tugas KWN-2

4
GEOPOLITIK DALAM PERSPEKTIF NEGARA DAN POLITIK Negara merupakan representasi dari individu yang membentuk suatu civil society. Berdirinya suatu negara tidak terlepas dari unsur-unsur pembentukan negara itu sendiri yakni adanya penduduk, wilayah yang berdaulat, serta pengakuan dari bangsa lain. Keberadaan negara sebagai sebuah unit aktor dalam merepresentasikan kepentingan masyarakat sipil sangat penting. Negara berperan sebagai sebuah sistem yang mengatur kehidupan sosial masyarakat. Penyelenggaraan negara juga tidak terlepas dari proses politik. Politik dapat diartikan sebagai gejala kekuasaan, kewenangan pengaturan, ketaatan dan ketertiban 1 . Negara berjalan berdasarkan adanya wilayah geografis dan adanya proses politik. Sehingga adanya negara kemudian menciptakan suatu kajian baru mengenai geopolitik. Secara garis besar, geopolitik merupakan sebuah ilmu yang mempelajari keterkaitan antara letak geografis suatu negara dengan keadaan politik suatu negara. Negara merupakan suatu sistem politik yang meliputi bidang geopolitik, ekonomi politik, demo politik, sosial politik dan politik pemerintahan. Sangat penting memahami secara eksplisit bidang-bidang tersebut karena keseluruhanya merupakan suatu kesatuan sistem. Dalam makalah ini akan secara eksplisit mempelajari tentang pengertian geopolitik dan bagaimana relevansi geopolitik bagi negara Indonesia. 1 Abu Bakar Ebyhara, “Pengantar Ilmu Politik “ (Yogyakarta, Ar-ruz Media, 2010)

Transcript of tugas KWN-2

GEOPOLITIK DALAM PERSPEKTIF NEGARA DAN POLITIKNegara merupakan representasi dari individu yang membentuk suatu civil society. Berdirinya suatu negara tidak terlepas dari unsur-unsur pembentukan negara itu sendiri yakni adanya penduduk, wilayah yang berdaulat, serta pengakuan dari bangsa lain. Keberadaan negara sebagai sebuah unit aktor dalam merepresentasikan kepentingan masyarakat sipil sangat penting. Negara berperan sebagai sebuah sistem yang mengatur kehidupan sosial masyarakat. Penyelenggaraan negara juga tidak terlepas dari proses politik. Politik dapat diartikan sebagai gejala kekuasaan, kewenangan pengaturan, ketaatan dan ketertiban[footnoteRef:1]. Negara berjalan berdasarkan adanya wilayah geografis dan adanya proses politik. Sehingga adanya negara kemudian menciptakan suatu kajian baru mengenai geopolitik. Secara garis besar, geopolitik merupakan sebuah ilmu yang mempelajari keterkaitan antara letak geografis suatu negara dengan keadaan politik suatu negara. Negara merupakan suatu sistem politik yang meliputi bidang geopolitik, ekonomi politik, demo politik, sosial politik dan politik pemerintahan. Sangat penting memahami secara eksplisit bidang-bidang tersebut karena keseluruhanya merupakan suatu kesatuan sistem. Dalam makalah ini akan secara eksplisit mempelajari tentang pengertian geopolitik dan bagaimana relevansi geopolitik bagi negara Indonesia. [1: Abu Bakar Ebyhara, Pengantar Ilmu Politik (Yogyakarta, Ar-ruz Media, 2010)]

Geopolitik secara etimologi berasal dari kata Geo (Yunani) yang berarti bumi dan tidak lepas dari pengaruh letak serta kondisi geografis bumi yang menjadi wilayah hidup. Geopolitik dimaknai sebagai ilmu penyelenggaraan negara yang setiap kebijakannya dikaitkan dengan masalah-masalah geografi wilayah atau tempat tinggal suatu bangsa. Geopolitik adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara faktor-faktor geografi, startegi, serta politik suatu negara, sedang untuk implelemtasinya diperlukan suatu strategi yang bersifat nasional (Ermaya Suradinata). Berdasarkan ini maka kebijakan penyelenggaraan suatu negara di dasarkan atas keadaan atau lingkungan tempat tinggal negara itu.Istilah geopolitik pertama kali diartikan oleh Friedrich Ratzel sebagai ilmu bumi politik (Political Geography). Friedrich Ratzel dapat dikatakan sebagai bapak dari ilmu geopolitik, meskipun pada masa itu Ratzel tidak menyebutnya sebagai ilmu geopolitik. Ratzel merupakan seorang ahli geografi dan ethnografi yang berasal dari Jerman. Konsep yang paling terkenal dari Ratzel adalah konsep lebensraum atau living space. Pandangan Ratzel mengenai negara mengacu pada Darwinisme, dimana ia menyatakan bahwa negara layaknya sebuah organisme, yaitu lahir, tumbuh dan bertahan hidup serta juga akan mati. Untuk bertahan hidup, sebuah negara membutuhkan tanah dan ruang untuk bertahan hidup. Pandangan Ratzel ini kemudian dikembangkan oleh Rudolf Kjellen menjadi Geographical Politic, disingkat Geopolitik[footnoteRef:2].dia mendefinisikan geopolitik seni dan praktek penggunaan kekuasaan politik atas suatu wilayah tertentu. Secara tradisional, istilah ini diterapkan terutama terhadap dampak geografi pada politik, tetapi penggunaannya telah berkembang selama abad ke 20 mencakup konotasi yang lebih luas. Selanjutnya, seiring dengan perkembangan hubungan internasional yang semakin berubah, geopolitik juga mengalami perkembangan. Tokoh kontemporer ilmu geopolitik saat ini, yaitu Colin Flint, yang mendefinisikan geopolitik sebagai perjuangan atas kontrol ruang dan tempat yang berfokus pada kekuasaan. [2: Geopolitik Indonesia diakses pada http//:www.elib.unikom.ac.id]

Keadaan geografis suatu negara juga menentukan keadaan politik didalamnya. Dalam ilmu geopolitik dipelajari bagaimana kausalitas antara keadaan geografis suatu wilayah negara dengan keadaan atau keputusan politik. Keadaan geografis suatu negara menjadi penting karena kedaulatan suatu negara juga ditentukan dari batas-batas geografis wilayahnya. Konflik-konflik yang selama ini melibatkan wilayah geografis juga tidak terlepas dari kaitanya dengan politik. Permasalahan batas-batas negara umpamanya, menjadi hal yang sensitif karena berkaitan erat dengan kedaulatan suatu negara. Permasalahan yang ada tersebut pada akhirnya akan menimbulkan respon dari negara-negara terkait, utamanya bagaimana mencai jalan keluar dari permasalahan tersebut. Dalam mencari pemecahan permasalahan tersebut, banyak hal yang akan menjadi pertimbangan, utamanya letak geografis wilayah yang dipermasalahkan. Disinilah geopolitik menjadi pertimbangan utama bagi negara untuk mengambil sebuah kebijakan.