Tugas Kelompok Critical Review
-
Upload
murnia-dewa -
Category
Documents
-
view
408 -
download
4
Transcript of Tugas Kelompok Critical Review
-
8/18/2019 Tugas Kelompok Critical Review
1/32
0
ETIKA PROFESI DAN BISNIS
Disusun Oleh :
1.
Murniasih 0413025031250072. Siti Hadijah 041302503125038
3. Esti Yulianti 041302503125049
4. Meylinda Y. 041302503125058
5. Nana Yani S. 041302503125065
6. Berliana N. 041302503125069
7. Katelia Listiani 041302503125102
8.
Yosi Febri P. 041302503125
9. Fahmi Abdul H. 041102503125114
TUGAS CRITICAL REVIEW
UNIVERSITAS SATYA NEGARA INDONESIA
Tahun Ajaran 2015/2016
Dosen : Ayu Larasati S. Sos M. Ikom
-
8/18/2019 Tugas Kelompok Critical Review
2/32
1
FOTO KELOMPOK
-
8/18/2019 Tugas Kelompok Critical Review
3/32
2
DAFTAR ISI
BAB I RESUME ................................................................................................................................... 3
BUKU I Etika Bisnis Problema & Solusinya ........................................................................................ 3BUKU II Etika Bisnis .......................................................................................................................... 12
BUKU III Etika Bisnis Teori, Kasus Dan Solusi ................................................................................ 21
BAB II CRITICAL REVIEW .................................................................................................................. 28
BUKU I Etika Bisnis Problema & Solusinya ...................................................................................... 28
BUKU II Etika Bisnis .......................................................................................................................... 29
BUKU III Etika Bisnis Teori, Kasus Dan Solusi ................................................................................ 30
BAB III KESIMPULAN (OPINI) ............................................................................................................ 31
-
8/18/2019 Tugas Kelompok Critical Review
4/32
3
BAB I
RESUME
BUKU IEtika Bisnis Problema & Solusinya
Pengarang : H. Mukhlis Yunus
Kegiatan bisnis (business) tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia. Bisnis
merupakan salah satu profesi yang dapat memberikan penghidupan yang layak bagi pelakunya.
Dewasa ini kegiatan bisnis telah menjadi salah satu primadona yang dapat menawarkan
kesejahteraan lebih cepat dan berkualitas kepada manusia dalam upaya memenuhi kebutuhan
dan keinginannya.
Perubahan (bisnis) dengan segala fungsinya ternyata mampu memberikan
kesejahteraan kepada masyarakat terutama kesejahteraan material. Hal ini tidak berarti bahwa
tujuan bisnis hanya mengejar kesejahteraan material semata. Dalam waktu yang bersamaan
idealnya bisnis juga mampu memberikan konstribusi nyata terhadap karyawan, pelanggan dan
kehidupan sosial kemasyarakatan.
Hughes dab Kapoor Adalah dua orang ahli yang telah memasukkan kepuasan
konsumen dalam mendefinisikan bisnisnya. Menurutnya bisnis adalah suatu kegiatan usaha
individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual barang dan jasa guna
mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Secara umum kegiatan ini
ada di dalam masyarakat, dan ada dalam industri (alma, buchari, 2008 : 21).
Inti dari bisnis sebenarnya adalah memuaskan pelanggan dan masyarakat secara umum,
dan setelah kepuasannya dicapai akibat mengkonsumsi barang dan jasa yang ditawarkan
perusahaan, maka perusahaan atau lembaga bisnis mendapatkan keuntungan. Kata kuncinya
adalah kesediaan pelaku usaha (pebisnis) untuk menawarkan sesuatu itu yang dapat
memberikan kepuasan kepada pelanggan atau masyarakat sasaran. Keuntungan dalam hal ini
adalah jerih pengusaha atas karyanya menghasilkan sesuatu yang dibutuhkan konsumen,
dimana mereka tidak mampu atau tidak cukup waktu untuk menghasilkannya (sendiri).
Pelaku bisnis dengan kemampuan dan kemauannya, proaktif dalam penyediaan berbagai alat pemuas kebutuhan bagi masyarakat luas. Itu merupakan fungsi utama dari bisnis.
-
8/18/2019 Tugas Kelompok Critical Review
5/32
4
Hal ini dapat berarti bahwa pebisnis telah ikut serta dalam penyelenggaraan fungsi
sosial perusahaan terhadap masyarakat. Untuk menjadi pelaku bisnis yang baik dan
professional, pelaku bisnis tersebut harus memiliki etika dalam berbisnis.
Untuk mengukur penyelenggaraan etika dalam kegiatan bisnis, maka haruslah
berdasarkan pada standar moral dan indikator-indikator umum dalam norma-norma etika.
Etika yang harus dimiliki pelaku bisnis adalah etika yang merupakan bagian dari ilmu
etika secara keseluruhan. Karenanya seluruh standar moral, norma dan prinsip yang ada dalam
etika pada dasarnya secara selektif dapat dirujuk dan diaplikasikan dalam praktek bisnis
beretika. Ada beberapa indikator etika bisnis menurut ekonomi adalah apabila pebisnis
mengelola sumber daya bisnis dan sumber daya alam secara efektif dan efisien tanpa
merugikan masyarakat lain. Beberapa indikator lainnya ialah indikator peraturan khusus yang
berlaku, indikator hukum, indikator ajaran agama, budaya dan etika dari berbagai pelaku bisnis.
Indikator ajaran agama, merupakan salah satu indikator penting dari beberapa indikator
etika bisnis, yang dimaksud dengan agama adalah sumber dari segala moral dalam etika apapun
dengan kebenaran yang absolut. Sebagai ajaran yang menetapkan baik-buruk, benar dan salah
suatu tindakan atau perilaku manusia termasuk penyelenggaraan ekonomi dan bisnis, maka
etika sering mengandalkan sumber ajaran agama.
Penyelenggaraan etika dalam suatu kegiatan bisnis, tidak dapat didasarkan pada
pemikiran masing-masing individu pebisnis, namun harus memperhatikan moral-moral yang
berlaku. Etika bisnis memiliki beberapa sumber-sumber yang layak digunakan pelaku bisnis
dalam kegiatan bisnisnya adalah filsafat, pengalaman budaya, hukum serta agama.
Dalam bisnis ada yang perlu dipertanggungjawabkan dalam organisasi, yaitu
menciptakan keuntungan bagi pemegang saham, tanggung jawab kepada karyawan, pelanggan
dan mintra kerja serta tanggung jawab secara sosial.
Dasar penilaian terhadap etika bisnis pada suatau perusahaan adalah karena kurang
memadainya perasaan, otoritas keagamaan, dan peraturan yang mulia seseorang (velasques,
2005). Secara individu pelaku bisnis tidak mungkin dapat memahami perasaan semua orang
dalam lingkup usahanya. Latar belakang kehidupan, pendidikan, pandangan dan keyakinan
serta pengamalan nilai-nilai agama akan berpengaruh terhadap perasaan seseorang pelaku
bisnis.
-
8/18/2019 Tugas Kelompok Critical Review
6/32
-
8/18/2019 Tugas Kelompok Critical Review
7/32
6
untuk memaksimalkan keuntungannya dan dengan demikian semata-mata berperan sebagai
jalan untuk menumpuk kekayaan.
Filsafat dan teori etika.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini seakan melupakan hakikat dan
manfaat yang diharapkan dari ilmu pengetahuan dan teknologi itu sendiri. Para ahli yang
bermoral, senantiasa berharap dan mengagumi kesejahteraan pada setiap hasil temuan
penelitian. Pada dasarnya ilmu pengetahuan itu sendiri tidak bebas nilai, artinya dia tergantung
kepada pelaku atau subjek yang mengendarainya. Ilmu pengetahuan itu akan bernilai positif
dengan membawa manfaat yang bertanggung jawab secara moral dan keilmuannya untuk
mensejahterakan umat manusia.
Persoalan yang ingin dijawab filsafat adalah menyeluruh, yakni tentang alam dan
manusia serta metafisika, dengan filsafat pelaku usaha dapat melatih diri untuk berpikir kritis,
realis dan cermat dengan menggunakan norma-norma logika untuk mencapai kebenaran yang
di tunjukkan selain untuk kepentingan diri, masyarakat, dan alam sekitarnya.
Filsafat metafisika mempertanyakan tentang sesuatu dibalik yang ada sehingga secara
formal. Filsafat pengetahuan yang menyangkut dengan pengetahuan tersebut akan
menghasilkan cabang filsafat epistemology. Filsafat metodologi yang menyangkut dengan
metode tertentu yang spesifik. Filsafat logika yaitu persoalan tentang penyimpulan atau
penarikan kesimpulan. Filsafat estetika yaitu yang menyangkut dengan keindahan.
Pengertian etika harus dapat dibedakan dengan pengertian etiket. Etika menetapkan
norma perbuatan yang mempertegas apakah suatu perbuatan itu boleh dilakukan atau tidak.
Sedangkan etiket menetapkan cara melakukan perbuatan, menunjukkan cara yang tepat dan
benar sesuai dengan yang diharapkan. Etika berlaku tidak tergantung pada ada tidaknya orang
lain, sedangkan etiket hanya berlaku dalam bergaulan. Jika ada orang lain maka etiket berlaku.
Etika memiliki sifat yang absolut dan tidak dapat ditawar-tawar, sedangkan etiket hanya
bersifat relatif. Etika memandang manusia dari segi dalam (batiniah). Dalam pandangan ini
orang yang bersikap etis adalah orang-orang yang baik dan orang tersebut tidak bersifat
munafik. Sementara itu etiket hanya memandang manusia dari segi luar. Dengan demikian
dapat saja seseorang yang tampak dari luar sangat sopan dan halus, tetapi di dalam dirinya
penuh kebusukan dan kemunafikan.
-
8/18/2019 Tugas Kelompok Critical Review
8/32
-
8/18/2019 Tugas Kelompok Critical Review
9/32
8
fasilitator sementara pada dasarnya pemerintah tidah boleh mencampuri urusan bisnis swasta
dalam saing bersaing, namun dengan adanya beberapa pelaku bisnis yang salah dalam
menafsirkan kebijakan dan pelayanan yang diberikan pemerintah.
Dalam aspek manajemen sumber daya manusia, banyak perusahaan mengeksploitasi
manusia sebagai tenaga kerja tanpa disadari oleh pekerja itu sendiri. Pemasaran dalam bidang
pemasaran yang sering dihadapi perusahaan terkait dengan nilai etika biasanya berkisar pada
tuntutan pelanggan yang semakin berkualitas dan dinamis. Dalam aspek budaya, perusahaan
juga sering berhadapan dengan berbagai budaya bangsa dan budaya karyawan yang berdampak
langsung terhadap kinerja perusahaan.
Moralitas sebagai inti dari penyelenggaran etika bisnis mengalami pasang surutnya dan
dipengaruhi oleh berbagai dampak perubahan lingkungan yang dihadapi perusahaan, baik
lingkungan mikro maupun lingkungan makro yang lebih besar.
Keberhasilan usaha bisnis secara hakiki, tidak hanya ditentukan oleh faktor
kemampuan pelaku bisnis dalam memperoleh keuntungan dan pertumbuhan semata. Namun
dalam banyak hal justru lebih ditentukan oleh kemampuan dan kemauan dalam memberikan
manfaat bagi segenap partisipan dalam usaha, stakeholder dan masyarakatnya.
Visi bisnis yang baik secara moral adalah visi bisnis yang mengacu pada sebuah
panggilan jiwa atas sebuah kerinduan yang mendalam atau sebuah impian yang agung dan lahir
dalam hati. Visi bisnis mampu melahirkan optimisme yang tinggi, dapat meningkatkan
ketahanan dan mendorong kreatifitas tinggi serta dapat melakukan sesuatu yang jauh lebih baik
dibandingkan orang lain.
Dalam banyak hasil penelitian etika, jarang sekali ditemukan pebisnis yang
mempraktekkan nilai etika gagal dalam bisnis, malah sebaliknya praktek etika yang baik dalam
setiap kegiatan bisnis mendukung keberhasilan, baik dalam jangka pendek maupun jangka
panjang.
Usaha bisnis yang sukses adalah usaha bisnis yang mampu membaca tanda tanda
perubahan jaman dan lingkungan. Kebijakan strategis bisnis yang dirancang seharusnya
mengacu kepada situasi, kondisi dan dinamika lingkungan yang dihadapi perusahaan dan
menyandar pada limitasi yang dirasa perusahaan secara internal. Lingkungan dapat berubah
tapi tekad bisnis untuk menjaga penyelenggaraan bisnis tidak boleh surut karena perubahanlingkungan itu. Salah satu penentuan keberhasilan usaha adalah kemauan dan kemampuan dan
-
8/18/2019 Tugas Kelompok Critical Review
10/32
9
penerapan manejemen dengan dan secara benar. Untuk itu usaha bisnis harus direncanakan (
planning ), dijalankan ( implementing ) dan dikendalikan ( controlling ) dengan baik.
Pengelolahan operasional sangat strategis bagi suatu usaha bisnis karena bidang fungsi
bisnis ini lah yang mampu menghasilkan dan menyajikan apa yang dibutuhkan konsumen.
Yang menjadi tekad departemen operasional dalam suatu perusahaan untuk menghasilkan
produk atau jasanya semurah mungkin tanpa mengabaikan kualitasnya. Menghadapi perubahan
kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat, perusahaan dituntut untuk tidak hanya pintar
menghasilkan produksi dengan biaya murah dan tepat waktu, tetapi yang lebih penting justru
pintar dalam membuat sesuatu yang sesuai dengan selera konsumen, mampu dijangkau dan
bermanfaat untuk dikonsumsikan. Setiap barang mampu diproduksikan belum mampu untuk
dipaksakan tetapi setiap barang atau jasa yang mampu dipasarkan dengan bantuan teknologi
dan SDM perusahaan, mampu untuk diproduksi.
Pemilik, manejer dan segenap partisipan organisasi bisnis harus kreatif dalam
menciptakan dan mendesain etika dalam bisnisnya. Sejauh mungkin organisasi melibatkan
stakeholder dalam prancangan etika tersebut Kamar Dagang dan Industri Indonesia telah
merancang etika bisnis untuk anggotanya. Penyelenggaran etika dalam bisnis harus dibangun
dan dikembangkan sejak dini, sistematik, komprehensif dan berkelanjutan. Hal ini
membutuhkan komitmen yang tegas dari pimpinan perusahaan dan juga segenap partisipan
perusahaan, baik yang menempati struktur maupun statistitik etika bisnis akan kurang efektif
bila tidak diciptakan dan direncanakan dengan baik. Banyak faktor yang harus diperhatikan
agar etika bisnis dapat dioperasionalisasikan dan berjalan sebagaimana acuan nilai yang ada.
Perumusan visi dan misi perusahaan harus mengacu kepada nilai-nilai etika itu dan harus
dijabarkan lebih lanjut sehingga dapat dilaksanakan oleh setiap unsur manusia yang ada dalam
perusahaan.
Langkah-langkah yang terencana dalam membangun etika bisnis antara lain :
a. Memenuhi legalitas formal yaitu bersedia memenuhi dan mematuhi segala sesuatu yang
merupakan aturan-aturan yang berlaku di mana operasi bisnisnya dijalankan.
b. Mendengarkan suara hati yaitu selalu menyandar pada suara hati yang suci dan murni atau
tidak pernah menyuruh orangnya membuat suatu yang melanggar etika.
c.
Perlakukan yang sebaik mungkin yaitu setiap orang membutuhkan untuk diperlakukan
yang terbaik oleh seseorang yang lain terhadap dirinya.
-
8/18/2019 Tugas Kelompok Critical Review
11/32
10
d. Perlakukan orang lain sebagaimana kemauannya yaitu berupaya memuaskan orang lain dan
melalui keputusan orang lain itulah dia mendapatkan keuntungan yang layak atas investasi
dalam pelayanannya.
e. Memikirkan kepentingan masa depan yaitu pebisnis merumuskan dan menetapkan visi
bisnis dan pribadinya dengan berpandangan jauh ke depan atau berwawasan jangka
panjang.
Peranan pemerintah dan dunia usaha, peran pemerintah belum dapat dielakan karena
rendahnya respon perusahaan terhadap pentingnya etika dalam penyelenggaraan aktivitas-
aktivitas bisnis dalam suatu perusahaan.
Etika bisnis Kamar Dagang dan Industri Indonesia menyadari kedudukannya sebagai
wadah pengusaha Indonesia yang merupakan pembagian yang tak terpisahkan dari rakyat dan
masyarakat Indonesia, maka guna mewujudkan peran sertanya dalam mewujudkan kehidupan
dan dunia usaha yang sehat dan tertib.
-
8/18/2019 Tugas Kelompok Critical Review
12/32
11
PERTANYAAN :
1.
Mengapa kegiatan bisnis tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia ?
2. Fungsi utama dari bisnis adalah ?
3.
Berdasarkan apakah cara mengukur penyelengaraan etika dalam bisnis ?
4.
Apa yang dimaksud dengan etika bisnis ?
5. Dari berbagai pandangan tentang etika bisnis terdapat beberapa indikator, salah satunya
indikator etika bisnis menurut ekonomi, jelaskan apa maksud dari indikator tersebut ?
6.
Apa yang dimaksud dangan indikator etika berdasarkan ajaran agama ?
7. Apa perbedaan etika dengan etiket ?
8. Apa saja yang dapat menjadi sumber-sumber nilai etika bisnis ?
9.
Mengapa filsafat dapat menjadi sumber utama dalam nilai etika bisnis ?
10. Apa tanggung jawab organisasi yang sesungguhnya ?
-
8/18/2019 Tugas Kelompok Critical Review
13/32
12
BUKU II
Etika Bisnis
Pengarang : Prof. Dr. Sondang P. Siagian, MPA
Etika sebagai suatu bidang studi yang menjadi sorotan pembahasan ialah nilai-nilai
moral dan etika, dimana terdapat paling sedikit 4 ( empat ) alasan yang kuat mengapa
mempelajari norma-norma moral dan etika, diantaranya adalah :
1. Umat manusia yang hidup di dunia di mana bukan hanya berbagai keputusan yang harus
diambil, akan tetapi juga diakui adanya cara yang benar dan yang salah untuk berbuat
sesuatu.
2.
Agar bisa menikmati kehidupan sosial yang teratur, manusia memerlukan kesepakatan,
pemahaman, prinsip, dan berbagai ketentuan prosedural yang menyangkut pola
perilaku.
3.
Karena dinamika manusia dengan segala akibat dan konsekuensinya, perilaku
berlandaskan norma-norma moral dan etika, baik yang diwarisi dari masa lalu maupun
yang berlaku sekarang, perlu dianalisis dan ditinjau ulang.
4. Pentingnya etika dalam era modern sekarang ini lebih jelas terlihat apabila diingat
bahwa etika menunjukan kepada manusia nilai-nilai hakiki dari kehidupan.
Dalam dunia bisnis para manajer dituntut untuk memperhitungkan factor-faktor
terhadap implikasi di bidang norma-norma moralitas dan etika, antara lain :
1. Faktor Politik
Di bidang politik para manajer sering dihadapkan kepada berbagai kekuatan sentrifugal.
Artiya para usahawan dan para manjernya sering dirayu oleh berbagai kekuatan politik
yang ada dimasyarakat.
2. Faktor Ekonomi
Telah umum diketahui bahwa perusahaan yang menghasilkan, memasarkan dan
menjual produk tertentu sangat mendambakan bahwa produk yang dihasilkannya
diminati oleh para pengguna dan calon pengguna. Dalam upaya merebut hati para
pengguna lama dan calon pengguna baru, berbagai hal harus diperhitungkan antara lain
: mutu produk, harga produk, promosi produk, persaingan.
-
8/18/2019 Tugas Kelompok Critical Review
14/32
-
8/18/2019 Tugas Kelompok Critical Review
15/32
14
5. Aparatur yang berwibawa
Aparatur yang berwibawa timbul karena jiwa pegabdian yang tinggi, pengetahuan,
ketrampilan yang sesuai dengan tuntutan tugas fungsional masing-masing, dank
arena pemilikan informasi yang akan mendukung efisiensi, efektifitas, serta
produktivitas kerja.
6.
Aparatur yang professional
Profesionalisme menuntut upaya yang sistemastis, terprogram dan kontinu untuk
memutakhirkan pengetahuan dan ketrampilan seseorang.
7. Aparatur yang terbuka
Aparatur yang terbuka ialah memiliki hubungan dalam arti interaksinya dengan
warga masyarakat penuaian kewajiban dan perolehan hak harus secara jujur, adil
dan jelas, serta dinyatakan dan diterapkan secara konsekuen dan konsisten.
8. Aparatur yang transparan
Transparansi berkaitan erat dengan keterbukaan dalam menjalankan roda
pemerintahan negara, aparatur dituntut untuk tranparan dalam merumuskan
kebijakan pemerintahan yang dapat berakibat pada pembatasan kegiatan
masyarakat.
9. Aparatur yang kreatif
Aparatur negara dituntut untuk kreatif dalam menyelenggarakan fungsinya,
aparatur negara harus bertindak berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
bersifat normatif, dimana ketentuan normatif itu harus lebih berperan dibandingkan
dengan interpretasi yang harfiah yang sangat mungkin pula bersifat subjektif.
10. Aparatur yang inovatif
Salah satu wujud kreativitas adalah cara berpikir, cara bertindak, dan cara bekerja
yang inovatif bagi aparatur pemerintahan dalam menyelenggarakan fungsinya.
11.
Aparatur yang responsif
Aparatur pemerintah dengan predikat sebagai pengabdian kepada negara dan
masyarakat meminta sikap yang responsif terhadap tuntutan dan kepentingan
negara, bangsa, dan masyarakat.
12. Aparatur yang antisipatif
Aparatur pemerintah mutlak mempunyai kemampuan untuk mengantisipasi
berbagai perubahan yang diperkirakan akan terjadi sehingga tidak menghadapi
dadakan atau kejutan yang dapat berdampak negatif.
-
8/18/2019 Tugas Kelompok Critical Review
16/32
15
13. Aparatur yang proaktif
Aparatur pemerintahan harus proaktif tidak hanya sekedar memiliki kemampuan
untuk menampung dampak perubahan yang sudah diantisipasi sebelumnya, akan
tetapi sekaligus mampu ikut menentukan arah perubahan yang terjadi sehingga
menjadi faktor pendorong dalam upaya mencapai tujuan.
14.
Visi tentang masa depan
Visi akan sangat penting arti dan perannya dalam menjalankan roda pemerintahan,
baik yang sifatnya pengaturan maupun pemberian pelayanan kepada masyarakat.
Salah satu manfaatnya ialah dengan visi yang jelas akan jelas pula bentuk dan sifat
komitmen yang harus dibuat oleh semua pihak yang terlibat.
15. Aparatur yang berorientasi pelayanan
Aparatur yang berorientasi pada pelayanan sangat penting dijalankan dalam roda
pemerintahan karena aparatur negara mempunyai predikat sebagai abdi negara dan
masyarakat.
Perusahaan dapat dikelola dengan baik apabila selalu memperhatikan peningkatan
mutu hidup karyawan, misalkan dengan cara sebagai berikut :
1. Gaya manajerial yang demokratif.
2.
Kesempatan bagi para karyawan untuk meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilannya melalui keikutsertaan dalam program pendidikan dan pelatihan.
3. Tersedianya kesempatan atau peluang meraih kemajuan melalui perencanaan dan
pengembangan karir.
4. Pemberdayaan ditempat kerja melalui otonomi dan partisipasi dalam proses
pengambilan keputusan.
5. Penyeliaan yang simpatik.
6.
Kondisi fisik pekerjaan yang menjamin kesehatan dan keselamatan kerja.
7. Penghargaan atas kinerja yang memuaskan .
8. Pengenaan sanksi disiplin yang objektif berdasarkan kriteria yang jelas.
9.
Kebebasan menjadi anggota serikat pekerja.
10. Penyediaan berbagai bantuan, baik finansial maupun non finansial seperti konseling
yang semuanya dapat disimpulkan sebagai upaya sadar dan sistematis untuk
memanusiakan manusia di tempat pekerja.
-
8/18/2019 Tugas Kelompok Critical Review
17/32
16
Dalam upaya memenuhi maksud mencapai tujuan perusahaan yang ditetapkan oleh
para pendiri, pemodal, dan pemilik saham dan bahkan juga berbagai pihak yang
berkepentingan lainnya manajemen yang dewasa ini pada umumnya terdiri dari berbagai
tenaga manjerial yang profesional, mepunyai berbagai hak yang sering dikategorikan sebagai
hak yang bersifat prerogatif, antara lain :
1. Perolehan keuntungan
Makna keuntungan dalam pengoperasian suatu perusahaan antara lain : (1) Mencari
keuntungan merupakan motif utama dalam penyelenggaraan kegiatan perusahaan. (2)
Kemampuan perusahaan meraih keuntungan berarti bahwa perusahaan menghasilkan
produk yang bermanfaat bagi dan diminati oleh sekelompok konsumen dalam rangka
upaya memuaskan kebutuhan konsumen tersebut. (3) Tingkat keuntungan merupakan
cermin kepercayaan masyarakat, khususnya para pengguna dan pelanggan, terhadap
bonafiditas perusahaan.
2.
Penentuan filosofi bisnis yang dianut
Yang dimaksud dengan filosofi bisnis, yang merupakan salah satu hak prerogatif
manajemen untuk menentukannya, ialah pandangan dan kerangka berpikir yang
sifatnya mendasar tentang orientasi apa yang akan digunakan dalam mengelola
kegiatan bisnis.3. Perumusan dan penentuan kultur organisasi
Yang dimaksud dengan kultur organisasi ialah persepsi yang sama dikalangan para
anggota organisasi tentang hakikat dan makna kehidupan bersama dalam organisasi
yang bersangkutan yang diciptakan, ditumbuhkan, dipelihara, dan dilestarikan
sedemikian rupa sehingga menjadi alat pengikat berpikir, bertindak, dan berperilaku
dalam organisasi.
4. Penentuan klualifikasi tenaga manajerial pada berbagai tingkat
Yang dimaksud dengan kualifikasi tidak terbatas hanya pada kualifikasi dalam arti
pengetahuan, ketrampilan, bakat dan pengalaman, tetapi juga mencakup berbagai
kualifikasi lainnya seperti kepribadian, sikap dan sistem nilai yang dianut.
5. Penentuan jenis produk yang akan dihasilkan
Pemilihan dan penentuan produk merupakan hak prerogatif manajemen, penggunaan
hak tersebut tetap harus berdasarkan rasio dan analisa yang matang serta dikaitkan
langsung dengan pencapaian tujuan dan berbagai sasaran perusahaan.
-
8/18/2019 Tugas Kelompok Critical Review
18/32
-
8/18/2019 Tugas Kelompok Critical Review
19/32
18
9. Penempatan berdasarkan penilaian kinerja masa lalu dan proyeksi kemampuan di masa
depan.
10.
Pemberian kesempatan untuk memutakhirkan pengetahuan dan ketrampilan melalui
pendidikan dan pelatihan.
11. Konsisi kerja yang menjamin kesehatan dan keselamatan kerja.
12.
Jaminan hari tua yang memungkinkan para keryawan yang memasuki masa pensiun
untuk hidup secara normal dan wajar.
Dalam hubungan masyarakat dengan perusahaan, semakin kuat keinginan masyarakat
untuk mengetahui apa yang dilakukan perusahaan dalam menangani dampak kegiatannya
terhadap kehidupan masyarakat pada umumnya. Keinginan tersebutlah yang melatarbelakangi
agar perusahaan melakukan audit tentang kinerja sosial perusahaan. Yang dimakud denganaudit sosial adalah pengukuran kemajuan perusahaan dalam hal pencapaian tujuan sosial,
dengan maksud penilaian suatu perusahaan tentang kinerja sosialnya.
Tantangan yang harus dihadapi dan permasalahan yang harus dipecahkan yang sangat
relevan dengan kepedulian kalangan bisnis, antara lain :
1.
Pengangguran
Dalam menghadapi tantangan pengangguran, jalan yang harus ditempuh adalah
mengupayakan agar jumlah masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan ditekan
sehingga serendah mungkin.
2. Tanggung jawab sosial perusahaan
Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan kewajiban yang harus ditunaikan karena
keberadaan perusahaan di suatu lokasi.
3. Peningkatan mutu hidup
Peningkatan mutu hidup merupakan upaya upaya dari manajemen untuk melaksanakan
kebijakan dan praktek manajemen sumber daya manusia yang mendasari pengakuan
dan penghargaan atas harkat dan martabat karyawan.
4.
Peningkatan taraf hidup
Peningkatan taraf hidup merupakan bagian integral dari peningkatan mutu hidup.
Dimana manajemen memberikan peluang bagi karyawan dalam kemajuan meniti karir
di perusahaan.
5. Keanekaragaman tenaga kerja
-
8/18/2019 Tugas Kelompok Critical Review
20/32
19
Manajemen harus dapat menhadapi tantangan mengenai keanekaragaman ketenaga
kerjaan, seperti : memperkerjakan anak di bawah umur, makin banyaknya wanita karir,
perpanjangan usia pensiun, kehadiran tenaga kerja asing.
6. Konfigurasi demografi
Perusahaan harus memperhatikan konfigurasi demografi dalam karyawannya dengan
merumuskan kebijakan yang di satu pihak menjamin kepentingan perusahaan dan di
lain pihak memberikan imbalan yang memungkinkan para karyawan memikul beban
tersebut.
7. Pelestarian lingkungan
Perusahaan dituntut untuk menunjukkan kepedulian yang tinggi dan partisipasi yang
efektif dalam menjamin kelestarian lingkungan hidup.
8.
Perkembangan teknologi
Dengan pesatnya perkembangan teknologi di era modern ini, manajemen juga harus
memperhitungkan dampaknya terhadap norma-norma moral dan etika.
Implikasi globalisai bisnis terhadap penerapan norma-norma moral dan etika
dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut ini antara lain :
1. Filosofi hidup yang dianut.
2.
Karakteristik kepribadian seseorang.
3. sistem dan peringkat nilai hidup yang digunakan.
4. Latarbelakang pendidikan.
5. Latar belakang dan status sosial.
6. Kultur masyarakat dimana seseorang hidup.
7.
Kultur organisasi dimana seseorang bekerja.
Penerapan norma-norma moral dan etika dalam konteks politik antara lain berarti
memahami sistem politik yang berlaku di negara tertentu di mana perusahaan beroperasi yang
sangat mungkin berbeda dengan sistem politik diberbagai negara lain artinya, keberadaan dan
peranan partai politik, sistem ketatanegaraan, sistem pemilihan umum, pola percaturan
kekuasaan antara berbagai kekuatan politik, sistem administrasi negara yang berlaku termasuk
di dalamnya persepsi birokrasi tentang sifat interaksinya dengan kelompok klien nya di
masyarakat. Pemahaman demikian mutlak perlu karena dengan demikian manajemen
perusahaan dapat memutuskan bentuk dan jenis keterlibatannya dalam kehidupan politik di
negara yang bersangkutan.
-
8/18/2019 Tugas Kelompok Critical Review
21/32
20
PERTANYAAN :
1.
Apa alasan yang mendasari seseorang mempelajari norma-norma moral dan etika?
2. Sebut dan jelaskan secara singkat mengenai factor-faktor yang harus
diperhitungkan oleh para manajer dalam dunia bisnis!
3.
Sebuah aparatur negara dalam menjalankan roda pemerintahannya dituntut untuk
menggunakan paradigm tertentu yang memperoleh relevansi yang tinggi terhadap
hubungan bisnis dengan pemerintah. Sebut dan jelaskan!
4.
Gambarkan dan berikan contoh mengenai manajemen yang memperhatikan
peningkatan mutu hidup para karyawan!
5. Dalam kontek kontraktual antara perusahaan dengan karyawannya terdapat hak
prerogative manajemen. Sebut dan jelaskan!
6. Sebutkan ketentuan yang dituntut dalam perusahaan di bidang ketenagakerjaan!
7. Apa yang dimaksud dengan audit sosial?
8.
Bagaimana menghadapi berbagai tantangan dalam dunia bisnis?
9. Implikasi globalisasi bisnis terhadap penerapan norma-norma moral dan etika
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Sebutkan!
10.
Bagaimana penerapan norma-norma moral dan etika akibat dari implikasi
globalisasi bisnis dalam konteks politik?
-
8/18/2019 Tugas Kelompok Critical Review
22/32
21
BUKU III
Etika Bisnis Teori, Kasus Dan Solusi
Pengarang : Irham Fahmi
Dengan tujuan instruksional khusus bagi para mahasiswa mampu memahami dengan
baik pengertian etika dan bisnis serta mampu menjawab permasalahan dalam bidang etika
bisnis dengan memahami teori-teori etika bisnis akan memberikan wawasan dan pedoman
dalam pengambilan keputusan bisnis ketika pelaku atau mahasiswa dihadapkan dengan situasi
yang memiliki dimensi moral.
Etika bisnis ialah aturan-aturan yang menegaskan suatu bisnis boleh bertindak dan tidak
boleh bertindak, dimana aturan-aturan tersebut dapat bersumber dari aturan tertulis maupun
aturan yang tidak tertulis. Dan jika suatu bisnis melanggar aturan-aturan tersebut maka sanksi
akan diterima. Dimana sanksi tersebut dapat berbentuk langsung maupun tidak langsung.
Adapun ruang lingkup ilmu etika bisnis yang menjadi pembahasan dalam bidang ilmu
etika bisnis ini ialah :
a. Tindakan dan keputusan perusahaan yang dilihat dari segi etika bisnis
b.
Kondisi-kondisi suatu perusahaan yang dianggap melanggar ketentuan etika bisnis, dan
sanksi-sanksi yang akan diterima akibat perbuatan tersebut.
c. Ukuran yang dipergunakan oleh suatu perusahaan dalam bidang etika bisnis.
d.
Peraturan dan ketentuan dalam bidang etika bisnis yang ditetapkan oleh lembaga
terkait.
Teori etika bisnis dari berbagai bentuk teori
1. Teori etika dan perkembangan bisnis
Teori merupakan bentuk perenungan manusia yang dalam terhadap berbagai yang
dilihat dan dirasakan kemudian dituangkan kedalam bentuk bahasan yang bisa diterima
oleh berbagai pihak.
2. Teori etika deontologis
Pada teori ini jelas melihat pada kewajiban yang harus dilakukan oleh seseorang,
dimana keawajiban tersebut layak dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab yang telah
diperintahkan kepadanya.
-
8/18/2019 Tugas Kelompok Critical Review
23/32
22
3. Teori etika teleologis
Teori yang mau dicapai dengan tindakan itu, atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan
oleh tindakan itu.
4. Teori etika hak asasi
Dalam teori hak dibahas tentang sesuatu yang menjadi hak seseorang, dan bagaimana
hak tersebut harus dihargai.
5. Teori keutamaan
Teori keutamaan tidak menanyakan tindakan mana yang etis dan tindakan mana yang
tidak etis.
6. Teori relatif
Teori ini berpendapat bahwa etika itu bersifat relatif. Masalah yang timbul dalam
praktiknya adalah self-centered (egois), fokus pada diri manusia individu mengabaikan
interaksi dengan pihak luar sistem dan pembuat keputusan tidak berfikir panjang,
semua tergantung kriterianya sendiri.
7.
Etika dan agama
Agama dianggap sebagai dasar pijakan bagi setiap umat dalam menjalankan kehidupan.
Tanpa agama seseorang tidak akan memiliki landasan dalam berfikir.
Moralitas di anggap sebagai salah satu alasan yang mendasari dan mendorong
seseorang bertindak secara etika karna moral bagian dari jiwa manusia yang tumbuh dalam diri
setiap orang dianggap pasti memiliki moralitas dan budaya beserta berbagai keterkaitannya.
Kondisi masyarakat yang heterogen telah menyebabkan pandangan dan pemikiran terjadi
dalam berbagai segi. Pandangan pro dan kontra pada saat ini dianggap adalah hal biasa, alam
demokrasi telah dirasakan manfaatnya.
Keputusan ialah proses penelusuran masalah yang berwal dari latar belakang masalah,
indentifikasi masalah hingga terbentuknya kesimpulan atau rekomendasi.
Tahap tahap pengambilan keputusan :
a. Mendefinisikan masalah
b. Membuat daftar masalah
c.
Melakukan identifikasi dari setiap masalah
d.
Memetakan setiap masalah
-
8/18/2019 Tugas Kelompok Critical Review
24/32
23
e. Memastikan kembali bahwa alat uji yang dipergunakan tersebut telah sesuai dengan
prinsip- prinsip dan kaidah-kaidah yang berlaku pada umumnya.
Dalam mendukung proses pengambilan keputusan, para manajer menetapkan
perspektif etika sebagai penguat keputusan.
Good Corporate Government (GCG) menjadi bagian yang sangat sering didiskusikan
dengan tujuan mampu memahami manfaat atau dampak positif dari penerapan konsep, tujuan
dari GCG mengharapkan berbagai perusahan yang berada disuatu negara mampu menjalankan
aktifitas bisnis secara baik dan ikut serta dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional
yang beretika tinggi. Good Corporate Government (GCG) bukan sebuah syarat lagi namun
sudah kebutuhan pokok untuk harus dilaksanakan dari hasil penelitian menyebutkan jika
perusahaan multinasional lebih bersungguh-sungguh menerapkan GCG dibandingkan dengan
perusahaan domestik.
CSR ( Corporate Social Renponsibility ) ialah komitmen perusahaan atau dunia bisnis
untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan memperhatikan
tanggung jawab sosial perusahaan dan menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian
terhadap aspek ekonomis, sosial, dan lingkungan.
Seiring dengan perkembangan waktu pembahasan CSR semakin berkembang, para
pengelola bisnis semakin menyadari akan peran serta fungsi CSR dalam mempengaruhi
pembentukan kinerja perusahaan.
Secara konsep ada hubungan kuat antara budaya dan etika bisnis. Masyarakat yang
berbudaya tinggi dianggap lebih mengerti dan memahami etika, namun masyarakat dengan
budaya rendah cenderung pemahaman etika menjadi kurang. Budaya organisasi ialah suatu
kebiasaan yang telah berlangsung lama dan dipakai serta diterapkan dalam kehidupan aktivitas
kerja sebagai salah satu pendorong untuk meningkatkan kualitas kerja para karyawan manajer
perusahan. Contohnya pemberiaan insentif
Lingkungan ialah segala yang berada di luar organisasi dan selama ini dianggap
memberi pengaruh pada mereka yang terlibat disekitar lingkungan tersebut.
Perusakan lingkungan saat ini dirasa sangat tinggi, dan dunia industri telah ikut serta
menyumbang terjadinya perusakan lingkungan. Para pebisnis memiliki egoisme tinggi untuk
-
8/18/2019 Tugas Kelompok Critical Review
25/32
24
mengejar keuntungan yang didapat, ia mampu mengalokasikan itu semua sebagai cadangan
serta dapat dipakai sebagai dana investasi pengembangan bisnis.
Resiko lingkungan ialah resiko yang terjadi pada lingkungan akibat dari tindakan yang
disengaja maupun yang tidak disengaja, dan telah menimbulkan kerusakan atau kehancuran
pada lingkungan. Bagi perusahaan yang telah menimbulkan kerusakan lingkungan maka ada
resiko yang harus ditanggung sebagai akibat dari tejadinya environment risk tersebut, yaitu :
a.
Pihak manajemen perusahan akan menghadapi sanksi hukum karena telah melakukan
kerusakan lingkungan sekitar.
b.
Pihak manajemen perusahan harus menghadapi tekanan dari para NGO ( Non
Government Organization ) baik yang berasal dari dalam maupun internasional
c. Para mitra bisnis yang selama ini begitu dekat dan mendukung perusahaan akan
mengambil tindakan prudent ( hati-hati ).
d. Pihak manajemen perusahan harus siap menghadapi protes dari masyarakat sekitar
yang selama ini dirugikan akibat beroperasinya perusahan tersebut.
Fraud ialah suatu tindakan yang dilakukan secara sengaja dan itu dilakukan untuk
tujuan pribadi atau kelompok dimana tindakan yang sengaja tersebut telah menyebabkan
kerugian bagi pihak tertentu atau institusi tertentu.
Ada hubungan yang erat antara etika bisnis dan fraud . Bahwa segala seseuatu tindakan
yang bersifat fraud bisa dikatagorikan sebagai pelanggaran etika.
Bentuk-bentuk fraud yaitu :
1. Intentional error
2. Unintentional error
3. Collusion
4. Intentional misrepresentation
5.
Negligent misrepresentation
6. False promises
7. Employee fraud
8.
Management fraud
9. Organized crime
-
8/18/2019 Tugas Kelompok Critical Review
26/32
25
10. Computer crime
11. White collar crime
Adapun bagian keuangan itu sudah jelas jika fraud berkaitan dengan perubahan angka-
angka pada laporan keuangan. Dimana angka-angka tersebut tidak lagi disajikan sewajarnya
tapi sudah dirubah-rubah dan itu sering terjadi karena adanya tekanan dari pihak manajemen,
sehingga informasi yang diperoleh oleh publik adalah bukan lagi informasi dengan data yang
sebenarnya.
Secara akuntansi ada beberapa faktor yang menyebabkan perusahan berani melakukan
earnings management .
1. Standar akuntansi keuangan memberikan fleksibelitas kepada management untuk
memilih prosedur dan metode akuntansi untuk mencatat sesuai fakta tertentu
2. SAK memberikan fleksibilitas kepada pihak management dapat menggunakan
judgment dalam menyusun estimasi.
3.
Pihak management perusahan dapat berkesempatan untuk merekayasa transaksi dengan
cara meggeser pengukuran biaya dan pendapatan
Ada istilah yang berlaku dikalangan pebisnis untuk selalu bisa menjaga rahasia
perusahan. Rahasia perusahan ialah menyangkut dengan berbagai kebijakan perusahan
berhubungan dengan masalah keuangan atau non keuangan
Insider trading ialah informasi yang hanya dikuasai oleh sekelompok orang, yang
harusnya disebar tapi ditahan oleh sekelompok orang tertentu dan itu dilakukan dengan tujuan
tertentu.
Dimana umumnya tujuan untuk meraih keuntungan dalam bentuk finansial.
Beberapa pihak menyebutkan bahwa semakin baik suatu perusahan dapat dilihat pada
tindakan perusahan yang begitu care atau perhatian untuk menyampaikan berbagai informasi
yang berhubungan dengan perusahan kepada publik, atau dalam akuntansi biasa dikenal
dengan tindakan disclosure.
Aksi dan tindakan gorengan saham dipasar modal ialah pada saat saham diluncurkan
atau dijual ke pasar modal maka pihak perusahan melakukan pembelian saham dalam jumlah
-
8/18/2019 Tugas Kelompok Critical Review
27/32
26
yang banyak dengan tujuan untuk mempengaruhi publik bahwa saham tersebut baik,
menguntungkan dan layak untuk dibeli.
Dalam islam ada bisnis-bisnis yang dilarang dikerjakan karena lebih besar kerugiannya
dari pada manfaatnya ini seperti bisnis rumah bordil atau pelacuran minuman keras atau
khamar, kasino atau judi, berternak atau menjual babi atau binatang yang diharamkan oleh
islam lainnya, pembuatan atau penjualan patung.
-
8/18/2019 Tugas Kelompok Critical Review
28/32
27
PERTANYAAN :
1.
Apakah tujuan dari instruksional bagi mahasiswa ?
2. Sebutkan dari beberapa teori etika bisnis dari berbagai bentuk teori ?
3.
Apakah penyebab pergeseran moralitas di masyarakat ?
4.
Sebutkan tahap-tahap dalam pengambilan keputusan ?
5. Apa yang dimaksud definisi Good Curporate Governments (GCG) ?
6. Jelaskan hubungan CSR ( Corporate Social Renponsibility ) dan berbagai kebijakan
perusahan ?
7. Jelaskan pengertian budaya organisasi dan berikan contohnya ?
8. Jelaskan pengertian lingkungan dan resiko lingkungan serta hubungkan itu dengan etika
bisnis ?
9. Jelaskan pengertian fraud ?
10. Jelaskan tujuan pihak manajemen perusahan lakukan tindakan perekayasaan laporan
keuangan ?
-
8/18/2019 Tugas Kelompok Critical Review
29/32
28
BAB II
CRITICAL REVIEW
BUKU IEtika Bisnis Problema & Solusinya
Pengarang : H. Mukhlis Yunus
KELEBIHAN :
1. Segi packaging buku yang bagus, dan menarik perhatian pembaca sehingga pembaca
menjadi atusias untuk membaca full dari isi buku.
2. Dalam buku ini etika bisnis ini dibahas lebih luas, dan banyak mengkaitkan ajaran-
ajaran agama dan kegiatan berbisnis .
3. Buku ini dapat membuka mata kaum awam akan etika dalam berbisnis yang baik,
sehingga mereka dapat mempelajari dan mempraktekan secara langsung hal-hal yang
ada di dalam buku.
KELEMAHAN :
Cakupan etika bisnis dalam buku ini hanya berfokus pada berbagai filsafat.
SARAN :
Perlu adanya buku ini layak untuk dibaca dan keberadaannya dapat
memperkaya khasanah pengetahuan etika bisnis di tanah air, dan sangat menghargai
dan berharap dapat dibaca dan dijadikan sebagai salah satu rujukan pelaksanaan bisnis
di tanah air.
-
8/18/2019 Tugas Kelompok Critical Review
30/32
-
8/18/2019 Tugas Kelompok Critical Review
31/32
30
BUKU III
Etika Bisnis Teori, Kasus Dan Solusi
Pengarang : Irham Fahmi
KELEBIHAN :
1. Adanya contoh kasus dan solusi disetiap bab.
2. Dalam buku ini etika bisnis teori, kasus dan solusi dibahas lebih luas dan banyak
mengkaitkan lingkungan, moralitas, keputusan dan ajaran-ajaran agama dalam
kegiatan berbisnis.
3. Dari segi bahasa buku ini cukup mudah dimengerti.
4.
Di dalam buku ini dapat memperkuat wawasan pembaca tentang etika bisnis teori,
kasus dan solusi.
KELEMAHAN :
1. Dalam buku ini hanya berfokus pada pembahasan kasus dan solusi.
2.
Di dalam buku ini penjelasan terhadap bentuk pelanggaran tidak lengkap.
3.
Di dalam buku ini tidak menjelaskan adanya prinsip-prinsip etika bisnis dalamislam (agama).
SARAN :
Perlu adanya sadar diri di dalam hati para pegawai di dalam perusahaan yang
ingin menerapkan etika di dalam bisnis agar tidak adanya kecurangan atau kebohongan
yang terjadi pada perusahaan itu nantinya dan perlu diterapkannya sanksi atau hukuman
yang berat apabila ada salah satu pegawai yang melanggarnya, sehingga etika di dalam
bisnis pun dapat berjalan dengan baik dan lancar di perusahaan tersebut.
-
8/18/2019 Tugas Kelompok Critical Review
32/32