Tugas kimia dasar ii sifat sifat unsur periodik ke 3
-
Upload
sylvester-saragih -
Category
Education
-
view
23.054 -
download
0
Transcript of Tugas kimia dasar ii sifat sifat unsur periodik ke 3
TUGAS KIMIA DASAR II
SIFAT-SIFAT UNSUR PERIODIK KE-3
NAMA : SYLVESTER SARAGIH
NIM : DBD 111 0105
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
2012
Sifat-sifat Atomik dan Sifat-sifat Fisik Unsur-unsur Periode
3
I. Struktur/konfigurasi elektronik
Pada periode 3 dalam tabel periodik, orbital 3s dan 3p terisi oleh elektron. Hanya sekedar
mengingatkan, berikut versi singkat konfigurasi elektron untuk delapan unsur periode 3 adalah:
Na [Ne] 3s1
Mg [Ne] 3s2
Al [Ne] 3s2 3px1
Si [Ne] 3s2 3px1 3py
1
P [Ne] 3s2 3px1 3py
1 3pz1
S [Ne] 3s2 3px2 3py
1 3pz1
Cl [Ne] 3s2 3px2 3py
2 3pz1
Ar [Ne] 3s2 3px2 3py
2 3pz2
A. Unsur Periode 3indeks
1. Natrium ( Na ), magnesium ( Mg ), dan aluminium( Al ) merupakan unsur logam.
2. Silikon ( Si ) merupakan unsur metaloid.
3. Fosfor ( P ), belerang ( S ), dan klor ( Cl ) merupakan unsur non logam.
4. Argon (Ar ) merupakan unsur gas mulia.
1. Natrium, magnesium, dan aluminium.
a. Natrium ( Na )
- Sifat Fisis :
Nomor atom : 11
Konfigurasi e- : [Ne] 3s1
Massa Atom relatif : 22,98977
Jari-jari atom : 2,23 Å
Titik Didih : 892 °C
Titik Lebur : 495 °C
Elektronegatifitas : 1
Energi Ionisasi : 495 kJ/mol
Tingkat Oks. Max : 1+
Struktur Atom : Kristal
o Logam
Wujud : Padat
- Kegunaan :
• Dipakai dalam pebuatan ester
• NACl digunakan oleh hampir semua makhluk
• Na-benzoat dipakai dalam pengawetan makanan
• Na-glutamat dipakai untuk penyedap makanan
• Isi dari lampu kabut dalam kendaraan bermotor
• NAOH dipakai untuk membuat sabun, deterjen, kertas
• NAHCO3 dipakai sebagai pengembang kue
• Memurnikan logam K, Rb, Cs
• NACO3 Pembuatan kaca dan pemurnian air sadah
- Catatan :
Merupakan logam lunak, bewarna putih keperakan, reaktif
Bereaksi dengan cepat dengan air membentuk sodium hidroksida dan hidrogen
Dapat bereaksi dengan Alkohol namun lebih lambat dibanding dengan air
Tidak bereaksi terhadap nitrogen
Merupakan komponen terbesar kedua yang larut di air laut
Mudah ditemui pada sumber air alami
Dihasilkan dengan elektrolisis lelehan NaCl
Prosesnya disebut proses Downs, yaitu dengan menambah 58% CaCl2 dan KF pada elektrolisis lelehan NaCL.
Tujuan penambahan untuk menurunkan titik lebur NaCl hingga mencapai 550 °C
b. Magnesium ( Mg )
- Sifat fisis :
• Nomor atom : 12
• Konfigurasi e- : [Ne] 3s2
• Massa Atom relatif : 24,305
• Jari-jari atom : 1,72 Å
• Titik Didih : 1107 °C
• Titik Lebur : 651 °C
• Elektronegatifitas : 1,25
• Energi Ionisasi : 738 kJ/mol
• Tingkat Oks. Max : 2+
• Struktur Atom : Kristal
Logam
• Wujud : Padat
- Kegunaan:
Dipakai pada proses produksi logam, kaca, dan semen.
Untuk membuat konstruksi pesawat. Logamnya disebut magnalum.
Pemisah sulfur dari besi dan baja.
Dipakai pada lempeng yang digunakan di industri percetakan.
Untuk membuat lampu kilat.
Sebagai katalis reaksi organik.
- Catatan:
Berupa logam bewarna putih keperakan dan sangat ringan
Banyak dipakai di industri karena ringan dan mampu membentuk aloi
yang kuat
Termasuk unsur reaktif
Sebagian besar logam dapat dihasilkan dengan bantuan magnesium
Banyak ditemukan di alam dan dalam mineral : dolomite, magnetite,
olivine, serpentine
Senyawa yang terbentuk umumnya ikatan ion, namun ada juga berupa
ikatan kovalen
Magnesium umumnya dapat diperoleh melalui pengolahan air laut sbg:
-Ca(OH)2 ditambahkan pada air laut agar meganesium mengendap sebagai
Mg(OH)2. Asam klorida kemudian ditambahkan sehingga diperoleh kristal
magnesium klorida
Ca(OH)2 (S) + Mg2+ è Mg(OH)2 (S) + Ca 2+
Mg(OH)2 (s) + 2H+ + Cl- è MgCl2.6H2O
-Untuk menghindari terbentuknya MgO pada pemanasan
megnesium klorida, sebelum elektrolisis leburan kristal yang terbentuk
ditambahkan magnesium klorida yang mengalami hidrolisis sebagian
ke dalam campuran leburan natrium dan kalsium klorida
-Magnesium akan diperoleh pada katoda
sedangkan pada anoda akan terbentuk Cl2-
c. Aluminium ( Al )
- Sifat Fisis :
• Nomor atom : 13
• Konfigurasi e- : [Ne] 3s2 3p 1
• Massa Atom relatif : 26,98154
• Jari-jari atom : 1,82 Å
• Titik Didih : 2467 °C
• Titik Lebur : 660 °C
• Elektronegatifitas : 1,45
• Energi Ionisasi : 577 kJ/mol
• Tingkat Oks. Max : 3+
• Struktur Atom : Kristal
Logam
• Wujud : Padat
- Kegunaan:
Banyak dipakai dalam industri pesawat
Untuk membuat konstruksi bangunan
Dipakai pada berbagai macam aloi
Untuk membuat magnet yang kuat
Tawas sebagai penjernih air
Untuk membuat logam hybrid yang dipakai pada pesawat luar angkasa
Membuat berbagau alat masak
Menghasilkan permata bewarna-warni: Sapphire, Topaz, dll.
- Catatan:
o Berupa logam lunak bewarna perak
o Merupakan penghantar panas yang sangat baik da dapat menghantar listrik
o Sulit terkorosi karena membentuk lapisan oksida di permukaannya
o Tidak beracun, non-magnetik dan sulit terbakar
o Sumber utamanya adalah biji bauksit
o Alumunium dapat diperoleh melalui proses Hall, yaitu:
o -biji bauksit dimurnikan dengan menambah NaOH dan HCl sehingga diperoleh
Al2O3
o Al2O3 (s) + 2NAOH (aq) è 2NaAIO2 (aq) + H2O
o 2NaAIO (aq) +HCL (aq) è Al(OH)3 + NaCl (aq)
o Al(OH)3 è Al2O3 (s) + 3H20
o -Al2O3 yang diperoleh kemudian disaring
o dan dilelehkan baru kemudian dielektrolisis
o Anoda : 3O2- è O2(g) + 6e
o Katoda : 2Al3 + 6e è 2Al
o -Sebelum elektrolisis, ditambahkan kriolit (NaAIF6)
o untuk menurunkan titik leleh AL2O3
2. Silikon ( Si )
- Sifat Fisis:
Nomor atom : 14
Konfigurasi e- : [Ne] 3s2 3p 2
Massa Atom relatif : 28,0855
Jari-jari atom : 1,46 Å
Titik Didih : 2355 °C
Titik Lebur : 1410 °C
Elektronegatifitas : 1,74
Energi Ionisasi : 787 kJ/mol
Tingkat Oks. Max : 4+
Struktur Atom : Kristal
Kovalen raksasa
Wujud : Padat
- Kegunaan:
Dipakai dalam pembuatan kaca
Terutama dipakai dalam pembuatan semi konduktor
Digunakan untuk membuat aloi bersama alumunium, magnesium, dan tembaga
Untuk membuat enamel
Untuk membuat IC
- Catatan :
Merupakan unsur elektropositif yang paling banyak dijumpai
Isotop alaminya terdiri atas isotop 28 (92,2%), isotop 29 (4,7%), isotop 30 (3,1%)
Memiliki sifat kimia seperti logam yang lain
Kemampuan semikonduktor akan meningkat jika ditambahkan pengotor suhu
Ditemukan pada banyak senyawa dioksida dan berbagai macam silicate yang ada
di alam.
3. Fosfor, belerang, dan klor
a. Fosfor ( P )
- Sifat fisis :
• Nomor atom : 15
• Konfigurasi e- : [Ne] 3s2 3p 3
• Massa Atom relatif : 30,97376
• Jari-jari atom : 1,23 Å
• Titik Didih : 280 °C
• Titik Lebur : 44 °C
• Elektronegatifitas : 2,05
• Energi Ionisasi : 1060 kJ/mol
• Tingkat Oks. Max : 5+
• Struktur Atom : molekul
Poliatom
• Wujud : Padat
- Catatan:
Berupa logam bewarna putih keperakan dan sangat ringan
Banyak dipakai di industri karena ringan dan mampu membentuk aloi
yang kuat
Termasuk unsur reaktif
Sebagian besar logam dapat dihasilkan dengan bantuan magnesium
Banyak ditemukan di alam dan dalam mineral : dolomite, magnetite,
olivine, serpentine
Senyawa yang terbentuk umumnya ikatan ion, namun ada juga berupa
ikatan kovalen
Magnesium umumnya dapat diperoleh melalui pengolahan air laut sbg:
- Kegunaan:
Dipakai pada proses produksi logam, kaca, dan semen
Untuk membuat konstruksi pesawat. Logamnya disebut magnalum
Pemisah sulfur dari besi dan baja
Dipakai pada lempeng yang digunakan di industri percetakan
Untuk membuat lampu kilat
Sebagai katalis reaksi organik
b. Belerang ( S )
- Sifat fisis :
- Nomor atom : 16
- Konfigurasi e- : [Ne] 3s2 3p 4
- Massa Atom relatif : 32,066
- Jari-jari atom : 1,09 Å
- Titik Didih : 445 °C
- Titik Lebur : 119 °C
- Elektronegatifitas : 2,45
- Energi Ionisasi : 1000 kJ/mol
- Tingkat Oks. Max : 6+
- Struktur Atom : molekul
poliatom
- Wujud : Padat
- Kegunaan:
Dipakai sebagai bahan dasar pembuatan asam sulfat
Digunakan dalam baterai
Dipakai pada fungisida dan pembuatan pupuk
Digunakan pada korek dan kembang api
Digunakan sebagai pelarut dalam berbagai proses
- Catatan:
Zat murninya tidak berbau dan tidak berasa
Memiliki struktur yang beragam, tergantung konsisi sekitar
Secara alami banyak terdapat di gunung berapi
Komponen murninya tidak beracun namun senyawa yang terbentuk
kebanyakan berbahaya bagi manusia
Senyawa sulfur yang utama adalah SO2, dan SO3. SO2 berupa gas yang
mudah larut dalam air sehigga menyebabkan hujan asam
Efek yang ditimbulkan dapat sikurangi dengan cara melewatkan air yang
terkontaminasi pada padatan CaCO3. SO3 merupakan bahan utama
membuat asam sulfat. SO3 diperoleh dari oksidasi SO2 dengan katalis
vanadium.
c. Klor ( Cl )
- Sifat fisis:
• Nomor atom : 17
• Konfigurasi e- : [Ne] 3s2 3p 5
• Massa Atom relatif : 35,4527
• Jari-jari atom : 0,97 Å
• Titik Didih : -35 °C
• Titik Lebur : -101 °C
• Elektronegatifitas : 2,85
• Energi Ionisasi : 1260 kJ/mol
• Tingkat Oks. Max : 7+
• Struktur Atom : molekul
diatom
• Wujud : gas
- Kegunaan:
Dipakai pada proses pemurnian air
Cl2 dipakai pada disinfectan
KCl digunakan sebagai pupuk
ZnCl2 digunakan sebagai solder
NH4Cl digunakan sebagai pengisi batere
Digunakan untuk menghilangkan tinta dalam proses daur ulang kertas
Dipakai untuk membunuh bakteri pada air minum
Dipakai pada berbagai macam industri
- Catatan:
Merupakan gas diatomik bewarna kehijauan
Termasuk gas yang beracun
Dalam bentuk padat dan cair merupakan oksidator yang kuat
Mudah bereaksi dengan unsur lain
Merupakan zat yang paling banyak terkandung di air laut
Terdapat juga dalam carnalite dan silvite
Diperoleh dengan cara mengelektrolisis larutan NaCl
4. Argon ( Ar ) ,gas mulia
- Sifat fisis:
• Nomor atom : 18
• Konfigurasi e- : [Ne] 3s2 3p 6
• Massa Atom relatif : 39,948
• Jari-jari atom : 0,88 Å
• Titik Didih : -186 °C
• Titik Lebur : -189 °C
• Elektronegatifitas : -
• Energi Ionisasi : 1520 kJ/mol
• Tingkat Oks. Max : -
• Struktur Atom : molekul
monoatom
• Wujud : gas
- Kegunaan;
Sebagai pengisi bola lampu karena Argon tidak bereaksi dengan kawat lampu
Dipakai dalam industri logam sebagai inert saat pemotongan dan proses lainnya
Untuk membuat lapisan pelindung pada berbagai macam proses
Untuk mendeteksi sumber air tanah
Dipakai dalam roda mobil mewah
II. Energi ionisasi pertama
Energi ionisasi pertama adalah energi yang dibutuhkan untuk melepaskan satu elektron
yang terikat paling lemah dari satu mol atom dalam keadaan gas menjadi satu mol ion dalam
keadaan gas dengan muatan +1.
Dibutuhkan energi untuk tiap perubahan 1 mol X.
Pola perubahan energi ionisasi pertama unsur-unsur sepanjang periode 3.
Perhatikan bahwa secara umum kecenderungannya meningkat kecuali antara magnesium
dan alumunium serta antara fosfor dan sulfur yang menurun.
1 . Penjelasan pola
Energi ionisasi pertama dipengaruhi oleh:
Muatan dalam inti;
Jarak elektron terluar dari inti;
Banyaknya pemerisaian oleh elektron yang lebih dalam;
Apakah elektron dalam orbital berpasangan atau tidak.
Kecenderungan meningkat
Dalam semua unsur-unsur periode 3, elektron terluar berada pada kulit orbital ke-3.
Semuanya memiliki jarak yang sama dari inti / nukleus dan diperisai oleh elektron yang sama
yaitu elektron pada kulit pertama dan kedua.
Perbedaan yang paling utama adalah meningkatnya jumlah proton dalam inti mulai dari
natrium hingga argon. Hal inilah yang menyebabkan tarikan inti terhadap elektron terluarnya
makin besar sehingga meningkatkan energi ionisasi.
Pada kenyataannya meningkatnya muatan di dalam inti juga akan menarik elektron
terluar menjadi lebih dekat ke inti. Peningkatan energi ionisasi makin besar sepanjang periode
dari kiri ke kanan.
Penurunan pada alumunium
Anda dapat memperkirakan bahwa ukuran alumunium lebih besar dari pada magnesium
karena jumlah proton yang lebih banyak. Mengimbangi fakta bahwa elektron terluar dari
alumunium berada pada orbital 3p bukannya 3s.
Elektron pada orbital 3p sedikit lebih jauh dari inti dari pada elektron pada orbital 3s, dan
sebagian mendapatkan pemerisaian dari elektron 3s sebagai elektron yang lebih dalam. Kedua
faktor inilah yang mengimbangi jumlah proton yang lebih banyak.
Penurunan pada sulfur
Pada fosfor ke sulfur, sesuatu yang lebih harus mengimbangi pengaruh proton yang lebih
banyak.
Pemerisaian yang sama pada fosfor dan sulfur (dari elektron yang lebih dalam, pada beberapa
tingkat dari elektron 3s), dan elektron yang akan dilepaskan berasal dari orbital yang sama.
Perbedaannya adalah bahwa pada sulfur, elektron yang akan dilepaskan berasal dari salah satu
elektron yang berpasangan pada orbital 3px2. Tolakan antara 2 elektron yang berada dalam orbital
yang sama menunjukkan bahwa elektron lebih mudah dikeluarkan dari pada elektron yang tidak
berpasangan.
2. Jari-jari atom
Kecenderungan
Diagram di bawah ini menunjukkan bagaimana perubahan jari-jari atom pada unsur-unsur
periode 3.
Gambaran yang digunakan untuk membuat diagram ini adalah berdasarkan pada:
Jari-jari metalik / ionik untuk Na, Mg dan Al;
Jari-jari kovalen untuk Si, P, S dan Cl;
Jari-jari van der Waals untuk Ar, karena Ar tidak dapat membentuk ikatan yang kuat.
Wajar jika kita membandingkan jari-jari metalik dengan jari-jari kovalen karena keduanya
menunjukkan ikatan yang sangat rapat. Akan tetapi tidak wajar bila kita membandingkan jari-jari
metalik dan jari-jari kovalen dengan jari-jari van der Waals.
Kecenderungan secara umum menunjukkan atom makin kecil sepanjang periode TERKECUALI
pada argon. Anda tidak dapat membandingkan hal yang tidak sejenis. Sebaiknya kita
mengabaikan argon pada diskusi selanjutnya.
Penjelasan kecenderungan
Jari-jari metalik dan kovalen menunjukkan jarak dari inti ke pasangan elektron ikatan. Jika tidak
yakin dengan hal itu, kembali dan ikuti link sebelumnya.
Dari natrium hingga klor, elektron ikatan semuanya berada di kulit ke-3, akan diperisai oleh
elektron pada kulit pertama dan kedua. Peningkatan jumlah proton dalam inti sepanjang perioda
akan meningkatkan tarikan elektron ikatan menjadi lebih dekat ke inti. Jumlah pemerisaian sama
untuk semua unsur
3. Elektronegativitas / keelektronegatifan
Keelektronegatifan adalah ukuran kecenderungan atom untuk menarik pasangan elektron ikatan.
Skala Pauling adalah yang paling umum digunakan. Fluor (unsur yang paling elektronegatif)
diberi skala 4.0 dan nilai ini makin menurun hingga cesium dan francium dengan
keelektronegatifan terendah yaitu 0.7.
Kecenderungan
Kecenderungan sepanjang periode diperlihatkan grafik di bawah ini:
Ingat bahwa argon tidak dimasukkan. Keelektronegatifan adalah kecenderungan atom untuk
menarik pasangan elektron ikatan. Karena argon tidak membentuk ikatan kovalen sehingga
secara nyata tidak memiliki keelektronegatifan.
Penjelasan kecenderungan
Kecenderungan dijelaskan dengan cara yang sama seperti kecenderungan pada jari-jari atom.
Sepanjang periode, elektron ikatan selalu berada pada kulit yang sama yaitu kulit ke-3, dan selalu
diperisai oleh elektron dalam yang sama.
Semuanya berbeda dalam hal jumlah proton yang terus meningkat dan tarikan pasangan elektron
ikatan makin mendekati inti.
III. Sifat-sifat Fisik
Bagian ini akan membahas daya hantar listrik serta titik leleh dan titik didih unsur-unsur periode
3. Untuk memahami hal ini, hal yang harus Anda pahami adalah struktur dari masing-masing
unsur.
1. Struktur-struktur unsur
Struktur unsur-unsur berubah sepanjang periode 3. Tiga pertama merupakan metalik, silikon
adalah kovalen raksasa dan sisanya berupa molekul sederhana.
2. Tiga struktur metalik
Natrium, magnesium dan alumunium semuanya memiliki struktur metalik.
Dalam natrium hanya ada satu elektron yang terlibat dalam ikatan metalik- satu elektron 3s.
Dalam magnesium, kedua elektron terluarnya terlibat, sedangkan pada alumunium ketiga
elektron terluarnya terlibat.
Sodium, magnesium and aluminium all have metallic structures.
Perbedaan lain yang harus diperhatikan adalah cara penyusunan atom-atomnya dalam kristal
logam. Natrium mengalami koordinasi-8 di mana masing-masing atom natrium bersentuhan
dengan 8 atom natrium yang lain.
Magnesium dan alumunium mengalami koordinasi-12 (meskipun dengan cara yang berbeda). Ini
adalah cara yang lebih efisien dalam menyusun atom-atom. Baik untuk mengurangi pemborosan
tempat / space dalam struktur logam dan ikatan logam yang lebih kuat.
3. Struktur kovalen raksasa
Silikon memiliki struktur kovalen raksasa seperti intan. Bagian terkecil dari struktur dapat dilihat
seperti di bawah ini:
Strukturnya terikat dengan ikatan kovalen yang kuat dalam tiga dimensi.
4. Empat struktur molekuler sederhana
Struktur fosfor dan sulfur bermacam-macam tergantung pada jenis fosfor yang sedang
dibicarakan. Untuk fosfor kita anggap sebagai fosfor putih. Dan untuk sulfur kita anggap salah
satu dari bentuk kristal monoklin dan rombis.
Atom-atom dalam masing-masing molekul terikat melalui ikatan kovalen (tentu saja kecuali
argon).
Dalam keadaan cair atau padat, molekul-molekulnya terikat satu sama lain dengan gaya van der
Waals.
5. Daya hantar arus listrik
Natrium, magnesium dan alumunium semuanya merupakan penghantar / konduktor arus
listrik yang baik;
Silikon merupakan semikonduktor;
Sisanya bukan merupakan konduktor.
Tiga logam pertama, sudah pasti merupakan penghantar listrik karena adanya delokalisasi
elektron (“laut elektronâ€) yang bebas bergerak / berpindah sepanjang padatan atau cairan �logam.
Pada kasus silikon, penjelasan bagaimana silikon dapat menjadi semikonduktor berada di luar
cakupan tingkat ini. Dengan hanya mengetahui strukturnya seperti intan, kita tidak dapat
memperkirakan silikon dapat menghantarkan arus listrik, tapi silikon memang dapat
menghantarkan arus listrik.
Sisanya tidak menghantarkan arus listrik karena merupakan senyawa dengan molekul sederhana.
Tidak ada elektron yang dapat bebas bergerak.
6. Titik leleh dan titik didih
Grafik di bawah menunjukkan bagaimana titik leleh dan titik didih unsur-unsur periode 3
berubah sepanjang periode. Gambar diplot dalam Kelvin bukannya °C untuk menghindari nilai
yang negatif.
Lebih baik bila kita menghubungkan perubahan ini dengan terminologi macam-macam struktur
yang telah dibahas.
7. Struktur metalik
Titik didih dan titik leleh meningkat sepanjang tiga logam pertama karena meningkatnya kekuatan ikatan metalik.
Jumlah elektron pada masing-masing atom menyumbang untuk meningkatkan delokalisasi “lautan elektronâ€. Atom-atom juga menjadi lebih kecil dan memiliki jumlah proton yang �lebih banyak dari natrium hinggga magnesium dan alumunium.
Tarikan dan titik leleh serta titik didih meningkat karena:
Inti atom memiliki muatan positif yang semakin besar; Lautan elektron makin bermuatan negatif; Lautan elektron makin dekat ke inti dan tertarik makin kuat.
Silikon
Silikon memiliki titik leleh dan titik didih yang lebih tinggi karena memiliki struktur kovalen raksasa. Kita harus memutuskan ikatan kovalen yang kuat itu sebelum akhirnya meleleh atau mendidih.
Karena yang kita bicarakan adalah tentang jenis ikatan yang berbeda, lebih baik jangan membendingkan langsung titik leleh dan titik didih silikon dengan titik leleh dan titik didih alumunium.
8. Empat unsur molekuler
Fosfor, sulfur, klor dan argon adalah senyawa molekuler sederhana yang hanya dipengaruhi gaya van der Waals di antara molekul-molekulnya. Titik leleh dan titik didihnya akan makin rendah dari pada empat unsur pertama dalam periode 3 yang memiliki struktur raksasa.
Ukuran titik leleh dan titik didih dipengaruhi oleh ukuran molekul.
Ingat struktur molekul:
Fosfor
Fosfor mengandung molekul P4. Untuk molekul fosfor, anda tidak dapat memecahkan ikatan kovalennya, hanya gaya van der Waals antar molekulnya yang lemah.
Sulfur
Sulfur terdiri dari atom S8 yang berbentuk cincin. Molekulnya lebih besar dari pada molekul fosfor dan gaya van der Waals yang lebih kuat, hal ini penting untuk menjelaskan titik leleh dan titik didih yang lebih tinggi.
Klor
Klor, Cl2, adalah molekul yang lebih kecil dengan gaya van der Waals yang lebih lemah dan klor memiliki titik leleh dan titik didih yang lebih rendah dari pada sulfur dan fosfor.
Argon
Molekul argon hanya terdiri dari satu atom argon, Ar. Jangkauan gaya van der Waals antar atom-atomnya sangat terbatas begitu pula titik leleh dan titik didih argon lebih rendah lagi.