Tugas kelompok keorganisasian

32
Tugas kelompok Perilaku Keorganisasian Kelompok 1 Manajemen 2C Anggota : 1. Ahmad hendri prasetyo (01) 2. Bima sukma dwi putra (05) 3. Diah nur rochmawati (07) 4. Fatimatuz zahro (11) 5. Fitri citra lestari (13)

Transcript of Tugas kelompok keorganisasian

Page 1: Tugas kelompok keorganisasian

Tugas kelompokPerilaku Keorganisasian

Kelompok 1Manajemen 2C

Anggota : 1. Ahmad hendri prasetyo (01)2. Bima sukma dwi putra (05)3. Diah nur rochmawati (07)4. Fatimatuz zahro (11)5. Fitri citra lestari (13)

Page 2: Tugas kelompok keorganisasian

2

PendahuluanPerilaku individu dalam organisasi adalah bentuk interaksi antara karakteristik individu dengan karakteristik organisasi. Setiap individu dalam organisasi, semuanya akan berperilaku berbeda satu sama lain, dan perilakunya adalah ditentukan oleh masing-masing lingkungannya yang memang berbeda. Individu membawa ke dalam tatanan organisasi kemampuan, kepercayaan pribadi, pengharapan kebutuhan dan pengalaman masa lalunya. Karakteristik yang dipunyai individu ini akan dibawanya manakala memasuki lingkungan baru yaitu oraganisasi atau yg lainnya. Organisasi juga merupakan suatu lingkungan yang mempunyai karakteristik seperti keteraturan yang diwujudkan dalam susunan hirarki, pekerjaan, tugas, wewenang, tanggung jawab, sistem penggajian, sistem pengendalian, dan sebagainya.

Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan “Perilaku Keorganisasian" Tahun Akademik 2015/2016

Page 3: Tugas kelompok keorganisasian

3

Perilaku individu juga dapat dipahami dengan mempelajari karakteristik individu. Nimran dalam Sopiah (2008) menjelaskan karakteristik yang melekat pada individu terdiri dari ciri-ciri biografis, kepribadian, persepsi dan sikap. Berikut adalah dari masing-masing karakteristik tersebut:

1. Ciri-ciri biografis2. Kepribadian3. Sikap 4. Kemampuan5. Persepsi6. Belajar Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan

“Perilaku Keorganisasian" Tahun Akademik 2015/2016

Page 4: Tugas kelompok keorganisasian

4

Daftar isiJudul 1Pendahuluan 2Daftar isi 4A. PERBEDAAN KARAKTER BIOGRAFIS INDIVIDU 5B. KEMAMPUAN

Pengertian 8Jenis-jenis kemampuan 9

C. PEMBELAJARAN Pengertian 11Teori-teori pembelajaran 12

D. KEPRIBADIANPengertian 14Ciri-ciri kepribadian 15Ciri-ciri kepribadian ditempat kerja 16

E. PERSEPSIPengertian 17Kesalahan-kesalahan persepsi 19

F. SIKAPPengertian 20Sikap kerja 21

G. MOTIVASI & TEORI KEBUTUHANPengertian 22Teori herarchi kebutuhan 23

H. STRESSPengertian 25Faktor-faktor penyebab stress 26Akibat stress 29Mengelola stress 30

I. Daftar pustaka 31

Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan “Perilaku Keorganisasian"

Tahun Akademik 2015/2016

Page 5: Tugas kelompok keorganisasian

5

A. PERBEDAAN KARAKTER BIOGRAFIS INDIVIDU

Biographical Characteristics  adalah karakteristik perseorangan -seperti usia, gender, ras, dan masa jabatan- yang diperoleh secara mudah dan objektif dari arsip pribadi seseorang. Dengan kata lain karakteristik biografi adalah semua informasi yang ada di dalam biografi yang bisa digunakan untuk mendeteksi tapi bukan memastikan.Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan

“Perilaku Keorganisasian" Tahun Akademik 2015/2016

Page 6: Tugas kelompok keorganisasian

6

Karakteristik biografis merupakan karakteristik pribadi yang terdiridari:• Usia - hubungan antara usia dan kinerja pekerjaan kemungkinan

akan menjadi masalah yang lebih penting selama dekade mendatang karena terdapat kepercayaan yang luas bahwa kinerja pekerjaan menurun seiring bertambanya usia. Cth: pekerja senior yang usianya sudah tidak produktif akan merugikan perusahaan.

• Gender - perbedaan antara pria dan wanita mempengaruhi kinerja mereka. Misalnya, tidak terdapat perbedaan yang konsisten antara pria dan wanita dalam hal kemampuan memecahkan masalah, menganalisis, dorongan kompetitif, motivasi, sosiabilitas, atau kemampuan belajar

• Masa Jabatan -  Tinjauan ekstensif mengenai hubungan senioritas-produktivitas telah dilakukan. Jika mendefinisikan senioritas sebagai waktu pada suatu pekerjaan, maka dapat dikatakan bahwa bukti terbaru menunjukkan adanya hubungan positif antara senioritas dan produktivitas pekerjaan. Masa jabatan, bila dinyatakan sebagai pengalaman kerja, tampaknya menjadi sebuah dasar perkiraan yang baik atas produktivitaskaryawan

Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan “Perilaku Keorganisasian"

Tahun Akademik 2015/2016

Page 7: Tugas kelompok keorganisasian

7

• Status Perkawinan. Pemaknaan tentang pekerjaan akan berbeda antara karyawan yang single dengan karyawan yang sudah menikah. penelitian membuktikan bahwa orang yang telah berumah tangga relatif lebih baik dibandingkan dengan single baik ditinjau dari segi absensi. Keluar beralih kerja dan kepuasan kerja. Hal ini disebabkan karena oarng yang telah berkeluarga mempunyai rasa tanggungjawab dan membuat pekerjaan lebih ajeg, lebih tertib, dan mengganggap pekerjaan llebih berharga dan lebih penting. Penelitian selama ini belum menjangkau pada orang-orang yang bercerai, janda, duda, dan orang-orang yang kumpul kebo saja.

• Jumlah atau Banyaknya Tanggungan. Banyak penelitian menunjukkan bahwa semakin banyak jumlah tanggungan dalam keluarga berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan.Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan

“Perilaku Keorganisasian" Tahun Akademik 2015/2016

Page 8: Tugas kelompok keorganisasian

8

B. KEMAMPUANPengertian

Kemampuan adalah kapasitas seseorang untuk melaksanakan beberapa kegiatan dalam satu pekerjaan. Pencapaian tujuanorganisasi atau manajemen yang berhasil adalah kemampuan seorang pemimpin untuk mengeksploitasikan kelebihan sebesar-besarnya dan menekankan kekurangannya dari berbagai orang untuk bersama-sama meningkatkan produktifitas. Kategori dikelompokkan menjadi dua yaitu kemampuan intelektual dan kemampuan phisik.

Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan “Perilaku Keorganisasian"

Tahun Akademik 2015/2016

Page 9: Tugas kelompok keorganisasian

9

Jenis-jenis kemampuan

A. Kemampuan intelektual adalah kemampuan yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan mental. Untuk mengungkap kemampuan ini digunakan tes IQ yang berusaha mengeksplorasi dimensi

1. kecerdasan numeris yaitu kemampuan berhitung dengan cepat dan tepat2. pemahaman verbal yaitu kemampuan memahami apa yang dibaca dan didengar serta relasinya satu sama lain, 3. kecepatan perseptual yaitu kemampuan mengenali kemiripan dan beda visual dengan cepat dan tepat, 4. penalaran induktif  yaitu kemampuan mengenali suatu urutan secara logis dalam suatu masalah dan kemdian memecahkan masalah tersebut5. penalaran deduktif yaitu kemampuan menggunakan logika dan menilai implikasi dari suatu argumen, 6. visualisasi ruang yaitu kemampuan membayangkan bagaimana suatu objek akan tampak seandainya posisinya dalam ruang dirubah7. ingatan (memory) yaitu kemampuan menahan dan mengenang kembali pengalaman masa lalu. Untuk pekerjaan yang memerlukan rutinitas tinggi dan tidak memerlukan intelektualitas tinggi, IQ tinggi tidak ada relevansinya dengan kinerja. Namun pemahaman verbal, kecepatan persepsi, visualisasi ruand dan ingatan banyak diperlukan di berbagai bidang pekerjaan. Sehingga tes IQ tetap diperlukan.

Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan “Perilaku Keorganisasian" Tahun Akademik 2015/2016

Page 10: Tugas kelompok keorganisasian

10

B.Kemampuan fisik adalah kemampuan yang diperlukan untuk melakukan tugas-tugas yang menuntut stamina, kecekatan, kekuatan dan keterampilan. 

contohnya• Karyawan yang mempunyai kemampuan

intelektual dan fisiknya tidak sesuai dengan tuntutan pekerjaan, sipastikan akan merupakan penghambat pencapaian tujuan kinerja atau produktifitas. Seorang pilot misalnya harus berkualitas tinggi kemampuan visualisasi ruangnya, penjagapantai harus kuat kemampuan visualisasi dan koordinasi tubuhnya.

Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan “Perilaku Keorganisasian" Tahun Akademik 2015/2016

Page 11: Tugas kelompok keorganisasian

11

C. PEMBELAJARAN Pengertian

Robbins (1993) menyebutkan belajar adalah proses perubahan yang relatif konstan dalam tingkah laku yang terjadi karena adanya suatu pengalaman atau latihan. Dari pengetian tersebut, dapat dipahami ada tiga komponen belajar yaitu(1)belajar melibatkan adanya perubahan, dari buruk menjadi

baik, dari tidak tahu menjadi tah, dari tidak bisa menjadi bisa.(2)perubahan yang terjadi relatif permanen. Perubahan yang

bersifat sementara menunjukkan kegagalan dalam proses belajar.

(3)belajar berarti ada perubahan perilaku. Belajar tidak hanya mengubah pikiran dan sikap, tetapi ada yang lebih penting lagi adalah belajar harus mengubah perilaku subjek ajar.

Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan “Perilaku Keorganisasian"

Tahun Akademik 2015/2016

Page 12: Tugas kelompok keorganisasian

12

Teori-teori pembelajaran1. Teori Pengondisian Klasik. Dikemukakan oleh Paplov.

Hasil percobaanya terhadap anjing mengenai keterkaitan antara stimulus dan respon menunjukkan bahwa stimulus yang tidak dikondisikan akan menghasilkan respons yang tidak dikondisikan pula, dan melalui proses belajar maka stimulus yang dikondisikan itu akan menghasilkan respons yang dikondisikan.

2. Teori Pengondisian operan. Menurut teori ini, perilaku merupakan fungsi dan akibat dari perilaku itu sendiri.kecenderungan mengulangi sebuah perilaku tertentu dipengaruhi penguatan yang disebabkan oleh adanya akibat daro perilaku itu. Misalnya bila seorang karyawan berprestasi di atas standar kemudian diberi insentif oelh pimpinan, maka akan berdampak positif / kesenangan sehingga pada bulan berikutnya karyawan itu akan melakukan hal yang sama untuk memperoleh imbalan. Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan

“Perilaku Keorganisasian" Tahun Akademik 2015/2016

Page 13: Tugas kelompok keorganisasian

13

3. Teori social. Teori sosial tentang belajar adalah suatu proses belajar yang dilakukan melalui suatu pengamatan dan pengalaman secara langsung. Agar memperoleh hasil yang maksimal, ada empat hal yang harus diperhatikan oleh seorang pengajar dalam melakukan proses belajar-mengajar yaitu :

a)    Proses perhatian, dimana pengajar harus menyampaikan materi pelajaran dengan menarik, dan suasana belajar yang kondusif.b)   Proses ingatan, dimana hasil belajar juga tergantung pada seberapa bbesar daya ingat si subjek belajar.c)    Proses reproduksi, dimana subjek ajar setelah belajar harus mengalami perubahan sikap, berpikir dan berperilaku.d)   Proses penguatan, dimana apabila subjek belajar telah belajar dengan baik maka harus diberikan penguatan. Misalnya, karyawan yang mengikuti pelatihan, setelah selesai pelatihan dan kinerjanya menjadi lebih baik maka ia harus mendapatkan imabalan yang sesuai.Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan

“Perilaku Keorganisasian" Tahun Akademik 2015/2016

Page 14: Tugas kelompok keorganisasian

14

D. KEPRIBADIAN

Pengertian

Kepribadian merupakan perbedaan karakterostik individu, kepribadian (personality) adalah gambaran profil seseorang atau merupakan kombinasi dari karakteristik dan keunikan seseorang secara alami dan interaksi dengan yang lainnya.

Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan “Perilaku Keorganisasian"

Tahun Akademik 2015/2016

Page 15: Tugas kelompok keorganisasian

15

Ciri-ciri kepribadian

Penelitian yang dilakukan terdapat beberapa tipe ciri-ciri kepribadian, menurut Tipe Indikator Myers-Briggs ada 16 ciri-ciri khusus yang dapat mengambarkan kepribadian seseorang, seperti diuraikan dibawah ini:

1. Pendiam vs Ramah2. IQ rendah vs IQ tinggi3. Perasaan vs Emosi stabil4. Patuh vs Berpengaruh5. Seriusvs Bekerja riamg6. Bijaksana vs Sungguh-sungguh7. Malu-malu vs Petualang8. Keras hati vs Mudah tersinggung9. Mudah dipercayai vs Curiga10.Praktis vs Khayalan11.Blak-blakan vs Berkhayal12.Egois vs Khawatir13.Kolot vs Coba-coba14.Terikat vs Mandiri15.Tidak terkendali vs Terkendali16.Tenang vs Tegang Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan

“Perilaku Keorganisasian" Tahun Akademik 2015/2016

Page 16: Tugas kelompok keorganisasian

16

Ciri-ciri kepribadian ditempat kerja

1. Tipe realistik, tipe model ini memiliki kecenderungan untuk memilih lapangan kerja yang berorientasi kepada penerapan.

2. Tipe intelektual/investigative, orang yang mempunyai tipe kepribadian ini memiliki kecerendungan untuk memilih pekerjaan yang bersifat akademik.

3. Tipe sosial, orang yang mempunyai tipe kepribadian ini memiliki kecerendungan untuk memilih lapangan pekerjaan yang bersifat membantu orang lain.

4. Tipe konvensional, orang yang mempunyai tipe kepribadian ini pada umumnya memiliki kecerendungan untuk terhadap kegiatan verbal.

5. Tipe usaha/ enterpising, orang yang mempunyai tipe kepribadian ini memiliki ciri khas menggunakan keterampilan-keterampilan berbicaradalam situasi dimana ada kesempatan untuk menguasai orang lain atau mempengaruhi orang lain.

6. Tipe artistik, orang yang mempunyai tipe kepribadian ini memiliki kecerendungan berhubungan dengan orang lain secara tidak langsung, bersifat sosial dan sukar menyesuaikan diri.

Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan“Perilaku Keorganisasian" Tahun Akademik 2015/2016

Page 17: Tugas kelompok keorganisasian

17

E. PERSEPSI

Pengertian

Persepsi adalah proses pemberian arti terhadap suatu kenyataan melalui alat indera. Sebenarnya persepsi mulai tumbuh secara perlahan-lahan sejak kecil dan seterusnya melalui interaksi dengan orang lain. Hal ini berarti persepsi dapat tumbuh dan berkembang, karena adanya pengaruh interaksi dengan belajar pada orang. Oleh karena itu persepsi seseorang dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial dan setiap manusia mempunyai persepsi terhadap obyek. Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan

“Perilaku Keorganisasian" Tahun Akademik 2015/2016

Page 18: Tugas kelompok keorganisasian

18

Menurut kamus Psikologi yang dikutip oleh Daligulo (1982: 207) persepsi diartikan sebagai proses pengamatan seseorang terhadap segala sesuatu di lingkungan dengan menggunakan indra-indra yang dimilikinya sehingga menjadi sadar segala sesuatu yang ada di lingkungan tersebut.

Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan “Perilaku Keorganisasian"

Tahun Akademik 2015/2016

Page 19: Tugas kelompok keorganisasian

19

Kesalahan-kesalahan persepsi

Kesalahan-kesalahan dalam persepsi tebagi menjadi lima bagian yaitu:1. Kesalahan atribusi, yaitu kesalahan kita dalam memahami penyebab perilaku orang lain. Yang disebabkan kurangnya persepsi atau persepsi kepada orang tersebut kurang atau tidak utuh2. Efek Halo, yaitu kesalahan persepsi yang disebabkan karena salah mempersepsikan seseorang pada kesan pertama3. Stereotif, yaitu Menggeneralisasikan orang-orang berdasarkan sedikit informasi dan membentuk susmsi mereka berdasarkan keanggotaan mereka dalam suatu kelompok4.Prasangka, Memprangsakakan seseorang5. Gegar budaya, yaitu upaya sementara yang gagal untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan-lingkungan baru dan orang-orang baru.

Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan “Perilaku Keorganisasian" Tahun Akademik 2015/2016

Page 20: Tugas kelompok keorganisasian

20

F. SIKAPPengertian

Sikap merupakan satu faktor yang harus dipahami kita dapat memahami perilaku orang lain. Dengan saling memahami individu maka organisasi akan dapat dikelola dengan baik. Definisi sikap dapat dijelaskan dalam tiga komponen sikap, yaitu afektif, kognitif dan psikomotorik. Afektif berkenaan dengan komponen emosional atau perasaan sesorang. Komponon kognitif ini berkaitan dengan proses berfikir yang menekankan pada rasionalitas dan logika. Komponen psikomotorik merupakan kecenderungan seseorang dalam bertindak terhadap lingkungannya.

Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan “Perilaku Keorganisasian"

Tahun Akademik 2015/2016

Page 21: Tugas kelompok keorganisasian

21

Sikap Kerja

Sikap kerja Karyawan berkemungkinan mempunyai sikap terhadap gaji, atasan, atau pun tunjangan mereka. Sikap yang khususnya penting adalah kepuasan kerja dan komitmen organisasi.

Kepuasan Kerja (job satisfaction)• Kepuasan kerja adalah tingkat di mana seseorang puas atau terpenuhi oleh

pekerjaannya (Moorhead & Griffin, 2013: 70).• Penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor personal seperti kebutuhan

dan aspirasi indibidual menentukan sikap ini, bersama dengan faktor-faktor kelompok seperti hubungan dengan rekan kerja dan pengawas, kondisi kerja, kebijakan kerja, dan kompensasi.

• Seorang karyawan yang merasa puas akan sangat jarang tidak hadir atau absen ke tempat kerja, akan memberikan kontribusi positif, dan betah dengan perusahaan. Namun, kepuasan kerja tingkat tinggi tidak selalu menghasilkan produktivitas yang tinggi.

Komitmen KerjaKomitmen kerja adalah identifikasi dan ikatan seseorang pada sebuah

organisasi (Moorhead & Griffin, 2013: 73). Orang yang berkomitmen dengan pekerjaannya mungkin akan memandang dirinya sebagai karyawan sejati dari sebuah perusahaan, mereka akan mengabaikan ketidakpuasan kecil, dan tetap memandang dirinya sebagai bagian dari perusahaan.

Penelitian menunjukkan bahwa beberapa faktor yang menimbulkan komitmen meliputi penghargaan ekstrinsik, kejelasan peran, dan manajemen partisipatif adalah sama dalam lintas budaya yang berbeda (Moorhead & Griffin, 2013: 73).

Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan “Perilaku Keorganisasian"

Tahun Akademik 2015/2016

Page 22: Tugas kelompok keorganisasian

22

G. MOTIVASI & TEORI KEBUTUHAN

PengertianMotivasi adalah satu proses yang

meghasilkan suatu intensitas, arah, dan ketekunan individual dalam usaha untuk mencapai tujuan. Intensitas adalah seberapa kerasnya seseorang berusaha, namun intensitas yang tinggi saja tidak akan membawa ke hasil yang diinginkan kecuali disertai dengan upaya/arah.

Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan “Perilaku Keorganisasian" Tahun Akademik 2015/2016

Page 23: Tugas kelompok keorganisasian

23

Teori herarchi kebutuhan

Inti dari teori Maslow yaitu: bahwa kebutuhan itu tersusun dalam bentuk hirarkhi . Tingkat kebutuhan yang paling rendah adalah kebutuhan fisiologis dan tingkat yang tertinggi adalah kebutuhan realisasi diri (self actualization needs). Kebutuhan selanjutnya diartikan di bawah ini hirarkhi Kebutuhan Maslow.

Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan “Perilaku Keorganisasian" Tahun Akademik 2015/2016

Page 24: Tugas kelompok keorganisasian

24

a. Kebutuhan Fisiologis, merupakan kebutuhan akan makan, minum, dan mendapatkan tempat tinggal.

b. Kebutuhan Keselamatan dan Keamanan, merupakan kebutuhan akkan kebebasan dari ancaman, seperti aman dari ancaman lingkungan (penjahat, gangguan lingkungan)

c. Kebutuhan Rasa Memiliki Cinta, yaitu kebutuhan akan teman, affiliasi, interaksi, mencintai da dicintai.

d. Kebutuhan akan Penghargaan, yaitu kebutuhan akan penghargaan diri dan penghargaan dari orng lain..

e. Kebutuhan akan Realisasi Diri, yaitu kebutuhan untuk memenuhi diri sendiri dengan penggunaan kemampuan maksimum, melalui keterampilan dan potensi yang ada.

Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan “Perilaku Keorganisasian" Tahun Akademik 2015/2016

Page 25: Tugas kelompok keorganisasian

25

H. STRESS

Pengertian

Stress adalah tekanan atau ketegangan yang dihadapi seseorang dan mempengaruhi emosi, pikiran, serta kondisi keseluruhan dari orang tersebut.

Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan “Perilaku Keorganisasian"

Tahun Akademik 2015/2016

Page 26: Tugas kelompok keorganisasian

26

Faktor-faktor penyebab stressFaktor pemicu stress disebut stressor. Stressor dibagi menjadi dua, antara lain :

1. Stressor On The Job (dari dalam lingkungan pekerjaan).

2. Stressor Off The Job (dari luar lingkungan pekerjaan).

Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan “Perilaku Keorganisasian"

Tahun Akademik 2015/2016

Page 27: Tugas kelompok keorganisasian

27

1.    Stressor On The Job (dari dalam lingkungan pekerjaan)

a)    Beban kerja berlebih (overload)b)    Desakan waktu (deadline)c)    Kualitas pembimbingan rendah/low supervised)    Iklim politis tidak aman/low comforte)    Umpan balik kerja rendah/low feedbackf)     Wewenang tidak memadai/low authorityg)    Ketidakjelasan peranan/role ambiguityh)   Frustasi/putus asai)     Konflik antar pribadi atau kelompokj)      Perbedaan nilai individu dan organisasik)    Perubahan situasi kantor yang mengejutkan

Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan “Perilaku Keorganisasian"

Tahun Akademik 2015/2016

Page 28: Tugas kelompok keorganisasian

28

2.    Stressor Off The Job (dari luar lingkungan pekerjaan)

a)    Krisis keuangan pribadi atau keluargab)    Permasalahan-permasalahan tentang anakc)    Permasalahan-permasalahan tentang fisikd)    Permasalahan-permasalahan dalam perkawinane)    Perubahan situasi rumah atau lingkungan

Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan “Perilaku Keorganisasian" Tahun Akademik 2015/2016

Page 29: Tugas kelompok keorganisasian

29

Akibat stress

Orang dapat menjadi agresif, dapat menjadi depresi, dapat menderita neurosis cemas, dapat menderita gangguan psikosomatik, dapat tidak sehat badan, yaitu menderita penyakit fisik :

– Tekanan darah tinggi– Sakit jantung– Sesak nafas (Asthma Bronkhial)– Radang usus, tukak lambung atau usus.– Sakit Kepala (Tension Headache)– Sakit eksim kulit (Neurodermatitis)– Konstipasi– Arthritis– Kanker, dll.

Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan “Perilaku Keorganisasian" Tahun Akademik 2015/2016

Page 30: Tugas kelompok keorganisasian

30

Mengelola stress6 strategi mengelola stress:1. Menghindari stress yang tidak perlu tidak

semua stress dapat dihindari, dan tidak sehat juga kalau kita harus menghindari hal-hal yang memang kita tangapi.

2. Mengubah situasi.3. Menyesuaikan diri dengan hal yang

menyebabkan stress.4. Menerima hal-hal yang tidak dapat diubah.5. Sediakan waktu untuk senang-senag dan

relaksasi.6. Lakukan pola hidup yang sehat.

Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan “Perilaku Keorganisasian"

Tahun Akademik 2015/2016

Page 31: Tugas kelompok keorganisasian

31

I. Daftar pustaka• lista.staff.gunadarma.ac.id/.../Perilaku+Individu.• Kunarto. 2001. Perilaku organisasi POLRI. Jakarta :

Cipta Manunggal.• Sopiah. 2008. Perilaku Organisasonal. Yogyakarta :

ANDI.• Thoha, Miftah. 2009. Perilaku Organisasi : Konsep

Dasar dan Aplikasinya. Jakarta : Rajawali Pres• http://ukhybelajar.blogspot.co.id/

Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan “Perilaku Keorganisasian"

Tahun Akademik 2015/2016

Page 32: Tugas kelompok keorganisasian

Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan “Perilaku Keorganisasian" Tahun Akademik 2015/2016

32