Tugas Makalah Mini PDF

16
1  Tugas Makalah ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB PROVESI OLEH : NAMA WA MINI STAMBUK H1 A1 11 196 KELAS C AKULTAS HUKUM UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI 2 14

description

jvhjjkho

Transcript of Tugas Makalah Mini PDF

  • 1Tugas Makalah

    ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB PROVESI

    OLEH :NAMA WA MINI

    STAMBUK H1 A1 11 196

    KELAS C

    AKULTAS HUKUM

    UNIVERSITAS HALUOLEO

    KENDARI

    2014

  • 2KATA PENGANTARPuji dan syukur saya panjatkan atas kehadirat ALLA SWT,karena berkat

    rahmat dan karunia-Nya juallah sehingga makalah ini dapat terselesaikan gunauntuk melengkapi tugas kami yakni etika dan tanggung jawab provei dimanadalam materi ini membahas mengenai etikan dan tanggung jawab provesi Profesiyakni suatu hal yang harus dibarengi dengan keahlian dan etika. Meskipun sudahada aturan yang mengatur tentang kode etik profesi, namun seperti kita lihat saatini masih sangat banyak terjadi pelanggaran-pelanggaran ataupun penyalahgunaan profesi. Untuk itu penulis melakukan kajian teoritis agar penulis dapatmemahami hakekat dari etika dan tanggung jawab provesi tersebut sebagai bahandasar pembelajaran dan sebagai ilmu yang dapat di terapkan nanti ketiga terjundalam masyarakat dan instansi kerja.

    Kendari --- juni 2014Penyusun

    ( ---------------------------)

    i

  • 3DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL ----------------------------------------------------------------KATA PENGANTAR ---------------------------------------------------------- iDAFTAR ISI -------------------------------------------------------------------- iiBAB I PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belkang ------------------------------------------------------ 41.2 Rumusan Masalah ------------------------------------------------- 61.3 Tujuan --------------------------------------------------------------- 6

    BAB II PEMBAHASAN2.1. Etika ---------------------------------------------------------------- 72.2. Profesi -------------------------------------------------------------- 82.3 .Pengertian Kode Etik --------------------------------------------- 82.4. Fungsi Kode Etik -------------------------------------------------- 92.5 Sanksi Pelanggaran Kode Etik ----------------------------------- 102.6 .Tujuan Kode Etik Profesi ----------------------------------------- 11

    BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan --------------------------------------------------------- 133.2 Saran------------------------------------------------------------------ 14

    DAFTAR PUSTAKA

    ii

  • 4BAB IPENDAHULUAN

    1.1. Latar BelakangKehidupan manusia bermula dari taraf estetis, kemudian meningkat ke

    taraf etis, dan terakhir taraf religius. Pada taraf kehidupan estetis, manuia mampumenangkap alam sekitarnya sebagai alam yang mengagumkan danmengungkapkannya kembali dalam bentuk berbagai karya. Pada taraf kehidupanetis, manusia meningkatkan kehidupan estetis ke taraf manusiawi dalam bentukperbuatan bebas dan bertanggung jawab ( nilai moral ). Kemudian taraf kehidupanreligius, dimana manusia menghayati pertemuannya dengan Tuhan penciptanyadalam bentuk takwa. Semakin dekat ,manusia dengan Tuhannya, semakin dekatpula dia pada kesempurnaan hidup, dan makin jauh dia dari kegelisahan dankeraguan.

    Sebagai makhluk sosial, manusia itu mempunyai kebutuhan-kebutuhandasar yang harus dipenuhinya. Manusia perlu melaksanakan kerjasama denganmanusia lain. Keinginan untuk hidup bersama dan saling menghormati adalahmerupakan bentuk dasar masyarakat. Kita sadari bahwa kekuatan manusia ituhakikatnya tidak terletak pada kemampuan fisiknya atau jiwanya. Tetapi kekuatanutama ialah kerjasama dengan manusia lainnya, yang tentunya didasari dengankesadaran bersama dalam berahklak, bermoral dan menumbuhkan nilai-nilai etika

    Manusia sebagai makhluk budaya mempunyai berbagai ragam kebutuhan.Kebutuhan tersebut dapat dipenuhi dengan sempurna apabila berhubungan denganmanusia lain dalam masyarakat. Hubungan tersebut dilandasi dengan ikatan moralyang mewajibkan pihak-pihak mematuhinya. Berdasarkan ikatan moral tersebutpihak-pihak memenuhi apa yang seharusnya dilakukan (kewajiban) danmemperoleh apa yang seharusnya didapat (hak) dalam keadaan seimbang. Selamanilai moral keseimbangan itu ada, maka selama itu pula manusia itu hidup dalamkeadaan bahagia dan damai.

    Walaupun kita ketahui bersama bahwa pada hakekatnya manusia tidaklahsempurna, akan tetapi manusialah yang lebih mulia dari seluruh mahluk ciptaanTuhan yang senantiasa dituntun untuk saling menghargai menghormati serta

  • 5menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Apalagi jika dalam keadaan tertentuharus

    Peraruran hidup yang menentukan bagaimana manusia seyogiyanyaberperilaku, bersikap di dalam masyarakat agara kepentingannya dan kepentinganorang lain terlindungi lazim diartikan sebagai kaidah hukum. Kaidah padahakekatnya merupakan perumusan suatu pandangan objektif mengenai penilaianatau sikap yang seyogiyanya dilakukan atau tidak dilakukan, yang dilarang ataudianjurkan untuk dijalankan. Fungsi kaidah hukum pada hakikatnya untukmelindungi kepentingan manusia atau kelompok manusia. Adapaun tujuan kaidahhukum tidak lain adalah ketertiban masyarakat. Kalau ketertiban masyarakat ituterlindungi maka keadaan masyarakat akan tertib. Kaidah hukum bertugasmengusahakan keseimbangan tatanan di dalam masyarakat dan kepastian hukumagar tujuannya tercapai, yaitu ketertiban masyarakat.

    Manusia merupakan mahluk ciptaan tuhan yang paling sempurna karenadilengkapi oleh penciptanya dengan akal, perasaan dan kehendak. Akal adalahalat berfikir, sebagai sumber ilmu dan teknologi. Dengan akal manusia menilaimana yang benar dan yang salah, sebagi sumber nilai kebenaran. Perasaan adalahalat untuk menyatakan keindahan, sebagai sumber seni. Dengan perasaan manusiamenilai mana yang indah (estetis) dan yang jelek sebagai sumber nilai keindahan.Kehendak adalah alat untuk menyatakan pilihan, sebagai sumber kebaikan.Dengan kehendak manusia menilai mana yang baik dan yang buruk sebagaisumber nilai moral.

    Wewenang yang sedemikian itulah yang disebut dengan kehakimanyang di dalam praktiknya dilaksanakan oleh hakim. Hukum melalui peradilanakan memberikan perlindungan hak, terhadap serangan atas kehormatan dan hargadiri serta memulihkan hak yang terampas.

    Profesi adalah suatu hal yang harus dibarengi dengan keahlian dan etika.Meskipun sudah ada aturan yang mengatur tentang kode etik profesi, namunseperti kita lihat saat ini masih sangat banyak terjadi pelanggaran-pelanggaran

  • 6ataupun penyalah gunaan profesi. Untuk itu penulis akan membahas pengertiandari kode etik profesi dan sanksi atas pelanggaran kode etik profesi.

    1.2 Rumusan MasalahDasar daalam perumusan masalah kami sebagai mahasiswa dalam makal

    ah kali ini adalah :1. Apakah yang di maksud dengan etika Etika2. Apakah yang di maksud dengan provesi Profesi3. Bagaimanakah Pengertian Kode Etik4. Apakah Fungsi Kode Etik5. Bagaimana Sanksi Pelanggaran Kode Etik6. Apakah .Tujuan Kode Etik Profesi

    1.3. TujuanMakalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Etika Profesi. Yang

    di mana di dalam tujuanya adalah agar mahasiswa dapat memahami sebagaiberikut

    1. Makna dari pada Etika2. Makna dari pada Profesi3. Untuk memahami arti dari provesi Kode Etik4. Untuk mengetahui Fungsi dari Kode Etik5. Untuk mengetahui penerapan Sanksi Pelanggaran Kode Etik6. Untuk mengetahui Tujuan Kode Etik Profesi

    .

  • 7BAB IIPEMBAHASAN

    2.1. EtikaDalam pergaulan hidup bermasyrakat, bernegara hingga pergaulan hidup

    tingkat internasional diperlukan suatu system yang mengatur bagaimanaseharusnya manusia bergaul. Sistem pengaturan pergaulan tersebut menjadi salingmenghormati dan dikenal dengan sebutan sopan santun, tata karma, protokolerdan lain-lain. Maksud pedoman pergaulan tidak lain untuk menjaga kepentinganmasing-masing yang terlibat agar mereka senang, tenang, tentram, terlindungtanpa merugikan kepentingannya serta terjamin agar perbuatannya yang tengahdijalankan sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku dan tidak bertentangandengan hak-hak asasi umumnya.

    Etika Berasal dari bahasa Yunani Ethos, Yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik.Etika berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh individu atau masyarakat untukmenilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau benar,buruk atau baik. Menurut Martin [1993], etika didefinisikan sebagai "thediscipline which can act as the performance index or reference for our controlsystem". Etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan self control", karenasegala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan kelompoksosial (profesi) itu sendiri.Drs.O.P SIMORANGKIR menjelaskan etika atau etiksebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.Dan Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat, etika adalah Teori tentangtingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yangdapat ditentukan oleh akal. Satu lagi pengertian Etika menurut Drs.H. BurhanudinSalam adalah Cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moralyang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya.

    Etika dibedakan menjadi :

  • 8a. Etika Umum, berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimanamanusia bertindak secara etis, bagaimana manusia mengambilkeputusan etis, teori-teori etika dan prinsip-prinsip moral dasar yangmenjdai pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak ukurdalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan. Etika umum dapatdi analogkan dengan ilmu pengetahuan, yang membahas mengenaipengertian umum dan teori-teori.

    b. Etika Khusus, merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasardalam bidang kehidupan yang khusus.

    2.2. ProfesiIstilah profesi telah dimengerti oleh banyak orang bahwa suatu hal yang

    berkaitan dengan bidang yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian,sehingga banyak orang yang bekerja tetap sesuai. Tetapi dengan keahlian sajayang diperoleh dari pendidikan kejuruan, juga belum cukup disebut profesi.Tetapi perlu penguasaan teori sistematis yang mendasari praktek pelaksanaan, danhubungan antara teori dan penerapan dalam praktek. Kita tidak hanya mengenalistilah profesi untuk bidangbidang pekerjaan seperti kedokteran, guru, militer,pengacara, dan semacamnya, tetapi meluas sampai mencakup pula bidang sepertimanajer, wartawan, pelukis, penyanyi, artis, sekretaris dan sebagainya. Sejalandengan itu, menurut DE GEORGE, timbul kebingungan mengenai pengertianprofesi itu sendiri, sehubungan dengan istilah profesi dan profesional.Kebingungan ini timbul karena banyak orang yang profesional tidak atau belumtentu termasuk dalam pengertian profesi.

    2.3 .Pengertian Kode EtikKode yaitu tanda-tanda atau simbol-simbol yang berupa kata-kata, tulisan

    atau benda yang disepakati untuk maksudmaksud tertentu, misalnya untukmenjamin suatu berita, keputusan atau suatu kesepakatan suatu organisasi. Kodejuga dapat berarti kumpulan peraturan yang sistematis Kode Etik Dapat diartikanpola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan atau

  • 9pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara sebagai pedomanberperilaku. Dalam kaitannya dengan profesi, bahwa kode etik merupakan tatacara atau aturan yang menjadi standart kegiatan anggota suatu profesi. Suatu kodeetik menggambarkan nilai-nilai professional suatu profesi yang diterjemahkankedalam standaart perilaku anggotanya. Nilai professional paling utama adalahkeinginan untuk memberikan pengabdian kepada masyarakat. Nilai professionaldapat disebut juga dengan istilah asas etis.(Chung, 1981 )mengemukakan empatasas etis, yaitu :

    1. Menghargai harkat dan martabat2. Peduli dan bertanggung jawab3. Integritas dalam hubungan4. Tanggung jawab terhadap masyarakat.

    Kode etik dijadikan standart aktvitas anggota profesi, kode etik tersebutsekaligus sebagai pedoman (guidelines). Masyarakat pun menjadikan sebagaiperdoman dengan tujuan mengantisipasi terjadinya bias interaksi antara anggotaprofesi. Bias interaksi merupakan monopoli profesi., yaitu memanfaatkankekuasan dan hak-hak istimewa yang melindungi kepentingan pribadi yangbetentangan dengan masyarakat. Oteng/ Sutisna (1986: 364) mendefisikan bahwakode etik sebagai pedoman yang memaksa perilaku etis anggota profesi. Konvensinasional IPBI ke-1 mendefinisikan kode etik sebagai pola ketentuan, aturan, tatacara yang menjadi pedoman dalam menjalankan aktifitas maupun tugas suatuprofesi. Bahsannya setiap orang harus menjalankan serta mejiwai akan Pola,Ketentuan, aturan karena pada dasarnya suatu tindakan yang tidak menggunakankode etik akan berhadapan dengan sanksi.

    2.4. Fungsi Kode EtikPada dasarnya kode etik memiliki fungsi ganda yaitu sebagai perlindungan

    dan pengembangan bagi profesi. Fungsi seperti itu sama seperti apa yangdikemukakan Gibson dan Michel (1945 : 449) yang lebih mementingkan padakode etik sebagai pedoman pelaksanaan tugas prosefional dan pedoman bagi

  • 10

    masyarakat sebagai seorang professional. Biggs dan Blocher ( 1986 : 10)mengemukakan tiga fungsi kode etik yaitu :

    1. Melindungi suatu profesi dari campur tangan pemerintah.2. Mencegah terjadinya pertentangan internal dalam suatu profesi.3. Melindungi para praktisi dari kesalahan praktik suatu profesi.Sutan Zahri dan Syahmiar Syahrun (1992) mengemukakan empat fungsi

    kode etik guru bagi guru itu sendiri, antara lain :1. Agar guru terhindar dari penyimpangan tugas yang menjadi tanggung

    jawabnya.2. Untuk mengatur hubungan guru dengan murid, teman sekerja,

    masyarakat dan pemerintah.3. Sebagai pegangan dan pedoman tingkah laku guru agar lebih

    bertanggung jawab pada profesinya.4. Penberi arah dan petunjuk yang benar kepada mereka yang

    menggunakan profesinya dalam melaksanakan tugas.Kode etik sesungguhnya merupakan pedoman yang mengatur hubungan

    kerja dengan teman kerja, pimpinan dan masyarakat serta dengan misi tugasnya.Menurut Oteng Sutisna (1986 : 364) bahwa pentingnya kode etik dengan temankerjanya difungsikan sebagai penghubung serta saling mendukung dalam bidangmensukseskan misi dalam suatu hubungan kerja.Etika hubungan kerja denganrekan kerja menuntut terciptanya hubungan berupa helping relationship(Brammer, 1979), yaitu hubungan yang bersifat membantu dengan mengupayakanterjadinya iklim normatif yang kondusif bagi perkembangan usaha kerja. Denganditandai adanya perilaku empati,penerimaan dan penghargaan, kehangatan danperhatian, keterbukaan dan ketulusan serta kejelasan ekspresi seorang

    2.5 Sanksi Pelanggaran Kode Etika. Sanksi moralb. Sanksi dikeluarkan dari organisasi

  • 11

    Kasus-kasus pelanggaran kode etik akan ditindak dan dinilai oleh suatudewan kehormatan atau komisi yang dibentuk khusus untuk itu. Karena tujuannyaadalah mencegah terjadinya perilaku yang tidak etis, seringkali kode etik jugaberisikan ketentuan-ketentuan profesional, seperti kewajiban melapor jikaketahuan teman sejawat melanggar kode etik. Ketentuan itu merupakan akibatlogis dari self regulation yang terwujud dalam kode etik; seperti kode itu berasaldari niat profesi mengatur dirinya sendiri, demikian juga diharapkan kesediaanprofesi untuk menjalankan kontrol terhadap pelanggar. Namun demikian, dalampraktek sehari-hari control ini tidak berjalan dengan mulus karena rasa solidaritastertanam kuat dalam anggota-anggota profesi, seorang profesional mudah merasasegan melaporkan teman sejawat yang melakukan pelanggaran. Tetapi denganperilaku semacam itu solidaritas antar kolega ditempatkan di atas kode etik profesidan dengan demikian maka kode etik profesi itu tidak tercapai, karena tujuan yangsebenarnya adalah menempatkan etika profesi di atas pertimbanganpertimbanganlain. Lebih lanjut masing-masing pelaksana profesi harus memahami betul tujuankode etik profesi baru kemudian dapat melaksanakannya.

    Kode Etik Profesi merupakan bagian dari etika profesi. Kode etik profesimerupakan lanjutan dari norma-norma yang lebih umum yang telah dibahas dandirumuskan dalam etika profesi. Kode etik ini lebih memperjelas, mempertegasdan merinci norma-norma ke bentuk yang lebih sempurna walaupun sebenarnyanorma-norma tersebut sudah tersirat dalam etika profesi. Dengan demikian kodeetik profesi adalah sistem norma atau aturan yang ditulis secara jelas dan tegasserta terperinci tentang apa yang baik dan tidak baik, apa yang benar dan apa yangsalah dan perbuatan apa yang dilakukan dan tidak boleh dilakukan oleh seorangprofessional

    2.6 .Tujuan Kode Etik Profesi1. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi.2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota.3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.4. Untuk meningkatkan mutu profesi.

  • 12

    5. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi.6. Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.7. Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.8. Menentukan baku standarnya sendiri.

  • 13

    BAB IIIPENUTUP

    3.1 KesimpulanDari rangkaian makalah di atas setidaknya kita dapat

    menyimpulkan,adapun kesimpuln yang dapat di ambil dalam akalah ini adalah :1. Etika Dalam pergaulan hidup bermasyrakat, bernegara hingga pergaulan

    hidup tingkat internasional diperlukan suatu system yang mengaturbagaimana seharusnya manusia bergaul. Sistem pengaturan pergaulantersebut menjadi saling menghormati dan dikenal dengan sebutan sopansantun, tata karma, protokoler dan lain-lain. Maksud pedoman pergaulantidak lain untuk menjaga kepentingan masing-masing yang terlibat agarmereka senang, tenang, tentram, terlindung tanpa merugikankepentingannya serta terjamin agar perbuatannya yang tengah dijalankansesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku dan tidak bertentangan denganhak-hak asasi umumnya.

    2. Provesi dimengerti oleh banyak orang bahwa suatu hal yang berkaitandengan bidang yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian,sehingga banyak orang yang bekerja tetap sesuai. Tetapi dengan keahliansaja yang diperoleh dari pendidikan kejuruan, juga belum cukup disebutprofesi. Tetapi perlu penguasaan teori sistematis yang mendasari praktekpelaksanaan, dan hubungan antara teori dan penerapan dalam praktek

    3. Kode etik yaitu tanda-tanda atau simbol-simbol yang berupa kata-kata,tulisan atau benda yang disepakati untuk maksudmaksud tertentu,misalnya untuk menjamin suatu berita, keputusan atau suatu kesepakatansuatu organisasi.

    4. kode etik memiliki fungsi ganda yaitu lebih mementingkan pada kode etiksebagai pedoman pelaksanaan tugas prosefional dan pedoman bagimasyarakat sebagai seorang professional ,Melindungi suatu profesi daricampur tangan pemerintah. ,Mencegah terjadinya pertentangan internal

  • 14

    dalam suatu profesi. .Melindungi para praktisi dari kesalahan praktik suatuprofesi.

    5. Sanksi yang dapat di kenakan pada pelanggar etika dan tanggung jawabprovesi yakni : Sanksi moral,Sanksi dikeluarkan dari organisasi

    6. Tujuan Kode Etik Profesi:Untuk menjunjung tinggi martabatprofesi.,Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan paraanggota.,Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.,Untukmeningkatkan mutu profesi.,Untuk meningkatkan mutu organisasiprofesi.,Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.,Mempunyaiorganisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.,Menentukan bakustandarnya sendiri.

    3.2 SaranBerdasarkan pemaparan dan kesimpulan tersebut, maka saran yang dapat

    disampaikan dalam makalah ini adalah :1. Perlu adanya penataan secara menyeluruh, pemantauan serta

    perumusan kebijakan tentang kode etik yang betul-betul bertujuanuntuk kemaslahatan umat manusia dan dilakukan secara terus menerusdan berkesinambungan, dimana telah kita sadari bersama bahwa hariini profesi hakim dikenal secara terhormat. Tetapi itu dapat kitapahami dalam dua arti keprofesiannya. Jika dilihat dari sudut pangkatdan jabatannya tentunya sangat dibanggakan, diakui, dan disegangioleh siapa saja, apalagi bagi orang-orang yang diadilinya. Selanjutnyadapat kita pahami dari sudut pribadinya, disinilah awal lahirnyakesadaran beretika sesuai dengan arah yang telah ditentukan dalamkedudukan atau jabatannnya itu. Kepribadian yang hanya terbentukdari faktor lingkungan ini dapat dipagari dengan lingkungan dalamsistem pemantauan. Baik itu dari sesama secara internal atau suatu timkhusus ataupun sorotan publik secara eksternal. Dengan demikian etikaaparat pengadilan yang baik adalah dengan memulai dengan kesadaran

  • 15

    individu secara pribadi dibarengi dengan proses pemantauan secaraterus menerus baik secara internal dan eksternal, agar mereka merasaselalu menjadi tontonan yang lucu bagi publik jika tidak bekerja secaraprofesional dan menjunjung tinggi nilai kode etik profesinya.

    2. Perlu adanya kewajiban bagi para atasan atau pimpinan lembagaperadialan untuk senantiasa mengawasi dan mengingatkan ketentuan-ketentuan kode etik profesinya serta untuk bawahannya. Selain ituperlu pula pengevaluasian kode etik profesi hakim terhadap hakimsecara terprogram agar mereka dapat memahami, memaknai nilai-nilaiyang terkandung dalam kode etik profesinya. Jika telah diprosessedemikian rupa maka penegasan sanksi tidak lagi diragukan, karenatidak ada lagi keraguan akan pemahaman hakim yang bersangkutan.Dan untuk lebih memberikan efek terlebih dahulu direnungkan dalam-dalam dan dikaji lebih jauh akibat dari pelanggran kode etik yang telahdilakukannya.

    Hal ini untuk menjaga lahirnya rasa kasihan dan keinginan untukmeringankan beban seorang hakim yang nyata telah bebuat tidak sesuai denganprofesinya. Dan tidak kalah penting dan lebih utama ialah kecepatan danketepatan waktu menangani jika terjadi pelanggran kode etik, ini untuk menjagadan mencegah terjadinya tumpukan pelanggaran dan kemudian tinggal menjadibahan cerita belaka tanpa pemberian sanksi yang setimpal dengan perbuatannya.

  • 16

    DAFTAR PUSTAKAhttp://www.tuk.lsp-telematika.or.id/download/203/203.dochttp://www.prastowo.staff.ugm.ac.id/files/konsep-kebijakan-wireless.dochttp://pakgalih.wordpress.com/2009/04/07/pengertian-dan-fungsi-kode-etik/Diposkan oleh E_3L di 23:09