Perkembangan agama hindu di bali

29

Transcript of Perkembangan agama hindu di bali

Page 1: Perkembangan agama hindu di bali
Page 2: Perkembangan agama hindu di bali
Page 3: Perkembangan agama hindu di bali

Masuknya agama Hindu ke Bali dipengaruhi oleh Jawa Barat dan JawaTimur sekitar abad ke 8 SM. Denganditemukannya fragmen-fragmenprasasti berbahasa Sanskerta di Pejeng.

Pada baris pertama dari dalamprasasti itu menyebutkan kata“Sivas.......ddh.......” yang diduga ketikautuh berbunyi: “Siva Siddhanta”.

Page 4: Perkembangan agama hindu di bali

Agama Hindu mengalami masa kejayaan

pada abad ke 10 dengan ditandai oleh

berkuasanya raja suami istri Dharma

Udayana Varmadeva dan

Gunapriyadharmapatni.

Pada masa pemerintahan raja ini terjadi

proses Jawanisasi di Bali

Masa Bali Kuno ini berakhir dengan

pemerintahan raja Astasura-ratnabhumibanten

yang ditundukkan oleh ekspedisi Majapahit

dibawah pimpinan mahapatih Gajah Mada.

Page 5: Perkembangan agama hindu di bali

Pada saat Senapati I Kuturan dijabat oleh

Mpu Rajakerta seluruh sekta

dikristalisasikan dalam pemujaan kepada

Tri Murti

Ketika Bali memasuki abad pertengahan

(abad 14 sampai dengan 19 Masehi), di

bawah hegemoni Majapahit, maka

kehidupan dan tradisi Majapahit ditransfer

ke Bali.

Page 6: Perkembangan agama hindu di bali

Bukti lain ditemukannya arca Siva di

pura Putra Bhatara Desa di desa

Bedaulu, Gianyar. Arca ini memilliki

type yang sama dengan arca-arca Siva

di Candi Dieng.

Sekitar abad ke-13 Masehi. Di Bali

berkembang pula sekta Bhairava

dengan peninggalan berupa arca-arca

Bhairava di pura Kebo Edan Pejeng.

Page 7: Perkembangan agama hindu di bali

Namun mulai tahun 1921 usaha pembinaan

muncul dengan adanya Suita Gama Tirtha

di Singaraja, Sara Poestaka tahun 1923 di

Ubud Gianyar, Surya kanta tahun 1925 di

Singaraja, Perhimpunan Tjatur Wangsa

Durga Gama Hindu Dan pada tahun 1964 (7

s.d 10 Oktober 1964), diadakan Mahasabha

Hindu Bali dengan menetapkan Majelis

keagamaan bernama Parisada Hindu Bali ,

yang selanjutnya menjadi Parisada Hindu

Dharma Indonesia. BACK

Page 8: Perkembangan agama hindu di bali

1. Danghyang Markandeya

Beliau mengajarkan Siwa Sidhanta kepada

para pengikutnya dalam bentuk ritual: Surya

sewana, Bebali (Banten), dan Pecaruan.

Karena semua ritual menggunakan banten

atau bebali maka ketika itu agama ini

dinamakan Agama Bali. Daerah tempat

tinggal beliau dinamakan Bali.

Page 9: Perkembangan agama hindu di bali

Jadi yang bernama Bali mula-mula

hanya daerah Taro saja, namun

kemudian pulau ini dinamakan Bali

karena penduduk di seluruh pulau

melaksanakan ajaran Siwa Sidanta

menurut petunjuk-petunjuk Danghyang

Markandeya yang menggunakan bebali

atau banten.

Page 10: Perkembangan agama hindu di bali

beliau juga membangun pura-pura Sad

Kahyangan lainnya yaitu : Batur,

Sukawana, Batukaru, Andakasa, dan

Lempuyang.

Oleh karena itu beliau menetapkan bahwa

warna merah sebagai simbol matahari dan

warna putih sebagai simbol bulan

digunakan dalam hiasan di Pura antara lain

berupa ider-ider, lelontek, dll.

Page 11: Perkembangan agama hindu di bali

Pada abad ke-11 datanglah ke Bali

seorang Brahmana dari Majapahit yang

berperan sangat besar pada kemajuan

Agama Hindu di Bali.

Ada sembilan sekte yang pernah

berkembang pada masa Bali Kuno

antara lain :

1.sekte Pasupata,

2.Bhairawa,

3.Siwa Shidanta,

4.Waisnawa,

5.Bodha,

6.Brahma,

7.Resi,

8.Sora dan

9.Ganapatya.

Page 12: Perkembangan agama hindu di bali

Masing-masing sekte memuja Dewa-Dewa

tertentu sebagai istadewatanya atau sebagai

Dewa Utamanya dengan Nyasa (simbol)

tertentu serta berkeyakinan bahwa

istadewatalah yang paling utama sedangkan

yang lainnya dianggap lebih rendah.

Page 13: Perkembangan agama hindu di bali

Akibat yang bersifat negative ini bukan saja

menimpa desa bersangkutan, tetapi meluas

sampai pada pemerintahan kerajaan

sehingga roda pemerintahan menjadi kurang

lancar dan terganggu.

Dalam kondisi seperti itu, Raja Gunaprya

Dharmapatni/Udayana Warmadewa perlu

mendatangkan rohaniawan dari Jawa Timur

oleh Gunaprya Dharmapatni sudah dikenal

sejak dahulu semasih beliau ada di Jawa

Timur.

Page 14: Perkembangan agama hindu di bali

Oleh karena itu Raja Gunaprya

Dharmapatni mendatangkan 4 orang

Brahmana bersaudara yaitu:

a. Mpu Semeru

b. Mpu Ghana

c.Mpu Kuturan

d. Mpu Gnijaya

-dari sekte Ciwa

-penganut aliran

Gnanapatya.

- pemeluk agama

Budha dari aliran

Mahayana

- pemeluk

Brahmaisme

Page 15: Perkembangan agama hindu di bali

Pada akhir abad ke – 15, kerajaan

Majapahit mengalami keruntuhan.

Selain disebabkan

perang saudara (Perang Paregreg).

Selain itu, adanya

serangan dari Kerajaan Demak yang

beragama Islam. Akibat dari hal

tersebut, akhirnya penduduk beralih

keyakinan ke Agama Islam.

Page 16: Perkembangan agama hindu di bali

Orang – orang Majapahit yang tidak

mau beralih agama dari Hindu ke

Islam akhirnya memilih meninggalkan

Majapahit. Mereka memilih tinggal di

daerah Pasuruan, Blambangan,

Banyuwangi, dimana sebagian besar

masyarakatnya masih memeluk agama

Hindu

Page 17: Perkembangan agama hindu di bali

Selain itu beberapa diantara mereka bahkan

menetap di daerah pegunungan, seperti :

Pegunungan

Tengger, Bromo,

Kelud, Gunung

Raung (Semeru).

Page 18: Perkembangan agama hindu di bali

Sedangkan beberapa dari mereka

yang masih tergolong arya dan

para rohaniawan memilih untuk

pergi ke Bali, hal itu disebabkan

karena saat itu di Bali pengaruh

Agama Hindu masih sangat kuat.

Page 19: Perkembangan agama hindu di bali

Danghyang Nirartha datang ke

Bali pada tahun 1489 M

Danghyang Nirartha datang

ke Bali dalam rangka

dharmayatra, akan tetapi

dharmayatranya tidak akan

pernah kembali lagi ke

Jawa.

Page 20: Perkembangan agama hindu di bali

Ini terbukti dari pengikut –

pengikutnya, yaitu orang –

orang Sasak di Pulau Lombok

yang mempelajari Islam dengan

sebutan Islam Telu (Islam Tiga).

Page 21: Perkembangan agama hindu di bali

Paramasiwa, Sadasiwa, dan

Siwa

Terlepas dari hal tersebut, Danghyang

Nirartha adalah penganut Agama

Hindu yang sempurna. Seperti para

leluhurnya, Danghyang Nirartha

memeluk Agama Siwa, yang lebih

condong ke Tantrayana. Agama Siwa

yang diajarkan oleh Danghyang

Nirartha adalah Siwa Sidhanta, dengan

menempatkan Tri Purusa, yaitu

Page 22: Perkembangan agama hindu di bali

Untuk itu, dibuatkanlah pelinggih

khusus yakni Padmasana, dari sinilah

Sadasiwa atau Tuhan Yang Maha

Esa,Yang Maha Kuasa, Yang Maha

Ada, yang bersifat absolut, dan dipuja

oleh semuanya. Oleh karena itu, setiap

pura harus memiliki pelinggih

Padmasana.

Page 23: Perkembangan agama hindu di bali

Pada waktu melakukan

Dharmayatra ke Bali dari Daha,

Jawa Timur. Danghyang Nirartha

banyak mendirikan Pura – Pura

terutama di daerah selatan pulau

Bali, seperti :

Pura Rambut siwi,

Pura Melanting,

Pura Er Jeruk,

Pura Petitenget

dan lain-lain.

Page 24: Perkembangan agama hindu di bali

Danghyang Nirartha menetap di Desa

Mas. disini Danghyang Nirartha

menikahi anak bendesa Mas.

Dari pernikahan ini Danghyang

Nirartha memiliki putra :

Ida Timbul, Ida Alngkajeng, Ida

Penarukan, dan Ida Sigaran.

Page 25: Perkembangan agama hindu di bali

Ada dua Bhisama dari danghyang

nirarta kepada seluruh

keturunannya, yaitu;

1. Seluruh keturunannya tidak

diperkenankan menyembah

pratima (arca – arca perwujudan).

2. Seluruh keturunanya tidak

diperkenankan sembahyang di

Pura yang tidak memakai atau tidak

ada pelinggih Padmasana.

Page 26: Perkembangan agama hindu di bali

Dalam hal keyakinan (Agama Hindu)

dapat dilihat peninggalannya berupa

padmasana.

namun Danghyang Nirarhta

mengagungkan Sadasiwa, sebagai

manifestasi Tuhan Yang Maha Esa,

yang Maha Segalanya dan hampir di

semua pura di Bali saat ini terdapat

pelinggih padmasana untuk

mengagungkan Tuhan Yang Maha

Esa.

Page 27: Perkembangan agama hindu di bali

Hingga saat ini, peninggalan

Danghyang Nirartha masih daat di

lihat, seperti pura – pura di Bali

yang dikenal dengan nama Pura

Dang Kahyangan.

Page 28: Perkembangan agama hindu di bali

KESIMPULAN

Keemasan masa Majapahit merupakan

masa gemilang kehidupan dan perkembangan

Agama Hindu.

Kehidupan agama Hindu di Bali sudah

berkembang sejak lama dan karateristik Hindu

Dharma yang universal sejak awalnya tetap

dipertahankan dan diaplikasikan dalam

kehidupan nyata yang dikenal di Bali dengan

ajaran Tri Hita Karana, yakni hubungan yang

harmoni dengan Tuhan Yang Maha Esa,

dengan sesama dan dengan bumi serta

lingkungannya.Selesai

Page 29: Perkembangan agama hindu di bali

SUKsMA