TUGAS MANAGEMAN PROYEK

15
1. Pengertian organisasi secara umum organisasi memiliki arti penting dalam masyarakat karena organisasi dapat membantu dan mengajak masyarakat untuk lebih aktif dalam lingkungan & kehidupannya,organisasi bisa sebagai pendukung proses sosialisasi yang berjalan di sebuah lingkungan bermasyrakat,yang paling utama organisasi merupakan tempat dan wadah aspirasi dari sekelompok individu yang berbeda – beda tanpa adanya organisasi kita akan menjadi kesulitan untuk melaksanakan suatu kerja sama, karena setiap orang tidak akan mengetahui bagaimana cara bekerja sama dalam sebuah organisasi tersebut. 1.1 Pengertian organigasi menurut para ahli Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut: 1. Organisasi Menurut Stoner Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang dibawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama. 2. Organisasi Menurut James D. Mooney Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama. 3. Organisasi Menurut Chester I. Bernard Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. 4. Organisasi Menurut Ernest Dale Organisasi adalah suatu proses perencanaan yang meliputi penyusunan, pengembangan, dan pemeliharaan suatu struktur atau pola hubunngan kerja dari orang-orang dalam suatu kerja kelompok. 5. Organisasi Menurut CYRIL SOFFER:

description

tugas managenen proyek tentang organisasi

Transcript of TUGAS MANAGEMAN PROYEK

Page 1: TUGAS MANAGEMAN PROYEK

1. Pengertian organisasi secara umum

organisasi memiliki arti penting dalam  masyarakat karena organisasi dapat membantu

dan mengajak masyarakat untuk lebih aktif dalam lingkungan & kehidupannya,organisasi bisa

sebagai pendukung proses sosialisasi yang berjalan di sebuah lingkungan bermasyrakat,yang

paling utama organisasi merupakan tempat dan wadah aspirasi dari sekelompok individu yang

berbeda – beda tanpa adanya organisasi kita akan menjadi kesulitan untuk melaksanakan suatu

kerja sama, karena setiap orang tidak akan mengetahui bagaimana cara bekerja sama dalam

sebuah organisasi tersebut.

1.1 Pengertian organigasi menurut para ahli

Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut:

1. Organisasi Menurut Stoner

Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang

dibawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.

2. Organisasi Menurut James D. Mooney

Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan  bersama.

3. Organisasi Menurut Chester I. Bernard

Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang

atau lebih.

4. Organisasi Menurut Ernest Dale

Organisasi adalah suatu proses perencanaan yang meliputi penyusunan, pengembangan,

dan pemeliharaan suatu struktur atau pola hubunngan kerja dari orang-orang dalam

suatu kerja kelompok.

5. Organisasi Menurut CYRIL SOFFER:

Organisasi adalah perserikatan orang-orang yang masing-masing diberi peran tertentu

dalam suatu system kerja dan pembagian dalam mana pekerjaan itu diperinci menjadi

tugas-tugas, dibagikan kemudian digabung lagi dalam beberapa bentuk hasil.

1.2 Teori perkembangan organisasi

Dibawah ini terdapat skema tentang pekembangan organisasi

Teori Manageman ilmiah

Teori neoklasikTeori klasik Teori Modern

Teori Birokrasi Teori Administrasi

Teori organisasi

Page 2: TUGAS MANAGEMAN PROYEK

1.2.1 Teori klasik

Teori ini biasa disebut dengan “teori tradisional” atau disebut juga “teori mesin”.

Dikatakan teori mesin karena organisasi ini menganggab manusia bagaikan sebuah onderdil

yang setiap saat bisa dipasang dan digonta-ganti sesuai kehendak pemimpin. Dalam teori ini

organisasi digambarkan sebuah lembaga yang tersentralisasi dan tugas-tugasnnya

terspesialisasi serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung

kreatifitas. teori ini dapat dimisalkan dengan toet pada piano dimana disetiap nada memiliki

spesialisasi, apabila nada dirangkai maka akan tercipta lagu yang indah seperti organisasi.

teori ini mulai berkembang pada tahun 1800-an (abat 19).

Teori organisasi menurut teori klasik

Organisasi merupakan struktur hubungan, kekuasaan-kejuasaan, tujuan-tujuan,

perana - peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan faktor-faktor lain apabila orang bekerja

sama.

Teori Organisasi klasik sepenuhnya menguraikan anatomi organisasi formal. Empat

unsur pokok yang muncul dalam organisasi formal:

a. Sistem kegiatan yang terkoordinasi

b. Kelompok orang

c. Kerjasama

d. Kekuasaan & Kepemimpinan

menurut penganut teori klasik suatu organisasi tergantung pada empat kondisi  pokok:

a. Kekuasaan

b. Saling melayani

c. Doktrin

d. Disiplin

Adapun tiang dasar penting dalam organisasi formal adalah:

a. Pembagian kerja (untuk koordinasi)

b. Proses Skalar & Fungsional (proses pertumbuhan vertical dan horizontal)

c. Struktur (hubungan antar kegiatan)

d. Rentang kendali (berapa banyak atasan bisa mengendalikan bawahan).

Page 3: TUGAS MANAGEMAN PROYEK

Seiring berkembangnya zaman teori klasik pun berkembang menjadi 3 aliran yaitu:

a. Teori birokrasi

Birokrasi berhubungan dengan organisasi masyarakat yang disusun secara ideal.

Birokrasi dicapai melalui formalisasi aturan, struktur, dan proses di dalam organisasi.

Para teoritikus klasik seperti Fayol (1949), Taylor (1911), dan Weber (1948), selama

bertahun-tahun telah mendukung model birokrasi guna meningkatkan efektivitas

administrasi organisasi. Max Weber adalah sosok yang dikenal sebagai bapak birokrasi.

Menurut Weber (1948), organisasi birokrasi yang ideal menyertakan delapan

karakteristik struktural.

Pertama, aturan-aturan yang disahkan, regulasi, dan prosedur yang distandarkan

dan arah tindakan anggota organisasi dalam pencapaian tugas organisasi. Weber

menggambarkan pengembangan rangkaian kaidah dan panduan spesifik untuk

merencanakan tugas dan aktivitas organisasi.

Kedua, spesialisasi peran anggota organisasi memberikan peluang kepada divisi

pekerja untuk menyederhanakan aktivitas pekerja dalam menyelesaikan tugas yang rumit.

Dengan memecah tugas-tugas yang rumit ke dalam aktivitas khusus tersebut, maka

produktivitas pekerja dapat ditingkatkan.

Ketiga, hirarki otoritas organisasi formal dan legitimasi peran kekuasaan anggota

organisasi didasarkan pada keahlian pemegang jabatan secara individu, membantu

mengarahkan hubungan intra personal di antara anggota organisasi guna menyelesaikan

tugas-tugas organisasi.

Keempat, pekerjaan personil berkualitas didasarkan pada kemampuan tehnik yang

mereka miliki dan kemampuan untuk melaksanakan tugas yang dibebankan kepada

mereka. Para manajer harus mengevaluasi persyaratan pelamar kerja secara logis, dan

individu yang berkualitas dapat diberikan kesempatan untuk melakukan tugasnya demi

perusahaan.

Kelima, mampu tukar personil dalam peran organisasi yang bertanggung jawab

memungkinkan aktivitas organisasi dapat diselesaikan oleh individu yang

berbeda.  Mampu tukar ini menekankan pentingnya tugas organisasi yang relatif untuk

dibandingkan dengan anggota organisasi tertentu yang melaksanakan tugasnya-tugasnya.

Keenam, impersonality dan profesionalisme dalam hubungan intra personil di antara

anggota organisasi mengarahkan individu ke dalam kinerja tugas organisasi. Menurut

prinsipnya, anggota organisasi harus berkonsentrasi pada tujuan organisasi dan

mengutamakan tujuan dan kebutuhan sendiri. Sekali lagi, ini menekankan prioritas yang

Page 4: TUGAS MANAGEMAN PROYEK

tinggi dari tugas-tugas organisasi di dalam perbandingannya dengan prioritas yang rendah

dari anggota organisasi individu.

Ketujuh, uraian tugas yang terperinci harus diberikan kepada semua anggota

organisasi sebagai garis besar tugas formal dan tanggung jawab kerjanya. Pekerja harus

mempunyai pemahaman yang jelas tentang keinginan perusahaan dari kinerja yang

mereka lakukan.

Kedelapan, rasionalitas dan predictability dalam aktivitas organisasi dan

pencapaian tujuan organisasi membantu meningkatkan stabilitas perusahaan. Menurut

prinsip dasarnya, organisasi harus dijalankan dengan kaidah dan panduan pemangkasan

yang logis dan bisa diprediksikan.

Birokrasi  menurut max weber :

Weber juga menyatakan, birokrasi itu sistem kekuasaan, di mana pemimpin

(superordinat) mempraktekkan kontrol atas bawahan (subordinat). Sistem birokrasi

menekankan pada aspek “disiplin.” Sebab itu, Weber juga memasukkan birokrasi sebagai

sistem legal-rasional. Legal oleh sebab tunduk pada aturan-aturan tertulis dan dapat disimak

oleh siapa pun juga. Rasional artinya dapat dipahami, dipelajari, dan jelas penjelasan sebab-

akibatnya.

KELEBIHAN SISTEM BIROKRASI MAX WEBER: 

  Ada Aturan, Norma, dan Prosedur untuk Mengatur Organisasi Dalam model

teori birokrasi Max Weber, ditekankan mengenai pentingnya peraturan. Weber

percaya bahwa peraturan seharusnya diterapkan secara rasional dan harusnya ada

peraturan untuk segala hal dalam organisasi. Tentunya, peraturan-peraturan itu tertulis.

Dengan demikian, organisasi akan mempunyai pedoman dalam menjalankan tugas-

tugasnya 

KEKURANGAN SISTEM BIROKRASI MAX WEBER:

Hierarki Otoritas Yang Formal Malahan Cenderung Kaku Karena sistem

hierarki perusahaan, maka bawahan akan segan menyapa atasannya kalau tidak benar-

benar perlu. Hal ini menciptakan suasana formal yang malah cenderung kaku dalam

organisasi.

birokrasi sebagai wewenang atau kekuasaan yang berbagai departemen pemerintah

dan cabang-cabangnya memeperebutkan diri untuk mereka sendiri atas sesama warga

negara. Kamus teknik bahasa Italia terbit 1823 mengartikan birokrasi sebagai kekuasaan

pejabat di dalam administrasi pemerintahan.

Page 5: TUGAS MANAGEMAN PROYEK

Birokrasi berdasarkan definisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli adalah suatu

sistem kontrol dalam organisasi yang dirancang berdasarkan aturan-aturan yang rasional dan

sistematis, dan bertujuan untuk mengkoordinasi dan mengarahkan aktivitas-aktivitas kerja

individu dalam rangka penyelesaian tugas-tugas administrasi berskala besar (disarikan dari

Blau & Meyer, 1971; Coser & Rosenberg, 1976; Mouzelis, dalam Setiwan,1998).

Sementara itu, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, birokrasi didefinisikan sebagai :

1. Sistem pemerintahan yang dijalankan oleh pegawai pemerintah karena telah berpegang

pada hirarki dan jenjang jabatan

2. Cara bekerja atau susunan pekerjaan yang serba lamban, serta menurut tata aturan (adat

dan sebagainya) yang banyak liku-likunya dan sebagainya.

Definisi birokrasi ini mengalami revisi, dimana birokrasi selanjutnya didefinisikan sebagai

1. Sistem pemerintahan yang dijalankan oleh pegawai bayaran yang tidak dipilih oleh

rakyat,

2. Cara pemerintahan yang sangat dikuasai oleh pegawai.

b. Teori administrasi

Teori administrasi adalah bagian kedua dari teori organisasi klasik. Teori

administrasi berkembang sejak tahun 1990. teori ini sebagian besar dikembangkan atas dasar

sumbangan Henri Fayol dan Lynlali Urwick dari Eropa, serata Mooney dan Reiley di

Amerika.

Fayol mengatakan bahwa semua kegiatan-kegiatan industrial dapat menjadi 6 kelompok :

1.      Kegiatan teknikal (produksi,adaptasi).

2.      Kegiatan komersial (pembelian, pertukaran).

3.      Kegiatan finansial (pencarian suatu pengguna optimum dari modal).

4.      Kegiatan keamanan (perlindungan terhadap kekayaan dan personalia organisasi).

5.      Kegiatan akutansi (pentuan persedian, biaya, penyusunan neraca dan lapoaran rugi-

laba).

6.      Kegiatan manajerial (perencanaan, pengorganisasian, pemberi perintah dan

pengawasan).

Fayol mengemukakan dan membahas 14 kaidah manajemen yang menjadi dasar

perkembangan teori administrasi. Prinsip-prinsip dari Fayol tersebut secara ringkas dapat di

uraikan sebagai berikut :

1. Pembagian kerja, dengan adanya pembagian kerja atau spesialisasi akan meningkatkan

produktivitas, karena seseorang dapat memutuskan diri pada pekerjaan.

Page 6: TUGAS MANAGEMAN PROYEK

2.  Wewenang dan tanggung jawab, wewenang adalah hak untuk memberi perintah. Seorang

anggota suatu organisasi mempunyai tanggung jawab dalam pencapaian tujuan organisasi

sesuai dengan kedudukannya.

3.  Disiplin, harus ada respek dan ketaatan pada peranan-peranan dan tujuan-tujuan

organisasi.

4.  Kesatuan perintah, untuk mengirangi kekacauan, kebingungan, dan konflik.

5. Kesatuan pengarahan, suatu organisasi akan efektif bila anggota-anggotanya bekerja

bersama berdasarkan tujuan-tujuan yang sama.

6. Mendahulukan kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi.

7. Balas jasa, pembayaran upah atau gaji harus bijaksana, adail, tidak eksploatif dan sedapat

mungkin memuaskan kedua blah pihak dan harus ada penghargaan atas pelaksanaan

tugas yang baik.

8. Sentralisasi, organisasi perlu mengatur tingkat keseimbangan optimum antara sentralisasi

dan desentralisasi.

9. Rantai skala, hubungan antara tugas-tugas disusun atas dasar suatu hirarki dari atas ke

bawah.

10. Aturan, konsepsi Fayol menyatakan bahwa harus ada suatu tempat untuk setiap orang,

dan setiap orang harus menduduki tempat yang memang seharusnya menjadi tempatnya.

11. Keadilan, keadilan juga berarti adanya kesamaan perlakuan dalam organisasi.

12. Kelanggengan personalia, pentingnya adanya kelangsungan, keamanan, dan kepastian

kerja.

13. Inisiatif, dalam setiap tugas harus ada kemungkinan untuk menunjukan inisiatif sendiri

dalam menyelesaikan dan mengerjakan rencana di setiap tingkat.

14.   Semangat Korps, “persatuan adalah kekuatan”. Pelaksanaan oprasi organisasi yang baik

perlu adanya kebanggaan, kesetiaan, dan rasa memiliki dari para anggotanya.

Disamping itu, Fayol memerinci fungsi-fungsi kegiatan administrasi menjadi

elemen-elemen manajemen : perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah,

pengkoordinasian, dan pengawasan. Pembagian kegiatan-kegiatan administrasi atas fuingsi-

fungsi ini dikenal sebagaiFayol’s Fungctionalism atau teori fungsionalisme fayol. Mooney

dan Reilly menyebut Koordinasi sebagai faktor terpenting dalam perencanaan organisasi

maupun bangun teori yang mereka kemukakan. Mereka menekankan tiga perinsip oranisasi

yang mereka teliti dan temukan telah dijalankan dalam organisasi-organisasi pemerintahan,

agama, militer dan bisnis. Ketiga prinsip tersebut adalah : 1)Prinsip koordinasi,

2)Prinsip skalar,3)Prinsip fungsional.

Page 7: TUGAS MANAGEMAN PROYEK

c. Manajemen Ilmiah

Bagaian ketiga dari teori klasik adalah manajemen ilmiah. Manajemen ilmiah

dikembangkan mulai sekitar tahun 1990 oleh Frederick Winslow Taylor, telah

dipergunakan cukup luas. Teori manajemen ilmiah masih banyak dijumpai dalam

praktek-praktk manajemen modern. Manajemen iliah merupakan penerapan metode

ilmiah pada stidi, analisa, dan pemecahan maslah-masalah organisasai. Bagai kita yang

penting adalah memandang manajemen ilmiah sebagai teknik-teknik manajerial yang

sangat berharga. Empat kaidah dasar manajemen yang harus dilaksanakan dalam

organisasi perusahaan, yaitu :

1. Menggantikan metode-metode kerja dalam praktek dengan berbagai metode yang

dikembangkan atas dasar ilmu pengethuan tentang kerja yang ilmuah dan benar.

2. Mengadakan seleksi, latihan-latihan dan pengenbangan para karyawan secara ilmiah,

agar memungkinkan para karyawan bekerja sabaik-baiknya sesuai dengan

spesialisasinya.

3.  Pengembangan ilmu tentang kerja seleksi, latihan dan pengenbangan secara ilmiah

harus diintegrasikan, sehingga para karyawan memperoleh kesempatan untuk

mencapai tingkat upah yang tinggi, sementara manajemen dapat menekankan biaya

produksi menjadi rendah.

4. Untuk mencapai manfaat manajemen ilmiah, perlu dikembangkan semangat dan

mental para karyawan melalui pendekatan antara karyawan dan manajer sebagai

upaya untuk menimbulkan suasana kerja sama yang baik.

1.2.2 Teori Neoklasik

             Teori Neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Teori Neoklasik merubah,

menambah, dan dalam banyak  hal memperluas teori klasik. Teori Neoklasik didefinisikan

sebagai suatu organisasi sebagai kelompok dengan tujuan bersama. Bila pada teori klasik

banyak menitik beratkan pembahasannya pada struktur, tata tertib, organisasi formal, factor-

faktor ekonomi dan rasionalitas tujuan sedangkan teori neoklasikbanyak menekankan

pentingnya aspek social dalam pekerjaan atau organisasi informal dan aspek psikologis

(emosi).

a. Perkembangan Teori Neoklasik

           Perkembangan teori neoklasik dimulai dengan inspirasi percobaan-percobaan

yang dilakukan di Hawthorne, serta tulisan Hugo Munsterberg. Pendekatan neoklasik

ditemukan juga di dalam buku-buku tentang hubungan manusiawi seperti Gardener

dan Moore, Human Ralation in Industry dan sebagainya.

Page 8: TUGAS MANAGEMAN PROYEK

b. Hugo Munsterberg

            Sebagai pencetus psikologi industry yang diakui luas, Hugo Munsterberg menulis bukunya

yang paling menonjol, Psychology and Industrial EfficiencyI,pada tahun 1913. Buku ini merupakan

jembatan penting antara manajemen ilmiah dan perkembangan lebih lanjut teori neoklasik yang

berkembang sekitar tahun 1930-an. Pada dasarnya Munsterberg menekankan adanya perbedaan-

perbedaan karakteristik individual dalam organisasi-organisasi.

c. Percobaan-percobaan Hawthone

            Percobaan Hawthone dimulai tahun 1924 di pabrik Hawthorne milik perusahaan Western

Electric di Cicero, Illinois, dekat Chocago, dan disponsori oleh National Research Council

(Lembaga riset Nasinal). Studi Hawthorne memperkenalkan gagasan bahwa organisasi adalah suatu

system terbuka dimana segmen-segmen teknis dan manusiawi saling berkaitan erat . Studi tersebut

juga menekankan pentingnya sikap karyawan dalam era dimana insentif upah dan kondisi kerja

phisik sering dipandang sebagai satu-satunya factor yang menetukan produktivitas. Akhirnya

percobaan Hawthorne menunjukan bagaimana kegiatan kelompok-kelopmpok kerja kohesif sangat

berpengaruh pada operasi organisasi.

d. Pandangan Neoklasik Terhadap Organisasi Informal

            Titik tekanan teori neoklasik adalah dua elemen poko dalam organisasi yaitu perilaku

individu dan kelompok pekerja. Organisasi informal muncul sebagai tanggapan akan kebutuhan

social manusia – kebutuhan untuk berhungan dengan orang lain.

            Factor – factor yang dapat menentukan munculnya organisasi informal antara lain :

1.      Lokasi , untuk membentuk suatu kelompok orang harus mempunyai kontak tatap

muka yang ajeg.

2.      Jenis pekerjaan, ada kecenderungan bahwa manusia yang melaksanakan jenis

pekerjaan yang sama akan membentuk kelompok bersama.

3.      Minat, perbedaan minat di antara mereka menjelaskan mengapa muncul beberapa

organisasi informal yang kecil, di samping satu yang besar.

4.      Masalah-masalah khusus,

1.2.3 Teori modern

Teori ini muncul pada tahun 1950 sebagai akibat ketidakpuasan dua teori

sebelumnya yaitu klasik dan neoklasik. Teori modern sering disebut dengan teori “Analisa

Page 9: TUGAS MANAGEMAN PROYEK

Sistem” atau “Teori Terbuka” yang memadukan antara teori klasik dan neoklasik. Teori

organisasi modern melihat bahwa semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan yang saling

bergantung dan tidak bisa dipisahkan. Organisasi bukan sistem tertutup yang berkaitan

dengan lingkungan yang stabil akan tetapi organisasi merupakan sistem terbuka yang

berkaitan dengan lingkungan dan apabila ingin bertahan hidup maka ia harus bisa

beradaptasi dengan lingkungan.

Perbedaan antara Teori Modern dan Teori Klasik

a.         Teori klasik memusatkan pandangan pada analisa dan deskripsi organisasi sedangkan teori

modern menekankan pada perpaduan dan perancangan sehingga terlihat lebih menyeluruh.

b.         Teori klasik membicarakan konsep koordinasi, skalar, dan vertikal sedangkan teori modern

lebih dinamis, sangat komplek, multi level, multi dimensi dan banyak variabel yang

dipertimbangkan.

Menyangkut hal itu pengertian organisasi juga merupakan sekumpulan orang-orang yang disusun

dalam kelompok-kelompok yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi adalah

sistem kerjasama antara dua orang atau lebih, atau organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk

pencapaian tujuan bersama. James D. Mooney dan Allen Reilly (1931) Menerbitkan sebuah buku

“ONWARD INDUSTRY” inti dari pendapat mereka adalah “koordinasi merupakan faktor

terpenting dalam perencanaan organisasi”.

Tiga prinsip yang harus diterapkan dalam sebuah organisasi menurut mereka adalah:

1.      Prinsip koordinasi

2.      Prinsip skalar dan hirarkis

3.      Prinsip fungsional