Tugas Khusus Kelarutan

10
Nama : Riky Yuliandita NIM : 03111003048 KELARUTAN A. Pengertian kelarutan Larutan merupakan suatu campuran homogen antara dua zat dari molekul, atom ataupun ion dimana zat yang dimaksud disini adalah zat padat, minyak yang larut dalam air. Larutan disebut juga campuran yang homogen. Disebut campuran karena susunannya dapat berubah-ubah dan disebut homogen susunannya begitu seragam sehingga batas antara zat-zat yang melarut (solut) dan pelarut (solven) tidak dapat dibedakan bahkan dengan mikroskop optis sekalipun. Suatu zat dikatakan sebagai pelarut apabila memiliki jumlah yang lebih banyak dibandingkan jumlah zat terlarutnya (solut-nya). Campuran-campuran homogen dari gas, emas dan perunggu dapat dikatakan pula sebagai larutan. Tetapi istilah larutan biasanya digunakan untuk fasa cair. Larutan dapat dibagi menjadi 3, yaitu: 1. Larutan tak jenuh Larutan tak jenuh yaitu larutan yang mengandung solute (zat terlarut) kurang dari yang diperlukan untuk membuat larutan jenuh. Bisa juga disebut sebagai larutan yang partikel - partikelnya tidak tepat habis bereaksi dengan pereaksi (masih bisa melarutkan zat). Larutan tak jenuh terjadi apabila bila hasil kali

description

Operasi teknik kimia unit operasi Larutan merupakan suatu campuran homogen antara dua zat dari molekul, atom ataupun ion dimana zat yang dimaksud disini adalah zat padat, minyak yang larut dalam air. Larutan disebut juga campuran yang homogen. Larutan disebut juga campuran yang homogen.

Transcript of Tugas Khusus Kelarutan

Nama: Riky Yuliandita NIM : 03111003048

KELARUTAN

A. Pengertian kelarutanLarutan merupakan suatu campuran homogen antara dua zat dari molekul, atom ataupun ion dimana zat yang dimaksud disini adalah zat padat, minyak yang larut dalam air. Larutan disebut juga campuran yang homogen. Disebut campuran karena susunannya dapat berubah-ubah dan disebut homogen susunannya begitu seragam sehingga batas antara zat-zat yang melarut (solut) dan pelarut (solven) tidak dapat dibedakan bahkan dengan mikroskop optis sekalipun. Suatu zat dikatakan sebagai pelarut apabila memiliki jumlah yang lebih banyak dibandingkan jumlah zat terlarutnya (solut-nya). Campuran-campuran homogen dari gas, emas dan perunggu dapat dikatakan pula sebagai larutan. Tetapi istilah larutan biasanya digunakan untuk fasa cair.Larutan dapat dibagi menjadi 3, yaitu:1. Larutan tak jenuhLarutan tak jenuh yaitu larutan yang mengandung solute (zat terlarut) kurang dari yang diperlukan untuk membuat larutan jenuh. Bisa juga disebut sebagai larutan yang partikel - partikelnya tidak tepat habis bereaksi dengan pereaksi (masih bisa melarutkan zat). Larutan tak jenuh terjadi apabila bila hasil kali konsentrasi ion < Ksp berarti larutan belum jenuh ( masih dapat larut).2. Larutan jenuh Larutan jenuh yaitu suatu larutan yang mengandung sejumlah solute yang larut dan mengadakan kesetimbangn dengan solut padatnya. Bisa juga disebut sebagai larutan yang partikel- partikelnya tepat habis bereaksi dengan pereaksi (zat dengan konsentrasi maksimal). Larutan jenuh terjadi apabila bila hasil konsentrasi ion = Ksp berarti larutan tepat jenuh.3. Larutan sangat jenuh (kelewat jenuh) Larutan sangat jenuh yaitu suatu larutan yang mengandung lebih banyak solute daripada yang diperlukan untuk larutan jenuh. Larutan yang tidak dapat lagi melarutkan zat terlarut sehingga terjadi endapan. Larutan sangat jenuh terjadi apabila hasil kali konsentrasi ion > Ksp berarti larutan lewat jenuh (mengendap).Zat-zat yang memiliki fasa padat dan gas lazimnya disebut sebagaizat terlarut (solute) sedangkan yang berfasa cair dikatakan sebagai pelarut. Suatu zat dikatakan sebagai pelarut apabila memiliki jumlah yang lebih banyak dibandingkan jumlah zat terlarut. Dalam kondisi tertentu misalnya campuran antara alkohol dan air dengan perbandingan 50:50. Dari campuran tersebut sedikit meragukan untuk menentukan mana yang bertindak sebagai pelarut dan mana yang bertimdak sebagai zat terlarutnya. Dari campuran yang demikian air dan alkohol dapat dikatakan sebagai pelarut dan dapat pula dikatakan sebagai zat terlarut. Lain halnya dalam pembuatan sirup. Dalam pembuatan sirup jumlah gula lebih banyak dari jumlah air tetapi air tetap dikatakan sebagai pelarut karena dapat mempertahankan keadaan fisiknya sedangkan gula atau sukrosa disebut sebagai zat terlarut. Untuk menyatakan jumlah atau banyak zat terlarut dalam suatu larutan digunakan istilah konsentrasi.Terdapat beberapa metode yang digunakan untuk menyatakan konsentrasi zat terlarut di dalam larutan.Kelarutan didefenisikan dalam besaran kuantitatif sebagai konsentrasi zat terlarut dalam larutan jenuh pada temperatur tertentu, dan secara kualitatif didefenisikan sebagai interaksi spontan dari dua atau lebih zat untuk membentuk dispersi molekuler homogen. Larutan dinyatakan dalam mili liter pelarut yang dapat melarutkan satu gram zat. Misalnya 1 gram asam salisilat akan larut dalam 500 ml air. Kelarutan dapat pula dinyatakan dalam satuan molalitas, molaritas dan persen. Larutan sebagai campuran homogen bahan yang berlainan. Untuk dibedakan antara larutan dari gas, cairan dan bahan padat dalam cairan. Disamping itu terdapat larutan dalam keadaan padat (misalnya gelas, pembentukan kristal campuran).Kelarutan suatu senyawa bergantung pada sifat fisika dan kimia zat terlarut dan pelarut, juga bergantung pada faktor temperatur, tekanan, pH larutan, dan untuk jumlah yang lebih kecil, bergantung pada hal terbaginya zat terlarut. Adapun kelarutan didefenisikan dalam besaran kuantitatif sebagai konsentrasi zat terlarut dalam larutan jeuh pada temperatur tertentu, dan secara kualitatif didefenisikan sebagai interaksi spontan dari dua atau lebih zat untuk membentuk dispersi molekuler homogen.Kelarutan suatu bahan dalam suatu pelarut tertentu menunjukkan konsentrasi maksimum larutan yang dapat dibuat dari bahan dan pelarut tersebut. Bila suatu pelarut pada suhu tertentu melarutkan semua zat terlarut sampai batas daya melarutkannya, larutan ini disebut larutan jenuh. Kelarutan adalah kuantitas maksimal suatu zat kimia terlarut (solute) untuk dapat larut pada pelarut (solven) tertentu membentuk larutan homogen. Kelarutan suatu zat pada dasarnya sangat bergantung pada sifat fisika dan sifat kimia zat terlatut (solute) dan pelarut atau solven pada suhu, tekanan dan pH larutan. Secara luas kelarutan suatu zat pada pelarut tertentu merupakan suatu pengukuran konsentrasi kejenuhan dengan cara menambahkan sedikit demi sedikit solut pada pelarut sampai solut tersebut mengendap (tidak dapat larut lagi). Rentang kelarutan sangat bervariasi. Ada banyak sekali zat kimia yang mempunyai kelarutan tak terbatas, dan hasilnya bercampur sempurna (miscible), misalnya adalah etanol dalam air. Ada pula zat kimia yang sama sekali tidak larut, sebagai contoh adalah perak klorida dalam air. Namun kebanyakan suatu zat dapat terlarut dalam pelarut sampai tepat jenuh, setelah itu mengendap seperti NaCl dalam air. Maka dari itu, ilmuwan telah banyak meneliti kelarutan suatu solut pada pelarut, yang dikenal dengan aturan kelarutan. Pada keadaan tertentu, kesetimbangan kelarutan dapat menjadi berlebih sehingga disebut dengan larutan superjenuh atau metastabil.Pengertian kelarutan sebaiknya tidak dikacaukan dengan kemampuan melarutkan atau mencairkan suatu zat, karena larutan juga dapat dibuat dengan mereaksikan suatu zat. Sebagai contoh adalah zink yang tak dapat larut dalam asam klorida. Tetapi karena adanya reaksi antara gas hidrogen dengan zink klorida menyebabkannya seperti larut. Kelarutan tidak bergantung pada ukuran partikel atau faktor kinetik lainnya, maupun waktu pelarutan. Ada 2 prinsip yang mempengaruhi kelarutangas dalam cairan, yaitu:a. Makin tinggi titik cair suatu gas, makin mendekati zat cair gaya tarik antar molekulnya. Gas dengan titik cair lebih tinggi, kelarutannya lebih besar.b. Pelarut terbaik untuk suatu gas ialah pelarut yang gaya tarik antar molekulnya sangat mirip dengan yang dimiliki oleh suatu gas.B. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kelarutan suatu zatTerdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kelarutan suatu seyawa dalam suatu zat, faktor-faktor tersebut antara lain:a. Jenis zat terlarut dan pelarut. Zat-zat dengan struktur kimia yang mirip umumnya dapat saling bercampur dengan baik sedangkan zat-zat yang struktur kimianya berbeda umumnya kurang dapat bercampur (like dissolve like). Senyawa yang bersifat polar akan mudah larut dalam pelarut polar, sedangkan senyawa nonpolar akan mudah larut dalam pelarut nonpolar. Contohnya alkohol dan air bercampur sempurna (completely miscible), air dan eter bercampur sebagian (partially miscible), sedangkan minyak dan air tidak bercampur (completely immiscible).b. TemperaturKelarutan suatu solut pada pelarut tertentu sangat bergantung pada temperatur atau suhu. Pada sebagian besar padatan yang dapat larut dalam air, kelarutan akan semakin meningkat jika suhu dinaikkan melebihi 100 C. Solut atau zat terlarut ionik yang terlarut pada air bersuhu tinggi (mendekati suhu kritis) cenderung berkurang karena perubahan sifat dan struktur molekul air. Selain itu, tetapan dielektrik menyebabkan pelarut kurang polar. Kelarutan senyawa organik selalu meningkat dengan naiknya suhu. Inilah yang mendasari teknik pemurnian denganrekristalisasiyang memanfaatkan perbedaan kelarutan solut pada suhu rendah dan tinggi. Kelarutan gas umumnya berkurang pada temperatur yang lebih tinggi. Misalnya jika air dipanaskan, maka akan timbul gelembung-gelembung gas yang keluar dari dalam air, sehingga gas yang terlarut dalam air tersebut menjadi berkurang. Kebanyakan zat padat kelarutannya lebih besar pada temperatur yang lebih tinggi. Namun ada beberapa zat padat yang kelarutannya berkurang pada temperatur yang lebih tinggi.c. TekananPada fase terembun, tekanan sangat berpengaruh terhadap kelarutan; namun biasanya lemah dan diabaikan pada praktiknya. Diasumsikan sebagai larutan ideal ketergantungan kelarutan pada tekanan diberikan diungkapkan dengan rumus:

.................(1)

dimana indeks i merupakan komponen, Niadalah fraksi mol komponen ke i, P adalah tekanan, indeks T menyatakan suhu kosntan, Vi,cradalah volume molar parsial komponen ke i, dan R merupakan tetapan gas universal. Perubahan tekanan memberikan pengaruh yang kecil terhadap kelarutan zat cair atau padat. Kelarutan gas sebanding dengan tekanan parsial gas itu. Menurut Hukum Henry, massa gas yang melarut (solut) dalam sejumlah tertentu cairan (pelarutnya) berbanding lurus dengan tekanan yang dilakukan oleh gas itu (tekanan parsial), yang berada dalam kesetimbangan dengan larutan itu. Contohnya kelarutan oksigen dalam air (H2O) akan bertambah menjadi 5 kali jika tekanan parsial-nya dinaikkan 5 kali. Hukum ini tidak berlaku untuk gas yang bereaksi dengan pelarut, misalnya HCl atau NH3 dalam air.d. Ukuran zat terlarutZat terlarut dengan ukuran kecil (serbuk) lebih mudah melarut dibandingkan dengan zat terlarut yang berukuran besar. Pada zat terlarut berbentuk serbuk, permukaan sentuh antara zat terlarut dengan pelarut semakin banyak. Akibatnya, zat terlarut berbentuk serbuk lebih cepat larut daripada zat telarut berukuran besar. Voleme pelarut yang besar juga akan lebih mudah melarutkan zat terlarut.e. PengadukanPengadukan menyebabkan partikel-partikel antara zat terlarut dengan pelarut akan semakin sering untuk bertabrakan. Hal ini menyebabkan proses pelarutan menjadi semakin cepat. Dari pengalaman sehari-hari, kita tahu bahwa gula lebih cepat larut dalam air jika diaduk. Dengan diaduk, tumbukan antar partikel gula dengan pelarut akan semakin cepat, sehingga gula mudah larut dalam air. Dalam suatu larutan, semua partikel (zat terlarut dan pelarut) berukuran sebesar molekul atau ion-ion. Partikel itu tersebar secara merata dalam larutan dan menghasilkan satu fase homogen. Karena sedemikian menyatunya penyebaran zat terlarut (solute) dan zat pelarut (solven) dalam suatu larutan, sifat fisik larutan akan sedikit berbeda dengan solven murninya.DAFTAR PUSTAKA

R. Voight. (1994), Buku Pelajaran Teknologi Farmasi Edisi Kelima, Penerbit Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.Premono, S. A. Wardani, dan N. Hidayati. 2009. Kimia : SMA/ MA Kelas XI. Departemen Pendidikan Nasional: Jakarta.Seran, Emel. 2010. Konsentrasi Larutan. http://wanibesak.wordpress.com/2010/11/05/larutan-konsentrasi-larutan/. Diakses pada 2 Maret 2014Anonim. 2010. faktor yang mempengaruhi kelarutan. http://banyaktugas.blog-spot.com/2010/11/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html. Diakses pada 2 Maret 2014.Anonim. 2013. Kelarutan. http://www.ilmukimia.org/2013/04/kelarutan.html. Diakses pada 2 Maret 2014Anonom. 2011. Faktor-faktor yang mempengaruhi pencampuran. http://skripsi- airku.wordpress.com/category/air-sebagai-materi/campuran/larutan/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-kelarutan/. Diakses pada 2 Maret 2014