Tugas IKJ Skizofrenia

2
Gejala negatif dari skizofrenia, yaitu psikomotor lambat, aktivitas menurun, afek yang menumpul, sikap pasif dan tidak ada inisiatif, kuantitas atau isi pembicaraan miskin, komunikasi nonverbal yang buruk, seperti dalam ekspresi muka, modulasi suara, dan posisi tubuh, serta perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk. Skizofrenia residual. Orang-orang yang mengalami gangguan skizofrenia esidual adalah orang-orang yang sekurang-kurangnya memiliki riwayat satu episode psikotik yang jelas pada masa lampau dan sekarang memperihatkan beberapa tanda skizofrenia. Neurotransmiter yang berperan pada skizofrenia. Aktivitas dopamin. Dopamin adalah neurotransmiter dalam otak dan telah dikemukakan bahwa aktivitas yang tinggi dari dopamin ada hubungannya dengan skizofrenia. Teori dopamin tentang skizofrenia mengemukakan bajwa aktivitas dopamin yang tinggi menyebabkan aktivitas neurologis yang tinggi dalam daerah-daerah otak, dan aktivitas neurologis yang tinggi itu menyebabkan simtom-simtom skizofrenia. Dopamin adalah neurotransmiter utama dari tida daerah pada batang otak: 1. Ganglia dasar (basal ganglia), yang mengontrol tingkah laku. 2. Hipotalamus, yang mengatur rangsangan fisiologis 3. Sistem limbik, yang mengatur rangsangan emosional 4. Korteks (selaput otak), konsentrasi dopamin yang sangat tinggi ditemukan pada lobus frontalis yang sangat berperan dalam mengintegrasikan fungsi manusia. Penatalaksanaan Skizofrenia Fenotiazin efektif dalam mengatasi waham, halusinasi serta gangguan pemikiran dan perilaku, tetapi kurang efektif dalam mengatasi gejala negatif seperti penumpulan emosi dan kehilangan kemauan. Harus diberikan terapipemeliharaan selama beberapa tahun karena angka kekambuhan akan meninggu sewaktu obat dicoba untuk dihentikan. Karena anyak pasien gagal minum obat secara teratur, maka banyak dipakai preparat bermasa kerja lama, misalnya flufenazin dekanoat yang diberikan setiap dua sampai empat minggu. 1. Klorpromazin. Sangat sedatif dan khususnya berguna dalam mengobati pasien yang memberontak. ES: reksi sensitivitas, seperti agranulositosis, anemia hemolitik, ruam, ikterus kolestatik, dan fotosensitisasi. Rantai samping propilamin. 2. Rantai samping piperidin. Obat utama dalam kelompok ini adalah tioridazin. Kelebihan obat ini adalah relatif jarang

description

xxxx

Transcript of Tugas IKJ Skizofrenia

Page 1: Tugas IKJ Skizofrenia

Gejala negatif dari skizofrenia, yaitu psikomotor lambat, aktivitas menurun, afek yang menumpul, sikap pasif dan tidak ada inisiatif, kuantitas atau isi pembicaraan miskin, komunikasi nonverbal yang buruk, seperti dalam ekspresi muka, modulasi suara, dan posisi tubuh, serta perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk.

Skizofrenia residual. Orang-orang yang mengalami gangguan skizofrenia esidual adalah orang-orang yang sekurang-kurangnya memiliki riwayat satu episode psikotik yang jelas pada masa lampau dan sekarang memperihatkan beberapa tanda skizofrenia.

Neurotransmiter yang berperan pada skizofrenia. Aktivitas dopamin. Dopamin adalah neurotransmiter dalam otak dan telah dikemukakan bahwa aktivitas yang tinggi dari dopamin ada hubungannya dengan skizofrenia. Teori dopamin tentang skizofrenia mengemukakan bajwa aktivitas dopamin yang tinggi menyebabkan aktivitas neurologis yang tinggi dalam daerah-daerah otak, dan aktivitas neurologis yang tinggi itu menyebabkan simtom-simtom skizofrenia.

Dopamin adalah neurotransmiter utama dari tida daerah pada batang otak:

1. Ganglia dasar (basal ganglia), yang mengontrol tingkah laku.2. Hipotalamus, yang mengatur rangsangan fisiologis3. Sistem limbik, yang mengatur rangsangan emosional4. Korteks (selaput otak), konsentrasi dopamin yang sangat tinggi ditemukan pada lobus

frontalis yang sangat berperan dalam mengintegrasikan fungsi manusia.

Penatalaksanaan Skizofrenia

Fenotiazin efektif dalam mengatasi waham, halusinasi serta gangguan pemikiran dan perilaku, tetapi kurang efektif dalam mengatasi gejala negatif seperti penumpulan emosi dan kehilangan kemauan. Harus diberikan terapipemeliharaan selama beberapa tahun karena angka kekambuhan akan meninggu sewaktu obat dicoba untuk dihentikan. Karena anyak pasien gagal minum obat secara teratur, maka banyak dipakai preparat bermasa kerja lama, misalnya flufenazin dekanoat yang diberikan setiap dua sampai empat minggu.

1. Klorpromazin. Sangat sedatif dan khususnya berguna dalam mengobati pasien yang memberontak. ES: reksi sensitivitas, seperti agranulositosis, anemia hemolitik, ruam, ikterus kolestatik, dan fotosensitisasi. Rantai samping propilamin.

2. Rantai samping piperidin. Obat utama dalam kelompok ini adalah tioridazin. Kelebihan obat ini adalah relatif jarang menyebabkan gangguan pergerakkan dan tiak menyebabkan rasa kantuk yang berarti. ES: aktivitas kolinergiknya jelas dan bisa menyebabkan disfungsi seksual, termasuk ejakulasi retrograd. Dosis tinggi dapat menyebabkan degenerasi retina walaupun jarang terjadi. Tioridzin dapat menyebabkan aritmia ventrikel dan kini merupakan obat lini kedua.

3. Rantai samping piperazin. Obat dalam kelompok ini termasuk flufenazin, perfenazin, trilfluoperzin. Aktivitas sedatif dan antikolinergiknya kurang dibandingkan klorpromazin. Tetapi obat ini mungkin menyebabkan gangguan pergerakan khususnya pada orang lanjut usia.

4. Butirofenon. Hloperidol mempunyai efek antikolinergik ringan dan bersifat kurang sedatif serta kurang hipotensif daripada klorpromzin. Akan tetapi terdapat insidensi gangguan pergerakan yang tinggi.

5. Obat atipikal disebut demikian karena obat ini berhubungan dengan insidensi gangguan pergerakkan yang lebih rendah dan ditoleransi lebih baik daripada antipsikosis lainnya. Obat dalam hal ini yaitu klozapin. ES: neutropenia pada 3% kasus dan agranulositosis yang

Page 2: Tugas IKJ Skizofrenia

berperan menjadi fatal sekitar 1% kasus (sampe; darah diambil secara teratur untuk memonitor sel darah putih).