Sejarah Sistem Periodik Unsur

18
Sejarah sistem periodik unsur Penyusunan sistem periodik unsur telah mengalami banyak penyempurnaan. Mulai dari Antoine Lavosier, J. Newslands, O. Mendeleev hingga Henry Moseley. 1. Pengelompokan Unsur Menurut Lavoisier Pada 1789, Antoine Lavoiser mengelompokan 33 unsur kimia. Pengelompokan unsur tersebut berdasarka sifat kimianya. Unsur-unsur kimia di bagi menjadi empat kelompok. Yaitu gas, tanah, logam dan non logam. Pengelompokan ini masih terlalu umum karena ternyata dalam kelompok unsur logam masih terdapat berbagai unsur yang memiliki sifat berbeda. Unsur gas yang di kelompokan oleh Lavoisier adalah cahaya, kalor, oksigen, azote ( nitrogen ), dan hidrogen. Unsur-unsur yang etrgolong logam adalah sulfur, fosfor, karbon, asam klorida, asam flourida, dan asam borak. Adapun unsur-unsur logam adalah antimon,perak, arsenik, bismuth. Kobalt, tembaga, timah, nesi, mangan, raksa, molibdenum, nikel, emas, platina, tobel, tungsten, dan seng. Adapun yang tergolong unsur tanah adalah kapur, magnesium oksida, barium oksida, aluminium oksida, dan silikon oksida. Kelemahan dari teori Lavoisior : Penglompokan masih terlalu umum

Transcript of Sejarah Sistem Periodik Unsur

Page 1: Sejarah Sistem Periodik Unsur

Sejarah sistem periodik unsur Penyusunan sistem periodik unsur telah mengalami banyak penyempurnaan.

Mulai dari Antoine Lavosier, J. Newslands, O. Mendeleev hingga Henry Moseley.

1. Pengelompokan Unsur Menurut Lavoisier

Pada 1789, Antoine Lavoiser mengelompokan 33 unsur kimia. Pengelompokan

unsur tersebut berdasarka sifat kimianya. Unsur-unsur kimia di bagi menjadi empat

kelompok. Yaitu gas, tanah, logam dan non logam. Pengelompokan ini masih terlalu

umum karena ternyata dalam kelompok unsur logam masih terdapat berbagai unsur yang

memiliki sifat berbeda.

Unsur gas yang di kelompokan oleh Lavoisier adalah cahaya, kalor, oksigen,

azote ( nitrogen ), dan hidrogen. Unsur-unsur yang etrgolong logam adalah sulfur, fosfor,

karbon, asam klorida, asam flourida, dan asam borak. Adapun unsur-unsur logam adalah

antimon,perak, arsenik, bismuth. Kobalt, tembaga, timah,

nesi, mangan, raksa, molibdenum, nikel, emas, platina, tobel,

tungsten, dan seng. Adapun yang tergolong unsur tanah

adalah kapur, magnesium oksida, barium oksida, aluminium

oksida, dan silikon oksida.

Kelemahan dari teori Lavoisior : Penglompokan masih terlalu

umum

kelebihan dari teori Lavoisior : Sudah

mengelompokan 33 unsur yang ada berdasarka sifat kimia

sehingga bisa di jadikan referensi bagi ilmuan-ilmuan

setelahnya.

Page 2: Sejarah Sistem Periodik Unsur

2. Pengelompokan unsur menurut J.W. Dobereiner

Pada tahun 1829, J.W. Dobereiner seorang profesor kimia dari Jerman

mengelompokan unsur-unsur berdasarkan kemiripan sifat-sifatnya.

Ia mengemukakan bahwa massa atom relatif strontium sangat dekat dengan masa

rata-rata dari dua unsur lain yang mirip dengan strantium, yaitu kalsiium dan barium.

Dobereiner juga mengemukakan beberapa kelompok unsur lain seperti itu. Unsur

pembentuk garam dan massa atomnya, yaitu c1 = 35,5 Br = 80, dsn I = 127. unsur

pembentuk alkali dan massa atomnya. Yaitu Li = 7, Na = 23 dan K = 39.

Dari pengelompokan unsur-unsur tersebut, terdapat suatu keteraturan. Setiap tiga

unsur yang sifatnya mirip massa atom ( A r ) unsur yang kedua (tengah) merupakan

massa atom rata-rata dari massa atom unsur pertama dan ketiga.

Oleh karena itu, Dobereiner mengambil kesimpulan bahwa unsur-unsur dapat di

kelompokan ke dalam kelompok-kelompok tiga unsur yang di sebut triade.

Kelemahan dari teori ini adalah pengelompokan unsur ini kurang efisian dengan adanya

beberapa unsur lain dan tidak termasuk dalam kelompok triad padahal sifatnya sama

dengan unsur dalam kelompok triefd tersebut.

Kelebihan dari teori ini adalah adanya keteraturan setiap unsure yang sifatnya

mirip massa Atom (Ar) unsure yang kedua (tengah) merupakan massa atom rata-rata di

massa atom unsure pertama dan ketiga.

Page 3: Sejarah Sistem Periodik Unsur

3. Pengelompokan unsur menurut J. Newlands

J. Newlands merupakan orang pertama yang mengelompokan unsur-unsur

berdasarkan kenaikan massa atom relatif. Newlands mengumumkan penemuanya yang di

sebut hukum oktaf.

Ia menyatakan bahwa sifat-sifat unsur berubah secara teratur.. Unsur pertama

mirip dengan unsur kedelapan, unsur kedua mirip dengan unsur kesembilan, dan

seterusnya. Daftar unsur yang disusun oleh Newlands berdasarkan hukum oktaf diberikan

pada tabel 1.1

Di sebut hokum Oktaf karena beliau mendapati bahwa sifat-sifat yang sama

berulang pada setiap unsure ke delapan dalam susunan selanjutnya dan pola ini

menyurapi oktaf music.

Tabel 1.1 Daftar oktaf Newlands

Hukum oktaf newlands ternyata hanya berlaku untuk

unsur-unsur ringan. Jika diteruskan, teryata kemiripan sifat

terlalu dipaksakan. Misalnya, Ti mempunya sifat yang cukup

berbeda dengan Al maupun B.

Kelemahan dari teori ini adalah dalam kenyataanya mesih di ketemukan beberapa

oktaf yang isinya lebih dari delapan unsur. Dan penggolonganya ini tidak cocok untuk

unsur yang massa atomnya sangat besar.

4. Pengelompokan unsur menurut Dmitri Ivanovic Mendeleev

Page 4: Sejarah Sistem Periodik Unsur

Pada tahun 1869 seorang sarjana asal rusia bernama Dmitri Ivanovich mendeleev,

berdasarkan pengamata terhadap 63 unsur yang sudah dikenal ketika itu, menyimpulkan

bahwa sifat-sifat unsur adalah fungsi periodik dari massa atom relatifnya. Artinya, jika

unsur-unsur disusunmenurut kenaikan massa atom relatifnya, maka sifat tertentu akan

berulang secara periodik. Mendeleev menempatkan unsur-unsur yang mempunyai

kemiripan sifat dalam satu lajur vertikal yang disebut golongan. Lajur-lajur horizontal,

yaitu lajur unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya, disebut priode daftar

periodik Mendeleev yang dipublikasikan tahun 1872.

Sebagaimana dapat dilihat pada gambar di atas, Mendeleev mengkosongkan

beberapa tempat. Hal itu dilakukan untuk menetapkan kemiripan sifat dalam golongan.

Sebagai contoh, Mendelev menempatkan Ti (Ar = 48 ) pada golongan IV dan

membiarkan golongan III kosong karena Ti lebih mirip dengan C dan Si, dari pada

dengan B dan Al. Mendeleev meramalkan dari sifat unsur yang belum di kenal itu.

Perkiraan tersebut didasarkan pada sifat unsurlain yang sudah dikenal, yang letaknya

berdampingan baik secara mendatar maupun secara tegak. Ketika unsur yang diramalkan

itu ditemukan, teryata sifatnya sangat sesuai dengan ramalan mendeleev. Salah satu

contoh adalah germanium ( Ge ) yang ditemukan pada tahun 1886, yang oleh Mendeleev

dinamai ekasilikon.

Page 5: Sejarah Sistem Periodik Unsur

Kelemahan dari teori ini adalah masih terdapat unsur-unsur yang massanya lebih

besar letaknya di depan unsur yang massanya lebih kecil. Co : Telurium (te) = 128 di

kiriIodin (I)= 127. hal ini dikarenakan unsur yang mempunyai kemirpan sifat diletakkan

dalam satu golongan. Kelemahan dari teori ini adalah pemebetulan massa atom.

Sebelumnya massa atom. Sebelumnya massa atom In = 76 menjadi 113. selain itu Be,

dari 13,5 menjadi 9. U dari 120 menjadi 240 . selain itu kelebihannya adalah peramalan

unsur baru yakni meramalkan unsur beseerta sifat-sifatnya.

5. Sistem Periodik Modern dari Henry G. Moseley

Pada awal abad 20, pengetahuan kita terhadap atom mengalami perkembangan

yang sangat mendasar. Para ahli menemukan bahwa atom bukanlah suatu partikel yang

tak terbagi melainkan terdiri dari partikel yang lebih kecil yang di sebut partikel dasar

atau partikel subatom. Kini atom di yakini terdiri atas tiga jenis partikeldasar yaitu

proton, elektron, dan neuron. Jumlah proton merupakan sifat khas dari unsur, artinya

setiap unsur mempunyai jumlah proton tertentu yang berbeda dari unsur lainya. Jumlah

proton dalam satu atom ini disebut nomor atom. pada 1913, seorang kimiawan inggris

bernama Henry Moseley melakukan eksperimen pengukuran panjang gelombang unsur

menggunakan sinar-X.

Berdasarkan hasil eksperimenya

tersebut, diperolehkesimpulan bahwasifat

dasar atom bukan didasari oleh massa atom

relative, melainkan berdasarkan kenaikan

jumlah proton. Ha tersebut diakibatkan

adanya unsur-unsur yang memiliki massa

atom berbeda, tetapi memiliki jumlah proton

sama atau disebut isotop.

Kenaikan jumlah proton ini

mencerminkan kenaikan nonor atom unsur

tersebut. Pengelompokan unsur-unsur sisitem periodik modern merupakan

Page 6: Sejarah Sistem Periodik Unsur

penyempurnaan hukum periodik Mendeleev, yang di sebut juga sistem periodik bentuk

panjang.

Sistem periodik modern disusun berdasarkan kebaikan nomor atom dan

kemiripan sifat. Lajur-lajur horizontal, yang disebut periode disusun berdasarkan

kenaikan nomor atom ; sedangkan lajur-lajur vertikal, yang disebut golongan, disusun

berdasarkan kemiripan sifat. Sistem periodik modern terdriri atas 7 periode dan 8

golongan. Setiap golongan dibagi lagi menjadi 8 golongan A( IA-VIIIA ) dan 8 golongan

B (IB – VIIIB).

Unsur-unsur golongan A disebut golongan utama, sedangkan golongan B disebut

golongan transisi. Golongan-golongan juga dapat ditandai dengn bilangan 1 sampai

dengan 18 secara berurutan dari kiri ke kanan. Dengan cara ini maka unsur transisi

terletak pada golongan 3 sampai golongan 12. Pada periode 6 dan 7 terdapat masing-

masing 14 unsur yang disebut unsur-unsur transisi dalam, yaitu unsur-unsur antanida dan

aktinida. Unsur-unsur transisi dalam semua termasuk golongan IIIB. Unsur-unsur

lantanida pada periode 6 golongan IIIB, dan unsur-unsur aktinida pada periode 7

golongan IIIB. Penempatan unsur-unsur tersebut di bagian bawah tabel periodik adalah

untuk alasan teknis, sehingga daftr tidak terlalu panjang.

Sistem Periodik Unsur Modern

Page 7: Sejarah Sistem Periodik Unsur

SEJARAH PERKEMBANGAN

PENEMUAN SISTEM PERIODIK UNSUR

Oleh : Nico Agung Nugraha

Page 8: Sejarah Sistem Periodik Unsur

Perkembangan Pengelompokan Unsur

Pada  awalnya,  unsur  hanya  digolongkan  menjadi  logam  dan nonlogam. Dua puluh unsur yang dikenal pada masa itu mempunyai sifat 

Page 9: Sejarah Sistem Periodik Unsur

yang  berbeda  satu  dengan  yang  lainnya.  Setelah  John  Dalton mengemukakan teori atom maka terdapat perkembangan yang cukup berarti dalam pengelompokan unsur-unsur. Penelitian Dalton tentang atom menjelaskan bahwa setiap unsur mempunyai atom-atom dengan sifat   tertentu   yang   berbeda   dari   atom   unsur   lain.   Hal   yang membedakan diantara unsur adalah massanya.

Pada  awalnya  massa  atom  individu  belum  bisa  ditentukan karena atom mempunyai massa yang amat kecil sehingga digunakan massa atom relatif yaitu perbandingan massa antar-atom. Berzelius pada  tahun 1814  dan  P.  Dulong  dan  A.  Petit  pada  tahun 1819 melakukan  penentuan  massa  atom  relatif  berdasarkan  kalor  jenis unsur.  Massa  atom  relatif  termasuk  sifat  khas  atom  karena  setiap unsur  mempunyai  massa  atom  relatif  tertentu  yang  berbeda  dari unsur   lainnya.   Penelitian   selanjutnya   melibatkan   Dobereiner, Newlands, mendeleev dan Lothar Meyer yang mengelompokkan unsur berdasarkan massa atom relatif.

Unsur klorin, bromin dan iodine

Pengelompokan Unsur Menurut Lavoisier

Pada 1789, Antoine Lavoiser mengelompokan 33 unsur kimia.

Pengelompokan unsur tersebut berdasarka sifat kimianya. Unsur-unsur kimia

di bagi menjadi empat kelompok. Yaitu gas, tanah, logam dan non logam.

Page 10: Sejarah Sistem Periodik Unsur

Pengelompokan ini masih terlalu umum karena ternyata dalam kelompok

unsur logam masih terdapat berbagai unsur yang memiliki sifat berbeda.

Unsur gas yang di kelompokan oleh Lavoisier adalah cahaya, kalor,

oksigen, azote ( nitrogen ), dan hidrogen. Unsur-unsur yang tergolong logam

adalah sulfur, fosfor, karbon, asam klorida, asam flourida, dan asam borak.

Adapun unsur-unsur logam adalah antimon,perak, arsenik, bismuth. Kobalt,

tembaga, timah, nesi, mangan, raksa, molibdenum, nikel, emas, platina,

tobel, tungsten, dan seng. Adapun yang tergolong unsur tanah adalah kapur,

magnesium oksida, barium oksida, aluminium oksida,

dan silikon oksida.

Kelemahan dari teori Lavoisior : Penglompokan masih

terlalu umum

kelebihan dari teori Lavoisior : Sudah

mengelompokan 33 unsur yang ada berdasarka sifat

kimia sehingga bisa di jadikan referensi bagi ilmuan-

ilmuan setelahnya.

Triad Dobereiner

Johann  Wolfgang  Dobereiner  pada  tahun  1829  menjelaskan hasil  penelitiannya  yang  menemukan  kenyataan  bahwa  massa  atom relatif stronsium berdekatan dengan massa rata-rata dua unsur lain yang  mirip  dengan  stronsium  yaitu  kalsium  dan  barium.  Hasil penelitiannya  juga  menunjukkan  bahwa  beberapa  unsur  yang  lain menunjukkan    kecenderungan    yang    sama.    Berdasarkan    hasil penelitiannya,  Dobereiner  selanjutnya  mengelompokkan  unsur-unsur dalam kelompok-kelompok tiga unsur yang lebih dikenal sebagai triad.

Page 11: Sejarah Sistem Periodik Unsur

Triad yang ditunjukkan oleh Dobereiner tidak begitu banyak sehingga berpengaruh terhadap penggunaannya.

Massa Atom Relatif Unsur Triad Dobereiner

Triad Dobereiner

Hukum oktaf Newlands

Hukum oktaf ditemukan oleh A. R. Newlands pada tahun 1864. Newlands mengelompok-kan unsur berdasarkan kenaikan massa atom relatif  unsur. Kemiripan  sifat ditunjukkan  oleh  unsur  yang  berseliih satu oktaf yakni unsur ke-1 dan unsur ke-8 serta unsur ke-2 dan unsur ke-9. Daftar unsur yang berhasil dikelompokkan berdasarkan hukum oktaf oleh Newlands ditunjukkan pada tabel berikut.

John Newlands

Page 12: Sejarah Sistem Periodik Unsur

Tabel oktaf Newlands

Hukum  oktaf  Newlands  ternyata  hanya  berlaku  untuk  unsur-unsur dengan  massa  atom  relatif  sampai 20 (kalsium).  Kemiripan  sifat terlalu dipaksakan apabila pengelompokan dilanjutkan.

Sistem Periodik Mendeleev

Dmitri  Ivanovich  Mendeleev  pada  tahun 1869  melakukan pengamatan terhadap 63 unsur yang sudah dikenal dan mendapatkan hasil bahwa sifat unsur merupakan fungsi periodik dari massa atom relatifnya. Sifat tertentu akan berulang secara periodik apabila unsurunsur   disusun   berdasarkan   kenaikan   massa   atom   relatifnya. Mendeleev selanjutnya menempatkan unsur-unsur dengan kemiripan sifat pada satu lajur vertikal yang disebut golongan. Unsur-unsur juga disusun berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya dan ditempatkan dalam satu lajur yang disebut periode. Sistem periodik yang disusun Mendeleev dapat dilihat pada tabel berikut:

Dmitri Ivanovich Mendeleev

Page 13: Sejarah Sistem Periodik Unsur

Sistem Periodik Mendeleev

Mendeleev    sengaja    mengosong-kan    beberapa    tempat    untuk menetapkan  kemiripan  sifat  dalam  golongan.  Beberapa  kotak  juga sengaja  dikosongkan  karena  Mendeleev  yakin masih  ada  unsur yang belum dikenal karena belum ditemukan. Salah satu unsur baru yang sesuai   dengan   ramalan   Mendeleev   adalah   germanium   yang sebelumnya diberi nama ekasilikon oleh Mendeleev.

Sistem Periodik Moseley

Perkembangan  terbaru  mengenai  atom  menjelaskan  bahwa atom  dapat  terbagi  menjadi  partikel  dasar  atau  partikel  subatom. Atom  selanjutnya  diketahui  tersusun  oleh  proton,  elektron  dan netron.  Jumlah  proton  merupakan  sifat  khas  unsur.  Setiap  unsur mempunyai  jumlah  proton  tertentu  yang  berbeda  dari  unsur  lain. Jumlah proton suatu unsur dinyatakan sebagai nomor atom.

Henry G. Moseley yang merupakan penemu cara menentukan nomor atom pada tahun  1914 kembali menemukan bahwa sifat-sifat unsur  merupakan  fungsi  periodik  nomor  atomnya.  Pengelompokan yang  disusun  oleh  Mendeleev  merupakan  susunan  yang  berdasarkan kenaikan nomor atomnya. Penyusunan telurium dan iodin yang tidak sesuai dengan kenaikan massa atom relatifnya ternyata sesuai dengan kenaikan nomor atomnya.

Page 14: Sejarah Sistem Periodik Unsur

Henry G. Moseley

Periode dan Golongan

Sistem periodik modern tersusun berdasarkan kenaikan nomor atom  dan  kemiripan  sifat.  Lajur  horisontal  yang  disebut  periode, tersusun berdasarkan kenaikan nomor atom sedangkan lajur vertikal yang  disebut  golongan  tersusun  berdasarkan  kemiripan  sifat.  Unsur golongan  A  disebut  golongan  utama  sedangkan  golongan  B  disebut golongan  transisi.  Golongan  dapat  dieri  tanda  nomor  1  sampai  18 berurutan  dari  kiri  ke  kanan.  Berdasarkan  penomoran  ini,  golongan transisi mempunyai nomor 3 sampai 12.

Sistem  periodik  modern  tersusun  atas 7  periode  dan 18 golongan yang terbagi menjadi 8 golongan utama atau golongan A dan 8 golongan transisi atau golongan B.

Page 15: Sejarah Sistem Periodik Unsur

Sistem Periodik Modern