regresi layak dipakai. 

4.  Multikolinearitas.  M ul t ik olinier it as terindikasi apabila terdapat hubungan

linear antara variabel ± variabel independen dalam model regresi. Dari hasil

olah data menunjukkan bahwa nilai VIF semua variabel independen dibawah

5/13/2018 Proposal Mid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-mid 22/25

 

22 

10 dan nilai tolerance diatas 0,1. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi

hubungan linier antara variabel independen dalam model regresi. 

3.9 Metode Analisis

Peralatan analisis yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu regresi linear 

 berganda dengan formulasi sebagai berikut (Sugiono, 1999) :

Y = a + b1X1 + b2X2 + ««««««« + bnXn + e 

Dimana :

Y = Variabel dependen

X1-Xn = Variabel independen

a = Konstanta

 b1 ±  bn = Parameter yang diberi nama, koefisien regresi

e = Standar error 

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah minat mahasiswa akuntansi

untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi (PPAk), sementara untuk variabel

independen, peneliti menggunakan variabel motivasi dan perilaku belajar.

Sehingga jika dimasukkan pada formulasi regresi linear berganda, maka akan

diperoleh persamaan sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + e 

Dimana :

Y = Minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti pendidikan profesi

akuntansi (PPAk)

a = Konstanta

X1 = Motivasi

X2 = Perilaku belajar 

 b1 ±  b2 = Koefisien regresi

e = Standar error 

5/13/2018 Proposal Mid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-mid 23/25

 

23 

Kemudian untuk menguji keberartian dari koefisien korelasi dapat

diformulasikan dengan rumus sebagai berikut, (Sugiono, 1999) :

r² = b1 X1 + Y b2 X2 « Yn

Y2 

r² = koefisien determinasi ganda

 b1 b2 = koefisien korelasi

Koefisien determinan

Koefisien determinan dimaksudkan untuk mengukur keterikatan model,

seberapa besar pengaruh faktor independen. Jika range mendekati 1, maka

variabel independen (X) mempunyai pengaruh yang kuat dalam menjelaskan

variabel dependen (Y). Semakin mendekati 0, maka variabel independen (X)

semakin lemah pengaruhnya dalam menjelaskan variabel dependen (Y).

5/13/2018 Proposal Mid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-mid 24/25

 

24 

DAFTAR PUSTAKA

Media Akuntansi, Edisi 04/Oktober-November 1999, Tahun VI/1999 Pemerintah

Republik Indonesia (1954), ³Undang-Undang No 34 tahun 1954 Tentang

Pemberian Gelar Akuntan´, Lembaran Negara.

SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 036 tahun 1993 Tentang Pemberian

Sebutan Akuntan.

Djarwanto (1993), ³Statistik Sosial Ekonomi´, Edisi ke-2 BPFE, Yogyakarta.

Sugiyono (1999), ³Statistik Untuk Penelitian, Alpha-Beta´, Bandung

WWW.IAI-Online.or.id, tentang USAP dan Media Akuntansi.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (1990), ³Kamus

Besar Bahasa Indonesia´ , Jakarta: Balai Pustaka.

Slameto (1991), ³Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya´, Jakarta: Rineka

Cipta.

Sardiman A. M (1988), ³Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar´, Jakarta: CV.

Rajawali.

I. L. Pasaribu dan Simanjuntak (1983), ³Proses Belajar Mengajar´, Bandung: Tarsito.

Sri Wahyuni Widyastuti, Sri Suryaningsum, dan Kiky Juliana (2004), ³Pengaruh

Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan

Profesi Akuntansi (PPAk)´, Simposium Nasional Akuntansi VII, Bali.

5/13/2018 Proposal Mid - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-mid 25/25

 

25 

Aditya Anggraeni Evytasari (2010), ³Pengaruh Pengendalian Diri, Motivasi Dan

Minat Belajar Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi (Studi Kasus Pada

Mahasiswa Akuntansi UPN ³Veteran´ Jawa Timur)´, Fakultas Ekonomi

Universitas Pembangunan Nasional ³Veteran´ Jawa Timur, Surabaya.

Filia Rahmi (2010), ³Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, Dan

Perilaku Belajar Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi (Studi Empiris

Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Diponegoro Semarang Dan

Universitas Gajah Mada Yogyakarta)´, Fakultas Ekonomi Universitas

Diponegoro Semarang, Semarang.