Tugas Kelompok Critical Review

download Tugas Kelompok Critical Review

of 32

Transcript of Tugas Kelompok Critical Review

  • 8/18/2019 Tugas Kelompok Critical Review

    1/32

     

    0

    ETIKA PROFESI DAN BISNIS

    Disusun Oleh :

    1. 

    Murniasih 0413025031250072. Siti Hadijah 041302503125038

    3. Esti Yulianti 041302503125049

    4. Meylinda Y. 041302503125058

    5. Nana Yani S. 041302503125065

    6. Berliana N. 041302503125069

    7. Katelia Listiani 041302503125102

    8. 

    Yosi Febri P. 041302503125

    9. Fahmi Abdul H. 041102503125114

    TUGAS CRITICAL REVIEW

    UNIVERSITAS SATYA NEGARA INDONESIA

    Tahun Ajaran 2015/2016

    Dosen : Ayu Larasati S. Sos M. Ikom

  • 8/18/2019 Tugas Kelompok Critical Review

    2/32

     

    1

    FOTO KELOMPOK

  • 8/18/2019 Tugas Kelompok Critical Review

    3/32

     

    2

    DAFTAR ISI 

    BAB I RESUME ................................................................................................................................... 3

    BUKU I Etika Bisnis Problema & Solusinya ........................................................................................ 3BUKU II Etika Bisnis .......................................................................................................................... 12

    BUKU III Etika Bisnis Teori, Kasus Dan Solusi ................................................................................ 21

    BAB II CRITICAL REVIEW .................................................................................................................. 28

    BUKU I Etika Bisnis Problema & Solusinya ...................................................................................... 28

    BUKU II Etika Bisnis .......................................................................................................................... 29

    BUKU III Etika Bisnis Teori, Kasus Dan Solusi ................................................................................ 30

    BAB III KESIMPULAN (OPINI) ............................................................................................................ 31

  • 8/18/2019 Tugas Kelompok Critical Review

    4/32

     

    3

    BAB I 

    RESUME

    BUKU IEtika Bisnis Problema & Solusinya 

    Pengarang : H. Mukhlis Yunus

    Kegiatan bisnis (business) tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia. Bisnis

    merupakan salah satu profesi yang dapat memberikan penghidupan yang layak bagi pelakunya.

    Dewasa ini kegiatan bisnis telah menjadi salah satu primadona yang dapat menawarkan

    kesejahteraan lebih cepat dan berkualitas kepada manusia dalam upaya memenuhi kebutuhan

    dan keinginannya.

    Perubahan (bisnis) dengan segala fungsinya ternyata mampu memberikan

    kesejahteraan kepada masyarakat terutama kesejahteraan material. Hal ini tidak berarti bahwa

    tujuan bisnis hanya mengejar kesejahteraan material semata. Dalam waktu yang bersamaan

    idealnya bisnis juga mampu memberikan konstribusi nyata terhadap karyawan, pelanggan dan

    kehidupan sosial kemasyarakatan.

    Hughes dab Kapoor Adalah dua orang ahli yang telah memasukkan kepuasan

    konsumen dalam mendefinisikan bisnisnya. Menurutnya bisnis adalah suatu kegiatan usaha

    individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual barang dan jasa guna

    mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Secara umum kegiatan ini

    ada di dalam masyarakat, dan ada dalam industri (alma, buchari, 2008 : 21).

    Inti dari bisnis sebenarnya adalah memuaskan pelanggan dan masyarakat secara umum,

    dan setelah kepuasannya dicapai akibat mengkonsumsi barang dan jasa yang ditawarkan

     perusahaan, maka perusahaan atau lembaga bisnis mendapatkan keuntungan. Kata kuncinya

    adalah kesediaan pelaku usaha (pebisnis) untuk menawarkan sesuatu itu yang dapat

    memberikan kepuasan kepada pelanggan atau masyarakat sasaran. Keuntungan dalam hal ini

    adalah jerih pengusaha atas karyanya menghasilkan sesuatu yang dibutuhkan konsumen,

    dimana mereka tidak mampu atau tidak cukup waktu untuk menghasilkannya (sendiri).

    Pelaku bisnis dengan kemampuan dan kemauannya, proaktif dalam penyediaan berbagai alat pemuas kebutuhan bagi masyarakat luas. Itu merupakan fungsi utama dari bisnis.

  • 8/18/2019 Tugas Kelompok Critical Review

    5/32

     

    4

    Hal ini dapat berarti bahwa pebisnis telah ikut serta dalam penyelenggaraan fungsi

    sosial perusahaan terhadap masyarakat. Untuk menjadi pelaku bisnis yang baik dan

     professional, pelaku bisnis tersebut harus memiliki etika dalam berbisnis.

    Untuk mengukur penyelenggaraan etika dalam kegiatan bisnis, maka haruslah

     berdasarkan pada standar moral dan indikator-indikator umum dalam norma-norma etika.

    Etika yang harus dimiliki pelaku bisnis adalah etika yang merupakan bagian dari ilmu

    etika secara keseluruhan. Karenanya seluruh standar moral, norma dan prinsip yang ada dalam

    etika pada dasarnya secara selektif dapat dirujuk dan diaplikasikan dalam praktek bisnis

     beretika. Ada beberapa indikator etika bisnis menurut ekonomi adalah apabila pebisnis

    mengelola sumber daya bisnis dan sumber daya alam secara efektif dan efisien tanpa

    merugikan masyarakat lain. Beberapa indikator lainnya ialah indikator peraturan khusus yang

     berlaku, indikator hukum, indikator ajaran agama, budaya dan etika dari berbagai pelaku bisnis.

    Indikator ajaran agama, merupakan salah satu indikator penting dari beberapa indikator

    etika bisnis, yang dimaksud dengan agama adalah sumber dari segala moral dalam etika apapun

    dengan kebenaran yang absolut. Sebagai ajaran yang menetapkan baik-buruk, benar dan salah

    suatu tindakan atau perilaku manusia termasuk penyelenggaraan ekonomi dan bisnis, maka

    etika sering mengandalkan sumber ajaran agama.

    Penyelenggaraan etika dalam suatu kegiatan bisnis, tidak dapat didasarkan pada

     pemikiran masing-masing individu pebisnis, namun harus memperhatikan moral-moral yang

     berlaku. Etika bisnis memiliki beberapa sumber-sumber yang layak digunakan pelaku bisnis

    dalam kegiatan bisnisnya adalah filsafat, pengalaman budaya, hukum serta agama.

    Dalam bisnis ada yang perlu dipertanggungjawabkan dalam organisasi, yaitu

    menciptakan keuntungan bagi pemegang saham, tanggung jawab kepada karyawan, pelanggan

    dan mintra kerja serta tanggung jawab secara sosial.

    Dasar penilaian terhadap etika bisnis pada suatau perusahaan adalah karena kurang

    memadainya perasaan, otoritas keagamaan, dan peraturan yang mulia seseorang (velasques,

    2005). Secara individu pelaku bisnis tidak mungkin dapat memahami perasaan semua orang

    dalam lingkup usahanya. Latar belakang kehidupan, pendidikan, pandangan dan keyakinan

    serta pengamalan nilai-nilai agama akan berpengaruh terhadap perasaan seseorang pelaku

     bisnis.

  • 8/18/2019 Tugas Kelompok Critical Review

    6/32

  • 8/18/2019 Tugas Kelompok Critical Review

    7/32

     

    6

    untuk memaksimalkan keuntungannya dan dengan demikian semata-mata berperan sebagai

     jalan untuk menumpuk kekayaan.

    Filsafat dan teori etika.

    Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini seakan melupakan hakikat dan

    manfaat yang diharapkan dari ilmu pengetahuan dan teknologi itu sendiri. Para ahli yang

     bermoral, senantiasa berharap dan mengagumi kesejahteraan pada setiap hasil temuan

     penelitian. Pada dasarnya ilmu pengetahuan itu sendiri tidak bebas nilai, artinya dia tergantung

    kepada pelaku atau subjek yang mengendarainya. Ilmu pengetahuan itu akan bernilai positif

    dengan membawa manfaat yang bertanggung jawab secara moral dan keilmuannya untuk

    mensejahterakan umat manusia.

    Persoalan yang ingin dijawab filsafat adalah menyeluruh, yakni tentang alam dan

    manusia serta metafisika, dengan filsafat pelaku usaha dapat melatih diri untuk berpikir kritis,

    realis dan cermat dengan menggunakan norma-norma logika untuk mencapai kebenaran yang

    di tunjukkan selain untuk kepentingan diri, masyarakat, dan alam sekitarnya.

    Filsafat metafisika mempertanyakan tentang sesuatu dibalik yang ada sehingga secara

    formal. Filsafat pengetahuan yang menyangkut dengan pengetahuan tersebut akan

    menghasilkan cabang filsafat epistemology. Filsafat metodologi yang menyangkut dengan

    metode tertentu yang spesifik. Filsafat logika yaitu persoalan tentang penyimpulan atau

     penarikan kesimpulan. Filsafat estetika yaitu yang menyangkut dengan keindahan.

    Pengertian etika harus dapat dibedakan dengan pengertian etiket. Etika menetapkan

    norma perbuatan yang mempertegas apakah suatu perbuatan itu boleh dilakukan atau tidak.

    Sedangkan etiket menetapkan cara melakukan perbuatan, menunjukkan cara yang tepat dan

     benar sesuai dengan yang diharapkan. Etika berlaku tidak tergantung pada ada tidaknya orang

    lain, sedangkan etiket hanya berlaku dalam bergaulan. Jika ada orang lain maka etiket berlaku.

    Etika memiliki sifat yang absolut dan tidak dapat ditawar-tawar, sedangkan etiket hanya

     bersifat relatif. Etika memandang manusia dari segi dalam (batiniah). Dalam pandangan ini

    orang yang bersikap etis adalah orang-orang yang baik dan orang tersebut tidak bersifat

    munafik. Sementara itu etiket hanya memandang manusia dari segi luar. Dengan demikian

    dapat saja seseorang yang tampak dari luar sangat sopan dan halus, tetapi di dalam dirinya

     penuh kebusukan dan kemunafikan.

  • 8/18/2019 Tugas Kelompok Critical Review

    8/32

  • 8/18/2019 Tugas Kelompok Critical Review

    9/32

     

    8

    fasilitator sementara pada dasarnya pemerintah tidah boleh mencampuri urusan bisnis swasta

    dalam saing bersaing, namun dengan adanya beberapa pelaku bisnis yang salah dalam

    menafsirkan kebijakan dan pelayanan yang diberikan pemerintah.

    Dalam aspek manajemen sumber daya manusia, banyak perusahaan mengeksploitasi

    manusia sebagai tenaga kerja tanpa disadari oleh pekerja itu sendiri. Pemasaran dalam bidang

     pemasaran yang sering dihadapi perusahaan terkait dengan nilai etika biasanya berkisar pada

    tuntutan pelanggan yang semakin berkualitas dan dinamis. Dalam aspek budaya, perusahaan

     juga sering berhadapan dengan berbagai budaya bangsa dan budaya karyawan yang berdampak

    langsung terhadap kinerja perusahaan.

    Moralitas sebagai inti dari penyelenggaran etika bisnis mengalami pasang surutnya dan

    dipengaruhi oleh berbagai dampak perubahan lingkungan yang dihadapi perusahaan, baik

    lingkungan mikro maupun lingkungan makro yang lebih besar.

    Keberhasilan usaha bisnis secara hakiki, tidak hanya ditentukan oleh faktor

    kemampuan pelaku bisnis dalam memperoleh keuntungan dan pertumbuhan semata. Namun

    dalam banyak hal justru lebih ditentukan oleh kemampuan dan kemauan dalam memberikan

    manfaat bagi segenap partisipan dalam usaha, stakeholder dan masyarakatnya.

    Visi bisnis yang baik secara moral adalah visi bisnis yang mengacu pada sebuah

     panggilan jiwa atas sebuah kerinduan yang mendalam atau sebuah impian yang agung dan lahir

    dalam hati. Visi bisnis mampu melahirkan optimisme yang tinggi, dapat meningkatkan

    ketahanan dan mendorong kreatifitas tinggi serta dapat melakukan sesuatu yang jauh lebih baik

    dibandingkan orang lain.

    Dalam banyak hasil penelitian etika, jarang sekali ditemukan pebisnis yang

    mempraktekkan nilai etika gagal dalam bisnis, malah sebaliknya praktek etika yang baik dalam

    setiap kegiatan bisnis mendukung keberhasilan, baik dalam jangka pendek maupun jangka

     panjang.

    Usaha bisnis yang sukses adalah usaha bisnis yang mampu membaca tanda tanda

     perubahan jaman dan lingkungan. Kebijakan strategis bisnis yang dirancang seharusnya

    mengacu kepada situasi, kondisi dan dinamika lingkungan yang dihadapi perusahaan dan

    menyandar pada limitasi yang dirasa perusahaan secara internal. Lingkungan dapat berubah

    tapi tekad bisnis untuk menjaga penyelenggaraan bisnis tidak boleh surut karena perubahanlingkungan itu. Salah satu penentuan keberhasilan usaha adalah kemauan dan kemampuan dan

  • 8/18/2019 Tugas Kelompok Critical Review

    10/32

     

    9

     penerapan manejemen dengan dan secara benar. Untuk itu usaha bisnis harus direncanakan (

     planning  ), dijalankan ( implementing  ) dan dikendalikan ( controlling ) dengan baik.

    Pengelolahan operasional sangat strategis bagi suatu usaha bisnis karena bidang fungsi

     bisnis ini lah yang mampu menghasilkan dan menyajikan apa yang dibutuhkan konsumen.

    Yang menjadi tekad departemen operasional dalam suatu perusahaan untuk menghasilkan

     produk atau jasanya semurah mungkin tanpa mengabaikan kualitasnya. Menghadapi perubahan

    kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat, perusahaan dituntut untuk tidak hanya pintar

    menghasilkan produksi dengan biaya murah dan tepat waktu, tetapi yang lebih penting justru

     pintar dalam membuat sesuatu yang sesuai dengan selera konsumen, mampu dijangkau dan

     bermanfaat untuk dikonsumsikan. Setiap barang mampu diproduksikan belum mampu untuk

    dipaksakan tetapi setiap barang atau jasa yang mampu dipasarkan dengan bantuan teknologi

    dan SDM perusahaan, mampu untuk diproduksi.

    Pemilik, manejer dan segenap partisipan organisasi bisnis harus kreatif dalam

    menciptakan dan mendesain etika dalam bisnisnya. Sejauh mungkin organisasi melibatkan

     stakeholder   dalam prancangan etika tersebut Kamar Dagang dan Industri Indonesia telah

    merancang etika bisnis untuk anggotanya. Penyelenggaran etika dalam bisnis harus dibangun

    dan dikembangkan sejak dini, sistematik, komprehensif dan berkelanjutan. Hal ini

    membutuhkan komitmen yang tegas dari pimpinan perusahaan dan juga segenap partisipan

     perusahaan, baik yang menempati struktur maupun statistitik etika bisnis akan kurang efektif

     bila tidak diciptakan dan direncanakan dengan baik. Banyak faktor yang harus diperhatikan

    agar etika bisnis dapat dioperasionalisasikan dan berjalan sebagaimana acuan nilai yang ada.

    Perumusan visi dan misi perusahaan harus mengacu kepada nilai-nilai etika itu dan harus

    dijabarkan lebih lanjut sehingga dapat dilaksanakan oleh setiap unsur manusia yang ada dalam

     perusahaan.

    Langkah-langkah yang terencana dalam membangun etika bisnis antara lain :

    a.  Memenuhi legalitas formal yaitu bersedia memenuhi dan mematuhi segala sesuatu yang

    merupakan aturan-aturan yang berlaku di mana operasi bisnisnya dijalankan.

     b.  Mendengarkan suara hati yaitu selalu menyandar pada suara hati yang suci dan murni atau

    tidak pernah menyuruh orangnya membuat suatu yang melanggar etika.

    c. 

    Perlakukan yang sebaik mungkin yaitu setiap orang membutuhkan untuk diperlakukan

    yang terbaik oleh seseorang yang lain terhadap dirinya.

  • 8/18/2019 Tugas Kelompok Critical Review

    11/32

     

    10

    d.  Perlakukan orang lain sebagaimana kemauannya yaitu berupaya memuaskan orang lain dan

    melalui keputusan orang lain itulah dia mendapatkan keuntungan yang layak atas investasi

    dalam pelayanannya.

    e.  Memikirkan kepentingan masa depan yaitu pebisnis merumuskan dan menetapkan visi

     bisnis dan pribadinya dengan berpandangan jauh ke depan atau berwawasan jangka

     panjang.

    Peranan pemerintah dan dunia usaha, peran pemerintah belum dapat dielakan karena

    rendahnya respon perusahaan terhadap pentingnya etika dalam penyelenggaraan aktivitas-

    aktivitas bisnis dalam suatu perusahaan.

    Etika bisnis Kamar Dagang dan Industri Indonesia menyadari kedudukannya sebagai

    wadah pengusaha Indonesia yang merupakan pembagian yang tak terpisahkan dari rakyat dan

    masyarakat Indonesia, maka guna mewujudkan peran sertanya dalam mewujudkan kehidupan

    dan dunia usaha yang sehat dan tertib.

  • 8/18/2019 Tugas Kelompok Critical Review

    12/32

     

    11

    PERTANYAAN :

    1. 

    Mengapa kegiatan bisnis tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia ?

    2.  Fungsi utama dari bisnis adalah ?

    3. 

    Berdasarkan apakah cara mengukur penyelengaraan etika dalam bisnis ?

    4. 

    Apa yang dimaksud dengan etika bisnis ?

    5.  Dari berbagai pandangan tentang etika bisnis terdapat beberapa indikator, salah satunya

    indikator etika bisnis menurut ekonomi, jelaskan apa maksud dari indikator tersebut ?

    6. 

    Apa yang dimaksud dangan indikator etika berdasarkan ajaran agama ?

    7.  Apa perbedaan etika dengan etiket ?

    8.  Apa saja yang dapat menjadi sumber-sumber nilai etika bisnis ?

    9. 

    Mengapa filsafat dapat menjadi sumber utama dalam nilai etika bisnis ?

    10. Apa tanggung jawab organisasi yang sesungguhnya ?

  • 8/18/2019 Tugas Kelompok Critical Review

    13/32

     

    12

    BUKU II

    Etika Bisnis 

    Pengarang : Prof. Dr. Sondang P. Siagian, MPA

    Etika sebagai suatu bidang studi yang menjadi sorotan pembahasan ialah nilai-nilai

    moral dan etika, dimana terdapat paling sedikit 4 ( empat ) alasan yang kuat mengapa

    mempelajari norma-norma moral dan etika, diantaranya adalah :

    1.  Umat manusia yang hidup di dunia di mana bukan hanya berbagai keputusan yang harus

    diambil, akan tetapi juga diakui adanya cara yang benar dan yang salah untuk berbuat

    sesuatu.

    2. 

    Agar bisa menikmati kehidupan sosial yang teratur, manusia memerlukan kesepakatan,

     pemahaman, prinsip, dan berbagai ketentuan prosedural yang menyangkut pola

     perilaku.

    3. 

    Karena dinamika manusia dengan segala akibat dan konsekuensinya, perilaku

     berlandaskan norma-norma moral dan etika, baik yang diwarisi dari masa lalu maupun

    yang berlaku sekarang, perlu dianalisis dan ditinjau ulang.

    4.  Pentingnya etika dalam era modern sekarang ini lebih jelas terlihat apabila diingat

     bahwa etika menunjukan kepada manusia nilai-nilai hakiki dari kehidupan.

    Dalam dunia bisnis para manajer dituntut untuk memperhitungkan factor-faktor

    terhadap implikasi di bidang norma-norma moralitas dan etika, antara lain :

    1.  Faktor Politik

    Di bidang politik para manajer sering dihadapkan kepada berbagai kekuatan sentrifugal.

    Artiya para usahawan dan para manjernya sering dirayu oleh berbagai kekuatan politik

    yang ada dimasyarakat.

    2.  Faktor Ekonomi

    Telah umum diketahui bahwa perusahaan yang menghasilkan, memasarkan dan

    menjual produk tertentu sangat mendambakan bahwa produk yang dihasilkannya

    diminati oleh para pengguna dan calon pengguna. Dalam upaya merebut hati para

     pengguna lama dan calon pengguna baru, berbagai hal harus diperhitungkan antara lain

    : mutu produk, harga produk, promosi produk, persaingan.

  • 8/18/2019 Tugas Kelompok Critical Review

    14/32

  • 8/18/2019 Tugas Kelompok Critical Review

    15/32

     

    14

    5.  Aparatur yang berwibawa

    Aparatur yang berwibawa timbul karena jiwa pegabdian yang tinggi, pengetahuan,

    ketrampilan yang sesuai dengan tuntutan tugas fungsional masing-masing, dank

    arena pemilikan informasi yang akan mendukung efisiensi, efektifitas, serta

     produktivitas kerja.

    6. 

    Aparatur yang professional

    Profesionalisme menuntut upaya yang sistemastis, terprogram dan kontinu untuk

    memutakhirkan pengetahuan dan ketrampilan seseorang.

    7.  Aparatur yang terbuka

    Aparatur yang terbuka ialah memiliki hubungan dalam arti interaksinya dengan

    warga masyarakat penuaian kewajiban dan perolehan hak harus secara jujur, adil

    dan jelas, serta dinyatakan dan diterapkan secara konsekuen dan konsisten.

    8.  Aparatur yang transparan

    Transparansi berkaitan erat dengan keterbukaan dalam menjalankan roda

     pemerintahan negara, aparatur dituntut untuk tranparan dalam merumuskan

    kebijakan pemerintahan yang dapat berakibat pada pembatasan kegiatan

    masyarakat.

    9.  Aparatur yang kreatif

    Aparatur negara dituntut untuk kreatif dalam menyelenggarakan fungsinya,

    aparatur negara harus bertindak berdasarkan peraturan perundang-undangan yang

     bersifat normatif, dimana ketentuan normatif itu harus lebih berperan dibandingkan

    dengan interpretasi yang harfiah yang sangat mungkin pula bersifat subjektif.

    10. Aparatur yang inovatif

    Salah satu wujud kreativitas adalah cara berpikir, cara bertindak, dan cara bekerja

    yang inovatif bagi aparatur pemerintahan dalam menyelenggarakan fungsinya.

    11. 

    Aparatur yang responsif

    Aparatur pemerintah dengan predikat sebagai pengabdian kepada negara dan

    masyarakat meminta sikap yang responsif terhadap tuntutan dan kepentingan

    negara, bangsa, dan masyarakat.

    12. Aparatur yang antisipatif

    Aparatur pemerintah mutlak mempunyai kemampuan untuk mengantisipasi

     berbagai perubahan yang diperkirakan akan terjadi sehingga tidak menghadapi

    dadakan atau kejutan yang dapat berdampak negatif.

  • 8/18/2019 Tugas Kelompok Critical Review

    16/32

     

    15

    13. Aparatur yang proaktif

    Aparatur pemerintahan harus proaktif tidak hanya sekedar memiliki kemampuan

    untuk menampung dampak perubahan yang sudah diantisipasi sebelumnya, akan

    tetapi sekaligus mampu ikut menentukan arah perubahan yang terjadi sehingga

    menjadi faktor pendorong dalam upaya mencapai tujuan.

    14. 

    Visi tentang masa depan

    Visi akan sangat penting arti dan perannya dalam menjalankan roda pemerintahan,

     baik yang sifatnya pengaturan maupun pemberian pelayanan kepada masyarakat.

    Salah satu manfaatnya ialah dengan visi yang jelas akan jelas pula bentuk dan sifat

    komitmen yang harus dibuat oleh semua pihak yang terlibat.

    15. Aparatur yang berorientasi pelayanan

    Aparatur yang berorientasi pada pelayanan sangat penting dijalankan dalam roda

     pemerintahan karena aparatur negara mempunyai predikat sebagai abdi negara dan

    masyarakat.

    Perusahaan dapat dikelola dengan baik apabila selalu memperhatikan peningkatan

    mutu hidup karyawan, misalkan dengan cara sebagai berikut :

    1.  Gaya manajerial yang demokratif.

    2. 

    Kesempatan bagi para karyawan untuk meningkatkan pengetahuan dan

    ketrampilannya melalui keikutsertaan dalam program pendidikan dan pelatihan.

    3.  Tersedianya kesempatan atau peluang meraih kemajuan melalui perencanaan dan

     pengembangan karir.

    4.  Pemberdayaan ditempat kerja melalui otonomi dan partisipasi dalam proses

     pengambilan keputusan.

    5.  Penyeliaan yang simpatik.

    6. 

    Kondisi fisik pekerjaan yang menjamin kesehatan dan keselamatan kerja.

    7.  Penghargaan atas kinerja yang memuaskan .

    8.  Pengenaan sanksi disiplin yang objektif berdasarkan kriteria yang jelas.

    9. 

    Kebebasan menjadi anggota serikat pekerja.

    10. Penyediaan berbagai bantuan, baik finansial maupun non finansial seperti konseling

    yang semuanya dapat disimpulkan sebagai upaya sadar dan sistematis untuk

    memanusiakan manusia di tempat pekerja.

  • 8/18/2019 Tugas Kelompok Critical Review

    17/32

     

    16

    Dalam upaya memenuhi maksud mencapai tujuan perusahaan yang ditetapkan oleh

     para pendiri, pemodal, dan pemilik saham dan bahkan juga berbagai pihak yang

     berkepentingan lainnya manajemen yang dewasa ini pada umumnya terdiri dari berbagai

    tenaga manjerial yang profesional, mepunyai berbagai hak yang sering dikategorikan sebagai

    hak yang bersifat prerogatif, antara lain :

    1.  Perolehan keuntungan

    Makna keuntungan dalam pengoperasian suatu perusahaan antara lain : (1) Mencari

    keuntungan merupakan motif utama dalam penyelenggaraan kegiatan perusahaan. (2)

    Kemampuan perusahaan meraih keuntungan berarti bahwa perusahaan menghasilkan

     produk yang bermanfaat bagi dan diminati oleh sekelompok konsumen dalam rangka

    upaya memuaskan kebutuhan konsumen tersebut. (3) Tingkat keuntungan merupakan

    cermin kepercayaan masyarakat, khususnya para pengguna dan pelanggan, terhadap

     bonafiditas perusahaan.

    2. 

    Penentuan filosofi bisnis yang dianut

    Yang dimaksud dengan filosofi bisnis, yang merupakan salah satu hak prerogatif

    manajemen untuk menentukannya, ialah pandangan dan kerangka berpikir yang

    sifatnya mendasar tentang orientasi apa yang akan digunakan dalam mengelola

    kegiatan bisnis.3.  Perumusan dan penentuan kultur organisasi

    Yang dimaksud dengan kultur organisasi ialah persepsi yang sama dikalangan para

    anggota organisasi tentang hakikat dan makna kehidupan bersama dalam organisasi

    yang bersangkutan yang diciptakan, ditumbuhkan, dipelihara, dan dilestarikan

    sedemikian rupa sehingga menjadi alat pengikat berpikir, bertindak, dan berperilaku

    dalam organisasi.

    4.  Penentuan klualifikasi tenaga manajerial pada berbagai tingkat

    Yang dimaksud dengan kualifikasi tidak terbatas hanya pada kualifikasi dalam arti

     pengetahuan, ketrampilan, bakat dan pengalaman, tetapi juga mencakup berbagai

    kualifikasi lainnya seperti kepribadian, sikap dan sistem nilai yang dianut.

    5.  Penentuan jenis produk yang akan dihasilkan

    Pemilihan dan penentuan produk merupakan hak prerogatif manajemen, penggunaan

    hak tersebut tetap harus berdasarkan rasio dan analisa yang matang serta dikaitkan

    langsung dengan pencapaian tujuan dan berbagai sasaran perusahaan.

  • 8/18/2019 Tugas Kelompok Critical Review

    18/32

  • 8/18/2019 Tugas Kelompok Critical Review

    19/32

     

    18

    9.  Penempatan berdasarkan penilaian kinerja masa lalu dan proyeksi kemampuan di masa

    depan.

    10. 

    Pemberian kesempatan untuk memutakhirkan pengetahuan dan ketrampilan melalui

     pendidikan dan pelatihan.

    11. Konsisi kerja yang menjamin kesehatan dan keselamatan kerja.

    12. 

    Jaminan hari tua yang memungkinkan para keryawan yang memasuki masa pensiun

    untuk hidup secara normal dan wajar.

    Dalam hubungan masyarakat dengan perusahaan, semakin kuat keinginan masyarakat

    untuk mengetahui apa yang dilakukan perusahaan dalam menangani dampak kegiatannya

    terhadap kehidupan masyarakat pada umumnya. Keinginan tersebutlah yang melatarbelakangi

    agar perusahaan melakukan audit tentang kinerja sosial perusahaan. Yang dimakud denganaudit sosial adalah pengukuran kemajuan perusahaan dalam hal pencapaian tujuan sosial,

    dengan maksud penilaian suatu perusahaan tentang kinerja sosialnya.

    Tantangan yang harus dihadapi dan permasalahan yang harus dipecahkan yang sangat

    relevan dengan kepedulian kalangan bisnis, antara lain :

    1. 

    Pengangguran

    Dalam menghadapi tantangan pengangguran, jalan yang harus ditempuh adalah

    mengupayakan agar jumlah masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan ditekan

    sehingga serendah mungkin.

    2.  Tanggung jawab sosial perusahaan

    Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan kewajiban yang harus ditunaikan karena

    keberadaan perusahaan di suatu lokasi.

    3.  Peningkatan mutu hidup

    Peningkatan mutu hidup merupakan upaya upaya dari manajemen untuk melaksanakan

    kebijakan dan praktek manajemen sumber daya manusia yang mendasari pengakuan

    dan penghargaan atas harkat dan martabat karyawan.

    4. 

    Peningkatan taraf hidup

    Peningkatan taraf hidup merupakan bagian integral dari peningkatan mutu hidup.

    Dimana manajemen memberikan peluang bagi karyawan dalam kemajuan meniti karir

    di perusahaan.

    5.  Keanekaragaman tenaga kerja

  • 8/18/2019 Tugas Kelompok Critical Review

    20/32

     

    19

    Manajemen harus dapat menhadapi tantangan mengenai keanekaragaman ketenaga

    kerjaan, seperti : memperkerjakan anak di bawah umur, makin banyaknya wanita karir,

     perpanjangan usia pensiun, kehadiran tenaga kerja asing.

    6.  Konfigurasi demografi

    Perusahaan harus memperhatikan konfigurasi demografi dalam karyawannya dengan

    merumuskan kebijakan yang di satu pihak menjamin kepentingan perusahaan dan di

    lain pihak memberikan imbalan yang memungkinkan para karyawan memikul beban

    tersebut.

    7.  Pelestarian lingkungan

    Perusahaan dituntut untuk menunjukkan kepedulian yang tinggi dan partisipasi yang

    efektif dalam menjamin kelestarian lingkungan hidup.

    8. 

    Perkembangan teknologi

    Dengan pesatnya perkembangan teknologi di era modern ini, manajemen juga harus

    memperhitungkan dampaknya terhadap norma-norma moral dan etika.

    Implikasi globalisai bisnis terhadap penerapan norma-norma moral dan etika

    dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut ini antara lain :

    1.  Filosofi hidup yang dianut.

    2. 

    Karakteristik kepribadian seseorang.

    3.  sistem dan peringkat nilai hidup yang digunakan.

    4.  Latarbelakang pendidikan.

    5.  Latar belakang dan status sosial.

    6.  Kultur masyarakat dimana seseorang hidup.

    7. 

    Kultur organisasi dimana seseorang bekerja.

    Penerapan norma-norma moral dan etika dalam konteks politik antara lain berarti

    memahami sistem politik yang berlaku di negara tertentu di mana perusahaan beroperasi yang

    sangat mungkin berbeda dengan sistem politik diberbagai negara lain artinya, keberadaan dan

     peranan partai politik, sistem ketatanegaraan, sistem pemilihan umum, pola percaturan

    kekuasaan antara berbagai kekuatan politik, sistem administrasi negara yang berlaku termasuk

    di dalamnya persepsi birokrasi tentang sifat interaksinya dengan kelompok klien nya di

    masyarakat. Pemahaman demikian mutlak perlu karena dengan demikian manajemen

     perusahaan dapat memutuskan bentuk dan jenis keterlibatannya dalam kehidupan politik di

    negara yang bersangkutan.

  • 8/18/2019 Tugas Kelompok Critical Review

    21/32

     

    20

    PERTANYAAN :

    1. 

    Apa alasan yang mendasari seseorang mempelajari norma-norma moral dan etika?

    2.  Sebut dan jelaskan secara singkat mengenai factor-faktor yang harus

    diperhitungkan oleh para manajer dalam dunia bisnis!

    3. 

    Sebuah aparatur negara dalam menjalankan roda pemerintahannya dituntut untuk

    menggunakan paradigm tertentu yang memperoleh relevansi yang tinggi terhadap

    hubungan bisnis dengan pemerintah. Sebut dan jelaskan!

    4. 

    Gambarkan dan berikan contoh mengenai manajemen yang memperhatikan

     peningkatan mutu hidup para karyawan!

    5.  Dalam kontek kontraktual antara perusahaan dengan karyawannya terdapat hak

     prerogative manajemen. Sebut dan jelaskan!

    6.  Sebutkan ketentuan yang dituntut dalam perusahaan di bidang ketenagakerjaan!

    7.  Apa yang dimaksud dengan audit sosial?

    8. 

    Bagaimana menghadapi berbagai tantangan dalam dunia bisnis?

    9.  Implikasi globalisasi bisnis terhadap penerapan norma-norma moral dan etika

    dipengaruhi oleh beberapa faktor. Sebutkan!

    10. 

    Bagaimana penerapan norma-norma moral dan etika akibat dari implikasi

    globalisasi bisnis dalam konteks politik?

  • 8/18/2019 Tugas Kelompok Critical Review

    22/32

     

    21

    BUKU III

    Etika Bisnis Teori, Kasus Dan Solusi

    Pengarang : Irham Fahmi

    Dengan tujuan instruksional khusus bagi para mahasiswa mampu memahami dengan

     baik pengertian etika dan bisnis serta mampu menjawab permasalahan dalam bidang etika

     bisnis dengan memahami teori-teori etika bisnis akan memberikan wawasan dan pedoman

    dalam pengambilan keputusan bisnis ketika pelaku atau mahasiswa dihadapkan dengan situasi

    yang memiliki dimensi moral.

    Etika bisnis ialah aturan-aturan yang menegaskan suatu bisnis boleh bertindak dan tidak

     boleh bertindak, dimana aturan-aturan tersebut dapat bersumber dari aturan tertulis maupun

    aturan yang tidak tertulis. Dan jika suatu bisnis melanggar aturan-aturan tersebut maka sanksi

    akan diterima. Dimana sanksi tersebut dapat berbentuk langsung maupun tidak langsung.

    Adapun ruang lingkup ilmu etika bisnis yang menjadi pembahasan dalam bidang ilmu

    etika bisnis ini ialah :

    a.  Tindakan dan keputusan perusahaan yang dilihat dari segi etika bisnis

     b. 

    Kondisi-kondisi suatu perusahaan yang dianggap melanggar ketentuan etika bisnis, dan

    sanksi-sanksi yang akan diterima akibat perbuatan tersebut.

    c.  Ukuran yang dipergunakan oleh suatu perusahaan dalam bidang etika bisnis.

    d. 

    Peraturan dan ketentuan dalam bidang etika bisnis yang ditetapkan oleh lembaga

    terkait.

    Teori etika bisnis dari berbagai bentuk teori

    1.  Teori etika dan perkembangan bisnis

    Teori merupakan bentuk perenungan manusia yang dalam terhadap berbagai yang

    dilihat dan dirasakan kemudian dituangkan kedalam bentuk bahasan yang bisa diterima

    oleh berbagai pihak.

    2.  Teori etika deontologis

    Pada teori ini jelas melihat pada kewajiban yang harus dilakukan oleh seseorang,

    dimana keawajiban tersebut layak dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab yang telah

    diperintahkan kepadanya.

  • 8/18/2019 Tugas Kelompok Critical Review

    23/32

     

    22

    3.  Teori etika teleologis

    Teori yang mau dicapai dengan tindakan itu, atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan

    oleh tindakan itu.

    4.  Teori etika hak asasi

    Dalam teori hak dibahas tentang sesuatu yang menjadi hak seseorang, dan bagaimana

    hak tersebut harus dihargai.

    5.  Teori keutamaan

    Teori keutamaan tidak menanyakan tindakan mana yang etis dan tindakan mana yang

    tidak etis.

    6.  Teori relatif

    Teori ini berpendapat bahwa etika itu bersifat relatif. Masalah yang timbul dalam

     praktiknya adalah self-centered  (egois), fokus pada diri manusia individu mengabaikan

    interaksi dengan pihak luar sistem dan pembuat keputusan tidak berfikir panjang,

    semua tergantung kriterianya sendiri.

    7. 

    Etika dan agama

    Agama dianggap sebagai dasar pijakan bagi setiap umat dalam menjalankan kehidupan.

    Tanpa agama seseorang tidak akan memiliki landasan dalam berfikir.

    Moralitas di anggap sebagai salah satu alasan yang mendasari dan mendorong

    seseorang bertindak secara etika karna moral bagian dari jiwa manusia yang tumbuh dalam diri

    setiap orang dianggap pasti memiliki moralitas dan budaya beserta berbagai keterkaitannya.

    Kondisi masyarakat yang heterogen telah menyebabkan pandangan dan pemikiran terjadi

    dalam berbagai segi. Pandangan pro dan kontra pada saat ini dianggap adalah hal biasa, alam

    demokrasi telah dirasakan manfaatnya.

    Keputusan ialah proses penelusuran masalah yang berwal dari latar belakang masalah,

    indentifikasi masalah hingga terbentuknya kesimpulan atau rekomendasi.

    Tahap tahap pengambilan keputusan :

    a.  Mendefinisikan masalah

     b.  Membuat daftar masalah

    c. 

    Melakukan identifikasi dari setiap masalah

    d. 

    Memetakan setiap masalah

  • 8/18/2019 Tugas Kelompok Critical Review

    24/32

     

    23

    e.  Memastikan kembali bahwa alat uji yang dipergunakan tersebut telah sesuai dengan

     prinsip- prinsip dan kaidah-kaidah yang berlaku pada umumnya.

    Dalam mendukung proses pengambilan keputusan, para manajer menetapkan

     perspektif etika sebagai penguat keputusan.

    Good Corporate Government  (GCG) menjadi bagian yang sangat sering didiskusikan

    dengan tujuan mampu memahami manfaat atau dampak positif dari penerapan konsep, tujuan

    dari GCG mengharapkan berbagai perusahan yang berada disuatu negara mampu menjalankan

    aktifitas bisnis secara baik dan ikut serta dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional

    yang beretika tinggi. Good Corporate Government   (GCG) bukan sebuah syarat lagi namun

    sudah kebutuhan pokok untuk harus dilaksanakan dari hasil penelitian menyebutkan jika

     perusahaan multinasional lebih bersungguh-sungguh menerapkan GCG dibandingkan dengan

     perusahaan domestik.

    CSR ( Corporate Social Renponsibility ) ialah komitmen perusahaan atau dunia bisnis

    untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan memperhatikan

    tanggung jawab sosial perusahaan dan menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian

    terhadap aspek ekonomis, sosial, dan lingkungan.

    Seiring dengan perkembangan waktu pembahasan CSR semakin berkembang, para

     pengelola bisnis semakin menyadari akan peran serta fungsi CSR dalam mempengaruhi

     pembentukan kinerja perusahaan.

    Secara konsep ada hubungan kuat antara budaya dan etika bisnis. Masyarakat yang

     berbudaya tinggi dianggap lebih mengerti dan memahami etika, namun masyarakat dengan

     budaya rendah cenderung pemahaman etika menjadi kurang. Budaya organisasi ialah suatu

    kebiasaan yang telah berlangsung lama dan dipakai serta diterapkan dalam kehidupan aktivitas

    kerja sebagai salah satu pendorong untuk meningkatkan kualitas kerja para karyawan manajer

     perusahan. Contohnya pemberiaan insentif

    Lingkungan ialah segala yang berada di luar organisasi dan selama ini dianggap

    memberi pengaruh pada mereka yang terlibat disekitar lingkungan tersebut.

    Perusakan lingkungan saat ini dirasa sangat tinggi, dan dunia industri telah ikut serta

    menyumbang terjadinya perusakan lingkungan. Para pebisnis memiliki egoisme tinggi untuk

  • 8/18/2019 Tugas Kelompok Critical Review

    25/32

     

    24

    mengejar keuntungan yang didapat, ia mampu mengalokasikan itu semua sebagai cadangan

    serta dapat dipakai sebagai dana investasi pengembangan bisnis.

    Resiko lingkungan ialah resiko yang terjadi pada lingkungan akibat dari tindakan yang

    disengaja maupun yang tidak disengaja, dan telah menimbulkan kerusakan atau kehancuran

     pada lingkungan. Bagi perusahaan yang telah menimbulkan kerusakan lingkungan maka ada

    resiko yang harus ditanggung sebagai akibat dari tejadinya environment risk  tersebut, yaitu :

    a. 

    Pihak manajemen perusahan akan menghadapi sanksi hukum karena telah melakukan

    kerusakan lingkungan sekitar.

     b. 

    Pihak manajemen perusahan harus menghadapi tekanan dari para NGO ( Non

    Government Organization ) baik yang berasal dari dalam maupun internasional

    c.  Para mitra bisnis yang selama ini begitu dekat dan mendukung perusahaan akan

    mengambil tindakan prudent  ( hati-hati ).

    d.  Pihak manajemen perusahan harus siap menghadapi protes dari masyarakat sekitar

    yang selama ini dirugikan akibat beroperasinya perusahan tersebut.

     Fraud   ialah suatu tindakan yang dilakukan secara sengaja dan itu dilakukan untuk

    tujuan pribadi atau kelompok dimana tindakan yang sengaja tersebut telah menyebabkan

    kerugian bagi pihak tertentu atau institusi tertentu.

    Ada hubungan yang erat antara etika bisnis dan fraud . Bahwa segala seseuatu tindakan

    yang bersifat fraud  bisa dikatagorikan sebagai pelanggaran etika.

    Bentuk-bentuk fraud  yaitu :

    1.   Intentional error

    2.  Unintentional error

    3.  Collusion

    4.   Intentional misrepresentation

    5. 

     Negligent misrepresentation

    6.   False promises

    7.   Employee fraud

    8. 

     Management fraud

    9.  Organized crime

  • 8/18/2019 Tugas Kelompok Critical Review

    26/32

     

    25

    10. Computer crime

    11. White collar crime 

    Adapun bagian keuangan itu sudah jelas jika fraud  berkaitan dengan perubahan angka-

    angka pada laporan keuangan. Dimana angka-angka tersebut tidak lagi disajikan sewajarnya

    tapi sudah dirubah-rubah dan itu sering terjadi karena adanya tekanan dari pihak manajemen,

    sehingga informasi yang diperoleh oleh publik adalah bukan lagi informasi dengan data yang

    sebenarnya.

    Secara akuntansi ada beberapa faktor yang menyebabkan perusahan berani melakukan

    earnings management .

    1.  Standar akuntansi keuangan memberikan fleksibelitas kepada management   untuk

    memilih prosedur dan metode akuntansi untuk mencatat sesuai fakta tertentu

    2.  SAK memberikan fleksibilitas kepada pihak management   dapat menggunakan

     judgment  dalam menyusun estimasi.

    3. 

    Pihak management  perusahan dapat berkesempatan untuk merekayasa transaksi dengan

    cara meggeser pengukuran biaya dan pendapatan

    Ada istilah yang berlaku dikalangan pebisnis untuk selalu bisa menjaga rahasia

     perusahan. Rahasia perusahan ialah menyangkut dengan berbagai kebijakan perusahan

     berhubungan dengan masalah keuangan atau non keuangan

     Insider trading   ialah informasi yang hanya dikuasai oleh sekelompok orang, yang

    harusnya disebar tapi ditahan oleh sekelompok orang tertentu dan itu dilakukan dengan tujuan

    tertentu.

    Dimana umumnya tujuan untuk meraih keuntungan dalam bentuk finansial.

    Beberapa pihak menyebutkan bahwa semakin baik suatu perusahan dapat dilihat pada

    tindakan perusahan yang begitu care atau perhatian untuk menyampaikan berbagai informasi

    yang berhubungan dengan perusahan kepada publik, atau dalam akuntansi biasa dikenal

    dengan tindakan disclosure. 

    Aksi dan tindakan gorengan saham dipasar modal ialah pada saat saham diluncurkan

    atau dijual ke pasar modal maka pihak perusahan melakukan pembelian saham dalam jumlah

  • 8/18/2019 Tugas Kelompok Critical Review

    27/32

     

    26

    yang banyak dengan tujuan untuk mempengaruhi publik bahwa saham tersebut baik,

    menguntungkan dan layak untuk dibeli.

    Dalam islam ada bisnis-bisnis yang dilarang dikerjakan karena lebih besar kerugiannya

    dari pada manfaatnya ini seperti bisnis rumah bordil atau pelacuran minuman keras atau

    khamar, kasino atau judi, berternak atau menjual babi atau binatang yang diharamkan oleh

    islam lainnya, pembuatan atau penjualan patung.

  • 8/18/2019 Tugas Kelompok Critical Review

    28/32

     

    27

    PERTANYAAN :

    1. 

    Apakah tujuan dari instruksional bagi mahasiswa ?

    2.  Sebutkan dari beberapa teori etika bisnis dari berbagai bentuk teori ?

    3. 

    Apakah penyebab pergeseran moralitas di masyarakat ?

    4. 

    Sebutkan tahap-tahap dalam pengambilan keputusan ?

    5.  Apa yang dimaksud definisi Good Curporate Governments (GCG) ?

    6.  Jelaskan hubungan CSR ( Corporate Social Renponsibility  ) dan berbagai kebijakan

     perusahan ?

    7.  Jelaskan pengertian budaya organisasi dan berikan contohnya ?

    8.  Jelaskan pengertian lingkungan dan resiko lingkungan serta hubungkan itu dengan etika

     bisnis ?

    9.  Jelaskan pengertian fraud ?

    10. Jelaskan tujuan pihak manajemen perusahan lakukan tindakan perekayasaan laporan

    keuangan ?

  • 8/18/2019 Tugas Kelompok Critical Review

    29/32

     

    28

    BAB II 

    CRITICAL REVIEW

    BUKU IEtika Bisnis Problema & Solusinya 

    Pengarang : H. Mukhlis Yunus

    KELEBIHAN :

    1.  Segi packaging buku yang bagus, dan menarik perhatian pembaca sehingga pembaca

    menjadi atusias untuk membaca full dari isi buku.

    2.  Dalam buku ini etika bisnis ini dibahas lebih luas, dan banyak mengkaitkan ajaran-

    ajaran agama dan kegiatan berbisnis .

    3.  Buku ini dapat membuka mata kaum awam akan etika dalam berbisnis yang baik,

    sehingga mereka dapat mempelajari dan mempraktekan secara langsung hal-hal yang

    ada di dalam buku.

    KELEMAHAN :

    Cakupan etika bisnis dalam buku ini hanya berfokus pada berbagai filsafat.

    SARAN :

    Perlu adanya buku ini layak untuk dibaca dan keberadaannya dapat

    memperkaya khasanah pengetahuan etika bisnis di tanah air, dan sangat menghargai

    dan berharap dapat dibaca dan dijadikan sebagai salah satu rujukan pelaksanaan bisnis

    di tanah air.

  • 8/18/2019 Tugas Kelompok Critical Review

    30/32

  • 8/18/2019 Tugas Kelompok Critical Review

    31/32

     

    30

    BUKU III

    Etika Bisnis Teori, Kasus Dan Solusi

    Pengarang : Irham Fahmi

    KELEBIHAN :

    1.  Adanya contoh kasus dan solusi disetiap bab.

    2.  Dalam buku ini etika bisnis teori, kasus dan solusi dibahas lebih luas dan banyak

    mengkaitkan lingkungan, moralitas, keputusan dan ajaran-ajaran agama dalam

    kegiatan berbisnis.

    3.  Dari segi bahasa buku ini cukup mudah dimengerti.

    4. 

    Di dalam buku ini dapat memperkuat wawasan pembaca tentang etika bisnis teori,

    kasus dan solusi.

    KELEMAHAN :

    1.  Dalam buku ini hanya berfokus pada pembahasan kasus dan solusi.

    2. 

    Di dalam buku ini penjelasan terhadap bentuk pelanggaran tidak lengkap.

    3. 

    Di dalam buku ini tidak menjelaskan adanya prinsip-prinsip etika bisnis dalamislam (agama).

    SARAN :

    Perlu adanya sadar diri di dalam hati para pegawai di dalam perusahaan yang

    ingin menerapkan etika di dalam bisnis agar tidak adanya kecurangan atau kebohongan

    yang terjadi pada perusahaan itu nantinya dan perlu diterapkannya sanksi atau hukuman

    yang berat apabila ada salah satu pegawai yang melanggarnya, sehingga etika di dalam

     bisnis pun dapat berjalan dengan baik dan lancar di perusahaan tersebut.

  • 8/18/2019 Tugas Kelompok Critical Review

    32/32