Tugas Manajemen Operasional polri

23
ANALISA UU NO 2 TAHUN 2OO2 TENTANG TUPOK WEWENANG DAN WILAYAH KERJA POLRI BAB I TEMUAN 1.1 TUGAS POKOK POLRI Pasal yang mengatur Tugas pokok Polri dalam Undang- undang No.2 tahun 2002 adalah sebagai berikut : Pasal 13 UU No. 2 tahun 2002 BAB III Pasal 14 UU No. 2 tahun 2002 BAB III 1.2 WEWENANG POLRI Pasal yang mengatur Wewenang Polri dalam Undang-undang No.2 tahun 2002 adalah sebagai berikut : Pasal 15 UU No. 2 tahun 2002 BAB III Pasal 16 UU No. 2 tahun 2002 BAB III Pasal 17 UU No. 2 tahun 2002 BAB III Pasal 18 UU No. 2 tahun 2002 BAB III Pasal 19 UU No. 2 tahun 2002 BAB III 1.3 WILAYAH KERJA POLRI Pasal yang mengatur Wilayah Kerja Polri dalam Undang- undang No.2 tahun 2002 adalah sebagai berikut : Pasal 5 UU No. 2 tahun 2002 BAB II

description

analisa UU No 2/2002 tentang tugas dan wewenang polri

Transcript of Tugas Manajemen Operasional polri

Page 1: Tugas Manajemen Operasional polri

ANALISA UU NO 2 TAHUN 2OO2 TENTANG

TUPOK WEWENANG DAN WILAYAH KERJA POLRI

BAB I TEMUAN

1.1 TUGAS POKOK POLRI

Pasal yang mengatur Tugas pokok Polri dalam Undang-undang No.2 tahun 2002

adalah sebagai berikut :

Pasal 13 UU No. 2 tahun 2002 BAB III

Pasal 14 UU No. 2 tahun 2002 BAB III

1.2 WEWENANG POLRI

Pasal yang mengatur Wewenang Polri dalam Undang-undang No.2 tahun 2002

adalah sebagai berikut :

Pasal 15 UU No. 2 tahun 2002 BAB III

Pasal 16 UU No. 2 tahun 2002 BAB III

Pasal 17 UU No. 2 tahun 2002 BAB III

Pasal 18 UU No. 2 tahun 2002 BAB III

Pasal 19 UU No. 2 tahun 2002 BAB III

1.3 WILAYAH KERJA POLRI

Pasal yang mengatur Wilayah Kerja Polri dalam Undang-undang No.2 tahun 2002

adalah sebagai berikut :

Pasal 5 UU No. 2 tahun 2002 BAB II

Pasal 6 UU No. 2 tahun 2002 BAB II

Page 2: Tugas Manajemen Operasional polri

BAB II. PEMBAHASAN

2.1 TUGAS POKOK POLRI

a) Pasal 13 UU No. 2 tahun 2002 BAB III

“ Tugas pokok Kepolisian Negara republik Indonesia adalah :

a. memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat

b. menegakkan hukum

c. memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat

Komentar :

dalam pasal ini mengenai tupok polri sudah mencakup seluruh kegiatan masyarakat

di Indonesia. Ketiga bagian dari pasal 13 tersebut bukan menggambarkan urutan

prioritas akan tetapi semuanya penting.

b) Pasal 14 UU No. 2 tahun 2002 BAB III

a. ayat 1: “Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana

dimaksud dalam pasal 13, kepolisian Negara republik Indonesia

bertugas :”

a. melaksanakan pengaturan,penjagaan,pengawalan dan patroli terhadap

kegiatan masyarakat dan pemerintah sesuai kebutuhan.

b. menyelenggarakan segala kegiatan dalam menjamin keamanan,

ketertiban, dan kelancaran lalu lintas.

c. membina masyarakat untuk meningkatkan partisipasi masyarakat,

kesadaran hukum masyarakat serta ketaatan warga masyarakat

terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan.

d. turut serta dalam pembinaan hukum nasional.

e. memelihara ketertiban dan menjamin keamanan umum.

f. melakukan koordinasi, pengawasan dan pembinaan teknis terhadap

kepolisian khusus, penyidik pegawai sipil, dan bentuk-bentuk

pengamanan swakarsa.

g. melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap semua tindak

pidana sesuai dengan hukum acara pidana dan peraturan perundang-

undangan.

Page 3: Tugas Manajemen Operasional polri

h. menyelenggarakan identifikasi laboratorium forensik, dan psikologi

kepolisian untuk kepentingan tugas kepolisian.

i. melindungi keselamatan jiwa raga, harta benda, masyarakat, dan

lingkungan hidup dari gangguan ketertiban bencana termasuk

memberikan bantuan dan pertolongan dengan menjunjung tinggi hak

asasi manusia.

j. melayani kepentingan warga masyarakat untuk sementara sebelum

ditangani oleh instansi dan atau pihak yang berwenang.

k. memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan

kepentingannya dalam lingkup tugas kepolisian.

l. melaksanakan tugas lain sesuai dengan peraturan perundang-

undangan.

Komentar :

dalam pasal ini tupok polri dirasa cukup tapi perlu penambahan poin dari pasal ini

mengenai melaksanakan tugas pengamanan terhadap obyek-obyek vital karena

supaya tidak ada tumpah tindih terhadap tugas ini dengan instansi lain.

b. Ayat 2 : “ tata cara pelaksanaan ketentuan sebagaimana

dimaksud dalam ayat (1) huruf f diatur lebih lanjut dengan

peraturan pemerintah.

komentar :

seyogyanya dalam pembuatan pasal ini mengenai peraturan pemerintah yang

menjelaskan poin ini dibuat secara bersamaan dan dicantumkan dalam undang-

undang ini sehingga jelas mengenai pelaksanaan tugasnya.

2.2 WEWENANG POLRI

a) Pasal 15 UU No. 2 tahun 2002 BAB III

Ayat 1: “Dalam rangka menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 13dan 14 Kepolisian Negara Republik Indonesia secara umum

berwenang:

a. menerima laporan dan/atau pengaduan

Page 4: Tugas Manajemen Operasional polri

b. membantu menyelesaikan perselisihan warga masyarakat yang dapat

mengganggu ketertiban umum.

c. mencegah dan menanggulangi tumbuhnya penyakit masyarakat.;

penjelasan Yang dimaksud dengan "penyakit masyarakat" antara lain

pengemisan dan pergelandangan, pelacuran, perjudian, penyalahgunaan

obat dan narkotika, pemabukan, perdagangan manusia,

penghisapan/praktik lintah darat, dan pungutan liar.

d. mengawasi aliran yang dapat menimbulkan perpecahan atau

mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.

penjelasan Yang dimaksuddengan "aliran" adalah semua aliran atau

paham yang dapat menimbulkanperpecahan atau mengancam persatuan

dan kesatuan bangsa antara lain aliran kepercayaan yang bertentangan

dengan falsafah dasar Negara Republik Indonesia.

e. mengeluarkan peraturan kepolisian dalam lingkup kewenangan

administratif kepolisian.

f. melaksanakan pemeriksaan khusus sebagai bagian dari tindakan

kepolisian dalam rangka pencegahan.

g. melakukan tindakan pertama di tempat kejadian.

penjelasan yang dimaksud Tindakan kepolisian adalah upaya paksa

dan/atau tindakan lainmenurut hukum yang bertanggung jawab guna

mewujudkan tertib dantegaknya hukum serta terbinanya ketenteraman

masyarakat.

h. mengambil sidik jari dan identitas lainnya serta memotret seseorang.

i. mencari keterangan dan barang bukti.

penjelasan Keterangan dan barang bukti dimaksud adalah yang

berkaitan baik dengan proses pidana maupun dalam rangka tugas

kepolisian pada umumnya.

j. menyelenggarakan Pusat Informasi Kriminal Nasional.

Yang dimaksud dengan "Pusat Informasi Kriminal Nasional" adalah

sistem jaringan daridokumentasi kriminal yang memuat baik data

Page 5: Tugas Manajemen Operasional polri

kejahatan dan pelanggaranmaupun kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas

serta regristrasi dan identifikasi lalu lintas.

k. mengeluarkan surat izin dan/atau surat keterangan yang diperlukan

dalam rangka pelayanan masyarakat.

Surat Izin dan/atau surat keterangan yang dimaksud dikeluarkan atas

dasar permintaan yang berkepentingan.

l. memberikan bantuan pengamanan dalam sidang dan pelaksanaan putusan

pengadilan, kegiatan instansi lain, serta kegiatan masyarakat.

m. menerima dan menyimpan barang temuan untuk sementara

waktu.

penjelasan Yang dimaksud dengan "barang temuan" adalah barang

yang tidak diketahui pemiliknya yang ditemukan oleh anggota Kepolisian

Negara Republik Indonesia atau masyarakat yang diserahkan kepada

Kepolisian Negara Republik Indonesia. Barang temuan itu harus

dilindungi oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia dengan ketentuan

apabila dalam jangka waktu tertentu tidak diambil oleh yang berhak

akan diselesaikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Kepolisian Negara Republik Indonesia setelah menerima barang temuan

wajib segera mengumumkan melalui media cetak, media elektronik

dan/atau media pengumuman lainnya.

Ayat 2 : “Kepolisian Negara Republik Indonesia sesuai dengan peraturan

perundang-undangan lainnya berwenang :

a. memberikan izin dan mengawasi kegiatan keramaian umum dan

kegiatanmasyarakat lainnya.

penjelasan Keramaian umum yang dimaksud dalam hal

ini sesuai dengan ketentuan Pasal 510 ayat (1) Kitab Undang-

Undang Hukum Pidana (KUHP), yaitu keramaian atau

tontonan untuk umum dan mengadakan arak-arakan di jalan umum.

Kegiatan masyarakat lainnya adalah kegiatan yang dapat

membahayakan keamananumum seperti diatur dalam Pasal 495

ayat (1), 496, 500, 501 ayat (2), dan 502 ayat (1) KUHP.

Page 6: Tugas Manajemen Operasional polri

b. menyelenggarakan registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor;

c. memberikan surat izin mengemudi kendaraan bermotor;

d. menerima pemberitahuan tentang kegiatan politik.

Kegiatan politik yang memerlukan pemberitahuan kepada

Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah kegiatan politik

sebagaimana diatur dalam perundang-undangan di bidang politik,

antara lain kegiatan kampanye pemilihan umum (pemilu), pawai

politik, penyebaran pamflet, dan penampilan gambar/lukisan

bermuatan politik yang disebarkan kepada umum.

e. memberikan izin dan melakukan pengawasan senjata api, bahan

peledak, dan senjata tajam.

penjelasan Yang dimaksud dengan "senjata tajam" dalam

Undang-Undang ini adalah senjata penikam, senjata penusuk, dan

senjata pemukul, tidak termasuk barang-barang yang nyata-nyata

dipergunakan untuk pertanian, atau untuk pekerjaan rumah

tangga, atau untuk kepentingan melakukan pekerjaan yang sah,

atau nyata untuk tujuan barang pusaka, atau barang kuno, atau

barang ajaib sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor

12/Drt/1951.

f. memberikan izin operasional dan melakukan pengawasan terhadap

badan usaha di bidang jasa pengamanan;

g. memberikan petunjuk, mendidik, dan melatih aparat kepolisian

khususdan petugas pengamanan swakarsa dalam bidang teknis

kepolisian;

h. melakukan kerja sama dengan kepolisian negara lain dalam

menyidik dan memberantas kejahatan internasional;

penjelasan Yang dimaksuddengan "kejahatan internasional"

adalah kejahatan tertentu yang disepakati untuk ditanggulangi antar

negara, antara lain kejahatan narkotika, uang palsu, terorisme, dan

perdagangan manusia.

Page 7: Tugas Manajemen Operasional polri

i. melakukan pengawasan fungsional kepolisian terhadap orang asing

yang berada di wilayah Indonesia dengan koordinasi instansi

terkait;

j. mewakili pemerintah Republik Indonesia dalam organisasi

kepolisianinternasional;

penjelasan Dalam pelaksanaan tugas ini Kepolisian

Negara Republik Indonesia terikat oleh ketentuan hukum

internasional, baik perjanjian bilateral maupun perjanjian

multilateral. Dalam hubungan tersebut Kepolisian Negara Republik

Indonesia dapat memberikan bantuan untuk melakukan tindakan

kepolisian atas permintaan dari negara lain, sebaliknya Kepolisian

Negara Republik Indonesia dapat meminta bantuan untuk

melakukan tindakan kepolisian dari Negara lain sepanjang tidak

bertentangan dengan ketentuan hukum dari kedua

negara. Organisasi kepolisian internasional yang dimaksud, antara

lain, International Criminal Police Organization (ICPO-

Interpol).Fungsi National Central Bureau ICPO-Interpol Indonesia

dilaksanakan oleh KepolisianNegara Republik Indonesia.

k. melaksanakan kewenangan lain yang termasuk dalam lingkup

tugas kepolisian.

Ayat 3 : “Tata cara pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat

(2) huruf a dan d diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah”.

komentar :

dalam pasal ini kewenangan yang dimiliki POLRI sudah cukup tertulis di dalam UU

Polri ini,bahkan masih ada kewenangan yang sejak diundangkan tahun 2002 baru

kali ini di galakkan yaitu PIKNAS (Pusat Informasi Kriminal Nasional).

b) Pasal 16 UU No. 2 tahun 2002 BAB III

Ayat 1 : “Dalam rangka menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 13 dan 14 di bidang proses pidana, Kepolisian Negara Republik

Indonesia berwenang untuk:”

Page 8: Tugas Manajemen Operasional polri

a. melakukan penangkapan, penahanan, penggeledahan, dan penyitaan;

b. melarang setiap orang meninggalkan atau memasuki tempat kejadian

perkara untuk kepentingan penyidikan;

penjelasan Larangan kepada setiap orang untuk meninggalkan atau

memasuki tempat kejadianperkara maksudnya untuk pengamanan

tempat kejadian perkara serta barang bukti.

c. membawa dan menghadapkan orang kepada penyidik dalam rangka

penyidikan;

d. menyuruh berhenti orang yang dicurigai dan menanyakan serta

memeriksa tanda pengenal diri;

penjelasan Kewenangan ini merupakan kewenangan umum dan

kewenangan dalam proses pidana, dalam pelaksanaannya anggota

Kepolisian Negara Republik Indonesia wajib menunjukkan

identitasnya.

e. melakukan pemeriksaan dan penyitaan surat;

f. memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau

saksi;

g. mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam hubungannya

dengan pemeriksaan perkara;

h. mengadakan penghentian penyidikan;

i. menyerahkan berkas perkara kepada penuntut umum;

penjelasan Yang dimaksud dengan "menyerahkan berkas perkara

kepada penuntutumum",termasuk tersangka dan barang buktinya.

j. mengajukan permintaan secara langsung kepada pejabat imigrasi yang

berwenang di tempat pemeriksaan imigrasi dalam keadaan mendesak

atau mendadak untuk mencegah atau menangkal orang yang disangka

melakukan tindak pidana

penjelasan Pejabat Kepolisian Negara Republik Indonesia yang dapat

mengajukan permintaan cegah tangkal dalam keadaan mendesak

atau mendadak paling rendah setingkat Kepala Kepolisian Resort,

Page 9: Tugas Manajemen Operasional polri

selanjutnya paling lambat dua puluh hari harus dikukuhkan oleh

Keputusan Kapolri.

k. memberi petunjuk dan bantuan penyidikan kepada penyidik pegawai

negeri sipil serta menerima hasil penyidikan penyidik pegawai negeri

sipil untuk diserahkan kepada penuntut umum; dan

l. mengadakan tindakan lain menurut hukum yang bertanggung jawab.

Ayat 2 : Tindakan lain sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf l adalah

tindakan penyelidikan dan penyidikan yang dilaksanakan jika memenuhi

syarat sebagai berikut :

tidak bertentangan dengan suatu aturan hukum;

selaras dengan kewajiban hukum yang mengharuskan tindakan

tersebut dilakukan;

harus patut, masuk akal, dan termasuk dalam lingkungan

jabatannya;

pertimbangan yang layak berdasarkan keadaan yang memaksa;

dan

menghormati hak asasi manusia.

komentar :

dalam pasal ini wewenang polri sudah cukup jelas

c) Pasal 17 UU No. 2 tahun 2002 BAB III

“Pejabat Kepolisian Negara Republik Indonesia menjalankan tugas dan

wewenangnya di seluruh wilayah negara Republik Indonesia, khususnya di

daerah hukum pejabat yang bersangkutan ditugaskan sesuai dengan

peraturan perundang-undangan.”

komentar :

pasal ini cukup jelas

d) Pasal 18 UU No. 2 tahun 2002 BAB III

Page 10: Tugas Manajemen Operasional polri

Ayat 1 : “Untuk kepentingan umum pejabat Kepolisian Negara Republik

Indonesia dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya dapat bertindak

menurut penilaiannya sendiri”

penjelasan Yang dimaksud dengan "bertindak menurut penilaiannya sendiri"

adalah suatu tindakan yang dapat dilakukan oleh anggota Kepolisian Negara

Republik Indonesia yang dalam bertindak harus mempertimbangkan manfaat

serta resiko dari tindakannya dan betul-betul untuk kepentingan umum.

Ayat 2 : “Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) hanya

dapat dilakukan dalam keadaan yang sangat perlu dengan memperhatikan

peraturan perundang-undangan, serta Kode Etik Profesi Kepolisian Negara

Republik Indonesia.

komentar :

dalam pasal ini perlu penekanan dalam arti kepentingan umum.agar diperjelas.

e) Pasal 19 UU No. 2 tahun 2002 BAB III

Ayat 1 : “Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, pejabat Kepolisian

Negara Republik Indonesia senantiasa bertindak berdasarkan norma hukum

dan mengindahkan norma agama, kesopanan, kesusilaan, serta menjunjung

tinggi hak asasi manusia.”

Ayat 2 : “Dalam melaksanakan tugas dan wewenang sebagaimana dimaksud

dalam ayat(1), Kepolisian Negara Republik Indonesia mengutamakan

tindakan pencegahan.

komentar :

dalam pasal ini cukup jelas.

2.3 WILAYAH KERJA POLRI

a) Pasal 5 UU No. 2 tahun 2002 BAB II

Ayat 1 :” kepolisian negara republik indonesia merupakan alat Negara yang

berperan dalam memlihara keamanan dan ketertiban masyarakat,

menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan

Page 11: Tugas Manajemen Operasional polri

pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam

negeri.

ayat 2 :” Kepolisian negara republik Indonesia adalah kepolisian nasional

yang merupakan satu kesatuan dalam melaksanakan peran sebagaimana

dimaksud dalam ayat (1).

komentar :

makna kepolisian nasional agar diperjelas maksudnya mengenai pembagian wilayah

organisasi polri baik dari polda sampai dengan polsek.

b) Pasal 6 UU No. 2 tahun 2002 BAB II

ayat 1 :”Polri dalam melaksanakan peran dan fungsi kepolisian

sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 dan pasal 5 meliputi seluruh

wilayah negara RI.”

penjelasan : Wilayah Negara RI adalah wilayah hukum berlakunya

kedaulatan negara RI sesuai dengan peraturan per UU an yang

berlaku.Pelaksanaan fungsi Kepolisian Negara Republik Indonesia meliputi

seluruh wilayah Negara Republik Indonesia, sehingga setiap pejabat

Kepolisian Negara Republik Indonesia dapat melaksanakan kewenangannya

di seluruh wilayah Negara Republik Indonesia, terutama di wilayah dia

ditugaskan.

ayat 2 :”Dalam rangka pelaksanaan  peran dan fungsi kepolisian,wilayah

negara RI dibagi dalam daerah hukum menurut kepentingan pelaksanaan

tugas kepolisian Negara republik Indonesia.”

komentar:

Untuk melaksanakan peran dan fungsinya secara efektif dan efisien,wilayah negara

RI dibagi dalam daerah hukum menurut kepentingan pelaksanaan tugas dan

wewenang POLRI dengan memperhatikan luas wilayah, keadaan penduduk dan

kemampuan POLRI. Pembagian daerah hukum tersebut diusahakan serasi dengan

pembagian wilayah administrasi pemerintahan di daerah dan perangkat sistem

peradilan pidana terpadu.

Page 12: Tugas Manajemen Operasional polri

Dijelaskan kembali dalam

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR

 23  TAHUN  2007 TENTANG DAERAH HUKUM POLRI.

Daerah Hukum Kepolisian Negara Republik Indonesia, yang selanjutnya

disebut daerah hukum kepolisian adalah wilayah yurisdiksi Negara

Kesatuan Republik Indonesia yang meliputi wilayah darat, wilayah

perairan dan wilayah udara dengan batas-batas tertentu dalam rangka

melaksanakan fungsi dan peran kepolisian sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Pasal 2:

(1) Daerah hukum kepolisian dibagi berdasarkan kepentingan

penyelenggaraan fungsi dan peran kepolisian. Penjelasan Pembagian

daerah hukum kepolisian bertujuan untuk mengoptimalkan pencapaian

sasaran fungsi, dan peran Polri, serta kepentingan pelaksanaan tugas

dan kepastian hukum.

(2) Pembagian daerah hukum kepolisian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat

dilakukan berdasarkan pembagian wilayah administrasi pemerintahan daerah dan

perangkat sistem peradilan pidana terpadu.Penjelasan Pembagian daerah hukum

kepolisian diusahakan serasi dengan wilayah administrasi pemerintahan di daerah,

dan perangkat sistem peradilan pidana terpadu.

Pasal 3:

(1) Pembagian dan perubahan daerah hukum kepolisian ditetapkan dengan

mempertimbangkan kepentingan, kemampuan, fungsi dan peran kepolisian,

luas wilayah, serta keadaan penduduk.Penjelasan Dalam melakukan perubahan

daerah hukum kepolisian, Kapolri berkoordinasi dengan instansi terkait antara lain

menteri yang membidangi pendayagunaan aparatur negara, menteri yang

membidangi keuangan, badan yang membidangi perencanaan dan pembangunan

nasional, dan pemerintah daerah setempat.

Page 13: Tugas Manajemen Operasional polri

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai syarat dan tata cara penetapan

pembagian daerah hukum kepolisian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

diatur dengan Peraturan Kapolri.

Pasal 4 :

(1) Daerah hukum kepolisian meliputi:

a.    daerah hukum kepolisian markas besar untuk wilayah Negara Kesatuan Republik

Indonesia;

b.    daerah hukum kepolisian daerah untuk wilayah provinsi;

c.   daerah hukum kepolisian resort untuk wilayah kabupaten/kota;

d.    daerah hukum kepolisian sektor untuk wilayah kecamatan;

(2) Berdasarkan pertimbangan kepentingan, kemampuan, fungsi dan peran

kepolisian, luas wilayah serta keadaan penduduk, Kapolri dapat menentukan daerah

hukum kepolisian di luar ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b,

huruf c dan huruf d.Penjelasan Ketentuan dalam ayat ini dimaksudkan memberikan

kewenangan kepada Kapolri untuk menambah atau mengurangi lingkup daerah

hukum kepolisianyang berbeda dengan wilayah administrasi pemerintahan di daerah

guna memudahkan pelaksanaan fungsi kepolisian. Sebagai contoh, daerah hukum

Kepolisian Daerah Metro Jaya mencakup juga sebagian wilayah Provinsi

Jawa Barat dan Provinsi Banten. Sebaliknya daerah hukum Kepolisian

Resort Kota Bandung Barat hanya mencakup sebagian dari wilayah administrasi

pemerintahan Kota Bandung.

(3) Selain dari daerah hukum kepolisian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan

ayat (2), daerah hukum kepolisian meliputi pula kawasan diplomatik, yaitu Kedutaan

Besar Indonesia serta kapal laut dan pesawat udara berbendera Indonesia di luar

negeri.

Pasal 5 :

Tidak termasuk ke dalam daerah hukum kepolisian sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 4 adalah kawasan diplomatik, kedutaan besar asing, kantor

perwakilan badan internasional, kapal laut dan pesawat udara berbendera asing, serta

tempat lain sesuai peraturan perundang-undangan.

Pasal 6 :

Page 14: Tugas Manajemen Operasional polri

Pembagian daerah hukum kepolisian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4

ayat (1) tidak membatasi setiap pejabat Polri dalam melaksanakan tugas, fungsi,

peran dan kewenangannya sesuai peraturan perundang-undangan.Penjelasan Yang

dimaksud dengan “ketentuan yang berlaku” misalnya dalam menjalankan tugas harus

dengan Surat Perintah Tugas dan melapor kepada penanggung jawab daerah hukum

kepolisiansetempat.

Pasal 7 :

Penanggung jawab daerah hukum kepolisian adalah:

a. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia untuk wilayah Negara

Kesatuan Republik Indonesia;

b. Kepala Kepolisian Daerah untuk wilayah provinsi;

c. Kepala Kepolisian Resort untuk wilayah kabupaten/kota;

d. Kepala Kepolisian Sektor untuk wilayah kecamatan.

komentar :

Daerah Hukum POLRI selama ini mulai dikurangi seperti contoh dengan keluarnya

UU Bea Cukai dimana POLRI tidak dapat melakukan penyelidikan dan penyidikan

di kawasan berikat dll padahal sesuai dengan UU Polri yang notabene kelaurnya

lebih dahulu daripada UU Bea Cukai,Wilayah POLRI adalah seluruh wilayah

yurisdiksi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang meliputi wilayah darat, wilayah

perairan dan wilayah udara.

BAB III. KESIMPULAN

Secara keseluruhan mengenai Tugas Pokok Wewenang serta wilayah kerja Polri

yang diatur dalam UU No. 2 tahun2002 sudah mencakup dalam pelaksanaan tugas Polri. Namun

masih ada beberapa hal yang perlu ditambah mengenai tupok polri dalam pengamanan obyek

vital. Kemudian dengan adanya UU Bea Cukai wilayah kerja polri menjadi berkurang karena

polri tidak boleh melakukan penyelidikan dan penyidikan di kawasan berikat.

Page 15: Tugas Manajemen Operasional polri