Tugas Metlid Kelompok I (C)

34
I. PENGSKALAAN Sebelum membahas pengukuran pengskalaan, definisi skala merupakan sebuah alat atau mekanisme yang oleh individu digunakan untuk membedakan satu variabel dengan variabel lainnya. Ada empat jenis skala dasar yakni: nominal, ordinal, interval, dan rasio. 1) Skala Nominal Skala nominal memberikan kemungkinan kepada peneliti untuk menempatkan subjek pada kategori tertentu sesuai dengan karakteristik dari kategori tersebut. Misalnya, menggunakan variabel umur maka kategorinya adalah tua dan muda. Skala nominal mengkategorikan individu atau objek ke dalam kelompok yang saling eksklusif dan lengkap secara kolektif. Informasi yang dapat dihasilkan dari skala nominal adalah persentase penelitian atsas kataegori yang telah ditetapkan. 2) Skala Ordinal Skala ordinal lebih spesifik dari skala nominal karena selain mengkategorikan variabel juga dilakukan pengurutan kategori ke dalam beberapa cara. Skala ordinal menyedikan banyak informasi terkait dengan persentase 1

description

Tugas Metlid Kelompok I (C)

Transcript of Tugas Metlid Kelompok I (C)

I. PENGSKALAANSebelum membahas pengukuran pengskalaan, definisi skala merupakan sebuah alat atau mekanisme yang oleh individu digunakan untuk membedakan satu variabel dengan variabel lainnya. Ada empat jenis skala dasar yakni: nominal, ordinal, interval, dan rasio.1) Skala NominalSkala nominal memberikan kemungkinan kepada peneliti untuk menempatkan subjek pada kategori tertentu sesuai dengan karakteristik dari kategori tersebut. Misalnya, menggunakan variabel umur maka kategorinya adalah tua dan muda. Skala nominal mengkategorikan individu atau objek ke dalam kelompok yang saling eksklusif dan lengkap secara kolektif. Informasi yang dapat dihasilkan dari skala nominal adalah persentase penelitian atsas kataegori yang telah ditetapkan.2) Skala OrdinalSkala ordinal lebih spesifik dari skala nominal karena selain mengkategorikan variabel juga dilakukan pengurutan kategori ke dalam beberapa cara. Skala ordinal menyedikan banyak informasi terkait dengan persentase atas variabel yang dipilih. Namun, skala ordinal tidak memberikan indikasi mengenai besarnya perbedaan antar tiap tingkatan. Kekurangan ini diatasi dengan skala interval.3) Skala IntervalSkala interval memungkinan peneliti dalam melakukan tindakan operasi aritmetika berdasarkan data yang diperoleh dari responden. Hal ini membantu dalam menghitung rerata hitung (mean) dan standar deviasi respon terhadap variabel yang digunakan. Skala interval ini tidak hanya mengelompokkan individu menurut kategori tertentu dan menentukan urutan kelompok tetapi juga mengukur besaran perbedaan preferensi antar-individu. Karena lebih menekankan nilai aritmetik maka skala interval lebih kuat dibandingkan skala nominal dan ordinal. Jadi, skala interval menentukan perbedaan, urutan, dan kesamaan besaran perbedaan dalam sebuah variabel. Karena itu, skala interval lebih kuat dibandingkan skala nominal dan ordinal, dan skala interval dapat mengukur central tendencydengan rata-rata aritmatika, serta mengukurrange,standar deviasi, dan varians.4) Skala RasioSkala rasio lebih menekankan proporsi dalam perbedaan sehingga tidak hanya mengukur besaran perbedaan antar titik pada skala. Skala rasio bersifat abslout.Skala ini mencakup semua komponen skala nominal, ordinal dan interval.Empat skala yang tersebut di atas perlu untuk menelaah metode pengskalaan, yaitu menentukan nomor dan simbol untuk memperoleh respons sikap subjek terhadap objek, peristiwa atau orang. Terdapat dua kategori utama skala sikap (jangan dikacaukan dengan empat tipe skala), yaitu skala peringkat (rating scale) dan skala rangking (ranking scale).

Metode Pengskalaan1) Skala peringkat (Rating Scale)Memiliki beberapa kategori respons dan digunakan untuk mendapatkan respons yang terkait dengan objek, peristiwa, atau orang yang dipelajari.a. Skala Dikotomi(dichotomous scale) digunakan untuk memperoleh respons dari responden dengan memberikan jawabanyaatautidak. Contoh dibawah ini menggunakan skala nominal untuk mengungkapkan respon.Apakah anda memiliki mobil?YaTidak

b. Skala Kategori (category scale),digunakan untuk memperoleh respon tunggal dari responden atas pilihan respon yang disediakan. Contoh dibawah ini juga menggunakan skala nominal.Dibagian California Utara mana anda bertempat tinggal?North BaySouth BayValiditas Pengukuransum scale)organisasi ini dalam 12 ______taan pada skala 5 titik dengan susutian sebagai berikut:

East BayPeninsulaLainnya

c. Skala Likert (Likert Scale),didesain untuk menelaah seberapa kuat subjek setuju atau tidak setuju dengan peryataan pada skala 5 titik dengan susunan sebagai berikut:Perkerjaan saya sangat pentingSangat tidak setujuTidak setujuTidak berpendapatSetujuSangat setuju

Respons terhadap jumlah item yang berkaitan dengan konsep atau variabel tertentu kemudian disajikan kepada tiap responden. Ini adalah skala interval dan perbedaan dalam respons antara dua titik pada skala tetap sama.Menggunakan skala Likert sebelumnya, nyatakan tingkat kesetujuanAnda dengan tiap pernyataan berikut:Pekerjaan saya sangat menarik1 2 3 4 5Saya tidak terserap dalam pekerjaansepanjang hari1 2 3 4 5Hidup tanpa pekerjaan akan membosankan1 2 3 4 5d. Skala Diferensial Sematik Kata sifat berkutub dua yang digunakan misalnya akan berupa istilah tertentu, seperti Baik-Buruk; Kua-Lemah; Panas-Dingin. Skala diferensial semantik (semantic differential scale) dipakai untuk menilai sikap responden terhadap merek, iklan, objek atau orang tertentu. Respon tersebut dapat diatur (plotted) untuk mendapatkan ide yang baik mengenai persepsi mereka. Hal tersebut diperlakukan sebagai skala interval. Contoh skala diferensial semantik adalah sebagai berikut:

e. Skala Numerikal (numerical scale),digunakan untuk memperoleh respon dengan memberikan skala berupa angka dengan kata sifat berkutub kedua ujungnya. Serupa dengan skala diferensial semantik, dengan perbedaan bahwa angka pada 5-titik atau 7 titik skala yang disediakan, dengan kata sifat bipolar pada kedua ujungnya. Skala numerikal merupakan skala interval. Contohnya:

Sebearapa puas anda dengan agen real estate yang baru? 7 6 5 4 3 2 1 Sangat Tidak PuasSangat Puas

f. Skala Peringkat Terperinci (Itemized rating scale)Skala 5 titik atau 7 titik dengan titik panduan atau jangkar (anchor), sesuai keperluan, disediakan untuk tiap item dan responden menyatakan nomor yang tepat di sebelah masing-masing item, atau melingkari nomor yang relevan untuk tiap item, seperti dalam contoh berikut ini. Hal ini menggunakan skala interval. 1 2 3 4 5Mungkin Sangat Mungkin1. Saya akan berganti pekerjaan dalam 12 bulan kedepan______2. Saya akan memikul tugas baru dalam jangka waktu dekat ______3. Mungkin saya akan keluar dari organisasi ini dalam 12 Bulan ke depan______Sangat TidakMungkinTidakMungkinTidakBependapat

g. Skala Jumlah Konstan atau Tetap (fixed or constant sum scale),didesain dimana responden diminta untuk mendistribusikan sejumlah poin yang diberikan ke berbagai item seperti dalam contoh di bawah. Skala jumlah konstan atau tetap (fixed or constan sum scale) lebih bersifat skala ordinal (ordinal scale).Keharuman______Warna______Bentuk______Ukuran______Tekstur______Total 100

h. Skala Stapel,secara simultan mengukur arah dan intensitas sikap terhadap item yang dipelajari. Karakteristik minat terhadap studi ditempatkan di bagian tengah dengan jarak skala numerik, katakanlah, dari +3 ke -3, pada tiap sisi item seperti diilustraikan di bawah. Skala ini memberikan ide mengenai seberapa dekat atau jauh respons individu terhadap stimulus, sebagaimana ditunjukkan dalam contoh berikut. Karena skala ini tidak memiliki titik nol absolut, skala ini adalah skala interval.Nyatakan bagaimana Anda menilai kemampuan supervisor Anda terkait dengan setiap karakteristik yang disebutkan di bawah ini, dengan melingkari nomor yang tepat.+3+3+3+2+2+2+1+1+1Mengadopsi Teknologi InovasiKetrampilan AntarModernProdukPribadi-3-3-3-2-2-2-1-1-1

i. Skala Peringkat Grafik,memberikan gambaran grafis yang membantu responden untuk menunjukkan pada skala peringkat grafik (graphic rating scale) jawaban mereka untuk pertanyaan tertentu dengan menempatkan tanda pada titik yang tepat pada garis, seperti dalam contoh berikut. Ini merupakan skala ordinal, meskipun contoh berikut mungkin membuatnya terlihat seperti skala interval. Pada skala 1 sampai 10, bagaimana Anda akan menilai supervisor Anda?10 Sangat Baik5Baik1Sangat buruk

j. Skala Konsenus,dibuat berdasarkan konsensus, di mana panel juri memilih item tertentu, mengukur konsep yang menurut mereka relevan. Item dipilih terutama berdasarkan ketepatan atau relevansinya dengan konsep. Skala konsensus (consensus scale) tersebut dibuat setelah item terpilih diperiksa dan diuji validitas dan keandalannya. Salah satu contoh skala consensus adalah Thrustone Equal Appearing Interval Scale, dimana sebuah konsep diukur dengan suatu proses rumit yang melibatkan sebuah panel juri.k. Skala Lainnya,ada juga beberapa metode penskalaan yang sudah sangat maju atau rumit (advance) seperti penskalaan multidimensional (multidimensional scaling), di mana objek, orang, atau kedua-duanya, diskalakan secara visual, dan dilakukan analisis gabungan (conjoint). Hal tersebut memberikan gambar visual mengenai hubungan yang ada dianara dimensi sebuah konsep(construct).

2) Skala ranking (ranking scale)Membuat perbandingan antara objek, peristiwa, atau orang, dan mengungkap pilihan yang lebih disukai dan merangkingnya. Berikut metode-metode alternatif yang dapat digunakan:a. Perbandingan Berpasangan, digunakan ketika di antara sejumlah kecil objek, responden diminta untuk memilih antara dua objek pada satu waktu. Hal ini membantu untuk menilai preferensi. Perbandingan berpasangan merupakan metode yang baik jika jumlah stimulus yang diberikan sedikit.b. Pilihan yang Diharuskan,memungkinkan responden untuk merangking objek secara relatif satu sama lain, di antara alternatif yang disedikan. Hal ini mudah apabila responden diberikan pilihan yang terbatas jumlahnya.Rankingkan majalah berikut ini yang ingin Anda langgani berdasarkan preferensi, berikan 1 untuk pilihan yang paling disukai dan 5 untuk yang paling kurang disukai.Fortune______Playboy______Time______People______Prevention______

Time

c. Skala Komparatif,memberikan standar untuk menilai sikap terhadap objek, kejadian, atau situasi saat penelitian dilaksanakan. Lebih bergunaHampir samaKurang Berguna1 2345

Skala peringkat dipakai untuk mengukur kebanyakan konsep yang berhubungan dengan perilaku. Skala ranking digunakan untuk membuat perbandingan atau merangking variabel yang telah diungkap pada skala nominal.

II. KETEPATAN PENGUKURANPengukuran (measurement, disebut juga pengamatan, observasi) adalah prosedur menentukan kualitas atau kuantitas dari karakteristik subjek penelitian yang disebut Pengukuran yang benar terhadap variabel penelitian merupakan prinsip yang tidak dapat dikompromikan dari sebuah riset. Pengukuran variabel menghasilkan sekumpulan nilai atau atribut dari individu-individu yang disebut data. Data dianalisis untuk menghasilkan informasi. Informasi diinterpretasikan dan digunakan oleh pengguna hasil penelitian. Kesalahan dalam pengukuran, disebut measurement bias (measurement error), menghasilkan data yang tidak valid, mengakibatkan hasil-hasil penelitian tidak valid, tidak benar. Kesalahan dalam pengukuran merupakan kesalahan yang sangat serius, jauh lebih serius daripada ukuran sampel (sample size) yang sering dipersoalkan oleh orang-orang yang awam dalam metodologi riset, baik di dalam maupun di luar kampus. Ibarat orang menembak ke sasaran tembak, laras senapan yang digunakan hendaknya lurus, tidak lancung (bengkok). Senapan lancung (measurement error) tidak akan mengenai sasaran dengan benar meski digunakan berkali-kali (ukuran sampel besar). Penggunaan instrumen yang lebih baik akan memastikan akurasi yang lebih tinggi dalam hasil, yang akan meningkatkan kualitas ilmiah penelitian. Ketepatan pengukuran dapat dilakukan dengan menggunakan analisis item terhadap respon atas pertanyaan yang mengungkap variabel dan kemudian keandalan dan validitas ukuran.1. Analisis ItemAnalisis item dilakukan untuk melihat apakah item dalam instrument memang sudah seharusnya berada dalam instrument atau tidak. Tiap item diuji kemampuannya untuk membedakan subjek yang total skornya tinggi dan yang rendah. Rata-rata untuk kelompok skor tinggi dan rendah diuji untuk menemukan perbedaan yang signifikan, setelah itu dilakukan uji validitas dan keandalan.

2. Keandalan (Realiability)Keandalan memperlihatkan penelitian bebas dari kesalahan sehingga menjamin pengukuran yang konsisten lintas waktu dan lintas beragam item dalam instrumen. Keandalan suatu pengukuran merupakan indikasi mengenai stabilitas dan konsistensi di mana instrument mengurup konsep dengan dan membantu menilai ketepatan sebuah pengukuran.a. Stabilitas PengukuranKemampuan suatu pengukuran untuk tetap sama sepanjang waktu-meskipun terdapat kondisi pengujian yang tidak dapat dikontrol atau keadaan responden itu sendiri-merupakan indikasi dari stabilitas yang rendah untuk berubah dalam situasi. Uji stabilitas membuktikan ketepatannya karena konsep benar-benar diukur, tidak peduli kapan pun dilakukan. Keandalan Tes UlangKoefisisen keandalan yang diperoleh dengan pengulangan ukuran yang sama pada kesempatan kedua disebut keandalan tes ulang. Yaitu, jika sebuah kuesioner yang mengandung sejumlah item yang diandalkan mengukur suatu konsep diberikan kepada sekumpulan responden saat ini, dan lagi kepada responden yang sama, katakanlah beberapa minggu hingga 6 bulan mendatang, maka korelasi antara skor yang diperoleh pada dua waktu yang berbeda dari sekumpulan responden yang sama disebut koefisien tes ulang. Semakin tinggi koefisien tersebut, semakin baik keandalan tes ulang dan konsekuensinya, stabilitas ukuran melintasi waktu. Keandalan Bentuk ParalelBila respons terhadap dua tes serupa yang mengungkap ide yang sama menunjukkan korelasi yang tinggi, kita memperoleh keandalan bentuk paralel. Kedua tes memiliki item yang setara dan format respons yang sama, yang berubah hanya susunan dan urutan pertanyaan. Bila kedua tes yang sebanding menghasilkan skor yang berkorelasi tinggi, kita bisa cukup yakin bahwa ukuran tersebut secara logis dan dipercaya, dengan varians kesalahan minimal yang disebabkan oleh susunan kata, urutan, atau faktor lain.b. Konsistensi Internal UkuranKonsistensi internal ukuran merupakan indikasi homogenitas item dalam ukuran yang mengungkap ide. Konsistensi dapat diuji melalui keandalan antar item dan uji keandalan belah dua. Keandalan konsistensi antar item merupakan pengujian konsistensi jawaban responden atas semua item yang diukur. Keandalan belah dua mencerminkan korelasi antara dua bagian instrumen. Keandalan Konsistensi Antar itemMerupakan pengujian konsistensi jawaban responden atas semua item yang diukur. Sampai tingkat dimana item-item merupakan ukuran bebas dari konsep yang sama yang akan berkorelasi satu sama lain. Tes keandalan antar item yang paling populer adalah koefisien alfa Cronbach. Semakin tinggi koefisien, semakin baik instrumen pengukuran.

Uji reliabilitas dilakukan dengan rumuscronbachalphasebagai berikut:

Apabila koefisienCronbach Alpha(r11) 0,7 maka dapat dikatakan instrumen tersebut reliabel (Johnson & Christensen, 2012). Keandalan belah dua (split half reliability)Keandalan belah dua mencerminkan korelasi antara dua bagian instrumen. Estimasi akan berbeda-beda tergantung Pada bagaimana item dalam pengukuran dibelah menjasi dua bagian. Keandalan belah dua bisa lebih tinggi daripada alfa Cronbach hanya dalam keadaan dimana terdapat lebih dari satu dimensi respon mendasar yang diungkap oleh pengukuran dan jika beberapa kondisi lainnya terpenuhi.

3. Validitas (Validity)Validitas berasal dari bahasa Latin validus yang berarti kuat, strong, robust. Validitas maksudnya adanya pendalaman persoalan otentisitas hubungan sebab dan akibat dan generalisasinya untuk lingkungan eksternal. Ada beberapa jenis uji validitas yang digunakan untuk menguji ketepatan yakni: Validitas Isi, memastikan bahwa pengukuran memasukkan sekumpulan item yamg memadai dan mewakili yang mengungkap konsep. Semakin item skala mencerminkan kawasan atau keseluruhan konsep yang diukur, semakin besar validitas isi. Validitas Berdasar Kriteria, berdasar kriteria terpenuhi jika pengukuran membedakan individu menurut suatu kriteria yang diharapkan diprediksi. Hal tersebut bisa dilakukan dengan menghasilkan validitas konkuren atau validitas prediktif.Validitas konkuren dihasilkan jika skala membedakan individu yang diketahui berbeda; yaitu, mereka harus menghasilkan skor yang berbeda pada. Validitas Konsep, menunjukkan seberapa baik hasil yang diperoleh dari penggunaan cocok dengan teori yang mendasari desain tes. Hal tersebut dinilai melalui validitas konvergen dan validitas diskriminan.Validitas konvergen terpenuhi jika skor yang diperoleh dengan dua instrumen berbeda yang mengukur konsep yang sama menunjukkan korelasi tinggi. Validitas diskriminan terpenuhi jika, berdasarkan teori, dua variabel diprediksi tidak berkorelasi, dan skor yang diperoleh dengan mengukurnya benar-benar secara empiris membuktikan hal tersebut.a. Cara Mengukur ValiditasUntuk mengetahui validitas instrumen/kuesioner biasanya dilakukan dengan tehnik korelasi Pearson Product Moment, yaitu cara melakukan korelasi antar skor masing-masing variabel dengan skor totalnya. Suatu variabel/pertanyaan dikatakan valid bila skor variabel/pertanyaan tersebut berkorelasi secara signifikan dengan skor total.Rumus yang digunakan untuk menguji validitas instrumen ini adalah Product Moment yaitu :

Biasanya untuk keperluan uji instrumen/kuesioner ini, responden yang digunakan adalah pada lokasi yang berbeda dengan lokasi penelitian namun memiliki karakteristik yang sama. Biasanya jumlah responden yang digunakan adalah 10% dari jumlah sampel penelitian. Sama halnya dengan Uji Validitas, Uji Reliabilitas juga dapat dilakukan dengan bantuansoftware Microsoft Office Excel dan Statistical Product and Service Solution (SPSS). Namun, memang lebih mudah dan praktis jika menggunakansoftwareSPSS. Contoh Langkah Uji Kuesioner pada SPSS.Adapun Langkah-langkah Uji Validitas dengan software SPSS adalah sebagai berikut:i. Dari tabulasi data yang sudah dibuat di Excel,copy-lah skor semua item, termasuk total skornya. Untuk ebih jelasnya lihat gambar berikut ini

ii. Paste-kan data tersebut di dalam lembar editor SPSS, sebagimana terlihat dalam gambar di bawah ini

iii. Setelah tabulasi data di-paste ke dalam lembar data editor SPSS, langkah selanjutnya klik tab Variable View yang terletak di pojok kiri bawah ini :

iv. Pada kolom label ketikkan label (tanda) untuk masing-masing item termasuk skor total. Misalkan item nomor 1 (VAR00001) labelnya adalah Item X ke 1 dan seterusnya sampai nomor terakhir

v. Setelah label untuk masing-masing item diisi, selanjutnya klik tab Data View kemudian klik menu Analyze --> Correlate

Analisis faktor, teknik multivariat yang akan menegaskan dimensi konsep yang telah didefinisikan secara operasional, sekaligus menunjukkan item mana yang paling tepat untuk tiap dimensi (menghasilkan validitas konsep).Multikarakter atau multimetode matriks korelasi yang diperoleh dari pengukuran konsep dengan berbagai bentuk dan metode, yang menambah keketatan pengukuran.

Jenis-jenis validitasValiditasDeskripsi

Validitas isiApakah pengukuran benar-benar mengukur konsep?

Validitas mukaApakah para ahli mengesahkan bahwa instrument mengukur apa yang seharusnya diukur?

Validitas berdasarkan kriteriaApakah pengukuran membedakan cara yang membantu memprediksi kriteria variabel?

Validitas konkurenApakah pengukuran membedakan cara yang membantu memprediksi kriteria variabel saat ini?

Validitas prediktifApakah pengukuran membedakan individual dalam membantu memprediksi kriteria masa depan?

Validitas konsepApakah instrumen menyediakan konsep sebagai teori?

Validitas konvergenApakah dua instrumen mengukur konsep dengan korelasi yang tinggi?

Validitas diskriminanApakah pengukuran memiliki korelasi rendah dengan variabel yang diperkirakan tidak ada hubungannya dengan variabel tersebut?

III. PEMBAHASAN JURNAL1. Budgeting: An Experimental Investigation of the Effects of NegotiationPenelitian ini mempelajari bagaimana budget dan konsekuensi ekonomi pada proses budgeting dapat berbeda ketika budget itu sendiri disusun secara negosiasi atau disusun secara sepihak. Konsekuensi ekonomi juga diteliti untuk menentukan perencanaan dan aspek motivasi dari budget.Isu utama dalam penelitian ini adalah menilai pengaruh negosiasi anggaran terhadap tingkatan dan outcome dari budget. Hipotesa yang dikembangkan adalah mengenai aspek spesifik dari proses budgeting yang mempengaruhi tingkatan budget, slack budget, dan performa subordinat.Subyek penelitian laboratorium adalah 185 mahasiswa sarjana di jurusan intermediate accounting, dan mereka dihadapkan pada salah satu dari 6 treatment yang berdasarkan time availability.Pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini berupa, sebagai berikut : FORECAST, adalah performa subordinat yang diestimasikan dari sejumlah hal yang dapat mereka pahami dalam 5 menit. Subyek membuat estimasi ini setelah sesi pelatihan terakhir. BID dan COUNTER, adalah usulan budget awal dan kontra-penawaran awal yang dibuat saat negosiasi. AGREE, adalah ketika negosiasi kedua mencapai kesepakatan. BUDGET, adalah putusan budget final. SLACK, adalah pengukuran dari FORECAST dikurangin BUDGET. PERFORM, adalah jumlah subordinat yang telah diuraikan pada sesi kerja.2. The Effects of Internal Audit Structure on Perceived Financial Statement Fraud Prevention.Desain PenelitianPenelitian ini adalah survei dari petugas pinjaman, yang terjadi antara subjek-desain yang ditentukan secara acak yang berbeda kelompok peserta untuk menerima versi yang berbeda dari instrumen survei. Setiap versi berisi perencanaan audit internal yang berbeda. Pertanyaan penelitian pertama membandingkan dua sumber perencanaan. Dalam perencanaan pertama, direktur pada departemen sumber melaporkan ke manajemen senior: "sumber-Laporan ke manajemen Senior." Senior manager juga memiliki otoritas untuk mempekerjakan dan memecat direktur audit internal, dan direktur audit internal tidak memiliki meeting pribadi dengan komite audit, konsisten dengan bukti dari McHugh dan Raghunandan (1994) disebutkan sebelumnya. Dalam perencanaan sumber kedua, laporan direktur audit internal kepada komite audit, dan komite audit memiliki tanggung jawab satu-satunya untuk mempekerjakan dan memecat direktur audit internal: ". sumber-Laporan kepada Komite Audit" Juga, direktur audit internal meeting secara pribadi dengan komite audit.Pertanyaan penelitian 2 dan 3 membandingkan sumber-Laporan ke perencanaan Komite Audit ke outsourcing Lima Besar auditor internal yang (1) juga melakukan penyataan laporan keuangan audit dan (2) Lima Besar perusahaan yang berbeda masing-masing. Setiap diskusi dengan Lima Besar partner dan manajer, sebuah tim outsourcing yang melaporkan ke senior manager, bisa dipecat oleh senior manager tanpa persetujuan komite audit, dan tidak memiliki pertemuan pribadi dengan komite audit, tidak mungkin ditemukan dalam praktek.Oleh karena itu, untuk menjadi praktis yang relevan, perusahaan outsourcing dalam laporan penelitian ini untuk komite audit yang telah mempekerjakan dan memecat otoritas, dan auditor bertemu secara privasi dengan komite audit.Studi ini menganalisis pandangan responden terhadap tiga variabel dependen:1. Dirasakan kemungkinan penipuan pencegahan2. dirasakan kemungkinan deteksi penipuan; dan 3. Dirasakan kemungkinan pelaporan penipuan.

SubjekSubjek untuk penelitian ini adalah petugas pinjaman bank. Kebanyakan penelitian akuntansi dengan petugas pinjaman bank sebagai subyek menggunakan kelas yang luas dari pemberi pinjaman komersial. Bagaimanapun, banyak pemberi pinjaman komersial bekerja semata-mata dengan perusahaan kecil melaporkan pendapatan sampai $ 50 juta. Biasanya non-publik, perusahaan-perusahaan ini tidak memiliki fungsi audit internal. Berdasarkan pada diskusi dengan institusi pejabat internal auditor, perusahaan umumnya mencapai setidaknya $ 100 juta dalam pendapatan sebelum mengembangkan sebuah departemen internal audit ukuran kecil sampai sedang. Perusahaan ini dalam survei yang digunakan di sini adalah sebuah perusahaan publik yang menghasilkan pendapatan lebih dari $ 150 juta. Untuk memberikan hasil yang valid, penulis berusaha untuk mendapatkan sekelompok subjek yang terdiri dari pemberi pinjaman yang familiar dengan perusahaan publik yang mana beroperasi pada tingkat pendapatan yang sama. Seperti pemberi pinjaman yang paling mungkin untuk menjadi familiar dengan perusahaan yang memiliki fungsi internal audit dan yang paling mungkin untuk menjadi mengetahui tentang unsur-unsur penting dari percobaan ini. Penulis menargetkan bankir yang memberikan pinjaman kepada perusahaan publik dengan lebih dari $ 100 juta dalam pendapatan untuk mengembangkan sekelompok subjek untuk penelitian ini.Prosedur SurveyUntuk menargetkan sekelompok subjek yang dipilih di atas, Penulis mengumpukan partisipasi dari para bankir yang bertanggung jawab atas kelompok yang memberikan pinjaman kepada perusahaan dengan pendapatan lebih dari $ 100 juta. Para bankir ini mengkoordinasikan penelitian di kantor lokal mereka. Setiap koordinator meminta perusahaan kreditur di bawah / kewenangannya untuk berpartisipasi dalam penelitian ini dan meminta instrumen survei cukup untuk menampung jumlah pemberi pinjaman dalam kelompoknya. Pada akhirnya, Penulis mengembangkan sekelompok subjek yang mewakili 16 kantor dari tujuh bank pada tujuh kota AS.

Survey InstrumentUntuk setiap subjek diminta untuk membaca dan menanggapi instrumen survei yang berisi data yang dipilih data keuangan dan deskripsi narasi tentang sejarah dan berdirinya sebuah perusahaan saat ini. Diadaptasi dari kasus sebelumnya yang digunakan oleh Knapp (1991), yang sumbernya- versi laporan kepada Senior Manajer pada sebuah instrument yang digunakan di sini muncul dalam Lampiran. Bagian yang diberi label "Internal Fungsi Audit" berbeda antara empat versi pada sebuah survei. Instrumen ini memberikan jumlah kuartal ketiga untuk data laporan keuangan terbaru. Karena data-data kuartalan tidak diaudit secara eksternal, subyek menggunakan data kuartalan harusnya lebih bergantung pada keandalan yang disediakan oleh sistem pengendalian internal dan fungsi audit internal dari pada tambahan jaminan yang disediakan oleh audit eksternal. Oleh karena itu, penggunaan jumlah kuartalan membantu dalam mengisolasi efek yang dirasakan dari fungsi internal audit pada keandalan laporan keuangan. Pernyataan pada Standar Audit No 99 menyatakan bahwa fraud umumnya meliputi tekanan atau insentif untuk melakukan fraud dan menerima kesempatan untuk menjalankan fraud (AICPA 2002). Instrumen survei diutamakan klien dengan insentif untuk melakukan fraud - dengan menyembunyikan control nilai perusahaan. - dan keyakinan mereka bahwa fraud akan terdeteksi dan dilaporkan jika dilakukan. Penulis menduga instrumen survei menggunakan lima petugas pinjaman dari kantor lokal pada bank nasional besar. Pengalaman perbankan pada pemberi pinjaman ini berkisar antara tiga sampai 25 tahun, dengan rata-rata 17 tahun. Setelah setiap pemberi pinjaman menyelesaikan survei, Penulis menanyakan tentang realisme dan kejelasan survei juga kecukupan informasi yang disediakan relatif terhadap penilaian yang telah ia buat. Penulis membuat perubahan kecil untuk instrumen survei berdasarkan hasil dugaan.DAFTAR PUSTAKASekaran, U. (2011), "Research Methods For Business", Jakarta: Salemba Empat.Fisher, J. G., Frederickson, J. R., Peffer, S. A. (2000), "Budgeting: An Experimental Investigation of the Effects of Negotiation", The Accounting Review, Vol. 75 No. 1, pp. 93-114.James, K. L. (2003), "The Effects of Internal Audit Structure on Perceived Financial Statement Fraud Prevention"", Accounting Horizons, Vol. 17 No. 4, pp. 315-327.www.google.com1