Manajemen Operasional Griffin

23
BISNIS RICKY W. GRIFFIN RONALD J. EBERT Edisi Kedelapan Jili d 2 PENERBIT ERLANGGA

description

kuliah

Transcript of Manajemen Operasional Griffin

BISNIS RICKY W. GRIFFIN RONALD J. EBERT

Edisi Kedelapan

Jilid 2

PENERBIT ERLANGGA

Bis

nis

Edi

si K

edel

apan

PENERBIT ERLANGGA

Istilah produksi memiliki sejarah yang mengacu pada manufakturing

Produksi barang mengacu pada aktivitas memproduksi barang berwujud, misalnya radio, koran, bus, dan buku teks

Istilah operasi kini mengacu pada produksi barang dan jasa Operasi jasa mengacu pada aktivitas memproduksi barang-

barang berwujud dan tak berwujud, misalnya hiburan, transportasi, dan pendidikan

Manajemen operasi (manajemen produksi) adalah pengaturan dan pengendalian yang sistematis atas proses pengolahan sumber daya menjadi jasa atau barang jadi yang mendatangkan nilai dan keuntungan bagi konsumen

Bagi konsumen, produksi mendatangkan utilitas (utility – kemampuan dari hasil produksi untuk memuaskan keinginan manusia). Antara lain:

1. Utilitas waktu: Hasil produksi tersedia ketika konsumen menginginkannya

2. Utilitas tempat: Hasil produksi tersedia di tempat yang diinginkan oleh konsumen

3. Utilitas kepemilikan: Hasil produksi tersedia untuk dimiliki dan digunakan oleh konsumen

4. Utilitas bentuk: Hasil produksi tersedia karena pengolahan bahan mentah menjadi barang jadi

Dua tipe proses operasi untuk barang, yaitu:

1. Proses analitik menguraikan sumber daya menjadi komponen-komponen

2. Proses sintetik menggabungkan bahan-bahan mentah dan memproduksi barang jadi

Jasa diklasifikasikan menurut derajat kontak dengan konsumen, yaitu:

1. Proses kontak-tinggi: Untuk menerima jasa pada sistem kontak-tinggi, konsumen harus menjadi bagian dari sistem

2. Proses kontak-rendah: Dalam sistem kontak-rendah, konsumen tidak melakukan kontak dengan penyedia jasa yang sedang dijalankan

Operasi jasa dan manufakturing sama-sama mengolah bahan mentah menjadi barang jadi

Dalam produksi jasa, bahan mentahnya mencakup orang-orang yang memiliki:

Kebutuhan yang belum terpuaskan

Kepemilikan yang memerlukan perawatan atau perubahan

1. Karena barang diproduksi sementara jasa dijalankan, kinerja berorientasi-konsumen bersifat krusial bagi perusahaan jasa

2. Karena sebagian besar produk jasa merupakan kombinasi barang dan jasa, proses pengolahan dan hasilnya sama-sama menjadi fokus jasa

3. Karakteristik jasa mencerminkan tiga kualitas utama dari produk jasa, yaitu ketidakberwujudan (intangibility), kustomisasi, dan ketidakmampuan untuk disimpan (unstorability)

4. Karena operasi jasa sering kali melibatkan konsumen sebagai bagian dari prosesnya, maka konsumen bisa mempengaruhi proses tersebut secara langsung

5. Penyedia jasa memahami bahwa kualitas kerja dan kualitas jasa tidak selalu sama artinya (misalnya, untuk mobil, perbaikan yang tepat di bengkel adalah kualitas kerja sedangkan pengembalian yang cepat ke tangan konsumen adalah kualitas jasa)

Bisnis Edisi Kedelapan

BAB 14 MEMPRODUKSI BARANG DAN JASA

Perencanaan operasi meliputi lima pertimbangan, yaitu:

1. Perencanaan kapasitas2. Perencanaan lokasi3. Perencanaan tata-letak (layout)4. Perencanaan kualitas5. Perencanaan metode

Bisnis Edisi Kedelapan

BAB 14 MEMPRODUKSI BARANG DAN JASA

Perencanaan kapasitas untuk barang berarti memastikan bahwa kapasitas agak melebihi permintaan normal

Pada jasa kontak-rendah, menjaga inventori memungkinkan para manajer untuk menetapkan papasitas di tingkat permintaan rata-rata

Pada proses kontak tinggi, para manajer merencanakan kapasitas agar memenuhi permintaan puncak

Bisnis Edisi Kedelapan

BAB 14 MEMPRODUKSI BARANG DAN JASA

Pada operasi produksi-barang, perencanaan lokasi mempertimbangkan faktor-faktor kedekatan dengan sumber daya input

Jasa kontak-rendah bisa berlokasi di dekat jauh dari atau dekat dengan bahan, pekerja, atau transportasi

Jasa kontak-tinggi harus berlokasi dekat dengan konsumen yang menjadi bagian dari sistem

Bisnis Edisi Kedelapan

Tata-letak (layout) adalah pengaturan peletakan permesinan, peralatan, dan bahan yang menentukan seberapa cepat perusahaan mampu merespons permintaan konsumen

Pada produksi barang, tata-letak bisa ditetapkan menurut: Fasilitas produktif: Tempat kerja dan peralatan pengolah bahan

mentah Fasilitas non produktif: Gudang dan area perawatan Fasilitas pendukung: Kantor, toilet, tempat parkir, kantin, dsb.

Tiga jenis tata-letak dasar yaitu: Tata-letak proses, tata-letak selular, dan tata-letak produk

Bisnis Edisi Kedelapan

BAB 14 MEMPRODUKSI BARANG DAN JASA

Standar kualitas harus dikembangkan bagi produk dan metode kerja agar menjamin hasil dari produksi

Bisnis Edisi Kedelapan

BAB 14 MEMPRODUKSI BARANG DAN JASA

Ketika para manajer mengurangi limbah dan inefisiensi dengan cara mengidentifikasikan setiap tahap produksi dan metode spesifik dalam menjalankan setiap tahap tersebut, mereka mempraktikkan perbaikan metode

Bagan-alur (flowchart) proses bisa mengidentifikasikan aktivitas sia-sia, sumber kelambanan, dan inefisiensi lainnya

Analisis alur jasa (service flow analysis) membantu para manager menetapkan proses yang diperlukan dalam jasa

Analisis ini juga membantu mengisolasi potensi masalah (yang dikenal sebagai titik gagal atau fail point)

Bisnis Edisi Kedelapan

BAB 14 MEMPRODUKSI BARANG DAN JASA

Setelah rencana mengidentifikasikan sumber-sumber daya yang diperlukan, para manajer harus mengembangkan tabel waktu dalam mengumpulkan sumber-sumber daya tersebut

Aspek operasi ini disebut penjadwalan Pada produksi barang, MPS (master production schedule)

menyajikan produk yang dihasilkan, waktu produksinya, dan sumber-sumber daya yang dipakai pada periode tertentu

Para manajer menjadwalkan proyek spesial dengan bantuan bagan Gantt dan bagan PERT yang merupakan alat bantu dalam menjaga koordinasi dan pewaktuan secara ketat

Setelah jadwal disusun, kendali operasi (operation control) mewajibkan para manajer untuk memonitor kinerja dengan cara membandingkan hasil terhadap rencana dan jadwal yang mendetail

Jika standar jadwal atau kualitas tidak terpenuhi, para manajer mengambil tindakan pengoreksian

Follow-up (mengecek pengimplementasian keputusan) adalah aspek utama dari kendali operasi

Kendali operasi memiliki dua proses yang menjamin pemenuhan jadwal dan pencapaian tujuan produksi, yaitu:

1. Manajemen material

2. Beberapa alat bantu bagi manajer, antara lain:i. Pelatihan pekerjaii. Lean systemiii. MRPiv. Kendali kualitas

Proses manajemen material mencakup kendali dan juga perencanaan serta pengorganisasian alur material

Manajemen material bisa berfokus pada desain produk dengan cara menekankan standardisasi (penggunaan komponen-komponen yang standar dan seragam

i. Pelatihan pekerja (worker training): Kepuasan konsumen terkait erat dengan karyawan yang menyediakan jasa, terutama pada sistem-sistem jasa di mana karyawan sekaligus sebagai pengolah produk dan juga awak penjualan

ii. Lean system didesain untuk alur produksi yang lancar dan menghindarkan inefisiensi, menghilangkan inventori sia-sia, dan terus-menerus memperbaiki proses-proses produksi

iii. MRP (material requirements planning) bertujuan menyediakan material dalam jumlah, tempat, dan waktu yang tepat, memakai bill of material (“resep” yang menspesifikasikan bahan-bahan yang diperlukan, urutan pengkombinasian bahan-bahan tersebut, dan kuantitas yang diperlukan dari masing-masing bahan tersebut untuk memproduksi satu set barang jadi

iv. Kendali kualitas adalah manajemen dari proses operasi dalam rangka memproduksi barang atau menyediakan jasa yang memenuhi standar kualitas tertentu