TUGAS MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI … fileTUGAS MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN : Dr....

16
PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR JANUARI 2014 TUGAS MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DOSEN : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS) DISUSUN OLEH : MAULIA EKA R (P056132852.49)

Transcript of TUGAS MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI … fileTUGAS MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN : Dr....

Page 1: TUGAS MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI … fileTUGAS MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc ... Makalah ini disusun untuk menjawab pertanyaan dalam

PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

JANUARI 2014

TUGAS MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

DOSEN : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS)

DISUSUN OLEH : MAULIA EKA R (P056132852.49)

Page 2: TUGAS MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI … fileTUGAS MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc ... Makalah ini disusun untuk menjawab pertanyaan dalam

2

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang...................................................................................................... 3

I.2 Perumusan Masalah...............................................................................................3

I.3 Tujuan....................................................................................................................3

II. TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Sistem Informasi..................................................................................................4

II.2 Manfaat Sistem Informasi Bagi Perusahaan........................................................5

II.3 Pengembangan Sistem Informasi........................................................................7

II.4 Definisi Insourcing dan Outsourcing..................................................................8

III. PEMBAHASAN

III.1 Kelebihan dan Kekurangan In-Sourcinng dalam pengembangan SI...............11

III.2 Kelebihan dan Kekurangan Out-Sourcinng dalam pengembangan SI.............13

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

Page 3: TUGAS MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI … fileTUGAS MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc ... Makalah ini disusun untuk menjawab pertanyaan dalam

3

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

Dalam era globalisasi saat ini, perusahaan dituntut untuk mampu bersaing dalam segala hal, agar tetap

bisa bertahan dan terus berkembang. Sistem informasi adalah salah satu cara yang digunakan banyak

perusahaan untuk memperbaiki sistem internal dan meningkatkan daya saing. Walaupun dengan sistem

informasi perusahaan harus banyak berinvestasi, namun hal ini tidak bisa dibandingkan dengan nilai tambah

yang akan didapat perusahaan bila sistem informasi tersebut dapat dengan sukses di implementasikan.

Perusahaan dapat meningkatkan kemampuannya dengan mengembangkan sistem informasi sesuai

dengan kemajuan teknologi yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Sistem informasi merupakan seperangkat

alat, data, dan prosedur yang bekerja secara bersama-sama untuk memberikan hasil berupa informasi yang

berguna. Informasi yang berguna adalah informasi yang akurat, tepat waktu, relevan dan valid sehingga dalam

pengambilan yang didukung oleh informasi tersebut didapatkan keputusan yang tepat yang dapat mencapai

sasaran yang telah direncanakan.

Pentingnya peran SI dalam sebuah perusahaan membuat setiap perusahan harus memiliki system

informasi yang baik agar dapat mendukung bisnis dari perusahaan tersebut, tetapi tidak semua perusahaan

melakukan pengembangan system informasinya sendiri, karena berbagai alasan. Pada

dasarnya pengembangan system informasi sebuah perusahaan dapat melakukannya melalui beberapa metode

yaitu insourcing, outsourcing dan co-sourcing. Metode tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-

masing dalam membangun system informasi sebuah perusahaan, yang menjadi alasan pemilihan metode

pengembangan yang dilakukan oleh perusahaan yang juga harus memperhatikan kebutuhan dan kondisi

perusahaannnya.

I.2 PERUMUSAN MASALAH

Masalah yang dirumuskan adalah, bagaimana kelebihan dan kekurangan yang menjadi alasan

perusahaan dalam pemilihan metode pengembangan system informasinya, yaitu In-Sourcing atau Out Sourcing.

I.3 TUJUAN

Makalah ini disusun untuk menjawab pertanyaan dalam rumusan masalah tersebut diatas yaitu

untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan yang menjadi alasan perusahaan dalam pemilihan metode

pengembangan system informasinya, yaitu In-Sourcing atau Out Sourcing.

Page 4: TUGAS MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI … fileTUGAS MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc ... Makalah ini disusun untuk menjawab pertanyaan dalam

4

BAB II

LANDASAN TEORI

II. 1 SISTEM INFORMASI

Sistem Informasi merupakan suatu kombinasi antara manusia, hardware, software, jaringan,

sumber data dan kebijakan serta prosedur dalam

aktifitas pengumpulan dan penyimpanan data lalu

mengolahnya sehingga bisa dengan mudah untuk

dikonsumsi dan lebih mudah dalam hal

penyebarannya untuk mencapai tujuan utama yakni

mendukung operasi bisnis, berkompetisi dan

pengambilan keputusan manajerial (O’Brien dan

Marakas 2010)

Terdapat tiga peran utama sistem informasi dalam bisnis

yaitu mendukung proses bisnis dan operasional,

mendukung pengambilan keputusan dan mndukung

strategi untuk keunggulan kompetitif . Penerapan sistem

informasi bertujuan untuk menyediakan informasi yang

dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa,

produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.

menyediakan informasi yang dipergunakan dalam

perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan

perbaikan berkelanjutan. Dan menyediakan informasi

untuk pengambilan keputusan.

Menurut O’Brien, terdapat beberapa tipe sistem informasi, yaitu:

1. Sistem Informasi Penunjang Kegiatan Operasional (Operation Support System).

Sistem informasi ini akan memproses data yang dihasilkan dalam setiap kegiatan operasional dan

menggunakan informasi yang dihasilkannya untuk menunjang kegiatan operasional itu pula.

Sistem informasi ini menghasilkan berbagai produk informasi yang digunakan untuk kepentingan

internal dan eksternal. Berikut ini peran yang dilakukan oleh sistem informasi di tingkat ini:

a. Sistem Pengolahan Transaksi (Transaction Processing System) :

b. Sistem Pengendalian Proses (Process Control System) :

c. Sistem Otomatisasi Kantor (Office Automation System)

Gambar 2 Tiga Peran Utama Sistem Informasi

Gambar 1 Ruang Lingkup Sistem Informasi

Page 5: TUGAS MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI … fileTUGAS MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc ... Makalah ini disusun untuk menjawab pertanyaan dalam

5

2. Sistem Informasi Pengambilan Keputusan (Management Support System).

Sistem ini dalam pemrosesan informasi bisnis menekankan orientasi pada manajemen, karena

tujuan utamanya adalah menunjang pengambilan keputusan oleh manajemen. Sistem ini juga

menggarisbawahi pentingnya kerangka sistem yang digunakan sebagian dasar pengorganisasian

sistem informasi. Management Support System dapat digolongkan dalam sub sistem-sub sistem

tertentu sesuai dengan tujuannya sebagai berikut :

a. Sistem Informasi Pelaporan (Management Information System) :

b. Sistem Penunjang Keputusan (Decision Support System) :

c. Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information System) :

Sistem informasi terdiri dari komponenkomponen yang disebut blok bangunan (building blok),

yang terdiri dari komponen input, komponen model, komponen output, komponen teknologi,

komponen hardware, komponen software, komponen basis

data, dan komponen kontrol. Semua komponen tersebut

saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu

kesatuan untuk mencapai sasaran.

1. Komponen input

2. Komponen model

3. Komponen output

4. Komponen teknologi

5. Komponen hardware

6. Komponen software.

7. Komponen basis data

8. Komponen kontrol

9. Komponen Jaringan

II.2 MANFAAT SISTEM INFORMASI BAGI PERUSAHAAN

Sistem informasi sangat berperan untuk memadukan semua unsur-unsur yang saling

berhubungan sehingga sistem informasi tersebut harus dipandang sebagai suatu sistem tunggal, namun

cukup kompleks sehingga perlu diuraikan menjadi subsistem-subsistem untuk perencanaan dan

pengendalian pengembangannya serta untuk mengendalikan operasinya. Pemanfaatan teknologi

informasi manjadi suatu keharusan yang tidak dapat dihindarkan oleh setiap perusahaan yang ingin

menempatkan dirinya pada posisi paling depan dalam suatu industri. Terkait dengan hal ini,

pengelolaan sumber daya informasi memegang peranan yang sangat penting untuk menunjang

suksesnya sebuah bisnis. Manfaat sistem informasi bagi perusahaan adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan Efisiensi Operasional

Investasi di dalam teknologi sistem informasi dapat menolong operasi perusahaan menjadi

lebih efisien. Efisiensi operasional membuat perusahaan dapat menjalankan strategi keunggulan

biaya low-cost leadership. Dengan menanamkan investasi pada teknologi sistem informasi,

perusahaan juga dapat menanamkan rintangan untuk memasuki industri tersebut (barriers to

entry) dengan jalan meningkatkan besarnya investasi atau kerumitan teknologi yang diperlukan

untuk memasuki persaingan pasar. Selain itu, cara lain yang dapat ditempuh adalah mengikat (lock

Gambar 3 Komponen Sistim Informasi

Page 6: TUGAS MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI … fileTUGAS MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc ... Makalah ini disusun untuk menjawab pertanyaan dalam

6

in) konsumen dan pemasok dengan cara membangun hubungan baru yang lebih bernilai dengan

mereka.

2. Memperkenalkan Inovasi Dalam Bisnis

Penggunaan ATM. automated teller machine dalam perbankan merupakan contoh yang baik

dari inovasi teknologi sistem informasi. Dengan adanya ATM, bank-bank besar dapat memperoleh

keuntungan strategis melebihi pesaing mereka yang berlangsung beberapa tahun. Penekanan utama

dalam sistem informasi strategis adalah membangun biaya pertukaran (switching costs) ke dalam

hubungan antara perusahaan dengan konsumen atau pemasoknya. Sebuah contoh yang bagus dari

hal ini adalah sistem reservasi penerbangan terkomputerisasi yang ditawarkan kepada agen

perjalanan oleh perusahaan penerbangan besar. Bila sebuah agen perjalanan telah menjalankan

sistem reservasi terkomputerisasi tersebut, maka mereka akan segan untuk menggunakan sistem

reservasi dari penerbangan lain.

3. Membangun Sumber-Sumber Informasi Strategis

Teknologi sistem informasi memampukan perusahaan untuk membangun sumber informasi

strategis sehingga mendapat kesempatan dalam keuntungan strategis. Hal ini berarti memperoleh

perangkat keras dan perangkat lunak, mengembangkan jaringan telekomunikasi, menyewa spesialis

sistem informasi, dan melatih end users. istem informasi memungkinkan perusahaan untuk

membuat basis informasi strategis (strategic information base) yang dapat menyediakan informasi

untuk mendukung strategi bersaing perusahaan. Informasi ini merupakan aset yang sangat berharga

dalam meningkatkan operasi yang efisien dan manajemen yang efektif dari perusahaan. Sebagai

contoh, banyak usaha yang menggunakan informasi berbasis komputer tentang konsumen mereka

untuk membantu merancang kampanye pemasaran untuk menjual produk baru kepada konsumen.

Fungsi dari sistem informasi tidak lagi hanya memproses transaksi, penyedia informasi, atau

alat untuk pengambilan keputusan. Sekarang sistem informasi dapat berfungsi untuk menolong end

user manajerial membangun senjata yang menggunakan teknologi sistem informasi untuk

menghadapi tantangan dari persaingan yang ketat. Penggunaan yang efektif dari sistem informasi

strategis menyajikan end usersmanajerial dengan tantangan manajerial yang besar.

Kualitas suatu informasi perlu diperhatikan agar keputusan yang dihasilkan dapat efektif.

Kualitas informasi (quality of information) sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga hal, yaitu :

1. Relevancy (relevan), Setiap informasi harus memberikan manfaat bagi pemakainya.

Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda-beda.

2. Accuracy (akurat), Informasi yang akurat berarti informasi harus terlepas dari kesalahan-

kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan, dan harus jelas mencerminkan maksudnya.

Ketidakakuratan dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau

kesengajaan sehingga merusak atau merubah data-data asli tersebut.

3. Timeliness (tepat waktu), Informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan tidak boleh terlambat

(usang). Informasi yang usang tidak mempunyai nilai yang baik sehingga kalau digunakan

sebagai dasar dalam pengambilan keputusan akan berakibat fatal atau kesalahan dalam

keputusan dan tindakan. Kondisi demikian menyebabkan mahalnya nilai suatu informasi,

sehingga kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya memerlukan

teknologi-teknologi terbaru.

Page 7: TUGAS MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI … fileTUGAS MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc ... Makalah ini disusun untuk menjawab pertanyaan dalam

7

II.3 PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

Menurut Nugroho Adi, 2005, Pengembangan sistem (System Devploment) dapat berarti

menyusun suatu sistem informasi yang benar-benar baru atau yang lebih sering terjadi,

menyempurnakan sistem yang telah ada. Konsep siklus hidup sistem merupakan bagian dari langkah

pengembangan. Siklus hidup sistem merupakan penerapan pendekatan sistem untuk tugas

mengembangkan dan menggunakan sistem berbasis komputer dilakukan dengan motivasi untuk

memanfaatkan komputer sebagai alat bantu yang dikenal sebagai alat yang cepat, akurat, tidak cepat

lelah, serta tidak mengenal kata bosan, untuk melaksanakan instruksi-instruksi pengguna.

Ada berbagai pendekatan yang dapat dipergunakan dalam proses pengembangan sistem

informasi ini, diantaranya :

1. System Development Life Cycle (SDLC)

Digunakan untuk menjelaskan siklus kehidupan suatu sistem informasi. Proses pengembangan

suatu sistem informasi dimulai dari proses pembuatan rencana kerja yang akan dilakukan,

melakukan analisis terhadap rencana sistem yang akan dibuat, mendesain sistem, dan

mengimplementasikan sistem yang telah disusun serta melakukan evaluasi terhadap jalannya sistem

yang telah disusun

2. Prototyping

Sistem dapat dikembangkan lebih sempurna karena adanya hubungan kerjasama yang erat antara

analis dengan pemakai sedangkan kelemahan teknik ini adalah tidak begitu mudah untuk

dilaksanakan pada sistem yang relatif besar.

3. Rapid Application Developmen

Pendekatan ini memerlukan keikutsertaan user dalam proses desain sehingga mudah untuk

melakukan implementasi. Kelemahannya, sistem mungkin terlalu sulit untuk dibuat dalam waktu

yang singkat yang pada akhirnya akan mengakibatkan kualitas sistem yang dihasilkan menjadi

rendah.

4. Object Oriented Analysis and Development

Integrasi data dan pemrosesan selama dalam proses desain sistem akan menghasilkan sistem yang

memiliki kualitas yang lebih baik serta mudah untuk dimodifikasi. Namun, metode ini sulit untuk

mendidik analis dan programmer sistem dengan menggunakan pendekatan object oriented serta

penggunaan modul yang sangat terbatas.

5. End User Development

Tahapan didalam proses pengembangan sistem informasi adalah suatu set kegiatan yang akan

membawa suatu proyek kepada suatu kondisi dimana keputusan manajemen dibutuhkan untuk

melanjutkan atau tidaknya proyek tersebut. Setiap kegiatan akan masuk dalam tahapan tertentu dan

dapat dilaksanakan secara paralel atau bersamaan dengan kegiatan lainnya.

Adapun tahapan dalam pengembangan sistem informasi adalah sebagai berikut :

1. Tahap Perencanaan Sistem (System Planning)

Tahap Perencanaan yaitu menyangkut studi kelayakan baik secara teknis maupun secara teknologi

serta penjadualan pengembangan suatu proyek sistem informasi dan atau perngkat lunak.

2. Tahap Analisis Sistem (System Analysis

Tahap Analisis yaitu dimana kita berusaha mengenali segenap permasalahan yang muncul pada

pengguna dengan mendekomposisikan use case diagram lebih lanjut, mengenali komponen-

komponen sistem, obyek-obyek, hubungan antar obyek, dan sebagainya.

Page 8: TUGAS MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI … fileTUGAS MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc ... Makalah ini disusun untuk menjawab pertanyaan dalam

8

3. Tahap Perancangan (System )

Tahap perancangan lebih menekankan pada platform apa hasil dari tahap analisis kelak akan

diimplementasikan serta tahap dimana kita melakukan penghalusan (Refinement) kelas-kelas yang

didapat pada tahap analisis serta jika perlu menambahkan dan memodifikasi kelas-kelas yang akan

lebih mengefesienkan serta mengefektifkan sistem/perangkat lunak yang akan kita kembangkan.

4. Tahap Implementasi (Implementation)

Tahap implementasi dimana kita mengimplementasikan perancangan sistem ke situasi yang nyata.

Di sini kita mulai berurusan dengan pemilihan perangkat keras, penyusunan perangkat keras

aplikasi (pengkodean/coding).

5. Tahap Pengujian (Testing).

Pada tahap ini apakah sistem yang kita buat sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna atau belum.

6. Pemeliharaan (Maintenance)

Tahap pemeliharaan merupakan bentuk evaluasi untuk memantau supaya sistem informasi yang

dioperasikan dapat berjalan secara optimal dan sesuai dengan harapan pemakai maupun organisasi

yang menggunakan sistem tersebut. Memelihara sistem sehingga sistem tersebut memberikan

dukungan yang diperlukan. Pemiliharaan sistem dilaksanakan untuk tiga alasan, yakni memperbaiki

kesalahan, menjaga kemutakhiran sistem, meningkatkan sistem.

Dalam mengembangkan sebuah sistem informasi, permasalahan dan tantangan yang sering

muncul adalah siapa yang akan melaksanakan proses pengembangan tersebut. Di sini, pihak

perusahaan dihadapkan pada beberapa alternatif yaitu :

a. Merancang/membuat sendiri sistem informasi yang dibutuhkan dan menentukan pelaksana

sistem informasi (Insourcing)

b. Perusahaan membeli paket sistem informasi yang sudah jadi. Pihak perusahaan cukup

membeli beberapa paket sistem aplikasi yang siap pakai, karena paket aplikasi tersebut dibuat

oleh vendor yang memiliki spesialisasi dibidang sistem aplikasi.

c. Meminta orang lain untuk melaksanakan proses pengembangan sisteminformasi (Outsourcing)

termasuk pelaksana sistem informasi. Pihak perusahaan menyerahkan tugas pengembangan

dan pelaksanaan serta maintanance sistem kepada pihak ketiga. Beberapa faktor yang

menyebabkan perlunya outsourcing diantaranya

II.4 DEFINISI INSOURCING DAN OUSOURCING

In-sourcing adalah suatu model pengembangan dan dukungan sistem teknologi informasi yang

dilakukan oleh para pekerja di suatu area fungsional dalam organisasi (misalnya Akunting, Keuangan,

dan Produksi) dengan sedikit bantuan dari pihak spesialis sistem informasi atau tanpa sama sekali.

Model ini dikenal juga dengan istilah end-user computing atau end-user development. Pengembangan

ini dilakukan oleh para spesialis sistem informasi yang berada dalam departemen EDP (Electronic

Data Processing), IT (Information Technology), atau IS (Information System). Pengembangan sistem

umumnya dilakukan dengan menggunakan SDLC (Systems Development Life Cycle) atau daur hidup

pengembangan sistem

Outsourcing berasal dari bahasa Inggris yang berarti “alih daya”. Nama lain Outsourcing

adalah “contracting out” merupakan sebuah pemindahan operasi dari satu perusahaan ke tempat lain.

Hal ini biasanya dilakukan untuk memperkecil biaya produksi atau untuk memusatkan perhatian

kepada hal lain.

Page 9: TUGAS MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI … fileTUGAS MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc ... Makalah ini disusun untuk menjawab pertanyaan dalam

9

Menurut O’Brien dan Marakas (2010) dalam bukunya “Introduction to Information Systems”,

istilah outsourcing dalam arti luas adalah pembelian sejumlah barang atau jasa yang semula dapat

dipenuhi oleh internal perusahaan tetapi sekarang dengan memanfaatkan mitra perusahaan sebagai

pihak ketiga. Dalam kaitannya dengan TI, outsorcing digunakan untuk menjangkau fungsi TI secara

luas dengan mengontrak penyedia layangan eksternal. Outsourcing TI juga dapat diterjemahkan

sebagai penyediaan tenaga ahli yang profesional di bidang TI untuk mendukung dan memberikan

solusi guna meningkatkan kinerja perusahaan. Hal ini karena sering kali suatu perusahaan mengalami

kesulitan untuk menyediakan tenaga TI yang berkompeten dalam mengatasi kendala-kendala TI

maupun operasional kantor sehari-hari. Jadi, outsourcing adalah pemberian sebagian pekerjaan yang

tidak bersifat rutin (temporer) dan bukan inti perkerjaan di sebuah organisasi/perusahaan ke pihak lain

atau pihak ketiga.

Page 10: TUGAS MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI … fileTUGAS MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc ... Makalah ini disusun untuk menjawab pertanyaan dalam

10

BAB III

PEMBAHASAN

Semakin banyaknya organisasi yang mengimplementasikan IT (information technology) di

lingkungan internalnya merupakan salah satu tolok-ukur meningkatnya kesadaran lembaga atas

kemajuan. efisiensi maupun efektifitasnya. Banyak strategi yang sudah ditempuh oleh organisasi

tersebut. Mulai dari yang sifatnya try and error hingga menerapkan framework menurut best-

practices yang sudah disusun oleh berbagai kalangan menurut kebutuhannya masing-masing. Pola

umum yang digunakan oleh setiap organisasi tersebut dalam strateginya adalah melakukan alih-

sumberdaya (outsourcing), mengelolanya secara mandiri dengan tim internal maupun kombinasi di

antara kedua pola tersebut. Berikut ini adalah beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum

memutuskan alternatif mana yang akan digunakan :

1. Dinamika Organisasi, Setiap organisasi selalu memiliki dinamika. Dinamika tersebut merupakan

sebuah kelaziman bahkan keharusan bagi organisasi tersebut. Dengan demikian strategi organisasi

pun harus mampu beradaptasi dengan dinamika tersebut agar selalu mampu memenangi kompetisi

atau minimalnya bertahan. Salah satu strategi paling umum dalam beradaptasi dengan dinamika

tersebut adalah membuat sistem yang mampu dieksekusi secara efisien, efektif dan tidak

bergantung kepada pihak manapun. Manajemen harus bisa menghitung berapa biaya yang harus

dikeluarkan baik secara finansial maupun nonfinansial yang terkait dengan efisiensi dan efektifitas

dan ketidakbergantungan tersebut. Semakin organisasi tidak bergantung kepada individu ataupun

pihak-pihak tertentu maka dapat kematangan sistem yang beroperasi di dalamnya semakin teruji.

2. Manajemen Perubahan Organisasi, Perubahan dalam organisasi harus dapat dimanfaatkan

sebesar - besarnya agar memberikan keuntungan. Upaya pemanfaatan tersebut harus dikelola

dengan sebuah sistem manajemen perubahan supaya setiap individu di dalam organisasi mampu

beradaptasi secara proporsional. Pemanfaatan IT harus dikelola dalam sebuah sistem manajemen

perubahan tersebut. Hal ini tentu saja kembali lagi pada kalkulasi yang kita lakukan.

Kalkulasi yang terkait dengan efisiensi, efektifitas dan ketidakbergantungan atas sumber daya

individual maupun eksternal.

3. Ketersediaan Sumber Daya, Setiap strategi selalu bergantung dari daya dukung sumber daya yang

dimilikinya. Strategi terbaik adalah perencanaan yang disusun dengan berbasiskan sumber daya

yang dimiliki dan kemampuan untuk memanfaatkannya semaksimal mungkin. Kemampuan untuk

bersikap realistis terhadap ketersediaan sumber daya merupakan hal penting dalam implementasi IT

di dalam organisasi. Jika berdasarkan perhitungan sumber daya yang tersedia tidak dapat

mendukung strategi organisasi maka pilihannya adalah melakukan alih-

sumberdaya (outsourcing) atau mengubah strategi tersebut menjadi mengikuti kemampuan daya

dukung sumber daya yang tersedia.

4. Keterkaitan dengan Pihak-Pihak Eksternal, Seluruh organisasi selalu memiliki hubungan dan

keterkaitan dengan pihak di luar organisasi dengan berbagai tujuan serta kebutuhan.

Pihak eksternal tersebut memiliki kontribusi dalam membesarkan atau mungkin sebaliknya.

Page 11: TUGAS MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI … fileTUGAS MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc ... Makalah ini disusun untuk menjawab pertanyaan dalam

11

5. Dinamika dan Perubahan di Bidang Teknologi, Saat ini teknologi berubah sangat cepat

pemutakhirannya. Namun kita jangan terjebak dengan dinamika dan perubahan teknologi tersebut.

Hal terpenting yang harus diingat adalah kenyataan bahwa teknologi hanya sekedar alat.

Secanggih apapun alat yang Anda gunakan, tidak akan memberikan manfaat apapun jika tidak

digunakan secara tepat-guna dan berdaya-guna. Namun kita juga tetap harus fokus pada tujuan

terpenting organisasi mengenai efisiensi, efektifitas dan ketidakbergantungan terhadap pihak lain.

III.1 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN INSOURCING DALAM PENGEMBANGAN SI

In-sourcing adalah suatu model pengembangan dan dukungan sistem teknologi informasi yang

dilakukan oleh para pekerja di suatu area fungsional dalam organisasi (misalnya Akunting, Keuangan,

dan Produksi) dengan sedikit bantuan dari pihak spesialis sistem informasi atau tanpa sama sekali.

Model ini dikenal juga dengan istilah end-user computing atau end-user development. Pengembangan

ini dilakukan oleh para spesialis sistem informasi yang berada dalam departemen EDP (Electronic

Data Processing), IT (Information Technology), atau IS (Information System).

Pengembangan sistem umumnya dilakukan dengan menggunakan SDLC (Systems Development Life

Cycle) atau daur hidup pengembangan sistem. Dengan menggunakan SDLC ini, organisasi akan

mengikuti 6 langkah penting, yang mencakup berbagai tahapan berikut :

1. Perencanaan, yaitu membentuk rencana pengembangan sistem informasi yang memenuhi

rencana-rencana strategis dalam organisasi.

2. Penentuan lingkup, yaitu menentukan lingkup sistem yang diusulkan untuk dibangun.

3. Analisis, yaitu menentukan kebutuhan-kebutuhan sistem yang diusulkan.

4. Desain, yaitu merancang sistem yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang diperoleh pada

tahapan analisis.

5. Implementasi, yaitu membuat sistem dan menyiapkan infrastruktur untuk sistem.

6. Pemeliharaan, yaitu mendukung sistem yang telah berjalan.

Gambar berikut ini adalaha aliran perancangan sistem dengan menggunakan metode atau

pendekatan In-sourcing, dimana terjadi perulangan pada proses revise & enhance yang merupakan

proses perbaikan dan penyempurnaan sistem informasi sesuai dengan keinginan client atau dalam hal

ini pihak perusahaan.

Gambar 4 . Aliran perancangan sistem metode insourcing

Page 12: TUGAS MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI … fileTUGAS MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc ... Makalah ini disusun untuk menjawab pertanyaan dalam

12

Tabel 1 . Kelebihan dan Keurangan Insourcing

KELEBIHAN KEKURANGAN

Sistem dapat diatur sesuai dengan kebutuhan

dari perusahaan.

Sistem dapat diintegrasikan dengan lebih baik

terhadap sistem yang sudah ada.

Dokumentasi menjadi lebih lengkap.

Proses pengembangan sistem dapat dikelola

dan dikontrol oleh perusahaan.

User dalam perusahaan dapat mengendalikan

pembuatan sistem.

Mengembangkan sistem sendiri dapat

dijadikan sebagai keunggulan kompetitif

perusahaan.

Biaya pengembangannya relatif lebih murah

karena hanya melibatkan pihak perusahaan.

Sistem informasi yang dibutuhkan dapat segera

direalisasikan dan dapat segera dilakukan

perbaikan untuk menyempurnakan sistem

tersebut.

Rasa ikut memiliki yang dimiliki oleh pihak

karyawan sehingga dapat mendukung

pengembangan sistem yang sedang dijalankan

dan tidak adanya konflik kepentingan bila

dibandingkan dengan outsourcing.

Cocok untuk pengembangan sistem dan proyek

yang kompleks. Kedekatan departemen yang

mengelola sistem informasi dengan end-

user sehingga akan mempermudah dalam

mengembangkan sistem sesuai dengan

harapan.

Pengambilan keputusan yang dapat

dikendalikan oleh perusahaan sendiri tanpa

adanya intervensi dari pihak luar

Membutuhkan waktu yang cukup lama

untuk mengembangkan sistem karena harus

dimulai dari awal.

Adanya kemungkinan program mengandung

bug yang sangat besar.

Terdapat kesulitan para user dalam

menyatakan kebutuhan dan kesukaran

pengembang memahami user dan seringkali

hal tersebut membuat para pengembang

merasa putus asa.

Memerlukan sumber daya manusia yang ahli

dalam bidang sistem informasi dan

teknologi informasi. Jika masih terbatas,

maka sangat memerlukan diadakannya

pelatihan.

Pengembangan sistem informasi

membutuhkan waktu yang lama karena

konsentrasi karyawan harus terbagi dengan

pekerjaan rutin sehari-hari sehingga

pelaksanaannya menjadi kurang efektif dan

efisien.

Perubahan dalam teknologi informasi terjadi

secara cepat dan belum tentu perusahaan

mampu melakukan adaptasi dengan cepat

sehingga ada peluang teknologi yang

digunakan kurang canggih (tidak up to date)

Kurangnya tenaga ahli (expert) di bidang

sistem informasi dapat menyebabkan

kesalahan persepsi dalam pengembangan

distem dan kesalahan/resiko yang terjadi

menjadi tanggung jawab perusahaan

(ditanggung sendiri).

Batasan biaya dan waktu yang tidak jelas

karena tidak adanya target yang ditetapkan

sehingga sulit untuk diprediksi oleh

perusahaan

Perubahan budaya yang sulit jika diatur oleh

karyawannya sendiri.

Page 13: TUGAS MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI … fileTUGAS MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc ... Makalah ini disusun untuk menjawab pertanyaan dalam

13

III.1 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN OUTSOURCING DALAM PENGEMBANGAN SI

Outsourcing berasal dari bahasa Inggris yang berarti “alih daya”. Outsourcing mempunyai

nama lain yaitu “contracting out” merupakan sebuah pemindahan operasi dari satu perusahaan ke

tempat lain. Hal ini biasanya dilakukan untuk memperkecil biaya produksi atau untuk memusatkan

perhatian kepada hal lain.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam outsourcing

Menentukan pengembang yang ditunjuk untuk membangun sistem informasi dengan hati-hati.

Sebaiknya, pihak luar yang dipilih memang benar-benar telah berpengalaman

Menandatangani kontrak. Kontrak dimaksudkan sebagai pengikat tanggung jawab dan dapat

dijadikan sebagai pegangan dalam melanjutkan atau menghentikan proyek jika terjadi masalah

selama masa pengembangan

Merencanakan dan memonitor setiap langkah dalam pengembangan agar keberhasilan proyek

benar-benar tercapai. Kontrol perlu diterapkan pada setiap aktivitas dengan maksud agar

pemantauan dapat dilakukan dengan mudah

Menjaga komunikasi yang efektif antara personil dalam perusahaan dengan pihak pengembang

dengan tujuan agar tidak terjadi konflik atau hambatan selama proyek berlangsung

Mengendalikan biaya dengan tepat dengan misalnya memperhatikan proporsi pembayaran

berdasarkan persentasi tingkat penyelesaian proyek.

Melalui out-sourcing, perusahaan dapat membeli sistem informasi yang sudah tersedia, atau sudah

dikembangkan oleh perusahaan outsource. Perusahaan juga dapat meminta

perusahaan outsource untuk memodifikasi sistem yang sudah ada. Perusahaan juga dapat

membeli software dan meminta perusahaan outsource untuk memodifikasi software tersebut sesuai

keinginan perusahaan. Dan juga lewat out-sourcing perusahaan dapat meminta untuk mengembangkan

sistem informasi yang benar-benar baru atau pengembangan dari dasar.

Gambar berikut ini adalah aliran perancangan sistem dengan menggunakan metode atau

pendekatan Out-sourcing.

Gambar 5 . Aliran perancangan sistem metode outsourcing

Page 14: TUGAS MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI … fileTUGAS MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc ... Makalah ini disusun untuk menjawab pertanyaan dalam

14

Aplikasi IT outsourcing di suatu perusahaan antara lain mencakup layanan sebagai berikut:

Pemeliharaan aplikasi (Applications maintenance)

Pengembangan dan implementasi aplikasi (Application development and implementation)

Data centre operations

End-user support

Help desk

Dukungan teknis (Technical support)

Perancangan dan desain jaringan

Network operations

Systems analysis and design

Business analysis

Systems and technical strategy

Tabel 2 . Kelebihan dan Keurangan Outsourcing

KELEBIHAN KEKURANGAN

Perusahaan dapat berkonsentrasi pada bisnis

yang ditangani

Dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kas

dalam aset perusahaan karena tidak perlunya

aset untuk teknologi informasi

Outsourcer yang telah ahli dibidang

pengembangan sistem dapat memberikan jasa

yang lebih berkualitas dibandingkan

dikerjakan sendiri oleh pihak internal

perusahaan.

Mendapatkan kepakaran yang lebih baik dan

teknologi yang lebih maju

Lebih menghemat biaya dan mengurangi

risiko kegagalan investasi yang mahal.

Waktu pengembangan lebih cepat

Menghilangkan penyediaan sarana saat beban

puncak terjadi dan cukup melakukan

pengeluaran biaya sesuai dengan tambahan

layanan yang diberikan pihak luar.

Memfasilitasi downsizing sehingga perusahaan

tidak perlu lagi memikirkan pengurangan

pegawai.

Kehilangan kendali terhadap sistem dan

data karena bisa saja pihak outsourcer

menjual data ke pesaing.

Mengurangi keunggulan kompetitif karena

pihak outsourcer tidak dapat diharapkan

untuk menyediakannya karena outsourcer

juga harus memikirkan klien lain.

Menjadi sangat tergantung pada pihak luar

sehingga sangat sulit bagi perusahaan untuk

mengambil alih kembali sistem yang sedang

berjalan.

Proses pembelajaran pelaksana sistem

informasi membutuhkan jangka waktu yang

cukup lama.

Tidak adanya jaminan loyalitas pekerja

setelah bekerja cukup lama dan terampil.

Jika terjadi gangguan pada sistem, maka

perusahaan akan menanggung risiko

keterlambatan penanganan karena kendali

ada pada outsourcer yang harus dihubungi

terlebih dahulu.

Jika kekuatan menawar ada pada

outsourcer, maka perusahaan akan

kehilangan kendali dalam memutuskan

sesuatu apalagi terdapat konflik antara

perusahaan dan outsourcer.

Page 15: TUGAS MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI … fileTUGAS MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc ... Makalah ini disusun untuk menjawab pertanyaan dalam

15

BAB IV

KESIMPULAN

1. Antara Insourcing dan Outsourcing memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing.

Sebenarnya tidak bisa dikatakan mana yang lebih baik dan mana yang buruk, tapi kebijakan

memilih pendekatan itu tergantung pada situasi perusahaan. Ada pula perusahaan yang tidak

hanya menggunakan satu pendekatan, namun dua pendekatan sekaligus.

2. Keputusan melakukan insoursing/outsourcing merupakan sesuatu yang penting untuk kesuksesan

ekonomi perusahaan karena keputusan tersebut mencerminkan batas kemampuan ekonomi dan

karakteristik kompetitif dari sebuah perusahaan. Keputusan Melakukan Insourcing/ Outsourcing

merupakan strategi perusahaan melalui investasi terhadap kapabilitasnya.

3. Jika suatu perusahaan kekurangan pekerja, kemudian tidak memiliki waktu dan tenaga untuk

mengembangkan aplikasi secara internal, maka out-sourcing dapat menjadi pilihan bagi

perusahaan tersebut dalam mengembangkan proyek atau operasional perusahaannya. Out-

sourcing dalam hal ini akan membantu perusahaan untuk mengurangi waktu, effort atau usaha

yang dilakukan, dan juga mengurangi penggunaan tenaga kerja, dan juga memberikan hasil bagi

perusahaan.

4. Jika perusahaan memerlukan jasa yang membutuhkan keahlian pada area tertentu yang bukan

merupakan core competency dari perusahaan, maka out-sourcing juga dapat dijadikan, karena

dengan out-sourcing dapat memberikan akses pada jasa keahlian, dan juga dapat mengurangi

biaya, dan lebih cepat mendapatkan hasil dari proyek atau operasional perusahaan yang dilempar

ke pihak ketiga atau perusahaan outsource.

5. Jika suatu operasional perusahaan yang akan dikerjakan meliputi proses produksi, maka in-

sourcing yang menjadi pilihan, karena akan menghemat biaya transportasi dan perusahaan

memiliki kontrol lebih terhadap proyeknya.

6. Outsourcing menjadi salah satu solusi yang paling sering digunakan untuk mengembangkan suatu

sistem informasi pada suatu perusahaan karena dengan outsourcing suatu perusahaan akan lebih

fokus pada bisnis inti.

Page 16: TUGAS MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI … fileTUGAS MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc ... Makalah ini disusun untuk menjawab pertanyaan dalam

16

DAFTAR PUSTAKA

1. Adi nugroho, Analisis dan perancangan sistem informasi dengen metodologi berorientasi objek,

Bnadung Informatika, 2005

2. Indrajit RE. Djokopranoto R. 2003. Proses Bisnis Outsourcing. Jakarta: Gramedia Widiasarana

Indonesia.

3. O’Brien, J. A. and G. M. Marakas. 2010. Introduction to Information Systems, fifteenth

edition. The McGraw-Hill Companies, Inc

4. McLeod, R. 1983. Manajemen Information System (2nd

Ed.). Chicago. Science Reseaerch

Associates Inc.

5. Setiabudi, 2010, Pemanfaatan IT: “Dilema Outsourcing atau Internal Development”

http://www.setiabudi.name/archives/1141 diakses pada 27 Januari 2014

6. Pasaribu, F.T.P. 2010. Outsourcing, Insourcing, dan Sel fsourcing.

http://ferry1002.blog.binusian.org/ diakses pada 27 Januari 2014