Tugas Khusus Bioproses Cuka Apel

18
TUGAS KHUSUS PEMBUATAN CUKA APEL Buah apel yang selama ini kita kenal dengan segala kandungan vitamin, mineral, serta unsurunsur lainnya seperti fitokimian, serat tanin, dll,ternyata dapat juga diolah menjadi cuka. Cuka apel (apple cider vinegar) berasal dari hasil fermentasi buah apel segar. Cairan bening kuning keemasan ini memiliki rasa yang masam dan aroma segar menyengat. Konon, cuka apel sudah digunakan sejak ratusan tahun yang lalu untuk mengurangi nyeri pada artritis, mengobati sakit tenggorokan, hipertensi, peningkatan kadar kolesterol, jerawat, dan gangguan kulit. Cuka apel juga telah dimanfaatkan oleh orang Mesir dan Romawi zaman dulu sebagai ramuan herbal. Cuka apel tidak menimbulkan keasaman dalam tubuh, walaupun sebenarnya rasa dari cuka apel tersebut masam. Seperti kita ketahui, tidak selalu makanan yang rasanya asam memiliki pH asam. Contoh, jeruk, nanas, mangga, jeruk nipis,atau jeruk lemon termasuk makanan dengan pH basa. Sebaliknya makanan dengan pH asam tidak selalu rasanya asam. Contoh makanan dengan pH asam; daging yang dapat meningkatkan keasaman darah, coklat yang rasanya sama sekali tidak asam, dll. Hal ini disebabkan karena faktor yang menentukan makanan termasuk pembentuk asam atau basa bukan berdasarkan rasa atau baunya, melainkan

description

tk

Transcript of Tugas Khusus Bioproses Cuka Apel

Page 1: Tugas Khusus Bioproses Cuka Apel

TUGAS KHUSUS

PEMBUATAN CUKA APEL

Buah apel yang selama ini kita kenal dengan segala kandungan vitamin,

mineral, serta unsurunsur lainnya seperti fitokimian, serat tanin, dll,ternyata dapat

juga diolah menjadi cuka. Cuka apel (apple cider vinegar) berasal dari hasil

fermentasi buah apel segar. Cairan bening kuning keemasan ini memiliki rasa

yang masam dan aroma segar menyengat. Konon, cuka apel sudah digunakan

sejak ratusan tahun yang lalu untuk mengurangi nyeri pada artritis, mengobati

sakit tenggorokan, hipertensi, peningkatan kadar kolesterol, jerawat, dan

gangguan kulit. Cuka apel juga telah dimanfaatkan oleh orang Mesir dan Romawi

zaman dulu sebagai ramuan herbal. Cuka apel tidak menimbulkan keasaman

dalam tubuh, walaupun sebenarnya rasa dari cuka apel tersebut masam. Seperti

kita ketahui, tidak selalu makanan yang rasanya asam memiliki pH asam. Contoh,

jeruk, nanas, mangga, jeruk nipis,atau jeruk lemon termasuk makanan dengan pH

basa. Sebaliknya makanan dengan pH asam tidak selalu rasanya asam. Contoh

makanan dengan pH asam; daging yang dapat meningkatkan keasaman darah,

coklat yang rasanya sama sekali tidak asam, dll. Hal ini disebabkan karena faktor

yang menentukan makanan termasuk pembentuk asam atau basa bukan

berdasarkan rasa atau baunya, melainkan dari jenis kandungan mineralnya, kadar

proteinnya, dan kadar airnya. Terlalu banyak mengonsumsi makanan dengan pH

asam, dapat meningkatkan keasaman dalam darah sehingga menimbulkan kondisi

yang disebut asidosis. Asidosis menyebabkan gangguan metabolisme yang diikuti

terjadinya pengentalan atau penggumpalan darah, salah gizi (malnutrisi), serta

munculnya penyakit-penyakit degeneratif, termasuk obesitas. Adapun kandungan

mineral dan vitamin dari cuka apel sebagai berikut. Kalium merupakan salah satu

mineral dalam cuka apel yangberperan dalam proses penyembuhan. Sebagai

elektrolit yang komposisinya hampir sama dengan elektrolit tubuh, kalium

berguna meningkatkan metabolisme tubuh. Asam amino berperan sebagai bahan

untuk membangun protein yang bermanfaat mengganti sel-sel tubuh yang rusak,

sebagai pemberi kalori pada tubuh, membuat protein dalam darah yang berguna

Page 2: Tugas Khusus Bioproses Cuka Apel

ntuk mempertahankan tekanan osmose darah, menurunkan kadar kolesterol darah,

menjaga keseimbangan asam basa cairan tubuh.Asam amino dalam cuka apel

kadarnya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan bentuk buah apel segarnya.

Vitamin dan Beta Karoten.Vitamin A berperan untuk menjaga kesehatan mata

juga sebagai antioksidan untuk membersihkan radikal bebas yang membuat

kerusakan sel. Vitamin B1 (tiamin) memelihara sifat permeabilitas dari dinding

pembuluh darah sehingga mencegah terjadinya penumpukan cairan jaringan tubuh

(oedema) seperti pada penyakit beri-beri, memelihara fungsi syaraf sehingga

mencegah terjadinya neuritis, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mencegah

rematik, kanker, arterosklerosis, stroke, dan memperbaiki kontraksi dinding

lambung. Vitamin B2 (riboflavin): berperan untuk memproses asam amino,

lemak, dan karbohidrat hingga menghasilkan energi ATP yang diperlukan sel

tubuh, juga sebagai antioksidan, pemeliharaan jaringan saraf, jaringan pelapis,

kulit, dan kornea mata. Vitamin C berperan dalam pembentukan substansi antar-

sel dan berbagai jaringan, meningkatkan daya tahan tubuh, dan sebagai zat

antioksidan yang mampu membersihkan tubuh dari radikal bebas. Provitamin

Beta Karoten berperan sebagai antioksidan. Keberadaan beta karoten, vitamin A,

dan bersama antioksidan lain bermanfaat untuk membersihkan radikal bebas

sehingga kualitas darah dan sel lebih sehat. Magnesium: berperan sebagai perekat

yang melekatkan kalsium dan fosfor pada tulangtulang dalam tubuh melawan

osteoporosis, membantu fungsi saraf dan otot, mengatur irama jantung agar tetap

normal, dan sebagai obat penenang alami (magnesium plus kalsium).

Enzim suatu protein yang bertindak sebagai katalis biologi untuk

memperlancar metobolisme zat-zat di dalam tubuh dan sekaligus meningkatkan

daya tahan atau imunitas tubuh terhadap adanya zat asing yang dapat merugikan

tubuh. Serat pectin merupakan senyawa polisakarida yang bisa larut dalam air

yang berfungsi sebagai pelindung yang melindungi dinding lambung dan usus,

sehingga akan terlindungi bila terdapat luka, toksin kuman, atau asam lambung

yangberlebih. Beberapa fungsi lain dari serat pektin.Merangsang gerak peristaltic

usus sehingga pencernaan terhadap makanan menjadi lebih baik. Membentuk

volume makanansehingga memberikan rasa kenyang. Melunakkan dan

Page 3: Tugas Khusus Bioproses Cuka Apel

memadatkan feses sehingga memudahkandefikasi (buang air besar) dan mencegah

konstipasi (sembelit). Mencegah penyerapan lemak dan kolesterol, karena serat

merangsang sekresi (pengeluaran) getah empedu yang membuat lemak menjadi

emulsi dan terbuang bersama feses (kotoran). Memperlambat penyerapan glukosa

sehingga membantu mencegah kenaikan glukosa (gula darah) pada penderita

diabetes mellitus. Membentuk lapisan gel di dinding lambung sehingga efektif

mengatasi penyakit maag. Mencegah terjadinya kanker usus terutama kanker

colon (usus besar). Sebagai antikolesterol, bila berinteraksi dengan vitamin C

dapat menurunkan kolesterol darah. Selain itu, pectin juga dapat menyerap

kelebihan air dalam usus dan memperlunak feses serta mengikat dan

menghilangkan racun dalam isi usus. Adapun khasiat dan manfaat dari cuka apel

sebagai berikut:

1. Antibakteri dan antiseptik.

2. Hipokolesterolemik yaitu menurunkan lonjakan kadar kolesterol darah.

3. Meningkatkan daya tahan tubuh.

4. Melegakan saluran pernapasan.

5. Meredakan saluran pencernaan yang terganggu, kencing sakit, asma, rematik,

artritis, demam, dan radang hidung. Untuk membantu mengatasi demam, oleskan

cuka apel ke bagian tubuh, terutama dada, punggung, dan lipatan (siku, ketiak,

dan selangkangan).

6. Meredakan rasa letih dan lesu yang diakibatkanoleh miskinnya pasokan darah

yang kaya oksigen sehingga asam urat menumpuk. Jika disertai rasa tidak nyaman

dan gatal, bisa jadi karena toksemia (keracunan dalam darah). Bisa diatasi dengan

membuat ramuan 3/4 cangkir cuka apel, tambahkan 1/4 cangkir madu, aduk.

Minumlah sedikit-sedikit. Agar badan segar sepanjang hari, enak tidur dan daya

tahan tubuh lebih baik, minum setiap pagi setelah sarapan.

7. Campurkan cuka apel dan air hangat dalam jumlah yang sama. Gunakan untuk

berkumur di tenggorokan sambil menengadahkan kepala, lalu buang. Berkhasiat

menyembuhkan batuk dan sakit tenggorokan.

8. Sebagai obat luar, oleskan cuka apel pada lukagoresan, kulit terbakar, atau

tersengat matahari, bengkak, memar, eksim, keseleo, dan gigitan serangga.

Page 4: Tugas Khusus Bioproses Cuka Apel

9. Minum 2 sendok teh cuka ditambah air hangat sampai menjadi segelas, 2 kali

setiap hari bagi penderita hipertensi dan hiperlipidermia (kadar lemak darah

berlebihan). Dapat mencegah serangan jantung, stroke, katarak, rematik,

alzheimer, osteoporosis (pengeroposan tulang) dan melawan kanker. Boleh

ditambahkan madudalam penyajiannya.

10. Tuang sedikit cuka apel pada kapas/perban, oleskan pada kadas, kurap dan

kutu air. Bagi penderita kutu air dan kaki bau, rendam kaki dalam air hangat yang

dibubuhi cuka apel.

11. Mencegah dan mengobati ketombe dengan cara menghangatkan cuka apel

kemudian oleskan pada kulit kepala.

Untuk dosis pemakaian cuka apel, secara umum cukup dengan ½-1 sdm

cuka apel dicampur dengan segelas air. Minum 2-3 kali sehari beberapa menit

sebelum makan. Dosis ini juga dianjurkan bagi penderita artritis. Bila belum biasa

dengan rasanya, boleh ditambah dengan 1 sdt madu atau jus buah sebagai

pengganti air. Untukanak-anak, cukup 1 sdt cuka apel. Sebagian ahli

menganjurkan minum banyak air, 2-3 gelas setelah beberapa saat meminum cuka

apel. Gunanya untuk lebih mempercepat pengeluaran racun dan lemak dalam

tubuh. Cuka apel juga bisa dicampurkan dalam masakan atau salad. Mengonsumsi

cuka apel tidak menimbulkan efek samping, selama cuka apel tersebut organik

dan digunakan sesuai dosisnya. Ciri cuka apel yang alami adalah adanya ‘mother’,

yaitu endapan cuka di dasar botol dan warna cuka juga lebih keruh. Buah apel

merupakan buah tahunan yang memiliki ciri – ciri, warna hijau muda

kemerahan, rasanya masam manis, serta aromanyakuat. Apel ini dapat

dijadikan sebagai bahan dasar pembuatanminuman kesehatan, misalnya

minuman cuka apel. Cuka apel adalahcairan hasil fermentasi buah apel

segar yang difermentasikan dengan ragi roti (Saccharomycescereviseae). Cuka

apel tidak membuat perut kita asam, karena bukan minuman pembentuk

asam. Cuka apel mengandung zat-zat pembentuk basa sehingga baik

untuk menjaga keseimbangan asam basa tubuh.

Keseimbangan yang dibutuhkan oleh tubuh manusia adalah 80 %

basa dan 20 % asam. Cuka apelbermanfaat sebagai penambah cita rasa

Page 5: Tugas Khusus Bioproses Cuka Apel

padamasakan, mengempukkan daging juga bermanfaat sebagai ramuan

tradisional, karena mempunyai unsur – unsur berkhasiat tonik

yangdapat menjaga kelembaban kulit, rambut, mengobati jerawat dan

lukaakibatsengatansinar matahari(Anonymous, 2003).Cuka apel tidak

menimbulkan efek samping selama digunakansesuai aturan. Dosis

umum: ½ -1 sdm cuka apel dicampur dengan segelas air, dan

diminum 2-3 kali sehari beberapa menit sebelum makan. Cuka apel

mengandungCa 250 mg,K 1599 mg, Na 24,15 mg,Mn 45 mg,Fe 9,67

mg,enzim,pektin dan konsentrasi asam asetat ±2- 4 % (Anonymous, 2003).Proses

pembuatan cuka apel ini adalah memfermentasikan sari buah apel dengan

ragi roti (Saccharomyces cerevisiae) dari hari ke 14 - hari ke 28. Sehingga

perlu dilakukan penelitian penetapan kadar asam asetat pada fermentasi cuka

apel dari hari ke14 – hari ke 28. Cuka apel (apple cider vinegar) merupakan cairan

berwarna coklat yang terbuat dari fermentasi buah apel.Cuka apel sudah

digunakan sejak ribuan tahun yang lalu karena sifat-sifatnya yang dapat

menyembuhkan berbagai macam penyakit dan infeksi, seperti sinusitis, demam,

dan flu.Cuka apel telah digunakan selama ribuan tahun untuk mengobati berbagai

keluhan penyakit.Hipprocates, bapak kedokteran modern, merekomendasikan

penggunaan cuka apel yang dicampur dengan madu untuk mengobati demam dan

flu pada tahun 400 SM.Sejak itu, cuka apel terus digunakan untuk mengobati

berbagai penyakit termasuk nyeri. Cuka apel juga digunakan oleh tentara

Romawi dan para pendekar samurai Jepang sebagai ramuan untuk kesehatan,

kekuatan, dan vitalitas.Cuka apel juga digunakan pada perang saudara Amerika

sebagai antiseptik untuk membersihkan luka tentara dan terus digunakan untuk

tujuan yang sama pada Perang Dunia I.Rasa asam dari cuka apel membuatnya

memiliki sifat membersihkan dan dapat digunakan sebagai antiseptik.Cuka apel

mengandung asam asetat yang membantu menyingkirkan bakteri berbahaya dan

jamur pada saluran pencernaan. Hal ini membantu kerja pencernaan dan

penyerapan nutrisi dari makanan oleh usus.

Cuka apel juga mengandung pektin, merupakan serat yang larut dalam

air, sehingga membantu menyerap air, lemak, racun, dan kolesterol dari saluran

Page 6: Tugas Khusus Bioproses Cuka Apel

pencernaan dan membuangnya keluar dari tubuh.Cuka apel banyak sekali

kegunaannya. Cuka apel memiliki sifat pembersih yang kuat dan membantu

penyembuhan banyak penyakit. Cuka apel dapat digunakan untuk membersihkan

usus dan saluran pencernaan.Cuka apel juga memiliki kemampuan menurunkan

tekanan darah dan kolesterol, serta mampu membuang lemak dan racun keluar

dari tubuh.Penggunaan yang lain dari cuka apel adalah untuk membersihkan kulit

dan memerangi jerawat. Cuka apel diketahui memiliki sifat antibakteri dan bisa

mengurangi gejala dan tingkat keparahan demam, flu, sinusitis, dan infeksi.Cuka

apel yang dikonsumsi setiap pagi saat perut masih kosong dapat meningkatkan

energi, vitalitas, dan kesehatan secara umum. Rasa sakit akibat penyakit kronis

bisa berkurang bahkan hilang sama sekali.Dengan cuka apel, kulit akan lebih

bersih, pencernaan menjadi lebih lancar, kesehatan jantung, kesehatan sistem

saraf, sehingga taraf kesehatan secara keseluruhan akan meningkat.Cuka apel bisa

dikonsumsi setiap hari. Dua sampai empat sendok makan cuka apel setiap hari

akan meningkatkan vitalitas dan kesehatan.Jika mengonsumsi cuka apel pertama

kali di pagi hari, maka cuka apel akan memiliki efek membersihkan yang kuat

pada tubuh.Bila ingin menggunakan cuka apel untuk menurunkan berat badan,

ambilah tiga sendok makan cuka apel dan campur dengan segelas air, minum tiga

kali sehari.

Cara yang populer mengonsumsi cuka apel adalah meminum satu

sendok makan cuka apel yang dicampur ke dalam satu gelas air putih ditambah

dengan madu dan air perasan lemon. Cuka adalah hasil fermentasi atau peragian.

Fermentasi adalah proses dimana gula dalam makanan dipecah oleh bakteri dan

ragi. Pada tahap awal fermentasi, gula diubah menjadi alkohol. Kemudian, jika

alkohol mengalami fermentasi lebih lanjut akan menghasilkan cuka. Pada

umumnya cuka dibuat dari berbagai bahan seperti buah-buahan, sayuran, atau

butiran misalnya beras. Cuka apel dibuat dari bubuk apel.Seperti cuka pada

umumnya, kandungan utama cuka apel adalah asam asetat. Cuka juga

mengandung asam-asam lainnya, vitamin, garam mineral, dan asam-asam amino.

Beberapa khasiat cuka apel untuk kesehatan yang telah dikenal antara lain,

menurunkan kadar gula darah (glukosa darah) pada penderita diabetes,

Page 7: Tugas Khusus Bioproses Cuka Apel

menurunkan kadar kolesterol,menurunkan tekanan darah tinggi,mencegah dan

menghambat kanker,menurunkan berat badan.

Secara umum resiko mengkonsumsi cuka apel tidak selalu terjadi,

beberapa sendok cuka apel sepertinya tidak banyak. Namun jika cuka apel

dikonsumsi untuk jangka panjang atau dalam jumlah besar, mungkin dapat

menimbulkan resiko kesehatan. Berikut beberapa hal yang dapat anda

pertimbangkan. Cuka apel adalah asam kuat. Sebaiknya tidak mengkonsumsi cuka

apel yang terlalu asam. Gunakan yang agak encer atau larutkan dengan air

sebelum diminum.Penggunaan cuka apel dapat menyebabkan kadar kalium rendah

dan mengurangi kepadatan tulang. Jika anda mengalami kadar kalium rendah atau

mengalami osteoporosis, jangan menggunakan cuka apel sebelum berkonsultasi

dengan dokter. Cuka apel yang mengandung banyak asam kuat mungkin dapat

bereaksi dengan obat-obatan seperti diuretic dan laxative yang dikonsumsi secara

rutin. Jika anda mengalami diabetes, berkonsultasilah dengan dokter anda sebelum

menggunakannya secara rutin. Cuka mengandung kromium yang dapat

mempengaruhi kadar insulin tubuh anda.Cuka apel memiliki citarasa yang nikmat

serta kaya akan zat yang bermanfaat bagi kesehatan. Jika anda menggunakan cuka

apel untuk menambah cita rasa makanan atau sebagai suplemen dengan jumlah

tertentu tentu saja boleh dan anda akan mendapatkan manfaatnya. Namun jika

anda akan mengkonsumsi cuka apel sebagai obat terhadap penyakit yang anda

derita, anda harus mendapatkan rekomendasi dari dokter yang menangani

penyakit anda. Manfaat apel sebenarnya sudah dikenal sejak zaman Romawi.

Ketika itu, apel diyakini mampu memperlancar pencernaan. Pasalnya, apel

mengandung asam traktat yang bisa menghambat pertumbuhan penyakit yang

disebabkan oleh bakteri dalam saluran pencernaan.Selain itu, apel juga

mempunyai banyak khasiat dan manfaat, terutama kandungan zat-zat yang bisa

mencegah dan mengobati berbagai penyakit. Di kalangan masyarakat Amerika

dan Eropa, mengonsumsi apel sudah merupakan kebiasaan sehari-hari. Pasalnya,

bukan hanya penyakit ringan seperti flu dan diare, tapi juga penyakit kanker,

serangan jantung dan stroke, bisa ditangkal dengan buah ini.Hipocrates, seorang

dokter berkebangsaan Yunani, ketika itu menganjurkan kepada orang yang

Page 8: Tugas Khusus Bioproses Cuka Apel

mengidap lemah jantung dan masalah pencernaan agar rajin mengonsumsi apel. Ia

,meyakini, zat yang berperan besar dalam proses perbaikan metabolisme tubuh

adalah antioksidan yang terdapat dalam apel. Buah mungil ini mengandung

vitamin C yang berfungsi meningkatkan kekebalan tubuh. Bahkan, sari buahnya

sangat baik untuk menangkal serangan infeksi virus. Dosis apel yang busa

melindungi tubuh dari virus adalah satu buit apel atau segelas jus apel yang

dikonsumsi tiga hari sekali. Di Indonesia, beredar berbagai jenis apel mulai dari

apel local hingga apel impor. Dari sekian banyak apel yang beredar di pasaran,

hanya ada satu jenis apel yang diyakini memiliki khasiat lengkap, yaitu apel

Romebeauty. Berikut klasifikasi dari buah apel. Klasifikasi Ilmiah apel menurut

sistematikanya, tanaman apel diklasifikasikan sebagai berikut:

Devisio : Spermatophyta

Sub Devisio : Angiospermae

Klas : Dicotyledonae

Ordo : Rosales

Famili : Rosaceae

Genus : Malus

Spesies : Malus sylvestris Mill

Dari spesies Malus sylvestris Mill ini, terdapat bermacam-macam

varietas yang memiliki ciri-ciri atau kekhasan tersendiri. Beberapa varietas apel

unggulan antara lain: Rome Beauty, Manalagi, Anna, Princess Noble dan

Wangli/Lali jiwo.Dengan demikian, kita diharuskan mengonsumsi kurang dari

satu butir buah apel, agar tidak mudah terkena penyakit dan untuk menjaga kulit

kita. Sebuah jurnal Clinical Nutrition di Eropa, pada edisi Mei tahun 2000 lalu

pernah menuliskan, laki-laki dan perempuan yang makan satu apel setiap harinya

beresiko lebih rendah terkena stroke daripada mereka yang yang jarang

mengonsumsi apel.

Pencegahan terhadap stroke ini dilakukan oleh kandungan asam fenolik

yang terdapat dalam apel yang berfungsi memperlancar peredaran darah ke otak.

Asam fenolik inilah yang bertugas menghilangkan radikal bebas dalam darah dan

menghindari penyumbatan dalam pembuluh darah.Namun, penyakit ini bisa

Page 9: Tugas Khusus Bioproses Cuka Apel

dicegah dengan sering mengonsumsi apel. Beberapa zat gizi yang terdapat pada

apel seperti kalium, pectin, dan selulosa, mampu mengatasi berbagai penyakit.

Kalium merupakan mineral yang berfungsi meningkatkan keteraturan denyut

jantung, mengaktifkan konstraksi otot, mengatur pengiriman zat gizi ke sel-sel,

mengendalikan keseimbangan cairan dalam jaringan dan sel tubuh, serta

membantu mengatur tekanan darah. Pectin juga dikenal sebagai antikolesterol,

karena dapat mengikat asam empedu yang merupakan hasil akhir metabolism

kolesterol.Para peneliti buah dan sayuran sepakat jika apel layak disebut sebagai

dokter alami. Selain memiliki banyak serat alami, apel juga mengandung berbagai

jenis zat yang mampu mengatasi penyakit ringan maupun berat. Berikut ini

beberapa zat kimia yang terdapat dalam apel. Seperti buah pada umumnya, apel

telah banyak diteliti oleh para ahli gizi baik di Amerika maupun Eropa. Hasil

penelitian mengungkapkan bahwa apel kaya serat fitokimia dan flavonoid.

Institute Kanker Nasional Amerika Serikat menyatakan, apel paling banyak

mengandung zat flavonoid dibandingkan dengan buah-buahan lainnya. Pasalnya,

zat ini mampu menurunkan resiko terena penyakit kanker paru-paru hingga 50%.

Selain itu, flavonoid ini dinilai dapat melindungi tubuh dari pengaruh radikal

bebas dan polusi lingkungan. Misalnya, polusi asap yang berasal dari rokok,

knalpot kendaraan bermotor dan pabrik.

Apel juga mengandung zat-zat fitokimia yang berfungsi sebagai

antioksidan penghancur kolesterol jahat(Low Density Lipoprotein) dan

meningkatkan kolesterol baik (High Density Lipoprotein). Zat-zat fitokimia

tersebut antara lain asam elagat, asam kafeat, asam klorogenat, dan glutation

(glutathione) Salah satu zat berharga yang terdapat dalam apel adalah pectin,

boron, dan tannin. Pectin merupakan sejenis serat larut yang terkandung pada

buah-buahan dan sayuran. Khasiatnya mampu menurunkan kadar kolesterol dalam

darah. Pectin juga dikenal sebagai antikolesterol yang dapat mengikat asam

empedu berlebih di dalam tubuh. Manfaat lainnya dari pectin adalah mampu

menyerap kelebihan air dalam usus, memperlunak feses, serta mengikat dan

menghilangkan racun dari usus. Sementara itu, kandungan borron yang terdapat

dalam apel berperan langsung membantu wanita mempertahankan kadar estrogen

Page 10: Tugas Khusus Bioproses Cuka Apel

pada saat menopause. Di samping itu, buah ini juga mengandunng antioksidan

yang berfungsi meningkatkan kekebalan tubuh.

Apel juga mengandung tannin berkonsentrasi tinggi. Sebuah Journal

American Dental Assosiation pada tahun 1998 menyatakan bahwa tannin dapat

mencegah kerusakan gigi dan penyakit gusi yang disebabkan oleh tumpukan plak.

Tidak hanya itu, tannin juga berfungsi mencegah infeksi saluran kencing dan

menurunkan resiko terkena penyakit jantung.

Page 11: Tugas Khusus Bioproses Cuka Apel

DAFTAR PUSTAKA

Kusuma, Widjaja,Pengaruh Suhu Penyimpanan dan Waktu Fermentasi Terhadap

Kualitas Cuka Apel , www.Batam.go.id.html,Batam: Interaksar.Diakses

pada tanggal 27 Februari 2015.

Priyonggo, “Jus Apel Cegah SARS”, Jakarta: Koran Harian Suara Merdeka, 28

April 2003

Sheps, Sheldon, Mengatasi Tekanan Darah Tinggi, Mayo Clinic Hipertensi,

Jakarta: Intisari Mediatama, 2005

Sibuea, Posman Kuersetin, “Senjata Pemusnah Radikal Bebas”, Jakarta: Koran

Harian Kompas, 10 Februari 2012

Wirahadikusumah, Emma, “Buah & Sayuran Untuk Terapi”, Jakarta: Penebar

Swadaya, 2003