Tugas IPM Kota Pare6
-
Upload
wardiati-yusuf-abdullah -
Category
Documents
-
view
69 -
download
0
Transcript of Tugas IPM Kota Pare6
Kependudukan dan IPM
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)/Human Development Index
(HDI) adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf,
pendidikan dan standar hidup untuk semua negara seluruh dunia. IPM
digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara adalah negara
maju, negara berkembang atau negara terbelakang dan juga untuk
mengukur pengaruh dari kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas hidup.
Dalam laporan Badan Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-
bangsa yang dirilis pada tanggal 5 Oktober 2009, Indonesia diklasifikasikan
sebagai negara berkembang dan berada pada peringkat 111 dari 182 negara
dengan kenaikan 0,005 pada tahun 2007. Dibandingkan dengan negara
tetangga malaysia sudah berada pada peringkat 66 dengan IPM 0,824. Pada
tahun 2010 Indonesia berada pada posisi 108 dari 169 negara dan terus
mengalami penurunan pada tahun 2011 yaitu berada pada posisi 124 dari
187 negara.
Dalam kompasiana, pendidikan menjadi salah satu penyebab
turunya peringakt IPM Indonesia tahun ini. Padahal bidang pendidikan telah
mendapat kucuran dana paling banyak yaitu 20% dari APBN dilokasikan
khusus untuk pendidikan. Dua tolak ukur IPM lainnya adalah bidang
kesehatan dan pendapatan perkapita, keduanya telah banyak diprogramkan
Nuraeny – P1807212002 Page 1
Kependudukan dan IPM
dan dilaksanakan namun belum mampu mendongkrak IPM Indonesia untuk
menjadi negara maju.
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar didunia dengan
13.487 pulau atau disebut juga dengan nusantara. Kesemua pulau
memberikan konstribusi terhadap pencapaian IPM Indonesia. Salah satu
daerah yang akan dijadikan sampel dalam pembahasan makalah ini adalah
kota Pare-Pare yaitu salah satu daerah tingkat II di Provinsi Sulawesi Selatan
dengan luas wilayah 99,33 km2 dan berpenduduk sebanyak ±140.000 jiwa.
Kota ini mempunyai perkembangan yang cukup pesat dan merupakan pusat
perniagaan wilayah utara sulawesi Selatan. Salah satu tokoh terkenal yang
lahir di kota ini adalah B.J.Habibie, presiden ke-3. Republik Indonesia.
B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini akan memberikan gambaran IPM kota Parepare
C. Tujuan
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk menjelaskan tentang :
1. Defenisi dan Konsep IPM
2. Gambaran umum Kota Parepare
3. Indeks Pembangunan Kota Parepare
Nuraeny – P1807212002 Page 2
Kependudukan dan IPM
BAB II
PEMBAHASAN
A. Defenisi dan konsep Indeks Pembangunan Manusia
Indeks Pembangunan Manusia atau disingkat IPM dikembangkan oleh
pemenang Nobel asal India Amartya Sen dan seorang ekonom Pakistan
Mahbub ul Haq yang dibantu oleh Gustav Ranis dari Yale University dan
Lord Meghnad Desai dari London School of Economics pada tahun 1990.
IPM digunakan oleh PBB untuk mengukur perkembangan suatu negara
dalam bentuk laporan tahunan IPM.
IPM digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara
termasuk kategori negara maju, negara berkembang atau negara
terbelakang. Selain itu indeks ini juga menjadi parameter untuk melihat
pengaruh kebijakan ekonomi suatu negara terhadap kualitas rakyatnya.
UNDP (United Nation Development Programme) mendefinisikan
pembangunan manusia sebagai suatu proses untuk memperluas pilihan-
pilihan bagi penduduk. Dalam konsep tersebut penduduk ditempatkan
sebagai tujuan akhir (the ultimate end) sedangkan upaya pembangunan
dipandang sebagai sarana (principal means) untuk mencapai tujuan tersebut.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan suatu indikator yang
menjelaskan bagaimana penduduk suatu wilayah mempunyai kesempatan
untuk mengakses hasil dari suatu pembangunan sebagai bagian dari haknya
Nuraeny – P1807212002 Page 3
Kependudukan dan IPM
dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya.
Nilai IPM ini menunjukkan seberapa jauh wilayah tersebut telah mencapai
sasaran yang ditentukan yaitu angka harapan hidup 85 tahun, pendidikan
dasar bagi semua lapisan masyarakat (tanpa kecuali), dan tingkat
pengeluaran dan konsumsi yang telah mencapai standar hidup layak.
Semakin dekat nilai IPM suatu wilayah terhadap angka 100, maka semakin
dekat jalan yang harus ditempuh untuk mencapai sasaran itu.
IPM merupakan indeks komposit yang dihitung sebagai rata-rata
sederhana dari tiga indeks yang terdiri dari indeks harapan hidup yang diukur
dengan harapan hidup pada saat lahir, indeks pendidikan yang diukur
dengan kombinasi antara angka melek huruf pada penduduk dewasa dan
rata-rata lama sekolah, serta indeks standar hidup layak yang diukur dengan
pengeluaran perkapita yang telah disesuaikan atau paritas daya beli. Yang
dirumuskan sebagai berikut :
IPM=13
[X (1 )+X (2 )+X (3 ) ]
Dimana :
X(1) = Indeks Harapan Hidup
X(2) = Indeks Pendidikan 2/3 (indeks melek huruf) + 1/3 (indeks
rata-rata lama sekolah)
X(3) = Indeks Daya Beli
Nuraeny – P1807212002 Page 4
Kependudukan dan IPM
Nilai indeks hasil hitungan masing-masing komponen tersebut adalah
anatra 0 (keadaan terburuk) dan 1 (Keadaan terbaik). Dalam makalah ini
indeks tersebut dinyatakan dalam ratusan (dikalikan 100) untuk
memudahkan penafsiran, seperti yan disarankan oleh BPS – UNDP (1996).
Masing-masing indeks komponen IPM tersebut merupakan
perbandingan antara selisih nilai suatu indikator dan nilai minimumnya
dengan selisih maksimumnya dan nilai minimum indikator yang
bersangkutan. Rumusnya adalah sebagai berikut :
Indeks X (i )= X (i )−X ( i )MinX (i )maks−X ( i)min
Dimana :
X (i) = Indikator ke-i (i=1,2,3)
X (i) maks = Nilai maksimum X (i)
X (i) min = Nilai minimum X (i)
Dalam rekomendasi Badan Dunia United Nations Development
Programme (UNDP) meskipun telah muncul berbagai kritik dan masukan
berkaitan dengan rumusan indikator variabel IPM, hingga saat ini masih
digunakan komponen diatas, yaitu komponen kesehatan (Longevity) yang
diwakili dengan usia harapan hidup (life exentancy at age/ e0), Komponen
pengetahuan atau kecerdasan diwakili oleh dua indikator yaitu angka melek
huruf (Literacy rate/Lit), rata-rata lama sekolah (mean years of
schooling/MYS) dan indikator hidup layak (decent living) atau kemakmuran
Nuraeny – P1807212002 Page 5
Kependudukan dan IPM
yang diwakili oleh paritas daya beli (purchasing power parity). Paritas daya
beli dapat dihitung berdasarkan pengeluaran riil per kapita setelah
disesuaikan dengan indeks harga konsumen dan penurunan marginal utility
dengan formula Atkinson.
Tabel 1
Nilai Maksimum dan Minimum Komponen IPM
Indikator Komponen
IPM (=X(I))
Nilai
maksimum
Nilai
MinimumCatatan
Angka Harapan Hidup 85 25 Sesuai standar global
(UNDP)Angka Melek Huruf 100 0 Sesuai standar global
(UNDP)Rata-rata lama sekolah 15 0 Sesuai standar global
(UNDP)Konsumsi per kapita
yang disesuaikan 1996
732.720 a) 300.000 b) UNDP menggunakan
PDB per kapita riil
1. Indeks Harapan Hidup (e0)
Indeks Harapan Hidup dihitung berdasarkan angka harapan hidup sejak
seseorang dilahirkan dengan mempertimbangkan angka harapan hidup
terendah dan tertinggi (UNDP) secara matematik dapat ditulis sebagai
berikut :
X 1=ahh−2585−25
X100
Keterangan :
X1 : Indeks harapan hidup
Ahh : angka harapan hidup
Nuraeny – P1807212002 Page 6
Kependudukan dan IPM
25 : nilai terendah
85 : nilai tertinggi
Angka harapan hidup dapat diperoleh dengan menginput data hasil
Susenas yaitu rata-rata jumlah anak yang dilahirkan hidup (ALH) dan rata-
rata jumlah anak yang masih hidup (AMH) per wanita yang berumur 15-49
tahun.
Angka harapan hidup dianggap sebagai resultan dari berbagai indikator
kesehatan. Angka harapan hidup merupakan cerminan dari ketersediaan
sarana dan prasarana kesehatan, sanitasi lingkungan, pengetahuan ibu
tentang kesehatan, gaya hidup masyarakat dan pemenuhan gizi ibu dan
bayi.
2. Indeks Pendidikan
Indeks pendidikan dihitung berdasarkan dua komponen yaitu indeks
melek huruf dan indeks rata-rata lama sekolah. Rumus untuk mendapatkan
angka tersebut adalah sebagai berikut :
X 2=( 23 x IMH )+( 13x ILS)
Keterangan :
X2 : Indeks pendidikan
IMH : Indeks melek huruf
ILS : Indeks rata-rata lama sekolah
Indeks melek huruf diperoleh dengan cara membandingkan angka
melek huruf di suatu daerah dengan standar UNDP.
Nuraeny – P1807212002 Page 7
Kependudukan dan IPM
Angka melek huruf dan rata-rata lam sekolah dihitung berdasarkan data
Susenas untuk penduduk berumur 15 tahun keatas. Indikator angka melek
huruf diperoleh dari variabel kemampuan membaca dan menulis baik huruf
latin maupun huruf lainnya.
Tabel 2 Jenjang pendidikan dan skor yang digunakan untuk
menghitung Rata-rata lama sekolah (MYS)
Jenjang Pendidikan Skor
Tidak punya
SD/MI/Sederajat
SLTP/MTs/Sederajat/Kejuruan
SMU/MA/Sederajat/Kejuruan
Diploma I/II
Diploma III/Sarjana Muda
Diploma IV / S1
S2
S3
0
6
9
12
14
15
16
18
21
3. Paritas daya beli (Purchasing Power Parity – PPP)
Komponen struktur hidup layak yang digunakan adalah pengeluaran riil
perkapita setelah disesuaikan dengan indeks harga konsumen dan
penurunan utilitas marginal yang dihitung dengan formula Atkinson.
Paritas daya beli diharapkan menjadi proxy kehidupan layak bagi
penduduk. Untuk menghitung paritas daya beli digunakan 27 paket
Nuraeny – P1807212002 Page 8
Kependudukan dan IPM
komoditas yang diperoleh dari hasil Susenas. Rumusnya adalah sebagai
berikut.
X 3= PPP−360732.720−300
x 100
Keterangan :
X3 : Indeks daya beli
PPP : Paritas daya beli hasil koreksi (formula Atkinson)
360 : Perkiraan PPP maksimum hingga tahun 2018
737.720 : nilai maksimum PPP
Formula Atkinson digunakan untuk penyesuaian rata-rata konsumsi riil
yang dianggap sebagai kemampuan daya beli.
B. Gambaran umum kota Parepare
1. Letak Geografis
Kota Parepare terletak dibagian tengah provinsi Sulawesi Selatan
dengan posisi antara 030 57’ 39’’ - 040 04’ 49’’ Lintang Selatan dan 1190 36’ 24’’ -
1190 43’ 40’’ Bujur Timur. Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten
Pinrang, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Barru, sebelah
timur berbatasan dengan Kabupaten Sidrap dan sebelah Barat berbatasan
dengan Selat Makassar.
Luas wilayah Kota Parepare adalah sekitar 99,33 km2, yang terdiri dari
4 kecamatan dan 22 kelurahan. Sekitar 20% dari luas kota Parepare
merupakan daerah pantai dan 80% merupakan daerah yang berbukit-bukit
Nuraeny – P1807212002 Page 9
Kependudukan dan IPM
dengan ketinggian antara 0-500 meter diatas permukaan laut. Selama tahun
2010 kota Parepare memilki iklim tropis basah degan curah hujan rata-rata
182,75 mm.
2. Kependudukan
Penduduk Kota Parepare pada tahun 2010 sekitar 129.262 jiwa yang
terdiri dari 63.481 jiwa laki-laki dan 65.781 jiwa perempuan. Sex rationya
adalah sekitar 97.00 yang berarti terdapat sekitar 97 orang laki-laki diantara
100 perempuan. Diduga salah satu penyebabnya adalah karena penduduk
laki-laki didaerah ini lebih banyak keluar daerah untuk sekolah, bekerja dan
mencari pekerjaan.
Berdasarkan hasil Susenas pertumbuhan penduduk dalam kurun waktu
2000-2010 adalah sekitar 1,79 persen pertahun. Pertumbuhan penduduk
yang tinggi tersebut merupakan hal yang merisaukan apalagi bila tidak
dibarengi dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi pula. Pertumbuhan
penduduk akan memperluas lahan hunian dan mengurangi lahan usaha pagi
penduduk itu sendiri. Kepadatan penduduk kota parepare semakin
meningkat dari tahun ketahun, pada tahun 2009 kepadatan kota parepare
adalah sekitar 1.196 orang/km2 naik menjadi 1.301 orang/km2 pada tahun
2010.
Jumlah penduduk usia muda (0-14 tahun) di Kota Parepare adalah
sekitar 39.899 orang. Penduduk usia produktif (15-64 tahun) sekitar 83.744
orang dan penduduk usia lanjut (65tahun keatas) sekitar 5.619 orang. Angka
beban tanggunan penduduk Kota Parepare pada tahun 2010 adalah sebesar
54.35 artinya setiap 100 penduduk usia produktif menanggung beban
Nuraeny – P1807212002 Page 10
Kependudukan dan IPM
ekonomi sekitar 54 orang usia tidak produktif . angka beban tanggungan ini
meningkat dibanding tahun 2009 yang berkisar 52 orang.
3. Gambaran ekonomi
Perkembangan maupun pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan
berkelanjutan merupakan kondisi utama bagi kelangsungan pembangunan
ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Berikut grafik yang
menggambarkan pertumbuhan ekonomi Kota Parepare yang semakin
meningkat.
Gambar 1. Pertumbuhan Ekonomi Kota Parepare tahun 2006 – 2010
Kota parepare adalah kota niaga, sektor yang memilki andil tertinggi
adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran (26,73%), sektor lain yang
juga memberikan andil cukup tinggi bagi sektor ekonomi Kota Parepare
adalah sektor jasa-jasa dan sektor angkutan dan komunikasi (masing-masing
20,97%), sedangkan yang memberikan konstribusi kecil adalah
pertambangan dan penggalian (0,29%).
Nuraeny – P1807212002 Page 11
Kependudukan dan IPM
4. Potensi dan pemanfaatan Sumber daya alam
Kota parepare memiliki areal seluas 99.33km2, terbagi menjadi 4
kecamatan, diantaranya kecamatan Bacukiki yang memilki potensi disektor
pertanian, tanaman pangan, curah hujan yang tinggi dapat megganggu
produksi padi, karena sawah yang ada adalah sawah tadah hujan yang tidak
dapat berproduksi secara optimal dan luas areal persawahan tidak lebih dari
10% terhadap luas total. Kota Parepare merupakan daerah berbukit-bukit
dan sisanya merupakan wilayah dataran yang umumnya digunakan sebagai
pusat pemukiman maupun kegiatan ekonomi. Dengan demikian hasil
produksi yang ada belum mencukupi permintaan konsumsi penduduk Kota
Parepare sehingga harus dipenuhi dengan mendatangkannya dari daerah
lain.
Untuk sektor hortikultura, beberapa jenis tanaman sayuran yaitu bayam
dan kangkung tumbuh subur dikecamatan Soreang. Untuk jenis ttanah Kota
Parepare cocok untuk ditanami mangga dan nangka.
Ikan sebagai makanan untuk memenuhi protein hewani merupakan
komoditas yang cukup banyak, walaupun produksinya pada tahun 2010
menurun dari tahun 2009 sekitar 8%. Hal ini disebabkan karena pengaruh
musim, curah hujan yang tinggi dan anging kencan mengakibatkan nelayan
takut melaut.
Disubsektor peternakan megalami peningkatan 9% untuk populasi
ternak besar (sapi, kebau dan kuda), sedangkan untuk ternak kecil (kambing
dan babi) mengalami penurunan sebesar 6%.
Nuraeny – P1807212002 Page 12
Kependudukan dan IPM
C. Komponen-komponen Indeks Pembangunan Manusia
1. Indeks Kesehatan
Indeks kesehatan ini diperoleh dari angka harapan hidup seseorang
sejak dilahirkan. Angka harapan hidup ini sering digunakan sebagai proxy
terhadap keadaaan dan sistem pelayanan kesehatan suatu masyarakat.
Indeks kesehatan diwakili oleh angka harapan hidup, diharapkan dapat
mencerminkan pembangunan mausia dibidang kesehatan. Indeks
kesehatan Parepare tahun 2010 masih lebih tinggi dibandingkan dengan
sulawesi selatan. Walaupun relatif membaik atau sedikit lebih tinggi dari
sulawesi selatan, tetap perhatian dibidang ini harus terus ditingkatkan.
2. Indeks Pendidikan
Indeks pendidikan terdiri dari dua unsur yaitu angka melek huruf dan
rata-rata lama sekolah penduduk yang berumur 10 tahun keatas.
3. Indeks paritas daya beli
Komponen kemampuan daya beli atau standar hidup layak dalam
makalah ini digunakan pendapatan riil perkapita.
D. Perhitungan IPM Kota Parepare tahun 2011
1) Angka Harapan Hidup (eo)
Berikut ini adalah perhitungan Indeks Harapan Hidup (IHH) Kota Parepare
tahun 2011
Nuraeny – P1807212002 Page 13
Kependudukan dan IPM
Diketahui :
eo : 74,49
Nilai Maks : 85
Nilai Min : 25
Jawaban :
Indeks X (1 )= X ( i )−X (i )MinX (i)maks−X ( i )min
X 100
Indeks X (1 )= (74,49−25 )(85−25 )
x100
Indeks X (1 )= (49,49 )(60)
x 100
Indeks X (1 )=82,48
Berdasarkan perhitungan diatas diperoleh nilai eo Kota Parepare adalah
sebesar 82,48 %
2) Indeks Tingkat pendidikan (IPP)
Indeks tingkat pendidikan merupakan hasil perhitungan dari dua
komponen angka melek huruf dan angka lama sekolah.
a. Angka Melek huruf
IMH : 97,17
Nilai Maks : 100
Nilai Min : 0
Jawaban :
Indeks X (1 )= X (i )−X ( i )MinX ( i)maks−X ( i )min
X 100
Indeks X (1 )= (97,17−0 )(100−0 )
x100
Nuraeny – P1807212002 Page 14
Kependudukan dan IPM
Indeks X (1 )= (97,17 )(100)
x 100
Indeks X (1 )=97,17%
Berdasarkan perhitungan diatas diperoleh nilai angka melek huruf Kota
Parepare adalah sebesar 97,17 persen.
b. Indeks lama sekolah
ILS : 9,76
Nilai Maks : 15
Nilai Min : 0
Jawaban :
Indeks X (1 )= X (i )−X ( i )MinX ( i)maks−X ( i )min
X 100
Indeks X (1 )= (9,75−0 )(15−0 )
x100
Indeks X (1 )= (9,75 )(15)
x 100
Indeks X (1 )=65,06%
Berdasarkan perhitungan diatas diperoleh nilai Indeks lama sekolah
Kota Parepare adalah sebesar 65 %
Indeks X (2 )=( 23 xLit)+( 13xMYS)
Indeks X (2 )=( 23 x97,17)+( 13x65,06)
Indeks X (2 )=(64,78 )+(21,68)
Indeks X (2 )=86,46
Nuraeny – P1807212002 Page 15
Kependudukan dan IPM
Berdasarkan hasil perhitungan diatas diperoleh nilai indeks pendidikan
kota Parepare tahun 2011 adalah sebesar 86,46 %
3) Indeks Pendapatan Perkapita (IPP)
Indeks pendapatan perkapita Kota Parepare dapat dilihat dari
perhitungan dibawah ini
IPP : 644.040
Nilai Maks :737.720
Nilai Min :360
Jawaban :
Indeks X (1 )= X (i )−X ( i )MinX ( i)maks−X ( i )min
X 100
Indeks X (1 )= (644.040−360 )(737.720−300 )
x100
Indeks X (1 )= (284.04 )(437,27)
x100
Indeks X (1 )=65,64%
Berdasarkan perhitungan diatas diperoleh nilai IPP Kota Makassar
tahun 2011 adalah sebesar 65,64 %
4. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Parepare tahun 2011
Diketahui :
Eo (X1) : 82,48
IP (X2) : 86,46
IPP (X3) : 65,64
Jawab :
Nuraeny – P1807212002 Page 16
Kependudukan dan IPM
IPM=13
[X (1 )+X (2 )+X (3 ) ]
IPM=13
[82,48+86,46+65,64 ]
IPM=13
[234,59 ]
IPM=78,19
E. Kondisi dan gambaran Indeks pembangunan Kota Parepare
Indeks pembangunan Manusia Kota Parepare pada tahun 2009 sekitar
77,45 mengalami peningkatan menjadi 77, 78 pada tahun 2010 dan 78,19
pada tahun 2011. Posisi IPM Kota Parepare pada tahun 2009 berada pada
peringkat ke-2 dari 24 kabupaten/kota se-Sulawesi selatan. Peringkat
pertama masih Kota makassar (78,79) dan terendah Kabupaten Jeneponto
(64,92). IPM kota Parepare mengalami penigkatan dibanding tahun
sebelumnya dan masil lebih tinggi dari rata-rata IPM kabupaten/kota di
Provinsi sulawesi Selatan (71,62). Hal ini diduga karena kesadaran
masyarakat Parepare akan pentingnya kesehatan yang tercermin pada
meningkatnya angka harapan hidup, kesadaran akan pentingnya pendidikan
yang tercermin pada meningkatnya angka melek huruf dan daya beli
masyarakat yang semakin tinggi sedangkan secara nasional IPM Kota
parepare menduduki peringkat ke-19.
Berdasarkan kriteria United National Development Programme (UNDP),
nilai IPM kurang dari 51 digolongkan sedang, nilai IPM antara 51 sampai
dengan 79 digolongkan menengah dan nilai IPM daiatas 79 digolongkan
Nuraeny – P1807212002 Page 17
Kependudukan dan IPM
tinggi. Sesuai dengan kriteria tersebut, IPM kota Parepare tergolong IPM
menengah baik pada tahun 2009 maupun tahun 2010.
1. Kesehatan
Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan dan status kesehatan
penduduk, ketersediaan serta keterjangkauan fasilitas dan sarana kesehatan
merupakan salah satu faktor yang penting. Fasilitas kesehatan yang
dimaksudkan adalah banyaknya rumah sakit dan puskesmas termasuk
peuskesmas pebantu atau puskesmas keliling. Perbandingan ketersediaan
fasilitas kesehatan dengan jumlah penduduk dirasakan masih belum optimal.
Hidup sehat merupakan kebutuhan dasar manusia, agar dapat dicapai
derajat kesehatan penduduk juga harus mendapatkan hak-haknya atas
kecukupan dalam memperoleh makanan, air minum, pakaian, pemukiman,
pelayanan kesehatan, pendidika da pelayanan sosial.
Pemerintah mempunyai peranan penting dalam meningatkan derajat
kesehatan penduduk karena kesehatan merupakan investasi untuk
meningkatkan SDM
Gambar 2. Angka Harapan Hidup Kota Pare-pare 2009-2010
Nuraeny – P1807212002 Page 18
Kependudukan dan IPM
Besar kecilnya angka harapan hidup dipengaruhi oleh banyak variabel,
variabel yang diperkirakan sangat berpengaruh langsung adalah balita yang
ditolong kelahirannya oleh tenaga medis.
Dalam hal pemerataan pelayanan kesehatan, Pemerintah
melaksanakan program kesehatan gratis, selain terdapat 3 rumah sakit
besar, kota parepare juga dilengkapi dengan 6 buah puskesmas dan 17
buah puskesmas pembantu yang tersebar di 4 kecamatan. Dikota parepare
terdapat Rumah sakit Tipe B yang merupakan tempat rujukan rumah sakit
dari beberapa kabupaten lain.
Dinas kesehaatn kota parepare tidak mendapat kesulitan untuk
menjangkau semua penduduk dalam wilayah kerja masing-masing karena
secara umum kota parepare mempunyai kondisi geografi yang tidak sulit.
Dalam hal meningkatkan peran serta masyarakat, pemerintah
menggalakkan 3 kegiatan yaitu (1) kepemimpinan, yaitu melakukan intervesi
kpemimpinan yang berwawasan kesehatan untuk semua, (2)
pengorganisasian, yaitu melakukan kampanye perlunya menjaga kesehatan
lingkungan disamping itu intervensi dibidang kesehatan pada setiap
kelompok masyarakat sehingga muncul usaha kesehatan bersama
masyarakat (UKBM), (3) pendanaan, yaitu menyediakan dana untuk
membiayai beberapa kegiatan dibidang kesehatan
Nuraeny – P1807212002 Page 19
Kependudukan dan IPM
2. Pendidikan
Gambar 3. Angka Melek Huruf Menurut Jenis Kelamin di Kota Parepare
Tahun 2009 dan 2010
Angka melek huruf penduduk Kota Parepare masih sulit untuk
mencapai angka 100%, hal ini disebabkan karana ada penduduk usia lanjut
yang tidak bisa membaca/menulis terpilih menjadi sampel survei Social
Ekonomi Nasional (Susenas)
Nuraeny – P1807212002 Page 20
Kependudukan dan IPM
Gambar 4. Angka Partisipasi Sekolah menurut Usia Sekolah (7-24 tahun) Kota
Parepare tahun 2009-2010
Meningkatnya angka partisipasi sekolah menunjukkan adanya
keberhasilan dibidang pendidikan.
3. Angka pendapatan perkapita
Gambar 5. Persentase Penduduk berumur 15 tahun keatas yang bekerja menurut
lapangan pekerjaan di Kota Parepare
Tingkat partisipasi angkatan kerja Kota Parepare pada tahun 2009
adalah 62,91 menjadi 6,23 pada tahun 2010. Kondisi ini memberikan
gambaran secara umum bahwa orang yang mencari nafkah untuk kebutuhan
sehari-hari masih lebih banyak dibandingkan dengan orang yang harus
ditanggung kebutuhan hidupnya dalam suatu keluarga.
Nuraeny – P1807212002 Page 21
Kependudukan dan IPM
BAB III
KESIMPULAN
Kota Parepare merupakan salah satu kota di provinsi Sulawesi Selatan
dengan luas wilayah sekitar 99,33 km2.Kota parepare adalah kota niaga,
sektor yang menonjol adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran
(26,73%), sektor lainnya adalah jasa-jasa dan sektor angkutan dan
komunikasi (masing-masing 20,97%), dan yang memberikan konstribusi kecil
adalah pertambangan dan penggalian (0,29%).
Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh bahwa IPM Kota Parepare
pada tahun 2011 sebesar 78,19%, yang artinya bahwa pembanguna di Kota
Parepare telah dinikmati oleh 78,19% penduduknya.
Jika dilihat trend dalam 3 tahun terakhir, IPM Kota Parepare terus
mengalami peningkatan, hal ini menunjukkan upaya dan perhatian
pemerintah dan masyarkat sangat baik dalam bidang kesehatan, pendidikan
dan ekonomi
Nuraeny – P1807212002 Page 22
Kependudukan dan IPM
DAFTAR PUSTAKA
Putra Ridwan, 2011. Peningkatan Pembangunan Manusia Parepare Saingi
Sulsel. Diakses dari www.tribun timur.com. tanggal 11 April 2013
www.pareparekota.go.id
www.pareparekota.bps.go.id
-----, 2012. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Parepare Tahun
2012.
----, 2011. Warning IPM Indonesia merosot tajam. Diakses dari
http://regional.kompasiana.com/2011/11/05/warning-ipm-indonesia-
merosot-tajam-409911.html. tanggal 11 April 2013
----, Indeks pembangunan kota Makassar berbagai edisi
----, Parepare dalam angka 2011. Diakses dari
http://www.pareparekota.go.id/kominfo/info-layanan/131-kota-parepare-
dalam-angka-2011.diakses tanggal 11 April 2013
Nuraeny – P1807212002 Page 23