Tugas Khusus
-
Upload
sharrenshe -
Category
Documents
-
view
35 -
download
0
description
Transcript of Tugas Khusus
TUGAS KHUSUS
“DAFTAR OBAT DALAM FORMULARIUM RUMAH SAKIT HASAN
SADIKIN YANG MEMPENGARUHI FUNGSI HATI DAN
MENYEBABKAN RESIKO JATUH”
Disusun oleh :
Sharren Celcilia
260112140570
Pembimbing:
Dra. Siti Susiani, M.Si., Apt.
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2015
DATA OBAT DALAM FORMULARIUM RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN YANG MEMPENGARUHI FUNGSI HATI
No. Nama Obat Indikasi Dosis Pengaruh Perhatian 1 Acarbose 1,2 antidiabetes Dosis awal :
25 mg 3 kali sehariDosis maintenance :50-100 mg 3 kali sehari
Peningkatan serum aminotransferase (ALT dan AST) dan kemungkinan terjadinya hiperbilirubinemia.
Kontraindikasi dengan pasien siroris.Tidak ada penyesuaian dosis khusus.
2 Albendazole 1,2 Antelmentik Dosis maksimum 800 mg per hari
Peningkatan enzim hepatic dari ringan sampai sedang.Peningkatan transaminase.Pasien dengan pelemahan hati beresiko mengalami toksisitas.
Hentikan albendazole jika enzim hati melebih 2 kali ULN
3 Alprazolam 1 Sedatif Dosis awal : 0,25 mg 2-3 kali sehari.Tingkatkan dosis sesuai dengan toleransi pasien.Maksimum dosis : 4 mg per hari
Perpanjangan waktu eliminasi Gunakan dengan hati-hati.Gunakan dosis efektif terkecil
4 Amilorid 2 Diuretik Dosis 5-10 mg/hari dibagi menjadi 2 dosis.
Ketidakseimbangan elektrolit dan asam basa dapat menyebabkan ensefalopati hati pada pasien sirosis
Hati-hati penggunaan pada pasien sirosis.
5 Amiodarone 2 antiaritmik Loading dose :800-1600 mg per hariDosis maintenance :400-600 mg per hari
Cedera fatal pada hati. Reduksi dosis untuk pasien dengan pelemahan hati substansial
No. Nama Obat Indikasi Dosis Pengaruh Perhatian 6 Amoxilin dan
klavulanat 1,2Antibiotik Dosis 250-500 mg per 8
jamPeningkatan serum ALT, AST, bilirubin, dan alkalin fosfatase terutama pada pasien geriatri, laki-laki dan terapi jangka panjang.
Pemilihan dosis dengan hati-hati dan monitor fungsi hati.Kontraindikasi dengan pasien yang mempunyai cholestatic jaundice dan disfungsi hati yang berhubungan dengan penggunaan Amixicilin-klavulanat.
7 Amlodipin 1 Agen calcium channel bloker
Dosis untuk pasien dengan hati normal :Maksimum 10 mg per hari.
Untuk pasien dengan penyakit hati:Hipertensi : mulai dengan 2,5 mg per hariAngina : mulai dengan 5 mg per hari
Penurunan clearence dari amlodipin dan peningkatan AUC sebesar 60-70%.
Gunakan amlodipin dengan hati-hati dan pertimbangkan reduksi dosis pada pasien dengan pelemahan hati yang parah.
8 Amoxicilin1 Antibiotik Dosis 250-500 mg setiap 8 jam
Peningkatan serum ALT dan AST.Disfungsi hepatic, termasuk cholestatic jaundic, hepatitis kolestatis, dan hepatitis kolestats akut.
Lakukan test fungsi hati selama perpanjangan terapi.
9 Anastrazole 1 Agen antineoplastik
Dosis : 1 mg per hari Peningkatan serum AST, ALT serta alkaline transferase.Peningkatan serum GGT dan bilirubin (jarang dilaporkan)
Penyesuaian dosis tidak dibutuhkan untuk pelemahan hati ringan sampai sedang.
No. Nama Obat Indikasi Dosis Pengaruh Perhatian 10 Aspirin 1,2 NSAID (Non
steroid anti-inflammatory drug)
Analgesik antipiretik :325-650 mg per 4-6 jam atau maksimum 4g/hariStroke iskemik akut :150-325 sekali sehari
Antiplatelet :70-100 mg per hari
Toksisitas hati Hindari penggunana pada pasien dengan pelemahan hati yang parah
11 Asparaginase 1 Agen antineoplastik
Dosis :6000 unit/m2/dosis 3 kali seminggu
Hepatotoksisitas (termasuk gagal hati), liver disorder dan berbagai fungsi hati abnormal (peningkatan ALT, AST, alkaline fosfatase dan bilirubin),
Tidak ada penyesuaian dosis khusus.
12 Asam mefenamat 1 NSAID (Non steroid anti-inflammatory drug)
Dosis awal 500 mg.Reduksi dosis disesuaikan dengan toleransi hati
Reaksi parah seperti jaundice, hepatitis fatal, nekrosis hati, gagal hati.Peningkatan serum AST dan ALT.
Reduksi dosis diperlukan
13 Asetazolamid 1,2 Inhibitor carbonic anhydrase
Dosis :250 mg – 1 gr per hari
Menganggu fungsi kerja hati Hindari penggunaan pada pasien dengan pelemahan hati termasuk sirosis, karena resiko terjadinhya ensefalopati hati.
14 Atomoxetine 1 Inhibitor selektif reuptake norepineferin
Dosis normal 100 mg per hari.
Cedera hati yang parah karena manifestasi dari peningkatan enzim hati (40 kali dari ULN) dan jaundice (bilirubin 12 kali dari ULN)
Reduksi dosis awal dan dosis target sebesar 50% pada pasien dengan pelemahan hati sedang (Child Pugh kelas B) dan penurunan 75% pada pasien dengan pelemahan hati parah (Child Pugh kelas C).
No. Nama Obat Indikasi Dosis Pengaruh Perhatian 15 Bicalutamid1 Agen
antineoplastikDosis :50 mg per hari
Cedera hati yang parah. Gunakan dengan hati-hati pada pasien dengan pelemahan hati yang parah.
16 Bleomycin1,2 Agen antineoplastik
Dosis :0,25 – 0,5 unit/kg atau 10 – 20 unit/m2 1 -2 kali per minggu
Toksisitas hepatic Diperlukan penyesuaian dosis.
17 Bromokriptin 1 Agonis reseptor dopamin derivat ergot
Dosis awal untuk 1,25 mg per hari, tingkatkan dosis setiap 3 hari sampai ke dosis maintenance 15 mg per hari.
Penurunan clearence hati Penyesuaian dosis di perlukan
19 Bupivakain 1 Anestetik kerja panjang
Dosis untuk anestesi :175 mg (tanpa epinefrin) dan 225 (dengan epinefrin)Maksimum 400 mg per hari
Peningkatan resiko toksisitas, terutama pada pasien dengan pelemahan hati parah.
Penyesuaian dosis diperlukan
19 Buprenorfin1 Analgesik opiat Induksi : 8 mg pada hari pertama, 16 mg pada hari kedua, pada hari ketiga dan selanjutnya, administrasikan buprenorfin dengan kombinasi dengan naloxone pada dosis yang setara dengan hari kedua.Maintenance : target dosis buprenorfin dengan
Perpanjangan obat di hati, sehingga aktivitas obat mungkin meningkat atau lebih lama pada pasien dengan pelemahan hati.
Gunakan dengan hati-hati.
No. Nama Obat Indikasi Dosis Pengaruh Perhatian kombinasi tetap dengan naloxone adalah 26 mg per hari.
20 Dapsone 1,2 Antimicrobial Dosis :50-100 mg per hari.
Peningkatan serum alkaline fosfatase, AST, bilirubin, dan LDH.
Gunakan dengan hati-hati pada pasien dengan pelemahan hati.
21 Daunorubicin 1 Agen antineoplastik
Dosis 400-550 mg/m2
Pada pasien dengan kadar bilirubin 1,2-3 mg/dL, administrasikan 75% dari dosis biasa.Pada pasien dengan kadar bilirubin > 3 mg/dL, administrasikan 50% dari dosis biasa.
Kemungkinan peningkatan toksisitas dan gangguan fungsi hari.
Reduksi dosis pada pasien dengan pelemahan hati.
22 Diklofenak 1,2 NSAID (Non steroid anti-inflammatory drug)
50 mg 3 kali sehari.Maksimum 150 mg/hari
Peningkatan serum AST dan ALT. Reaksi yang parah seperti jaundice, nekrosis hati dan kegagalan hati.Perlu monitoring gejala dan tanda dari liver disfunction.
Gunakan dengan hati-hati pada pasien dengan pelemahan hati yang parah.
23 Duloksetin 1 Antidepresan, inhibitor reuptake serotonin dan norepinefrin.
Dosis awal 40-60 mg per hari.Dosis maintenance : 60 mg per hari
Gagal hati, terkadang bersifat fatal.Peningkatan serum transaminase >20 kali ULN.
Hentikan penggunaan obat bila terjadi jaundice atau disfungsi hati lain.Jangan digunakan pada pasien dengan gangguan hati dan mengkonsumsi alkohol.
24 Ergotamin1 Alkaloid ergot Dosis awal 2 mg, diikuti 1 mg dengan interval 30 menit 30 menit sampai serangan berhenti.
Penggunaan kontraindikasi Penggunaan tidak direkomendasikan.
No. Nama Obat Indikasi Dosis Pengaruh Perhatian Maksimum 6 mg per serangan.
25 Estazolam 1,2 Benzodiazepin, sedasi
Dosis 1 mg sebelum waktu tidur.Tingkatkan menjadi 2 mg jika diperlukan
Peningkatan efek samping SSP Tidak ada penyesuaian dosis khusus
26 Estrogen 1,2 Estrogen steroid 0,3 mg per hari terus menerus atau sesuai dengan siklus regimen.
Metabolisme yang buruk pada pasien dengan pelemahan hati.
Reduksi dosis diperlukan pada pasien dengan pelemahan hati.
27 Everolimus 1 Agen antineoplastik
Dosis normal : 10 mg per hari
Untuk pasien dengan gangguan penyakit hati, turunkan menjadi 5 mg per hari.
Toksisitas hati Pelemahan hati sedang (Child Pugh kelas B) turunkan dosis sampai 5 mg per hariPelemahan hati parah (Child Pugh kelas C) : Penggunaan tidak direkomendasikan.
28 Etambutol 1,2 Agen antituberkulosis
15 mg/kg BB sekali sehari pada pasien yang belum pernah menerima pengobatan TBC.25 mg/kg BB 1 kali sehari selama 60 hari pada pasien yang pernh menerima pengobatan TBC
Toksisitas hati. Tidak ada penyesuaian dosis khusus.
29 Fenitoin 1 Antikonvulsan Dosis :100 mg 2-4 kali sehari
Toksisitas hati pada pasien dengan pelemahan hati, pasien geriatri,
Reduksi dosis maintenance pada pasien dengan sirosis hati.Jangan gunakan regimen loading-dose oral
30 Fenobarbital 1,2 Sedatif Ansietas : 30-120 mg per hari
Meningkatkan efek samping pada pasien dengan gangguan
Reduksi dosis direkomendasikan pada pasien dengan pelemahan
No. Nama Obat Indikasi Dosis Pengaruh Perhatian Insomnia : 100-320 mg per hariKejang : 100-300 mg per hari
hati yang parah. hati.Tidak boleh digunakan pada pasien dengan pelemahan hati yang nyata (marked)
31 Flukonazol 1,2 Antifungi/antijamur
Dosis :200-800 mg per hari
Reaksi hepatic yang serius (nekrosis, hepatitis klinis, kolestatis)
Gunakan dengan hati-hati pada pasien dengan pelemahan hati.Lakukan monitoring fungsi hati
32 Flutikason1,2 Glukokortikoid triflurinated sintesis
Inhalasi aerosol :Maksimum 440 mcg perhari
Konsentrasi plasma meningkat. Pemilihan dosis dengan hati-hati.
33 Gefitinib 1 Agen antineoplastik
Dosis 250 mg per hari
Peningkatan konsentrasi aminotransferase
Pertimbangkan monitoring fungsi hati secara berkala.Hentikan pemakaian jika terjadi peningkatan yang abnormal dari fungsi hati.
34 Gemfribozil 1 Agen antilipid Dosis :600 mg 2 hari sekali
Peningkatan konsentrasi serum aminotransferase (ALT, AST), LDH, bilirubin, dan alkaline fosfatase.
Lakukan tes fungsi hati secara berkala.
35 Griseofulvin 1,2 Antibiotik antijamur
Dosis :500 mg per hari.Untuk infeksi yang parah : 1 g per hari
Dapat menyebabkan hepatotoksisitas.
Kontraindikasi dengan pasien gagal hepatocellular.
36 Hidroksiklorokuin1 Antimalaria. Dosis :310 mg sekali seminggu pada hari yang sama setiap minggu.
Terkonsentrasi di hati. Tidak ada penyesuaian dosis khusus.Gunakan dengan hati-hati pada pasien penyakit hepatik atau pecandu alkohol atau yang menerima obat hepatotoksik lain.
37 Hidroksiurea 1 Agen antineoplastic Leukemia :20-30 mg/kg sebagai
Menurunkan eliminasi obat di hati.
Tidak ada penyesuaian dosis khusus. Pemantauan paramater
No. Nama Obat Indikasi Dosis Pengaruh Perhatian dosis tunggal.Tumor padat :80 mg/kgBB sebagai dosis tunggal setiap 3 hari.
hematologik direkomendasikan.
38 Imatinib 1 Agen antineoplastik
Pelemahan hati ringan sampai sedang :Awali dengan dosis 400 mg per hariPelemahan hati yang parah : dosis 300 mg per hari
Resiko kelas 3 atau 4 hiperbilirubinemia dan peningkatan pada alkaline fosfatase, ALT dan AST.
Mulai dengan dosis awal 400mg/hari.
39 Isoniazid1 Agen antituberkulosis
5 mg/kgBB (sampai dengan 300 mg) 1 kali sehari atau 15 mg/kgBB (sampai dengan 900 mg) 1-3 kali seminggu.
Resiko obat terakumulasi di hati meningkat.
Tidak ada penyesuaian dosis khusus.
40 Kabazitaksel1 Agen antineoplastik
25mg/m2 setiap 3 minggu dengan kombinasi dengan prednisone oral (10mg)
Meningkatkan konsentrasi obat dalam serum. Sebaiknya tidak digunakan pada pasien dengan penyakit hati.
Tidak ada penyesuaian dosis khusus.
41 Kafein 1 Stimulan CNS Maksimum 200 mg setiap 3-4 jam
Dapat menyebabkan toksisitas hati.
Penyesuaian dosis kafein sitrat untuk menghindari toksisitas
42 Karvedilol 1,2 Agen β-adrenergic nonselective
6,25 mg 2 kali sehari. Jika dapat ditoleransi dosis dijaga selama 1-2 minggu.Tingkatkan menjadi 12,5 mg 2 kali sehari
Tidak direkomendasikan pada pasien dengan pelemahan hati
Penggunaan kontraindikasi dengan disfungsi hati yang parah.
43 Ketoprofen 1,2 NSAID (Non steroid anti-
Dosis normal : 300 mg per hari
Peningkatan serum AST dan ALT. Reaksi yang parah seperti
Dosis awal pasien dengan pelemahan hati dan serum
No. Nama Obat Indikasi Dosis Pengaruh Perhatian inflammatory drug)
Maksimum dosis awal yang direkomendasikan adalah 100 mg per hari pada pasien dengan serum albumin < 3,5 mg/dL
jaundice, nekrosis hati dan kegagalan hati.Perlu monitoring gejala dan tanda dari liver disfunction.
kreatinin < 3,5 g/dL maksimal 100 mg.Hentikan jika obat berhubungan dengan tes fungsi abnormal hati.
44 Ketorolac 1 NSAID (Non steroid anti-inflammatory drug)
Oral : maksimum 40 mg dalam periode 24 jam.
Multiple dosis :IV atau IM maksimum 120 mg dlaam periode 24 jam.
Peningkatan serum AST dan ALT. Reaksi yang parah seperti jaundice, nekrosis hati dan kegagalan hati.Perlu monitoring gejala dan tanda dari liver disfunction.
Gunakan dengan hati-hati pada pasien dengna pelemahan hati.Hentikan jika obat berhubungan dengan tes fungsi abnormal hati.
45 Lansoprazole1,2 Proton pump inhibitor
GERD : 15 mg per hari
Gastric ulcer karena obat NSAID : 30 mg per hari selama 8 minggu
Meningkatkan AUC dan menurunkan clearance.
Perlu pertimbangan reduksi dosis pada pasien dengan pelemahan hati yang parah.
46 Lapatinib1 Agen antineoplastik
Dosis : 1,25 g sekali sehari pada hari ke 1-21 dikombinasikan dengan capecitabin 2g/m2 per hari pada hari 1-14 disetiap siklus 21 hari.
Dapat menyebabkan hepatotoksisitas.
Pelemahan hati parah (Child Pugh C) perlu penyesuaian dosis. Tidak ada data tersedia, namuan pabrik menyarankan dosis 750mg per hari.Jika fungsi hati menurun drastis, langsung hentikan penggunaan obat.
47 Letrozole1,2 Agen antineoplastik
Pada pasein sirosis dan pelemahan hati yang
Peningkatan transaminase 5 kali dari batas normal (ULN)
Gunakan hati-hati pada pasien dengan pelemahan hati.
No. Nama Obat Indikasi Dosis Pengaruh Perhatian parah, turunkan dosis menjadi 2,5 mg per hari.
Penyesuaian dosis di perlukan untuk pasien sirosis dan pelemahan hati yang parah.
48 Lidokain1,2 Agen antiaritmia, anestesi lokal
Maksimum 3mg/kgBB sebagai dosis total untuk pengobatan awal.
Menyebabkan disfungsi hepatik.
Dapat menyebabkan toksisitas lidokain pada pasien dngan disfungsi hati yang parah.
49 Loperamid1,2 Agen antidiare antiperistaltik
Dosis awal 4 mg, diikuti dosis 2 mg setiap selesai buang air besar.
Penurunan First Past metabolisme
Tidak ada penyesuaian dosis khusus.
50 Lopinavir1,2 Antivirus Lopinavir 500mg/ritonavir 125 mg 2 kali sehari
Disfungsi hati. Tidak ada penyesuaian dosis khusus.Pertimbangkan monitoring peningkatan AST/ALT pada pasien hepatitis dan sirosis terutama pada bulan –bulan awal pengobatan.
51 Loratadine1,2 Antihistamin generasi ke dua
Anak umur 2-5 tahun dengan penyakit hati : 5 mg stiap hariDewasa dan anak >6 thn dengan penyakit hati : 10 mg per hari.
Peningkatan waktu paruh eliminasi.
Gunakan dengan hati-hati pada pasien dengan penyakit hati.
52 Lorazepam1,2 Agen anticonvulsan Antiemetik : 0,5- 2 mg setiap 4-6 jamSedasi dan ansietas :1-10 mg per hari dibagi menjadi 2-3 dosis per hari
Dapat memperparah ensefalopati hati.
Gunakan dengan hati-hati.Tidak ada penyesuaian dosis khusus.Injeksi lorazepan tidak boleh digunakan pada pasien dengan penyakit hati yang parah. Boleh
No. Nama Obat Indikasi Dosis Pengaruh Perhatian digunakan pada pasien dengan penyakit hati yang ringan dan sedang.
53 Losartan1 Antagonist reseptor angiotensi II
Pada pasien dengan sejarah penyakit hati :25 mg 1 kali sehari.
Peningkatan obat dan metabolitnya dalam sisteik
Penyesuaian dosis awal direkomendasikan.
54 Medroksiprogesteron1 Progestin sintetik Dosis :1,5-5 mg per hari
Perpanjangan metabolisme di hati via hidroksilasi dan konjugasi.
Hentikan terapi jika terjadi disfungsi hati. Kontraindikasi dengan pasien yang mempunyai penyakit hati dan disfungsi hati.
55 Meloksikam1 NSAID (Non steroid anti-inflammatory drug)
Untuk osteoartritis dan rhematoid artritis :7,5 mg per hari, dapat ditingkatkan menjadi 15 mg per hari.
Peningkatan serum AST dan ALT. Reaksi yang parah seperti jaundice, nekrosis hati dan kegagalan hati.Perlu monitoring gejala dan tanda dari liver disfunction.
Tidak ada penyesuaian dosis khusus.
56 Metoklopramid1,2 antiemetik Dosis :10-15 mg 4 kali sehari. Konsumsi obat 30 menit sebelum makan.
Kemungkinan terjadinya resiko peningkatan retensi cairan dan hipokalemia pada pasien dengan sirosis.
Tidak ada penyesuaian dosis khusus.Hentikan pemakaian jika retensi cairan berlanjut.
57 Natrium Diklofenak1 NSAID (Non steroid anti-inflammatory drug)
50 mg 3 kali sehari.Maksimum 150 mg/hari
Peningkatan serum AST dan ALT. Reaksi yang parah seperti jaundice, nekrosis hati dan kegagalan hati.Perlu monitoring gejala dan tanda dari liver disfunction.
Reduksi dosis oral diperlukan
58 Nevirapine1,2 Antiretrovirus 200 mg 1 kali sehari selama 14 hari pertama. Diikuti dosis 200 mg 2 kali sehari pada hari ke 15 dan seterusnya.
Hepatotoksisitas yang mengancam hidup,nekrosis hati dan kegagalan hati.Kejadian hepatic bisa terjadi kapan saja saat dilakukan
Tidak boleh digunakan pada pasien dengan pelemahan hati yang sedang sampai parah.
No. Nama Obat Indikasi Dosis Pengaruh Perhatian terapi.
59 Nilotinib1,2 Agen antineoplastik
Jika bilirubin meningkat 3 kali dari batas normal, hentikan pengobatan dan monitor bilirubin. Lanjutkan pengobatan dengan dosis 400 mg sekali sehari setelah bilirubin kembali menjadi 1,5 kali dari batas normal.Jika ALT dan AST meningkat 5 kali dari batas normal, hentikan pengobatan dan monitor bilirubin. Lanjutkan pengobatan dengan dosis 400 mg sekali sehari setelah bilirubin kembali menjadi 2 kali dari batas normal.
Peningkatan serum ALT/AST, alkaline fosfatase dan bilirubin kelas 3 atau 4.
Jika memungkinkan, gunakan terapi dnegna obat lain. Namun jika diperlukan nilotinib, sebaiknya dilakukan reduksi dosis awal.
60 Nitrofurantoin1 Antibiotik Oral :50-100 mg 4 kali sehari diberikan selama 7 hari.
Hepatotoksisitas (termasuk hepatitis, cholestatic jaundice, hepatitis kronis, nekrosisi hati).
Tidak ada penyesuaian dosis khusus.
61 Oksiplatin1,2 Agen antineoplastik
85mg/m2 setiap 2 minggu atau 20-25mg/m2 hari ke 1-5 setiap 3 minggu.
Kemungkinan peningkatan ALT, AST, alkaline fosfatase dan konsentrasi bilirubin.Sebaiknya lakukan hepatic function test di tiap siklus terapi.
Tidak ada penyesuaian dosis khusus.
No. Nama Obat Indikasi Dosis Pengaruh Perhatian 62 Olanzapine1,2 Agen antipsikotik
generasi keduaSchizoprenia :5-10 mg sebagai dosis tunggal harian. Bipolar disorder :10-15 mg per hari
Peningkatan ALT secara klinis (.3 kali ULN)
Gunakan dengan hati-hati pada pasien dengan manifestasi pelemahan hati.Tidak ada penyesuaian dosis khusus.
63 Ondansentron1,2 Antiemetik Jangan melebihi dosis total harian 8 mg bagi pasien dengan pelemahan hati yang parah.
Penurunan clearence dan peningkatan waktu paruh pada pasien dengan pelemahan hati.
Reduksi dosis untuk pasien dengan pelemahan hati yang parah.
64 Parasetamol1,2 Analgesik-antipiretik
Untuk pengobatan sendiri :650mg-1 g setiap 4-6 jam bila diperlukan (maksimum 4 gr per hari)
Peningkatan metabolit sekunder di hati yang dapat menyebabkan hepatoksisitas
Tidak ada penyesuaian dosis khusus.
65 Perpenazine1 Agen antipsikotik Gangguan psikotik :Maksimum 64 mg per hari pada pasien yang dirawat di rumah sakit.
Ansietas dan gangguan depresi:Maksimum 16 mg sampai 200 mg per hari.
Kontraindikasi dengan pasien dengan kerusakan hati.Menyebabkan jaundice cholestatic dan kerusakan hati.
Tidak ada penyesuaian dosis khusus.
66 Perindopril1 Agen ACE Inhibitor nonsulfhydryl
Maksimum 16 mg per hari
Peningkatan bioavaibility metabolit perinoprilat
Tidak ada penyesuaian dosis khusus.
67 Pioglitazone1,2 Antidiabetes Monoterapi :Mulai dengan 15-30 mg 1 kali sehari. Jika dosis
Penurunan clearance secara significan pada pasien dengan pelemahan hati.
Gunakan dengan hati-hati pada pasien dengan pelemahan hati ringan.
No. Nama Obat Indikasi Dosis Pengaruh Perhatian sesuai, tingkatkan sampai 45 mg per hari.
Kombinasi dengan antidiabetes lain:Dengan sulfonil urea :Mulai dengan 15-30 mg 1 kali sehari. Jika terjadi hipoglikemi, turunkan dosis sulfonil ureaDengan metformin : Mulai dengan 15-30 mg 1 kali sehari. Sesuaikan dosis metformin.
Pengunaan tidak direkomendasikan pada pasien dengan penyakit hati aktif (ALT > 2,5 mg/dL)
68 Pirazinamid1 antituberkulosis Maksimum 3 g sekali sehati.
Hepatotoksisitas. Kontraindikasi dengan kerusakan hati yang parah
69 Pravestatin1 Agen antilipemic Dosis normal : 40 mg per hari
Dosis untuk pasien dengan pelemahan hati :10 mg sekali sehari.
Berhubungan dengan pengaruh peningkatan konsentrasi serum aminotransferase (ALT, AST).
Gunakan hati-hati pada pasien yang mengkonsumsi alkohol.
70 Prazikuantel1 Agen Antelmentik Dosis : 20 mg/kgBB 3 kali sehari selama 1 hari.
Peningkatan serum ALT dan AST pada beberapa pasien.
Gunakan dengan hati-hati pada pasien yang mempunyai pelemahan hati.
71 Quetiapine1 Agen antipsikotik generasi kedua
Untuk pasien dengan pelemahan hati Dosis awal 25 mg per hari.Diikuti menjadi 25-50
Asimptomatik, transient dan peningkatan serum transfarase (ALT) yang reversibel, biasanya terjadi lama 3 minggu pertama.
Perlu penyesuaian dosis.
No. Nama Obat Indikasi Dosis Pengaruh Perhatian mg per hari berdasarkan respon klinik. Peningkatan konsentrasi
plasma pada pasiewn pelemahan hati.
72 Ramelteon1,2 Agonis reseptor melantonin
Insomnia :Dosis 8 mg per hari, 30 menit sebelum tidur.
Peningkatan paparan obat dan metabolit aktif pada pasien dengan pelemahan hati.
Tidak ada penyesuaian dosis khusus.Hindari pemakaian pada pasien dengan pelemahan hati yang parah.
73 Ramipril1 Antihipertensi ACE Inhibitor
Awali dengan dosis 1,25– 2,5 mg 1 kali sehari pada pasien yang tidak menerima terapi diuretik
Sindrom klinik dimulai dengan manifestasi jaundice cholestatic
Gunakan dengan hati-hati pada pasien sirosis dan asites.
74 Ranitidin1 Antagonis reseptor histamin H2
Refluk gastroesofagus :Maksimum 150 mg atau 300 mg dalam 24 jam.
Peningkatan serum ALT pada >5 hari terapi antagonis reseptor H2
Hentikan pemakaian pada pasien yang hepatitis.Gunakan dengan hati-hati.
75 Ribavirin1,2 Antivirus Hepatitis C akut :< 75 kg : 1000 mg per hari dibagi menjadi 2 dosis.>75 kg : 1200 mg per hari dibagi menjadi 2 dosis.
Pasien dengan infeksi HCV dan siroris kemungkinan beresiko mengalami dekompensasi hati dan kematian selama terapi dengan interferon alfa.Kontraindikasi dengan hepatitis autoimun.
Hentikan pemakaian pada pasien yang menunjukkan dekompensasi hati
76 Rifampisin1 Antibakteri Maksimum 600 mg per hari 1 kali sehari
Hiperbilirubinemia bisa terjadi sesaat pada awal terapi rifampisin.
Penggunaan pada pasien dengan fungsi hati yang terganggu diperbolehkan hanya jika diawasi dibawah supervisi medis yang ketat.
77 Ritonavir1,2 Antivirus Dosis awal 300 mg 2 kali sehari. Tingkatkan dosis
Peningkatan konsentrasi serum aminotransferase > 5 kali ULN.
Penggunaan obat secara hati-hati pada pasien yang pernah
No. Nama Obat Indikasi Dosis Pengaruh Perhatian setiap 2-3 hari sebanyak 100 mg 2 kali sehari sampai dengan dosis 600 mg 2 kali sehari.
Beresiko pada pasien dengan infeksi HBV dan HCV.
mengalami penyakit hati, enzim hati abnormal.Pertimbangkan monitoring ALT dan AST terutama 3 bulan pertama.
78 Rituksimab1,2 Agen antineoplastik
Non-hodgkin lympoma :Maksimum 8 kali infusi
Hepatotoksisitas parah, termasuk reaktivasi HBV.
Tidak ada penyesuaian dosis khusus.
79 Selekoksib1 NSAID (Non steroid anti-inflammatory drug)
Osteoartritis :200 mg sebagai dosis tunggalRheumatoid artritis :100-200 mg 2 kali sehari.Pain :400 mg sebagai dosis tunggal
Peningkatan serum AST dan ALT. Reaksi yang parah seperti jaundice, nekrosis hati dan kegagalan hati.Perlu monitoring gejala dan tanda dari liver disfunction.
Reduksi dosis 50% pada pasien pelemahan hati yang sedang. Tidak direkomendasikan pada pasien dengan pelemahan hati yang parah.
80 Setirizin1 Antihistamin generasi ke-2
Maksimum 10 mg dalam 24 jam.
Penurunan clearance pada pasien dengan pelemahan hepatik kronik.
Perlu penyesuaian dosis khusus.
81 Simvastatin1 Anti hiperlipidemia Dosis :20-40 mg sekali sehari. Minum pada waktu malam.
Berhubungan dengan peningkatan serum aminotransferase (ALT, AST)
Gunakan dengan hati-hati pada pasien yang mengkonsumsi alkohol dan mempunyai sejarah penyakit hati.
82 Sisplatin1,2 Agen antineoplastik
Kanker kantong kemih :50-70mg/m2 setiap 3-4 mingguKanker kepala dan leher :100-120mg/m2
Peningkatan yang cepat dari AST, ALT dan bilirubin.
Gunakan dengan hati-hati pada pasien dengan gangguan hati.
83 Sitarabin1,2 Agen IV : Peningkatan resiko toksisitas Gunakan dengan hati-hati.
No. Nama Obat Indikasi Dosis Pengaruh Perhatian antineoplastik antimtabolit
100-200 mg/m2 per hari selama 5-10 hari
dari SSP yang berhubungan dengan terapi sitarabin dosis tinggi.Peningkatan hiperbilirubinemia.
84 Sulfasalazin1 Anti-inflamasi Dosis awal 3-4 g per hari dibagi menjadi dosis yang sama rata.
Hepatotoksisitas, termasuk peningkatan konsentrasi enzim hati, jaundice, cholestatic jaundice, sirosis, dan kemungkinan kerusakan hepatocellular.
Gunakan dengan hati-hati.
85 Sumatriptan1,2 Agonis reseptor serotonin
Migrain :Maksimum 200 mg per hariPada pasien dengna gangguan hati : jangan melebihi dari 50 mg .
Bioavabilitas sumatriptan meningkat pada pasien dengan penyakit hati.
Kontraindikasi dengan pasien pelemahan hati parah
86 Takrolimus1 Agen imuunosupresan
Dosis :0,1-0,15 mg/kgBB per hari. Bagi dalam 2 dosis
Penurunan Clearence pada pasien dengan pelemahan hati yang parah
Penyesuaian dosis dan monitoring konsentrasi darah pasien.
87 Tamoksifen1,2 Agen Antineoplastik
Dosis : 20-40 mg per hari
Kanker hati.Perubahan konsentrasi AST, ALT, bilirubin atau alkaline fosfatase.Abnormaliti yang parah seperti perubahan lemak pada hati, kolestatis, hepatitis dan nekrosis hati.
Pemilihan dosis dengna hati-hati.
88 Teofilin Bronkodilator Jika belum menerima teofilin dalam 24 jam :4,6mg/kg BB IV atau 5
Peningkatan resiko toksisitas pada pasien dengan pelemahan hati
Perlu penyesuaian dosan.
No. Nama Obat Indikasi Dosis Pengaruh Perhatian mg/kgBB oral.
Dosis maksimum perhari 400 mg.
89 Testosteron1,2 Hormon anabolic steroid androgen
Hipogonadisme pada laki-laki :50-400 mg testosteron setiap 2-4 minggu
Efek samping yang serius dan potensial (peliosis hepatic, cholestatic hepatitis, jaundice) berhubungan dengan penggunaan jangka panjang dari terapi androgen dosis tinggi.
Kontraindikasi dengan pasien dengan penyakit hari.
90 Tramadol1 Analgesik Dosis normal :400 mg per hari.
Pada pasien dengan cirosis : 50mg setiap 12 jam.
Penurunan metabolisme pada pasien sirosis
Penyesuaian dosis diperlukan.Tramadol yang dikombinasi dengan paracetamol tidak direkomendasikan.
91 Trifluoperazine1 Agen Antipsikotik Ansietas nonpsikotik :Maksimum 6 mg per hari.
Cholestatic jaundice dan kerusakan hati pernah dilaporkan.
Jika fungsi tes hepatic abnormal, hentikan penggunaan obat.
92 Valproat1 Antikonvulsan, anti-migrain
Dosis maksimum yang direkomendasikan :60 mg/kgBB per hari
Kemungkinan menyebabkan hepatotoksisitas serius dan potensial.Menurunkan clearence.
Hentikan penggunaan asam valproat dengan cepat jika terjadi disfungsi hepatik secara signifikan.Jangan gunakan pada pasien dengan penyakit hati.
93 Verapamil1,2 Agen calcium chanel blocker
Pada pasien dengan penurunan fungsi hati:Angina : 40 mg 3 kali sehari
Kemungkinan toksisitas hepatocellular.Perpanjangan waktu paruh eliminasi verapamil
Penyesuaian dosis diperlukan.Reduksi dosis sampai dengan 60-70% pada pasien dengan pelemahan hati yang parah.
No. Nama Obat Indikasi Dosis Pengaruh Perhatian Hipertensi : 100 mg per hari pada waktu tidur.
94 Vinorelbin 1 Agen antineoplastik
Monoterapi :30mg/m2 1 kali semingguTerapi kombinasi :Vinorelbin 25mg/m2 1 kali seminggu kombinasi dengan sisplatin 100mg/m2 setiap 4 minggu.
Peningkatan enzim hati dengan cepat.
Penyesuaian dosis berdasarkan hepatotoksisitas.Reduksi dosis pada pasien dengna hiperbilirubinemia
95 Zolpidem 1 Sedatif-hipnotik Dosis normal :10 mg per hari.
Untuk pasien dengan penyakit hati:Mulai dengan 5 mg (tablet konvensional) atau 6,25 mg (tablet extended release)
Perpanjangan waktu eliminasi. Reduksi dosis awal dan monitoring lebih ketat.
DATA OBAT DALAM FORMULARIUM RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN YANG MENYEBABKAN RESIKO JATUH
No. Nama Obat Indikasi Dosis Pengaruh Perhatian1 Alprazolam1 Sedativ Dosis awal :
0,25 mg 2-3 kali sehari.Tingkatkan dosis sesuai dengan toleransi pasien.Maksimum dosis : 4 mg per hari
Mempengaruhi SSP dan gangguan koordinasi fisik.
Hati-hati penggunaan terhadap pasien geriatri.
2 Amlodipin Agen calcium channel bloker
Dosis untuk pasien dengan hati normal :Maksimum 10 mg per hari.
Menyebabkan hipotensi akut Hati-hati penggunaan terhadap pasien geriatri.
3 Diazepam1,2 Sedativ Gangguan ansietas :2-10 mg 2-4 kali sehari, tergantung pada keparahan gejala.
Operasi :10 mg 1-2 jam sebelum operasi.
Mempengaruhi SSP dan gangguan koordinasi fisik.
Hati-hati penggunaan terhadap pasien geriatri.
4 Diltiazem 1 Agen calcium channel bloker
Dosis :30 mg 4 kali sehariDosis maintenance :180-360 mg per hari
Kemungkinan hipotensi sistemik
Hati-hati penggunaan terhadap pasien geriatri.
5 Dimenhidrat 1,2 Antihistamin, antiemetek
Motion sickness50-100 mg setiap 4-6 jam tidak lebih dari 400 mg dalam 24 jam.
Mempengaruhi SSP dan gangguan koordinasi fisik.
Hati-hati penggunaan terhadap pasien geriatri.
No. Nama Obat Indikasi Dosis Pengaruh Perhatian6 Difenhidramin1 Antihistamin Reaksi alergi akut :
10-50 mg, pada beberapa pasien dosis mencapai 100 mg bila perlu.Alergi rinitis dan common cold :25-50 mg setiap 4-6 jam.
Mempengaruhi SSP Hati-hati penggunaan terhadap pasien geriatri.Hati-hati jika digunakan saat mengendarai kendaraan.
7 Estazolam1 Sedatif, hipnotik Insomnia :1 mg sebelum tidur.
Mempengaruhi SSP dan gangguan koordinasi fisik.
Gunakan dosis efektif terkecil pada pasien geriatri
8 Fenobarbital1,2 Antikonvulsan, sedatif, hipnotik
Ansietas :30-120 mgInsomnia :Oral 100-320 mgIM 100 -320 mg
Mempengaruhi SSP dan gangguan koordinasi fisik.
Hati-hati penggunaan terhadap pasien geriatri.
9 Fenitoin1 Antikonvulsan Dosis :100 mg 2-4 kali sehari
Menyebabkan hipotensi jika diberikan secara IV dengan cepat
Hati-hati penggunaan terhadap pasien geriatri.
10 Hidroklorotiazid1,2 Antihipertensi, diuretic Monoterapi :12,5-25 mg per hari.Tingkatkan dosis sampai mencapai respon terapi yang diingikan, maksimal sampai 50 mg per hari.
Hipotensi akut Hati-hati penggunaan terhadap pasien geriatri.
11 Haloperidol1 Antipiskotik Gangguan psikotik:Gejala sedang : 0,5-2 mg 2 -3 kali sehari.Gejala parah :
Mempengaruhi SSP dan gangguan koordinasi fisik.Menyebabkan hipotensi akut
Dapat menyebabkan kematian pada pasien geraitri
No. Nama Obat Indikasi Dosis Pengaruh Perhatian3-5 mg 2-3 kali sehari.
12 Lorazepam1,2 Sedativ Ansietas :2-3 mg sehari dibagi menjadi 2-3 dosis.Dosis maintenance : 1-10 mg perhari dalam dosis terbagi
Mempengaruhi SSP dan gangguan koordinasi fisik.
Hati-hati penggunaan terhadap pasien geriatri.
13 Nikardipin1,2 Agen calcium channel blocker
Hipertensi:Kapsul konvensional : 20 mg 3 kali sehari.Kapsul extended release:30 mg 2 kali sehari.
Hipotensi sistemik dengan penurunan sistem periferal.
Penggunaan dosis yang hati-hati.
14 Olanzapin1 Antipsikotik Schizoprenia dan bipolar disorder20 mg per hari.
Hipotensi Gunakan range dosis yang rendah untuk pasien geriatri.
15 Perindopril1,2 ACE inhibitor Hipertensi :Dosis awal 4 mg 1 kali sehari sebagai dosis tunggal. Maksimum 16 mg per hari.
Hipotensi sistemik, karena deplesi garam atau cairan tubuh.
Penggunaan dosis yang hati-hati.
16 Quetiepin 1,2 Antipsikotik Dosis 25 mg 2 kali sehari untuk meminalisir resiko hipotensi ortostatik.
Hipotensi ortostatik Gunakan hati-hati pada pasien yang mempunyai resiko penyakit kardiovaskular
17 Ramipril1 ACE inhibitor Awali dengan dosis 1,25– 2,5 mg 1 kali sehari pada pasien yang tidak menerima terapi
Hipotensi sistemik, karena deplesi garam atau cairan tubuh.
Pemilihan dosis dengan range yang kecil.
No. Nama Obat Indikasi Dosis Pengaruh Perhatiandiuretik
18 Risperisdon1,2 Antipsikotik Schizoprenia :1 mg 2 kali sehari.Bipolar disorder :2-3 mg 1 kali sehari.
Hipotensi ortostatik Gunakan hati-hati pada pasien yang mempunyai resiko penyakit kardiovaskular
19 Telmisartan 1,2 Antagonis reseptor angiotensin II
Monoterapi :40 mg 1 kali sehari pada pasien dewasa tanpa deplesi volume intravascularDosis umum : 20-80 mg sekali sehari. Tidak ada keuntungan terapetik dengsan dosis yang tinggi
Hipotensi sistemik, karena deplesi garam atau cairan tubuh.
Tidak ada penyesuaian dosis yang khusus.
20 Valsartan1 Antagonis reseptor angiotensin II
Hipertensi :80 aatau 160 mg 1 kali sehari pada pasien dewasa tanpa deplesi volume intravascularDosis umum : 80-320 mg sekali sehari.
Hipotensi sistemik, karena deplesi garam atau cairan tubuh.
Tidak ada penyesuaian dosis yang khusus.Gunakan dengan hati-hati pada pasien geriatri.
21 Verapamil1 Agen Calcium chanel blocker
Angina :80 mg 3-4 kali sehari
Kemungkinan hipotensi M onitoring tekanan darah pasien
DAFTAR PUSTAKA1 American Society of Health System. 2011. AHFS Drug Information Essentials. Bethesda : American Society of Health-System Inc.
2. Lacy, C.F., Armstrong, L.L., Goldman, M.P., and Lance, L.L. 2012. Drug Information Handbook. 20th edition.USA : Lexi-Comp