TUGAS Kepemimpinan Agama Hindu

7
KATA PENGANTAR Om Swastyastu Puji syukur penulis panjatkan kehadirat TUHAN YANG MAHA ESA atas rahmat dan anugrah-Nya. Penulis dapat menyelesaikan makalah ini sesuai jadwal yang di inginkan. Dalam artikel ini penulis mengakat judul Asas-asas Kepemimpinan Hindu”. Penyusunan artikel ini dapat berjalan dengan lancar dan dapat terselesaikan dengan baik karena berkat kerjasama yang baik. Oleh karena itu, melalui kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada segenap pihak/sumber yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saran- saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini dan makalah-makalah yang selanjutnya, dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. OM Santih, Santih, Santih, Om. Baturiti, 6 November 2012 Penulis I MADE EKO ADI SETIAWAN (11) MADE OGI SADANA YOGA (19)

description

religion

Transcript of TUGAS Kepemimpinan Agama Hindu

Page 1: TUGAS Kepemimpinan Agama Hindu

KATA PENGANTAR

Om Swastyastu

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat TUHAN YANG MAHA ESA atas rahmat

dan anugrah-Nya. Penulis dapat menyelesaikan makalah ini sesuai jadwal yang di inginkan.

Dalam artikel ini penulis mengakat judul “Asas-asas Kepemimpinan Hindu”.

Penyusunan artikel ini dapat berjalan dengan lancar dan dapat terselesaikan dengan

baik karena berkat kerjasama yang baik. Oleh karena itu, melalui kesempatan ini penulis

ingin menyampaikan terima kasih kepada segenap pihak/sumber yang telah membantu dalam

penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saran-

saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini dan

makalah-makalah yang selanjutnya, dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

OM Santih, Santih, Santih, Om.

Baturiti, 6 November 2012

Penulis

I MADE EKO ADI SETIAWAN (11)

MADE OGI SADANA YOGA (19)

Page 2: TUGAS Kepemimpinan Agama Hindu

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

BAB II PEMBAHASAN

2. Asas-asas Kepemimpinan Hindu

BAB III Penutup

3. Simpulan

4. Saran-saran

Page 3: TUGAS Kepemimpinan Agama Hindu

BAB I

Pendahuluan

1. Latar Belakang

Dalam kehidupan zaman Kaliyuga seperti sekarang ini, tindakan manusia semakin

tidak terarah dan tidak memiliki tujuan yang jelas, sehingga sering terjadi penyimpangan-

penyimpangan dalam aturan-aturan atau undang-undang, untuk mengatasi semua masalah

tersebut sangat diperlukan seorang pemimpin, untuk mengarahkan masyarakat agar bertindak

kearah yang benar.

Pemimpin adalah orang yang bertugas untuk membimbing dan mengarahkan

masyarakat yang dipimpinnya, seorang pemimpin mempunyai tugas yang sangat berat dalam

mengarahkan masyarakat yang dipimpinnya, jadi seorang pemimpin harus mempunyai

kelebihan dibandingkan dengan orang lain.

Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu menjalankan semua tugas

dan kewajibanya sebagai pemimpin dan mampu mengarahkan masyarakat yang dipimpinnya

. dalam makalah ini penulis akan menjelaskan beberapa hal tentang “Asas-asas

Kepemimpinan Hindu”.

Semoga dengan selesainya tugas ini kita dapat memaknai arti dari kepemimpinan ,dan

mampu mengaplikasikanya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta dapat melahirkan

pemimpin yang memilki karakter yang baik ,dalam membimbing masyarakat menuju

kehidupan yang lebih baik .

Page 4: TUGAS Kepemimpinan Agama Hindu

BAB II

Pembahasan

2. Asas-asas Kepemimpinan Hindu

Hindu sebagai agama tertua di dunia sudah tentu menjadi agama yang paling kaya akan

sastra-sastra agamanya. Berbagai macam jenis ajaran dimilikinya, semua itu terangkum

dalam kitab suci Weda. Weda adalah sumber tertua ajaran Agama Hindu.

1. Panca Dasa Pramiteng Prabhu

Dalam kitab “Negara Kertagama”, Rakawi Prapanca melukiskan keutamaan asas-asas

kepemimpinan yang patut di pedomani oleh setiap pemimpin.asas-asas kepemimpinan yang

tertuang dalam kitab Negara Kertagama tersebut sejalan dengan sifat-sifat pemimpin besar

bangsa Indonesia, yaiutu Gajah Mada sebagai maha patih kerajaan Majapahit. Dinyatakan

ada 15(lima belas) keutamaan sifat-sifat Gajah Mada menurut Rakawi Prapanca yang disebut

Panca Dasa Pramiteng Prabhu.

Panca Dasa Pramiteng Prabhu adalah lima belas macam sifat utama yang patut di

pedomanidan dilaksanakan oleh setiap pemimpin dalam memimpin masyarakat/bangsa dan

negaranya. Sifat-sifat pemimpin yang patut dipedomani oleh setiap pemimpin “Hindu” antara

lain:

a. Wijaya, artinya berlaku bijaksana dan penuh hikmat dalam menghadapi masalah

yang sangat penting.

b. Mantriwira, artinya bersifat pemberani dalam membela negara.

c. Wicaksanengnaya, artinya sangat bijaksana dalam memimpin.

d. Natanggwan, artinya mendapat kepercayaan dari rakyat dan negara.

e. Satyabhakti aprabhu, artinya selalu setia dan taat pada atasan.

f. Wakmiwak, artinya pandai berbicara baik di depan umum maupun berdiplomasi.

g. Sarjawaupasawa, artinya bersifat sabar dan rebdah hati.

h. Dhirotsaha, artinya bersifat teguh hati dalam segala usaha.

i. Teulelana, artinya bersifat teguh iman, selalu riang atau optimis dan antusias.

j. Dibyacita, artinya bersifat lapang dada atau toleransi dapat menghargai pendapat

orang lain.

k. Tansatresna, artinya tidak terikat pada kepentingan golongan /pribadi yang

bertentangan dengan kepentingan umum.

l. Masihsatresnabhuwana, artinya bersifat menyayangi isi alam

m. Ginengpratidina, artinya setiap hari berusaha berbuat baik dan berusaha tidak

mengulangi perbuatan-perbuatan buruk.

n. Sumantri, artinya bersifat menjadi abdi negara dan penasihat yang baik.

o. Anayakenmusuh, artinya mampu membersihkan musuh-musuh negara.

Page 5: TUGAS Kepemimpinan Agama Hindu

2. Sad Warnaning Raja Niti

Ajaran Sad Warnaning Raja Niti merupakan salah satu dari sekian banyak ajaran

kepemimpinan Hindu. Disebutkan bahwa ini adalah salah satu syarat mutlak yang harus di

pedomani bagi seorang yang kehendak menjadi pemimpin.

Sad Warnaning Raja Niti adalah enam kesan, corak, dan sifat yang utama sebagai persyaratan

kepemimpinan bagi seotang raja atau pemimpin yang harus dilaksanakan dalam

kepemimpinannya guna memimpin bangsa dan negara. Adapun yang merupakan bagian-

bagian dari Sad Warnaning Raja Niti sebagai ajaran kepemimpinan Hindu, antara lain:

a. Abhigainnika, artinya seorang pemimpin harus mampu menarik perhatian yang

positif dari masyarakat, bangsa, dan negara yang dipimpinnya.

b. Prajna, artinya seorang pemimpin harus memilika daya kreatif yang benar sesuai

dengan dharma guna memimpin bangsa dan negara ini.

c. Utsaha, arttinya seorang pemimpin harus memilikidaya kreatif yang luhur untuk

memajukan kepentingan masyarakatnya.

d. Sakya Samanta, artinya seorang pemimpin harus mampu mengontrol bawahannya

dan sekaligus memperbaiki hal-hal yang di pandang kurang baik untuk menjadi lebig

baik.

e. Atma Sampad, artinya pemimpin harus memiliki moral yang baik dan luhur yang

dapat dipedomani oleh bawahannya dan masyarakat yang dipimpinnya.

f. Aksudra Parisatha, artinya seorang pemimpin harus memiliki kemampuan untuk

memimpin persidangan para menterinya dan menarik kesimpulan yang bijaksana,

sehingga dapat di terima oleh semua pihak.

Sebagaimana yang disebutkan di atas itu hendaknya dapat di pahami, dihayati, dan di

amalkan oleh para pemimpin di masyarakat dengan sebaik-baiknya. Dengan demikian

tujuan yang ingin di capai dalam mengantarkan bangsa dan negara ini dengan mudah

dapat tercapai.

3. Panca Upaya Sandhi

Panca Upaya Sandhi berarti lima macam usaha dan upaya yang harus dimiliki oleh

seorang pemimpin untuk menghadapi dan menyelesaikan persoalan serta tantangan yang

menjadi tanggung jawabnya. Ajaran Panca Upaya Sandhi tersurat dalam lontar Siwabuddha

Gama Tattwa.

Bagian-bagian dari ajaran Panca Upaya Sandhi yang di maksud adalah sebagai berikut:

a. Maya, artinya seorang pemimpin hendaknya memiliki dan melakukan upaya dalam

pengumpulan data atau permasalahan yang belum jelas kedudukan dan profesinya,

sehingga dapat di lakukan penataan lebih lanjut untuk mencapai kesempurnaan.

Page 6: TUGAS Kepemimpinan Agama Hindu

b. Upeksa, artinya seorang pemimpin hendaknya memiliki upaya dan kemampuan untuk

meneliti dan menganalisis semua data dan informasi yang ada, sehimgga semua

permasalahan yang dihadapi itu dapat diletakkan pada proporsinya masing-masing.

c. Indrajala, artinya seorang pemimpin hendaknya memiliki upaya dan kemampuan

untuk mencarikan jalan keluar setiap permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat

yang dipimpinnya.

d. Wikrama, artinya seorang pemimpin hendaknya memiliki upaya dan kemampuan

untuk melaksanakan semua rencana dan rumusan yang telah diprogramkan

sebelumnya. Dengan demikian, masyarakat yang dipimpinnya menjadi bertambah

percaya akan program selanjutnya.

e. Logika, artinya seorang pemimpin dalam melaksanakan semua tindakannya,

hendaknya selalu didahului dengan pertimbangan nalar yang sehat dan dapat di terima

oleh masyarakat kebanyakan. Segala sesuatu yang diupayakannya bukan didasarkan

pada emosi semata.

4. Nawa Natya

Nawa Natya dapat di artikan sembilan sifat dan sikap teguh serta bersusila yang harus

dimiliki oleh para pemimpin dan oleh para pembantu-pembantunya, guna mewujudkan

kesejahteraan dan kebahagiaan bangsa dan negara yang di pimpinnya.

Sifat dan sikap yang mulia yang di maksud, sebagai di uraikan dalam bagian-bagian dari

ajaran Nawa Natya antara lain sebagai berikut:

a. Pradnya Widagda, artinya seorang yang bijaksana dan mahir dalam berbagai ilmu

pengetahuan serta teguh pendirian.

b. Wira Sarwa Yudha, artinya pemberani, pantang menyerah dalan

menghadapiberbagai masalah atau tantangan.

c. Paramartha, artinya para pemimpin hendaknya memiliki sifat yang mulia dan luhur.

d. Dhirotsaha, artinya para pemimpin hendaknya memiliki ketekunan dan keuletan

dalam semua pekerjaannya.

e. Pragiwakya, artinya para pemimpin pandai berbicara di depan umum dan pandai

berdiplomasi.

f. Samaupaya, artinya para pemimpin hendaknya setia pada janji yang di buatnya

dengan pihak lain atau masyarakat.

g. Laghawangartha, artinya para pemimpin hendaknya tidak bersifat pamrih terhadap

harta benda di dalam hidup ini.

h. Wruh ring Sarwa Bastra, artinya para pemimpin tahu cara mengatasi macam-macam

kerusuhan.

i. Wiweka, artinya para pemimpin dapat membedakan mana yang benar dan mana yang

salah.

Page 7: TUGAS Kepemimpinan Agama Hindu

BAB III

Penutup

3. Kesimpulan

Demikian lah pemimpin dalam kepemimpinannya. Kata pemimpin, kepemimpinan serta

kekuasaan memiliki keterikatan yang tak dapat dipisahkan. Karena untuk menjadi pemimpin

bukan hanya berdasarkan suka satu sama lainnya, tetapi banyak faktor. Pemimpin yang

berhasil hendaknya memiliki beberapa kriteria yang tergantung pada sudut pandang atau

pendekatan yang digunakan, apakah itu kepribadiannya, keterampilan, bakat, sifat – sifatnya,

atau kewenangannya yang dimiliki yang mana nantinya sangat berpengaruh terhadap teori

maupun gaya kepemimpinan yang akan diterapkan.

Rahasia utama kepemimpinan adalah kekuatan terbesar seorang pemimpin bukan dari

kekuasaanya, bukan kecerdasannya, tapi dari kekuatan pribadinya. Seorang pemimpin sejati

selalu bekerja keras memperbaiki dirinya sebelum sibuk memperbaiki orang lain atau

memimpin orang lain.

Pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari luar melainkan sesuatu yang

tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang. Kepemimpinan lahir dari proses internal .

4. Saran

Sangat diperlukan sekali jiwa kepemimpinan pada setiap pribadi manusia. Jiwa

kepemimpinan itu perlu selalu dipupuk dan dikembangkan. Paling tidak untuk memimpin diri

sendiri, kita dapat menggunakan asas-asas kepemimpinan Hindu sebagai landasan untuk

menciptakan pemimpin masa depan yang memiliki sifat dan sikap kedewataan .

Jika saja Indonesia memiliki pemimpin yang sangat tangguh tentu akan menjadi luar biasa.

Karena jatuh bangun kita tergantung pada pemimpin. Pemimpin memimpin, pengikut

mengikuti. Jika pemimpin sudah tidak bisa memimpin dengan baik, cirinya adalah pengikut

tidak mau lagi mengikuti. Oleh karena itu kualitas kita tergantung kualitas pemimpin kita.

Makin kuat yang memimpin maka makin kuat pula yang dipimpin.